Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 5 Bisnis Digital A

Nama : kalfani Nathanael


Nim : 7203550021
Nama : Wira Prayoga
Nim : 7203250009
Nama : Nadiah Dwijaya
Nim : 7203550018
Nama :Santa Gresella Siregar
Nim : 7203250019
Nama : Jonathan Andrew
Nim : 7203250008

Latihan
1.Jelaskan tentang Subjek dan Non Subjek PPh Pasal 21 ?

2.Jelaskan Objek dan Non Objek PPh Pasal 21 ?

3.Jelaskan Tentang Penghasilan Tidak Kena Pajak?

CARA MENJAWAB SOAL

TIPE A
Pilihan ganda jawaban benar sudah pasti hanya ada satu dari lima pilihan yang tersedia.

TIPE B
TIPE C
Di jenis soal ini, kamu akan dihadapkan dengan empat buah pernyataan, yang terdiri dari
pernyataan (1), (2), (3), dan (4). Dari empat pernyataan tersebut, kamu harus mengetahui mana saja
pernyataan yang benar, dengan waktu sesingkat-singkatnya. Berikut contoh soal benar salah,
beserta pembahasannya:
Pilihlah :
A. Jika jawaban (1), (2) dan (3) benar
B. Jika jawaban (1) dan (3) benar
C. Jika jawaban (2) dan (4) benar
D. Jika jawaban (4) benar.
E. Jika semua jawaban (1), (2), (3) dan (4) benar

Test Pemahaman 5
Soal Tipe A
1. Siswati merupakan karyawati PT.Segoro Anakan. Siswati menikah dengan Siswanto yang
bekerja sebagai karyawan pada perusahaan yang sama. Siswati memiliki NPWP sendiri
sesuai ketentuan UU KUP. Atas kondisi diatas maka status PTKP yang sesuai dengan
ketentuan perpajakan adalah
A. Bagi karyawati tersebut PTKP adalah untuk dirinya sendiri
B. Bagi karyawati tersebut PTKP adalah untuk dirinya sendiri ditambah PTKP untuk
tanggungan keluarga yang menjadi tanggungan sepenuhnya
C. Bagi karyawati tersebut PTKP adalah untuk dirinya sendiri ditambah PTKP untuk status
kawin dan tanggungan keluarga yang menjadi tanggungan sepenuhnya
D. Tidak berhak memasukkan PTKP dalam perhitungan PPh Pasal 21
E. Bagi karyawati tersebut PTKP adalah untuk dirinya sendiri ditambah PTKP untuk status
kawin
2. Gunawan (belum memiliki NPWP), menikah dengan satu anak, bekerja sebagai pegawai
tetap pada perusahaan PT.Gemilang jaya. Menerima gaji yang dibayar mingguan sebesar
Rp.1.500.000,-. PPh pasal 21 terutang setiap minggu adalah
A. Rp. 3.750,- B. Rp. 15.000,- C. Rp. 180.000,- D. Rp. 150.000,- E. Rp. 3.125,-
3. Zakaria (WPOP yang terdaftar di KPP Kebun Jeruk) pada tahun 2017 bekerja pada
perusahaan PT.Jaya Abadi dengan memperoleh gaji sebulan Rp.7.000.000, dan membayar
iuran pensiun sebesar Rp.100.000,-. Zakaria sudah menikah tetapi belum mempunyai anak.
PPh Pasal 21 perbulan adalah
A. Rp.915.000,-
B. Rp. 76.250,-
C. Rp. 19.062,-
D. Rp.975.000,-
E. Rp. 83.700,-
4. Untuk meningkatkan efisiensi dan meningkatkan laba perusahaan, PT.Syawal
memberhentikan seorang karyawan pada bulan desember 2016. Karyawan sudah memiliki
NPWP dan membayarkan pesangon kepada karyawan tersebut sesuai peraturan tenaga
kerja yang berlaku sebesar Rp.550.000.000,-. PPh pasal 21 atas pesangon tersebut adalah
sebesar
A. Rp.137.500.000,-
B. Rp. 75.000.000,-
C. Rp. 80.000.000,-
D. Rp. 72.500.000,-
E. Rp. 70.000.000,-
5. Karyawan dan karyawati menerima penghasilan dari pemberi kerja berupa kas dan non
kas. Atas penghasilan berupa natura dan atau kenimatan lainnya dengan nama dan dalam
bentuk apapun merupakan objek PPh Pasal 21, kecuali
A. Diberikan oleh bukan wajib pajak
B. Diberikan oleh wajib pajak yang dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final
C. Diberikan oleh wajib pajak yang dikenakan Pajak Penghasilan berdasarkan norma
penghitungan khusus
D. Diberikan oleh wajib pajak yang usahanya dibidang jasa perhotelan
E. Diberikan oleh wajib pajak UMKM yang menggunakan tarif Pajak penghasilan 1%.

