AUDITING 2
“PEMERIKSAAN LIABILITAS JANGKA PANJANG”
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan kita kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan
makalah ini dengan judul “Liabilitas Jangka Panjang”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Auditing 2.
Dalam makalah ini mengulas tentang definisi dan contoh liabilitas jangka panjang,
tujuan pemeriksaaan liabilitas jangka panjang serta audit prosedur yang disarankan.
Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya
kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Demikian, apabila ada kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Semoga makalah ini bermanfaat. Terima Kasih.
Kelompok 3
1
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................. 13
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Asumsi dasar dari suatu audit laporan keungan adalah bahwa laporan
tersebut akan dimanfaatkna kelompok-kelompok berbeda untuk maksud yang
berbeda. Oleh karenanya, jauh lebih efisien memperkerjakan satu auditor
3
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
a) Kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka waktu lebih dari dua
belas
Terdapat kewajiban yang akan jatuh tempo dalam siklus operasi tahun
berikutnya, diharapkan dapat dibiayai kembali atau diperpanjang kembali
sehingga tidak diharapkan adanya penggunaan modal kerja lancar. Kewajiban
seperti itu merupakan bagian dari pembiayaan jangka panjang perusahaan
yang diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang. Dalam hal tidak
terdapat perjanjian mengenai pembiayaan kembali, maka pembiayaan kembali
tidak dapat diasumsikan akan terjadi secara otomatis sehingga liabilitas harus
5
diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek. Perjanjian kembali harus
secara resmi disepakati sebelum laporan keuangan yang disetujui
membuktikan bahwa pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca) subtansi
liabilitas merupakan liabilitas jangka panjang.
Kredit investasi yaitu pinjaman dari bank atau lembaga keuangan bukan
bank.yang digunakan untuk pembelian aset tetap, kecuali tanah, misalnya
gedung danmesin.
Jika pinjaman tersebut diperoleh dari bank atau lembaga keuangan di luar
negeri, disebut off-shore loan.Dalam hal ini pinjaman diperoleh dalam
mata uang asing dan pembayaran kembali pinjaman maupun bunganya
juga dilakukan dalam mata uang asing.
6
mengeluarkan obligasi, misalnya: Jasa Marga, Astra, Bakrie & Brothers,
Indomobil, dan lain-lain. Ada beberapa jenis obligasi adalah sebagai
berikut.
a. Registered Bonds
c. Term Bonds
d. Serial Bonds
e. Convertible Bonds
f. Callable Bonds
g. Secured Bonds
Wesel bayar yang jatuh temponya lebih dari satu tahun yaitu suatu
pernyataan tertulis dari debitur bahwa ia berjanji untuk membayar sejumlah
tertentu, pada tanggal tertentu, dengan memperhitungkan tingkat bunga
tertentu.
7
5. Utang Subordinasi (Subordinated Loan)
a. tanpa bunga;
6. Bridging Loan
Yaitu utang yang diperoleh dari perusahaan leasing untuk pembelian aset
tetap (dalam bentuk capital lease atau sales and lease back) dan biasanya
dicicil dalam jangka panjang.
Bagian dari utang leasing yang jatuh tempo dalam waktu kurang dari 1
tahundikelompokkan sebagai utang jangka pendek.Sedangkan yang jatuh
temponya lebih dari satu tahun dikelompokkan sebagai liabilitas jangka
panjang.Sekarang ini istilah yang digunakan dalam PSAK adalah utang
sewa.
8
B. TUJUAN PEMERIKSAAN (AUDIT OBJECTIVES) LIABILITAS
JANGKA PANJANG
4. Liabilitas jangka panjang yang berasal dari legal claim atau aset yang
dijaminkan sudah diidentifikasi;
5. Liabilitas jangka panjang dalam valuta asing per tanggal laporan posisi
keuangan (neraca) sudah dikonversikan ke dalam rupiah dengan kurs tengah
Bank Indonesia per tanggal laporan posisi keuangan (neraca) dan selisih kurs
yang terjadi sudahdibebankan/dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan;
6. Biaya bunga dan bunga yang terutang dari liabilitas jangka panjang serta
amortisasi dari premium/discount obligasi telah dicatat per tanggal laporan
posisi keuangan (neraca);
7. Biaya bunga liabilitas jangka panjang yang tercatat pada tanggal laporan
posisikeuangan (neraca) betul telah terjadi, dihitung secara akurat dan
merupakan bebanperusahaan;
9
9. Bagian dari liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun yang
akan datang sudah direklasifikasi sebagai kewajiban lancar;
10. Liabilitas jangka panjang berikut discount, premium, dan bunga yang timbul
sudah dicatat dengan akurat dan diklasifikasikan serta diungkapkan dalam
laporan keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan, sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan ETAP/PSAK/IFRS.
3. Kirim konfirmasi kepada bank yang antara lain menanyakan mengenai: plafon
kredit, saldo per tanggal laporan posisi keuangan (neraca), tingkat bunga,
jangka waktu pinjaman dan jaminan kredit.
4. Minta salinan (copy) perjanjian kredit untuk permanent file, lalu perhatikan
apakah data yang terdapat dalam perjanjian kredit tersebut sesuai dengan data
yang tercantum dalam kertas kerja pemeriksaan liabilitas jangka panjang.
10
rugi. Discount/premium yang belum diamortisasi harus dilaporkan sebagai
pengurangan/penambahan dari nilainominal obligasi.
7. Periksa apakah ada liabilitas jangka panjang atau wesel bayar yang
diperpanjang (di-renewed) setelah tanggal laporan posisi keuangan (neraca),
untuk mengetahui apakah utang tersebut harus tetap disajikan sebagai
liabilitas jangka panjang atau sebagai utang lancar. Selain itu harus
diperhatikan juga apakah ada liabilitas jangka panjang atau wesel bayar yang
(benar-benar telah) dilunasi setelah tanggal laporan posisi keuangan (neraca),
walaupun belum jatuh tempo. Maksudnya untuk mengetahui apakah liabilitas
jangka panjang tersebut harus direklasifikasi sebagai liabilitas jangka pendek
atau tidak.
8. Seandainya ada utang dari pemegang saham atau dari direksi atau dari
perusahaan afiliasi, harus dikirim konfirmasi dan diperiksa apakah ada
pembebanan bunga atas pinjaman tersebut.
10. Periksa apakah ada bagian dari liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun yang akan datang, sehingga harus direklasifikasi
sebagai liabilitas jangka pendek.
11. Seandainya ada liabilitas jangka panjang yang harus dibayar kembali dalam
mata uang asing, periksa apakah per tanggal laporan posisi keuangan (neraca)
sudah dikonversikan kedalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank
Indonesia per tanggal laporan posisi keuangan (neraca) dan selisih kurs yang
terjadi sudah dibebankan/dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan.
11
12. Lakukan penelaahan analitis (analytical review procedures) terhadap liabilitas
jangka panjang dan biaya bunganya, untuk melihat kemungkinan terjadinya
kesalahan dalam pencatatan biaya bunga.
13. Tarik kesimpulan apakah penyajian liabilitas jangka panjang di laporan posisi
keuangan (neraca) dan catatan atas laporan keuangan dilakukan sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan ETAP/PSAK/IFRS.
12
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban perusahaan pada pihak ketiga yang
harus dilunasi dan jatuh temponya lebih dari satu tahun atau setelah tanggal
neraca.Keberadaan dan keterjadian auditor membuktikan apakah saldo hutang jangka
panjang mencerminkan kepentingan transaksi yang berkaitan dengan hutang jangka
panjang selama tahun yang diaudit.
13
DAFTAR PUSTAKA
14