AKUNTANSI MANAJEMEN
DISKRIPSI :
Akuntansi manajemen merupakan sistem informasi yang dirancang untuk memenuhi
kebutuhan manajemen dalam perencanaan, pengendalian aktivitas perusahaan, dan
pengambilan keputusan manajerial agar perusahaan dapat mencapai tujuan yang ditetapkan
secara cost efective.
TUJUAN :
Mahasiswa dapat menjelaskan tentang konsep akuntansi manajemen, informasi yang
dibutuhkan dalam perencanaan dan pengendalian yang meliputi: penentuan harga pokok,
analisis biaya-volume-laba, biaya mutu, dan produktivitas, dan informasi untuk pengambilan
keputusan yang meliputi anggaran, biaya deferensiasi, akuntansi pertanggungjawaban,
penentuan harga transfer, biaya standar, dan anggaran fleksibel.
BUKU TEKS :
Don R. Hansen dan Maryane M. Mowen, Management Accounting (Akuntansi Manajemen)
diterjemahkan Ancella A. Hermawan, Erlangga Jakarta, 1999
Slamet Sugiri , Akuntansi Manajemen, UPP AMP YKPN Yogyakarta, 1997
Ray H. Garrison dan Eric W. Norren Managerial Accounting (Akuntansi Manajerial),
diterjemahkan Totok Budi Santoso, Salemba Empat Jakarta, 2000
Mulyadi Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa, BP STIE YKPN
Yogyakarta, 2000
Henry Simamora Akuntansi Manajemen, Erlangga Jakarta, 1999
PEDOMAN PENILAIAN :
KETERANGAN :
v Aktivitas kelas dapat berupa : Tugas, Diskusi, Quiz
v Presensi ³ 75% diberi nilai 5, jika presensi < 75% diberi nilai 0
v Range nilai 0 – 100
RENCANA KULIAH :
9 & 10
Analisis Diferensial: Biaya Relevan dalam Keputusan Manajerial
11
Akuntansi Pertanggung Jawaban:
12
Harga Transfer:
13
Balance Scorecard:
POKOK BAHASAN 1
AKUNTANSI MANAJEMEN
Tipe Akuntansi
Informasi Non
Akuntansi
Informasi
Kuantitatif
Informasi Operasi
Informasi Informasi Informasi Akuntansi
Akuntansi Keuangan
Informasi AkuntansiInformasi
Manajemen Akuntansi
Penuh
Informasi Non Informasi
Kuantitatif Akuntansi
Diferensial
Informasi
Akuntansi
Pertanggung
jawaban
1. Penghitungan biaya jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2. Perencanaan, pengendalian, dan pengevaluasian.
3. Pengambilan keputusan
1. Perencanaan: Penentuan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Pengendalian: Memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan perbaikan yang
dibutuhkan.
3. Pengambilan Keputusan: Proses pemilihan diantara alternatif-alternatif.
Untuk memenuhi kebutuhan manajemen akan informasi akuntansi di dalam perusahaan yang
menggunakan teknologi informasi maju, akuntansi manajemen melakukan perubahan:
- pembebasan akuntansi manajemen dari dominasi akuntansi keuangan
- teknologi informasi
- activity-based cost system
- target costing
- product-life cycle costing
POKOK BAHASAN 2
PENENTUAN HARGA POKOK
Kalkulasi biaya menurut Full Costing dan Variable Costing
Full accounting information tidak sama dengan full cost tidak sama dengan full costing
Full accounting information adalah seluruh aktiva yang digunakan, seluruh pendapatan yang
diperoleh, dan/atau seluruh sumber daya yang digunakan untuk suatu obyek informasi, terdiri
dari: 1. aktiva àfull assets
2. pendapatan à full revenues
3. biaya à full cost
Full costing salah satu metode penentuan harga pokok produksi yang membebankan seluruh
biaya produk sebagai harga pokok produksi (baik tetap maupun variabel).
1. PELAPORAN KEUANGAN
Pendapatan penuh dan biaya penuh disajikan dalam laporan Laba/Rugi untuk pihak luar.
Pendapatan penuh dan biaya penuh divisi dengan pendekatan full costing untuk manajemen
Pendapatan penuh dan biaya penuh divisi dengan pendekatan variable costing untuk
manajemen puncak.
Diterapkan dalam berbagai obyek informasi: produk, keluarga produk (product line),
aktivitas, unit organisasi.
Untuk mendeteksi penyebab timbulnya laba atau rugi yang dihasilkan oleh suatu obyek
informasi dalam periode akuntansi tertentu.
contoh laporan R/L menurut produk.
Produk
A B C TOTAL
Pendapatan penjualan 10.000 20.000 30.000 60.000
Biaya penuh untuk:
Desain pengembangan produk 1.500 2.000 1.000 4.500
Biaya produk:
Facility sustaining 1.000 4.000 9.000 4.000
Product sustaining 500 3.000 6.000 9.500
Batch related 600 5.000 2.000 7.600
Unit level 4.200 6.800 10.500 21.500
Dukungan logistik 800 1.200 500 2.500
jumlah biaya aktivitas 8.600 22.000 29.000 59.600
Laba(rugi) per produk 1.400 (2.000) 1.000 400
RI :
Pendapatan penuh XX
Biaya penuh XX -
Laba bersih XX
Beban modal: % x aktiva penuh XX -
Residual income XX à Rp
Contoh:
Pendapatan penuh = 3.600.000.000
Biaya penuh = 2.400.000.000
Aktiva penuh = 4.000.000.000
Beban modal atas investasi dalam aktiva sebesar 20%
Hitung ROI dan RI?
Penggunaan ROI dan RI untuk analisis kemampuan menghasilkan laba divisi dipengaruhi:
1. konsep laba
2. komponen untuk menghitung laba
3. 3. komposisi posisi aktiva yang diperhitungkan dalam investment base
4. penilaian aktiva
1. Konsep Laba
2. Komponen Aktiva:
1. Kas. piutang dagang. persediaan. aktiva tetap yang digunakan oleh divisi.
2. Aktiva divisi yang berasal dari sumber yang tidak memerlukan biaya (interest free) tidak
diperhitungkan dalam investment base. Misalnya persediaan dari pembelian kredit. maka
utang dagang dikurangkan dari saldo persediaan.
3. Divisi tidak dapat dibebani dengan sebagian aktiva kantor pusat. kecuali dapat diidentifikasi
secara langsung dengan kegiatan divisi.
4. Aktiva divisi yang tidak digunakan secara langsung harus dikeluarkan.
5. Aktiva yang menganggur namun masih dapat dimanfaatkan usaha divisi lain. dapat
dikeluarkan dari perhitungan investment base.
70.000
Jumlah 150.000 Jumlah
150.000 150.000
Biaya produksi
- Biaya produksi langsung 1.000.000
- Bg. yg adil dr by produksi tak langsung yg mjd beban prod
X 600.000
Total biaya produksi produk X 1.600.000
Biaya Non Produksi
Biaya non produksi langsung
Biaya admunistrasi & umum langsung 50.000
Biaya pemasaran langsung 125.000
175.000
Biaya non produksi tidak langsung
- Bagian yang adil biaya administrasi &
umum yang menjadi beban produk X 100.000
- Bagian yang adil biaya pemasaran yang
menjadi beban produk X 175.000
275.000
Total biaya non produksi produk X 450.000
Biaya penuh produk X 2.050.000
Unsur biaya penuh produk Y yang dihitung dengan pendekatan variable costing
Biaya Variabel:
Biaya produksi variabel 1.000.000
Biaya non produksi variabel:
Biaya administrasi & umum variabel 200.000
Biaya pemasaran variabel 300.000
Total biaya non produksi variabel 500.000
Total biaya produksi variabel 1.500.000
Biaya tetap langsung:
Biaya produksi tetap 70.000
Biaya non produksi tetap langsung:
Biaya administrasi & umum tetap langsung 50.000
Biaya pemasaran tetap langsung 75.000
Total tetap langsung 195.000
Biaya tetap tidak langsung:
- Bag.yg adil biaya adm.& umum yg mjd beban prod Y 150.000
- Bagian yg adil biaya pemasaran yg mjd beban produk
Y 100.000
By. tetap tidak langsung yang menjadi beban produk Y 250.000
Total biaya tetap yang menjadi beban produk Y 445.000
Biaya penuh produk Y 1.945.000
Biaya à sulit diidentifikasikan karena kebanyakan merupakan biaya bersama /biaya gabungan
(common cost) à harus dibagikan secara adil melalui metode pembebankan tertentu.
Istilah:
- Alokasi biaya à pembebanan biaya tak langsung ke obyek informasi atas dasar alokasi
yang bersifat sembarang. Misalnya: harga jual relatif. alokasi biaya gudang atas dasar bahan
baku yang terpakai oleh departemen produksi.
- Pembebanan biaya à pembagian biaya tidak langsung ke obyek informasi atas dasar
hubungan sebab-akibat à diperlukan cost driver. Misalnya biaya listrik berdasar kwh, biaya
air berdasar liter.
Pembebanan biaya tidak langsung: biaya produksi tidak langsung (BOP) dan biaya non
produksi (biaya usaha) à cari dasar pembebanan yang adil
- Membebankan BOP atas dasar kuantitas produk yang dihasilkan (volume based
systems).
