NIM : 23737004
Audit adalah akumulasi dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan
tingkat kesesuaian antara informasi dan kriteria yang ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh orang
yang kompeten dan independen.
Bukti adalah setiap informasi yang digunakan oleh auditor untuk menentukan apakah informasi yang
diaudit telah dinyatakan sesuai dengan kriteriayang telah ditetapkan. Bukti memiliki berbagai bentuk,
termasuk data elektronik dan dokumenter tentang transaksi komunikasi tertulis dan elektronik dengan
pihak luar.
Selain memahami akuntansi, auditor harus memiliki keahlian dalam akumulasi dan
interpretasi bukti audit. Keahlian itulah yang membedakan auditor dengan akuntan.
Penentuan prosedur audit yang tepat, penentuan jumlah dan jenis item yang akan diuji, dan
evaluasi hasilnya merupakan hal yang unik bagi auditor.
1. Suku bunga bebas risiko.Ini kira-kira merupakan tingkat bunga yang dapat diperoleh
bank dengan berinvestasi pada surat utang AS untuk jangka waktu yang sama dengan
jangka waktu pinjaman bisnis.
2. Risiko bisnis bagi pelanggan.Risiko ini mencerminkan kemungkinan bahwa bisnis
tidak akan mampu membayar kembali pinjamannya karena kondisi ekonomi atau
bisnis, seperti resesi, keputusan manajemen yang buruk, atau persaingan industriyang
tidak terduga.
3. Risiko informasi.Risiko informasimencerminkan kemungkinan bahwa informasi yang
menjadi dasar pengambilankeputusan risiko bisnis tidak akurat. Kemungkinan
penyebab risiko informasi adalah kemungkinanlaporan keuangan yang tidak akurat.
Jenis Audit
a. Audit Operasional
audit operasional mengevaluasi efisiensi Dan efektivitas bagian mana pun dari
prosedur dan metode operasi organisasi. Setelah selesainya audit operasional,
manajemen biasanya mengharapkan rekomendasi untuk meningkatkan operasi.
Misalnya, auditor mungkin mengevaluasi efisiensi dan keakuratan pemrosesan
transaksi penggajian dalam sistem komputer yang baru dipasang.
Dalam audit operasional, peninjauan tidak terbatas pada akuntansi. Mereka bisa
termasuk evaluasi struktur organisasi, operasi komputer, metode produksi, pemasaran,
dan bidang lain di mana auditor memenuhi syarat. Karena banyaknya bidang yang
berbeda di mana efektivitas operasional dapat dievaluasi, maka tidak mungkin untuk
mengkarakterisasi pelaksanaan audit operasional pada umumnya. Dalam satu
organisasi, auditor mungkin mengevaluasi relevansi dan kecukupan informasi yang
digunakan oleh manajemen dalam mengambil keputusan untuk memperoleh aset tetap
baru. Di organisasi yang berbeda, auditor mungkin mengevaluasi efisiensi arus
informasi dalam memproses penjualan.
b. Audit Kepatuhan
dilakukan untuk menentukan apakah pihak yang diaudit mengikuti prosedur,
peraturan, atau ketentuan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi.
Hasil audit kepatuhan biasanya dilaporkan kepada manajemen, bukan kepada
manajemen pengguna luar, karena manajemen adalah kelompok utama
yangberkepentingan dengan sejauh mana kepatuhan terhadap prosedur danperaturan
yang ditentukan. Oleh karena itu, sebagian besar pekerjaan jenisini sering kali
dilakukan oleh auditor yang dipekerjakan oleh unit organisasi.
c. Audit Laporan Keuangan
dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan (informasi yang diverifikasi)
telah disajikan sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
Jenis Auditor
Beberapa jenis auditor yang di praktikkan saat ini. Yang paling umum adalah kantor akuntan
publik bersertifikat, auditor kantor akuntabilitas pemerintah, agen pendapatan internal, dan
auditor internal.
