Anda di halaman 1dari 20

Akuntansi Keuangan

Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan

Dosen Pengampu : Murti Wijiyanti, S.E., M.M

Disusun oleh :
Kelompok 8
1. Anggeliana Desduana Emitang (201810315112)
2. Redika Juliani Putri (201810315194)
3. Sintiya Indrawati (201810315161)
4. Sumayah Hasan (201810315178)

4 –A2 Akuntansi

Fakultas Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya – UBJ
2020
Materi Pembahasan:

A. Perubahan Prinsip Akuntansi


 Perubahan prinsip akuntansi
 Perubahan estimasi akuntansi
 Pelaporan perubahan dalam perusahaan
 Pelaporan koreksi kesalahan
 Ikhtisar
 Motivasi melakukan perubahan
B. Analisis Kesalahan
 Kesalahan-kesalahan pada neraca
 Kesalahan-kesalahan pada laporan laba rugi
 Pengaruh terhadap neraca dan laporan laba rugi
 Penyusunan laporan dengan koreksi kesalahan

A. PERUBAHAN AKUNTANSI
FSAB telah menetapkan kerangka kerja pelaporan, yang mencakup tiga jenis perubahan
akuntansi, yaitu:
1) Perubahan Prinsip Akuntansi. Perubahan dari satu prinsip akuntansi yang berlaku
umum ke prinsip akuntansi yang berlaku umum lainnya.
2) Perubahan Estimasi Akuntansi. Perubahan yang terjadi sebagai akibat dari
informasi baru atau diperolehnya pengalaman tambahan.
3) Perubahan Entitas Pelaporan. Perubahan dari pelaporan sebagai stu jenis entitas ke
jenis entitas lainnya.
4) Kesalahan – Kesalahan dalam Laporan Keuangan. Kesalahan yang terjadi sebagai
akibat dari kesalahan matematis, kesalahan penerapan prinsip akuntansi, atau
kelalaian, atau penyalahgunaan fakta yang ada. (Kategori ini membutuhkan perubahan
akuntansi, meskipun tidak diklasifikasikan sebagai perubahan akuntansi)

1. PERUBAHAN PRINSIP AKUNTANSI


Perubahan prinsip akuntansi melibatkan perubahan dari satu prinsip akuntansi
yang berlaku umum ke yang lainnya. Terdapat tiga pendekatan untuk melaporkan
perubahan prinsip akuntansi:

a) Pelaporan perubahan pada periode berjalan. Pengaruh kumulatif dari


penggunaan metode baru terhada laporan keuangan pada periode berjalan
dilaporkan sebagai pos luar biasa. Pengaruh kumulatif adalah perbedaan laba
tahun sebelumnya antara metode baru dan metode lama. Penyesuaian ini
kemudia dilaporkan hanya dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Perusahaan
tidak mengubah laporan keuangan tahun sebelumnya.
b) Pelaporan perubahan secara retrospektif. Penyesuaian retrospektif
(retrospective application) atas laporan keuangan akan menyusun kembali
laporan keuangan tahun sebelumnya atas dasar yang konsisten dengan prinsip
yang baru ditetapkan. Perusahaan menyajikan pengaruh kumulatif dari perubahan
sebagai penyesuaian atas laba ditahan awal di tahun paling awal yang disajikan
dalam laporannya.

c) Pelaporan perubaha secara prospektif (di masa depan). Pada pendekatan ini,
hasil yang telah dilaporkan sebelumnya biasanya tidak diubah. Saldo awal tidak
perlu disesuaikan. Pendukung pendekatan ini berargumen bahwa setelah
manajemen menyajikan laporan keuangan, berdasarkan prinsip akuntansi yang
dapat diterima, maka laporan tersebut sudah final, manajemen tidak dapat
mengubah periodesebelumnya dengan menerapkan prinsip baru.

1.A Pendekatan Perubahan Akuntansi Retrospektif


Ketika perusahaan mengubah satu prinsip akuntansi, perubahan tersebut
sebaiknya dilaporkan dengan aplikasi retrospektif. Secara umum, perusahaan tersebut
harus melakukan hal-hal seperti berikut:
a) Perusahaan mengoreksi laporan keuangannya pada setiap periode yang
tercakup. Maka informasi laporan keuangan yang terkait periode terdahulu
akan berdasar pada prinsip akuntansi yang baru.
b) Perusahaan mengoreksi nilai pindah buku atas aktiva dan kewajiban terhitung
awal tahun pertama yang tercakup dalam laporan. Maka akun-akun tersebut
mencerminkan pengaruh kumulatif pada periode-periode terdahulu akibat
perubahan pada periode-periode yang lebih baru.

1.B Akuntansi untuk Pelaporan atas Perubahan Prinsip

1) Pencatatan Perubahan Prinsip Akuntansi


Langkah pertama adalah mengoreksi catatan keuangan terkait perubahan
dari LIFO ke FIFO. Berikut adalah data Lancer Company:

Laba Bersih Perbedaan Laba


Tahun LIFO FIFO
2005 $ 120.000 $ 122.000 $ 2.000
2006 $ 100.000 $ 103.000 $ 3.000
Total pada awal 2007 $ 220.000 $ 225.000 $ 5.000
Total tahun 2007 $ 87.000 $ 89.000 $ 2.000

Ayat yang mencatat perubahan ke metode FIFO pada awal tahun 2007
disajikan berikut ini,
Persediaan 5.000
Laba Ditahan 5.000