- Dasar jam tenaga kerja langsung à quantity distortion à sering terlalu tinggi/ rendah.
- Tahap:
1. Dikumpulkan dalam pusat biaya: biaya overhead departemen pembantu dialokasikan ke
departemen produksi atas dasar alokasi tertentu.
2. Kemudian dibebankan ke produk atas dasar Jam tenaga kerja langsung. jam mesin. atau biaya
tenaga kerja langsung.
- Cara:
1. Tarif tunggal untuk seluruh pabrik (plant wide rate)
2. Tarif per departemen.
PT Aneka memproduksi dua macam produk yaitu: A dan B melalui dua departemen produksi
yaitu: departemen X dan departemen Y.
Data per produk:
Produk A Produk B Total
Unit yang diproduksi 30.000 150.000 -
Biaya Utama (BB & BTKL) Rp. 75.000 375.000 450.000
Jam TKL 30.000 150.000 180.000
Jam Mesin 15.000 75.000 90.000
15 45 60
Jam Inspeksi 900 1.100 2.000
Data Per departemen: Dep. X Dep. Y Total
Jam tenaga kerja langsung
Produk A 10.000 20.000 30.000
Produk B 100.000 50.000 150.000
110.000 70.000 180.000
Jam Mesin
Produk A 5.000 10.000 15.000
Produk B 50.000 25.000 75.000
55.000 35.000 90.000
Biaya Overhead Pabrik: Rp
Setup 150.000 150.000 300.000
Biaya Inspeksi 100.000 100.000 200.000
Biaya Tenaga Listrik 25.000 75.000 100.000
Biaya Kesejahteraan Karyawan 70.000 30.000 100.000
345.000 355.000 700.000
Jawab:
Cost pool 2:
Biaya tenaga listrik = Rp 100.000
Biaya kesejahteraan = Rp 100.000
Rp 200.000
Jam mesin = 90.000 jam mesin à tarip BOP pool 2 (per jam mesin) =
Rp200.000 / 90.000 jam mesin = Rp2,22 per jam mesin
Produk A :
Biaya Utama (BB & BTKL) = Rp75.000
BOP =
Pool 1 = 15 run x Rp8.333,33 = Rp125.000
Pool 2 = 15.000 JM x Rp2,22 = Rp 33.333= Rp158.333
Biaya produksi untuk 30.000 unit = Rp233.333
Biaya produksi per unit = Rp233.333 / 30.000 unit = Rp7,78 per unit
Produk B :
Biaya Utama (BB & BTKL) = Rp375.000
BOP =
Pool 1 = 45 run x Rp8.333,33 = Rp375.000
Pool 2 = 75.000 JM x Rp2,22 = Rp166.666 = Rp541.666
Biaya produksi untuk 150.000 unit = Rp916.666
Biaya produksi per unit = Rp916.666 / 150.000 unit = Rp6,11 per unit
1. ABC
POKOK BAHASAN 3
Jika tingkat leverage operasi 5 kali berarti jika penjualan naik 10% maka laba akan naik 50%.
CONTOH 1:
PT A selama tahun yang akan datang memproyeksi laba sebagai berikut:
Diminta:
1. Hitung titik impas rupiah dan unit.
2. Berapa unit yang harus dijual untuk menghasilkan laba sebesar Rp30.000.000,-
3. Hitung ratio marjin kontribusi . Dengan ratio tersebut , hitunglah laba tambahan yang
diperoleh apabila penjualan lebih tinggi Rp25.000.000,- dari yang diperkirakan.
4. Misalkan, PT A menginginkan laba operasi yang sama dengan 20% dari pendapatan
penjualan. Berapa unit yang harus dijual untuk mencapai sasaran tersebut? Susunlan laporan
laba rugi untuk membuktikan jawaban Saudara.
5. Untuk proyeksi tingkat penjualan di atas, hitung margin pengaman.
6. Jika penjualan naik 10% berapa kenaikan laba? Buktikan!
CONTOH 2:
Perusahaan memproduksi dan menjual 2 jenis produk yaitu manual dan otomatik. Proyeksi
laba/rugi adalah sebagai berikut:
Manual Otomatik Total
Penjualan 480.000 640.000 1.120.000
Biaya Variabel (390.000) (480.000) (870.000)
Margin Kontribusi 90.000 160.000 250.000
Biaya Tetap Langsung (30.000) (40.000) (70.000)
Laba Segmen 60.000 120.000 180.000
Biaya Tetap Umum (26.250)
Laba Bersih 153.750
Diminta:
Hitung titik impas dalam rupiah dan unit?
POKOK BAHASAN 4
BIAYA MUTU
Mutu adalah derajat atau tingkat kesempurnaan. Mutu produk atau jasa adalah sesuatu yang
memenuhi atau melebihi ekspektasi customer. ~ mutu adalah kepuasan customer.
Ekspektasi pelanggan à dimensi mutu
1. Kinerja (performance) berkenaan dengan tingkat konsistensi dan kebaikan fungsi-fungsi
produk.
Dimensi mutu pada perusahaan jasa yang dilakukan langsung dihadapan customer:
- daya tanggap (responsiveness): keinginan membantu customer. pelayanan konsisten
dan segera.
- Kepastian/jaminan (assurance): pengetahuan dan keramahan serta kemampuan
membangun kepercayaan dan keyakinan customer.
- Empati: perhatian individual pada customer.
1. Etetika berkenaan dengan penampilan wujud. fasilitas. paralatan. personalia.
2. Kemudahan perawatan dan perbaikan/servicebility yang berbeda secara fungsional dari
produk sejenis.
3. Keunikan/features berkenaan dengan karakteristik produk yang berbeda secara fungsional
dari produk yang sejenis.
4. Reliabilitas berkenaan dengan probabilitas produk atau jasa menjalankan fungsi dimaksud
dalam jangka waktu tertentu.
5. Durabilitas berkenaan dengan umur manfaat dari fungsi produk.
6. Tingkat kesesuaian berkenaan dengan ukuran mengenai apakah sebuah produk/ jasa telah
memenuhi spesifikasinya.
7. Pemanfaatan berkenaan dengan kecocokan dari sebuah produk menjalankan fungsi-fungsi
sebagaimana yang diiklankan.
- Kegiatan mutu
adalah kegiatan yang dilakukan karena mungkin atau telah menghasilkan mutu yang jelek
atau cacat (jelek mutunya). Biaya yang berhubungan dengan kegiatan mutu adalah biaya
mutu.
- Kegiatan pengendalian:
adalah kegiatan untuk mencegah/mendeteksi mutu yang jelek (karena mutu yang jelek
mungkin terjadi). Biaya yang berhubungan dengan kegiatan pengendalian disebut biaya
pengendalian. Biaya ini meliputi:
- biaya pencegahan/prevention cost yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mencegah mutu
yang jelek pada produk atau jasa yang akan dihasilkan.
- Biaya penilaian/appraisal cost yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menentukan
apakah produk/jasa telah sesuai dengan persyaratan dan kebutuhan customer.
- Penilaian produk untuk menilai apakah produk memenuhi standar mutu.
- Penilaian proses untuk menilai proses berada dalam kendali dan memproduksi barang
tanpa cacat.
- Kegiatan produk gagal/kegagalan:
Kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi atau pelanggan untuk merespon mutu yang jelak
(tidak sesuai dengan spesifikasi / kebutuhan customer). Biaya produk gagal meliputi:
- Biaya produk gagal internal à biaya produk gagal sebelum dikirim ke pihak luar.
- Biaya produk gagal eksternal à biaya produk gagal sesudah dikirim ke pihak luar.
1. Biaya Pencegahan:
- Biaya pelatihan
- gaji dan instruktur
- peralatan pelatihan
- Biaya pelatihan eksternal
- gaji dan upah pelatihan
- Perencanaan dan pelatihan
- gaji
- biaya peralatan preventif
- biaya rapat
- Biaya promosi:
- penghargaan
- biaya pencetakan
2. Biaya penilaian:
- inspeksi bahan baku
- inspeksi produk dalam proses
- inspeksi produk selesai
- peralatan pengujian;
- perolehan
- gaji dan upah
- pemeliharaan
- Biaya mutu yang terlihat disajikan dalam catan akuntansi. Biaya mutu yang tidak
terlihat (tersembunyi) tidak disajikan dalam catan akuntansi misalnya biaya kegagalan
eksternal.
- Estimasi biaya mutu tersembunyi
- metode pengganda
- metode penelitian pasar berdasar survey pelanggan dan wawancara
- fungsi rugi mutu taguchi
setiap variasi nilai target dari nilai target dari karakteristik mutu akan menimbulkan biaya
mutu yang tersembunyi. Biaya mutu yang tersebunyi meningkat secara kuadrat pada saat
nilai aktual menyimpang dari nilai target.
