Anda di halaman 1dari 13

QUIZ 2

Yoga Triatama (43219010032)

CARI SEBUAH OBYEK PERUSAHAAN! LAKUKAN:

Analisis S-W-O-T.

Analisis Rantai Nilai.

Analisis Penerapan Balanced ScoreCard.

1. Analisis SWOT PT. Indofood Sukses Makmur TBK

A. Strenght (Kekuatan)

1. Cita rasa khas Indonesia


PT Indofood berusaha untuk menghadirkan produk-produk khas dalam negeri, contohnya saja
varian rasa dari Indomie yang akrab di lidah orang Indonesia, seperti : Indomie rasa soto,
Indomie rasa dendeng balado, Indomie rasa bakso, dsb.

2. Memiliki banyak anak perusahaan


Seperti terlansir pada situs resminya di www.indofood.com, perusahaan ini mempunya 5 grup
bisnis, diantaranya dikelompokkan menjadi :
A) Produk konsumsi bermerek -> Customer Branded Produk
B) Aneka Tepung (bogasari)
C) Agribisnis
D) Distribusi
E) Budidaya dan olahan sayuran

3. Banyak penghargaan dan reward yang didapat


Hal ini membuktikan bahwa perusahaan Indofood adalah perusahaan yang berprestasi baik
tingkat nasional maupun internasional

4. Telah merambah pasar luar negeri


Indomie bukan hanya dikenal di negara tetangga dekat, seperti Singapura, Malaysia, Hong Kong,
dan Taiwan, tapi sudah menjangkau lebih dari 80 negara di Eropa, Timur Tengah, Afrika, hingga
Amerika. Bahkan di Sudan dan Lebanon, Indomie hampir ada di setiap toko ritel dan
supermarket. Untuk melayani pasar yang sedemikian luas, Indofood membangun pabrik di
sejumlah negara, seperti Malaysia, Saudi Arabia, Suriah, Mesir, di samping Nigeria.

5. Memiliki divisi R&D internal sehingga tidak membutuhkan R&D eksternal (Riset dan
Pengembangan atau Research and Development)

B. Weakness (Kelemahan)

1. Terlalu banyak brand yang dikeluarkan


Merek yang dikeluarkan terlalu banyak. Contohnya saja pada produk susu, ada beberapa macam
merek, tak hanya satu.

2. Permintaan pasar yang belum terpenuhi


Karena cepatnya pergantian varian dari produk-produk Indofood, masyarakat yang ingin produk
tertentu menjadi tidak terpenuhi permintaannya dan terpaksa menerima varian-varian baru yang
belum akrab di lidah konsumen.

3. Besarnya biaya pemasaran yang digunakan


Biaya pemasaran yang dimaksud disini adalah biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan
produk-produk Indofood. Tak hanya dari iklan saja biaya pemasarannya, bisa juga dana terkucur
untuk men-sponsori suatu event / acara besar yang bisa menambah kuat positioning salah satu
ataupun semua produk indofood di benak konsumen.

4. Ketersediaan bahan baku yang belum mencukupi khususnya produksi di luar negeri
Permintaan yang meningkat terkadang tak sebanding dengan bahan baku yang ada. Produksi di
luar negeri terkadang belum cukup bahan bakunya.

C. Opportunities (Peluang)

1. Pertumbuhan pasar yang terus meningkat, baik di kalangan bawah, menengah, maupun atas
Pertumbuhan pasar yang terus meningkat merupakan suatu peluang bagi PT Indofood sendiri
untuk medistribusikan produknya lebih gencar lagi.

2. Segmentasi pasar yang tidak terlalu signifikan karena produk yang dihasilkan terus
menyesuaikan untuk dikonsumsi pria atau wanita, baik tua maupun muda
Hal ini bisa disebut juga peluang, karena produk yang dikeluarkan bisa menyesuaikan usia baik
tua maupun muda.
3. Memanfaatkan e-business dalam membantu mengembangkan pangsa pasar dan
memperkenalkan produk melalui internet, karena pengguna internet sama dengan masyarakat
konsumen
Situs resmi www.indofood.com dengan gamblang menjelaskan dengan detail terkait produk-
produknya, review produk berbahasa inggris agar dapat di telaah oleh manusia dari berbagai
belahan dunia.

