Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ratri Kirana Ayuning Dewanti

Nim : 2202040042
Prodi : Akutansi (AK 2)

RASUME PEMERIKSAAN AKUTANSI


Pengauditan dan Jasa Asurans

SEJARAH FUNGSI PENGAUDITAN


Pengauditan telah mulai dilakukan sejak abad ke limabelas. Tahun kelahirab pengauditan laporan keuangan secara
pasti tidak diketahui, tetapi dari berbagai sumber dapat diketahui bahwa pada sekitar awal abad ke limabelas jasa
auditor telah mulai digunakan di Inggris. Meskipun pengauditan telah lahir sejak beberapa abad yang lalu, namun
perkembangan yang pesat baru terjadi pada abad ini.
Penguditan Independen Sebelum Tahun 1900
Kelahiran fungsi pengauditan di Amerika Utara berasal dari Inggris. Akuntansi sebagai profesi diperkenalkan di
bagian benua ini oleh Inggris pada paruh kedua abad ke sembilan belas. Para akuntan di Amerika Utara
mengadopsi bentuk laporan dan prosedur audit sebagaimana yang berlaku di Inggris.
Perkembangan Di Abad Keduapuluh Memasuki Abad XX.
Revolusi industri kira-kira telah berusia 50 tahun dan selama masa itu jumlah perusahaan industri telah
berkembang dengan pesat. Jumlah pemegang saham juga semakin bertambah dan mereka sudah mulai menerima
laporan auditor. Kebanyakan pemegang saham baru ini tidak memahami makna pekerjaan seorang auditor, dan
kesalahpahaman melanda banyak pihak termasuk para pimpinan perusahaan dan bankir. Pada umumnya mereka
beranggapan bahwa pendapat auditor adalah jaminan keakuratan laporan keuangan.
Perkembangan Pengauditan Di Indonesia
Profesi akuntansi di Indonesia masih tergolong muda. Pada masa penjajahan Belanda, jumlah perusahaan di
Indonesia belum begitu banyak, sehingga akuntansi dengan sendirinya hampir tidak dikenal. Perusahaan-
perusahaan milik Belanda yang beroperasi di Indonesia pada waktu itu, mengikuti model pembukuan seperti yang
berlaku di negaranya. Situasi seperti itu berlangsung hingga Indonesia merdeka. Akuntansi baru mulai dikenal di
Indonesia setelah tahun 1950-an, yaitu ketika semakin banyak perusahaan didirikan dan akuntansi sistem Amerika
mulai dikenal, terutama melalui pendidikan di perguruan tinggi.
Perkembangan akuntansi di Indonesia terjadi pada tahun 1973, yaitu ketika Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
menetapkan Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) dan Norma Pemeriksaan Akuntan (NPA). Prinsip
akuntansi dan norma pemeriksaan tersebut hampir sepenuhnya mengadopsi prinsip akuntansi dan standar audit
yang berlaku di Amerika Serikat. Penetapan prinsip akuntansi dan norma pemeriksaan di Indonesia terutama
dipicu oleh lahirnya pasar modal yang mensyaratkan perusahaan yang akan menjual sahamnya di pasar modal
untuk memliki laporan keuangan yang telah diaudit.
Sejalan dengan perkembangan profesi akuntansi dan dunia usaha di Indonesia, IAI telah berkali-kali melakukan
penyempurnaan dan pemutahiran prinsip akuntansi dan norma pemeriksaan akuntan agar dapat
mangakomodasiperkembangan yang sangat pesat dalam dunia usaha, dengan tetap mangacu pada perkembangan
yang terjadi di Amerika Serikat dan profesi akuntansi internasional. Pada tahun 1994 IAI melakukan penyusunan
ulang prinsip akuntansi dan standar audit yang disebut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP). Sejalan dengan itu Dewan Standar Akuntansi yang dibentuk IAI secara terus
menerus menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang hingga saat ini telah mencapai 56
buah

JASA ASURANS DAN PENGAUDITAN


Jasa Asurans adalah jasa profesional independen yang meningkatkan mutu informasi bagi pengambil keputusan.
Pengambil keputusan memerlukan informasi yang andal dan relevan sebagai basis untuk pengambilan keputusan.
Oleh karena itu mereka mencari jasa asurans untuk meningkatkan kualitas informasi yang akan dijadikan basis
pengambilan keputusan. Jasa Asurans dapat disediakan oleh profesi akuntan publik atau berbagai profesi
lain.Contoh jasa asurans yang disediakan oleh profesi lain adalah jasa pengujian berbagai produk oleh organisasi
konsumen (Non profit organization), jasa pemeringkatan televisi (television rating), dan lain-lain.