Fungsi loss L(x) utk karakteristik kualitas produk atau jasa dng nilai observasi sebesar x:
L(x) = k(x-T)2
Y = nilai aktual dari karakteristik mutu
T = nilai target dari karakteristik mutu
L = rugi mutu
c = kerugian pada batas spesifikasi atas / bawah
d = jarak batas dari nilai target
k = merupakan konstanta yang diperkirakan berdasarkan biaya produksi total biaya
pelayanan/jasa serta biaya tersembunyi yang berhubungan dengan peyimpangan karakteristik
kualitas dari target value. Nilai k ditentukan:
Tahun satu:
Produktivitas berkaitan dengan pembuatan output secara efisien dan secara spesifik menunjuk
pada hubungan antara output (hasil produksi) dengan input (bahan baku) yang digunakan
untuk memproduksi output. Pengukuran produktivitas adalah penilaian kuantitatif atas
perubahan produktivitas. Tujuannya adalah untuk menilai apakah efisiensi produksi
meningkat atau menurun.
Output
Rasio Produktivitas =
input
Output berjalan
PQ =
Rasio produktivitas periode dasar
Data
tahun 2000 tahun 2001
Jumlah produksi (unit) 120.000 150.000
Jam tenaga kerja 40.000 37.500
Penggunaan bahan 1.200.000 1.700.000
Harga jual per unit $ 50 $ 48
Upah tanaga kerja per jam $ 11 $ 12
Biaya bahan per kg $ 2 $ 3
1) 150.000
3
2) 150.000
0.1
POKOK BAHASAN 6
PENGANGGARAN
POKOK BAHASAN 7
ANALISIS DIFERENSIAL
Pengambilan keputusan taktis terdiri dari pemilihan diantara alternatif-alternatif dalam jangka
pendek atau terbatas. Pengambilan keputusan taktis mengikuti proses lima langkah yang
disebut analisis biaya taktis yaitu:
1. Mengenali dan mendefinisikan masalah
1. Mengidentifikasi alternatif sebagai kemungkinan pemecahan masalah dan mengeliminasi
alternatif yang tidak mungkin dilakukan.
2. Mengidentifikasi prediksi biaya dan manfaat yang berhubungan dengan tiap alternatif yang
memungkinkan. Mengeliminasi biaya dan manfaat yang tidak relevan terhadap keputusan.
3. membandingkan biaya dan manfaat relevan untuk tiap alternatif. dan menghubungkan tiap
alternatif tersebut dengan sasaran stratejik keseluruhan bagi perusahan dan faktor kualitatif
penting lainnya.
4. Memilih alternatif dengan manfaat terbesar yang juga menunjang sasaran stratejik organisasi.
Elemen penting dari analisis biaya taktis adalah mengidentifikasi biaya dan manfaat relevan.
Biaya dan manfaat relevan merupakan biaya dan manfaat masa depan dan berbeda antar
alternatif-alternatif yang dipertimbangkan. Semua biaya masa lalu merupakan biaya terbenam
(sunk cost) dan tidak akan pernah relevan. Peranan biaya masa lalu dalam pengambilan
keputusan adalah untuk memprediksi dan biaya masa lalu dapat digunakan untuk
mengestimasi biaya masa depan. Perilaku biaya merupakan hal mendasar untuk memahami
relevansi.
Model penggunaan sumber daya kegiatan adalah alat yang berguna untuk menentukan
relevansi. Sumber daya dapat diklasifikasikan ke dalam tiga katagori:
1. Sumber daya yang diperoleh sesuai kebutuhan. Biaya ini relevan karena permintaan berubah
antar alternatif-alternatif.
2. Sumber daya yang diperoleh dimuka (jangka pendek). Biaya ini relevan karena permintaan
yang berubah antar alternatif mengakibatkan perubahan pada kapasitas kegiatan.
3. Sumber daya yang diperoleh sebelum penggunaan (multi periode). Biaya ini tidak relevan
untuk mengambilan keputusan taktis.
Informasi biaya relevan bukan merupakan seluruh informasi yang harus dipertimbangkan
manajer. informasi lain yang bersifat kualitatif juga harus dipertimbangkan. Hubungan antara
alternatif yang dipertimbangkan dan tujuan stratejik organisasi. Misalnya analisis biaya
menunjukkan bahwa alternatif membeli lebih murah daripada alternatif membuat. Analisis
biaya dapat dan sebaiknya dipandang satu masukan dari keputusan akhir. Sejumlah faktor
kualitatif lainnya dapat cukup mempengaruhi keputusan manajer. Dalam keputusan membuat
atau membeli. manajer perusahan akan memperhatikan pertimbangan kualitatif seperti
komponen dibeli secara eksternal. tingkat kepercayaan pada sumber pasokan. stabilitas harga
yang diharapkan selama beberapa tahun berikutnya. hubungan tenaga kerja. pandangan
masyarakat. dsb.
Contoh:
Pada saat ini PT X produksi pada tingkat 80% dari kapasitas normal 20.000.000 unit.
Biaya variabel untuk 16.000.000 unit adalah:
Manfaat bersih:
Per unit: $1.55 – $ $1.45 = $ 0.10
Total = 2.000.000 unit x $ 0.10 = $ 200.000
Kebutuhan 10.000 unit ditawarkan oleh pemasok dengan harga $4.75 per unit. sedangkan
biaya manufaktur penuh $ 8.20 per unit
Perusahaan mempunyai sisa bahan yang bisa digunakan senilai $5.000,- dan jika membeli
dari pemasok harus memperkerjakan tenaga paroh waktu menginspeksi dengan upah sebesar
$8.500,-
Manfaat Diferensial
Meneruskan Menghentikan Bila Meneruskan
Penjualan $ 1.450.000 $ 1.286.000 * $ 164.000
Biaya variabel $ (870.000) $ (706.600) ** $ (163.400)
Marjin kontribusi $ 580.000 $ 579.400 $ 600
Biaya Gabungan
Jenis B Jenis C
600 pon 600 pon
kemasan 5 pon kemasan 16 ons
Jenis A 120 kantong Saus apel 500 kaleng
800 pon Harga jual $ 1.30/kantong Biaya $ 0.10 / pon
Harga jual $ 0.40/pon Biaya $ 0.05 / kantong Harga jual $ 0.75 / kaleng
Ada Permintaan untuk membuat pie apel kemasan kaleng 16 ons dengan harga 0.90/kaleng
à Yang bisa digunakan adalah jenis B dengan estimasi biaya $ 0.20/pon dengan output 500
kaleng
Pertanyaan: Jenis B ini akan dijual langsung (split off) atau diolah lebih lanjut (pie apel)
Alternatif:
Jual pada titik split off:
120 kantong x (harga jual – biaya kemasan)= 120 kantong x ($0.30 – $0.05) = $150.-
POKOK BAHASAN 8
Struktur organisasi:
Contoh:
PT RST membuat anggaran biaya untuk 100 unit dengan perincian sebagai berikut:
Bahan Baku @ Rp40,- 40,000
Biaya Tenaga Kerja Langsung @ Rp30,- 30,000
Bi.Overhed Pabrik Variabel @ Rp20,- 20,000
Bi.Overhed Pabrik Tetap 10,000
100,000
Realisasi biaya Rp9.500,- untuk produksi sebanyak 90 unit.
Pertanyaan: Bagaimana kinerja perusahaan jika didasarkan pada anggaran statis?
Dengan data di atas, bagaimana kinerja perusahaan jika didasarkan pada anggaran fleksibel?
PUSAT PENDAPATAN:
Pendapatan sesungguhnya = harga sesungguhnya x kuantitas sesungguhnya
Selisih pendapatan:
Selisih harga = (harga sesungguhnya–harga anggaran ) x kuantitas sesungguhnya
Selisih kuantitas = (kuantitas sesungguhnya–kuantitas anggaran) x harga anggaran
Contoh:
Data mengenai pendapatan dari PT QRS adalah sebagai berikut:
Penjualan anggaran:
A = 100 unit @ Rp 1.000,- Rp 100.000,-
B = 100 unit @ Rp 2.000,- Rp 200.000,-
C = 100 unit @ Rp 3.000,- Rp 300.000,-
Jumlah Rp 600.000,-
Penjualan sesungguhnya:
A = 100 unit @ Rp 900,- Rp 90.000,-
B = 200 unit @ Rp 2.050,- Rp 410.000,-
C = 150 unit @ Rp 2.500,- Rp 375.000,-
Jumlah Rp 875.000,-
Hitung:
1. Selisih pendapatan
2. Selisih pendapatan karena harga dan karena kuantitas.
PUSAT LABA:
Pengukuran à Kontribusi Margin. Laba langsung. Laba terkendali. Laba sebelum pajak. dan
Laba bersih
Contoh:
Penjualan $2.400.000.
Laba $288.000
Investasi awal tahun $1.600.000
ROI: laba / investasi = $288.000 / $1.600.000 = 18%
atau
ROI = penjualan / investasi x laba / penjualan
$2.400.000 / $1.600.000 x $288.000 / $2.400.000 = 1.5 x 12% = 18%
Kebaikan ROI:
1. Mendorong manajer SBU untuk memperhatikan saling hubungan antara penjualan. biaya dan
investasi.
2. Mendorong manajer SBU untuk menghemat biaya.
3. Mencegah investasi yang dipandang berlebihan
Kelemahan ROI:
1. Mendorong manajer untuk tidak melakukan investasi yang akan menurunkan ROI rerata
SBU. meskipun sebenarnya investasi tersebut menaikkan laba perusahaan secara
keseluruhan.
2. Mendorong manajer untuk memfokuskan laba jangka pendek yang merugikan perusahaan
jangka panjang.
