Anda di halaman 1dari 12

SOAL UJIAN KOMPRIHENSIF

1. Manakah di antara berikut ini yang bukan merupakan elemen internal control?
A. Lingkungan pengendalian
B. Pengawasan
C. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan berlaku
D. Prosedur pengendalian

2. Bank salah membebankan rekening koran PT.X Rp. 450.000,-untuk cek yang ditulis dan dicatat PT.X sebesar
Rp.540.000,-. Untuk mencocokkan rekening bank PT.X pada akhir bulan, Anda akan:
A. menambahkan Rp. 90.000,- ke saldo “Cash” menurut rekening koran
B. menambahkan Rp. 90.000,- ke saldo “Cash” menurut catatan PT.X
C. mengurangi Rp. 90.000,-dari saldo “Cash” menurut rekening koran
D. mengurangi Rp. 90.000,- dari saldo “Cash” menurut catatan PT.X

3. Petty Cash merupakan:


A. dana yang digunakan untuk membayar dalam jumlah yang relatif kecil.
B. dana yang dibentuk dengan memperkirakan jumlah kas yang diperlukan untuk pengeluaran yang relatif kecil selama
periode tertentu.
C. dana yang diganti kembali ketika jumlah uang dalam dana tersebut berkurang mencapai jumlah minimum yang
telah ditentukan sebelumnya.
D. seluruh jawaban diatas benar

4. Jurnal untuk mencatat dana pembentukan “petty cash” adalah:


A. Debet “Petty Cash” dan kredit “Cash”
B. Debet “Cash” dan kredit “Petty Cash”
C. Debet “Voucher Payable” dan kredit “Cash”
D. Debet “Prepaid Expenses” dan kredit “Cash”

5. Saldo menurut buku pada 31 Desember 2011 adalah Rp. 45.000,-. Saldo menurut bank pada tanggal yag sama adala Rp.
60.000,-. Setelah diteliti ternyata cek beredar berjumlah Rp. 5.000,-. Sementara itu, setoran pelanggan langsung ke bank
Rp. 10.000,-. Saldo bank yang benar adalah:
A. Rp. 60.000,-.
B. Rp. 55.000,-.
C. Rp. 50.000,-.
D. Rp. 45.000,-.

6. Pengeluaran melalui dana “Petty Cash” yang dipertanggungjawabkan adalah:


Transport Rp. 20.000,-
Perlengkapan kantor Rp. 35.000,-
Pengiriman Rp. 15.000,-
Kas bon yang belum dipertanggungjawabkan Rp. 10.000,-
Dana “Petty Cash” ditetapkan Rp. 100.000,-. Nilai cek yang ditulis untuk mengganti pengeluaran tersebut adalah:
A. Rp. 10.000,-.
B. Rp. 70.000,-.
C. Rp. 80.000,-.
D. Rp.100.000,-.
7. Cek no. 675 sebesar Rp.752,25 untuk membayar “account payable” pada PT XYZ dijurnal dan dibukukan Rp.725,25.
Apabila hal ini baru diketahui ketika membuat rekonsilaisi bank, maka jurnal perusahaan adalah:
A. Debet “cash”, kredit “acount payable”.
B. Debet “note payable”, kredit “cash”.
C. Debet “account payable”, kredit “cash”.
D. Debet “cash”, kredit “note payable”.
8. Apabila ada cek pelanggan Rp.5.000.000,- untuk pembayaran “notes receivable” disetorkan ke bank, maka perusahaan
akan mencatat:
A. Debet “notes receivable”, kredit “accounts receivable”
B. Debet “accounts receivable”, kredit “cash”
C. Debet “notes receivable”, kredit “cash”
D. Debet “cash”, kredit “accounts receivable”

9. Jika jumlah penjualan menurut “register tape” Rp 3.150.000, sedang jumlah pisik “cash” yang ada hanya Rp 3.142.000,
maka selisihnya dicatat:
A. Perkiraan ”Cash Short and Over” Rp 8.000 di debet.
B. Perkiraan ”Cash Short and Over” Rp 8.000 di kredit.
C. Perkiraan ”Cash Short and Over” Rp 80.000 di debet.
D. Perkiraan ”Cash Short and Over” Rp 80.000 di kredit.

10. Apabila pada saat rekonsiliasi bank diketahui bahwa bank menerima pembayaran atas “notes receivable” pelanggan
$1.000 beserta “interest” $120, maka perusahaan akan mencatat:
A. Debet “Cash”, debet “interest expense”, dan kredit “notes receivable”.
B. Debet “Cash”, kredit “notes receivable”, dan kredit “interest payable”.
C. Debet “Cash”, kredit “notes receivable”, dan kredit “interest income”.
D. Debet “Cash”, kredit “notes receivable”, dan kredit “accounts receivable”.

11. Pada akhir tahun sebelum perkiraan di”adjustment”. Piutang mempunyai saldo Rp.100.000.000,- “allowance for bad
debt” memiliki saldo kredit Rp. 1.250.000,-.Jika estimasi “allowance for bad debt” Rp. 4.500.000,- Maka jumlah “bad
debt expense” adalah :
A. Rp. 3.250.000,-
B. Rp.1.250.000,-
C. Rp 4.500.000,-
D. Rp.5.000.000,-

12. Pada akhir tahun, piutang memiliki saldo Rp.100.000.000,-dan “allowance for bad debt” Rp. 5.000.000,-.Nilai realisasi
piutang bersih adalah :
A. Rp. 105.000.000,-
B. Rp. 90.000.000,-
C. Rp. 95.000.000,-
D. Rp. 100.000.000,-

13. Berapakah nilai jatuh tempo dari “Note receivable” sebesar Rp.20.000.000,- 120 hari dengan bunga 12%.
A. Rp. 20.500.000,-
B. Rp. 20.600.000,-
C. Rp. 20.700.000,-
D. Rp. 20.800.000,-

14. Kapan “Note receivable” tanggal 5 Agustus sebesar Rp. 15.000.000,-, 90 hari dengan bunga 8% akan jatuh tempo?
A. 1 November
B. 2 November
C. 3 November
D. 4 November

15. Ketika “Notes receivable” gagal bayar, berapakah jumlah yang akan didebet ke perkiraan “Account receivable” ?
A. Nilai jatuh tempo “Notes receivable”
B. Nilai nominal “Notes receivable”
C. Nilai nominal “Notes receivable” ditambah “accrued interest”
D. Nilai nominal “Notes receivable” dikurang “accrued interest”

16. Jurnal penyesuaian yang dibuat untuk penyisihan piutang tak tertagih akan mempengaruhi :
A. “Income Statement”
B. “Balance Sheet”
C. “Balance Sheet” dan “Income Statement”
D. Tidak ada yang benar
17. Jika harga beli persediaan dari waktu ke waktu meningkat, metode yang akan menghasilkan laba bersih yang paling
tinggi adalah:
A. Metode LIFO.
B. Metode FIFO.
C. Metode Average.
D. Metode Periodic.