Profesi Akuntan Publik menyediakan jasa assurance mengenai informasi Laporan Keuangan historis kepada
masyarakat. Jasa ini dikenal dengan jasa Audit. Di Amerika jasa assurance yang juga disediakan oleh profesi
akuntan publik adalah jasa undian dan jasa kontes, meliputi prakiraan keuangan. Dewasa ini kebutuhan
masyarakat akan jasa assurance tentang pengendalian web site semakin meningkat, dan profesi akuntan publik
dapat memenuhi kebutuhan ini.

Jasa Atestasi
Salah satu tipe jasa assurance yang disediakan profesi akuntan publik adalah jasa atestasi. Jasa Atestasi adalah
jasa yang diberikan oleh profesi akuntan publik dimana profesi akuntan publik akan mengeluarkan laporan tertulis
yang menyatakan kesimpulan atas keandalan asersi tertulis yang dibuat dan ditanggungjawabi pihak lain.
Sedangkan asersi adalah suatu pernyataan yang dibuat oleh satu pihak yang secara implisit dimaksudkan untuk
digunakan oleh pihak lain. Laporan Keuangan (LK) historis adalah asersi manajemen. Manajemen menyatakan
bahwa LK sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum (PABU).
Ada Tiga jenis jasa atestasi:
1. Audit atas Laporan Keuangan historis.
Yaitu bentuk jasa atestasi dimana auditor menerbitkan suatu laporan tertulis yang berisi pendapat apakah
Laporan Keuangan (LK) dalam semua hal yang material sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum
di Indonesia.
2. Review atas Laporan Keuangan historis.
Banyak perusahaan non publik yang menerbitkan LK kepada berbagai pemakai, tetapi tidak bersedia
membiayai audit atas LK tsb. Dalam kondisi seperti ini akuntan publik dapat membantu menyediakan
jasa review. Audit dan review berbeda dalam hal luasnya pemeriksaan dan jaminan keakuratan.
3. Jasa Atestasi Lainnya. KAP
Dewasa ini, mengembangkan jasa-jasa baru, misalnya atestasi atas LK prospektif (prakiraan dan
proyeksi), data statistik atas hasil-hasil investasi untuk organisasi seperti reksa dana, karakteristik
perangkat lunak komputer.

Jasa Asurans Lainnya


Kebanyakan jasa asurans lain yang diberikan kantor – kantor akuntan publik tidak merupakan jasa atestasi.
Jasa – jasa tersebut mirip dengan jasa atestasi yaitu akuntan publik harus independen dan harus memberikan
jaminan atas informasi yang akan dipakai para pengambil keputusan. Perbedaannya adalah bahwa akuntan publik
tidak diminta untuk menerbitkan laporan tertulis dan asurans tidak mengenai kendala pernyataan tertulis yang
dibuat pihak lain.