RI
RI (residual income) adalah selisih antara laba SBU dengan kembalian minimal (minimum
required rate of return) yang telah ditetapkan oleh kantor pusat. Kembalian investasi adalah
persentase tertentu dikalikan dengan aktiva SBU.
POKOK BAHASAN 9
HARGA TRANSFER
Ketika satu divisi dari suatu perusahaan menghasikan produk yang digunakan dalam proses
produksi divisi lain. timbul proses penetapan harga transfer. Harga transfer merupakan
penjualan bagi divisi yang menjual dan biaya bagi divisi yang membeli. sehingga harga yang
dikenakan terhadap produk yang ditransfer tersebut mempengaruhi laba operasi kedua divisi.
Karena kedua divisi dievaluasi kinerja menurut profitabilitasnya. maka harga yang dikenakan
terhadap produk yang ditransfer menjadi masalah yang serius.
Masalah penetapan harga transfer mencakup pencarian harga transfer yang mampu
memuaskan semua pihak yang terlibat dan cocok dengan tujuan perusahaan untuk akurasi
evaluasi kinerja. otonomi divisional. dan kesesuaian tujuan.
Tiga metode yang lazim digunakan dalam penetapan harga transfer yaitu:
- berdasarkan harga pasar
- berdarkan harga negosiasi
- berdasarkan biaya.
Harga pasar adalah harga terbaik apabila produk yang ditransfer diproduksi dalam pasar
dengan persaingan sempurna. Dalam hal ini. harga pasar mencerminkan biaya opportunitas
divisi penjualan maupun divisi pembeli. Apabila produk yang ditransfer diproduksi dalam
pasar yang bersaing tidak sempurna. harga transfer negosiasi adalah pilihan terbaik. Dalam
hal ini. biaya opportunitas divisi penjual dan divisi pembeli berbeda dan mereka menetapkan
harga batas atas dan batas bawah untuk harga transfer. Penggunaan harga transfer
berdasarkan biaya adalah tidak lazim direkomendasikan. namun apabila transfer
menimbulkan dampak yang kecil terhadap profitabilitas perusahaan. pendekatan ini dapat
diterima. Sebagai tambahan. rumus-rumus penetapan harga berdasarkan biaya mungkin
bermanfaat apabila ditetapkan melalui proses negosiasi.
Harga transfer minimum adalah harga transfer yang akan membuat keadaan divisi penjual
tidak menjadi lebih buruk apabila produk yang dijual ke divisi pembeli internal daripada
dijual ke pihak luar. Harga transfer maksimum adalah harga transfer yang akan membuat
keadaan divisi pembeli tidak menjadi lebih buruk apabila input yang dibeli divisi internal.
Transfer terjadi jika harga transfer berada harga transfer minimum dan harga transfer
maksimum.
Full Costing
Biaya Penuh
Sesungguhnya Variable costing
Activity Based
Costing
Biaya
Lingkungan bisnis yang kontemporer berfokus pada faktor-faktor keberhasilan kunci (key
success factors) yang memasukkan faktor-faktor yang bersifat keuangan dan
nonkeuangan. Balanced Scorecard adalah sekumpulan ukuran kinerja yang mencakup empat
perspektif yaitu:
1. Keuangan : Bagaimana pemegang saham memandang perusahaan?
à Kemampuan perusahaan di bidang keuangan untuk bertahan hidup berhasil dan sejahtera.
2. Custome: Bagaimana customer memandang perusahaan?
à Kepentingan customer: waktu, kualitas. kinerja dan layanan, serta biaya.
3. Proses bisnis/intern : Apa yang menjadi unggulan perusahaan?
à Berkaitan cycle time, kualitas. ketrampilan karyawan, produktivitas.
4. Pembelajaran dan pertumbuhan: Apakah perusahaan dapat secara berkelanjutan
meningkatkan dan menciptakan value bagi customer?
à personel perusahaan dimotivasi untuk senantiasa melakukan improvement terhadap proses
yang digunakan untuk menghasilkan value bagi customer.
Ukuran keberhasilan:
- pertumbuhan penjualan
- pertumbuhan laba
- pertumbuhan deviden
- tingkat obligasi dan piutang
- aliran kas
- peningkatan harga saham
POKOK BAHASAN 9
Berdasar Biaya
Rumus:
Hrg jual per unit = By yg berhubungan langsung dng volume (per unit) + % markup
% markup
=
laba yang diharapkan
+biaya yang tidak dipengaruhi langsung oleh volume produksi
biaya yang dipengaruhi langsung oleh volume produk
Full Costing:
Variable Costing:
+
Biaya Tetap
(BOPT+BAUT+
By.Pemsr Tetap)
(BB+BTKL+BOP Var+ BAU Var.+ By.Pemsr Var.) per unit
Biaya Variabel
(BBB + BTKL + BOPV+ BAU Var)
Contoh 1:
Manajer PT ABC sedang mempertimbangkan penentuan harga jual produk. Kapasitas normal
1.000.000 kg dengan taksiran biaya penuh sebagai berikut:
Biaya Variabel
Biaya Produksi 2.000.000.000
Biaya Administrasi & Umum 50.000.000
Biaya Pemasaran 50.000.000
2.100.000.000
Biaya Tetap
Biaya Produksi 1.000.000.000
Biaya Administrasi & Umum 150.000.000
Biaya Pemasaran 250.000.000
1.400.000.000
Total Biaya Penuh 3.500.000.000
Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran 4.000.000.000 dan laba yang
diharapkan yang dinyatakan dalam tarif ROI sebesar 25%
Hitung cost plus pricing dengan:
1. Pendekatan Full Costing
2. Pendekatan Variable Costing
Jawab:
1. Full Costing
2. Variable Costing
Contoh 2:
Full Costing:
Harga Jual per unit = 15 M / 100 jt kwh + (25 % x 3.2 M + 2.2 M) / 15 M
= 150 + (25 % x 3.2 M + 2.2 M ) / 15 M
= 150 + 3M / 15 M = 150 + 20% = 150 + 30 = 180 / kwh
Contoh 3:
PT BCD berusaha dalam usaha bengkel mobil. Manajer pemasarannya sedang
mempertimbangkan harga jual reparasi untuk tahun anggaran yang akan datang. Perusahaan
memilki dua departemen: bengkel dan toko suku cadang. Perusahaan memperkerjakan 6
mekanik dan 4 ahli listrik dalam departemen bengkel. Menurut anggaran perusahaan
direncanakan akan beroperasi pada kapasitas normal sebanyak 300 hari @ 7 jam per hari.
Jumlah aktiva yang digunakan di departemen bengkel Rp60.000.000.- dan di departemen
toko suku cadang Rp28.000.000.- Tarif kembalian investasi (ROI) yang diharapkan dalam
tahun anggaran adalah 25%.
Adapun biaya-biaya:
Upah tenaga kerja langsung @ Rp 1.500.- per jam. tunjangan kesehatan Rp 50.000.- per
orang per bulan. kesejahteraan Rp 25.000.- per orang per bulan.
SOAL PRAKTIKA:
1. PT Indah menganggarkan data departemental untuk dua jenis produknya mobil mainan
(baterai dan biasa).
Pabrikasi Perakitan
Overhead yang dianggarkan Rp120.000.000.- Rp60.000.000.-
Aktivitas yang diharapkan dan aktual (jam tenaga kerja langsung):
Baterai 3.000 5.000
Biasa 8.000 45.000
11.000 50.000
Aktivitas yang diharapkan dan aktual (jam mesin):
Baterai 2.000 500
Biasa 18.000 5.000
20.000 5.500
Sebagai tambahan bagi data departemental. disediakan informasi berikut:
Baterai Biasa
Unit produksi 5.000 50.000
Biaya utama Rp40.000.000 Rp300.000.000.-
Diminta:
1. Hitunglah tarif overhead departemental dengan menggunakan jam mesin untuk pabrikasi dan
jam tenaga kerja langsung untuk perakitan.
2. Hitunglah overhead yang dibebankan per departemen.
3. Hitunglah overhead yang dibebankan per produk.
4. Hitunglah biaya per unit.
1. PT Abadi memproduksi 2 jenis tas kerja yaitu model regular dan model eksklusif. Data
estimasi aktivitas sebagai berikut:
Ukuran Penggunaan Aktivitas Model Reguler Model Eksklusif
Unit yang diproduksi 5.000 5.000
Biaya Utama Rp35.000.000.- Rp. 360.000.000.-
15.000 35.000
Jam Mesin 55.500 44.500
Perputaran Produksi (set-up) 10 5
Jumlah Pemindahan 120 30
Data biaya aktivitas (aktivitas overhead):
Aktivitas Penggerak Aktivitas
Penyiapan Peralatan Rp 60.000.000.- Perputaran produksi (set up)
Penanganan Bahan Rp 30.000.000.- Jumlah pemindahan
Penggunaan Daya Rp 50.000.000.- Jam mesin
Pengujian Jam tenaga kerja langsung
Total Rp 180.000.000.-
Diminta:
1.Hitunglah tarif dari masing-masing kelompok aktivitas.
2.Dengan menggunakan tarif kelompok. hitunglah biaya per unit produk.