Soal Kasus
PT.Demi masa (DMD), perusahaan yang bergerak dibidang distributor mesin beralamat di
Jl.Semangka No.31 Jakarta (NPWP :02.123.456.8-123.000), No telepon 021-9865432 dan
terdaftar di KPP Pratama Jakarta Matraman. Selama tahun 2010 mempunyai 8 pegawai
tetap, dimana 5 pegawai diantaranya berpenghasilan dibawah PTKP dengan total
penghasilan bruto Rp.200.000.000,-. Selain itu perusahaan juga membayarkan honor atau
imbalan lainnya kepada 4 orang selain pegawai tetap. Dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan pegawai tetap perusahaan mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan dan
BPJS Kesehatan sebagai berikut:
No Program Jamsostek Premi Keterangan
1 Jaminan Kesehatan 1% dari gaji pokok Dibayar Pegawai
2 Jaminan Kesehatan 4% dari gaji pokok Ditanggung Perusahaan
3 Jaminan Kecelakaan Kerja 0,25% dari gaji pokok Ditanggung Perusahaan
4 Jaminan Kematian 0,3% dari gaji pokok Ditanggung Perusahaan
5 Jaminan Hari Tua 3,7% dari gaji pokok Ditanggung Perusahaan
6 Jaminan Hari Tua 2% dari gaji pokok Dibayar Pegawai
Informasi pembayaran gaji, honor, komisi dan lain lain selama tahun 2016 sebagai berikut :
A. Pegawai Tetap
1. Iskandar (direktur) NPWP : 07.234.765.2-001.000. status menikah dan menanggung
2(dua) anak kandung dan 1(satu) keponakan. Beralamat di Jl.Berliku No.17 Jakarta.
Penghasilan yang diterma selama Januari s.d Desember 2016. Dalam rupiah.
 Gaji Pokok Rp.240.000.000,-
 Tunjangan Jabatan Rp. 18.000.000,-
 Tunjangan Makan Rp. 12.000.000,-
 Tunjangan TransportRp. 12.000.000,-
 THR Rp. 20.000.000,-
2. Anggoro (Manager) NPWP : 07.432.567.7-002.000, status menikah dengan menanggung
2 (dua) anak kandung yang salah satunya lahir pada 3 januari 2016. Beralamat di Jl.Jambu
No.54 Jakarta. Penghasilan yang diterima selama Januari s.d sept 2016 sbb. Dalam rupiah.
 Gaji Pokok Rp.135.000.000,-
 Tunjangan Jabatan Rp. 10.125.000,-
 Tunjangan Makan Rp. 5.400.000,-
 Tunjangan TransportRp. 5.400.000,-
 THR Rp. 15.000.000,-
3.Prapto (Staff) NPWP: 06.259.123.8-004.000, status belum menikah dan menanggung
seorang ayah (purnawirawan TNI). Beralamat di Jl.Rambutan No.56 Jakarta. Penghasilan
yang diterima selama Januari s.d Des 2016 sbb. Dalam rupiah.
 Gaji Pokok Rp. 48.000.000,-
 Tunjangan Jabatan Rp. 1.800.000,-
 Tunjangan Makan Rp. 1.200.000,-
 Tunjangan TransportRp. 2.500.000,-
 THR Rp. 4.000.000,-

B. Selain Pegawai Tetap


1.Anton (belum Ber NPWP), pegawai upah harian yang dibayar per hari sebesar
Rp.550.000,- pada Des 2016 bekerja selama 5(lima) hari kerja.
2.Dr.Andrean, honor jasa pemeriksaan kesehatan karyawan sebesar Rp.20.000.000,-
dibayarkan bulan Des 2016. (NPWP : 07.521.571.3-001.000).
3.Agung (belum Ber NPWP), pembayaran upah jasa service AC sebesar Rp.50.000,- dan
Dibayarkan Des 2016.
4.Bagus Setyanto (Komedian), pembayaran honor konsultan marketing pada Des 2016
sebesar Rp.5.000.000,- (NPWP: 07.246.210.0-035.000).
Informasi Tambahan :
SPT ditandatangani oleh Iskandar (Direktur)
Instruksi :
1. Buat kertas kerja perhitungan PPh Pasal 21 terutang
2. Isi SPT PPh Pasal 21 Masa Desember 2016 beserta lampirannya