Jasa Bukan Asurans


Jasa bukan asurans adalah jasa yang dihasilkan oleh AP (Akuntan Publik) yang didalamnya ia tidak memberikan
suatu pendapat, keyakinan atau bentuk lain dari keyakinan.
Ada Tiga jasa yang sering disediakan profesi Akuntan Publik:
a. Jasa Perpajakan. KAP (Kantor Akuntan Publik) membantu klien menyusun Surat Pemberitahuan Pajak
Tahunan (SPT) untuk PPh, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM),
dll.
b. Konsultasi Manajemen. KAP (Kantor Akuntan Publik) membantu klien meningkatkan efektifitas
operasinya, meliputi pemberian rekomendasi dan sejumlah saran mengenai pembenahan system
skuntansi, pemanfaatan instalasi computer, ikut serta menyusun strategi pemasaran, dll.
c. Jasa Akuntansi dan Pembukuan. Banyak perusahaan kecil dengan staf akuntansi terbatas menyerahkan
pembuatan laporan keuangannya kepada KAP, atau melakukan tugas-tugas pembukuan.
DEFINISI DAN JENIS JENIS PENGAUDITAN
Definisi Pengauditan
Pengauditan adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti yang berhubungan engan
asersi tentang tindakan – tindakan dan kejadian – kejadian ekonomi secara obyektif untuk menentukan tingkat
kepatuhan antar asersi tersebut dengan krteria yang telah ditetapkan dan mengomunikasikan hasilnya kepada
pihak- pihak yang berkepentingan.
Jenis – Jenis Pengauditan
1. Audit kinerja
Yaitu audit yang dilakukan oleh auditor untuk mengetahui seberapa efesien dan efektifnya kegiatan
operasional pada suatu perusahaan. Dalam hal ini seorang auditor diharapkan bisa melakukan
pengamatan yang obyektif dan hasilnya koprehensif terhadap kegiatan operasional pada perusahaan atau
entitas. Audit kinerja dilakukan untuk mendapatkan sekaligus mengevaluasi bukti-bukti yang telah
ditemukan dengan tujuan untuk mencapai target yang ditetapkan oleh perusahaan tersebut.
2. Audit laporan keuangan
Yaitu audit yang dilakukan oleh auditor terhadap laporan-laporan keuangan pada suatu perusahaan, apa
laporan keuangan yang disajikan telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan atau belum. Hasil
dari audit ini nantinya akan disampaikan kepada pihak eksternal misalnya seperti para pemegang saham
perusahaan tersebut.
3. Audit kepatuhan
Adalah audit yang dilakukan untuk melihat kegiatan pada suatu perusahaan apakah sudah sesuai dengan
ketentuan, peraturan dan persyaratan yang berlaku misalnya seperti perjanjian yang telah ditetapkan dan
apakah telah sesuai dengan undang-undang pada suatu negara. Kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan
pada audit ini, berasal dari sumber-sumber yang berbeda. Misalnya bersumber dari manajemen yang
berbentuk prosedur-prosedur pengendalian internal. Audit ini umumnya disebut dengan fungsi audit
internal karena dilakukan oleh pegawai pada perusahaan tersebut

AUDITOR DAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP)


Auditor dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

1) Auditor Pemerintah adalah auditor yang bertugas melakukan audit atas keuangan pada instansi-instansi
pemerintah. Di Indonesia, auditor pemerintah dapat dibagi menjadi dua yaitu:
a. Auditor Eksternal Pemerintah yang dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
sebagai perwujudan dari Pasal 23E ayat (1) Undang-undang Dasar 1945 yang berbunyi Untuk
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan satu badan
Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri.. ayat (2) Hasil pemeriksa keuangan negara
diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah,sesuai dengan kewenangannya. Badan Pemeriksa Keuangan
merupakan badan yang tidak tunduk kepada pemerintah, sehingga diharapkan dapat bersikap
independen.
b. Auditor Internal Pemerintah atau yang lebih dikenal sebagai Aparat Pengawasan Fungsional
Pemerintah (APFP) yang dilaksanakan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP), Inspektorat Jenderal Departemen/LPND, dan Badan Pengawasan Daerah.
2. Auditor Intern merupakan auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh karenanya berstatus
sebagai pegawai pada perusahaan tersebut. Tugas utamanya ditujukan untuk membantu manajemen
perusahaan tempat dimana ia bekerja.
3. Auditor Independen atau Akuntan Publik adalah melakukan fungsi pengauditan atas laporan keuangan
yang diterbitkan oleh perusahaan. Pengauditan ini dilakukan pada perusahaan terbuka, yaitu perusahaan
yang go public, perusahaan-perusahaan besar dan juga perusahaan kecil serta organisasi-organisasi yang
tidak bertujuan mencari laba. Praktik akuntan publik harus dilakukan melalui suatu Kantor Akuntan
Publik (KAP).