18. Unit barang tertentu dibeli dan dijual pada suatu periode :
Persediaan awal 40 unit @ $20
Pembelian I 50 unit @ $21
Pembelian II 50 unit @ $22
Penjualan 110 unit @ $25
Pembelian III 50 unit @ $23
Penjualan 45 unit @ $25
Berapa biaya persediaan akhir 35 unit dalam perpetual system dengan metode FIFO?
A. $ 715
B. $ 705
C. $ 700
D. $ 805

19. Jika persediaan pada akhir tahun ternyata kurang catat sebesar $ 7.500, kesalahan tersebut akan menyebabkan:
A. Understated pada cost of good sold sebesar $ 7.500.
B. Overstated pada gross profit sebesar $ 7.500.
C. Overstated pada inventory sebesar $ 7.500.
D. Understated pada net income sebesar $ 7.500.

20. Tuan Amir melakukan penjualan senilai $9.300, dimana nilai persediaan akhir sebesar $900. Harga pokok penjualan adalah
$6.000, total beban operasi $2.700. Berapa laba bersih yang diperoleh Tuan Amir?
A. $600
B. $900
C. $3.300
D. $6.600

21. Pada akhir tahun suatu perusahaan mencatat persedian akhir terlalu tinggi sebesar $40.000. Bagaimana pengaruh
kesalahan ini ?
A. Understated pada “cost of good sold” dan overstated pada “net income”.
B. Overstated pada “cost of good sold” dan understated pada “net income”.
C. Overstated pada “cost of good sold” maupun “net income”.
D. “Cost of good sold” maupun “net income” sudah benar.

22. Amazon Comp memiliki persediaan awal sebesar 10 unit dengan biaya senilai $190, data penjualan dan pembelian
selama bulan Januari sbb:
8 Jan Pembelian 30 unit @ $20
14 Jan Penjualan 25 unit @ $40
22 Jan Pembelian 20 unit @ $22
27 Jan Penjualan 30 unit @ $40
Jurnal yang dilakukan Amazon pada tanggal 22 Jan adalah:
A. Debit account receivable $440, credit merchandise inventory $440.
B. Debit merchandise inventory $440, credit account payable $440.
C. Debit cost of good sold $440, credit merchandise inventory $440
D. Jawaban b dan c benar.

23. Amazon Comp memiliki persediaan awal sebesar 10 unit dengan biaya senilai $190, data penjualan dan pembelian
selama bulan Januari sbb:
8 Jan Pembelian 30 unit @ $20
14 Jan Penjualan 25 unit @ $40
22 Jan Pembelian 20 unit @ $22
27 Jan Penjualan 30 unit @ $40
Jika Amazon menggunakan metode average dengan periodic system, berapa biaya persedian akhir?
A. $105,2
B. $102,5
C. $105
D. $20,5
24. Toko Agung salah menghitung persediaan tanggal 31 Desember 2010, dicatat sebesar $250, seharusnya sebesar $220.
Pengaruh kesalahan tersebut pada neraca Toko Agung adalah :
A. Overstated merchandise inventory sebesar $30
B. Overstated current asset sebesar $30
C. Overstated owner’s equity sebesar $30
D. Semua benar

25. Metode estimasi untuk menilai persediaan akhir adalah:


A. Retail method
B. Average method
C. Gross profit method
D. Jawaban A dan C benar

26. Fixed asset yang tidak disusutkan adalah:


A. Building
B. Equipment
C. Land
D. Vehicle

27. Berapakah depresiation expense tahun kedua untuk peralatan yang costnya Rp. 18.000.000,- dengan estimasi nilai residu
Rp. 900.000,- dan estimasi kegunaan tiga tahun, menggunakan metode declining balance:
A. Rp. 9.000.000,-
B. Rp. 4.500.000,-
C. Rp. 3.000.000,-
D. Rp. 6.000.000,-

28. Fixed Asset (baru) dengan harga pasar Rp. 150.000.000,- dipertukarkan dengan asset (lama) yang serupa yang memiliki
nilai buku sebesar Rp. 25.000.000,- Pertukaran dilakukan dengan cara: harga asset (lama) dinilai Rp. 30.000.000,- dan
ditambah pembayaran kas Rp. 70.000.000,-. Berapa cost asset yang baru dicatat untuk pada pembukuan perusahaan:
A. Rp. 100.000.000,-
B. Rp. 95.000.000,-
C. Rp. 70.000.000,-
D. Rp. 30.000.000,-

29. Perusahaan mengeluarkan biaya perbaikan luar biasa Rp.20.000.000,- untuk fixed asset, pengeluaran tersebut dapat
menambah umur fixed asset. Maka jurnalnya:
A. Fixed asset expense (Debet), Cash (kredit)
B. Acc. Depreciation-fixed asset (debet), cash (kredit)
C. Fixed asset (debet), Cash (kredit)
D. Fixed asset (debet), Acc. Depreciation-fixed asset (kredit)

30. Capital expenditure (pengeluaran modal ) adalah:


A. Pengeluaran untuk perawatan asset
B. Pengeluaran untuk perbaikan asset
C. Pengeluaran meningkatkan nilai asset dan memperpanjang umur asset
D. Tidak ada yang benar