Kantor akuntan publik bersertifikat bertanggung jawab untuk mengaudit laporan keuangan
historis semua perusahaan publik, sebagian besar perusahaan besar lainnya, dan banyak
perusahaan kecil dan organisasi nonkomersial.
Auditor kantor akuntabilitas pemerintah adalah auditor yang bekerja untuk Kantor
Akuntabilitas Pemerintah AS (GAO), sebuah lembaga non-partisan di cabang legislatif
pemerintah federal. Dipimpin oleh Pengawas KeuanganUmum, GAO melapor dan
bertanggung jawab sepenuhnya kepada Kongres.Tanggung jawab utama GAO adalah
menjalankan fungsi audit untuk Kongres, dan GAO mempunyai banyak tanggung jawab audit
yang sama dengan kantor akuntan publik.
Auditor internal dipekerjakan oleh semua jenis organisasi untuk mengaudit manajemen
dengan pengawasan oleh dewan direksi, seperti yang dilakukan GAO untuk Kongres.
Tanggung jawab auditor internal sangat bervariasi, tergantung pada perusahaannya. Beberapa
staf audit internal hanya terdiri dari satu atau dua karyawan yang melakukan audit kepatuhan
rutin. Staf audit internal lainnya mungkin memiliki lebih dari 100 karyawan yang memiliki
beragam tanggung jawab, termasuk banyak di luar bidang akuntansi. Banyak auditor internal
yang terlibat dalam audit operasional atau memiliki keahlian dalam mengevaluasi sistem
komputer. Untuk menjaga independensi dari fungsi bisnis lainnya, kelompok audit internal
biasanya melapor langsung kepada presiden, pejabat eksekutif tinggi lainnya,atau komite
audit dewan direksi. Namun, auditor internal tidak dapat sepenuhnya bergantung pada entitas
selama masih ada hubungan antara pemberi kerja dan karyawan. Pengguna dari luar entitas
kemungkinan besar tidak ingin mengandalkan informasi yang diverifikasi hanya oleh auditor
internal karena kurangnya independensi mereka. Kurangnya independensi adalah perbedaan
utama antara auditor internal dan kantor akuntan publik.
Di Indonesia, hak hukum untuk melakukan audit diberikan kepada KAP yang diatur dalam KAP
adalah badan usaha yang didirikan UU Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik. berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan mendapatkan izin usaha berdasarkan UU Nomor 5
Tahun 2011
KAP menyediakan jasa audit serta jasa atestasi dan jasa assurance lainnya. KAP juga menyediakan
beberapa jasa kepada kliennya, diantaranya jasa perpajakan, akuntansi, dan jasa konsultasi
manajemen dan risiko. KAP terus mengembangkan produk dan jasa baru, seperti perencanaan
keuangan, penilaian bisnis, akuntansi forensik, dan jasa konsultasi teknologi informasi.
Tiga faktor utama yang mempengaruhi struktur organisasi semua KAP, yaitu:
1. Kebutuhan akan independensi dari klien
2. Pentingnya struktur ntuk memicu kompetisi
3. Meningkatnya risiko tuntutan hukum yang dihadapi auditor
AICPA juga melakukan banyak fungsi pendidikan dan fungsi lain bagi para akuntan publik.
Asosiasi ini mendukung riset yang dilakukan staf risetnya sendiri dan menyediakan bantuan
kepada periset lainnya. Selain itu, AICPA juga mempublikasikan berbagai bahan
sepertiJournal of Accountancy sertaCode of Professional Conduct
Pengendalian mutu berkaitan erat tetapi berbeda dengan standar audit. Untuk memastikan bahwa
prinsip-prinsip standar audit dipatuhi pada setiap audit, kantor akuntan publik mengikuti prosedur
pengendalian mutu khusus yang membantunya memenuhi standar tersebut secara konsistenpada
setiap penugasan. Oleh karena itu pengendalian mutu ditetapkan untuk seluruh kantor akuntan publik,
sedangkan standar auditing berlaku untuk penugasan individual.