2) Melaporkan Perubahan Prinsip Akuntansi


Pengungkapan perubahan akuntansi sangatlah penting. Para pemakai
laporan keuangan menginginkan infromasi konsisten dari satu period ke periode
berikutnya. Konsistensi seperti ini menjamin manfaat laporan keuangan.
Persyaratan pengungkapan utama disajikan berikut ini:
a) Sifat dan alasan perubahan prinsip akuntansi tersebut. Bagian ini harus
menyertakan penjelasan mengenai kelebihan prinsip akuntansi baru tersebut.

b) Metode penerapan perubahan tersebut, dan:


 Deskripsi informasi periode terdahulu yang telah dikoreksi secara
retrospektif, jika ada
 Pengaruh perubahan tersebut terhadap laba operasi yang berlanjut, laba
bersih (atau judul lainnya yang sesuai perubahan aktiva bersih atau
indicator kerja), setiap item dalam satu bagian yang ikut terpengaruh,
dan setiap nilai per saham yang ikut terpengaruh dalam periode berjalan
dan dalam setiap periode terdahulu yang terkoreksi secara retrospektif.
 Pengaruh kumulatif perubahan terhadap laba ditahan atau komponen
ekuitas atau aktiva bersih dalamlaporan posisi keuangan terhitung
periode paling terdahulu yang tercatat didalamnya.

1.C Penyesuaian Laba Ditahan


Salah satu syarat pengungkapan adlah penyajian pengaruh kumulatif dari perubahan
akuntansi terhadap nilai laba ditahan terhitung awal periode paling terdahulu yang
termasuk dalam laporan. Misal, bagi Lancer Company, tanggal paling terdahulu
tersebut adalah 1 Jjanuari 2006. Lancer akan mengungkapkan informasi itu dalam
laporan laba ditahan menurut LIFO,

2007 2006 2005


Laba ditahan, 1 Januari $ 220.000 $ 120.000 $ -
Laba bersih $ 87.000 $ 100.000 $ 120.000
Laba ditahan, 31 Desember $ 307.000 $ 220.000 $ 120.000

Jika Lancer menyajikan laporan komparatif tahun 2006 an 2007 menurut FIFO,
Lancer harus mengubah saldo awal laba ditahan per 1 Januari 2006. Perhitungan
perbedaan antara saldo laba ditahan menurut LIFO dan FIFO disajikan berikut ini,
Laba ditahan, 1 Januari 2006 (FIFO) $ 122.000
Laba ditahan, 1 Januari 2006 (LIFO) $ 120.000
Perbedaan pengaruh kumulatif $ 2.000

Perbedaan sebesar $2.000 merupakan pengaruh kumulatif. Berikut ini adalah laporan
laba ditahan komparatif tahun 2006 dan 2007, setelah berlakunya pengaruh
perubahan prinsip akuntansi ke LIFO,

2007 2006
Laba ditahan, 1 Januari sesuai laporan $ 120.000
Ditambah: Penyesuaian pengaruh
kumulatif tehadap tahun-tahun
terdahuluakibat penerapan metode
akuntansi persediaan yang baru secara
retrospektif $ 2.000
Laba ditahan, 1 Januari disesuaikan $ 225.000 $ 122.000
Laba bersih $ 89.000 $ 103.000
Laba ditahan, 31 Desember $ 314.000 $ 225.000

1.D Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung dari Perubahan

1) Pengaruh Langsung
FSAB berketetapan bahwa perusahaan harus menerapkan pengaruh
langsung perubahan prinsik akuntansi secara retrospektif. Contoh pengaruh
langsung berupa koreksi neraca persediaan akibat perubahan metode penilaian
persediaan.

2) Pengaruh Tidak Langsung


Pengaruh tidak langsung adalah semua perubahan atas arus kas
perusahaan pada periode berjalan atau masa depan yang disebabkan oleh
perubahan prinsip akuntansi yang diterapkan secara retrospektif. Contoh
pengaruh tiak langsung berupa pembagian laba atau pembayaran royalti yang
bergantung pada nilai dalam laporan seperti pendapatan atau laba bersih.
Pengaruh tidak langsung tidak mengubah nilai-nilai dalam laporan pada periode
terdahulu.

1.E Ketidakpraktisan
Penerapan retrospekti dianggap tidak praktis (impracticable) jika perusahaan tidak
dapat menentukan pengaruh periode terdahulu bahkan setelah mengusahakan semua
cara yang masuk akal.
Perusahaan tidak boleh memakai penerapan restropektif bila menemui salah satu
kondisi berikut ini:
a) Perusahaan tiddak dapat menentukan pengaruh penerapan restropektif
b) Penerapan restropektif memerlukan penetapan asumsi-asumsi mengenai
rencana kerja pihak manajemen pada periode terdahulu
c) Penerapan retrospektif memerlukan estimasi-estimasi signifikan terkait periode
terdahulu, dan perusahaan tidak dapat secara objektif mengesahkan informasi
yang diperlukan dalam menetapkan estimasi-estimasi tersebut.

2. PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI


Penyusunan laporan keuangan memerlukan estimasi dampak dari kondisi-kondisi
dan peristiwa dimasa datang. Berikut contoh pos-pos yang memerlukan estimasi:
a) Piutang tak tertagih
b) Keusangan persediaan
c) Umur manfaat dan nilai sisa aktiva
d) Periode yang menerima manfaat dari biaya yang ditangguhkan
e) Kewajiban untuk biaya garansi dan pajak penghasilan
f) Cadangan mineral yang dapat dipulihkan Kembali
g) Perubahan metode penyusutan
Perubahan estimasi harus ditangani secara prospektif. Yaitu, tidak ada perubahan
yang harus dibuat dalam hasil yang dilaporkan sebelumnya. Jadi, pengaruh dari semua
perubahan estimasi diperhitungkan pada,
a) Periode perubahan juka perubahan itu hanya mempengaruhi periode
bersangkutan, atau
b) Periode perubahan dan periode di masa datang jika perubahan tersebut
mempengaruhi keduanya.
Akibatnya, perubahan estimasi dipandang sebagai koreksi atau penyesuaian
normal yang berulang, hasil alami dari proses akuntansi, dan perlakuan retrospektif yang
dilarang.
Sebagai contoh, Underwater Labs Inc.membeli Gedung senilai $300.000 yang
pada awalnya diestimasi memiliki umur manfaat selama 15 tahun tanpa nilai sisa.
Penyusutan telah dicatat selama 5 tahun dengan metode garis lurus. Pada tanggal 1
Januari 2007, estimasi nilaimanfaat direvisi sehingga aktiva tersebut diperkirakan
memiliki total umur manfaat selama 25 tahun. Asumsukan bahwa umur manfaat untuk
tujuan pelaporan keuangan dan pajak adalah sama. Akun pada awal tahun keenam adalah
sebagai berikut:
Gedung $ 300.000
Dikurangi: Akumulasi penyusutan-Gedung (5 × $20.000) $ 100.000
Nilai buku gedung $ 200.000

Ayat jurnal untuk mencatat penyusutan pada tahun 2008 adalah:


Beban penyusutan $ 10.000
Akumulasi penyusutan-Gedung $ 10.000

Perhitungan beban penyusutan sebesar $10.000 adalah sebagai berikut:


Nilai buku aktiva $ 200.000
Beban penyusutan= = =$ 10.000
Sisa umur manfaat 25 tahun−5 tahun

2.A Pengungkapan
Pada kebanyakan kasus, perusahaan tidak perlu mengungkapkan perubahan
penghitunga estimasi yang dilakukan dalam operasi normal, seperti cadangan utang
tak terbayang atau keusangan persediaan, kecuali perubahan itu material. Namun,
dalam perubahan estimasi yang pengaruhnya terjadi selama beberapa periode
(misalnya perubahan usia pakai atas aktiva tersusutkan), perusahaan harus
mengungkapkan pengaruhnya terhadap laba dari operasi berkelanjutan dan nilai per-
saham terkait dalam perriode berjalan.

3. PELAPORAN PERUBAHAN DALAM ENTITAS


Suatu perubahan akuntansi yang terjadi pada laporan keuangan yang sebenarnya
merupakan laporan dari entitas yang berbeda harus dilaporkan dengan menyatakan
kembali laporan keuangan yang disajikan selama periode sebelumnya, guna
menunjukkan informasi keuangan bagi entitas pelaporan yang baru selama semua
periode.
Contoh perubahan dalam entitas pelaporan adalah:
a) Menyajikan laporan konsolidasi untuk menggantikan laporan perusahaannn
individual.
b) Mengubah anak perusahaan tertentu yang terdiri dari kelompok perusahaan
dimana laporan keuangan konsolidasi di sajikan.
c) Mengubah perusahaan yang termaasuk dalam laporan keuangan gabungan.
d) Perubahan metode akuntansi biaya, ekuitas, atau konsolidasi untuk anak
perusahaan dan investasi. Perubahan dalam entitas pelaporan bukan berasal dari
penciptaan, pemutusan (cessation), pembelian, atau disposisi anak perusahaan
atau unit bisnis lainnya.
4. PELAPORAN KOREKSI KESALAHAN
Kesalahan tertentu, misalnya misklasifikasi neraca dalam laporan keuangan, tidak
sesignifikan bagi investor disbanding kesalahan lain. Kesalahan signifikan akan
menyebabkan lebih saji atas aktiva atau laba, misalnya. Namun, para investor perlu
mengetahui potensi pengaruh dari semua kesalahan. Bahkan misklasifikasi yang “tidak
berbahaya” dapat berpengaruh rasio yang penting. Juga, kesalahan tertentu dapat
menandakan kelemahan dalam kendali internal yang dapat memicu kesalahan lain yang
lebih signifikan.
Berikut adalah contoh-contoh dari kesalahan akuntansi:
a) Perubahan dari prinsip akuntansi yang tidak berlaku umum ke prinsip akuntansi
yang berlaku umum. Dasar pemikiran dari hal ini adalah bahwa periode
sebelumnya telah disajikan secara tidak benar karena penerapan prinsip akuntansi
yang tidak benar. Contoh: perubahan dari akuntansi dasar kas atau pajak
penghasilan ke dasar akrual.
b) Kesalahan matematis yang diakibatkan oleh penjumlahan, pengurangan dan
sebagainya. Contoh: penjumlahan kartu perhitungan persediaan yang salah
dalam menenytukan nilai persediaan.
c) Perubahan estimasi yang terjadi karena estimasi-estimasi itu tidak dibuat dengan
jujur. Contoh: penggunaan tarif penyusutan yang secara jelas tidak realistis.
d) Kelalaian, seperti kegagalan untuk mengakrualkan atau menangguhkan beban,
atau pendapatan tertentu pada akhir periode.
e) Penggunaan fakta yang tidak benar, seperti kegagalan untuk menggunakan nilai
sisa dalam menghitung dasar penyusutan untuk pendekatan garis lurus.
f) Klasifikasi biaya yang tidak tepat sebagai beban dan bukan sebagai aktiva serta
sebaliknya.
Berikut ini adalah jenis-jenis kesalahan dalam akuntansi yang menyebabkan
pelaporan ulang:
Kategori Akuntansi Jenis Pelaporan Ulang
Pengakuan biaya Mencatat biaya pada periode atau dalam nilai yang tidak tepat.
Pengakuan pendapatan Penghitungan tidak tepat atas pendapatan. Kategori ini mencakup
pengakuan tidak tepat tas pendapatan, pengakuan atas
pendapatan yang diragukan, atau sejumlah kesalahan lain yang
menyebabkan kesalahan pelaporan atas pendapatan.
Misklasifikasi Misklasifikasi pos akuntansi yang signifikan dalam neraca,
laporan laba rugi, atau laporan arus kas. Mencakup pelaporan
ulang akibat misklasifikasi akun jangka pendek atau jangka
panjang atau akun yang berpengaruh terhadap arus kas operasi.
Ekuitas—lain-lain Penghitungantidak tepa tatas EPS, saham terbatas, waran, dan
instrument ekuitas lain.
Cadangan/Kontinjensi Kesalahan yang mencakup piutang usaha utang tak tertagih,
cadangan persediaan, pengisihan untuk pajak penghasilan, dan
kontinjensi rugi.
Aktiva berusia Panjang Penurunan nilai aktiva property, pabrik, dan peralatan, goodwill,
atau aktiva terkait lainnya.
Perpajakan Kesalahan yang mencakup koreksi atas provisi pajak,
penanganan tidak tepa tatas kewajiban pajak, dan po-pos lain
yang terkait pajak
Ekuitas—laba komprehensif lainnya Penghitungan tidak tepat atas transaksi ekuitas yang terkait laba
komprehensif antara lain pos mata uang asing, penyesuaian
kewajiban minimum atas pension, keuntungan dan kerugian yang
tidak diakui atas investasi tertentu dalam utang, sekuritas ekuitas,
dan derivatif.
Persediaan Penilaian biaya persediaan, isu kuantitas, dan biaya penyesuaian
penjualan.
Ekuitas—opsi saham Penghitungan tidak tepa tatas opsi saham karyawan.
Lain-lain Semua pelaporan utang yang tidak tercakup dalam kategori di
atas antara lain yang terkait penghitungan tidak tepa tatas akuisisi
atau merger.