31. Peralatan diperoleh pada awal periode Rp. 250.000,- memiliki nilai residu 10.000,-dan taksiran umur 10 tahun. Metode
penyusutan garis lurus. Hitunglah biaya yang dapat disusutkan (deprciable cost):
A. Rp. 250.000 – Rp. 10.000,- = Rp.240.000,-
B. Rp. 250.000 : 10 = Rp. 25.000,-
C. Rp. 240.000 : 10 = Rp. 24.000,-
D. Tidak ada yang benar

32. Peralatan diperoleh pada awal periode Rp. 250.000,-memiliki nilai residu 10.000,-dan taksiran umur 10 tahun. Metode
penyusutan garis lurus. Hitunglah persentase penyusutan:
A. 20%
B. 15%
C. 10%
D. 5%
33. Peralatan diperoleh pada awal periode Rp. 250.000,-memiliki nilai residu 10.000,-dan taksiran umur 10 tahun. Hitunglah
beban penyusutan garis lurus:
A. Rp. 25.000,-
B. Rp. 20.000,-
C. Rp. 15.000,-
D. Rp.24.000,-

34. Peralatan diperoleh pada awal periode Rp. 250.000,-memiliki nilai residu 10.000,-dan taksiran umur 10 tahun. Metode
penyusutan double declining balance. Hitunglah persentase penyusutan tahun pertama:
A. Rp.30.000,-
B. Rp. 40.000,-
C. Rp.50.000,-
D. Rp.60.000,-

35. Peralatan diperoleh dengan cost Rp. 360.000.000,- memiliki nilai residu Rp. 20.000.000.- Estimasi kegunaan 40.000 jam.
Metode penyusutan unit of production method. Pada tahun pertama beroperasi 3.600 jam. Hitunglah tingkat penyusutan
perjam:
A. Rp. 10.000/jam
B. Rp. 9.500/jam
C. Rp. 9.000/jam
D. Rp. 8.500/jam

36. Peralatan diperoleh dengan cost Rp. 360.000.000,- memiliki nilai residu Rp. 20.000.000.-.Estimasi kegunaan 40.000 jam.
Metode penyusutan unit of production method. Pada tahun pertama beroperasi 3.600 jam. Hitunglah beban penyusutan
tahun pertama:
A. Rp. 30.500.000,-
B. Rp. 30.600.000,-
C. Rp. 40.000.000,-
D. Rp. 32.000.000,-

37. PT. ABC membeli mesin seharga Rp. 270.000.000,- dengan nilai sisa Rp. 20.000.000,-. Mesin tersebut mempunyai estimasi
umur manfaat 50.000 jam pemakaian. Metode penyusutan yang digunakan adalah jumlah jam pemakaian mesin. Pada
saat ini jumlah jam pemakaian mesin tersebut 21.000 jam. Berapakah jumlah akumulasi penyusutan atas mesin tersebut?
A. Rp. 150.000.000,-
B. Rp. 125.000.000,-
C. Rp. 105.000.000,-
D. Rp. 110.000.000,-

38. Perusahaan menukarkan kendaraan lama ditambah uang tunai dengan sebuah kendaraan baru. Kendaraan lama
mempunyai harga perolehan Rp. 250.000.000,- dan akumulasi penyusutan Rp. 50.000.000,-. Kendaraan baru yang ditukar
mempunyai harga perolehan Rp. 300.000.000,-. Berapakah kas yang dibayar sebagai tambahan untuk memperoleh mesin
baru jika kerugian yang dicatat dalam pertukaran tersebut Rp. 25.000.000,- dan harga pasar mesin lama Rp. 175.000.000,-
A. Rp. 200.000.000,-
B. Rp. 175.000.000,-
C. Rp. 150.000.000,-
D. Rp. 125.000.000,-

39. PT. ABC menukarkan mesin lama yang mempunyai harga perolehan Rp. 400.000.000,- dan akumulasi penyusutan Rp.
240.000.000,- dengan mesin baru yang mempunyai harga pasar Rp. 450.000.000,-. Perusahaan juga menambah uang
tunai sebesar Rp. 150.000.000,- untuk memperoleh mesin baru tersebut. Berapakan harga perolehan mesin baru tersebut
?
A. Rp. 400.000.000,-
B. Rp. 150.000.000,-
C. Rp. 450.000.000,-
D. Rp. 300.000.000,-

40. PT. ABC menukarkan mesin lama yang mempunyai harga pasar Rp. 400.000.000,- dan akumulasi penyusutan Rp.
240.000.000,- dengan mesin baru yang mempunyai harga pasar Rp. 450.000.000,- Perusahaan juga menambah uang tunai
sebesar Rp. 150.000.000,- untuk memperoleh mesin baru tersebut. Berapakan nilai pasar yang disepakati untuk mesin
lama tersebut?
A. Rp. 400.000.000,-
B. Rp. 150.000.000,-
C. Rp. 450.000.000,-
D. Rp. 300.000.000,-
41. PT. ABC menukarkan mesin lama yang mempunyai harga perolehan Rp. 400.000.000,- dan akumulasi penyusutan Rp.
240.000.000,- dengan mesin baru yang mempunyai harga pasar Rp. 450.000.000,-. Perusahaan juga menambah uang
tunai sebesar Rp. 150.000.000,- untuk memperoleh mesin baru tersebut. Berapakan gain or loss dari pertukaran tersebut
?
A. Gain Rp. 240.000.000,-
B. Gain Rp. 140.000.000,-
C. Loss Rp. 260.000.000,-
D. Loss Rp. 240.000.000,-

42. PT. XYZ memiliki gedung yang diperolehnya pada 01 Juli 2007 dengan harga perolehan Rp 1.000.000.000,- estimasi umur
manfaat 20 tahun tanpa nilai residu dan menggunakan metode penyusutan garis lurus. Nilai buku gedung tersebut pada
tanggal 31 Desember 2010?
A. Rp. 125.000.000,-
B. Rp. 150.000.000,-
C. Rp. 175.000.000,-
D. Rp. 200.000.000,-