3. Saat ini PT. UPRINDO memproduksi komponen A78 sebanyak 8.000 unit per tahun.
Komponen tersebut digunakan untuk memproduksi beberapa produk yang dibuat oleh PT.
UPRINDO. Biaya per unit komponen A78 adalah sebagai berikut:
Dari total overhead tetap yang dibebankan ke A78. sebesar Rp9.600.000.- merupakan
overhead tetap langsung dan sisanya merupakan overhead tetap umum. Sedang pemasok luar
menawar untuk menjual komponen tersebut kepada PT. UPRINDO dengan harga Rp24.000.-.
Sementara itu. tidak ada penggunaan alternatif atas fasilitas yang saat ini digunakan untuk
memproduksi komponen tersebut.
Diminta:
1. Apakah PT. UPRINDO harus membuat atau membeli komponen A78? Jelaskan dengan
didukung perhitungannya!
2. Berapakah harga maksimal yang bersedia dibayar PT. UPRINDO kepada pemasok luar?
4. PT Banon mempunyai beberapa divisi. termasuk divisi matras dan divisi furnitur. Divisi
furnitur memproduksi ranjang sofa. yang menggunakan matras yang dibeli dari pemasok luar
seharga Rp180.000.-. Manajer divisi matras. telah melakukan pendekatan kepada manajer
divisi furnitur. mengenai penjualan matras kepada divisi furnitur untuk pembuatan ranjang
sofa. Manajer divisi matras telah meneliti biaya-biaya produksi matras. dan menetapkan
biaya-biaya sebagai berikut:
Bahan langsung Rp40.000.-
Tenaga kerja langsung 36.000.-
Overhead tetap 60.000.-
Total biaya produksi Rp170.000.-
Saat ini. divisi matras mempunyai kapasitas produksi 100.000 matras tetapi hanya
memproduksi 50.000. Divisi furnitur membutuhkan 30.000 matras per tahun.
Diminta:
1. Berapakah harga transfer maksimum? Harga transfer minimum? Haruskah transfer terjadi?
2. Misalkan bahwa Manajer divisi matras dan manajer divisi furnitur sepakat mengenai harga
transfer sebesar Rp150.000.-. Apakah manfaatnya bagi masing-masing divisi? Apakah
manfaatnya bagi perusahaan secara keseluruhan?
3. Misalkan bahwa divisi matras beroperasi sesuai kapasitas. Berapakah harga transfer
maksimum? Harga transfer minimum? Haruskah transfer terjadi dalam kasus ini? Mengapa
ya. dan mengapa tidak?
5. PT Subur Makmur mempunyai dua divisi yaitu sabun cuci cair dan sabun cuci bubuk.Data
yang dikumpulkan untuk kedua divisi adalah sebagai berikut: (dalam jutaan rupiah)
Diminta:
1. Hitunglah ROI untuk masing-masing divisi!
2. Hitunglah marjin dan rasio perputaran untuk masing-masing divisi!
3. Jika tingkat pengembalian investasi adalah sebesar 15%. berapa residual income (laba
residu)?
4. Apa yang dapat Saudara simpulkan dari perhitungan-perhitungan di atas?
6. PT Jaya Abadi baru saja menerima pesanan dari pelanggan baru untuk membeli 2.000 box
produk keramik dinding dengan harga Rp80.000.- per box. Pelanggan baru tersebut terpisah
secara geografis dari pelanggan lainnya dan transaksi ini tidak berpengaruh terhadap
penjualan yang ada. Kapasitas maksimal mesin adalah 10.000 box tetapi untuk penjualan
reguler direncanakan hanya memproduksi dan menjual 8.000 box selama tahun depan. Harga
jual normal produk adalah Rp100.000.- per box. Informasi mengenai biaya per box adalah
sebagai berikut:
Bahan Langsung Rp30.000.-
Tenaga kerja langsung Rp25.000.-
Ovehead variabel Rp15.000.-
Overhead tetap
Biaya produksi Rp90.000
Diminta:
1. Haruskah perusahaan menerima pesanan khusus tersebut?
2. Berapakah kenaikan atau penurunan laba yang terjadi apabila pesanan tersebut diterima?
7. PT. Intan Mulia memproduksi tiga produk dari input yang sama. Biaya gabungan selama
kuartal biasa adalah sebagai berikut:
Bahan langsung Rp180 Juta
Tenaga kerja langsung Rp220 Juta
Overhead Rp240 Juta
Pendapatan dari masing-masing produk adalah sebagai berikut:
produk A sebesar Rp300 juta;
produk B sebesar Rp320 juta;
produk C sebesar Rp120 juta.
Manajemen sedang mempertimbangkan pemrosesan produk A setelah titik split-off. yang
akan meningkatkan nilai penjualan produk A menjadi Rp464 Juta. Namun untuk memproses
produk A lebih lanjut. perusahaan harus menyewa beberapa peralatan khusus dengan biaya
Rp70 juta per kuartal. Bahan dan tenaga kerja tambahan juga akan diperlukan dengan biaya
Rp50.6 juta per kuartal.
Diminta:
1. Berapakah laba kotor yang dihasilkan ketiga produk selama satu kuartal?
2. Apakah sebaiknya perusahaan memproses lebih lanjut produk A atau menjualnya pada
titik split-off? Bagaimana dampak keputusan tersebut terhadap laba kotor kuartalan?
8. Perusahaan meubel Indo Karya membuat 2 jenis produk yaitu meja dan kursi. Informasi
yang berhubungan aktivitas overhead. biaya. dan penggerak aktivitas untuk tahun depan dari
kedua produk tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut:
Aktivitas normal perusahaan adalah 400.000 jam tenaga kerja langsung. Masing-
masing batchmenggunakan 50 jam tenaga kerja langsung.
Diminta:
a) Tentukan biaya per unit untuk masing-masing produk dengan menggunakan jam
tenaga kerja langsung untuk membebankan overhead.
b) Tentukan biaya per unit untuk masing-masing produk dengan menggunakan keempat
penggerak aktivitas.
c) Metode manakah yang menghasilkan pembebanan biaya yang akurat? mengapa?
9. PT Indah Karya memproduksi suatu produk dalam pabrik yang berkapasitas 200.000 unit
per tahun. Untuk tahun anggaran 2003 perusahaan merencanakan akan memproduksi dan
menjual produk tersebut sebanyak 150.000 unit dengan harga jual sebesar Rp1.250.- per unit.
Anggaran biaya untuk tahun tersebut menunjukkan rincian biaya sebagai berikut: (Rp)
Biaya variabel: Total Per unit
Biaya produksi variabel 60.000.000 400
Biaya usaha variabel 18.000.000 120
Biaya tetap:
Biaya produksi tetap 45.000.000 300
Biaya usaha tetap 22.500.000 150
Total biaya 145.500.000 970
Perusahaan menerima permintaan pesanan khusus (diluar pesanan reguler) sebanyak 30.000
unit produk dari perusahaan lain. Harga yang diminta oleh pemesan adalah Rp750.- per unit.
Diminta:
1. Apakah pesanan khusus diterima atau ditolak?
2. Buat analisis biaya relevan!
1. PT Abadi memproduksi 2 jenis tas kerja yaitu model regular dan model eksklusif.
Data estimasi aktivitas sebagai berikut:
Ukuran Penggunaan Aktivitas Model Reguler Model Eksklusif
Unit yang diproduksi 5.000 5.000
Biaya Utama Rp35.000.000.- Rp. 360.000.000.-
15.000 35.000
Jam Mesin 55.500 44.500
Perputaran Produksi (set-up) 10 5
Jumlah Pemindahan 120 30
Data biaya aktivitas (aktivitas overhead):
Aktivitas Penggerak Aktivitas
Penyiapan Peralatan Rp 60.000.000.- Perputaran produksi (set up)
Penanganan Bahan Rp 30.000.000.- Jumlah pemindahan
Penggunaan Daya Rp 50.000.000.- Jam mesin
Pengujian Jam tenaga kerja langsung
Total Rp 180.000.000.-
Diminta:
a. Hitunglah tarif dari masing-masing kelompok aktivitas.
b.Dengan menggunakan tarif kelompok. hitunglah biaya per unit produk.
11. Berikut ini adalah informasi keuangan dari PT Sinar Bumi selama tahun 2002:
Unit persediaan awal –
Unit yang diproduksi 15.000
Unit yang terjual 9.000
Unit persediaan akhir 6.000
Biaya variabel per unit:
Bahan langsung Rp 900
Tenaga kerja langsung Rp 400
Overhead variabel Rp 150
Beban penjualan variabel Rp 350
Beban tetap per tahun:
Overhead tetap Rp 40.000.000
Beban penjualan tetap Rp 30.000.000
Aktivitas normal adalah 15.000 unit. Apabila harga jual per unit Rp3.000.- maka susunlah
Laporan Laba-Rugi menurut kalkulasi biaya variabel dan kalkulasi biaya penuh.
12. Data berikut ini berhubungan dengan hasil operasi Perusahaan ABC tahun 2003.
Penjualan (dalam unit)
Harga jual per unit
Biaya produksi variabel per unit
Biaya produksi tetap per tahun
Biaya Penjualan dan administrasi varibel per unit
Biaya penjualan dan administrasi tetap per tahun
240.000
Rp20.-
Rp12.-
Rp1.200.000.-
Rp1,25.-
Rp420.000.-
Diminta:
1. Susunlah Laporan Laba-Rugi tahun 2003 dengan menggunakan metode penentuan harga
pokok penuh (Full Costing).