Segera setelah ditemukan, kesalahan-kesalahan tersebut harus dikoreksi dengan


ayat jurnal yang tepat dalam akun dan dilaporkan dalam laporan keuangan.
4.A Ilustrasi
1) Laporan Periode-Tunggal
Selectric Company memiliki saldo laba ditahan awal per 1 Januari 2008 sebesar
$350.000. Perusahaan melaporkan laba bersih $400.000 pada tahun 2008.
SELECTRIC COMPANY
Laporan Penghasilan Laba Ditahan
Untuk Tahun yang Brakhir pada 31 Desember 2008

Laba ditahan, 1 Januari seperti dilaporkan sebelumnya $ 350.000


Koreksi kesalahan (penyusutan) $ 20.000
Dikurangi: Reduksi pajak penghasilan yang dibolehkan $ 8.000 $ -12.000
Laba ditahan yang disesuaikan 1 Januari $ 338.000
Ditambah: Laba bersih $ 400.000
Laba ditahan, 31 Desember $ 738.000

2) Laporan Komparatif

Jika laporan keuangan komparatif dibuat, maka penyesuaian harus dilakukan guna
mengoreksi jumlah semua akun yang terpengaruh yang dilaporkan dalam laporan
keuangan untuk semua periosde pelaporan. Data dari setiap tahun yang telah
disajikan harus dinyatakan kembali sampai benar, dan setiap penyesuaian susulan
(catch-up) harus ditampilkan sebagai penyesuaian periode sebelumnya atas laba
ditahan selama periode terdahulu yang dilaporkan.
Sebagai contoh, dalam kasus Selectric Company, kesalahan mengabaikan
penyusutan tahun 2007 sebesar $20.000, yang ditemukan pada tahun 2008,
mengharuskan pernyataan kembali leporan keuangan tahun 2007 apabila disajikan
sebagai pembandingan dengan laporan keuangan tahun 2008. Akun-akun berikut
dalam laporan keuangan tahun 2007 akan dinyatakan Kembali:

Dalam neraca:
Akumulasi penyusutan-bangunan $20.000 meningkat
Kewajiban pajak yang ditangguhkan $ 8.000 menurun
Laba ditahan, saldo akhir $12.000 menurun
Dalam laporan laba rugi:
Beban penyusutan-bangunan $20.000 meningkat
Beban pajak penghasilan $ 8.000 menurun
Laba bersih $12.000 menurun
Dalam laporan laba ditahan:
Laba ditahan, saldo akhir (akibat laba bersih yang $12.000 menurun
lebih rendah selama periode tersebut)

5. IKHTISAR PERUBAHAN AKUNTANSI DAN KOREKSI KESALAHAN


 Perubahan prinsip akuntansi.
Menggunakan pendekatan retrospektif dengan:
a. Menyatakan kembali laporan keuangan dari semua periode sebelumnya yang disajikan.
b. Mengungkapkan dalam tahun terjadinya perubahan pengaruh terhadap laba bersih dan
laba per saham dari semua periode sebelumnya yang disajikan.
c. Melaporkan penyesuaian atas saldo awal Laba ditahan dalam laporan laba ditahan.
Jika penentuan efek periode lalu tidak praktis (menggunakan perubahan ke pendekatan
LIFO):
a. Tidak menyatakan kembali laba tahun sebelumnya.
b. Menggunakan persediaan awal dalam tahun dimana metode baru mulai digunakan
sebagai tahun dasar persediaan untuk semua perhitungan LIFO berikutnya.
c. Mengungkapkan pengaruh dari perubahan pada tahun berjalan, dan alasan-alasan untuk
mengabaikan perhitungan pengaruh kumulatif serta jumlah pro-forma dari tahun
sebelumnya.

