Anda di halaman 1dari 14

AUDITING I

TUGAS BESAR I

Disusun Oleh:

Yoga Triatama
(43219010032)

Dosen Pengampu: Marsyaf, SE., Ak., M.Ak


Universitas Mercu Buana

Fakultas Ekonomi & Bisnis


1. Bagaimana perkembangan profesi akuntan publik di Indonesia sebelum
pemberlakuan UU KAP No. 5 Tahun 2011 dan setelah pemberlakuan UU
KAP No. 5 Tahun 2011, uraiakan secara jelas?

UU 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik menjelaskan bahwa Akuntan Publik


adalah seseorang yang telah memperoleh izin untuk memberikan jasa sebagaimana
diatur dalam UU 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik. Dalam UU 5 tahun 2011
tentang Akuntan Publik, Akuntan Publik dapat memberikan jasa asurans seperti jasa
audit atas informasi keuangan historis, jasa reviu atas informasi keuangan historis dan
jasa asurans lainnya. Selain itu Akuntan Publik dapat memberikan jasa lainnya yang
berkaitan dengan akuntansi, keuangan, dan manajemen. Akuntan Publik memberikan
jasa asurans, yang meliputi jasa audit atas informasi keuangan historis; jasa reviu atas
informasi keuangan historis; dan jasa asurans lainnya.

Selain jasa asurans sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Akuntan Publik
dapat memberikan jasa lainnya yang berkaitan dengan akuntansi, keuangan, dan
manajemen sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Jasa asurans
menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik adalah jasa
Akuntan Publik yang bertujuan untuk memberikan keyakinan bagi pengguna atas
hasil evaluasi atau pengukuran informasi keuangan dan nonkeuangan berdasarkan
suatu kriteria. Jasa audit atas informasi keuangan historis dalam Undang-Undang
Nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik adalah perikatan asurans yang
diterapkan atas informasi keuangan historis yang bertujuan untuk memberikan
keyakinan memadai atas kewajaran penyajian informasi keuangan historis tersebut
dan kesimpulannya dinyatakan dalam bentuk pernyataan positif.

Yang termasuk jasa asurans lainnya antara lain perikatan asurans untuk
melakukan evaluasi atas kepatuhan terhadap peraturan, evaluasi atas efektivitas
pengendalian internal, pemeriksaan atas informasi keuangan prospektif, dan
penerbitan comfort letter untuk penawaran umum. Jasa lainnya yang berkaitan
dengan akuntansi, keuangan, dan manajemen, dalam UU 5 tahun 2011 tentang
Akuntan Publik maksudnya antara lain adalah jasa audit kinerja, jasa internal audit,
jasa perpajakan, jasa kompilasi laporan keuangan, jasa pembukuan, jasa prosedur
yang disepakati atas informasi keuangan, dan jasa sistem teknologi informasi.

Oleh karena itu, disusunlah Undang-Undang tentang Akuntan Publik yang mengatur
berbagai hal mendasar dalam profesi Akuntan Publik, dengan tujuan untuk:

1. melindungi kepentingan publik;


2. mendukung perekonomian yang sehat, efisien, dan transparan;
3. memelihara integritas profesi Akuntan Publik;
4. meningkatkan kompetensi dan kualitas profesi Akuntan Publik; dan
5. melindungi kepentingan profesi Akuntan Publik sesuai dengan standar dan
kode etik profesi.