4. Naiknya harga makanan pokok


Harga bahan pokok yang naik mengakibatkan harga mie yang juga naik. Ini akan menambah
untung bagi PT Indofood itu sendiri.

5. Pola hidup masyarakat akan kebutuhan mie instant yang cukup tinggi
Orang jaman sekarang suka yang cepat saji, simple, enak dan instan. Indomie adalah
jawabannya. Terutama untuk anak kos, indomie sangat menolong untuk melepas lapar tanpa
mengeluarkan kocek yang cukup dalam.

D. Threats (Ancaman)

1. Semakin ketatnya persaingan karena produk-produk sejenis dan pemasaran yang lebih
inovatif.

2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk


Ketidakfokusan terhadap satu jenis produk ini menyebabkan PT Indofood hanya terkenal satu
produknya saja, meski memiliki puluhan produk. Produk yang paling terkenal dan menjadi
market leader saat ini adalah Indomie

3. Terus dihadapi dengan pesaing-pesaing baru dengan jenis produk yang sama


Terkhusus grup bisnis CBP (Customer Branded Product). Banyak pesaing-pesaing dengan
produk yang sama, seperti : Kecap, Sambal, Mie, Susu, dsb

5. Prasangka dari konsumen tentang kemungkinan adanya MSG berlebih dan zat bahaya lainnya


Hidup takkan lepas dari prasangka, entah itu baik ataupun buruk. Begitu juga dengan konsumen.
Konsumen pun saat merasa kecewa dengan suatu produk, biasanya akan memberitahu orang lain.
Hal ini akan membuat citra suatu produk menjadi jelek, padahal belum tentu produknya yang
salah, bisa saja konsumennya yang salah.

6. Adanya substitusi (barang pengganti) untuk mie instan, contohnya roti.


Saat orang bosan atau mie instan sedang tidak tersedia, mereka bisa mengganti konsumsi dengan
roti.
2. Analisis Rantai Nilai PT. Indofood Sukses Makmur TBK

1. Inbound Logistica.

 Bahan baku utama

Divisi Noodle, PT ISM, Tbk menggunakan beberapa bahan baku dalam pembuatan mieinstan. Bahan
baku yang digunakan didatangkan dari beberapa perusahaan yang telahmemenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan. Adapun bahan baku tersebutadalah :

-Tepung Terigu
Tepung terigu diperoleh dari biji gandum yang digiling. Fungsi tepung terigu
dalam pembuatan mie instan, antara lain memberi atau membentuk adonan selama proses pencampuran, 
menarik atau mengikat bahan lain dan mendistribusikan secara merata,mengikat gas selama proses
penggorengan, membentuk struktur mie instan, serta sebagaisumber karbohidrat dan protein.Divisi
Noodle, PT ISM, Tbk menggunakan tiga jenis tepung terigu sebagai bahan baku utama, yaitu strong flour
(tepung keras cap Cakra Kembar), medium flour (tepungsetengah keras cap Segitiga Biru) dan soft flour
(tepung lunak cap Segitiga Hijau). Ketiga jenis tepung tersebut bukan dianggap kelas-kelas mutu tepung,
tetapi mempunyai klasifikasikhusus sehingga akan disesuaikan untuk tujuan penggunaan berbeda. Ketiga
jenis tepungtersebut sudah mengandung telur sehingga mempunyai kadar protein tertentu. Tepung terigu
cap Cakra Kembar adalah terigu yang bermutu paling baik untuk pembuatanroti dan mie karena memiliki
kandungan protein yang paling tinggi, yaitu sebesar 13 % yang dihasilkan dari 100% hard wheat.

 - Tepung TapiokaTepung tapioka digunakan untuk membentuk tekstur mie menjadi lebih keras,
sehinggaadonan mudah dibentuk sesuai dengan yang diinginkan. Tepung tapioka yang baik
digunakanuntuk pembuatan mie instan adalah memiliki pH 4-8 dan kadar pati 80%. Tepung tapioka
inidiperoleh dari perusahaan Darma Grindo, Lampung. Tepung tapioka ini dikemas dalamkarung dengan
berat per karung 50 kg

b. Bahan Baku Penunjang

- Air. Air digunakan untuk membentuk tekstur adonan dan gluten, mengkontrol kepadatandan suhu
adonan, melarutkan garam dan bahan-bahan tambahan lainnya, sehingga bahan-bahan tersebut
dapat tersebar secara merata dalam adonan. Air yang digunakanharus air bersih, baik secara kimiawi
maupun mikro biologis dan berasal dariPerusahaan Air Minum (PAM).

