Anda di halaman 1dari 10

Ringkasan Materi Kuliah

PENGAUDITAN DAN JASA ASURANS

Oleh :

Putu Diva Rahayana Pratama (1807531089)


Nicholas Arvin Ompusunggu (1807531213)
Desak Made Kemarayanthi Wardana (1807531061)
Ida Ayu Cahaya Dewanti (1807511081)
Ida Bagus Indrayana (1807531057)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI REGULER


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA

1
Daftar Isi

Cover …………………………………………………………………………………….i

Daftar isi ………………………………………………………………………………..ii

Ringkasan Materi ………………………………………………………………………1

1. Sejarah Perkembangan Fungsi Audit ………………………………………..1


2. Jasa Asurans dan Pengauditan ………………………………………………2
3. Definisi dan Jenis-jenis Pengauditan ………………………………………..3
4. Auditor dan Kantor Akuntan Publik ………………………………………...3
5. Organisasi Profesi Akuntan Di Indonesia …………………………………..4
6. Akuntan Beregister Negara …………………………………………………5
7. Mengenal Organisasi IFAC …………………………………………………5
8. Standar Profesional Akuntan Publik ………………………………………..5
9. Standar Pengendalian Mutu …………………………………………………7

Daftar Pustaka ………………………………………………………………………..8

2
1. Sejarah Perkembangan Funsi Audit

Pengauditan telah dilakukan sejak abad ke lima belas di Inggris, dimana


perusahaan publik di Inggris harus tunduk pada undang-undang yang disebut dengan
Companies Act yang mengharuskan perusahaan publik untuk melakukan audit.
Kemudian saat fungsi audit mulai diekspor ke Amerika Serikat pada abad ke sembilan
belas, bentuk pelaporan model audit Inggris pun mulai diadopsi, walaupun audit tidak
diharuskan di Amerika.

Tidak adanya keharusan untuk melakukan audit menyebabkan audit masih sangat
beragam. Kadang hanya meliputi neraca, kadang dilakukan secara menyeluruh.
Auditpun dilakukan hanya untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam pencatatan.
Barulah pada abad ke dua puluh, para investor mulai menggunakan pendapat auditor,
walaupun hanya sebagai jaminan keakuratan laporan keuangan.

Pada tahun 1917, Federal Reserve Board menerbitkan Federal Reserve Buletin
yang memuat cetak ulang dokumen yang disusun American Institute of Accountant
(yang berubah menjadi American Institute of Certified Public Accountant/AICPA)
yang berisi himbauan perlunya akuntansi yang seragam, namun dominan isinya
adalah cara audit neraca.

Sejalan dengan perkembangan ekonomi keuangan di Amerika Serikat, organisasi


akuntan publikpun berkembang pesat. Pada awalnya standar akuntansi dan auditing
disusun sendiri oleh organisasi profesi, namun ketika terjadi berbagai skandal
keuangan yang melibatkan akuntan publik, badan luar profesi akuntan seperti SEC
pun ikut turun tangan menyusun standar akuntansi.

Sementara di Indonesia sendiri, profesi akuntansi baru mulai dikenal setelah tahun
lima puluhan, ketika semakin banyak perusahaan yang didirikan dan akuntansi sistem
Amerika mulai dikenal terutama melalui perguruan tinggi. Tonggak penting
perkembangan akuntansi di Indonesia terjadi pada tahun 1973, ketika Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) menetapkan Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) dan Norma
Pemeriksaan Akuntan (NPA).

Pada tahun 1994, IAI melakukan penyusunan ulang prinsip akuntansi dan standar
audit yang disebut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan Standar Profesional
Akuntan Publik (SPAP). Sejalan dengan itu, Dewan Standar Akuntansi yang dibentuk

1
IAI terus menerbitkan SPAP. Akhirnya pada tahun 2007 Kompartmen Akuntan Publik
memisahkan diri dari IAI.

2. Jasa Asurans dan Pengauditan

Jasa Asurans adalah jasa professional independent untuk memperbaiki kualitas


informasi bagi para pengambilan keputusan. Jasa ansurans dapat diberikan oleh
Kantor-kantor Akuntan Publik (KAP) atau professional-profesional lainnya.
Contohnya adalah KAP di Amerika Serikat yang melakukan pemeringkat televisi
Nielsen untuk pertimbangan pemasangan iklan.