Nama:kalfani Nathanael

NIM:7203550021

Jawaban
Soal Latihan
1. Jelaskan tentang Subjek dan Non Subjek PPh Pasal 21 ?
Jawaban :
 Subjek PPh Pasal 21 adalah wajib pajak yang dipotong PPh Pasal 21 adalah orang pribadi yang
merupakan :
 Pegawai
 Penerima uang pesangon, pensiun atau uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua, atau jaminan hari
tua atau jaminan orang tua termasuk ahli warisnya
 Bukan pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubugan dengan pekerjaan, jasa
atau kegiatan seperti konsultan, pengacara, dokter, arsitek, pemain musik, olahragawan, peneliti,
agen iklan, distributor MLM dll.
 Anggota dewan komisaris atau dewan pengawas yang tidak merangkap sebagai pegawai tetap pada
perusahaan yang sama
 Mantan pegawai dan
 Peserta kegiatan yang menerima atau memperoleh penghasilan dari kegiatan tersebut
 
Non Subjek PPh Pasal 21 :
 Pejabat pewakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat lain dari negara asing dan orang- orang yang
diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama mereka, dengan
syarat bukan warga negara indonesia dan di indonesia tidak menerima atau memperoleh
penghasilan lain di luar jabatan atau pekerjaannya tersebut, serta negara yang bersangkutan
memberikan perlakuan timbal balik.
 Pejabat perwakilan organisasi internasional yang telah ditetapkan oleh menteri keuangan dengan
syarat bukan warga negara indonesia dan tidak menjalankan usaha atau kegiatan atau pekerjaan lain
untuk memperoleh penghasilan dari indonesia.

2. Jelaskan Objek dan Non Objek PPh Pasal 21 ?


Jawaban :
Objek PPh Pasal 21 yakni penghasilan yang dipotong oleh PPh Pasal 21 adalah :
 Penghasilan yang diterima atau diperoleh pegawai tetap baik berupa penghasilan yangbersifat teratur
maupun tidak teratur 
 Penghasilan yang diterima atau diperoleh penerima pensiun secara teratur berupa uangpensiun atau
penghasilan sejenisnya
 Penghasilan berupa pesangon, uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua atau jaminan hari tua yang
dibayarkan sekaligus yang pembayarannya melewati jangka waktu 2 tahun sejak pegawai berhenti
bekerja
 Penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas berupa upah harian, upah mingguan, upah
satuan, upah borongan atau upah yang dibayarkan secara bulanan
 Imbalan kepada bukan pegawai, antara lain berupa honorarium, komisi fee dan imbalan sejenisnya
dengan nama dan dalam bentuk apapun sebagai imbalan sehubungan jasa yang dilakukan
 Imbalan kepada peserta kegiatan antara lain berupa uang saku, uang reprsentasi, uang rapat,
honorarium,hadiah atau penghargaan dengan nama dan dalam bentuk apapun dan imbalan sejenis
dengan nama apapun
 
Non Objek PPh Pasal 21 :
 Pembayaran manfaat asuransi atau semacam asuransi dari perusahaan asuransi jiwa, asuransi
beasiswa, asuransi kesehatan asuransi kecelakaan
 Penerima dalam bentuk natura atau kenikmatan lainnya oleh wajib pajak. Sebagai contohnya makan
siang yang dibeikan kantor 
 Iuran pensiun dan iuran jaminan hari tua yang dibayar pemberi kerja. Contoh : padabulan januari
2017 PT Sempurna membayar dana pensiun ke kantor BPJS senilai 500 jt atas dana pensiun tersebut
tidak dipotong pph pasal 21 akan dipotong pada saat karyawan melakukan klain jaminan pensiun.
 Zakat yang diterima oleh pribadi berasal dari badan atau lembaga amil zakat yang telah disahkan
oleh pemerintah
 Beasiswa pendidikan dalam negeri ataupun luar negeri dari pemberi beasiswa.
3.Jelaskan Tentang Penghasilan Tidak Kena Pajak?
Jawaban :
Penghasilan Tidak Kena Pajka adalah jumlah nilai penghasilan bruto bagi wajib pajak yang tidak dikenakan
pajak. Besaranya PTKP ditentukan berdasarkan kondisi awal tahun kalender kecuali bagi pegawai yang
baru datang dan menetap di Indonesia tidak pada awal tahun maka PTKP sesuai kondisi pada awal bulan.
Sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak

No. PER-16/PJ/2016 dan PMK No.101/PMK.010/2016 berikut ini tarif PTKP :


 Wajib pajak orang pribadi lajang Rp. 54.000.000
 Istri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami Rp 54.000.000
 Wajib pajak yang kawin mendapatkan tambahan Rp. 4.500.000
 Rp 4.500.000 tambahan untuk setiap anggota kelaurga sedarah dan keluarga semenda dalam garis
keturunan lurus serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya,paling banyak 3 orang
untuk setiap keluarga. Dimana hubungan keluarga sedarah dan semenda yakni :
o Sedarah lurus : ayah, ibu, anak kandung
o Semenda lurus : mertua, anak tiri

4. Jelaskan tentang pengurang penghasilan dalam PPh Pasal 21?


Jawaban :
Pengurangan Penghasilan Bruto adalah biaya-biaya yang dapat mengurangipenghasilan bruto atau kotor.
Termasuk di dalamnya adalah :
 Biaya Jabatan yakni biayayang diasumsikan petugas perpajakan sebagai pengeluaran (biaya) selama
setahun yang berhubungan dengan pekerjaan. Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-
16/PJ/2016 menetapkan, biaya jabatan adalah sebesar 5% daripenghasilan bruto setahun dan
setinggi-tingginya Rp 500.000 sebulan atau Rp 6 Jtsetahun. Dari staf biasa hingga direktur berhak
mendapatkan pengurangan penghasilanbruto ini.
 Biaya Pensiun adalah pengurang penghasilan bruto dalam menghitung PPh Pasal 21 yang terutang
dan harus dipotong atas penghasilan yang diterima penerima pensiun secarabulanan.
 Besarnya biaya pensiun yang ditetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No.PER-16/PJ/2016
adalah 5% dari penghasilan bruto dan setinggi-tingginya Rp 200.000per bulan atau Rp 2.400.000 per
tahun
 Iuran BPJS Yang Dibayarkan Karyawa dimana dalam hal iuran BPJS yang persentasenya
dibayarkan karyawan maka komponen dimasukkan sebagai pengurang penghasilan bruto.
 Iuran BPJS yang termasuk sebagai pengurang penghasilan bruto tersebut yakni Jaminan Hari Tua,
Jaminan Pensiun Dan Jaminan Kesehatan.

5. Jelaskan cara menghitung PPh Pasal 21 ?

Berdasarkan Pasal 17 Ayat 1 UU PPh, perhitungan tarif pajak pribadi menggunakan tarif progresif sebagai
berikut :

P e n g h a s ila n N e tto T a rif P a ja k M a k s im a l


S a m p a i d e n g a n 5 0 ju ta 5% R p . 5 0 .0 0 0 .0 0 0
5 0 ju t a s a m p a i d e n g a n 2 5 0 ju t a 15% R p . 2 0 0 .0 0 0 .0 0 0
2 5 0 ju ta s a m p a i d e n g a n 5 0 0 ju ta 25% R p . 2 5 0 .0 0 0 .0 0 0
D ia ta s 5 0 0 J u ta 30% T id a k Te rb a ta s
Contoh :

Penghasilan kena pajak Rp. 275.000.000

Pajak penghasilan yang harus dipotong bagi wajib pajak yang memiliki NPWP adalah :

 5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000
 15% x Rp 200.000.000 = Rp 30.000.000
 25% x Rp 25.000.000 = Rp 6.250.000 (+)

Jumlah = Rp 38.750.000

Pajak penghasilan yang harus dipotong jika wajib pajak tidak memiliki NPWP adalah 20% lebih tinggi
yaitu :

 5% x 120% x Rp 50.000.000 = Rp 3.000.000


 15% x 120% x Rp 200.000.000 = Rp 36.000.000
 25% x 120% x Rp 25.000.000 = Rp 7.500.000 (+)

