Anda di halaman 1dari 5

Nama : Angga Saputra

NIM : 23737004

Jurusan : Magister Akuntansi

BAB I : PENDAHULUAN TENTANG AUDITING DAN ASURANS

Audit adalah akumulasi dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan
tingkat kesesuaian antara informasi dan kriteria yang ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh orang
yang kompeten dan independen.

Bukti adalah setiap informasi yang digunakan oleh auditor untuk menentukan apakah informasi yang
diaudit telah dinyatakan sesuai dengan kriteriayang telah ditetapkan. Bukti memiliki berbagai bentuk,
termasuk data elektronik dan dokumenter tentang transaksi komunikasi tertulis dan elektronik dengan
pihak luar.

 Akuntansi adalah pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran peristiwa


ekonomi dengan cara yang logis dengan tujuan menyediakan informasi keuangan
untuk pengambilan keputusan. Untuk memberikan informasi yang relevan, akuntan
harus memiliki pemahaman menyeluruh tentang prinsip dan aturan yang menjadi
dasar penyusunan informasi akuntansi. Selain itu, akuntan harus mengembangkan
sistem untuk memastikan bahwa peristiwa ekonomi entitas dicatat dengan benar, tepat
waktu dan denganbiaya yang wajar.

Selain memahami akuntansi, auditor harus memiliki keahlian dalam akumulasi dan
interpretasi bukti audit. Keahlian itulah yang membedakan auditor dengan akuntan.
Penentuan prosedur audit yang tepat, penentuan jumlah dan jenis item yang akan diuji, dan
evaluasi hasilnya merupakan hal yang unik bagi auditor.

Untuk mengilustrasikan perlunya audit, pertimbangkan keputusan petugas bank dalam


memberikan pinjaman kepada suatu bisnis. Keputusan ini akan didasarkan pada faktor-faktor
seperti hubungan keuangan sebelumnya dengan bisnis tersebut dan kondisi keuangan bisnis
yang tercermin dalam laporan keuangannya. Jika bank memberikan pinjaman, bank akan
mengenakan tingkat bunga yang terutama ditentukan oleh tiga faktor:

1. Suku bunga bebas risiko.Ini kira-kira merupakan tingkat bunga yang dapat diperoleh
bank dengan berinvestasi pada surat utang AS untuk jangka waktu yang sama dengan
jangka waktu pinjaman bisnis.
2. Risiko bisnis bagi pelanggan.Risiko ini mencerminkan kemungkinan bahwa bisnis
tidak akan mampu membayar kembali pinjamannya karena kondisi ekonomi atau
bisnis, seperti resesi, keputusan manajemen yang buruk, atau persaingan industriyang
tidak terduga.
3. Risiko informasi.Risiko informasimencerminkan kemungkinan bahwa informasi yang
menjadi dasar pengambilankeputusan risiko bisnis tidak akurat. Kemungkinan
penyebab risiko informasi adalah kemungkinanlaporan keuangan yang tidak akurat.
Jenis Audit

a. Audit Operasional
audit operasional mengevaluasi efisiensi Dan efektivitas bagian mana pun dari
prosedur dan metode operasi organisasi. Setelah selesainya audit operasional,
manajemen biasanya mengharapkan rekomendasi untuk meningkatkan operasi.
Misalnya, auditor mungkin mengevaluasi efisiensi dan keakuratan pemrosesan
transaksi penggajian dalam sistem komputer yang baru dipasang.
Dalam audit operasional, peninjauan tidak terbatas pada akuntansi. Mereka bisa
termasuk evaluasi struktur organisasi, operasi komputer, metode produksi, pemasaran,
dan bidang lain di mana auditor memenuhi syarat. Karena banyaknya bidang yang
berbeda di mana efektivitas operasional dapat dievaluasi, maka tidak mungkin untuk
mengkarakterisasi pelaksanaan audit operasional pada umumnya. Dalam satu
organisasi, auditor mungkin mengevaluasi relevansi dan kecukupan informasi yang
digunakan oleh manajemen dalam mengambil keputusan untuk memperoleh aset tetap
baru. Di organisasi yang berbeda, auditor mungkin mengevaluasi efisiensi arus
informasi dalam memproses penjualan.
b. Audit Kepatuhan
dilakukan untuk menentukan apakah pihak yang diaudit mengikuti prosedur,
peraturan, atau ketentuan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi.
Hasil audit kepatuhan biasanya dilaporkan kepada manajemen, bukan kepada
manajemen pengguna luar, karena manajemen adalah kelompok utama
yangberkepentingan dengan sejauh mana kepatuhan terhadap prosedur danperaturan
yang ditentukan. Oleh karena itu, sebagian besar pekerjaan jenisini sering kali
dilakukan oleh auditor yang dipekerjakan oleh unit organisasi.
c. Audit Laporan Keuangan
dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan (informasi yang diverifikasi)
telah disajikan sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

