Anda di halaman 1dari 4

Resum Standar Profesional dan Perancanaan Audit

Nama: Akhmad Lutfi Hakim

16020104031

Profesi Akuntan Publik

Akuntan Publik adalah seseorang yang telah memperoleh izin untuk memberikan jasa
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik.
(PP No. 20 Tahun 2015).

Kantor Akuntan Publik, yang selanjutnya disingkat KAP adalah badan usaha yang didirikan
berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan dan mendapatkan izin usaha
berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik

Profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang
akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada
perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan
sebagai pendidik.

Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan
sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan
konsultan manajemen.

Kode Etik Profesi

Kode Etik Profesi Akuntan Publik (sebelumnya disebut Aturan EtikaKompartemen


Akuntan Publik )KEPAP adalah aturan etika yang harusditerapkan oleh anggota Institut
Akuntan Publik Indonesia dan staf profesional (baik anggota IAPI maupun yang bukan
anggota IAPI) yang bekerja pada satu Kantor Akuntan Publik (KAP).

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian:


(1) Prinsip Etika
Prinsip Etika Dalam kode etik akuntan publik meliputi :
a. Tangung Jawab Profesi
b. Objektivitas
c. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
d. Kerahasiaan
e. Perilaku Profesional
f. Standar Teknis
(2) Aturan Etika
Aturan etika Dalam kode Etik Akuntan Publik meliputi :
A. Independensi, Integritas, Obyektivitas
B. Standar Umum dan Prinsip Akuntansi
C. Tanggung Jawab kepada Klien
D. Tanggungjawab kepada Rekan Seprofesi
E. Tanggungjawab dan Praktik Lain

(3) Interpretasi Aturan Etika.


Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk
oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak
berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan
untuk membatasi lingkup dan penerapannya.
Pernyataan Etika Profesi yang berlaku saat ini dapat dipakai sebagai Interpretasi dan atau
Aturan Etika sampai dikeluarkannya aturan dan interpretasi baru untuk menggantikannya.
Kepatuhan Kepatuhan terhadap Kode Etik, seperti juga dengan semua standar dalam
masyarakat terbuka, tergantung terutama sekali pada pemahaman dan tindakan sukarela
anggota. Di samping itu, kepatuhan anggota juga ditentukan oleh adanya pemaksaan oleh
sesama anggota dan oleh opini publik, dan pada akhirnya oleh adanya mekanisme
pemrosesan pelanggaran Kode Etik oleh organisasi, apabila diperlukan, terhadap anggota
yang tidak menaatinya. Jika perlu, anggota juga harus memperhatikan standar etik yang
ditetapkan oleh badan pemerintahan yang mengatur bisnis klien atau menggunakan
laporannya untuk mengevaluasi kepatuhan klien terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

Perencanaan Audit
Perencanaan audit adalah pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit
yang diharapkan disusun setelah Engagement Letter (surat perikatan) disetujui klien.
Keberhasilan penyelesaian perikatan audit sangat ditentukan oleh kualitas perencanaan audit
yang dibuat oleh auditor.
 
Elemen-elemen Perencanaan Audit
elemen-elemen perencanaan audit menurut Arens and Loebbecke (2000:219) adalah :
a. Perencanaan Awal
b. Memperoleh latar belakang informasi
c. Memperoleh informasi tentang kewajiban sah/tentang undang-undang klien
d. Melaksanakan prosedur menurut penelitian persiapan
e. Materialitas yang diset dan auditor bisa mengambil risiko dan tidak bisa dipisahkan
f. Memahami struktur pengawasan intern dan menilai risiko kendali
g. Mengembangkan program audit dan rencana audit.

Standar Audit
menurut ma’ruf,2019, akuntansilengkap.com/akuntansi/pengertian-standar-auditing-10-point-
penjelasan/” Stamdar audit  adalah aturan (kriteria) yang di tetapkan sebagai baru khusus bagi
auditor dalam menjalankan tugasnya yaitu penilaian dan laporan keuangan perusahaan.

Pernyataan Standar Auditing (PSA)


Standar audit menurut PSA adalah ketentuan-ketentuan dan baru utama yang harus
diterapkan oleh Akuntan Publik dalam melaksanakan audit nantinya.Kepatuhan terhadap
PSA yang disahkan oleh IAPI bersifat wajib bagi seluruh anggota IAPI.Di dalam PSA
terdapat Interpretasi Pernyataan Standar Auditing (IPSA) yang merupakan interpretasi yang
resmi dikeluarkan oleh IAPI terhadap ketentuan yang ada di dalam PSA.

Standar audit menjadi 3 bagian di antaranya:

A. Standar Umum
1. Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang mempunyai keahlian dan
pelatihan teknis yang memadai sebagai auditor.

2. Auditor harus mempertahankan mental dari segala hal yang berhubungan dengan
perikatan, independensi.
3. Auditor wajib menggunakan keahlian profesionalnya, dalam melaksanakan
pelaksanaan audit dan pelaporan dengan cermat dan seksama.

B. Standar Pekerjaan Lapangan dan


1. Sebagai tenaga profesional, seluruh pekerjaan harus direncanakan dengan sebaik-
baik dan ramah menggunakan asisten maka harus disupervisi dengan semestinya.

2. Pemahaman yang memadai atas pengendalin magang


3. Bukti audit yang kompeten harus diperoleh melalui inspeksi inspeksi

C. Standar Pelaporan.
1. Laporan audit harus menyatakan bahwa, laporan keuangan telah disusun sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum

2. Hasil laporan auditor harus menunjukkan, pernyataan ketidakkonsistenan,


penerapan prinsip akuntansi , dalam penyusunan laporan keuangan periode
berjalan dengan periode sebelumnya.
3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan, harus memadai, dinyatakan
tidak termasuk dalam laporan auditor.
4. Laporan auditor harus memuat pernyataan, mengenai laporan keuangan secara
keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan yang demikian tidak bisa
diberikan.

Anda mungkin juga menyukai