- Alkali. Alkali merupakan campuran dari zat antioksidan, pengemulsi, pengatur


keasaman, pengental, pengembang, pewarna, mineral dan penguat rasa yang aman untukdikonsumsi dan
berfungsi untuk membuat bentuk, warna, rasa dan mutu mie instanlebih baik.Identifikasi kebutuhan bahan
baku adalah penentuan jumlah bahan baku yang diperlukanuntuk produksi mendatang. Identifikasi
tersebut dilakukan berdasarkan perkiraan
penjualan produk mie instan yang dihasilkan perusahaan dan pemakaian bahan baku pada periode
sebelumnya.
c. Pemasok Bahan Baku

PT. Indofood Sukses Makmur TBK Bandung bekerja sama dengan beberapa pemasok (supplier) yang
ditunjuk untuk pengadaan bahan baku (raw material) dan bahan pendukung lainnya.

Sistem pembelian dan penerimaan bahan baku pada Divisi Noodle, PT ISM, Tbk
melibatkan beberapa pihak yang saling berkepentingan menurut fungsinya dalam perusahaan, yaituDepart
emen ASP, PPIC, Purchasing (Pembelian),Ware House (Gudang), PDQC dan Finance and Accounting.
Ke enam bagian ini memegang peranan penting dalam pengadaan bahan baku baik secara langsung
maupun tidak langsung, sehingga produksi dapat berlangsung karena ketersediaan bahan baku tersebut.

d. Sistem Persediaan Bahan Baku

Penyimpanan bahan baku berada pada wewenang Departemen Warehouse (Gudang) Dalam manajemen
gudang bahan baku Divisi Noodle, PT. ISM, Tbk terdapat penanganan bahan baku, yaitu :

-Penerimaan Sebelum masuk gudang, bagian penerimaan barang digudang akan mengontrol jumlah
yangditerima berdasarkan pesanan (Purcashe Order) dan selanjutnya Departemen QualityControl akan
mengambil contoh untuk memeriksa mutu yang telah ditetapkan.
Perhitungan jumlah bahan baku tepung terigu dan tepung tapioka akan disesuaikan dengan standar yangte
lah ditetapkan oleh Divisi Noodle, PT ISM, Tbk. Tepung tapioka mempunyai berat 50 kg per zak, dan
perusahaan telah memperhitungkan rendemen, sehingga berat per zak 49,85 kg.Sedangkan untuk tepung
terigu, berat per zaknya 25 kg dan perusahaan juga telahmemperhitungkan rendemennya sehingga berat
per zak 24,55-24,85 kg.

-Penyusunan Kegiatan pengeluaran bahan baku untuk jenis tepung dilakukan dengan cara diangkat
olehkuli angkut. Setelah bahan baku diturunkan dari truk atau kontainer, bahan baku terlebihdahulu
ditumpuk secara bersilang agar saling mengunci antar satu lapisan dengan lapisanlainnya di atas palet,
sehingga bahan baku tidak terkontak langsung dengan lantai. Tinggitumpukan maksimal tepung adalah 10
zak per palet.

-Pengeluaran Bahan baku yang dikeluarkan mengikuti system First In First Out (FIFO) yaitu bahan
bakuyang pertama masuk ke gudang dikeluarkan lebih dahulu dari gudang untuk proses produksi.Hal ini
berkaitan dengan sifat bahan baku yang mempunyai batas kadaluarsa dan kerugianakibat penyimpanan
yang terlalu lama. Bahan baku tepung terigu mempunyai
batas penyimpanan di gudang bahan baku, yaitu satu bulan. Pada cuaca panas, penyimpananmelebihi satu
bulan akan menimbulkan kutu pada tepung terigu.

2. Operasi
Proses pembuatan mie instan terdiri dari delapan tahap,yaitu mixing (pencampuran), pressing
(pengepresan), slitting (pembentukanuntaian), steaming (pengukusan),cutting and
folder (pemotongan dan pencetakan),frying (penggorengan), cooling (pendinginan) dan packing
(pengemasan).Proses yang terjadi pada setiap tahap adalah :
-Mixing atau Pencampuran Proses mixing  adalah proses pencampuran dan pengadukan material-
material yang terdiri darimaterial tepung dan air alkali (campuran antara air dan beberapa
ingredient yang ditentukan)sehingga diperoleh adonan yang merata atau homogen. Mutu adonan
yang baik adalah yangtidak lembek dan tidak perau atau dengan kata lain memiliki kadar air
sebesar 32% sampaidengan 34%. Proses pencampuran ini berlangsung kurang lebih selama
15 menit dengan suhu derajat.

