Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kekuatan dan kemampuan, sehingga makalah yang berjudul “UTANG JANGKA
PANJANG” ini dapat diselesaikan. Dengan segala kemampuan penulis yang terbatas, makalah
ini mencoba menguraikan tentang tema, topik, dan judul. Dan dengan adanya makalah ini
Penulis berharap sedikit membantu para pembaca dan Penulis sendiri dalam memahami cara
menentukan tema, topik, dan judul yang baik dan benar.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, Penulis mohon saran dan kritiknya yang bersifat membangun untuk
menyempurnakan Makalah ini dengan harapan untuk memperbaiki kualitas makalah.
Mudah-mudahan makalah ini dapat berguna khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
kita semua yang membacanya.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dengan makalah berjudul Hutang Jangka Panjang ini, kita dapat memahami
permasalahan ini. Hutang jangka panjang merupakan kewajiban yang dapat dibayar
lebih dari 1 tahun atau 12 bulan. Kewajiban jangka panjang juga sering disebut sebagai
debt-financing, artinya kegiatan pendanaan yang dilakukan dengan cara meminjam atau
berhutang. Dan akan dilunasi dari sumber-sumber yang bukan dari kelompok aktiva
lancar, seperti peralatan, gedung, tanah, investasi saham atau investasi obligasi jangka
panjang, dan sebagainya. Hutang jangka panjang ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu
hutang hipotik dan obligasi. Dari jenis-jenis tersebut memiliki pengertian,pemahan dan
cara mengerjakan yang berbeda satu sama lain.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
4. Manfaat Penulisan
PEMBAHASAN
Hutang jangka panjang adalah kewajiban kepada pihak tertentu yang harus dilunasi
dalam jangka waktu lebih dari satu perioda akuntansi (1 tahun) dihitung dari tanggal
pembuatan neraca per 31 Desember. Pembayaran dilakukan dengan kas namun dapat diganti
dengan asset tertentu. Dalam operasional normal perusahaan, rekening hutang jangka
panjang tidak pernah dikenai oleh transaksi pengeluaran kas. Pada akhir periode akuntansi
bagian tertentu dari hutang jangka panjang berubah menjadi hutang jangka pendek. Untuk
itu harus dilakukan penyesuaian untuk memindahkan bagian hutang jangka panjang yang
jatuh tempo menjadi hutang jangka pendek.
Saat skala operasional perusahaan berkembang atau dalam membangun suatu perusahaan
dibutuhkan sejumlah dana. Dana yang diperlukan untuk Investasi dalam aktiva tetap yang
akan memberikan manfaat dalam jangka panjang sebaiknya diperoleh dari hutang jangka
panjang atau dengan menambah modal. Dalam hal ini perusahaan memiliki dua pilihan yaitu
menarik hutang jangka panjang atau menambah modal sendiri dengan mengeluarkan saham.
Ada beberapa kelebihan menarik hutang jangka panjang melalui obligasi dibanding
menambah modal sendiri dengan mengeluarkan saham.
1.) Pemegang obligasi tidak mempunyai hak suara dalam kebijakan perusahaan
sehingga tidak mempengaruhi manajemen.
2.) Bunga obligasi mungkin lebih rendah dibanding deviden yang harus dibayarkan
kepada pemegang saham.
3.) Bunga merupakan biaya yang dibebankan pada perusahaan yang dapat mengurangi
kewajiban pajak sedangkan deviden adalah pembagian laba yang tidak dapat
dibebankan sebagai biaya.
1.) Bunga obligasi adalah beban tetap baik dalam keadaan perusahaan mendapat laba
atau mengalami kerugian.
2.) Jika perusahaan tidak mampu membayar obligasi yang jatuh tempo, pemegang
obligasi tetap mempunyai hak untuk menuntut pengembalian obligasi sedangkan
pemegang saham tidak mempunyai hak demikian karena pemegang saham adalah
pemilik perusahaan yang turut bertanggung jawab menanggung resiko kerugian
perusahaan.
Jenis - Jenis Hutang Jangka Panjang
Secara garis besar hutang jangka panjang digolongkan pada tiga golongan yaitu :
1. Hutang Hipotik.
Hutang yang timbul berkaitan dengan perolehan dana dari pinjaman yang
dijaminkan dengan harta tetap. Dalam penjanjian disebutkan harta peminjam yang
dijadikan jaminan berupa tanah atau gedung. Jika peminjam tidak melunasi pada
waktunya, pemberi pinjaman dapat menjual jaminan tersebut yang kemudian
diperhitungkan dengan hutang. Adalah penyerahan tertulis mengenai hak atas harta
benda tak bergerak untuk mejamin pembayaran hutang dengan ketentuan bahwa
penyerahan itu akan dibatalkan setelah waktu pembayaran. Bahwasannya hutang
jangka panjang boleh membuat hipotek, dia juga bisa diansur, dan lain-lain. Yang
menjadi contoh dari kewajiban jangka panjang ini adalah sewa/rental.
Dalam hal ini juga dijelaskan mengenai amortisasi yakni pelunasan hutang dengan
ansuran berkala atau penyusutan atas aktiva berwujud dan tidak berwujud seperti
halnya goodwill, patent, dan lain-lain. Dalam amortisasi ada dua metode yaitu bunga
efektif dan garis lurus. Metode penetuan bunga dalam amortisasi yang efektif di
antaranya adalah biaya bunga obligasi dan diskon obligasi atau amortisasi premium
yang dirumuskan dengan premium obligasi dibagi dengan jumlah bunga dalam, satu
periode sedangkan metode garus lurus di antaranya adalah matching principlei dan
amortisasi garis lurus.