2. Susunlah Laporan Laba-Rugi tahun 2003 dengan menggunakan metode penentuan harga
pokok variabel (Variable Costing).
3. Buatlah analisis perbedaan Laba-Rugi karena penggunaan kedua metode tersebut.
13. PT ABC membuat 2 mesin kecil untuk model perahu (mesin A dan Mesin B). Keduanya
melewati dua departemen produksi. Data berikut dikumpulkan untuk kedua produk tersebut:
Data Produksi
Mesin A Mesin B
Unit yang diproduksi per tahun 30.000 300.000
Biaya utama $ 100.000 $ 1.000.000
Jam tenaga kerja langsung 40.000 400.000
Jam mesin 20.000 200.000
Proses produksi 40 60
Jam pemeriksaan 800 1.200
Data Departemental
Dep. 1 Dep. 2
Jam tenaga kerja langsung
Mesin A 30.000 10.000
Mesin B 45.000 355.000
Total 75.000 365.000
Jam mesin:
Mesin A 10.000 10.000
Mesin B 160.000 40.000
Total 170.000 50.000
Biaya Overhead:
Biaya Persiapan $ 90.000 $ 90.000
Biaya Pemeriksaan $ 70.000 $ 70.000
Daya $ 100.000 $ 60.000
Pemeliharaan $ 80.000 $ 100.000
Total $ 340.000 $ 320.000
Diminta:
1. Hitunglah biaya overhead per unit untuk masing-masing produk dengan menggunakan tarif
pabrik menyeluruh berdasarkan jam tenaga kerja langsung.
2. Hitunglah biaya overhead per unit untuk masing-masing produk dengan menggunakan tarif
departemental. Dalam menghitung tarif departemental. gunakan jam mesin untuk departemen
1 dan jam tenaga kerja langsung untuk departemen 2.
3. Hitunglah biaya overhead per unit untuk masing-masing produk dengan menggunakan ABC.
4. Hitung biaya produk untuk masing-masing jenis mesin.
14. Indah Karya memproduksi tegel keramik dalam pabrik yang berkapasitas 100.000 unit
per tahun. Untuk tahun anggaran 2003 perusahaan merencanakan akan memproduksi dan
menjual produk tersebut sebanyak 60.000 unit dengan harga jual sebesar Rp5.000.- per unit.
Anggaran biaya untuk 100.000 unit pada tahun tersebut menunjukkan rincian biaya sebagai
berikut: (Rp)
Biaya variabel: Total Biaya
Biaya produksi variabel 150.000.000
Biaya usaha variabel 50.000.000
Biaya tetap:
Biaya produksi tetap 100.000.000
Biaya usaha tetap 50.000.000
Total biaya 350.000.000
Perusahaan menerima permintaan pesanan khusus (diluar pesanan reguler) sebanyak 10.000
unit produk dari perusahaan lain. Harga yang diminta oleh pemesan adalah Rp3.500.- per
unit.
Diminta:
1. Apakah pesanan khusus diterima atau ditolak?
hrg Pes.khusus per unit >< By. var. per unit
Rp3.500 > Rp2.000 ==> pesanan khusus diterima dan ada laba tambahan sebesar (Rp3.500
– Rp2.000) x 10.000 unit = Rp15.000.000
2. Buat analisis biaya relevan!
15. Perusahaan ABC menghasilan tiga produk dari input yang sama. biaya gabungan selama
kuartal biasa adalah sebagai berikut:
Bahan langsung Rp 45.000.000.-
Teaga kerja Langsung Rp 55.000.000.-
Overhead Rp 60.000.000.-
Pendapatan masing-masing produk adalah: produk X. Rp75.000.000.- ;Produk Y.
Rp80.000.000; Produk Z. Rp30.000.000.- Manajemen perusahaan mempertimbangkan untuk
memproses lebih lanjut produk Y yang akan meningkatkan nilai jual menjadi
Rp116.000.000.- Namun untuk itu perusahaan harus membayar biaya tambahan untuk biaya
sewa peralatan khusus sebesar Rp17.500.000.- per kuartal. Tambahan biaya bahan dan tenaga
kerja tambahan sebesar Rp12.650.000.- per kuartal.
Diminta:
1. Berapa laba kotor yang dihasilkan ketiga produk selama satu kuartal?
2. Apakah peusahaan sebaiknya memproses lebih lanjut produk X atau langsung menjualnya?
Tunjukkan pengaruhnya terhadap laba kotor perusahaan dan berikan perhitungannya!
16. ROI yang diharapkan untuk suatu pusat investasi adalah sebesar 24%. Berikut ini adalah
data yang berkaitan dengan pusat investasi tersebut selama tahun 200A.
Hasil penjualan Rp50.000.000.-
Biaya-biaya Rp45.000.000.-
Jumlah Investasi Rp25.000.000.-
Diminta:
1. Hitung ROI tahun 200A!
1. Bila ROI tersebut nilainya lebih kecil dari yang diharapkan. tindakan apa yang harus
dilakukan oleh manajer pusat investasi.
17. Suatu perusahaan mempunyai 2 divisi. yaitu divisi film dan divisi sekolah fotografi.
Divisi film memproduksi film yang dapat dijual secara eksternal atau internal kepada divisi
sekolah fotografi. Data penjualan dan biaya per rol film dari divisi film adalah sebagai
berikut:
Harga jual per unit ……………….. Rp5.900.-
Biaya variabel per unit …………… Rp2.800.-
Biaya tetap produk per unit *) …… Rp2.400.-
Kapasitas praktis …………………. 500.000 unit
*) Rp1.200.000.000/500.000 unit
Selama tahun yang akan datang. divisi film memperkirakan mampu menjual 350.000 rol film.
Divisi sekolah fotografi saat ini merencanakan membeli 150.000 rol film dari pasar eksternal
dengan harga Rp5.900.- per unit. Anita. manajer divisi film. telah melakukan pendekatan
kepada Rendy. manajer divisi sekolah fotografi dan menawarkan penjualan 150.000 rol film
seharga Rp5.880.- per rol film. Anita menjelaskan kepada Rendy bahwa dengan harga
tersebut divisinya mampu menghemat biaya penjualan sebesar Rp40.- per rol film dan akan
membagi penghematan tersebut dengan menawarkan diskon Rp20.- dari harga biasa.
Diminta:
1. Berapakah harga transfer minimum yang divisi film bersedia menerimanya? Berapakah harga
transfer maksimum yang divisi sekolah fotografi bersedia membayarnya?
2. Haruskah transfer internal terjadi? mengapa? hitunglah berapa laba (atau rugi) perusahaan
secara keseluruhan apabila transfer internal dilakukan?
3. Misalkan Anita dan Rendy sepakat mengenai harga transfer sebesar Rp5.700.- Berapakah
keuntungan (kerugian) bagi masing-masing divisi. dan keuntungan (kerugian) bagi
perusahaan secara keseluruhan?
4. Misalkan kebijakan di perusahaan tersebut adalah bahwa seluruh transfer internal harus
berlangsung pada biaya produksi penuh. Berapakah jadinya harga transfer? Apakah transfer
harus dilakukan? Mengapa?
18. PT Kyu memproduksi dua jenis pelembab kulit. liquid skin dan silken skin melalui proses
gabungan. Biaya gabungan yang terjadi adalah Rp420.000.000.- untuk menjalankan produksi
standar yang menghasilkan 180.000 galon liquid skin dan 120.000 galon silken skin. Biaya
pemrosesan tambahan setelah titik split-off adalah Rp1.400.- per galon untuk liquid skin dan
Rp900.- per galon untuk silken skin. Liquid skin dijual dengan harga Rp2.400.- per galon.
sedangkan silken skin dijual Rp3.900.- per galon.
Sebuah hotel telah meminta PT Kyu untuk memasok 240.000 galon silken skin dengan harga
Rp3.650.- per galon. Hotel tersebut berencana mengemas silken skin ke dalam botol ukuran
1.5 ons untuk kamar hotel sebagai bagian dari produk personel komplementer bagi para
tamunya.
Apabila PT Kyu menerima pesanan tersebut. PT Kyu akan menghemat Rp50.- per galon
dalam pengepakan silken skin. Juga. tersedia kapasitas yang lebih dari cukup untuk pesanan
tersebut. Namun. pasar liquid skin sedang lesu. dan setiap penjualan di atas normal liquid
skin akan dihargai Rp1.600.- per galon.
Diminta:
1. Berapakah laba normal yang diterima dari produksi liquid skin dan silken skin?
2. Haruskah PT Kyu menerima pesanan tersebut? Jelaskan jawaban Saudara dengan bukti
hitungan!