-Pressing atau PengepresanSelain adonan menjadi homogen, campuran tersebut masuk ke dalam
mesin pengepresadonan. Di dalam mesin pengepres, adonan melalui beberapa roll press. Adonan
akanmengalami peregangan pada saat dipress dan terjadi relaksasi pada saat keluar dari
roll press. Hal ini terjadi beberapa kali pada saat melalui roll press sehingga terbentuk
lembaranyang lembut, homogen, elastik, dan tidak terputus dengan ketebalan tertentu. Tebal
lembaranyang dihasilkan bergantung dengan jenis mesin yang digunakan. Rataan tebal lembaran
yangdihasilkan adalah 1,12 – 1,18 mm.

- Slitting atau Pembentukan UntaianSuatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi untaian
mie dan kemudian siap dibentukgelombang mie. Selanjutnya untaian mie tersebut dilewatkan ke
dalam suatu laluan berbentuksegi empat yang disebut waving net, sehingga terbentuk gelombang
mie yang merata danterbagi dalam beberapa jalur.

- Streaming atau PengukusanProses selanjutnya adalah proses pegukusan untaian mie yang
keluar dari slitter secara kontinu dengan menggunakan istream box atau mesin yang
memiliki tekanan upa yang cukuptinggi dengan suhu tertentu. Proses pengukusan akan
berlangsung selama dua menit dengansuhu pemanasan ± 65derajat. Tujuannya adalah memasak
mie mentah menjadi mie dengan sifatfisik padat. Dalam proses streaming ini akan terjadi proses
gelatinisasi pati dan koagulasigluten, yang menyebabkan gelombang mie bersifat tetap dan
memiliki tekstur lembut, lunak,elastis, dan terlindungi dari penyerapan minyak yang terlalu
banyak pada proses penggorengan atau frying.

- Cutting and Folder atau Pemotongan dan Pencetakan Pemotongan dan pencetakan adalah suatu
proses memotong lajur mie pada ukuran tertentudan melipat menjadi dua bagian sama panjang,
kemudian mendistribusikannya ke mangkok penggorengan. Mie dipotong dengan menggunakan
alat berupa pisau yang berputar.

- Frying atau PenggorenganProses penggorengan adalah suatu proses merapikan mie didalam


mangkok pengorengan,kemudian merendamnya di dalam media penghantar panas. Dalam hal ini
minyak olein atauminyak goreng pada suhu tertentu dalam waktu tertentu. Tujuan dari proses
penggorenganadalah untuk mengurangi kadar air dalam mie dan pemantapan pati tergelatinisasi.
Kadar airsetelah penggorengan adalah 4% sehingga mie menjadi matang, kaku dan awet.

- Cooling atau PendinginanRuangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri dari
sejumlah kipas untukmenghembuskan udara segar ke mie-mie yang dilewatkan dalam ruangan
tersebut.Tujuan proses pendinginan adalah untuk mendinginkan mie panas yang keluar dari pros
es penggorengan hingga diperoleh suhu ± 30°C sebelum dikemas dengan etiket. Dengandiperole
hnya suhu mie yang rendah sebelum dikemas maka mie akan lebih awet untukdisimpan dalam
etiket selama beberapa waktu dan menghindari penguapan air yangkemudian menempel pada
permukaan bagian dalam etiket yang dapat menyebabkantimbulnya jamur. Lamanya proses
pendinginan adalah kurang lebih dua menit.

3. Logistik Keluar

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi noodle merupakan salah satu
cabang perusahaan yang dimiliki Salim Group yang memproduksi mie instan. Jenis produk
mieinstant yang dihasilkan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana produksi
yangdilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar. Perusahaan selalu
berusahamemenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh
karenaitu, perusahaan selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan
pelanggan,khususnya selera konsumen.

Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi mi instan terdiri dari 2
kelompok besar yaitu :

Bag Noodle, yaitu mie instan dalam kemasan bungkus; dan


Mie telor, yaitu mi yang dalam proses pembuatannya tidak digoreng melainkandikeringkan.

Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak bumbu dan
solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar yang telahditetapkan.
Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari kemungkinan-kemungkinan
tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami penurunan mutu ketikasampai kepada
konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan kedalam karton. Setelah
mie dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton akan direkatkandan kemudian menuju
gudang untuk disalurkan.

4 .Pemasaran dan Penjualan

Meski telah menjadi market leader di bidang produk mie instan, Indofood tetap
gencarmelakukan promosi, terutama melalui media elektronik khususnya televise, yang mana
sudah banyak masayarakat Indonesia yang memiliki televisi. Dengan promosi massal
menggunakan periklanan yang menarik, Indofood mengupayakan untuk menanamkan
brand produk kepadakonsumen agar semakin kuat posisinya pada brand image konsumen. Selain
melalui mediaelektronik, Indofood juga melakukan promosi dengan cara menjadikan Indomie
sebagaisponsor acara-acara besar baik yang disiarkan langsung di televisi maupun tidak.
Indofood juga menggelar berbagai event-event serta lomba-lomba untuk lebih
menarik masyarakat danmenanamkan citra baik perusahaan, saebagai contohnya Indomie
menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk pelajar SMA, acara tersebut berjudul Jingle Dare,
yang berlangsung pada24 April 2008. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan brand
awarenessremaja/pelajar mengenai produk Indomie. Indomie melihat remaja/pelajar sebagai
customermasa depan, jadi sejak sekarang Indofood mulai memberikan semacam edukasi
mengenai Indomie.

5. Layanan

PT Indofood memberikan layanannya melalui anak perusahaan bernama PT. Indomarcoyang


memiliki fungsi distribusi terhadap produk-produk yang diluncurkan oleh PT. IndofoodSukses
Makmur,Tbk. Oleh karena dalam pendistribusian produk-produk PT. Indofood inidilakukan oleh
PT. Indomarco sendiri, sehingga PT. Indofood Sukses Makmur tidak perlumengeluarkan biaya
pengiriman lagi dan tentunya konsumen tidak perlu mengambil produk pesanan langsung ke
pabrik. PT. Indofood Sukses Makmur,Tbk juga dalam menjalani produksinya mengantisipasi
adanyakeluhan pelanggan atau customer caranya dengan meningkatkan mutu proses, mutu
produkdan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu jika terjadi kemungkinan protes atau keluhan
dari pelanggan atau customer, PT. Indofood Sukses Makmur juga memnyediakan
customerService dan Call Centre untuk menangani keluhan-keluahan dari pelanggan.
3. Analisis Penerapan Balanced ScoreCard PT. Indofood Sukses Makmur
TBK

Dalam balanced scorecard dibagi menjadi empat perspektif dan pengelompokkan critical success
factors dapat dilakukan menurut empat perspektif tersebut dengan penjelasannya sebagai berikut:

Perspektif Keuangan
Analisa dari perpektif keuangan dilakukan dengan menggunakan data laporan keuangan PT
Indofood Tbk pada tahun 2014 sampai 2016. Data yang dihasilkan seperti pada tabel 4 dibawah
ini :

Tabel 3 Balance Sheet dan Income Statement PT Indofood Tbk tahun 2014- 2016
Dilakukan perbandingan kinerja terhadap data ratio keuangan selama 3 tahun agar dapat
diketahui % kinerja dibandingkan data tahun sebelumnya. Perbandingan % kinerja pada
periode 2016-2015 dan 2015-2014 dilakukan untuk ratio : Return on Equity (ROE), Return
on Asset (ROA), Operating Income, Efficiency Cost, Total Asset Turn Over.

Dari data pada tabel 5 analisa penilaian terhadap performance kinerja keuangan periode
2016-2015 mendapatkan score 10 mengalami peningkatan dibanding dengan periode 2015-
2014 mendapatkan score 5