 Perubahan estimasi akuntansi


Menggunakan pendapatan periode berjalan dan prospektif dengan:
a. Melaporkan laporan keuangan periode berjalan dan masa datang atas dasar baru.
b. Menyajikan laporan keuangan periode sebelumnya seperti dilaporkan sebelumnya.
c. Tidak melakukan penyesuaian atas saldo awal periode berjalan untuk tujuan catch-up,
dan tidka melakukan penyajian pro-forma.

 Perubahan dalam entitas pelaporan.


Menggunakan pendekatan retroaktif dengan:
a. Menyatakan kembali laporan keuangan untuk semua periode sebelumnya yang
disajikan.
b. Mengungkapkan dalam tahun terjadinya perubahan pengaruh terhadap data laba bersih
dan laba per saham untuk semua periode sebelumnya yang disajikan.

 Perubahan karena kesalahan


Menggunakan pendekatan retroaktif dengan:
a. Memperbaiki semua laporan keuangan periode sebelumnya yang disajikan.
b. Menyatakan kembali saldo awal Laba ditahan untuk periode pertama yang disajikan
apabila pengaruh kesalahan terjadi dalam periode sebelumnya.

6. MOTIVASI UNTUK MENGUBAH METODE AKUNTANSI


Para manajer tentunya ingin memperlihatkan kinerja keuangnnya yang baik.
Suatu angka laba yang menguntungkan dapat mempengaruhi investor, dan posisi
likuiditas yang kuat dapat mempengaruhi kreditor. Akan tetapi , angka laba yang terlalu
menguntungkan dapat memberi amunisi kepada para negosiator serikat pekerja dan
pembuat kebijakan pemerintah selama membicarakan tawar-menawar. Oleh sebab, itu
para manajer mungkin memiliki motif laba yang berbeda-beda tergantung pada waktu
dan siapa yang ingin mereka pengaruhi.
Penelitian telah memberikan masukan tambahan tentang mengapa perusahaan
lebih memilih metode akuntansi tertentu. Beberapa alasannya adalah sebagai berikut:
a) Biaya Politik. Semakin besar perusahaan dan terlihat lebih bersifat politis,
semakin besar para politisi serta pembuat peraturan mencurahkan perhatian
kepada perusahaan tersebut.
b) Struktur Modal. Sejumlah studi telah mengindikasikan bahwa struktur modal
perusahaan dapat mempengaruhi pemilihan metode akuntansi. Sebagai contoh,
perusahaan dengan rasio hutang terhadap ekuitas yang tinggi akan sangat
tergantung pada perjanjian hutang.
c) Pembayaran Bonus. Jika pembayaran bonus dilakukan kepada manajemen
berkaitan denganlaba, naka dapat dikatakan bahwa manajemen akan memilih
metode akuntansi yang memaksimalkan pembayaran bonus mereka.
d) Memperlancar Laba. Kenaikan laba yang substansial dapat mengundang
perhatian dari para politisi, pembuat peraturan, dan pesaing. Selain itu, kenaikan
laba yang besar juga dapat menciptakan masalah bagi manajemen karena hasil
yang sama akan sulit dicapai pada tahun beriikutnya.

B. ANALISIS KESALAHAN
Dalam prakteknya, perusahaan tidak mengkoreksi kesalahan yang ditemukan yang tidak
memiliki dampak signifikan terhadap penyajian laporan keuangan. Dalam kenyataannya,
mendefinisikan materialitas adalah sulit, dan pengalaman serta pertimbangan harus digunakan
untuk menentukan apakah perlu melakukan penyesuaian atas kesalahan tertentu. Kesalahan
diperlukan sebagai penyesuaian periode sebelumnya dan dilaporkan dalam tahun berjalan
sebagai penyesuaian saldo awal laba ditahan.jika laporan komperatif disajikan, maka laporan
periode sebelumnya yang terpengaruh haruslah dinyatakan kembali untuk mengkoreksi
kesalahan.
1. KESALAHAN-KESALAHAN DALAM NERACA

Kesalahan-kesalahan ini hanya akan mempengaruhi penyajian akun aktiva, kewajiban,