Jumlah = R p 4 6.500.000

R u m u s P e rh itu n g a n P P h 2 1 O ra n g P rib a d i
 P e n g h a s ila n B ru to (g a ji d a n tu n ja n g a n ) xxxx x
 Iu ra n B P J S /p re m i a s u ra n s i y g d ib a y a r p e ru s a h a a n xxxx x
 J a m in a n K e c e la k a a n K e rja xxxx x
 J a m in a n K e m a tia n xxxx x
 J a m in a n K e s e h a ta n xxxx x
 T u n ja n g a n P P h 2 1 y a n g d ib a y a rk a n p e ru s a h a a n xxxx x (+ )
J u m la h xxxxx
D ik u ra n g i
 B ia y a ja b a ta n (in g a t n ila i m a x im a ln y a ) xxxxx

 Biaya pensiun/ iuran JHT yang dibayarkan karyawan xxxxxx


 Iuran BPJS yang diberikan karyawan xxxxx(+)
Jumlah Xxxxxx
Penghasilan Netto Xxxxx(+)
PPTKP Xxxxx(-)
PKP xxxxxx
PPh Pasal 21 terutang (Tarif x PKP) Xxxxxx
PPh Pasal 21 yang telah dipotong Xxxxxx(-)
PPh 21 Kurang bayar xxxxxxx

Soal Test Pemahaman 5

Soal Tipe A

1.Siswati merupakan karyawati PT.Segoro Anakan. Siswati menikah dengan Siswanto yang bekerja sebagai
karyawan pada perusahaan yang sama. Siswati memiliki NPWP sendiri sesuai ketentuan UU KUP. Atas
kondisi diatas maka status PTKP yang sesuai dengan ketentuan perpajakan adalah

A. Bagi karyawati tersebut PTKP adalah untuk dirinya sendiri


B. Bagi karyawati tersebut PTKP adalah untuk dirinya sendiri ditambah PTKP untuk tanggungan
keluarga yang menjadi tanggungan sepenuhnya

C. Bagi karyawati tersebut PTKP adalah untuk dirinya sendiri ditambah PTKP untuk status kawin dan
tanggungan keluarga yang menjadi tanggungan sepenuhnya

D. Tidak berhak memasukkan PTKP dalam perhitungan PPh Pasal 21

E. Bagi karyawati tersebut PTKP adalah untuk dirinya sendiri ditambah PTKP untuk status kawin

2.Gunawan (belum memiliki NPWP), menikah dengan satu anak, bekerja sebagai pegawai tetap pada
perusahaan PT.Gemilang jaya. Menerima gaji yang dibayar mingguan sebesar Rp.1.500.000,-. PPh pasal 21
terutang setiap minggu adalah

A. Rp. 3.750,-

B. Rp. 15.000,-

C. Rp. 180.000,-

D. Rp. 150.000,-

E. Rp. 3.125,-

Jawab :

Penghasilan Seminggu Rp1.500.000

Gaji Sebulan (4x Rp1.500.000) Rp6.000.000

Pengurangan:

5%x Rp6.000.000 Rp300.000

Rp5.700.000

Pertahun (12xRp6.000.000) Rp68.400.000

PTKP

- WP Sendiri Rp15.840.000

- Tambahan Menikah Rp1.320.000

- Tanggungan 1 Anak Rp1.320.000

Rp18.480.000

Penghasilan Kena Pajak setahun Rp49.920.000

PPh 21 Terutang Seminggu

PPh 21 (5%x Rp49.920.000) = Rp2.496.000

PPh 21 Sebulan ( Rp2.496.000:12)= Rp208.000

PPh 21 Seminggu (Rp208.000:4) = Rp52.000


Tidak ada NPWP Berarti tarifnya 20%

20%x Rp52.000 = Rp10.400

3.Zakaria (WPOP yang terdaftar di KPP Kebun Jeruk) pada tahun 2017 bekerja padaperusahaan PT.Jaya
Abadi dengan memperoleh gaji sebulan Rp.7.000.000, dan membayar iuran pensiun sebesar Rp.100.000,-.
Zakaria sudah menikah tetapi belum mempunyai anak. PPh Pasal 21 perbulan adalah

A. Rp.915.000,-

B. Rp. 76.250,-

C. Rp. 19.062,-

D. Rp.975.000,-

E. Rp. 83.750,-

Jawab :

Penghasilan Bruto Sebulan Rp7.000.000

Pengurangan:

- Biaya jabatan (5%x Rp7.000.000) Rp350.000

- Iuran pensiun Rp100.000 (+)