Undang-Undang ini mengatur antara lain:

1. lingkup jasa Akuntan Publik;


2. perizinan Akuntan Publik dan KAP;
3. hak, kewajiban, dan larangan bagi Akuntan Publik dan KAP;
4. kerja sama antar-Kantor Akuntan Publik (OAI) dan kerja sama antara KAP
dan Kantor Akuntan Publik Asing (KAPA) atau Organisasi Audit Asing
(OAA);
5. Asosiasi Profesi Akuntan Publik;
6. Komite Profesi Akuntan Publik;
7. pembinaan dan pengawasan oleh Menteri;
8. sanksi administratif; dan
9. ketentuan pidana.
Undang-undang mengatur tentang hak eksklusif akuntan publik, yaitu jasa
Asuransi hanya bisa dilakukan oleh akuntan publik. Dalam rangka proteksi dan
proteksi Hal ini juga memberikan kepastian hukum bagi profesi akuntan publik dalam
menyikapi berakhirnya tuntutan pidana Dan litigasi terhadap akuntan publik. Selain
mengatur profesi akuntan publik, undang-undang juga mengatur KAP, yaitu wadah
yang disediakan oleh akuntan publik. jasa profesional. Isi dasar peraturan KAP adalah
perizinan Bentuk usaha KAP dan KAP. Salah satu persyaratan izin niaga KAP adalah
melaksanakan desain. Sistem kendali mutu untuk memastikan partisipasi profesional
Menurut SPAP. Pada saat yang sama, pengaturan tentang bentuk usaha KAP
bertujuan agar sesuai dengan karakteristik profesi akuntan publik yaitu kemandirian
dan rasa tanggung jawab Hasil kerja akuntan publik profesional.

Undang-Undang Nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik menyatakan:

1. Ketentuan Pasal 4 dan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1954


tentang Pemakaian Gelar Akuntan (“Accountant”) (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 705) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku;
2. Peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1954 tentang
Pemakaian Gelar Akuntan (“Accountant”) (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1954 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 705) yang mengatur jasa Akuntan Publik, sepanjang tidak
bertentangan dengan Undang-Undang ini dan belum ada peraturan
pelaksanaan yang baru berdasarkan Undang-Undang ini, dinyatakan masih
berlaku.
2. Bagaimana perbedaan standar jasa-jasa yang diberikan oleh akuntan
publik di Indonesia sebelum pemberlakuan Internasional Standard On
Auditing dan setelah pemberlakuan Internasional Standard On
Auditing?

Di Indonesia, sebelum terbentuknya Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI),


standar auditing ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia-Kompartemen Akuntan
Publik (IAI-KAP). Setelah terbentuknya IAPI yang secara resmi diterima sebagai
anggota asosiasi yang pertama oleh IAI pada tanggal 4 Juni 2007 serta diakui oleh
pemerintah RI sebagai organisasi profesi akuntan publik yang berwenang
melaksanakan ujian sertifikasi akuntan publik, penyusunan dan penerbitan standar
profesional dan etika akuntan publik, serta menyelenggarakan program pendidikan
berkelanjutan bagi seluruh akuntan publik di Indonesia melalui Peraturan Menteri
Keuangan No. 17/PMK.01/2008 pada tanggal 5 Pebruari 2008, selanjutnya standar
auditing berupa Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) disusun dan diterbitkan
oleh IAPI.

SPAP merupakan kodifikasi berbagai pernyataan standar teknis dan aturan etika.
Pernyataan standar teknis yang dikodifikasi dalam SPAP terdiri dari :

1. Pernyataan Standar Auditing

2. Pernyataan Standar Atestasi

3. Pernyataan Jasa Akuntansi dan Review

4. Pernyataan Jasa Konsultasi

5. Pernyataan Standar Pengendalian Mutu

Sedangkan aturan etika yang dicantumkan dalam SPAP adalah Aturan Etika
Kompartemen Akuntan Publik yang dinyatakan berlaku oleh Kompartemen Akuntan
Publik sejak bulan Mei 2000. Standar Auditing Standar auditing merupakan panduan
audit atas laporan keuangan historis. Standar auditing terdiri dari 10 standar dan
dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Auditing (PSA). Dengan demikian, PSA
merupakan penjabaran lebih lanjut masing-masing standar yang tercantum dalam
standar auditing.