atau ekuitas pemegang saham. Contoh: klasifikasi piutang jangka pendek sebagai bagian
dari investasi, klasifikasi wesel bayar sebagai hutang usaha, dan klasifikasi aktiva pabrik
sebagai persediaan.
2. KESALAHAN-KESALAHAN DALAM LAPORAN LABA-RUGI
- Kesalahan-kesalahan yang melibatkan klasifikasi yang tidak benar atas pendapatan atau
beban. Seperti: mencatat pendapatan bunga sebagai bagian dari penjualan, pembelian
sebagai bagian dari beban piutang ragu-ragu, dan beban penyusutan sebagai beban bunga.
- Kesalahan klasifikasi dalam laporan laba-rugi tidak memiliki pengaruh terhadap neraca dan
laba bersih.
- Jika kesalahan itu di temukan pada tahun laporan dibuat, maka ada ayat jurnal reklasifikasi
akan diperlukan.
- Jika kesalahan terjadi pada periode sebelumnya, maka tidak ada ayat jurnal yang diperlukan
pada saat kesalahan itu di temukan karena akun-akun selama tahun berjalan telah dinyatakan
dengan benar.
- Jika laporan komperatif yang mencakup tahun kesalahan telah disiapkan, maka laporan laba-
rugi untuk tahun kesalahan itu akan dinyatakan kembali dengan benar.
3. KESALAHAN DALAM NERACA DAN LAPORAN LABA-RUGI
Contoh: Hutang upah akrual terabaikan oleh pemegang pembukuan pada akhir periode
akuntansi. Dampaknya: Beban dinyarakan terlalu rendah, kewajiban dinyatakan terlalu
rendah, dan laba bersih dinyatakan terlalu tinggi selama periode waktu tersebut.
3.A Kesalahan Yang Saling Menyeimbangkan (counterbalancing errors)
Adalah kesalahan yang di offset atau dikoreksi selama 2 periode.
Pertama, tentukan apakah pembukuan telah ditutup atau belum selama periode dimana
kesalahan itu ditemukan:

a) Jika pembukuan sudah ditutup:


a. Jika kesalahan telah saling diseimbangkan, maka tidak ada ayat jurnal yang
diperlukan.

b. Jika kesalahan belum saling diseimbangkan, maka diperlukan ayat jurnal untuk
menyesuaikan penyajian saldo ditahan.

b). Jika pembukuan belum ditutup


a. Jika kesalahan sudah saling diseimbangkan dan perusahaan telah memasuki
tahun kedua, maka ayat jurnal akan diperlukan untuk mengkoreksi periode
berjalan dan menyesuaikan saldo awal Laba Ditahan.

b. Jika kesalahan belum saling diseimbangkan, maka ayat jurnal akan diperlukan
untuk menyesuaikan saldo awal Laba Ditahan dan mengoreksi saldo periode
berjalan.

Kedua, jika laporan komperatif disajikan, maka pernyataan kembali jumlah untuk tujuan
komperatif akan diperlukan. Pernyataan kembali ini diperlukan meskipun ayat jurnal
koreksi tidak diperlukan.
1. Kelalaian untuk Mencatat Upah Akrual

Pada tanggal 31 Desember 2007, Hurley Enterprises tidak mengakrualkan upah


sebesar$1.500. Ayat jurnal pada tahun 2008 untuk mengkoreksi kesalahan ini, dengan
mengasumsikan bahwa pembukuan untuk tahun 2008 belum ditutup, adalah:
Laba Ditahan. 1.500
Beban Upah 1.500
~ Jika pembukuan Hurley Enterprises telah ditutup untuk tahun 2008, maka tidak ada
ayat jurnal yang dibuat karena kesalahannya telah saling diseimbangkan.
2. Kesalahan untuk Mencatat Beban Dibayar di Muka

Pada bulan Januari 2007 Hurley Enterprises membeli polis asuransi berjangka
waktu 2 tahun dengan biaya $1.000. Beban asuransi telah didebet, dan kas telah
dikredit. Tidak ada ayat jurnal penyesuaian yang dibuat pada akhir tahun 2007.
Ayat jurnal pada tanggal 31 Desember 2008, untuk mengkoreksi kesalahan ini,
dengan mengasumsikan bahwa pembukuan belum ditutup untuk tahun 2008, adalah:
Beban Asuransi. 500
Laba Ditahan 500
~ Jika pembukuan Hurley telah ditutup untuk tahun 2008, maka tidak ada ayat
jurnal yang dibuat karena kesalahannya telah saling diseimbangkan.
3. Pendapatan Diterima di Muka yang Dinyatakan Terlalu Rendah

Pada tanggal 31 Desember 2007, Hurley Enterprises menerima $50.000


sebagai pembayaran dimuka atas sewa ruangan kantor untuk tahun berikutnya.
°Ayat jurnal yang dibuat pada saat menerima pembayaran sewa adalah mendebet
kas dan mengkredit pendapat sewa. Tidak ada ayat jurnal penyesuaian yang dibuat per
31 Desember 2008, untuk mengkoreksi kesalahan ini, dengan asumsi bahwa
pembukuan belum ditutup tahun 2008, adalah :

Laba Ditahan 50.000

Pendapatan Sewa 50.000

~ Jika pembukuan Hurley telah ditutup untuk Tahun 2008, maka tidak ada ayat jurnal
yang dibuat karena kesalahannya telah saling diseimbangkan.

4. Pendapatan Akrual yang Dinyatakan Terlalu Tinggi

Pada tanggal 31 Desember 2007 Hurley Enterprises mengakrualkan pendapat


bunga sebesar $8.000 yang berlaku tahun 2008. Ayat jurnal yang dibuat per 31
Desember 2007, adalah mendebet Piutang Bunga dan Mengkredit Pendapatan Bunga.
Ayat Jurnal per 31 Desember 2008, untuk mengkoreksi kesalahan ini, dengan asumsi
bahwa pembukuan belum ditutup untuk tahun 2008, adalah :
Laba Ditahan $8.000

Pendapatan Bunga $8.000

~ Jika Pembukuan Hurley telah ditutup untuk tahun 2008, maka tidak ada ayat
jurnal yang dibuat karena kesalahannya telah saling diseimbangkan.