Kantor Akuntan Publik


Adalah badan usaha yang telah mendapatkan izin dari menteri keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik dalam
memberikan jasanya.
Struktur Kantor Akuntan Publik
Badan usaha KAP dapat berbentuk:
1. Perseorangan – hanya dapat didirikan dan dijalankan oleh seorang akuntan publik yang juga sekaligus
bertindak sebagai pimpinan.
2. Persekutuan perdata atau persekutuan firma – hanya dapat didirikan oleh paling sedikit 2 orang akuntan
publik dan/atau 75% dari seluruh sekutu adalah akuntan publik. Masing-masing sekutu disebut Rekan
(bahasa Inggris: Partner) dan salah seorang sekutu bertindak sebagai Pemimpin Rekan.
3. Bentuk usaha lain yang sesuai dengan karakteristik profesi Akuntan Publik yang diatur dalam Undang-
Undang.
Persyaratan Kantor Akuntan Publik Di Indonesia
Ada beberapa syarat dalam mendapatkan izin usaha tersebut, berikut diantaranya:
a. Mempunyai izin akuntan publik.
b. Merupakan anggota IAPI.
c. Memiliki paling sedikit Dua (2) orang tetap yang mempunyai tingkat pendidikan formal akuntansi paling
rendah berijazah setara D3 dan paling sedikit Satu (1) orang diantaranya memiliki ijazah sarjana.
d. Mempunyai NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).
e. Mempunyai Sistem Pengendalian Mutu (SPM) Kantor Akuntan Publik yang memenuhi SPAP (Standar
Profesional Akuntan Publik) dan paling tidak mencakup aspek kebijakan mengenai seluruh dari unsur
pengendalian mutu.
f. Tempat domisili Pemimpin Kantor Akuntan Publik tidak berbeda dengan alamat domisili KAP.
g. Mempunyai bukti kepemilikan atau pun sewa kantor dan denah ruangan kantor yang bisa menunjukkan
bahwa kantor ter-isolasi/terpisah dari kegiatan yang lain.
h. Membuat surat pernyataan bermeterai yang mencantumkan alamat, nama serta domisili kantor dan
maksud serta tujuan pendirian kantor .
i. Membuat Surat Permohonan, dan melengkapi formulir permohonan izin usaha KAP serta membuat surat
pernyataan bermeterai yang menyatakan data yang disampaikan adalah benar.
Untuk Kantor Akuntan Publik yang berbentuk persekutuan, selain syarat-syarat tadi, juga harus memenuhi
beberapa syarat sebagai berikut:
1. Mempunyai NPWP KAP.
2. Mempunyai perjanjian kerja sama yang dicatat dan disahkan oleh notaris.
3. Mempunyai surat izin akuntan publik untuk Pemimpin dan Rekan akuntan publik.
4. Mempunyai tanda keanggotaan dari IAPI yang berlaku untuk Pemimpin dan Rekan akuntan publik.
5. Mempunyai surat persetujuan seluruh Rekan Kantor Akuntan Publik tentang penunjukan salah satu
Rekan menjadi Pemimpin Rekan.
6. Mempunyai bukti tempat domisili Pemimpin Rekan dan Rekan Kantor Akuntan Publik.