Jasa Atestasi adalah jenis jasa asurans yang dilakukan kantor akuntan publik
dengan menerbitkan suatu laporan tertulis yang menyatakan kesimpulan tentang
keandalan pernyataan tertulis yang dibuat oleh pihak lain. Ada tiga bentuk jasa
aestasi, yaitu audit atas laporan keuangan historis, review laporan keuangan historis,
dan jasa aestasi lainnya.

Audit atas Laporan Keuangan Historis adalah salah satu bentuk jasa atestasi
yang dilakukan auditor. Dalam pemberian jasa ini auditor menerbitkan laporan tertulis
yang berisi pernyataan pendapat apakah laporan keuangan telah disusun sesuai
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.

Review atas Laporan Keuangan Historis adalah jenis lain dari jasa atestasi yang
diberikan kantor-kantor akuntan publik. Banyak perusahaan non-publik yang
menginginkan ansurans atas laporan keuangan dengan biaya yang lebih murah. Hal
ini membuat review menjadi pilihan karena review hanya menghasilkan asurans yang
moderat, dan membutuhkan bukti yang lebih sedikit.

Jasa Atesti lainnya, dimana kantor akuntan publik dapat memberikan berbagai
macam jasa atestasi. Kebanyakan dari jasa atestasi tersebut merupakan perluasan dari
audit atas laporan keuangan, karena pemakai laporan membutuhkan asurans
independent.

Kebanyakan jasa asurans lain yang diberikan kantor akuntan publik tidak
merupakan jasa atestasi. Jasa tersebut mirip dengan jasa atestasi namun akuntan
publik tidak diminta untuk menerbitkan laporan tertulis dan asurans tidak mengenai

2
keandalan pernyataan tertulis yang dibuat pihak lain dalam kaitannya dengan suatu
kriteria tertentu.

Kantor akuntan publik juga memberikan berbagai jenis jasa lain yang pada
umumnya tidak merupakan jasa asurans. Tiga contoh jenis jasa bukan asurans yang
sering diberikan kantor-kantor akuntan publik adalah jasa akuntansi dan pembekuan,
jasa perpajakan, dan jasa konsultasi manajemen.

3. Definisi dan Jenis-Jenis Pengauditan

Pengauditan adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi


bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-
kejadian ekonomi secara obyektif untuk menentukan tingkat kepatuhan antara asersi
tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengomunikasikan hasilnya
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Audit pada umumnya dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu :

a. Audit laporan keuangan, dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan


sebagai keseluruhan dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan
(umumnya memakai kerangka pelaporan keuangan berlaku). Laporan keuangan yang
diperiksa meliputi neraca, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan
arus kas.
b. Audit kepatuhan, untuk menentukan apakah pihak yang diaudit telah mengikuti
prosedur atau aturan-aturan tertentu yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Hal ini
dapat berupa penentuan apakah karyawan-karyawan di bidang akuntansi telah mengikuti
prosedur yang ditetapkan kontroler perusahaan. Hasil audit akan dilaporkan kepada seseorang
atau pihak tertentu yang lebih tinggi yang ada dalam organisasi yang diaudit.
c. Audit operasional, pengkajian atas setiap bagian dari prosedur dan metoda yang
diterapkan suatu entitas dengan tujuan untuk melakukan efisiensi dan efektivitas. Hasil akhir
dari suatu audit operasional biasanya berupa rekomendasi kepada manajemen untuk
perbaikan operasi.
4. Auditor dan Kantor Akuntan Publik
a. Jenis-jenis auditor

Auditor dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :

3
Auditor Pemerintah, adalah auditor yang bertugas melakukan audit atas
keuangan negara pada instansi-instansi pemerintah. Di Indonesia audit ini dilakukan
oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). BPK merupakan badan yang tidak tunduk
kepada pemerintah sehingga diharapkan dapat melakukan audit secara independen.
Selain BPK, Indonesia juga memiliki Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) yang merupakan internal auditor pemerintah.

Auditor Internal, adalah auditor yang bekerja pada suatu entitas dan oleh
karenanya berstatus sebagai pegawai pada entitas tersebut. Agar dapat melaksanakan
tugasnya dengan efektif, auditor internal harus independen terhadap fungsi lini dalam
organisasi, namun tidak bisa independen terhadap perusahaan karena ia adalah
pegawai dari perusahaan yang diaudit.