5. Pembelian yang Dinyatakan Terlalu Tinggi

Akuntansi Hurley Enterprises mencatat pembelian barang dagang sebesar $9.000


untuk tahun 2007 yang merupakan bagian dari tahun 2008. Persediaan fisik tahun
2007, telah dinyatakan dengan benar. Perusahaan ini menggunakan metode persediaan
periodic. Ayat jurnal per 31 Desember 2008, untuk mengkoreksi kesalahan ini, dengan
mengasumsikan bahwa pembukuan belum ditutup untuk tahun 2008, adalah :

Pembelian $9.000

Laba Ditahan $9.000

~ Jika pembukan Hurley telah ditutup untuk tahun 2008, maka tidak ada ayat jurnal
yang dibuat karena kesalahannya telah saling diseimbangkan.

3.B Kesalahan yang Tidak Saling Menyeimbangkan (noncounterbalancing errors)


Adalah kesalahan yang tidak dioffset dalam periode akuntansi berikutnya. Ayat
jurnaluntuk kesalahan yang tidak saling menyeimbangkan lebih kompleks, dan ayat jurnal
koreksi akan diperlukan, meskipun pembukuan telah ditutup.

1. Kelalaian untuk Mencatat Penyusutan

Asumsikan bahwa tanggal 1 Januari 2007, Hurley Enterprises membeli mesin


seharga $10.000 yang memiliki umur manfaat selama 5 tahun. Akuntan secara tidak
benar membebankan mesin ini pada tahun 2007. Kesalahan ini baru akan ditemukan
pada tahun 2008.

~ JIka kita mengasumsikan bahwa perusahaan ingin menggunakan penyusutan garis


lurus atas aktiva ini, maka ayat jurnal per 31 Desember 2008, untuk mengkoreksi
kesalahan ini, apabila pembukuan belum ditutup, adalah :

$10.00
Mesin 0
Beban Penyusutan $2.000
$8.000
Laba Ditahan *
Akumulasi penyusutan (20% x $10.000 x 2 ) $4.000

* Perhitungan
Laba ditahan
Beban yang dinyatakan terlalu tinggi pada tahun $
2007 10.000
($2.000
Penyusutan yang benar untuk tahun 2007 )
(20% x $10.000)  
Laba Ditahan dinyatakan terlalu rendah per 31 Des
2007 $8.000

~ Jika Pembukuan telah ditutup untuk tahun 2008, maka ayat jurnalnya adalah :

$10.00
Mesin 0

$6.000
Laba Ditahan *
Akumulasi penyusutan $4.000

* Perhitungan
Laba ditahan
Beban yang dinyatakan terlalu tinggi pada tahun
2007 $8.000
($2.000
Penyusutan yang benar untuk tahun 2007 )
(20% x $10.000)  
Laba Ditahan dinyatakan terlalu rendah per 31 Des
2007 $6.000

2. Kelalaian untuk Menyesuaikan Piutang Tak Tertagiih


Perusahaan kadangkala menggunakan metode penghapusan spesifik dalam
akuntansi untuk beban piutang tak tertagih apabila metode presentase penjualan
dianggap lebih tepat. Penyesuaian seringkali dibuat untuk beralih dari metode
penghapusan spesifik ke beberapa jenis metode penyisihan. Contoh : Asumsikan
bahwa Hurley Enterprises telah mengakui beban piutang tak tertagih ketika piutang
tersebut telah benar-benar menjadi tidak tertagih sebagai berikut :

2007 2008
Dari Penjualan Tahun 2007 $550 $690
Dari Penjualan Tahun 2008 $700

Hurley mengestimasi bahwa tambahan sebesar $1.400 akan dihapuskan pada


tahun 2009, dimana yang $300 dari penjualan tahun 2007 dan $1.100 dari penjualan
tahun 2008. Ayat Jurnal per 31 Desember 2008, dengan mengasumsikan bahwa
pembukuann belum ditutup untuk tahun 2008, adalah :

Beban piutang tak tertagih 410*


Laba Ditahan 990*
Penyisihan piutang tak tertagih 1.400

*Perhitungan :
Penyisihan Piutang Tak Tertagih : Tambahan $300 untuk penjualan tahun 2007, dan
$1.100 untuk penjualan tahun 2008.
Saldo Piutang Tak Tertagih dan Laba Ditahan :

2007 2008
$
Piutang tak tertagih yang dibebankan untuk 1.240** $700
Tambahan piutang tak tertagih yang diantisipasi
pada tahun 2009 300 1.100
Beban Piutang tak tertagih yang benar 1.540** 1.800
Beban yang diakui untuk setiap periode berjalan 550 1.390
$ $
Penyesuaian piutang tak tertagih 990 410

**$550 + $690 = $1.240

~ Jika Pembukuan Hurley telah ditutup untuk tahun 2008, ayat jurnalnya adalah :

Laba Ditahan 1.400

Penyisihan Piutang Tak Tertagih 1.400

PERUBAHAN DARI DAN KE METODE EKUITAS

Perubahan akuntansi yang terjadi dalam laporan keuangan untuk entitas yang berbeda harus
dilaporkan dengan menyatakan kembali laporan keuangan dari semua periode sebelumnya yang
disajikan.

PERUBAHAN DARI METODE EKUITAS

 Jika tingkat pengaruh atau kepemilikan investor jatuh dibawah tingkat yang diperlukan
untuk meneruskan penggunaan metode ekuitas, maka perubahan harus dilakukan ke
metode nilai wajar. Laba atau kerugian yang sebelumnya diakui oleh investor menurut
metode akuitas harus tetap sebagai bagian dari jumlah tercatat investasi dengan tidak
menyatakan kembali secara retroaktif ke metode baru.
 Jika perubahan dilakukan dari metode ekuitas ke metode nilai wajar, dasar biaya untuk
tujuan akuntansi adalah jumlah tercatat investasi pada tanggal perubahan. Pada tanggal
pelaporan berikutnya, investor berikutnya, investor harus mencatat keuntungan atau
kerugian holding yang belum direalisai untuk mengakui perbedaan antara jumlah tercatat
dan nilai wajar.