19. Suatu perusahaan kulit mempunyai beberapa divisi. termasuk divisi kulit dan divisi
sarung tangan. Divisi Sarung tangan memproduksi sarung tangan golf yang menggunakan
kulit yang dibeli dari pemasok luar seharga Rp55.000.- per lembar kulit. Manajer divisi kulit.
telah melakukan pendekatan kepada manajer divisi sarung tangan. mengenai penjualan kulit
kepada divisi sarung tangan untuk pembuatan sarung tangan golf tersebut. Manajer divisi
kulit telah meneliti biaya-biaya produksi kulit. dan menetapkan biaya-biaya sebagai berikut:
21. Perusahaan Angin topan adalah suatu perusahaan kulit. Perusahaan tersebut mempunyai
alternatif untuk menjual kulit mentah (sebelum dimasak) atau memasak lebih lanjut. Harga
jual kulit mentah Rp4.500.-/lembar yang harga pokoknya adalah Rp3.000.- apabila diolah
lebih lanjut menjadi kulit samak harga jual per lembar adalah Rp7.500.- dan tambahan biaya
varibel adalah Rp1.500.-/lembar. Perusahaan bisa membuat 10.000 lembar per periode.
Diminta:
Buatlah keputusan yang dibuat oleh perusahaan.
22. Manajer PT Aman Sentausa sedang meninjau suatu program perbaikan berkelanjutan
untuk kegiatan operasinya. Data satu tahun dari salah satu pabriknya. yang berkaitan dengan
output. energi. dan bahan baku disajikan sebelum dan sesudah implementasi program tersebut
adalah:
Sebelum Sesudah
Output (unit) 75.000 78.375
Energi (kuantitas yang digunakan) 12.000 13.062.5
Bahan baku (kuantitas yg digunakan) 9.375 9.500
Harga energi (per unit) Rp10.000.- Rp10.500.-
Harga Bahan baku (per unit) Rp25.000.- Rp26.000.-
Harga jual per unit Rp4.750.- Rp5.000.-
Diminta:
1. Hitung ukuran produktivitas parsial untuk energi dan bahan baku sebelum dan sesudah
implementasi program. Apakah produktivitas meningkat?
2. Hitung pengukuran produktivitas keterkaitan laba. Berapa kenaikan laba yang terjadi
berkenaan dengan produktivitas?
3. Hitung komponen pemulihan harga sesudah implementasi program. jelaskan maknanya!
23. PT ABC memiliki penjualan Rp20.000.000.000.- pada tahun 2002. Suatu program
perbaikan kualitas diimplementasikan pada tahun 2003. Pada tahun 2003 penjualan
meningkat sampai Rp25.000.000.000.- Berikut ini adalah biaya kualitas untuk tahun 2002
dan tahun 2003.
2002 2003
Biaya kegagalan internal Rp 200.000.000 Rp 100.000.000
Biaya kegagalan eksternal Rp 1.000.000.000 Rp 350.000.000
Biaya penilaian Rp 300.000.000 Rp 500.000.000
Biaya pencegahan Rp 100.000.000 Rp 800.000.000
Total biaya kualitas Rp 1.600.000.000 Rp 1.750.000.000
Diminta:
1. Hitung rasio biaya kualitas terhadap penjualan untuk setiap tahun.
2. Hitung distribusi relatif biaya dengan kategori untuk tahun 2002 dan 2003. Apa pendapat
Saudara terhadap tingkat dan distribusi biaya kualitas? Menurut Saudara. mungkinkah
pengurangan selanjutnya dilakukan?
24. Konsultan untuk perusahaan minyak goreng ABC menentukan cost pool overhead
dan cost driversebagai berikut:
Anggaran Biaya Taksiran Level Cost
Cost Pool Overhead Overhead (ribuan) Driver
Setup mesin 100.000 Jumlah setup 100 setup
Penanganan Bahan 80.000 Jumlah barrel 8.000 barel
Inspeksi Kualitas 200.000 Jumlah inspeksi 1.000 inspeksi
Biaya Overhead Lainnya 100.000 Jam mesin 10.000 jam mesin
Total 480.000
Pesanan 500 barel minyak goreng menggunakan:
Setup mesin : 6 setup
Penanganan Bahan : 500 barel
Inspeksi kualitas : 20 kali
Biaya Overhead Lainnya : 1.000 jam mesin
Diminta:
1. Jika perusahaan minyak goreng menggunakan sistem cost driver tunggal berdasar jam mesin.
berapa biaya overhead pabrik total yang dibebankan pada pesanan 500 barel minyak goreng?
2. Berapa overhead yang dibebankan untuk setiap barel minyak goreng dengan menggunakan
sistem cost driver tunggal?
3. Jika perusahaan ABC menggunakan sistem cost driver majemuk pada biaya overhead pabrik.
akankah biaya overhead yang dibebankan untuk 500 barel berbeda dengan soal no. 1? Jika
ya. hitunglah biaya overhead pabrik total jika menggunkaan sistem cost driver majemuk?
4. Berapa perbedaan biaya overhead per barel dengan menggunakan sistem cost driver tunggal
dan sistemcost driver majemuk?
5. Apa yang dapat Saudara simpulkan dari kedua perhitungan biaya overhead di atas?
25. Data berikut ini berhubungan dengan hasil operasi Perusahaan ABC tahun 2004.
Harga jual per unit
Biaya produksi variabel per unit
Biaya produksi tetap per tahun
Biaya Penjualan dan administrasi varibel per unit
Biaya penjualan dan administrasi tetap per tahun
Rp20.-
Rp12.-
Rp1.200.000.-
Rp1.25.-
Rp420.000.-
Aktiva yang digunakan Rp10.000.000.- Laba yang diharapkan 20% dari investasi.
Pertanyaan:
1. Hitung berapa tingkat penjualan pada keadaan impas.
2. Jika diputuskan laba wajar untuk perusahaan listrik tersebut adalah 25% dari investasinya.
berapa tingkat penjualan untuk mencapai keadaan tersebut?
PT ABC memiliki divisi A dan divisi B. Divisi A yang menghasilkan suku cadang Q yang
bisa dijual ke luar dan ditransfer ke divisi B. Kapasitas normal divisi A 1.000 unit dengan
taksiran biaya penuh:
Biaya produksi : Rp200.000.000.-
Biaya administrasi dan umum : Rp 50.000.000.-
Biaya pemasaran : Rp 20.000.000.-
Total biaya penuh divisi A :Rp270.000.000.-
Total aktiva yang digunakan Rp1.000.000.000.- laba yang diharapkan yang dinyatakan dalam
ROI 20%.
PT ABC memiliki divisi A dan divisi B. Divisi A yang menghasilkan suku cadang Q yang
bisa dijual ke luar dan ditransfer ke divisi B. Kapasitas normal divisi A 1.000 unit dengan
taksiran biaya:
Biaya Variabel:
Biaya produksi : Rp150.000.000.-
Biaya administrasi dan umum : Rp 10.000.000.-
Biaya pemasaran : Rp 5.000.000.-
Total biaya variabel divisi A :Rp165.000.000.-
Biaya Tetap:
Biaya produksi : Rp 50.000.000.-
Biaya administrasi dan umum : Rp 40.000.000.-
Biaya pemasaran : Rp 15.000.000.-
Total biaya tetap divisi A :Rp105.000.000.-
Total aktiva yang digunakan Rp1.000.000.000.- laba yang diharapkan yang dinyatakan dalam
ROI 20%.
Diminta: Berapa Harga Transfer?
PT ABC memiliki dua divisiyang dibentuk sebagai pusat laba yaitu Divisi A dan Divisi B.
Divisi A menghasilkan suku cadang Q dan R yang dijual di pasar luar sebanyak 10% dan
sisanya ditransfer ke divisi B. Manajer Divisi A dan Divisi B sedang mempertimbangkan
penentuan harga transfer suku cadang A untuk tahun anggaran yang akan datang. Perusahaan
menggunakan pendekatan activity based costing dalam penentuan biaya penuh. Menurut
anggaran. divisi A direncanakan akan beroperasi pada kapasitas normal sebanyak 1.000.000
unit suku cadang Q dan 2.000.000 unit suku cadang R. Data biaya penuh suku cadang Q dan
suku cadang R yang diproduksi divisi X sebagai divisi penjual adalah:
suku cadang Q suku cadang R
Unit-level activity cost (by. standar per unit): Rp1.500.- Rp2.000.-
Bacth related activity cost (by. standar per batch): Rp200.000.- Rp150.000.-
Product sustaining activity cost (Biaya per unit) : Rp500.- Rp300.-
Facility sustaining activity cost (Biaya setahun) :Rp200.000.000.- Rp400.000.000.-
Total aktiva yang digunakan Rp1.000.000.000.- laba yang diharapkan yang dinyatakan dalam
ROI 22%. Pada bulan X divisi A mentranfer 100.000 unit suku cadang Q ke divisi B yang
diproduksi dalam 2 production runs
Diminta: Berapa Harga Transfer?
29. PT ABC memproduksi dan menjual 3 jenis produk yaitu produk A, B, dan C. Proyeksi
laporan laba-rugi sebagai berikut:
Catatan:
1. Dari biaya tetap di atas terdapat Rp70.000,- yang merupakan biaya tetap umum yang
dialokasikan ke produk atas dasar penjualan.
2. Kedua produk adalah barang substitusi: jika produk A dihentikan, maka penjualan produk B
akan naik 10%, dan C naik 20% dan jika produk B dihentikan, maka penjualan produk A
akan naik 50%, dan C naik 40%.