Standar Profesional Akuntan Publik per 1 Januari 2001 terdiri dari lima
standar, yaitu:
1.   Pernyataan Standar Auditing (PSA) yang dilengkapi dengan Interpretasi Pernyataan
Standar Auditing (IPSA).
2.  Pernyataan Standar Atestasi (PSAT) yang dilengkapi dengan Interpretasi Pernyataan
Standar Atestasi (IPSAT).
3. Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (PSAR) yang dilengkapi dengan
Interpretasi Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (IPSAR).
4. Pernyataan Standar Jasa Konsultasi (PSJK) yang dilengkapi dengan Interpretasi
Pernyataan Standar Jasa Konsultasi (IPSJK).
5.  Pernyataan Standar Pengendalian Mutu (PSPM) yang dilengkapi dengan Interpretasi
Pernyataan Standar Pengendalian Mutu (IPSM). Selain kelima standar tersebut masih
dilengkapi dengan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik yang merupakan
aturan normal yang wajib dipenuhi oleh akuntan publik.

PSA berisi ketentuan-ketentuan dan panduan utama yang harus diikuti oleh
akuntan publik dalam melaksanakan perikatan audit. Termasuk dalam PSA adalah
Interpretasi Pernyataan Standar Auditing (IPSA), yang merupakan interpretasi resmi
yang dikeluarkan oleh Dewan terhadap ketentuan-ketentuan yang diterbitkan oleh
Dewan dalam PSA. Standar Atestasi Standar atestasi memberikan rerangka untuk
fungsi atestasi bagi jasa akuntan publik yang mencakup tingkat keyakinan tertinggi
yang diberikan dalam jasa audit atas laporan keuangan historis, pemeriksaan atas
laporan keuangan prospektif, serta tipe perikatan atestasi lain yang memberikan
keyakinan yang lebih rendah (review, pemeriksaan, dan prosedur yang disepakati).
Akuntan Publik Indonesia adalah respons terhadap dampak globalisasi, dimana
Drs. Ahmadi Hadibroto sebagai Ketua Dewan Pengurus Nasional IAI mengusulkan
perluasan keanggotaan IAI selain individu. Hal ini telah diputuskan dalam
Kongres IAI X pada tanggal 23 Nopember 2006. Keputusan inilah yang menjadi
dasar untuk merubah IAI – Kompartemen Akuntan Publik menjadi asosiasi yang
independen yang mampu secara mandiri mengembangkan profesi akuntan publik.
IAPI diharapkan dapat memenuhi seluruh persyaratan International Federation of
Accountans (IFAC) yang berhubungan dengan profesi dan etika akuntan publik,
sekaligus untuk memenuhi persyaratan yang diminta oleh IFAC sebagaimana
tercantum dalam Statement of Member Obligation (SMO)

Selain mengeluarkan standar untuk pekerjaan auditor, IAASB juga


mengeluarkan standar untuk memberikan mutu pelayanan yang baik. Standar ini
dinamakan international Standard on Quality Controls (ISQCSs). Sedangkan
international Standar on Auditing (ISA) tidak membagi standaraudititng dengan
kategori seperti halnya SPAP. Pada ISA, tidak ada standar Umum, Standar
Pekerjaan Lapanngan dan Standar Pelaporan. Penyajian standar-standar yang ada di
ISA sudah mencerminkan proses pengerjaan auditing.Pendekatan pekerjaan audit di
ISA dibagi dalam enam tahap. Tahap pertama dimulai dengan persetujuan penugasan
(agreement of engagement). Kemudian tahap kedua melakukan pengumpulan
informasi , pemahaman bisnis dan sistimakuntansi klien, serta penentuan unit yang
akan diaudit. Tahap ketiga adalah pengembangan strategi audit. Hal ini dilakukan
dengan memperhatikan accessinherent list. Tahap selanjutnya adalah execute the
audit, yaitu mulai melaksanakan audit. Pada saat melaksanakan audit maka akan
dilakukan test of control, substantiveand analytical procedur dan other substantive
procedur. Tahap kelima, mulai membentuk opini. Dan tahap terakhir adalah membuat
laporan audit.
3. Bagaimana konvergensi ISA di Indonesia?