Jenis Auditor

Beberapa jenis auditor yang di praktikkan saat ini. Yang paling umum adalah kantor akuntan
publik bersertifikat, auditor kantor akuntabilitas pemerintah, agen pendapatan internal, dan
auditor internal.

Kantor akuntan publik bersertifikat bertanggung jawab untuk mengaudit laporan keuangan
historis semua perusahaan publik, sebagian besar perusahaan besar lainnya, dan banyak
perusahaan kecil dan organisasi nonkomersial.

Auditor kantor akuntabilitas pemerintah adalah auditor yang bekerja untuk Kantor
Akuntabilitas Pemerintah AS (GAO), sebuah lembaga non-partisan di cabang legislatif
pemerintah federal. Dipimpin oleh Pengawas KeuanganUmum, GAO melapor dan
bertanggung jawab sepenuhnya kepada Kongres.Tanggung jawab utama GAO adalah
menjalankan fungsi audit untuk Kongres, dan GAO mempunyai banyak tanggung jawab audit
yang sama dengan kantor akuntan publik.

Agen pendapatan internal (IRS) di bawah arahan Komisaris Pendapatan Internal,


bertanggung jawab untuk menegakkan peraturan tersebut undang-undang perpajakan federal
sebagaimana telah didefinisikan dan ditafsirkan oleh Kongres oleh pengadilan. Tanggung
jawab utama IRS adalah mengaudit laporan pajak untuk menentukan apakah mereka telah
mematuhi undang-undang perpajakan. Audit ini semata-mata merupakan audit kepatuhan.
Auditor yang melakukan pemeriksaan tersebut disebutagen pendapatan internal.

Auditor internal dipekerjakan oleh semua jenis organisasi untuk mengaudit manajemen
dengan pengawasan oleh dewan direksi, seperti yang dilakukan GAO untuk Kongres.
Tanggung jawab auditor internal sangat bervariasi, tergantung pada perusahaannya. Beberapa
staf audit internal hanya terdiri dari satu atau dua karyawan yang melakukan audit kepatuhan
rutin. Staf audit internal lainnya mungkin memiliki lebih dari 100 karyawan yang memiliki
beragam tanggung jawab, termasuk banyak di luar bidang akuntansi. Banyak auditor internal
yang terlibat dalam audit operasional atau memiliki keahlian dalam mengevaluasi sistem
komputer. Untuk menjaga independensi dari fungsi bisnis lainnya, kelompok audit internal
biasanya melapor langsung kepada presiden, pejabat eksekutif tinggi lainnya,atau komite
audit dewan direksi. Namun, auditor internal tidak dapat sepenuhnya bergantung pada entitas
selama masih ada hubungan antara pemberi kerja dan karyawan. Pengguna dari luar entitas
kemungkinan besar tidak ingin mengandalkan informasi yang diverifikasi hanya oleh auditor
internal karena kurangnya independensi mereka. Kurangnya independensi adalah perbedaan
utama antara auditor internal dan kantor akuntan publik.

BAB II : PROFESICERTIFIED PUBLIC ACCOUNTANT(CPA)

A. Kantor Akuntan Publik (KAP)

Di Indonesia, hak hukum untuk melakukan audit diberikan kepada KAP yang diatur dalam KAP
adalah badan usaha yang didirikan UU Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik. berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan mendapatkan izin usaha berdasarkan UU Nomor 5
Tahun 2011

B. Kegiatan Kantor Akuntan Publik

KAP menyediakan jasa audit serta jasa atestasi dan jasa assurance lainnya. KAP juga menyediakan
beberapa jasa kepada kliennya, diantaranya jasa perpajakan, akuntansi, dan jasa konsultasi
manajemen dan risiko. KAP terus mengembangkan produk dan jasa baru, seperti perencanaan
keuangan, penilaian bisnis, akuntansi forensik, dan jasa konsultasi teknologi informasi.

