Anda di halaman 1dari 21

AUDITING DAN

PROFESI AKUNTAN
PUBLIK
OLEH: BANU WITONO

Chapter 1
Tujuan Pembelajaran
1. Jelaskan audit.
2. Bedakan antara audit dan akuntansi.
3. Jelaskan pentingnya audit dalam mengurangi informasi risiko.
4. Sebutkan penyebab informasi risiko, dan menjelaskan
bagaimana risiko ini bisa dikurangi.
5. Jelaskan layanan assurance dan membedakan jasa audit dari
assurance lain dan layanan non-assurance.
6. Bedakan tiga jenis audit.
7. Identifikasi tipe-tipe auditor.
8. Jelaskan persyaratannya untuk menjadi Auditor
Definisi & Elemen Penting Auditing
 Definisi menurut Alvin Arens dkk: Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti
tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaaian antara
informasi tsb dan kriteria yang ditetapkan
 Definisi menurut ASOBAC (A Statement of Basic Auditing Concept): Auditing adalah
suatu proses sistematik untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti secara
objektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi
untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria yang
telah ditentukan dan menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang
berkepentingan
 Elemen Penting Auditing:
 Independensi Auditor
 Objektifitas dalam pengumpulan bukti untuk mendukung pendapatnya
 Menyusun laporan audit
Perbedaan Akuntansi & Audit
 Akuntansi:
 adalah pencatatan, pengklasifikasian, dan ringkasan peristiwa ekonomi secara logis untuk tujuan menyediakan
informasi keuangan untuk pengambilan keputusan.
 Untuk memberikan informasi yang relevan, akuntan harus memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang prinsip dan
aturan yang menjadi dasar penyusunan informasi akuntansi.
 Selain itu, akuntan harus mengembangkan sistem untuk memastikan bahwa peristiwa ekonomi entitas dicatat dengan
benar secara tepat waktu dan dengan biaya yang wajar.
 Audit:
 auditor fokus untuk menentukan apakah informasi yang direkam benar-benar mencerminkan peristiwa ekonomi yang
terjadi selama periode akuntansi.
 Standar akuntansi internasional atau Indonesia memberikan kriteria untuk mengevaluasi apakah informasi akuntansi
dicatat dengan benar, auditor harus benar-benar memahami standar akuntansi tersebut.
 Selain memahami akuntansi, auditor harus memiliki keahlian dalam mengumpulkan dan menginterpretasikan bukti
audit.
 Keahlian inilah yang membedakan auditor dari akuntan. Menentukan prosedur audit yang tepat, memutuskan jumlah
dan jenis item yang akan diuji, dan mengevaluasi hasil adalah unik bagi auditor
Resiko Informasi & Upaya Menurunkan Resiko
 Faktor resiko informasi yang tidak dapat diandalkan untuk
pengambilan keputusan:
 Keterbatasan informasi
 Bias dan motif penyedia data
 Data yang banyak
 Adanya transaksi pertukaran yang kompleks.
 Langkah menurunkan resiko:
 Pengguna memverifikasi Informasi
 Pengguna berbagi risiko informasi dengan Manajemen
 Penyediaan laporan keuangan yang diaudit
Hubungan Antara Auditor, Klien (Manajemen) &
Pengguna Eksternal
Jasa Assurance, Jasa Atestasi & Jasa
Nonassurance
 Jasa assurance: jasa
profesional independen
untuk meningkatkan
kualitas informasi bagi
pengambil keputusan
 Jasa atestasi: jenis jasa
assurance dimana KAP
mengeluarkan laporan
ttg reliabilitas suatu
asersi yg dihasilkan
pihak manajemen
Model Auditing
Jasa assurance Lainnya
Jenis-Jenis Audit
 Audit laporan keuangan (financial statement audit):
Suatu audit yang dilakukan untuk menentukan dan memberikan pendapat apakah laporan keuangan suatu
entitas secara keseluruhan telah sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, yaitu prinsip akuntansi yang
berlaku umum (General Accepted Accounting Principles). Ukuran yang digunakan adalah kewajaran (Fairness).
 Audit kepatuhaan/ketaatan (complience audit):
Suatu review atas catatan keuangan organisasi untuk menentukan apakah organisasi tsb mengikuti prosedur,
ketentuan atau peraturan yang telah ditetapkan. Ukuran yang digunakan adalah ketepatan (correctness)
 Audit Pengendalian Intern (audit reports on internal control):
Suatu audit yang dilakukan untuk menentukan dan memberikan pendapat apakah sistem pengendalian internal
suatu entitas telah sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan (kriteria COSO) . Ukuran yang digunakan
adalah kecukupan (adequacy)
 Audit operasional (operational audit):
Suatu review atas setiap bagian dari prosedur dan metode operasi suatu organisasi dalam hubungannya dengan
tujuan pencapaian efisiensi, efektifitas dan ekonomis operasional. Ukuran yang digunakan adalah kedekatan
(closeness)
Perbandingan Jenis Audit
Model Audit Laporan Keuangan
Model Laporan Ketaatan/Kepatuhan
Model Laporan Operasional
Tipe-Tipe Auditor
 Auditor Internal: karyawan yang melakukan audit di perusahaan tempatnya
bekerja dengan tujuan membantu manajemen dalam melaksanakan
tanggung jawab secara efektif dan efisien. Audit internal berkaitan dengan
audit operasional dan audit kepatuhan
 Auditor Independen (Akuntan Publik): praktisi individual atau anggota Kantor
Akuntan Publik (KAP) yang memberikan jasa assurance & auditing
profesional kepada klien maupun jasa lainnya (jasa nonassurance)
 Auditor Pemerintah: Auditor yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas
utamanya adalah melakukan audit atas pertanggungjawaban keuangan dari
berbagai unit organisasi di pemerintahan. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
merupakan badan pemerintah dalam bidang audit ini. Termasuk auditor dari
Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan auditor dari
Direktorat Jenderal Pajak.
Profesi Akuntan Publik
 Tiga syarat menjadi akuntan publik (Certified Public
Accountant/CPA):
 Persyaratan Pendidikan: Min S1 jurusan akuntan, mengikuti
program studi Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) dan
memiliki nomor registrasi negara yang dikeluarkan
Kementerian Keuangan
 Persyaratan Ujian CPA atau Ujian Sertifikasi Akuntan Publik
(USAP) dan kepatuhan terhadap etika kode etik profesi
 Persyaratan Pengalaman: min 2 tahun dalam auditing
Persyaratan Mendapatkan CPA
Hirarki Kantor Akuntan Publik (KAP)
(secara umum)