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas audit di Indonesia adalah


dengan diterapkannya standar audit terbaru yang mengacu kepada International
Standards on Auditing (ISA) oleh IAPI. Seorang partner KPMG, Thong Foo Vung,
menyatakan bahwa tujuan ISA adalah membangun sebuah standar yang
dimengerti, jelas, dan mampu diaplikasikan secara konsisten sehingga dapat
memberikan tingkat jaminan yang lebih tinggi berkaitan dengan keseragaman
praktik di seluruh dunia.

Sebelum ISA diadopsi di Indonesia, Standar Profesional Akuntan Publik


(SPAP) mengacu pada standar audit yang berlaku di Amerika Serikat yaitu
Generally Accepted Auditing Standards (GAAS). SPAP terdahulu membagi
standar auditing menjadi tiga bagian utama, yaitu Standar Umum, Standar
Pekerjaan Lapangan, dan Standar Pelaporan. Dalam ISA, tidak ada pembagian
kategori standar auditing seperti halnya SPAP. Selain perbedaan tersebut, terdapat
beberapa perbedaan lain yang bersifat substantif dan mendasar antara ISA dengan
standar audit yang berlaku sebelumnya, diantaranya adalah

(1) penekanan pada audit berbasis risiko,

(2) perubahan standar dari rules-based standards ke principles-based


standards,

(3) penghapusan penggunaan pendekatan matematis pada praktik audit,

(4) penekanan pada professional judgement,

(5) penilaian dan pelaporan pengendalian internal atas pelaporan keuangan, dan

(6) penyertaan Those Charged With Governance (TCWG) dalam pengawasan


suatu entitas. Perbedaan ini akan berdampak pada perubahan cara berpikir
seorang auditor yang melandasi teknik audit tertentu.
Melalui Konvensi Nasional Akuntan Indonesia pada tahun 2004, telah diputuskan
bahwa Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) akan melakukan adopsi sepenuhnya (full
adoption) International Auditng and Assurance Standard (ISA) yang diterbitkan oleh
IFAC (International Federation of Accountants) yang merupakan organisasi
Internasional yang membidangi standar-standar akuntansi, auditing, kode etik dan
kendali mutu pada tatanan global.

Alasan Indonesia mengadopsi ISA dapat dilihat dari sisi kekuatan pasar dan
nilai tambah. Sebelum IAPI pada akhirnya mengadopsi ISA, beberapa KAP
besar telah menyiapkan diri untuk mengimplementasikan ISA. KAP tersebut
umumnya memiliki jaringan global, sehingga dituntut untuk dapat melayani klien
global dan internasional yang telah mengadopsi standar – standar dari IFAC.
Mereka telah melaksanakan pelatihan untuk partner dan staf dengan metodologi
audit berbasis ISA dimulai dari awal tahun 2000. Implementasi ISA juga diharapkan
dapat meningkatkan mutu audit sehingga para investor dan calon investor akan
memperoleh laporan keuangan yang lebih baik dengan adanya standar baru di
Indonesia. ISA menggambarkan standar auditing yang transparan dan berkualitas
yang telah diterima di seluruh dunia. (Lindberg, 2011)

Adopsi ISA dilakukan dengan melakukan revisi pada Standar Profesional


Akuntan Publik (SPAP) yang selama ini digunakan sebagai acuan Akuntan
Publik dalam memberikan jasanya kepada publik. DSPAP IAPI telah melakuan
public hearing dan sosialisasi mengenai standar audit terbaru.
4. Jelaskan kasus-kasus yang pernah terjadi di Indonesia terkait profesi
akuntan dan Kantor Akuntan Publik di Indonesia?