C. Struktur Kantor Akuntan Publik

Tiga faktor utama yang mempengaruhi struktur organisasi semua KAP, yaitu:
1. Kebutuhan akan independensi dari klien
2. Pentingnya struktur ntuk memicu kompetisi
3. Meningkatnya risiko tuntutan hukum yang dihadapi auditor

Terdapat 6 struktur organisasi bagi KAP, yaitu:

a. Perusahaan perseorangan (Proprietorship)


b. Persekutuan umum (General Partnership)
c. Korporasi umum (General Corporation)
d. Korporasi profesional (Professional Corporation)
e. Limited Liability
f. Hirarki organisasi dalam suatu KAP yang khas meliputi:
Company -Limited Liability Partnership -partners atau pemegang saham -managers -
supervisors -auditor senior atau penanggung jawab –asisten

D. Sarbanes-Oxley Act dan Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB)


Dipicu oleh banyaknya kasus kepailitan dan dugaan kegagalan audit yang melibatkan
perusahaan-perusahaan seperti Enron dan WorldCom, Sarbanes-Oxley Act disahkan pada 30
Juli 2002.
Sarbanes-Oxley Act membentuk Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB),
yang ditunjuk dan diawasi oleh Securities and Exchange Commission (SEC).
PCAOB mengawasi auditor perusahaan publik atau terbuka, menetapkan standar auditing dan
pengendalian mutu untuk audit atas perusahaan terbuka, serta melakukan pemeriksaan atas
pengendalian mutu di kantor-kantor yang melakukan audit tersebut.
E. Securities and Exchange Commission (SEC
SEC adalah badan pemerintah federal yang membantu menyediakan informasi yang andal
bagi investor untuk membuat keputusan investasi.
SEC sangat berperan dalam penetapan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP)
dan persyaratan pengungkapan bagi laporan keuangan, karena kewenangannya menetapkan
persyaratan pelaporan yang dianggap perlu demi wajarnya pengungkapan kepada investor.
SEC berwenang menetapkan aturan bagi setiap akuntan publik yang terkait dengan laporan
keuangan yang telah diaudit yang diserahkan kepada komisi ini.

F. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)


AICPA merupakan organisasi profesi nasional yang ada di negara Amerika Serikat. AICPA
menetapkan persyaratan profesional bagi para CPA, melakukan riset dan mempublikasikan
bahan-bahan mengenai berbagai topik yang berkaitan dengan akuntansi, auditing, jasa atestasi
dan assurance, jasa konsultasi manajemen, dan perpajakan. AICPA menetapkan standar dan
aturan yang harus diikuti seluruh anggorta serta akuntan praktisi lainnya.
AICPA memiliki kewenangan untuk menetapkan standar dan pembuat aturan dalam 4 bidang
utama berikut:
1. Standar auditing
2. Penyiapan, pengumpulan, dan reviu standar
3. Standar Selain menyusun dan memberi nilai dalam CPA atestasi lainnya
4. Kode perilaku profesional Examination (uji sertifikasi akuntan publik),

AICPA juga melakukan banyak fungsi pendidikan dan fungsi lain bagi para akuntan publik.
Asosiasi ini mendukung riset yang dilakukan staf risetnya sendiri dan menyediakan bantuan
kepada periset lainnya. Selain itu, AICPA juga mempublikasikan berbagai bahan
sepertiJournal of Accountancy sertaCode of Professional Conduct

G. Standar Auditing Internasional dan Amerika Serikat


Standar audit menyediakan persyaratan, aplikasi, dan penjelasan lainnya untuk membantu
auditor dalam memenuhi tanggung jawab profesionalnya dalam audit atas laporan keuangan
historis, yaitu mencakup pertimbangan kualitas profesional Terdapatseperti kompetensi dan
independensi, persyaratan pelaporan, dan bukti (evidence).

Pengendalian mutu berkaitan erat tetapi berbeda dengan standar audit. Untuk memastikan bahwa
prinsip-prinsip standar audit dipatuhi pada setiap audit, kantor akuntan publik mengikuti prosedur
pengendalian mutu khusus yang membantunya memenuhi standar tersebut secara konsistenpada
setiap penugasan. Oleh karena itu pengendalian mutu ditetapkan untuk seluruh kantor akuntan publik,
sedangkan standar auditing berlaku untuk penugasan individual.

Anda mungkin juga menyukai