43. PT. XYZ memiliki gedung yang diperolehnya pada 01 Juli 2007 dengan harga perolehan Rp 1.000.000.000,- estimasi umur
manfaat 20 tahun tanpa nilai residu dan menggunakan metode penyusutan garis lurus. Pada 01 Januari 2016 gedung itu
dijual dengan harga Rp 500.000.000,-. Apakah transaksi tersebut menimbulkan keuntungan atau kerugian dan berapa
jumlahnya?
A. Keuntungan sebesar Rp. 25.000.000,-
B. Kerugian sebesar Rp. 25.000.000,-
C. Keuntungan sebesar Rp. 75.000.000,-
D. Kerugian sebesar Rp. 75.000.000,-

44. Berapakah nilai jatuh tempo dari Note receivable sebesar Rp.20.000.000,- 120 hari dengan bunga 12%?
A. Rp. 20.500.000,-
B. Rp. 20.600.000,-
C. Rp. 20.700.000,-
D. Rp. 20.800.000,-

45. Berapakah nilai jatuh tempo Note receivable sebesar Rp.20.000.000,- 90 hari dengan bunga 12%?
A. Rp. 20.500.000,-
B. Rp. 20.600.000,-
C. Rp. 20.700.000,-
D. Rp. 20.800.000,-

46. Berapakah nilai jatuh tempo Note receivable sebesar Rp.20.000.000,- 75 hari dengan bunga 12%?
A. Rp. 20.500.000,-
B. Rp. 20.600.000,-
C. Rp. 20.700.000,-
D. Rp. 20.800.000,-

47. PT. Eastcoast menerbitkan Note Payable 60 hari dengan tingkat bunga bunga 12% senilai Rp.5.000.000,-. Jumlah yang
harus dibayarkan pada saat jatuh tempo adalah:
A. Rp.4.900.000,-
B. Rp.5.000.000,-
C. Rp.5.100.000,-
D. Rp.5.600.000,-

48. PT. Eastcoast menerbitkan Note Payable 60 hari dengan tingkat bunga bunga 12% senilai Rp.5.000.000,-. Jurnal yang harus
dibuat pada saat jatuh tempo adalah:
A. Debit Note Payable Rp.5.000.000,- debit Interest exp Rp.120.000,- kredit cash Rp. 5.120.000,-
B. Debit Note Payable Rp.5.000.000,- debit Interest exp Rp.100.000,- kredit cash Rp. 5.100.000,-
C. Debit Note Payable Rp.5.000.000,- debit Interest exp Rp.150.000,- kredit cash Rp. 5.150.000,-
D. Debit Note Payable Rp.5.000.000,- debit Interest exp Rp.200.000,- kredit cash Rp. 5.200.000,-

49. PT. Nort-west menerbitkan Note Payable 90 hari dengan tingkat bunga bunga 12% senilai Rp.5.000.000,-. Jumlah yang
harus dibayarkan pada saat jatuh tempo adalah:
A. Rp.5.150.000,-
B. Rp.5.000.000,-
C. Rp.5.100.000,-
D. Rp.5.600.000,-
50. PT. Nort-west menerbitkan Note Payable 90 hari dengan tingkat bunga bunga 12% senilai Rp.5.000.000,-. Jurnal yang
harus dibuat pada saat jatuh tempo adalah:
A. Debit Note Payable Rp.5.000.000,- debit Interest exp Rp.120.000,- kredit cash Rp. 5.120.000,-
B. Debit Note Payable Rp.5.000.000,- debit Interest exp Rp.100.000,- kredit cash Rp. 5.100.000,-
C. Debit Note Payable Rp.5.000.000,- debit Interest exp Rp.150.000,- kredit cash Rp. 5.150.000,-
D. Debit Note Payable Rp.5.000.000,- debit Interest exp Rp.200.000,- kredit cash Rp. 5.200.000,-

51. Pada tanggal 2 Mei PT. Ali membeli secara kredit barang dagangan senilai Rp.250.000.000,- dari PT. Guna. Pencatatan
persediaan barang dagangan PT. Ali dilakukan dengan periodical system. Jurnal yang dibuat oleh PT. Ali pada saat
pembelian adalah:
A. Debit Accounts Payable Rp.250.000.000,- kredit Purchase Rp.250.000.000,-
B. Debit Purchase Rp.250.000.000,- kredit Accounts Payable Rp.250.000.000,-
C. Debit Cash Rp.250.000.000,- kredit Note Payable Rp.250.000.000,-
D. Debit Note Payable Rp.250.000.000,- kredit Cash Rp.250.000.000,-

52. Pada tanggal 5 Mei PT. Ali menerbitkan Note Payable 90 hari senilai Rp.250.000.000,- untuk PT. Guna sebagai jaminan
atas pembelian persediaan barang dagangan tanggal2 mei dengan tingkat bunga 10 %. Jurnal yang dibuat oleh PT. Ali
pada saat Note diterbitkan adalah:
A. Debit Note Payable Rp.250.000.000,- kredit Purchase Rp.250.000.000,-
B. Debit Purchase Rp.250.000.000,- kredit Note Payable Rp.250.000.000,-
C. Debit Note Payable Rp.250.000.000,- kredit Accounts Payable Rp.250.000.000,-
D. Debit Accounts Payable Rp.250.000.000,- kredit Note Payable Rp.250.000.000,-

53. Pada tanggal 5 Mei PT. Ali menerbitkan Note Payable 90 hari senilai Rp.250.000.000,- untuk PT. Guna sebagai jaminan
atas pembelian persediaan barang dagangan tanggal2 mei dengan tingkat bunga 10 %. Jurnal yang dibuat oleh PT. Ali
pada saat Note jatuh tempo adalah:
A. Debit Note Payable Rp.250.000.000,- debit interest expenses Rp.5.250.000,- kredit Cash Rp.255.250.000,-
B. Debit Note Payable Rp.250.000.000,- debit interest expenses Rp.6.250.000,- kredit Cash Rp.256.250.000,-
C. Debit Cash Rp.250.000.000,- debit interest expenses Rp.6.250.000,- kredit Note Payable Rp.256.250.000,-
D. Debit Cash Rp.250.000.000,- debit interest expenses Rp.5.250.000,- kredit Note Payable Rp.265.250.000,-
54. Pada tanggal 2 Mei PT. Ali membeli secara kredit barang dagangan senilai Rp.250.000.000,- dari PT. Guna. Pencatatan
persediaan barang dagangan PT. Guna dilakukan dengan periodical system. Jurnal yang dibuat oleh PT. Guna pada saat
penjualan adalah:
A. Debit Accounts Receivable Rp.250.000.000,- kredit Sales Rp.250.000.000,-
B. Debit Sales Rp.250.000.000,- kredit Accounts Receivable Rp.250.000.000,-
C. Debit Sales Rp.250.000.000,- kredit Note Receivable Rp.250.000.000,-
D. Debit Note Receivable Rp.250.000.000,- kredit Sales Rp.250.000.000,-

55. Pada tanggal 5 Mei PT. Ali menerbitkan Note Payable 90 hari senilai Rp.250.000.000,- untuk PT. Guna sebagai jaminan
atas pembelian persediaan barang dagangan tanggal2 mei dengan tingkat bunga 10 %. Jurnal yang dibuat oleh PT. Guna
pada saat Note diterima adalah :
A. Debit Note Receivable Rp.250.000.000,- kredit Sales Rp.250.000.000,-
B. Debit Sales Rp.250.000.000,- kredit Note Receivable Rp.250.000.000,-
C. Debit Note Receivable Rp.250.000.000,- kredit Accounts Receivable Rp.250.000.000,-
D. Debit Accounts Receivable Rp.250.000.000,- kredit Note Receivable Rp.250.000.000,-

56. Pada tanggal 5 Mei PT. Ali menerbitkan Note Payable 90 hari senilai Rp.250.000.000,- untuk PT. Guna sebagai jaminan
atas pembelian persediaan barang dagangan tanggal2 mei dengan tingkat bunga 10 %. Jurnal yang dibuat oleh PT. Guna
pada saat Note jatuh tempo adalah :
A. Debit N/Rec Rp.255.250.000,- kredit Cash Rp.250.000.000,- kredit Interest Inc Rp.5.250.000,-
B. Debit N/Rec Rp.256.250.000,- kredit Cash Rp.250.000.000,- kredit Interest Inc Rp.6.250.000,-
C. Debit Cash Rp.256.250.000,- kredit N/Rec Rp.250.000.000,- kredit Interest Inc Rp.6.250.000,-
D. Debit Cash Rp.255.250.000,- kredit N/Rec Rp.250.000.000,- kredit Interest Inc Rp.5.250.000,-

57. Selama bulan Maret 2012 PT. ABC menjual peralatan sejumlah Rp.870.000.000,-dengan garansi (warranty) 1 (satu) tahun.
Biaya untuk perbaikan barang yang rusak yang masih dalam masa garansi diperkirakan 4,5 % dari penjualan. Jurnal yang
dibuat oleh PT. ABC pada tanggal akhir bulan Maret 2012 adalah sebagai berikut:
A. Debit warranty expense Rp.39.150.000,- kredit warranty payable Rp.39.150.000,-
B. Debit warranty expense Rp.39.150.000,- kredit kas Rp.39.150.000,-
C. Debit warranty payable Rp.39.150.000,- kredit kas Rp.39.150.000,-
D. Debit warranty payable Rp.39.150.000,- kredit warranty expense Rp.39.150.000,-
58. Selama bulan Maret 2012 PT. ABC menjual peralatan sejumlah Rp.870.000.000,-dengan garansi 1 (satu) tahun. Biaya
untuk perbaikan barang yang rusak yang masih dalam masa garansi diperkirakan 4,5 % dari penjualan. Pada tanggal 4
Oktober 2012, seorang pelanggan mengajukan klaim penggantian komponen senilai Rp.420.000,- ditambah biaya tenaga
kerja Rp.100.000,-. Jurnal yang dibuat oleh PT. ABC pada tanggal 4 Oktober 2012 adalah sebagai berikut:
A. Debit supplies Rp.420.000,- debit wage pay’l Rp.100.000,- kredit warranty pay’l Rp.520.000,-
B. Debit warranty pay’l Rp.520.000,- kredit supplies Rp.420.000,- kredit wages pay’l Rp.100.000,-
C. Debit warranty payable Rp.520.000,- kredit cash Rp.420.000,- kredit supplies Rp.100.000,-
D. Debit wages payable Rp.520.000,- kredit kredit warranty payable Rp.520.000,-

59. Dari sumber yang manakah, modal disetor untuk perseroan (corporation) dapat diperoleh?
A. Penerbitan “preferred stock”
B. Penerbitan “common stock”.
C. Penjualan “treasury stock”
D. Semua jawaban benar

60. Bagian ekuitas pemegang saham di neraca dapat mencakup:


A. “common stock”
B. “retained earnings”
C. “preferred stock”
D. Semua jawaban benar

61. Apabila suatu perusahaan menerbitkan saham untuk membeli sebuah bangunan, maka perusahaan harus mencatat nilai
bangunan tersebutsebesar:
A. Nilai nominal saham
B. Nilai pasar saham
C. Nilai buku bangunan
D. Nilai yang ditetapkan oleh direksi

62. Sebuah perseroan (corporation) telah menerbitkan 25.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp100.000 dan
seluruh saham telah beredar. Jika perseroan mengumumkan dividen sebesar Rp2.000 per lembar, berapakah jumlah yang
dicatat sebagai dividen kas?
A. Rp22.000.000,-
B. Rp25.000.000,-
C. Rp44.000.000,-
D. Rp50.000.000,-

63. PT. X menerbitkan common stock 100.000 lembar dengan par value $0,05 dan harga jual $1 per lembar. Jurnal untuk
mencatat peberbitan saham tersebut adalah :
A. Debit cash $100.000, kredit common stock $100.000
B. Debit common stock $100.000, kredit cash $5.000 dan Paid-in Capital in Excess of Par $95.000
C. Debit common stock $100.000, kredit cash $100.000
D. Debit cash $100.000, kredit common stock $5.000 dan Paid-in Capital in Excess of Par $95.000

64. Chewning Corp. memiliki 10.000 lembar preferred stock 5%, dgn nilai nominal $10 dan 50.000 common stock yang
beredar. Perusahaan tidak mengumumkan deviden pada thn 2009. Pada tahun 2010, Chewning mengumumkan total
deviden sebesar $50.000. Berapa deviden yang diberikan kepada pemegang common stock?
A. $40.000
B. $30.000
C. $20.000
D. $10.000

65. Chewning Corp. memiliki 10.000 lembar preferred stock 5%, dgn nilai nominal $10 dan 50.000 common stock yang
beredar. Perusahaan tidak mengumumkan deviden pada thn 2009. Pada tahun 2010, Chewning mengumumkan total
deviden sebesar $50.000. Berapa deviden yang diberikan kepada pemegang preferred stock?
A. $40.000
B. $30.000
C. $20.000
D. $10.000

66. Chewning Corp. memiliki 10.000 lembar preferred stock 5%, dgn nilai nominal $10 dan 50.000 common stock yang
beredar. Perusahaan tidak mengumumkan deviden pada thn 2009, 2010, dan 2011. Pada tahun 2012, Chewning
mengumumkan total deviden sebesar $50.000. Berapa deviden yang diberikan kepada pemegang preferred stock?
A. $40.000
B. $30.000
C. $20.000
D. $10.000
67. Connor Corp. memiliki 10.000 lembar common stock dengan nominal $1 perlembar dijual $10 per lembar. Connor juga
memiliki laba ditahan sebesar $80.000. Berapa nilai stockholders‘ equity?
A. $10.000
B. $90.000
C. $100.000
D. $180.000

68. Connor Corp. memiliki 10.000 lembar common stock dengan nominal $1 perlembar dijual $10 per lembar. Berapa nilai
paid-in capital excess of far value?
A. $10.000
B. $90.000
C. $100.000
D. $180.000

69. Connor Corp. memiliki 10.000 lembar common stock dengan nominal $1 perlembar dijual $10 per lembar. Connor juga
memiliki laba ditahan sebesar $80.000. Berapa nilai common stock?
A. $10.000
B. $90.000
C. $100.000
D. $180.000

70. PT. ABC memiliki 1,000 lembar preferred stock, 9%, kumulatif, dengan nilai nominal $100 per lembar dan 4.000 lembar
common stock dengan nilai nominal $25. Tahun 2008 dan 2009 PT. ABC tidak membayar dividen. Pada akhir tahun 2010
PT. ABC mengumumkan dan membayar deviden sebesar $25.000,-. Berapa jumlah deviden yang diterima pemegang
preferred stock?
A. $9.000,-
B. $18.000,-
C. $24.000,-
D. $25.000,-

71. PT. ABC memiliki 1,000 lembar preferred stock, 9%, kumulatif, dengan nilai nominal $100 per lembar dan 4.000 lembar
common stock dengan nilai nominal $25. Tahun 2008 dan 2009 PT. ABC tidak membayar dividen. Pada akhir tahun 2010
PT. ABC mengumumkan dan membayar deviden sebesar $50.000,-. Berapa jumlah deviden yang diterima pemegang
preferred stock?
A. $9.000,-
B. $18.000,-
C. $25.000,-
D. $27.000,-

72. PT. ABC memiliki 1,000 lembar preferred stock, 9%, kumulatif, dengan nilai nominal $100 per lembar dan 4.000 lembar
common stock dengan nilai nominal $25. Tahun 2008 dan 2009 PT. ABC tidak membayar dividen. Pada akhir tahun 2010
PT. ABC mengumumkan dan membayar deviden sebesar $45.000,-. Berapa jumlah deviden yang diterima pemegang
common stock?
A. $9.000,-
B. $18.000,-
C. $25.000,-
D. $27.000,-

73. Pada tanggal 12 Mei PT. Maharaja memperoleh kembali 3.200 lembar common stock seharga Rp42.000 per lembar.
Kemudian tanggal 22 Juli perusahaan menjual 2.000 lembar saham tersebut dengan harga Rp 47.000 per lembar dan
tanggal 30 Agustus menjual sisanya dengan harga Rp 40.000 per lembar. Jurnal untuk tanggal 30 Agustust adalah:
A. Debit Cash Rp48.000.000, debit Paid in Capital Rp2.400.000, dan kredit Treasury Stock Rp50.400.000.
B. Debit Cash Rp 56.400.000, kredit Treasury Stock Rp 56.400.000.
C. Debit Cash Rp 48.000.000, kredit Treasury Stock Rp 48.000.000.
D. Debit Cash Rp 48.000.000, debit paid in capital Rp8.400.000, kredit Treasury Stock Rp 56.400.000.

74. PT, Cahaya memiliki 20.000 lbr preferred stock, 1% dgn nilai nominal Rp 100.000 dan 100.000 lembar common stock dgn
nilai nominal Rp 50.000. Berikut ini deviden yang dibagikan: Tahun I Rp 10.000.000, Tahun II Rp 25.000.000 dan Tahun III
Rp80.000.000. Tentukan deviden untuk preferred stock dan common stock pada Tahun I.
A. Deviden preferred stock Rp 5.000.000,- deviden common stock Rp 5.000.000,-
B. Deviden preferred stock Rp 10.000.000, deviden common stock Rp 0,-
C. Deviden preferred stock Rp 2.000.000, deviden common stock Rp 8.000.000,-
D. Deviden preferred stock Rp 0,-, deviden common stock Rp 10.000.000,-
75. PT, Cahaya memiliki 20.000 lbr preferred stock, 1% dgn nilai nominal Rp 100.000 dan 100.000 lembar common stock dgn
nilai nominal Rp 50.000. Berikut ini deviden yang dibagikan: Tahun I Rp 10.000.000, Tahun II Rp 25.000.000 dan Tahun III
Rp80.000.000. Tentukan deviden untuk preferred stock dan common stock pada Tahun II.
A. Deviden preferred stock Rp 20.000.000,- deviden common stock Rp 5.000.000,-
B. Deviden preferred stock Rp 5.000.000,- deviden common stock Rp 20.000.000,-
C. Deviden preferred stock Rp 35.000.000,- deviden common stock Rp 0,-
D. Deviden preferred stock Rp 25.000.000,- deviden common stock Rp 0,-