Auditor independen(akuntan publik), bertanggung jawab melakukan fungsi


pengauditan atas laporan keuangan yang diterbitkan entitas. Menurut UU No. 5 tahun
2011 tentang akuntan publik, akuntan publik adalah akuntan yang telah memperoleh
izin dari menteri keuangan untuk memberikan jasa akuntan publik di Indonesia. Izin
akuntan publik yang dikeluarkan oleh menteri keuangan dan berlaku selama 5 tahun
dan dapat diperpanjang dengan ketentuan berlaku. Bidang jasa dalam akuntan publik
terdiri dari jasa atestasi, dan jasa non-atestasi.

b. Kantor akuntan publik

Kantor akuntan publik adalah badan usaha yang didirikan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang undangan dan mendapatkan izin usaha berdasarkan Undang-
undang Akuntan Publik. Menurut undang-undang tersebut, akuntan publik dalam
memberikan jasanya wajib mempunyai KAP paling lambat 6 bulan sejak izin
diberikan. Persyaratan untuk mendapat izin membuka Kantor Akuntan Publik diatur
dalam Pasal 18 Peraturan Menteri Keuangan No 17/PMK.01/2008. Bentuk usaha
KAP sebagaimana diatur dalam Pasal 12 Undang-undang Akuntan Publik adalah :

- Perseorangan
- Persekutuan Perdata
- Firma, atau
- Bentuk usaha lain yang sesuai dengan karakteristik profesi Akuntan Publik, yang
diatur dalam undang-undang.
5. Organisasi Profesi Akuntan Di Indonesia

4
Pada awalnya,di Indonesia hanya terdapat satu organisasi profesi akuntansi yaitu
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) yang didirikan pada 23 Desember 1957.Organisasi
ini beranggotakan mereka yang bergelar akuntan dan memiliki nomor register akuntan
sesuai dengan Undang-Undang No.34 tahun 1957.Sebagai salah satu kompartemen
dari IAI,Kompartemen Akuntan Publik beranggotakan para akuntan yang berpraktik
sebagai akuntan publik dan telah memiliki ijin praktik dari Departemen Keuangan.

6. Akuntan Beregister Negara

Untuk melindungi kepentingan publik,pemakaian gelar “akuntan” di Indonesia


diatur dalam sebuah undang-undang,yaitu undang-undang Nomor 34 tahun
1954.Sejak diberlakukannya undang-undang tahun 1954,pelaksanaan pendaftaran
dalam register negara mengalami berbagai perubahan sesuai dengan perkembangan
zaman.Memasuki tahun delapan puluhan,sebagai realisasi dari pasal 2 ayat b U.U
No.34 Tahun 1954,diselenggarakan Ujian Negara Akuntansi (UNA) oleh Departemen
Pendidikan dan kebudayaan yang lulusannya diakui memenuhi syarat untuk
menyandang gelar akuntan.Para akuntan Indonesia.Para akuntan Indonesia berhimpun
dalam wadah tunggal organisasi profesi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).Dalam
perkembangan selanjutnya ,IAI sebagaimana termuat dalam anggaran dasarnya tetap
mewajibkan para anggotanya untuk memiliki nomor register akuntan.

7. Mengenal Organisasi IFAC

IFAC didirikan tanggal 7 Oktober 1977 di Munich, Jerman, pada saat berlangsungnya
World Congress of Accountants yang ke XI. IFAC meruapakan organisasi profesi akuntan
dunia yang mempresentasikan lebih 2,5 juta akuntan yang bernaung dalam 167 asosiasi
profesi akuntan yang telah tersebar di 127 negara.

Misi IFAC

“Melayani kepentingan umum dengan memberi sumbangan untuk pengembangan, pengadopsian, dan
penerapan standar serta pedoman internasional berkualitas tinggi.”

Visi IFAC

“Menjadikan profesi akuntansi global diakui kepemimpinannya dalam pengembangan organisasi,


pasar uang dan modal, dan perekonomian yang kuat dan berkesinambungan.”

5
Badan-badan pembuat dasar IFAC, terdiri dari The International Auditing and
Assurance Standart Board (IAASB), The International Accounting Education Standards
Board (IAESB), The International Ethics Standards Board for Accountants (IESBA), dan The
International Public Sector Accounting Standards Board (IPSASB).

8. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)


Organisasi profesi bertugas menyusun standar dan aturan yang wajib dilaksanakan oleh para
anggota dan praktisi lainnya. Standar professional yang berlaku di Indonesia telah berkali –
kali mengalami perubahan sejalan dengan perkembangan dunia pengauditan dan organisasi
profesi akuntan di Indonesia.
Perubahan pesat yang terjadi di lingkungan bisnis di awal decade tahun Sembilan-
puluhan, menuntut profesi akuntan public untuk meningkatkan mutu jasa audit atas laporan
keuangan historis, jasa atestasi, dan jasa akuntansi & review. Hal tersebut ditanggapi oleh
Ikatan Akuntan Indonesia dengan mengambil dua keputusan penting, yaitu (1) mengubah
nama Komite Norma Pemeriksaan Akuntan menjadi Dewan Standar Profesional Akuntan
Publik, dan (2) mengubah Norma Pemeriksaan Akuntan menjadi Standar Profesional
Akuntan Publik.
Pada tanggak 1 Agustus 1994 lahirlah Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang
pertama. SPAP tersebut terdiri dari :
1. Standar Auditing
2. Standar Atestasi
3. Standar Jasa Akuntansi dan Review
4. Pedoman Audit Industri Khusus
Sejalan dengan datangnya era globalisasi, dan sejalan pula dengan komitmen
sebagai anggota IFAC, setelah melalui proses yang panjang (AP) berketetapan untuk
mengimplementasikan Internasional Standards on Auditing (ISA) yang diterbitkan
oleh Internasional Auditing and Assurance Standards Board (IAASB) sebagai standar
audit yang baru. Sehubungan dengan perkembangan terakhir sebagaimana diuraikan
di atas, buku ini akan mengacu pada ISA yang terjemahan resminya termuat dalam
Standar Prefesional Akuntan Publik (SPAP) yang diterbitkan oleh Institut Akuntan
Publik Indonesia (IAPI).
IAASB menerbitkan sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan audit,
review, jasa asuransi lain, dan penugasan jasa lainnya yang dilakukan sesuai dengan
Standar Internasional. Standar tersebut tidak mengesampingkan undang – undang atau
peraturan – peraturan lokal yang mengatur audit laporan keuangan historis atau
penugasan asuransi atas informasi lain di suatu negara yang harus diikuti sesuai
dengan standar nasional negara yang bersangkutan. Dalam situasi di mana undang –
undang atau peraturan lokal tidak akan secara otomatis sesuai dengan standard
IAASB, kecuali apabila akuntan professional telah sesuai sepenuhnya dengan semua
standar yang relevan dengan penugasan.
Himpunan pernyataan yang diterbitkan oleh IAASB terdiri dari :

6
1. Internasional Standards on Auditing (ISAs) yang diharapkan dalam audit informasi
keuangan historis.
2. Internasional Standards on Review Engagements (ISREs) yang diterapkan dalam
review atas informasi keuangan historis.
3. Internasional Standards on Related Services (ISRSs) yang diterapkan dalam
penugasan kompilasi, penugasan yang menerapkan prosedur yang disepakati (agreed
upon procedures) atas informasi dan penugasan lain yang berkaitan yang ditetapkan
IAASB.
4. Internasional Standards on Quality Control (ISQCs) yang diterapkan untuk semua jasa
dalam lingkup Standar Penugasan IAASB.

9. Standar Pengendalian Mutu

Sebagai upaya untuk menjaga mutu pekerjaan kantor akuntan publik (KAP),
organisasi profesi mewajibkan setiap KAP untuk memiliki suatu sistem pegendalian
mutu. Sebagai pedoman, IAASB telah menerbitkan Internasional Standart on Qualty
Control (ISQC) No. 1 yang mulai berlaku tanggal 1 Januari 2009.

Lingkup ISQC berhubungan dengan tanggung jawab KAP untuk sistem


pengendalian mutu untuk audit dan review atas laporan keuangan, dan penugasan
asuransi serta jasa lain yang bersangkutan. Sistem pengendalian mutu terdiri dari
kebijakan yang dirancang untuk mencapai tujuan serta prosedur yang diperlukan
untuk mengimplementasikan dan memantau kesesuaian dengan kebijakan tersebut.

Otoritas ISQC berlaku bagi semua KAP akuntan professional dalam kaitannya
dengan audit dan review laporan keuangan, dan penugasan asuransi dan jasa lain yang
berhubungan.

Tujuan KAP menetapkan dan memelihara suatu sistem pengauditan mutu adalah
untuk memberikan asuransi yang layak bahwa (1) KAP dan personalianya mamatuhi
standar professional serta ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku
(2) Laporan yang diterbitkan KAP atau partnernya sudah tepat sesuai dengan situasi
yang dihadapi

7
DAFTAR PUSTAKA

Jusup, Al. Haryono. 2014. “AUDITING(Pengauditan Berbasis ISA) Edisi II”. Bagian
Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai