Anda di halaman 1dari 5

Pengauditan dan Pofesi Akuntan Publik

1. Pengauditan
Defiisi Pengauditan adalah proses sistematis untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti
yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi
secara obyektif untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria
yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.

Jenis-jenis Audit:

Audit pada umumnya dikelompokan menjadi 3 golongan, yaitu : (1) Audit Laporan
Keuangan, (2) Audit Kesesuaian, dan (3) Audit Operasional. Pengertian ketiga jenis audit
tersebut adlah sebagai berikut:

(1) Audit Laporan Keuangan dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan sebagai
keseluruhan-yaitu informasi kuantitatif yang akan diperiksa – dinyatakan sesuai dengan
kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Pada umumnya kriteria yang digunakan adalah prinsip
akuntansi berlaku umum, mskipun audit lazim juga dilakukan atas laporan keuangan yang
disusun berdasarkan dasar tunai (cash basis) atau dasar akuntansi lain yang cocok untuk
organisasi yang diaudit.

(2) Audit Kesesuaian memiliki tujuan yaitu untuk menentukan apakah pihak yang diaudit
telah mengikuti prosedur / aturan tertentu yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Hasil
audit kesesuaian biasanya dilaporkan kepada seseorang / pihak tertentu yang lebih tinggi
yang ada dalam organisasi yang diaudit dan tidak diberikan kepada pihak diluar perusahaan.

(3) Audit Operasional merupakan pengkajian atas setiap bagian dari prosedur dan metoda
yang ditetapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas.
Hasil akhir dari suatu audit operasional biasanya berupa rekomendasi kepada manajemen
untuk perbaikan operasi. Perumusan kriteria untuk mengevaluasi informasi kuantitatif dalam
suatu audit operasional sangat bersifat subyektif. Oleh karena itu, audit operasional lebih
mirip suatu konsultasi manajemen daripada suatu pekerjaan audit.

Jenis-jenis Auditor:

Auditor dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu : (1) Auditor Pemerintah, (2) Auditor Intern,
(3) Auditor Independen / Akuntan Publik. Berikut penjelasan mengenai ketiga jenis Auditor:

(1) Auditor Pemerintah adalah auditor yang bertugas melakukan audit atas keuangan negara
pada instansi-instansi pemerintah. Di indonesia audit ini dilakukan oleh BPK (Badan
Pemeriksa Keuangan)

(2) Auditor Intern adalah auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh karenanya
berstatus sebagai pegawai pada perusahaan tersebut.
(3) Auditor Independen / Akuntan Publik memiliki tanggung jawab utama yaitu melakukan
fungsi pengauditan atas laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan. Pegauditan ini
dilakukan pada perusahaan-perusahaan terbuka yaitu perusahaan yang menjual sahamnya
kepada masyarakat melalui pasar modal, perusahaan-perusahaan besar, dan juga pada
perusahaan-perusahaan kecil, serta organisasi yang tidak bertujuan mencari laba. Praktik
sebagai akuntan publik harus dilakukan melalui suatu kantor akuntan publik (AKP) yang
telah mendapat ijin dari Departemen Keuangan.

Profesi Akuntan Publik


Definisi Akuntan Publik

Akuntan Publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari menteri keuangan untuk
memberikan jasa akuntan publik di Indonesia. Ketentuan mengenai akuntan publik di
Indonesia diatur dlam UURI No 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik dan Peraturan
Menteri Keuangan Nomer 17/PMK.01/2008 tentang Jas Akuntan Publik. Setiap akuntan
publik wajib menjadi anggota Institut Akuntn Publik Indonesia (IAPI), asosiasi profesi yang
diakui oleh pemerintah.

Perizinan Akuntan Publik

Izin akuntan publik dikeluarkan oleh Menteri Keuangan dan berlku selama 5 tahun (dapat
diperpanjang). Akuntan yang mengajukan permohonan untuk menjadi akuntan publik harus
memenuhi syarat sebagi berikut :

(1) Memiliki Sertifikat tanda Lulus USAP yang sah yang diterbitkan IAPI/ perguruan tinggi
terakreditasi oleh IAPI untuk menyelegarakan pendidikan profesi akuntan publik.