76. PT, Cahaya memiliki 20.000 lbr preferred stock, 1% dgn nilai nominal Rp 100.000 dan 100.000 lembar common stock dgn
nilai nominal Rp 50.000. Berikut ini deviden yang dibagikan: Tahun I Rp 10.000.000, Tahun II Rp 25.000.000 dan Tahun III
Rp80.000.000. Tentukan deviden untuk preferred stock dan common stock pada Tahun III.
A. Deviden preferred stock Rp 25.000.000,- deviden common stock Rp 55.000.000,-
B. Deviden preferred stock Rp 20.000.000,- deviden common stock Rp 60.000.000,-
C. Deviden preferred stock Rp 60.000.000,- deviden common stock Rp 20.000.000,-
D. Deviden preferred stock Rp 35.000.000,- deviden common stock Rp 45.000.000,-

77. Bagian jurnal untuk mencatat pengeluaran 5,000 lembar common stock, nilai nominal $10, harga jual $13 per lembar,
adalah:
A. Debet cash sebesar $50,000,-
B. Debet Paid-in Capital sebagai kelebihan dari par-common sebesar $65,000,-
C. Kredit ke common stock sebesar $65,000,-
D. Debit cash sebesar $65,000,-

78. Bagian jurnal untuk mencatat pengeluaran 5,000 lembar common stock, nilai nominal $10, harga jual $13 per lembar,
adalah:
A. Debet cash sebesar $50,000,-
B. Debet Paid-in Capital sebagai kelebihan dari par-common sebesar $65,000,-
C. Kredit ke common stock sebesar $50,000,-
D. Debit cash sebesar $15,000,-

79. Sebuah perusahaan pembuat perabotan kayu (mebel), unsur-unsur manakah yang termasuk biaya factory overhead?:
A. Gaji pengawas tukang
B. kayu
C. Paku
D. Jawaban A dan C benar

80. Jika perkiraan factory overhead mempunyai saldo di kredit, maka dapat dikatakan factory overhead tersebut?
A. Under applied
B. Under absorbed
C. Over applied
D. Over absorbed

81. Jika perkiraan factory overhead mempunyai saldo di debit, maka dapat dikatakan factory overhead tersebut?
A. Under applied
B. Under absorbed
C. Over applied
D. Over absorbed

82. Unsur-unsur Cost of Goods Manufactured adalah:


A. Raw Material, Direct Labor dan Finished Goods
B. Raw Material, Direct Labor dan Factory Overhead
C. Raw Material, Work in Process dan Finished Goods
D. Raw Material, Direct labor dan Work in Process

83. Formula untuk menghitung “Raw Material Used” pada proses produksi adalah:
A. Beginning Raw Material + Raw Material Purchases + Ending Work in Process
B. Beginning Raw Material + Raw Material Purchases - Ending Finished Goods
C. Beginning Raw Material + Raw Material Purchases - Ending Raw Material
D. Beginning Raw Material + Raw Material Purchases + Ending Raw Material

84. Cost of Goods Manufactured dihitung sebagai berikut : Cost of Goods Manufactured dihitung sebagai berikut :
A. Beginning Work in Process + Total Manufacturing Cost - Ending Finished Goods
B. Beginning Work in Process + Total Manufacturing Cost - Ending Work in Process
C. Beginning Work in Process + Total Manufacturing Cost - Ending Raw Material
D. Beginning Work in Process + Total Manufacturing Cost + Ending Work in Process
85. Dibayar beban listrik total sebesar Rp 22.000.000,-. Dari total beban ini sebesar 60% dibebankan pada pabrik, sebesar 25%
dibebankan pada kantor administrasi dan sisanya dibebankan pada kantor pemasaran. Berapakah biaya overhead dari
beban listrik?
A. Rp 3.300.000,-
B. Rp 5.500.000,-
C. Rp 13.200.000,-
D. Rp 8.800.000,-

86. Depreciation expense untuk gedung sebesar Rp 20.000.000,-. Gedung digunakan 60% pabrik, sebesar 25% untuk kantor
administrasi dan sisanya untuk kantor pemasaran. Berapakah biaya overhead dari beban depresiasi tersebut?
A. Rp 12.000.000,-
B. Rp 5.000.000,-
C. Rp 3.000.000,-
D. Rp 20.000.000,-

87. Depreciation expense untuk gedung sebesar Rp 20.000.000,-. Gedung digunakan 60% pabrik, sebesar 25% untuk kantor
administrasi dan sisanya untuk kantor pemasaran. Bagian dari jurnalnya?
A. Debit operating expense Rp 12.000.000,-
B. Kredit accumulated Depreciation Rp 20.000.000,-
C. Kredit factory overhead Rp 12.000.000,-
D. Debit administrative expense Rp 20.000.000,-

88. Depreciation expense untuk gedung sebesar Rp 20.000.000,-. Gedung digunakan 60% pabrik, sebesar 25% untuk kantor
administrasi dan sisanya untuk kantor pemasaran. Berapakah biaya overhead dari beban depresiasi?
A. Debit operating expense Rp 12.000.000,-
B. Kredit accumulated Depreciation Rp 20.000.000,-
C. Debit factory overhead Rp 12.000.000,-
D. Kredit administrative expense Rp 20.000.000,-

89. Beginning Raw Material = Rp. 2.000.000,- Beginning Work in Process = Rp. 2.000.000,- Beginning Finished Goods = Rp.
5.000.000,- Net Raw Material Purchases = Rp. 10.000.000,- Direct Labour = Rp. 5.000.000,-. Factory Overhead = Rp.
3.000.000,- Ending Raw Material = Rp. 4.000.000,- Ending Work in Process = Rp. 2.000.000,- dan Ending Finished Goods =
Rp. 10.000.000,-. Maka Raw Material Used adalah :
A. Rp. 16.000.000,-
B. Rp. 11.000.000,-
C. Rp. 8.000.000,-
D. Rp. 21.000.000