 Partner (Top legal client relationship), bertugas mereview pekerjaan audit,


menandatangani laporan audit, menyetujui masalah fee dan penagihan dan
bertanggung jawab atas segala hal yang berkaitan dengan pekerjaan audit
 Manajer, staf yang berhubungan dengan klien, mengawasi langsung
pelaksanaan tugas-tugas audit, mereview lebih rinci pekerjaan audit, dan
melakukan penagihan atas fee audit kepada klien
 Akuntan Senior, staf yang bertanggung jawab langsung terhadap
perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan audit serta mereview pekerjaan
para akuntan junior yang dibawahinya
 Akuntan Junior, staf pelaksana langsung dan bertanggung jawab atas
pekerjaan lapangan.
Contoh Organisasi Firma Jasa Profesional
Regulasi Agar Menjaga Mutu Jasa KAP
 Penetapan Standar: PSAK, SPAP, Kode Etika Akuntan, Kode
Etika Akuntan Publik
 Peraturan KAP: kebijakan dan prosedur KAP utk menjamin
praktek agar sesuai dg standar profesional
 Regulasi Pribadi atau Kolega: CPE, peer review, kritik atas
kegagalan dalam audit, pengawasan masyarakat
 Regulasi Pemerintah: UU, SK Menkeu
Pendalaman Materi
1. Mengapa perusahaan membutuhkan auditor untuk melakukan
pemeriksaan laporan keuangannya?
2. Identifikasi tiga cara utama mengurangi risiko informasi. Apa
kelebihan dan kekurangan masing-masing?
3. Jelaskan layanan audit, layanan atestasi, dan layanan
assurance, dan berikan contohnya masing-masing.
4. Pengetahuan apa yang dibutuhkan auditor tentang bisnis klien
dalam audit laporan keuangan historis? Jelaskan bagaimana
pengetahuan ini mungkin berguna dalam melakukan layanan
assurance atau konsultasi lain untuk klien.

Anda mungkin juga menyukai