(2) Memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun sebagai akuntan dan pengalaman audit
umum sekurang-kurangnya 3000 jam dengan reputasi baik

(3) Berdomisili di wilayah Indonesia

(4) Memiliki NPWP

(5) Menjadi anggota IAPI

(6) wajib memiliki KAP / bekerja pada Koperasi Jasa Audit

Ujian Sertifikasi Akuntan Publik

Untuk menjalankan profesinya sebagai akuntan publik di Indonesia, seorang akuntan harus
lulus dalam profesi yang dinamakan Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) dan kepada
lulusannya berhak memperoleh sebutan CPA Indonesia (sebelum tahun 2007 disebut
Bersertifikat Akuntan Publik atau BAP). Setrifikat ini dikeluarkan oleh IAPI. USAP
diselenggarakan 2 kali dalam setahunnya yaitu bulan Mei dan November. Ujian dilaksanakan
selama 2 hari penuh, mulai jam 08.00 hingga 17.00 yang meliputi 5 mata ujian, yaitu :
(1) Teori dan Praktik Akuntansi Keuangan (4 jam)

(2) Auditing & Jasa Profesional Akuntan Publik (4jam)

(3) Akuntansi Manajemen & Manajemen Keuangan (1,5 jam)

(4) Sistem Informasi Akuntansi (2,5 jam)

(5) Perpajakan dan Hukum Komersial (3,5 jam)

Mata ujian 1 dan 2 dilaksanakan dihari pertama, sedangkan mata ujian 3,4 dan 5 diujikan di
hari kedua.

Jasa yang Diberikan Akuntan Publik

(1) Jasa Atestasi adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan seseorang yang
independen dan kompeten mengenai kesesuaian, dalam segala hal yang signifikan, esersi
suatu entitas dengan kriteria yang telah ditetapkan. Ada 4 jenis jasa atetasi yang diberikan
oleh akuntan publik, yaitu : Audit, Pemeriksaan, Penelaahan, Prosedur yang disepakati
bersama.

(2) Jasa Nonatestasi meliputi : Jasa Akuntasi, Jasa Perpajakan, dan Jasa Konsultasi
Manajemen

Standar Profesi Akuntan Publik

Sesuai Standar Profesional Akuntan Profesional / SPAP (IAI, 2001) ada 6 tipe yaitu :

(1) Standar Auditing. Merupakan panduan audit atas laporan keuangan historis. Standar ini
terdiri dari 10 standar yang dirinci dalam bentuk PSA yaitu : IPSA (Interpretasi Pernyatan
Standar Auditing) yang merupakan interpretasi resmi yang dikeluarkan oleh Dewan terhadp
ketentuan-ketentuan yang diterbitkan oleh Dewan PSA.

(2) Standar Atestasi. Memberikan rerangka untuk fungsi atestasi bagi jasa akuntan publik
yang mencakup tingkat keyakinan tertinggi yang diberikan dalam jasa audit atas laporan
keuangan historis, pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif, serta tipe perikatan atestasi
lain yang memberikan keyakinan yang lebih rendah. Yang termasuk dalam pernyataan
standar atestasi adalah IPSAT (Interpretasi Pernyataan Standar Atestasi)

(3) Standar Jasa Akuntansi dan Review. Memberikan rerangka untuk fungsi nonatestasi bagi
jasa akuntan publik yang mencaup js akuntansi dan review. Yang termasuk didalam jasa
akuntansi dan riview adalah IPSAR (Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi dan Riview)

(4) Standar Jasa Konsultasi. Memberikan panduan bagi praktisi yang memberikan jasa
konsultasi bagi kliennya melalui kantor akuntan publik. Jasa ini hanya menyajikan temuan,
kesimpulan, dan rekomendasi.

(5) Standar Pengendlian Mutu. Memberikan penduan bagi kantor akuntan publik didalam
melaksanakan pengendalian kualitas jasa yang dihasilkan oleh kantornya dengan mematuhi
berbagai standar yang diterbitkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik dan
Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik yang diterbitkan oleh Kompartemen Akuntan
Publik, Ikatan Akuntan Indonesia

(6) Aturan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik.