ORGANISASI PROFESI AKUNTAN DI INDONESIA


Ikatan Akuntan Indonesia yang selanjutnya disebut IAI, adalah organisasi profesi yang menaungi seluruh Akuntan
Indonesia. Sebutan IAI dalam Bahasa Inggris adalah Institute of Indonesia Chartered Accountants. IAI menjadi
satu-satunya wadah yang mewakili profesi akuntan Indonesia secara keseluruhan, baik yang berpraktik sebagai
akuntan sektor publik, akuntan sektor privat, akuntan pendidik, akuntan publik, akuntan manajemen, akuntan
pajak, akuntan forensik, dan lainnya.
IAI didirikan pada tanggal 23 Desember 1957 dengan dua tujuan yaitu:
1. Membimbing perkembangan akuntansi serta mempertinggi mutu pendidikan akuntan; dan
2. Mempertinggi mutu pekerjaan akuntan.
IAI bertanggungjawab menyelenggarakan ujian sertifikasi akuntan profesional (ujian Chartered Accountant-CA
Indonesia), menjaga kompetensi melalui penyelenggaraan pendidikan profesional berkelanjutan, menyusun dan
menetapkan kode etik, standar profesi, dan standar akuntansi, menerapkan penegakan disiplin anggota, serta
mengembangkan profesi akuntan Indonesia. IAI merupakan anggota International Federation of Accountants
(IFAC), organisasi profesi akuntan dunia yang merepresentasikan lebih 3 juta akuntan yang bernaung dalam 170
asosiasi profesi akuntan yang tersebar di 130 negara. Sebagai anggota IFAC, IAI memiliki komitmen untuk
melaksanakan semua standar internasional yang ditetapkan demi kualitas tinggi dan penguatan profesi akuntan di
Indonesia. IAI juga merupakan anggota sekaligus pendiri ASEAN Federation of Accountants (AFA). Saat ini IAI
menjadi sekretariat permanen AFA.
MENGENAI ORGANISASI IFAC
Pengertian IFAC IFAC adalah organisasi global untuk profesi akuntansi yang didedikasikan untuk melayani
kepentingan publik dengan memperkuat profesi dan memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi
internasional yang kuat. IFAC terdiri dari 179 anggota dan asosiasi di 130 negara dan wilayah hukum, mewakili
sekitar 2,5 juta akuntan dalam praktek publik, pendidikan, layanan pemerintah, industri, dan perdagangan.
Visi & Misi IFAC
a. Visi IFAC adalah bahwa profesi akuntansi global yang diakui sebagai pemimpin dihargai dalam pengembangan
organisasi yang kuat dan berkelanjutan, pasar keuangan, dan ekonomi.
b. Misi IFAC adalah untuk melayani kepentingan publik dengan: memberikan kontribusi bagi pengembangan
standar kualitas tinggi dan bimbingan; memfasilitasi adopsi dan pelaksanaan standar kualitas tinggi dan
bimbingan, memberikan kontribusi bagi pengembangan organisasi akuntansi profesional yang kuat dan
perusahaan akuntansi dan tinggi kualitas praktek oleh akuntan profesional, dan mempromosikan nilai akuntan
profesional di seluruh dunia, dan berbicara tentang isu-isu kepentingan publik.

STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)


Standar Profesional Akuntan Publik (disingkat SPAP) adalah kodifikasi berbagai pernyataan standar teknis yang
merupakan panduan dalam memberikan jasa bagi Akuntan Publik di Indonesia. SPAP dikeluarkan oleh Dewan
Standar Profesional Akuntan Publik Institut Akuntan Publik Indonesia (DSPAP IAPI).
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) adalah merupakan hasil pengembangan berkelanjutan standar
profesional akuntan publik yang dimulai sejak tahun 1973. Pada tahap awal perkembangannya, standar ini disusun
oleh suatu komite dalam organisasi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang diberi nama Komite Norma Pemeriksaan
Akuntan.
Standar yang dihasilkan oleh komite tersebut diberi nama Norma Pemeriksaan Akuntan. Sebagaimana tercermin
dari nama yang diberikan, standar yang dikembangkan pada saat itu lebih berfokus ke jasa audit atas laporan
keuangan historis. Perubahan pesat yang terjadi di lingkungan bisnis di awal dekade tahun sembilan puluhan
kemudian menuntut profesi akuntan publik untuk meningkatkan mutu jasa audit atas laporan keuangan historis,
jasa atestasi, dan jasa akuntansi dan review.
Di samping itu, tuntutan kebutuhan untuk menjadikan organisasi profesi akuntan publik lebih mandiri dalam
mengelola mutu jasa yang dihasilkan bagi masyarakat juga terus meningkat. Respon profesi akuntan publik
terhadap berbagai tuntutan tersebut diwujudkan dalam dua keputusan penting yang dibuat oleh IAI pada
pertengahan tahun 1994 :
1) perubahan nama dari Komite Norma Pemeriksaan Akuntan ke Dewan Standar Profesional Akuntan
Publik.
2) Perubahan nama standar yang dihasilkan dari Norma Pemeriksaan Akuntan ke Standar Profesional
Akuntan Publik. SPAP merupakan kodifikasi berbagai pernyataan standar teknis dan aturan etika.
Pernyataan standar teknis yang dikodifikasi dalam buku SPAP ini terdiri dari :
1. Pernyataan Standar Auditing
2. Pernyataan Standar Atestasi
3. Pernyataan Jasa Akuntansi dan Review
4. Pernyataan Jasa Konsultansi
5. Pernyataan Standar Pengendalian Mutu Sedangkan aturan etika yang dicantumkan dalam SPAP adalah
Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik yang dinyatakan berlaku oleh Kompartemen Akuntan Publik sejak
bulan Mei 2000. Standar Auditing Standar auditing merupakan panduan audit atas laporan keuangan historis.
Standar auditing terdiri dari 10 standar dan dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Auditing (PSA). Dengan
demikian, PSA merupakan penjabaran lebih lanjut masingmasing standar yang tercantum dalam standar
auditing. PSA berisi ketentuan-ketentuan dan panduan utama yang harus diikuti oleh akuntan publik dalam
melaksanakan perikatan audit.