Diminta:
1. Laporan laba-rugi segmen
2. Mana alternatif yang terbaik: à d
3. Tetap produksi semua produk. à (35.000)
4. Menghentikan semua produk. à (70.000)
5. Menghentikan produk A à (14.000)
6. Menghentikan produk B. à 34.000
Prachi Company memproduksi dan menjual panggangan sekali pakai seharga $2,45 per
panggangan. Biaya variabel per panggangan sebagai berikut:
Bahan baku langsung $0,27
Tenaga kerja langsung 0,58
Overhead 0,63
Biaya variabel Penjualan 0,17
Total biaya tetap manufaktur adalah $131.650 per tahun. Total biaya administrasi (semuanya
tetap) $18.350.
Diminta
l. Berapakah biaya variabel per unit? Berapakah biaya variabel manufaktur per unit? Yang
manakah yang digunakan dalam analisis biaya-volume-laba, mengapa?
2. Hitunglah jumlah panggangan yang harus terjual agar Prachi mencapai impas?
3. Berapa banyak panggangan yang harus terjual agar Prachi memperoleh laba sebelum
pajak sebesar $12.600?
4. Anggaplah bahwa tarif pajak adalah 40 persen, berapa banyak panggangan yang harus
terjual untuk memperoleh laba setelah pajak sebesar $25.200?
Audio Mart adalah toko pengecer radio, stereo, dan televisi. Toko tersebut menawarkan
dua sound systemportabel yang terdiri dari radio, tape dan speaker. Sistem A yang mutunya
sedikit lebih baik dari sistem B, harganya $20 1ebih mahal. Kadang-kadang, toko tersebut
juga menjual headset, yang dapat dipakai untuk kedua sistem. Laporan laba rugi menurut
perhitungan biaya variabel untuk ketiga produk adalah sebagai berikut:
Pemilik toko merasa prihatin dengan kinerja laba sistem B dan sedang mempertimbangkan
untuk menghentikannya. Jika penjualan produk tersebut dihentikan, maka penjualan sistem A
akan meningkat 30% dan penjual headset akan turun 25%.
Diminta:
1. Susunlah laporan laba rugi segmen untuk ketiga produk dengan menggunakan format yang
lebih baik.
2. Susunlah laporan laba rugi segmen untuk sistem A dan headset dengan asumsi bahwa sistem
B dihentikan. Haruskah sistem B dihentikan penjualannya?
3. Misalkan terdapat sistem ketiga, yaitu sistem C, dengan mutu yang serupa dengan sistem B.
Anggaplah bahwa dengan sistem C penjualan sistem A tidak berubah namun, sistem C hanya
akan menghasilkan 80% dari pendapatan sistem B dan penjualan headset akan turun 10%.
Rasio margin kontribusi sistem C adalah 50%, dan beban tetap langsung akan sama dengan
sistem B. Haruskah sistem B dihentikan dan digantikan oleh sistem C?
==0==
Sherwood Company saat ini memproduksi suku cadang Z911 sebanyak 40.000 unit setiap
tahun. Suku cadang digunakan dalam produksi beberapa produk yang dibuat oleh Sherwood.
Biaya per unit untuk Z911 adalah:
Semua biaya tetap adalah biaya tetap umum. Seorang pemasok luar telah menawarkan untuk
menawarkan untuk menjual suku cadang pada Sherwood seharga $16. Tidak terdapat
kegunaan alternatif untuk fasilitas yang saat ini digunakan untuk memproduksi suku cadang
tersebut.
Pertanyaan:
1. Haruskah Sherwood Company membuat atau membeli suku cadang Z?
2. Berapakah jumlah tertinggi yang seharusnya dibayar oleh Sherwood pada pemasok luar?
3. Jika Sherwood membeli suku cadang, berapa banyakkah pendapatan meningkat atau
menurun?
Manajer PT Aman Sentausa sedang meninjau suatu program perbaikan berkelanjutan untuk
kegiatan operasinya. Data satu tahun dari salah satu pabriknya. yang berkaitan dengan output.
energi. dan bahan baku disajikan sebelum dan sesudah implementasi program tersebut
adalah:
Sebelum Sesudah
Output (unit) 75.000 78.375
Energi (kuantitas yang digunakan) 12.000 13.062.5
Bahan baku (kuantitas yg digunakan) 9.375 9.500
Harga energi (per unit) Rp10.000.- Rp10.500.-
Harga Bahan baku (per unit) Rp25.000.- Rp26.000.-
Harga jual per unit Rp4.750.- Rp5.000.-
Diminta:
1. Hitung ukuran produktivitas parsial untuk energi dan bahan baku sebelum dan sesudah
implementasi program. Apakah produktivitas meningkat?
2. Hitung pengukuran produktivitas keterkaitan laba. Berapa kenaikan laba yang terjadi
berkenaan dengan produktivitas?
3. Hitung komponen pemulihan harga sesudah implementasi program. Jelaskan maknanya!
Analsis Diferensial
Danelle, Inc. Memproduksi empat produk (Alpha, Beta, Gamma, dan Delta) dari biaya
bersama. Biaya bersama untuk satu bulan adalah sebagai berikut:
Bahan baku langsung $128.000
Tenaga kerja langsung 56.000
Overhead 80.000
Pendapatan satu bulan untuk masing-masing produk adalah: Alpha sebesar $130.000, Beta
$93.000, Gamma $30.000, dan Delta $40.000
Manajemen sedang mempertimbangkan untuk memproses lebih lanjut produk Delta yang
akan meningkatkan harga jualnya menjadi $73.700. Akan tetapi, untuk memproses lebih
lanjut produk Delta, perusahaan harus menyewa beberapa perlengkapan khusus dengan biaya
$15.400 per bulan. Bahan tambahan dan tenaga kerja langsung untuk memproses lebih anjut
senilai $8.500 per bulan..
Diminta:
1. Berapakah laba operasional yang diperoleh keempat produk untuk satu bulan?
2. Haruskah divisi memproses lebih lanjut produk Delta lebih lanjut atau menjual langsung
setelah titik pisah (splitt off)?
3. Apakah pengaruh keputusan tersebut terhadap laba operasional untuk satu bulan?
Harga Transfer
Adler Industries adalah perusahaan yang terintegrasi secara vertikal dengan beberapa divisi
yang beroperasi sebagai pusat-pusat laba yang terdesentralisasi. Divisi Sistem Adler
membuat instrumen ilmiah dan menggunakan produk dari dua divisi Adler lainnya. Divisi
Papan membuat papan sirkuii cetak (printed circuit/PCB). Satu dari model PCB dibuat secara
khusus untuk Divisi Sistem dengan mengunakan desain yang diminta, sementara model yang
tidak terlalu rumit dijual pada pasar luar. Produk Divisi Transistor dijual dalam pasar
persaingan yang telah berkembang dengan baik. Namun, ada satu model transistor yang juga
digunakan oleh Divisi Sistem. Biaya per unit produk yang digunakan oleh Divisi Sistem
adalah sebagai berikut:
PCB Transistor
Bahan Baku Langsung $2,50 $0,80
Tenaga Kerja Langsung 4,50 1,00
Overhead Variabel 2,00 0,50
Overhead Tetap 0,80 0,75
Total Biaya $9,8 $3,05
Divisi Papan menjual produk komersialnya pada biaya penuh plus 25% markup dan yakin
bahwa papan yang dibuat untuk Divisi Sistem akan terjual seharga $12,25 per unit di pasar
luar. Harga pasar transistor yang digunakan oleh Divisi Sistem adalah $3,70 per unit. Semua
divisi masih terdapat kapasitas disa yang bisa digunakan untuk memenuhi permintaan divisi
lainnya.
Diminta:
1. Berapakah harga transfer minimum untuk Divisi Transistor? Berapakah harga trasfer
maksimum untuk transistor bagi Divisi Sistem?
2. Divisi Papan dan Sistem telah bernegosiasi untuk harga trasfer sebesar $11 per papan sirkuit
cetak/PCB. Bagaimana dampak yang akan terjadi dari harga tranfer ini pada tiap divisi
tersebut?
Biaya Mutu
Kontroler dari Golden Company telah menghitung biaya kualitas dengan persentase dari
penjualan untuk lima tahun terakhir (tahun 2004 merupakan tahun pertama perusahaan
mengimplementasikan program peningkatan kualitas). Persentase biaya kualitas tersebut
adalah sebagai berikut:
Kegagalan Kegagalan
Pencegahan Penilaian Total
Internal Eksternal
2004 3% 4% 9% 13% 29%
2005 4% 5% 8% 11% 28%
2006 5% 6% 6% 8% 25%
2007 6% 5% 4% 6% 21%
2008 7% 2% 1% 2% 12%
Diminta:
1. Buatlah grafik ren untuk total biaya kualitas. Berilah komentar mengenai hal yang harus
diperlihatkan oleh grafik berkaitan dengan keberhasilan program peningkatan kualitas.
2. Buatlah grafik yang memperlihatkan tren dari masing-masing kategori biaya kualitas. Hal
apakah yang disampaikan oleh grafik itu berkenaan dengan keberhasilan program
peningkatan kualitas?
3. Apakah grafik demikian memberi lebih banyak penjelasan daripada grafik tren biaya total?
Hal apakah yang bisa disimpulkan dari grafik berkenaan dengan distribusi biaya kualitas pada
tahun 2004? 2008?
===0===