3. Perkembangan Audit

Pengauditan telah dimulai sejak abad ke limabelas. Dari berbagai sumber dapat diketahui
bahwa sekitar awal abad ke lima belas jsa auditor telah digunakan di Inggris, Namun
perkembangan yang pesat mengenai auditor baru terjadi pada abad ini.

(1) Pengauditan Independen Sebelum Tahun 1900

Kelahiran fungsi pengauditan di Amerika Utara berasal dari Inggris. Akuntansi sebagai
profesi diperkenalkan di bagian benua ini oleh Inggris pada paruh kedua abad kesembilan
belas. Para akuntan di Amerika Utara mengadopsi bentuk laporan dan prosedur audit
sebagaimana yang berlaku di Inggris. Di Inggris semua perusahaan-perusahaan publik harus
tunduk pada undang-undang Companies Act. Undang-undang tersebut mengharuskan semua
perusahaan-perusahaan publik di Inggris harus diaudit, sedangkan di Amerika Serikat pada
waktu itu tidak wajib diaudit. Keharusan untuk diaudit datang dari badan badan yang
mengatur pasar modal yang disebut SEC (Securities and Exchange Commission), serta dari
pengakuan umum tentang manfaat pendapat auditor atas laporan keuangan.

(2) Perkembangan di Abad Keduapuluh

Pada abad ini revolusi industri kira-kira telah berusia 50 tahun dan selama masa itu jumlah
perusahaan industri telah berkembang pesat. Jumlah pemegang saham juga semakin
bertambah dan mereka sudah mulai menerima laporan auditor dan kebanyakan para
pemegang saham baru ini tidak memahami makna pekerjaan seorang auditor, dan
kesalahpahaman melanda nbanyak pihak termasuk para pimpinan perusahaan dan bankir.
Pada umumnya mereka beranggapan bahwa pendapat auditor adalah jaminn keakuratan
laporan keuangan.

(3) Perkembangan Pengauditan di Indonesia

Profesi akuntansi di Indonesia masih tergoling muda. Pada masa penjajahan Belanda, jumlah
perusahaan di Indonesia belum begitu banyak, sehinga akuntansi pada masa itu hampir tidak
dikenal. Perusahaan-perusahaan Belanda yang beroperasi di Indonesia pada waktu itu
mengikuti model pembukuan seperti yang berlaku dinegaranya. Situasi seperti ini terus
berlangsung hingga Indonesia merdeka. Akuntansi mulai dikenal di Indonesia setelah tahun
limapuluhan, yaitu ketika semakin banyak perusahaan dan akuntansi sistem Amerika mulai
dikenal, terutama melalui pendidikan perguruan tinggi.
Tonggak penting perkembangan akuntansi di Indonesia terjadi tahun 1973, yaitu ketika IAI
(Ikatan Akuntansi Indonesia) menetapkan Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) dan
Norma Pemeriksaan Akuntan (NPA). Prinsip dan Norma Pemeriksaan hampirsepenuhnya
mengadopsi prinsip akuntansi dan standar audit di Amerika Serikat.penetapan prinsip
akuntansi dan norma pemeriksaan di Indonesia terutama dipicu oleh lahirnya pasar modal
yang mensyaratkan perusahaan yang akan menjual sahamnya di pasar modal untuk memiliki
laporan keuangan yang telah diaudit. Pada tahun 1988 untuk mengajukan permohonan kredit
ke bank, perusahaan-perusahaan harus melakukan audit atas laporan keuangan
perusahaannya. Pada tahun 1995 lahir UU Perseroan Terbatas yang mewajibkan suatu
perseroan terbatas untuk menyusun laporan keuangan dan jika perseroan merupakan
perusahaan publik, maka laporan keuangan harus diaudit oleh Akuntan Publik. Pada tahun
yang sama lahir pula UU Pasar Modal yang semakin meningkatkan peran akuntansi dan
pengauditan, khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang sahamnya dijual di pasar modal.
Pada tahun 1994 IAI melakukan penyusunan ulang prinsip akuntansi dan standar audit yang
disebut SAK (Standar Akuntansi Keuangan) dan SPAP ( Standar Profesional Akuntan
Publik).

Anda mungkin juga menyukai