Dosen Pengajar :
Kelompok 1:
4. Ketentuan
ISQC memuat 47 ketentuan yang terbagi dalam beberapa kategori sebagai berikut :
o Penerapan, dan kepatuhan dengan ketentuan yang relevan
o Elemen sistem pengendalian mutu
o Tanggungjawab kepemimpinan untuk mutu dalam KAP
o Ketentuan etika yang relevan
o Penerimaan klien dan berkelanjutan hubungan dengan klien serta penugasan khusus
o Sumber Daya Manusia
o Pelaksanaan penugasan
o Dokumentasi sistem pengendalian mutu
5. Elemen sistem pengendalian mutu
KAP harus menetapkan dan memelihara suatu sistem pengendalian mutu yang mencakup
kebijakan dan prosedur yang mengatur setiap elemen di bawah ini :
a. Tanggungjawab kepemimpinan untuk mutu dalam KAP
b. Ketentuan etika yang relevan
c. Penerimaan dan berkelanjutan hubungan dengan klien serta penugasan tertentu
d. Sumber Daya Manusia
e. Pelaksanaan penugasan
f. Pemantauan
Diskusi
1. Pertanyaan :
Seberapa Penting Peranan Audit dalam Sebuah Perusahaan?
Jawaban :
Perusahaan harus menggunakan audit yang tujuannya untuk mengetahui seberapa baik
laporan keuangan yang ada perusahaan tersebut. Dan kebutuhan audit semakin meningkat,
hal ini dikarenakan semakin terbuka dimana kepemilikan terhadap entitas usaha yang terdiri
dari saham dan investasi dapat dimiliki oleh berbagai pihak investor. Oleh karena itu, laporan
keuangan sangat penting bagi sebuah perusahaan terlebih jika ada perusahaan lain yang ingin
menanam saham pada perusahaan tersebut. Para investor akan melihat seberapa baiknya
laporan keuangan perusahaan tersebut agar para investor bisa mendapat keuntungan.
2. Pertanyaan :
Dalam pengauditan laporan keuangan langkah apa saja yang perlu dilakukan, dan coba
jelaskan standart pelaporan dalam audit
Jawaban :
Tahapan Audit Laporan Keuangan
a. Penerimaan Perikatan Audit
Perikatan merupakan suatu kesepakatan kedua belah pihak. Dalam hal audit maka kedua
belah pihak ini adalah pihak auditor dan perusahaan yang biasanya diwakili oleh
manajemen. Sebelum melaksanakan audit, maka harus ada sebuah kesepakatan yang
harus dibuat dan disetujui bersama.
b. Perencanaan Proses Audit
Merencanakan proses audit adalah tahapan selanjutnya yang harus diketahui auditor.
Untuk membuat perencanaan audit, seorang auditor harus melakukan beberapa kegiatan
seperti:
• Memahami bisnis dan industri klien
• Melakukan prosedur analitik
• Menentukan materialitas, menetapkan risiko audit dan risiko bawaan.
• Memahami struktur pengendalian intern dan menetapkan risiko pengendalian
c. Pelaksanaan Pengujian Audit
Setelah membuat perencanaan audit laporan keuangan maka saatnya melaksanakan
pengujian audit. Pada tahap ini, auditor akan melakukan pengujian analitik, pengujian
pengendalian dan pengujian substantif.
Singkatnya pengujian analitik dilakukan auditor dengan mempelajari data-data dan
informasi bisnis klien dan membandingkan dengan data dan informasi lain. Pengujian
pengendalian merupakan prosedur audit untuk melakukan verifikasi efektivitas
pengendalian internal klien. Standar pelaporan dalam audit terdiri dari empat item,
diantaranya:
• Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
• Hasil laporan auditor harus menunjukkan kekonsistenan, apabila ada ketidak
konsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan
periode berjalan dengan penerapan pada periode sebelumnya.
• Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai,
kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
• Laporan auditor harus memuat pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan
secara keseluruhan bahwa pernyataan yang demikian tidak bisa diberikan.
3. Pertanyaan
Bagaimana pertimbangan yang perlu dilakukan dalam perusahaan , apakah bukti audit sudah
kompeten?
Jawaban :
Menurut kelompok kami, pertimbangan bukti audit yang sudah kompeten bisa di dasarkan
pada
1. Relevansi (Relevance). bukti audit yang relevan haruslah sesuai jika digunakan untuk
maksud tertentu, yang berarti harus berhubungan dengan tujuan auditor. Jika tujuan
auditor adalah untuk menentukan keberadaan suatu persediaan, auditor bisa mendapatkan
buktinya dengan melakukan observasi langsung pada persediaan tersebut.
2. Sumber Perolehan (Sources), sumber informasi sangat berpengaruh pada kompetensi
bukti audit. Sumber informasi yang dapat mempengaruhi kompetensi bukti adalah : 1)
Jika sumber informasi didapatkan dari sumber independen di luar perusahan, 2) Semakin
efektif struktur pengendalian internal perusahaan, maka semakin besar jaminan yang
diberikan atas keandalan data akuntansi dan laporan keuangan, 3) Pengetahuan auditor
secara pribadi dan secara langsung dari pemeriksaan fisik, pengamatan, penghitungan,
dan inspeksi lebih meyakinkan daripada informasi yang didapat secara tidak langsung.
3. Ketepatan Waktu (Timeliness), ketepatan waktu berhubungan dengan tanggal
penggunaan bukti audit. Kriteria ini menjadi penting khususnya untuk memverifikasi
aktiva lancar, utang lancar, dan akun surplus-defisit karena bisa mengecek apakah cut off
sudah dilakukan dengan tepat.
4. Objektivitas (Objectivity), bukti audit yang objektif dipandang lebih kompeten jika
dibandingkan dengan bukti audit yang bersifat subjektif. Untuk menilai objektivitas bukti
audit, diperlukan juga penilaian atas kualifikasi personal yang memberikan bukti tersebut.
DAFTAR PUSTAKA