Dosen Pengampu:
Oleh : Kelompok 4
FAKULTAS EKONOMI
2021
Kata Pengantar
Pertama-tama kami mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa,
karena telah memberikan rahmat dan karunia-Nya serta kesehatan kepada kami,
sehingga mampu menyelesaikan makalah ini yang berjudul” Pengauditan dan
Profesi Akuntan Publik. Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata
kuliah kami yaitu “ Pemeriksaan Akuntansi”
Karena itu kami sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang
sifatnya membangun guna menyempurnakan tugas ini. Kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi kami khususnya. Atas
perhatian nya kami mengucapkan Terimakasih.
Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian Profesi Akuntan Publik Profesi berasal dari kata latin profess yang berarti
pengakuan atau pernyataan di muka umum.Menurut Buchori dalam Harefa (1999) konsep
profesi mengandung dua dimensi pengertian. Dimensi pertama berkaitan dengan sifat
kegiatan, di dalam dimensi ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu kegiatan mencari nafkah
(occupation) dan kegiatan untuk kesenangan semata-mata (hobi atau kegemaran). Dimensi
kedua berkaitan dengan tingkat kemahiran, yang dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu kegiatan
yang dilakukan dengan tingkat kemahiran yang sangat tinggi, kemahiran sedang, dan
kemahiran rendah atau tidak memiliki kemahiran sama sekali. Akuntan publik adalah akuntan
yang telah memperoleh izin dari menteri keuangan untuk memberikan jasa akuntan publik di
Indonesia.
B. Rumusan masalah
1. Jasa perjaminan?
2. Sejarah fungsi pengauditan?
3. Definisi audit?
4. Jenis audit?
5. Jenis auditor?
6. Kantor akuntansi publik (KAP) dan organisasi profesi akuntansi publik?
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Jasa Atestasi
Adalah jenis jasa penjaminan yg dilakukan KAP dengan menerbitkan suatu
laporan tertulis yg menyatakan kesimpulan tentang keandalan pernyataan
tertulis yg dibuat oleh pihak lain. bentuk atestasi yaitu :
C. DEFINISI PENGAUDITAN
Pengauditan adalah suatu proses sistematis u/ mendapatkan dan mengevaluasi bukti yg
berhubungan dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara
obyektif menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria yg telah
ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yg berkepentingan.
Proses sistematis.
strategi audit merupakan bagian penting dari proses audit, bahwa perencanaan audit dan
strategi audit harus berhubungan dengan pemilihan dan penilaian bukti u/ tujuan audit
tertentu, bahwa banyak tujuan audit tertentu dan bukti untuk mencapai tujuan-tujuan audit
tersebut saling berkaittan, dan bahwa seling keterkaitan tersebut menuntut auditor u/
membuat banyak keputusan di dalam perencanaan dan pelaksanaan audit.
Adalah pemeriksaaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan
Publik (KAP) yang indipendent dengan tujuan dapat menilai sekaligus memberikan opini
mengenai kewajaran laporan keuangan.
Merupakan suatu pemeriksaan yang hanya terbatas hanya pada permintaan audit yang
dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP).
Yaitu jenis pemeriksaan yang tujuanya untuk mengetahui apakah perusahaan telah mentaati
peraturan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku baik yang di tetapkan oleh pihak intern
maupun pihak ekstern entitas/perusahaan.
Audit ketaatan berfungsi untuk menentukan sejauh mana perusahaan mentaati peraturan,
kebijakan, peraturan pemerintah bahkan hukum yang harus dipatuhi oleh entitas yang di
audit.
Yaitu pemeriksaan yang dilakukan Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap perusahaan yang
melakukan proses data akuntansi.
Audit Forensik
Tujuan dilakukan audit forensic adalah sebagai upaya pencegahan terjadinya kecurangan
(fraud). Hal yang dapat dilakukan audit forensik termasuk :
1) Investigasi criminal
2) Indikasi kecurangan dalam bisnis atau karyawan
3) Mengetahui kerugian suatu bisnis,
Audit Investigasi
Dalam rangka pembuktian demi mendukung proses hukum atas dugaan penyimpangan yang
dapat merugikan keuangan suatu entitas (organisasi/perusahaan/negara/daerah).
Audit Lingkungan
Menurut (Kep. Men. LH 42/1994) audit lingkungan adalah proses manajemen yang meliputi
evaluasi secara sistematik, tercatat (terdkumentasi), serta obyekttif, tentang bagaimana suatu
kinerja manajemen organisasi yang bertujuan memfasilitasi kendali manajemen terhadap
upaya pengendalian dampak lingkungan dan pemanfaatan kebijakan usaha terhadap
perundang-undangan tentang pengelolaan lingkungan.