Kasus PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk - Ernst Young

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menilai, PT Ernst Young Indonesia (EY)


melanggar UU Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik, karena perusahaan jasa
konsultasi keuangan ini telah melakukan audit investigasi terhadap Laporan
Keuangan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) Tahun Buku 2017. Penilaian itu
disampaikan Anggota Majelis Kehormatan IAI, Anton Silalahi di Jakarta, Senin
(8/4). "Audit investigasi itu termasuk jasa asurans. Dan, itu merupakan tugas akuntan
publik sebagaimana tercantum di UU Akuntan Publik," kata Anton.
Anton memandang, keputusan Erns Young yang melakukan audit investigasi
terhadap Laporan Keuangan AISA 

Tahun Buku 2017 tersebut telah melanggar UU Akuntan Publik. "Itu hanya
Delik Biasa dan bukan Delik Aduan. Tetapi memang, sayangnya ada penyidik yang
kurang paham UU Akuntan Publik," imbuhnya.Lebih lanjut Anton menjelaskan, pada
Pasal 3 UU Akuntan Publik menyebutkan bahwa akuntan publik memberikan jasa
asurans yang meliputi jasa audit informasi keuangan historis, jasa review atas
informsi keuangan historis dan jasa asurans lainnya.

Sehingga, ujar Anton, jasa asurans hanya dapat diberikan oleh akuntan publik.
"Audit investigasi itu juga jasa asurans. Sayangnya, EY itu bukan akuntan publik,"
ujarnya. Sebagaimana diketahui, Ernst Young Indonesia berafiliasi dengan Kantor
Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Sungkoro Surja. Sementara itu, menurut Anton,
pada Pasal 57 ayat (2) menyebutkan bahwa setiap orang yang bukan akuntan publik,
tetapi menjalankan profesi akuntan publik dan bertindak seolah-olah sebagai akuntan
publik, maka bisa dipidana penjara paling lama enam tahun dan pidana denda
maksimal Rp500 juta. "Ernst Young (Indonesia) itu melakukan hal yang tidak patut
dan melanggar UU Akuntan Publik," ujar Anton. Sebelumnya, PT Bursa Efek
Indonesia (BEI) membantah yang menyebutkan bahwa AISA  telah salah menunjuk
Kantor Akuntan Publik untuk melakukan audit investigasi terhadap Laporan
Keuangan AISA  Tahun 2017. 

Menurut Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi, pada pekan lalu BEI sudah
melakukan dengar pendapat dengan AISA  (manajemen baru), terkait dugaan
terjadinya laporan keuangan ganda yang dilakukan oleh manajemen
lama AISA Lebih lanjut inarno menegaskan, AISA  tidak salah menunjuk KAP
terkait pelaksanaan audit investigasi terhadap dugaan laporan keuangan ganda.
"Tidak salah tunjuk," kata Inarno di Gedung BEI Jakarta, Selasa (2/4) ketika ditanya
mengenai kemungkinan AISA telah salah menunjuk auditor investigasi.Perlu
diketahui, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( RUPS -LB) AISA pada akhir
22 Oktober 2018 mengamanatkan agar manajemen AISA melakukan audit investigasi
dengan menunjuk KAP dan/atau Konsultan Hukum Independen. Pada
pelaksanaannya, AISA  menunjuk Ernst Young Indonesia. Pada Selasa, 26 Maret
2019, AISA  menyampaikan keterbukaan informasi melalui BEI mengenai "Laporan
atas Investigasi Berbasis Data" yang dilakukan Ernst Young. Investigasi tersebut
didasari dugaan adanya laporan keuangan ganda yang dilakukan oleh manajemen
lama AISA .