Rp450.000 (-)

Penghasilan neto sebulan Rp6.550.000

Penghasilan Neto Setahun (12xRp6.550.000) Rp78.600.000

PTKP Setahun:

- Untuk WP sendiri Rp54.000.000

- Tambahan WP Kawin Rp4.500.000

Rp58.500.000

Penghasilan Kena Pajak setahun Rp20.100.000

PPh Pasal 21 Terutang setahun 5%x Rp20.100.000 Rp1.005.000

PPh Pasal 21 terutang sebulan Rp1.005.000÷12 Rp83.750

4. Untuk meningkatkan efisiensi dan meningkatkan laba perusahaan, PT.Syawal memberhentikan seorang
karyawan pada bulan desember 2016. Karyawan sudah memiliki NPWP dan membayarkan pesangon kepada
karyawan tersebut sesuai peraturan tenaga kerja yang berlaku sebesar Rp.550.000.000,-. PPh pasal 21 atas
pesangon tersebut adalah sebesar

A. Rp.137.500.000,-

B. Rp. 75.000.000,-

C. Rp. 80.000.000,-
D. Rp. 72.500.000,-

E. Rp. 70.000.000,-

Jawab :

Jumlah Pesangon: Rp550.000.000

Perhitungan Pajak Pesangon:

0%xRp50.000.000=0

5%xRp100.000.000=Rp5.000.000

15%xRp400.000.000=Rp60.000.000

Jumlah Pesangon Rp65.000.000

5. Karyawan dan karyawati menerima penghasilan dari pemberi kerja berupa kas dan non kas. Atas
penghasilan berupa natura dan atau kenimatan lainnya dengan nama dan dalam bentuk

apapun merupakan objek PPh Pasal 21, kecuali

A. Diberikan oleh bukan wajib pajak

B. Diberikan oleh wajib pajak yang dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final

C. Diberikan oleh wajib pajak yang dikenakan Pajak Penghasilan berdasarkan norma penghitungan
khusus

D. Diberikan oleh wajib pajak yang usahanya dibidang jasa perhotelan

E. Diberikan oleh wajib pajak UMKM yang menggunakan tarif Pajak penghasilan 1%.

Soal Kasus

PEGAWAI TETAP

1. Penghitungan PPh Pasal 21

Gaji Pokok Rp240.000.000

Premi Jaminan Kesehatan Rp2.400.000

THR Rp20.000.000

Tunjangan Jabatan Rp18.000.000

Tunjangan Makan Rp12.000.000

Tunjangan Transport Rp12.000.000

Penghasilan Bruto Rp304.400.000

Pengurangan:

- Biaya jabatan (5%x Rp309.200.000) Rp15.460.000


- Iuran Jaminan Hari Tua (2%xRp240.000.000) Rp4.800.000

Rp20.260.000

Penghasilan Neto Setahun Rp284.140.000

PTKP

- Untuk WP Sendiri Rp54.000.000

- Tambahan Menikah Rp4.500.000

- Tanggungan 3 Anak Rp13.500.000

Rp72.000.000

Penghasilan Kena Pajak Rp212.140.000

PPh Pasal 21 Setahun

5%x Rp212.140.000 Rp10.607.000

PPh Pasal 21 atas Gaji Sebulan

Rp10.607.000÷12 Rp883.916

Jumlah PPh Pasal 21 yang dipotong dari Januari s.d Desember 2016

12x Rp10.607.000 Rp127.284.000

2. Gaji dan Tunjangan Setahun Rp155.925.000

THR Rp15.000.000

Premi Kesehatan Rp1.350.000

Penghasilan Bruto Rp172.275.000

Pengurangan:

- Biaya jabatan (5%x Rp172.275.000) Rp8.613.750

- Iuran Hari Tua (2%xRp135.000.000) Rp2.700.000

Rp11.313.750

Penghasilan Neto Setahun Rp160.961.250

PTKP

- Untuk WP Sendiri Rp54.000.000

- Tambahan Menikah Rp4.500.000

- Tanggungan 2 Anak Rp9.000.000


Rp67.500.000

Penghasilan Kena Pajak Rp93.461.250

PPh Pasal 21 atas Penghasilan Setahun

5%x Rp93.461.250 Rp4.673.062

PPh atas Gaji Sebulan

Rp4.673.062÷12 Rp389.421

Jumlah PPh dipotong dari Januari s.d September 2016

9x Rp4.673.062 Rp42.057.558

3. Gaji dan Tunjangan Setahun Rp10.300.000

THR Rp4.000.000

Premi Kesehatan Rp480.000

Penghasilan Bruto Rp14.780.000

Pengurangan:

- Biaya jabatan (5%x Rp14.780.000) = Rp739.000

- Iuran Jaminan(2%xRp48.000.000) = Rp960.000

Rp1.699.000

Penghasilan Neto Setahun Rp13.081.000

PTKP

- Untuk WP Sendiri Rp54.000.000

- Tanggungan 1 Ayah Rp4.500.000

Rp58.500.000

Penghasilan Kena Pajak Setahun Rp45.419.000

PPh Pasal 21 atas Penghasilan

5%x Rp45.419.000 Rp2.270.950

Jumlah PPh dipotong dari Januari s.d Desember 2016

12x Rp45.419.000 Rp545.028.000


B. SELAIN PEGAWAI TETAP

1. Perhitungan PPh Pasal 21

Upah Sehari diatas Rp150.000

Rp550.000-Rp150.000 Rp400.000

PPh Pasal 21

5%xRp400.000 Rp20.000(Harian)

Upah 5 Hari kerja Rp550.000

PTKP

5X(Rp54.000.000÷360) Rp750.000

Penghasilan Kena Pajak Rp200.000

PPh Pasal 21

5%xRp200.000 Rp10.000

PPh Pasal 21 yang telah dipotong s.d hari ke 4

4xRp20.000 Rp80.000

PPh Pasal 21 yang harus dipotong pada hari ke-5 Rp70.000

Jadi Rp550.000-Rp70.000 Rp480.000

Tidak Memiliki NPWP

20%X Rp480.000 Rp96.000

2. Perhitungan PPh Pasal 21 adalah:

Upah Desember 2016 Rp20.000.000

PTKP

- Untuk WP Sendiri (Rp54.000.000:360) Rp150.000

Penghasilan kena Pajak Rp19.850.000

PPh Pasal 21 Setahun

5%x Rp19.850.000 Rp992.500

PPh Pasal 21 Sebulan

Rp992.500:12 Rp82.708

3. Upah Jasa Rp50.000

Penghasilan Neto Setahun 12x Rp50.000 Rp600.000

PPh Pasal 21 Setahun


5%xRp600.000 Rp30.000

PPh sebulan

Rp30.000:12 Rp2.500

4. Upah Marketing Rp5.000.000

PPh Pasal 21 5%x Rp5.000.000 Rp250.000

PPh Pasal 21 Sebulan Rp250.000:12 Rp20.833

PENGISIAN SPT

Data Perusahaan

1. Nama Perusahaan : PT DEMI MASA

NPWP : 02.123.456.8-123.000

Alamat : Jl.Semangka No.31 Jakarta

Telp : 021-9865432

Jenis Usaha : Bidang Distributor Mesin

2. Pegawai Tetap

SPT DESEMBER 2016

No Nama Alamat,NPWP,Jabatan,Status,Gaji Pokok

1 Iskandar Jl.Berliku No.17 Jakarta, 07.234.765.2-001.000,direktur,kawin,anak 2 dan 1

Keponakan ,Gaji Pokok Rp240.000.000,Tunjangan Strutural Rp62.000.000.

Jl.Jambu No.54 Jakarta, 07.432.567.7-002.000,manager,kawin,2 anak


kandung,gaji pokok Rp135.000.000,Tunjangan Struktural Rp35.925.000.
2 Anggoro

3. Prapto Jl.Rambutan No.56 Jakarta, 06.259.123.8-004.000,staff,tidak kawin dan 1


tanggungan ,Gaji Pokok Rp48.000.000,Tunjangan Struktural Rp9.500.000.

Selain Pegawai Tetap


Tangga Nama Transaksi
l

Des Anton Pegawai Upah Harian bekerja selama 5 hari Sebesar Rp550.000,Belum
2016 ber NPWP.

Des Dr. Andrean Honor atas pemeriksaan Kesehatan sebesar Rp20.000.000, NPWP :
2016 07.521.571.3-001.000.

Des Agung Upah Jasa service ACRp50.000, belum ber NPWP.


2016

Des Bagus Setyanto Pembayaran Honor Konsultan Marketing Rp5.000.000, NPWP:


2016 07.246.210.0-035.000.

Anda mungkin juga menyukai