90. Beginning Raw Material = Rp. 2.000.000,- Beginning Work in Process = Rp. 2.000.000,- Beginning Finished Goods = Rp.
5.000.000,- Net Raw Material Purchases = Rp. 10.000.000,- Direct Labour = Rp. 5.000.000,-. Factory Overhead = Rp.
3.000.000,- Ending Raw Material = Rp. 4.000.000,- Ending Work in Process = Rp. 2.000.000,- dan Ending Finished Goods =
Rp. 10.000.000,-. Maka Total Work in Process adalah :
A. Rp. 16.000.000,-
B. Rp. 11.000.000,-
C. Rp. 18.000.000,-
D. Rp. 21.000.000,-

91. Beginning Raw Material = Rp. 2.000.000,- Beginning Work in Process = Rp. 2.000.000,- Beginning Finished Goods = Rp.
5.000.000,- Net Raw Material Purchases = Rp. 10.000.000,- Direct Labour = Rp. 5.000.000,-. Factory Overhead = Rp.
3.000.000,- Ending Raw Material = Rp. 4.000.000,- Ending Work in Process = Rp. 2.000.000,- dan Ending Finished Goods =
Rp. 10.000.000,-. Maka Cost of Goods Manufactured adalah :
A. Rp. 16.000.000,-
B. Rp. 11.000.000,-
C. Rp. 18.000.000,-
D. Rp. 21.000.000,-

92. Beginning Raw Material = Rp. 2.000.000,- Beginning Work in Process = Rp. 2.000.000,- Beginning Finished Goods = Rp.
5.000.000,- Net Raw Material Purchases = Rp. 10.000.000,- Direct Labour = Rp. 5.000.000,-. Factory Overhead = Rp.
3.000.000,- Ending Raw Material = Rp. 4.000.000,- Ending Work in Process = Rp. 2.000.000,- dan Ending Finished Goods =
Rp. 10.000.000,-. Maka Finished Goods available for sale adalah :
A. Rp. 16.000.000,-
B. Rp. 11.000.000,-
C. Rp. 18.000.000,-
D. Rp. 21.000.000,-
93. Beginning Raw Material = Rp. 2.000.000,- Beginning Work in Process = Rp. 2.000.000,- Beginning Finished Goods = Rp.
5.000.000,- Net Raw Material Purchases = Rp. 10.000.000,- Direct Labor = Rp. 5.000.000,-. Factory Overhead = Rp.
3.000.000,- Ending Raw Material = Rp. 4.000.000,- Ending Work in Process = Rp. 2.000.000,- dan Ending Finished Goods =
Rp. 10.000.000,-. Maka Cost of Goods Sold adalah :
A. Rp. 16.000.000,-
B. Rp. 11.000.000,-
C. Rp. 18.000.000,-
D. Rp. 12.000.000,-

94. Raw Material Used = Rp 20.000.000,- Direct labor = Rp 4.000.000,- Factory Overhead = Rp 1.000.000,- Beginning Work in
Process = Rp 5.000.000,- Beginning Finished Goods = Rp 12.000.000. Ending Work in Process = Rp 2.000.000,- Total Work
in Process adalah :
A. Rp. 28.000.000,-
B. Rp. 30.000.000,-
C. Rp. 40.000.000,-
D. Rp. 55.000.000,-

95. Raw Material Used = Rp 20.000.000,- Direct labor = Rp 4.000.000,- Factory Overhead = Rp 1.000.000,- Beginning Work in
Process = Rp 5.000.000,- Beginning Finished Goods = Rp 12.000.000. Ending Work in Process = Rp 2.000.000,- Cost of
Goods Manufactured adalah :
A. Rp. 28.000.000,-
B. Rp. 30.000.000,-
C. Rp. 40.000.000,-
D. Rp. 55.000.000,-

96. Raw Material Used = Rp 20.000.000,- Direct labor = Rp 4.000.000,- Factory Overhead = Rp 1.000.000,- Beginning Work in
Process = Rp 5.000.000,- Beginning Finished Goods = Rp 12.000.000. Ending Work in Process = Rp 2.000.000,- Finished
Goods available for sale adalah :
A. Rp. 28.000.000,-
B. Rp. 30.000.000,-
C. Rp. 40.000.000,-
D. Rp. 55.000.000,-

97. Beginning Finished Goods = Rp. 10.000.000,-; Cost of Goods Manufactured = Rp.100.000.000,-; Ending Finished Goods =
Rp. 6.000.000,-; Ending Work in Process = Rp.4.000.000,-; Cost of Goods Sold = :
A. Rp. 100.000.000,-
B. Rp. 104.000.000,-
C. Rp. 110.000.000,-
D. Rp. 116.000.000,-

98. Dalam suatu periode akuntansi mempunyai data persediaan awal bahan baku Rp 10.000.000,- , pembelian bahan baku
Rp 5.000.000,- dan persediaan akhir bahan baku Rp 3.000.000,-. Berapakah biaya produksi yang berasal dari bahan baku?
A. Rp 15.000.000,-
B. Rp 12.000.000,-
C. Rp 8.000.000,-
D. Rp. 7.000.000,-

99. Beginning Work in Process = Rp. 4.000.000,- Beginning Finished Goods = Rp. 5.000.000,- Cost of Goods Manufactured =
Rp. 50.000.000,- Ending Finished Goods = Rp. 3.000.000,- Ending Work in Process = Rp. 5.000.000,- Cost of Goods Sold =
:
A. Rp. 51.000.000,-
B. Rp. 52.000.000,-
C. Rp. 53.000.000,-
D. Rp. 54.000.000,-

100. Beginning Work in Process = Rp. 4.000.000,- Beginning Finished Goods = Rp. 5.000.000,- Cost of Goods Manufactured =
Rp. 50.000.000,- Ending Finished Goods = Rp. 3.000.000,- Ending Work in Process = Rp.5.000.000,- Total Manufacturing
cost = :
A. Rp. 51.000.000,-
B. Rp. 52.000.000,-
C. Rp. 53.000.000,-
D. Rp. 54.000.000,-

=======$$$&&&$$$======

Anda mungkin juga menyukai