Auditor Internal
Mempunyai tugas membantu manajemen puncak (top management) dalam mengawasi asset
(saveguard of asset) dan mengawasi kegiatan operasional perusahaan sehari-hari.
Bekerja untuk perusahaan yang mereka audit, oleh karena itu tugas auditor intern adalah
mengaudit manajemen perusahaan termasuk compliance audit.
Auditor Ekstern
Bekerja untuk lembaga / kantor akuntan publik (pihak ke-3) yang statusnya diluar struktur
perusahaan yang mereka audit dan bekerja secara independent dan objektif. Umumnya
auditor ekstern menghasilkan laporan financial audit.
Auditor Pajak
Mempunyai tugas melakukan ketaatan wajib pajak yang diaudit menurut undang-undang
perpajakan yang berlaku.
Di Indonesia dilaksanakan oleh Direktorat Jendral Pajak (DJP) yang berada dibawah naungan
Departemen Keuangan Republik Indonesia.
Auditor Pemerintah
Adalah lembaga yang mempunyai tugas menilai kewajaran informasi laporan keuangan
instansi pemerintah atas pelaksanaan program dan penggunaan asset milik pemerintah.
Audit instansi pemerintah umumnya dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
atau Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Auditor adalah seseorang yang memiliki kualifikasi tertentu dalam melakukan audit atas
laporan keuangan dan kegiatan suatu perusahaan atau organisasi.
a. Badan Pemeriksa keuangan (BPK) adalah auditor yang bertugas melakukan audit atas
keuangan pada instansi-instansi pemerintah.
tugasnya adalah sebagai auditor internal pemerintah untuk manajemen audit (memberikan
rekomendasi agar perusahaan lebih efisien, dan tidak memberikan opini auditor)
d. Badan pengawasan daerah tingkat I dan II sebagai audit internal daerah tingkat I dan II
Auditor Eksternal Pemerintah yang dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
sebagai perwujudan dari Pasal 23 ayat 5 Undang-undang Dasar 1945 yang berbunyi "untuk
memeriksa tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan suatu Badan Pemeriksa
Keuangan yang pengaturannya ditetapkan dengan undang-undang. Hasil Pemeriksaan itu
diberitahukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Badan Pemeriksa Keuangan merupakan
badan yang tidak tunduk kepada pemerintah, sehingga diharapkan dapat bersikap
independen."
2. Auditor Intern
merupakan auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh karenanya berstatus sebagai
pegawai pada perusahaan tersebut. Tugas utamanya ditujukan untuk membantu manajemen
perusahaan tempat dimana ia bekerja.
adalah melakukan fungsi pengauditan atas laporan keuangan yang diterbitkan oleh
perusahaan (General Audit).
Pengauditan ini dilakukan pada perusahaan terbuka, yaitu perusahaan yang go public,
perusahaan-perusahaan besar dan juga perusahaan kecil serta organisasi-organisasi yang tidak
bertujuan mencari laba. Praktik akuntan publik harus dilakukan melalui suatu Kantor
Akuntan Publik (KAP).
4. Auditor Pajak.
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang berada dibawah Departemen Keuangan Republik
Indonesia, bertanggungjawab atas penerimaan negara dari sektor perpajakan dan penegakan
hukum dalam pelaksanaan ketentuan perpajakan.
Aparat pelaksanaan DJP dilapangan adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dan Kantor
Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak (Karikpa). Karikpa mempunyai auditor-auditor khusus.
Tanggungjawab Karikpa adalah melakukan audit terhadap para wajib pajak tertentu untuk
menilai apakah telah memenuhi ketentuan perundangan perpajakan.
A. Definisi
Kantor akuntan publik (KAP) adalah BADAN USAHA baik itu perseorangan atau
persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang Akuntan Publik untuk
memberikan jasa sesuai dengan karakteristik profesi Akuntan Publik, menggunakan nama
(salahseorang) Akuantan Publik pendirinya dan memperoleh ijin usaha.
Sebuah KAP selalu menggunakan nama pendirinya. Bila badan usahanya berbentuk
perseorangan, maka otomatis nama KAP nya sama dengan nama pendirinya yang sudah pasti
seorang Akuntan Publik. Bila badan usahanya berbentuk persekutuan, maka nama KAP nya
menggunakan nama salahseorang pendirinya yang juga seorang Akuntan Publik.
KAP yang berbentuk usaha perseorangan hanya dapat didirikan dan dikelola oleh 1 (satu)
orang Akuntan Publik berkewarganegaraan Indonesia. Sedangkan untuk yang berbentuk
Persekutuan perdata, Firma dan bentuk usaha lain, hanya dapat didirikan dan dikelola jika
paling sedikit 2/3 dari seluruh Rekan merupakan Akuntan Publik, dan hanya dapat dipimpin
oleh Akuntan Publik berkewarganegaraan Indonesia yang merupakan Rekan pada KAP yang
bersangkutan dan berdomisili sesuai dengan domisili KAP.
B. Perizinan KAP
Peraturan yang mengatur tantang Kantor Akuntan Publik ini adalah UU no.5 tahun 2011.
Dalam Undang-undang itu tepatnya pasal 18 disebutkan perizinan usaha KAP. Yang isinya
adalah:
KAP dapat melakukan kerja sama dengan KAP lainnya untuk membentuk suatu jaringan
yang disebut OAI. Pembentukan OAI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam
akta pendirian yang dibuat oleh dan di hadapan notaris dalam bahasa Indonesia yang paling
sedikit memuat:
Tujuan OAI yang mencakup pengembangan metodologi jasa asurans dan sistem
pengendalian mutu;
Seperti yang disebutkan di dalam UU tentang KAP, KAP wajib mempunyai paling sedikit 2
(dua) orang tenaga kerja profesional pemeriksa di bidang akuntansi; Mempunyai kantor atau
tempat untuk menjalankan usaha; Memiliki dan menjalankan sistem pengendalian mutu; dan
Memasang nama lengkap kantor pada bagian depan kantor.
Dalam memberikan jasa asurans, Akuntan Publik dan KAP wajib menjaga independensi serta
bebas dari benturan kepentingan. Akuntan Publik dan/atau Pihak Terasosiasi dalam KAP
wajib menjaga kerahasiaan informasi yang diperolehnya dari klien. Kewajiban ini
dikecualikan apabila digunakan untuk kepentingan pengawasan oleh Menteri. Menteri wajib
menjaga kerahasiaan informasi yang diperolehnya dari Akuntan Publik dan/atau Pihak
Terasosiasi.
Selain kewajiban yang harus dilakukan oleh KAP, ada juga hal-hal yang dilarang dilakukan
oleh KAP, seperti:
Melakukan kerja sama dengan KAPA atau OAA yang telah melakukan kerja sama
dengan KAP lain;
Mencantumkan nama KAPA atau OAA yang status terdaftar KAPA atau OAA
tersebut pada Menteri dibekukan atau dibatalkan;
Memiliki Rekan non-Akuntan Publik yang tidak terdaftar pada Menteri;
Membuka kantor dalam bentuk lain, kecuali bentuk kantor cabang; dan
Membuat iklan yang menyesatkan.
Menteri berwenang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Akuntan Publik, KAP,
dan cabang KAP. Dalam melakukan pembinaan, Menteri berwenang:
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, Indonesian Institute of Accountants) adalah organisasi profesi
akuntan di Indonesia. Kantor sekretariatnya terletak di Graha Akuntan, Menteng, Jakarta.
Pada waktu Indonesia merdeka, hanya ada satu orang akuntan pribumi, yaitu Prof. Dr.
Abutari, sedangkan Prof. Soemardjo lulus pendidikan akuntan di negeri Belanda pada tahun
1956. Akuntan-akuntan Indonesia pertama lulusan dalam negeri adalah Basuki Siddharta,
Hendra Darmawan, Tan Tong Djoe, dan Go Tie Siem, mereka lulus pertengahan tahun 1957.
Keempat akuntan ini bersama dengan Prof. Soemardjo mengambil prakarsa mendirikan
perkumpulan akuntan untuk bangsa Indonesia.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Auditing dan profesi akuntan public merupakan suatu proses
sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti – bukti secara
obyektif mengenai pernyataan tentang kejadian dan tindakan ekonomi
untuk menentukan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut
dengan kriteria yang ditetapkan dan untuk menyampaikan hasilnya
kepada pemakai yang berkepentingan.
Dalam melakukan pemeriksaan tersebut akuntan harus selalu
berpedoman pada tiga hal yakni : norma pemeriksaan akuntan, prinsip
akuntansi Indonesia, kode etik profesi. Norma pemeriksaan akuntan
merupakan tolak ukur mutu pekerjaan akuntansi.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gurupendidikan.co.id/profesi-akuntan/
https://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/jenis-jenis-audit-dan-auditor/
https://www.ekonomiakuntansi.id/2009/03/jenis-jenis-auditor.html