Jasa penjaminan adalah jasa profesional independen yang meningkatkan mutu informasi bagi
pengambil keputusan. Pengambil keputusan memerlukan informasi yang andal dan relevan
sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu, mereka mencari jasa
penjaminan untuk meningkatkan mutu informasi yang akan dijadikan sebagai dasar
keputusan yang akan mereka lakukan.
B. JASA ATESTASI
Jasa atestasi (attestation services) adalah jenis jasa penjaminan yang dilakukan profesi
akuntan publik atau auditor independen dengan menerbitkan suatu laporan tertulis yang
menyatakan kesimpulan tentang keandalan pernyataan tertulis yang dibuat oleh pihak lain.
Ada tiga bentuk jasa atestasi, yaitu:
Kebanyakan jasa penjaminan lain yang diberikan profesi akuntan publik atau auditor
independen tidak merupakan jasa atestasi. Jasa-jasa tersebut mirip dengan jasa atestasi, yaitu
auditor harus independen dan harus memberikan jaminan atas informasi yang akan dipakai
para pengambil keputusan
Jasa bukan penjaminan adalah jasa yang diberikan oleh akuntan publik atau auditor
independen yang didalamnya ia tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif,
ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan.
Profesi akuntansi di Indonesia masih tergolong muda. Pada masa penjajahan Belanda, jumlah
perusahaan di Indonesia belum begitu banyak, sehingga akuntansi dengan sendirinya hampir
tidak dikenal. Perusahaan-perusahaan milik Belanda yang beroperasi di Indonesia pada waktu
itu, mengikuti model pembukuan seperti yang berlaku di negaranya. Situasi seperti itu
berlangsung hingga Indonesia merdeka. Akuntansi baru mulai dikenal di Indonesia setelah
tahun 1950-an, yaitu ketika semakin banyak perusahaan didirikan dan akuntansi sistem
Amerika mulai dikenal, terutama melalui pendidikan di perguruan tinggi.
Tongga penting perkembangan akuntansi di Indonesia terjadi pada tahun 1973, yaitu ketika
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menetapkan Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) dan
Norma Pemeriksaan Akuntan (NPA). Prinsip akuntansi dan norma pemeriksaan tersebut
hampir sepenuhnya mengadopsi prinsip akuntansi dan standar audit yang berlaku di Amerika
Serikat. Penetapan prinsip akuntansi dan norma pemeriksaan di Indonesia terutama dipicu
oleh lahirnya pasar modal yang mensyaratkan perusahaan yang akan menjual sahamnya di
pasar modal untuk memliki laporan keuangan yang telah diaudit. Selain itu perkembangan
yang terjadi dalam dunia perbankan sejak tahun 1988 semakin menuntut dilakukannya audit
atas laporan keuangan bagi perusahaan-perusahaan yang akan mengajukan permohonan
kredit ke bank. Pada tahun 1995 lahir Undang-undang Perseroan Terbatas yang mewajibkan
suatu perseroan terbatas menyusun laporan keuangan dan jika perseroan merupakan
perusahaan publik, maka laporan keuangannya wajib diaudit oleh akuntan publik. Pada tahun
yang sama lahir pula Undang-undang Pasar Modal yang semakin meningkatkan peran
akuntansi dan pengauditan, khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang sahamnya dijual di
pasar modal (perusahaan publik).
Sejalan dengan perkembangan profesi akuntansi dan dunia usaha di Indonesia, IAI telah
berkali-kali melakukan penyempurnaan dan pemutahiran prinsip akuntansi dan norma
pemeriksaan akuntan agar dapat mangakomodasiperkembangan yang sangat pesat dalam
dunia usaha, dengan tetap mangacu pada perkembangan yang terjadi di Amerika Serikat dan
profesi akuntansi internasional. Pada tahun 1994 IAI melakukan penyusunan ulang prinsip
akuntansi dan standar audit yang disebut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP). Sejalan dengan itu Dewan Standar Akuntansi yang
dibentuk IAI secara terus menerus menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) yang hingga saat ini telah mencapai 56 buah.
JENIS-JENIS AUDIT
2. audit kepatuhan
audit kepatuhan (compliance audit) berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa
bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah
sesuai dengan persyaratan, ketentuan, atau peraturan tertentu. kriteria yang di tetapkan dalam
audit jenis ini dapat berasal dari berbagai sumber.
3. audit operasional
JENIS-JENIS AUDITOR
1. auditor independen
2. auditor internal
3. auditor pemerintah
Hirarki organisasi yang umumsnya dijumpai di kantor-kantor akuntan publik terdiri dari
partner, manajer, supervisor, senior, atau in-charge auditor, dan asisten.
Di Indonesia hanya terdapat satu organisasi profesi akuntansi yaitu Ikatan Akuntansi
Indonesia (IAI) yang keanggotaannya terutama terdiri dari para akuntan yang bekerja pada
berbagai bidang kegiatan. Untuk menampung kegiatan para anggota yang berbeda tersebut,
IAI mebentuk empat kompartmen sesuai dengan bidang kegiatan para anggotanya, yaitu:
Kompartmen Akuntan Pendidik, Kompartmen Akuntan Sektor Publik.
Ada 4 macam standar profesional yang diterbitkan oleh IAI sebagai aturan mutu pekerjaan
akuntan publik, yaitu:
1. Standar Auditing
2. Standar Atestasi
3. Standar Jasa Akuntansi dan review
4. Pedoman Audit Industri Khusus
Sebagai upaya menjaga mutu pekerjaan kantor akuntan publik (KAP), organisasi profesi
mewajibkan setiap KAP untuk memiliki suatu sistem pengendalian mutu. Sebagai pedoman,
organisasi profesi menetapkan 9 elemen pengendalian mutu yang harus dipertimbangkan oleh
KAP dalam menetapkan kebijakan dan prosedur untuk mendapatkan keyakinan yang
memadai tentang kesesuaian dengan standar profesional dalam menjalankan pengauditan dan
jasa akuntansi serta review.