Jihan Dhia N
I. Dasar Hukum
a. UU 34/1954 tentang Mengatur pemakaian gelar akuntan dan Kantor Akuntan
b. Permenkeu 17/PMK.01/2008 tentang Jasa akuntan publik (Asurans dan Non Asurans)
c. Permenkeu 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan teregister Negara, gelar akuntan
publik
d. UU 5 Tahun 2011 tentang Peraturan terkait akuntan publik
e. PP 20/2015 tentang Praktik Akuntan Publik
f. Permenkeu 55/ 2017 tentang Tata cara tentang prinsip mengenali pengguna jasa
revisi PMK 155/2017
g. Permenkeu 154/2017 tentang Pembinaan dan pengawasan Akuntan Publik
h. KMK 443/2011 tentang Penetapan IAPI sebagai organisasi/asosiasi profesi akuntan
publik
1. Akuntan Publik
Salah satu profesi yang secara umum melibatkan pekerjaan sebagai auditor, yaitu
Akuntan Publik. Akuntan Publik adalah sebutan generik yang ditujukan untuk akuntan
yang menjalankan praktik akuntansi publik (terutama pengauditan) dan mendapat ijin AP
dari Menteri Keuangan sesuai UU AP no 5/2011 untuk memberikan jasa asurans dan non
asurans. Berdasarkan Penjelasan UU 5/2011 yang menyatakan bahwa, ”Jasa asurans”
adalah jasa Akuntan Publik yang bertujuan untuk memberikan keyakinan bagi pengguna
atas hasil evaluasi atau pengukuran informasi keuangan dan non keuangan berdasarkan
suatu kriteria.
a. Memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi akuntan publik yang sah;
b. Berpengalaman praktik memberikan jasa asurans maupun jasa lainnya yang
berkaitan dengan akuntansi, keuangan, dan manajemen sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
c. Berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
d. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak;
e. Tidak pernah dikenai sanksi administratif berupa pencabutan izin Akuntan Publik;
f. Tidak pernah dipidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima)
tahun atau lebih;
g. Menjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntan Publik yang ditetapkan oleh Menteri; dan
h. Tidak berada dalam pengampuan.
Akuntan yang menjalankan praktik sebagai akuntan publik harus tergabung dalam
suatu Kantor Akuntan Publik (KAP). Kemudian, Izin usaha KAP diterbitkan oleh Menteri
Keuangan. Bentuk usaha KAP terbagi menjadi 2, diantaranya yaitu:
Standar Audit terdiri dari 37 dari SA 200 hingga SA 810 yang sudah direvisi tahun 2021
dan akan berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2022.
V. Standar Profesi
Salah satu fungsi utama IAPI adalah menetapkan standar profesional akuntan publik
(SPAP), termasuk didalamnya adalah standar auditing (SA). Standar auditing merupakan
panduan umum bagi auditor dalam memenuhi tanggung jawab profesinya untuk
melakukan audit atas laporan keuangan historis. Standar yang berlaku saat ini adalah
SPAP 2016.
Kode etik memberikan suatu gambaran secara garis besar mengenai, prinsip dasar
etika profesi dan kerangka konseptual untuk penerapan prinsip tersebut dan penerapan
kerangka konseptual tersebut pada situasi tertentu. Prinsip Dasar yang terdiri dari
Integritas, Objektivitas, Kerahasiaan, Perilaku professional, Kompetensi serta sikap
kecermatan dan kehati-hatian professional.
Aturan Etika Profesi yang terdiri dari:
a. Ancaman dan Pencegahan,
b. Penunjukan Praktisi, KAP, atau Jaringan KAP,
c. Benturan Kepentingan,
d. Pendapat Kedua, Imbalan Jasa Profesional dan Bentuk Remunerasi Liannya
e. Pemasaran Jasa Profesional
f. Penerimaan Hadiah atau Bentuk Keramah-tamahan Lainnya
g. Penyimpanan Aset Milik Klien
h. Objektivitas – Semua Jasa Profesional
i. Independensi dalam Perikatan Assurans.
Standar Pengendalian Mutu (SPM) mengatur tanggung jawab Kantor Akuntan Publik
atas sistem pengendalian mutu dalam melaksanakan perikatan asurans (Audit, Reviu, dan
Perikatan Asurans lainnya) dan perikatan selain asurats. Berdasarkan SPM 1, KAP
berkewajiban untuk menetapkan dan memelihara suatu sistem pengendalian mutu untuk
memberikan keyakinan memadai bahwa:
Setiap KAP harus menetapkan dan memelihara suatu sistem pengendalian mutu
yang mencakup kebijakan dan prosedur yang mengatur setiap unsur-unsur sebagai
berikut:
a. Tanggung jawab pimpinan atas mutu dalam KAP
b. Ketentuan etika profesi yang relevan
c. Penerimaan dan keberlanjutan hubungan dengan klien dan perikatan tertentu
d. Sumber daya manusia
e. Pelaksanaan perikatan
f. Pemantauan
Referensi:
institus akuntan publik indonesia. standar profesional akuntan publik. https://iapi.or.id/
List dasar hukum tertera diatas
PPT Profesi Akuntan Publik