Dividen yang Melebihi Laba

Karena dividen yang diterima oleh investor dalam periode berikutnya melebihi bagian laba
investee selama periode tertentu (semua periode setelah perubahan metode), maka dividen
tersebut harus diperhitungkan sebagai pengurangan jumlah tercatat investasi, bukan sebagai
pendapatan.

PERUBAHAN KE METODE AKUITAS

 Ketika beralih ke metode ekuitas, penyesuaian retrosaktif akan diperlukan. Perubahan


semacam itu melibatkan penyesuaian secara retroaktif jumlah tercatat investasi, hasil
operasi periode sebelumnya dan periode berjalan, serta laba ditahan investor seandainya
metode akuitas telah berlaku selama tahun seluruh periode sebelumnya dimana investasi
itu dimiliki.
 Ketika beralih dari metode ekuitas nilai wajar ke metode ekuitas, juga penting untuk
menghapus setiap saldo akun Keuntungan atau Kerugian Holding yang belum di
realisasikan – akun ekuitas dan akun penyesuaian nilai wajar sekuritas. Lalu, klasifikasi
investasi yang tersedia- untuk- dijual dihapus, dan investasi dalam saham menurut
metode ekuitas dicatat.

CONTOH SOAL

L22-4 (Perubahan Akuntansi) Gordon Company mulai beroperasi pada 1 Januari 2002 dan
telah memakai metode penilaian persediaan FIFO sejak berdirinya. Pada tahun 2008,
perusahaan ini memutuskan beralih ke metode biaya rata-rata. Informasi tersedia berikut ini:

Laba Bersih Laba Ditahan (Saldo Akhir)


Menurut FIFO Menurut Biaya Rata-rata Menurut FIFO
2002 $ 100.000 $ 90.000 $ 100.000
2003 $ 70.000 $ 65.000 $ 160.000
2004 $ 90.000 $ 80.000 $ 235.000
2005 $ 120.000 $ 130.000 $ 340.000
2006 $ 300.000 $ 290.000 $ 590.000
2007 $ 305.000 $ 310.000 $ 780.000
Diminta
(a) Berapa saldo laba ditahan awal pada 1 Januari 2004, bila Gordon menyusun laporan
keuangan komparatif yang diawali oleh tahun 2004?
(b) Berapa saldo laba ditahan awal pada 1 Januari 2007, bila Gordon menyusun laporan
keuangan komparatif yang diawali oleh tahun 2007?
(c) Berapa saldo laba ditahan awal pada 1 Januari 2008, bila Gordon menyusun laporan
keuangan periode tunggal yang diawali oleh tahun 2008?
(d) Berapa laba bersih yang dilaporkan Gordon pada Laporan laba rugi tahun 2007 bila
Gordon menyusun laporan keuangan komparatif yang diawali oleh tahun 2005?

Jawab
Gordon Company beroperasi 1 Januari 2002, memakai metode penilaian persediaan FIFO

Laba Bersih
Menurut FIFO Menurut Average Perbedaan
2002 $ 100.000 $ 90.000 $ -100.000
2003 $ 70.000 $ 65.000 $ -5.000
2004 $ 90.000 $ 80.000 $ -10.000
2005 $ 120.000 $ 130.000 $ 10.000
2006 $ 300.000 $ 290.000 $ 10.000
2007 $ 305.000 $ 310.000 $ 5.000
Laporan Laba ditahan tahun 2002 (FIFO)
Laba ditahan, 1 Januari $ -
Laba bersih (FIFO) $ 100.000
Laba ditahan, 31 Desember $ 100.000

Laporan Laba ditahan tahun 2003 (FIFO)


Laba ditahan, 1 Januari $ 100.000
Laba bersih (FIFO) $ 70.000
Laba bersih tahun 2002 (selisih) $ -10.000
Laba ditahan 31 Desember $ 160.000

Laporan Laba ditahan tahun 2004


Laba ditahan 1 Januari $ 160.000
Laba bersih tahun 2002 + 2003 (selisih) $ -15.000
Laba bersih $ 90.000
Laba ditahan 31 Desember 2004 $ 235.000

Laporan Laba ditahan 2005


Laba ditahan 1 Januari $ 235.000
Laba bersih tahun 2002 + 2003 + 2004 + 2005 (selisih) $ -15.000
Laba bersih $ 120.000
Laba ditahan 31 Desember $ 340.000

LR22-2 Aculah perubahan akuntansi Beaty Construction diatas (soal LR22-1). Beaty memiliki
program bagi-laba yang membayarkan bonus kepada semua karyawan pada akhir tahun
berdasarkan 1% laba sebelum pajak. Hitunglah pengaruh tak langsung dari perubahan prinsip
akuntansi Beaty yang akan dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun 2008, dengan asumsi
kontrak bagi-laba itu secara eksplisit memerlukan penyesuaian atas perubahan nilai laba.

Jawab
Perbedaan biaya bagi-laba dengan tahun sebelumnya

Laba sebelum pajak - Presentase penyelesaian $ 128.000


Laba sebelum pajak - Kontrak selesai $ -80.000
$ 48.000
× 1%
Pengaruh tidak langsung $ 480

Anda mungkin juga menyukai