Kasus SNP Finance - Deloitte

Pada dasarnya perjanjian utang piutang antara SNP Finance dengan para
kreditornya (bank) tersebut adalah kerjasama yang sifatnya mutualistik. SNP Finance
membutuhkan dana, bank juga butuh menyalurkan kredit. Namun dalam perjalanan
waktu, ternyata bisnis retail Columbia yang merupakan induk dari SNP Finance
mengalami kemunduran. Apa penyebabnya? Kita bisa melihat bahwa perilaku
pembelian customer telah berubah, konsumen saat ini tidak lagi belanja
produk furniture dan elektronik dengan datang ke toko, melainkan mereka lebih suka
membeli secara online melalui perangkat gadgetnya. Mulai
dari survey harga,  survey spesifikasi produk, sampai dengan pembelian, semua
dilakukan secara online. Bahkan para online shop tersebut juga memberikan fasilitas
kredit tanpa bunga (bunga 0%) untuk tenor yang bahkan sampai 12 bulan. Kondisi
perubahan perilaku pembelian customer inilah yang memukul pangsa pasar dari
Columbia, dan tentunya juga berdampak pada SNP Finance. Buntutnya adalah kredit
SNP Finance kepada para bank – bank/krediturnya tersebut menjadi bermasalah,
dalam istilah keuangan disebut Non Performing Loan (NPL).

Apa yang dilakukan SNP Finance untuk mengatasi utangnya kepada bank
tersebut? SNP finance membuka keran pendanaan baru melalui penjualan surat utang
jangka menengah, disebut dengan MTN (Medium Term Notes). MTN ini sifatnya
hampir mirip dengan obligasi, hanya saja jangka waktunya adalah menengah,
sedangkan obligasi jangka waktunya panjang. MTN ini diperingkat oleh Pefindo
(Pemeringkat Efek Indonesia) dan kembali lagi bahwa Pefindo juga memberikan
peringkat salah satunya adalah berdasarkan laporan keuangan SNP Finance yang
diaudit oleh Deloitte. Awalnya peringkat efek SNP Finance sejak Desember 2015 –
2017 adalah A-, bahkan kemudian naik menjadi A di Maret 2018. Namun tidak lama
kemudian, di bulan Mei 2018 ketika kasus ini mulai terkuak, perikat efek SNP
Finance turun menjadi CCC bahkan di bulan yang sama tersebut turun lagi
menjadi SD (Selective Default). 

Default dalam bahasa sederhananya adalah gagal bayar. Berikutnya SNP


Finance mengajukan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), sebesar
kurang lebih Rp 4,07 Trilyun yang terdiri dari kredit perbankan 2,22 Trilyun dan
MTN 1,85 Trilyun. Mengapa debitur dan pemegang MTN mau percaya dan
menyalurkan kredit kepada SNP Finance? Karena awalnya pembayaran dari SNP
Finance lancar, dan para kreditur tersebut juga menganalisis kesehatan keuangan SNP
Finance melalui laporan keuangannya, yang diaudit oleh kantor akuntan publik
ternama, yaitu Deloitte.

Namun ternyata terjadi pemalsuan data dan manipulasi laporan keuangan


yang dilakukan oleh manajemen SNP Finance. Diantaranya adalah membuat piutang
fiktif melalui penjualan fiktif. Piutang itulah yang dijaminkan kepada para
krediturnya, sebagai alasan bahwa nanti ketika piutang tersebut ditagih uangnya akan
digunakan untuk membayar utang kepada kreditor. Untuk mendukung aksinya
tersebut, SNP Finance memberikan dokumen fiktif yang berisi data customer
Columbia. Sangat disayangkan bahwa Deloitte sebagai auditornya gagal mendeteksi
adanya skema kecurangan pada laporan keuangan SNP Finance tersebut. Deloitte
malah memberikan opini wajar tanpa pengecualian pada laporan keuangan SNP
Finance.
DAFTAR PUSTAKA

Industrialisasi Jasa Akuntan - Komite Profesi Akuntan Publik (kpap.go.id)


UU 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik | Jogloabang
Pengertian Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) - HIMAKA UNITRI
International Standar Accounting (pdfslide.tips)
t43024.pdf (umy.ac.id)
(PDF) PENGARUH PELAKSANAAN STANDAR AUDIT BERBASIS
INTERNATIONAL STANDARDS ON AUDITING (ISA) TERHADAP
KUALITAS AUDIT (researchgate.net)
Akuntansi.or.id

Anda mungkin juga menyukai