STANDAR PENGENDALIAN MUTU


Sistem pengendalian mutu kantor akuntan publik mencakup struktur organisasi, kebijakan dan prosedur yang di
tetapkan kantor akuntan publik untuk memberikan keyakinan memadai tentang kesesuaian perikatan profesional
dengan standar profesional akuntan publik. Sistem pengendalian mutu harus komprehensif, dan harus dirancang
selaras dengan struktur organisasi, kebijakan, dan sifat praktik kantor akuntan publik.
Sistem pengendalian mutu memiliki keterbatasan bawaan yang dapat berpengaruh terhadap efektivitas. Perbedaan
kinerja antara staf dan pemahaman persyaratan profesional dapat mempengaruhi tingkat kepatuhan terhadap
kebijakan dan prosedur pengendalian mutu kantor akuntan publik yang kemudian mempengaruhi efektivitas
sistem tersebut.
Sistem pengendalian mutu kantor akuntan publik harus dapat memberikan keyakinan memadai bahwa bagian dari
perikatan suatu kantor akuntan publik yang dilaksanakan oleh kantor cabang, kantor afiliasi, atau kantor
koresponden telah dilaksanakan sesuai standar yang terdapat dalam standar profesional akuntan publik.

PENETAPAN KEBIJAKAN DAN PROSEDUR PENGENDALIAN MUTU


Kebijakan dan prosedur pengendalian mutu yang ditetapkan oleh kantor akuntan publik tergantung pada berbagai
faktor antara lain ukuran kantor akuntan publik, tingkat otonomi yang diberikan kepada stafnya dan kantor-kantor
cabangnya, sifat praktik, organisasi kantornya, dan mempertimbangkan biaya dan manfaat.
Kantor akuntan publik wajib mempertimbangkan setiap unsur pengendalian mutu yang dibahas berikut ini, sejauh
yang diterapkan dalam praktiknya, penetapan kebijakan dan prosedur pengendalian mutunya. Unsur-unsur
pengendalian mutu berhubungan satu sama lain. Oleh karena itu, praktik pemekerjaan kantor akuntan publik
memengaruhi kebijakan pelatihan. Praktik pelatihan memengaruhi kebijakan promosi. Praktik kedua kategori
tersebut memengaruhi kebijakan supervisi. Praktik supervisi memengaruhi kebijakan pelatihan dan promosi.
Kantor akuntan publik wajib membuat kebijakan dan prosedur pengendalian mutu mengenai:
a. Independensi
b. Penugasan personel
c. Konsultasi
d. Supervisi
e. Pemekerjaan (hiring)
f. Pengembangan professional
g. Promosi
h. Penerimaan dan keberlanjutan klien
i. Inspeksi Suatu kantor akuntan publik bergabung (merger) dengan atau mengakuisisi praktik kantor
akuntan publik lain, kantor akuntan publik gabungan tersebut harus memberikan perhatian khusus
kepada aspek pengendalian mutunya.
Kebijakan dan prosedur pengendalian mutu kantor akuntan publik gabungan harus dievaluasi untuk menentukan
apakah kebijakan dan prosedur tersebut tetap dapat diterapkan dalam kondisi lingkungan yang telah berubah.
Perhatian khusus tersebut juga harus diberikan kepada aspek pengendalian mutu apabila kantor akuntan publik
berpisah.

Anda mungkin juga menyukai