Perspektif Pelanggan
Dari sisi perpektif pelanggan, data laporan keuangan yang digunakan adalah penerimaan kas
dari pelanggan. Penerimaan kas pelanggan merupakan indikator keberhasilan dari penjualan
produk yang di realisasikan dengan banyaknya pendapatan yang diterima dari pelanggan.
Semakin besar penerimaan kas dari pelanggan, maka akan semakin baik rationya.
Berdasarkan data laporan keuangan PT Indofood Tbk terjadi peningkatan untuk periode
2016-2015 dibanding dengan periode sebelumnya berdasarkan data pada tabel 6. Sehingga
pada tabel 5 analisa penerimaan kas dari pelanggan di periode 2016-2015 mendapat score 2
sedangkan di periode 2015-2014 score 1.
Perspektif Proses Bisnis Internal
Hubungan kemampuan sumber daya manusia, peralatan, modal kerja dan metode kerja yang
merupakan bagian dari capital organisasi (organizational capital) maka data operating profit
digunakan dalam penilaian perpektif proses bisnis internal. Operating profit diperoleh dari
hasil penjualan setelah dikurangi dengan biaya yang terkait dengan penjualan dan biaya
produksi. Sehingga operating profit yang baik merupakan indikator keberhasilan suatu proses
dalam bisnis dalam periode tersebut karena pengelolaan perusahaan terhadap penjualan
produk dan biaya yang terkait dapat dijaga keseimbangannya sehingga menghasilkan
peningkatan pendapatan bagi perusahaan. Dari data pada tabel 7 penilaian Operating Profit
pada periode 2016-2015 dihasilkan score 2 dan periode 2015-2014 dihasilkan score 1.
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Dari sisi perpektif pembelajaran dan pertumbuhan dengan melakukan pengukuran terhadap
Income / Employee. Produktivitas kerja karyawan suatu perusahaan dapat diukur dari laba
bersih yang dihasilkan dibagi jumlah pekerja. Dengan peningkatan rasio tersebut maka
kinerja karyawan memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan bagi perusahaan.
Dari data pada tabel 8 penilaian terhadap kenaikan Income / Employee pada periode 2016-
2015 mendapatkan score 2 sedangkan pada periode 2015-2014 mendapatkan score 1.

Kesimpulan dan Saran


Dari hasil pengukuran kinerja dengan menggunakan metode Balanced Scorecard pada PT
Indofood Tbk maka dilakukan pengukuran pada empat perspektif diperoleh total score
seperti pada tabel dibawah ini :
1. Dari perpektif keuangan, terdapat peningkatan kinerja di periode 2015-2016 dibanding
periode 2014-2015. Penurunan kinerja keuangan di tahun 2015 mengalami penurunan
dibanding tahun 2014 terlihat dari adanya penurunan Net Income di tahun 2015 yang
disebabkan adanya peningkatkan Other Expenses yang cukup tinggi di tahun 2015
2. Dari perpektif pelanggan, terdapat peningkatan kinerja di periode 2015-2016 dibanding
2015-2014 karena ditahun 2015 terjadi penurunan penerimaan pelanggan sebesar 8% dan
mengalami peningkatan di tahun 2016 sebesar 5%
3. Perpektif proses bisnis internal , yang diwakili dari hasil pengukuran Operating Profit
terdapat peningkatan kinerja di periode 2015-2016 sebesar 13 % dibanding periode 2014-
2015 yang hanya mengalami peningkatan kinerja sebesar 1%
4. Perpektif pembelajaran dan tumbuh, terdapat peningkatan kinerja periode 2015- 2016
dibanding kinerja periode 2014-2015 yang disebabkan karena Net Income di tahun 2015
mengalami penurunan sehingga pendapatan per karyawan mengalami penurunan

Resume hasil pengukuran kinerja terhadap keempat perpektif yang telah dilakukan scoring
berdasarkan interval peningkatan / penurunan kinerja untuk periode tahun 2014-2015 dengan
2015-2016 disajikan dalam tabel 9. Dengan perbandingan scorecard dapat diberikan kesimpulan
kinerja PT Indofood pada periode 2015-2016 lebih baik daripada periode 2015-2014 berdasarkan
tinjauan dari empat perpektif : keuangan, customer, proses bisnis internal, pembelajaran dan
tumbuh. Saran untuk memastikan target perusahaan PT Indofood didukung oleh seluruh bagian
dibawahnya maka target utama perusahaan perlu diturunkan ke seluruh bagian dan pada akhirnya
dapat menjadi target karyawan secara individu. Sehingga penerapan metode pengukuran dan
item yang akan ditetapkan dalam pengukuran balanced scorecard perlu dijabarkan lebih detail ke
masing-masing bagian dengan menggunakan data spesifik dari laporan internal per masing-
masing bagian di PT Indofood Tbk.

Anda mungkin juga menyukai