2. Hutang Obligasi.
Hutang yang timbul berkaitan dengan dana yang diperoleh melalui pengeluaran
surat-surat obligasi. Pembeli obligasi disebut pemegang obligasi. Dalam surat obligasi
dicantumkan nilai nominal obligasi, bunga pertahun, tanggal pelunasan obligasi dan
ketentuan lain sesuai jenis obligasi tersebut biasanya meliputi bond, wesel jangka
panjang, dan obligasi sewa. Bond biasanya berasal dari bunga hutang wesel ditahan
yang pada umumnya dikeluarkan oleh sebuah perusahaan, lembaga tinggi, maupun
agen pemerintahan sehingga banyak menarik investor seperti halnya saham biasa yang
dijual dengan jumlah kecil (biasanya dalam ribuan dollar). Bond dalam perusahaan
menadatangkan keuntungan datau tidak. Di antara keuntungan bond adalah tidak
adanya pengaruh dari kontrol pemegang saham, penyimpanan pajak, dan
pendapatan/keuntungan yang diperoleh akan lebih besar sedangkan kerugiannya adalah
bunga harus dibayar sesuai periode yang dipakai dan prinsip nilai akan dibayar ulang
waktu jatuh tempo.Ada enam tipe hutang obligasi yaitu :
1. Obligasi tidak terjamin.
2. Obligasi berjangka.
3. Obligasi berseri.
4. Obilgasi terdaftar.
5. Obligasi terjamin.
6. Kupon obligasi
Jika dilihat dari sudut pandang lain, obligasi ada dua yaitu obligasi yang dapat
ditukar, yakni dia bisa ditukar dengan saham biasa tergantung pilihan pemilik saham
dan obligasi tebus. Nilai pasar obligasi bisa dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya
adalah jumlah dollar yang diterima, jangka waktu sampai jumlah kesemuanya diterima,
dan suku bunga pasar.
Jika sebuah obligasi ditukar langsung dengan saham umum maka dia tidak akan
mengeluarkan gain atau loss karena hal itu tidak termasuk kas, melainkan non cash.
Jenis-jenis Obligasi :
1. Obligasi berjangka (term bonds), yaitu semua obligasi dari satu emisi (penerbit
obligasi) yang memiliki tanggal jatuh tempo yang sama. Jike berbeda-beda
disebut obligasi berseri (serial bonds).
2. Obligasi konvertibel (convertible bonds), adalah obligasi yang bisa
dipertukarkan dengan sekuritas lainnya, misalkan saham biasa.
3. Callable bonds, yaitu obligasi yang dapat ditarik atau ditebus sebelum jatuh
tempo.
4. Secured bonds, yaitu obligasi yang dijamin dengan kekayaan lain milik
perusahaan penerbit obligasi itu sendiri, jika tanpa dijamin disebut unsecured
bonds / junk bonds.
5. Obligasi syariah.
Rasio hutang terhadap total aktiva (debt to total assets ratio) mengukur persentase
total aktiva yang disediakan oleh kreditor. Perhitungan ini ditunjukkan pada rumus
berikut dengan total hutang (baik kewajiban jangka panjang maupun jangka
pendek) dengan total aktiva seperti yang ditunjukkan sebagai berikut :
Rasioa berapa kali bunga dihasilkan (times interest earned ratio) menunjukkan
perusahaan untuk membayar bunga ketika jatuh tempo. Hal tersebut dihitung
dengan membagi laba sebelum beban bunga dan pajak penghasilan dengan beban
bunga seperti yang ditunjukkan sebagai berikut ini :
Hutang terhadap Total Aktiva = Laba sebelum pajak penghasilan dan beban bunga
Beban bunga
Karena pembayaran obligasi melibatkan kas dalam jumlah besar, kontrak obligasi
dapat mengatur agar ka dipindahkan secara periodikke dana kas khusus selama jangkam
waktu obligasi. Dana kas khusus seperti ini disebut dana pelunasan (sinking fund).
Ketika kas dipindahkan ke dana pelunasan, kas tersebut dicatat dalam akun yang
bernama kas dana pelunasan sinking fund cash). Investasi yang dibeli dengan menggunakan
kas dana pelunasan dicatat dalam akun investasi dana pelunasan (sinking fund investment).
Saat pendapatan (bunga atau deviden) diterima, maka dicatat dalam akun pendapatan dana
pelunasan (sinking fund revenue).
2) PENEBUSAN OBLIGASI
Obligasi yang dapat ditebus (callable bonds) dapat dibelikembali oleh perusahaan
penerbit dalam periode waktu dan pada harga yang dinyatakan dalam kontrak obligasi.
Kas xxx
Laba atas penebusan obligasi xxx
Dalam pembelian obligasi, apabila ternyata harga perolehan tidak sama dengan nilai
nominal obligasi maka akan terjadi premium dan discount. Premium obligasi disebut pula
Agio obligasi terjadi bila harga perolehan lebih besar daripada nilai nominal obligasi.
Discount obligasi atau Disagio obligasi terjadi bila nilai nominal obligasi lebih besar daripada
harga perolehan obligasi. Premium maupun discount diamortisasi sepanjang umur obligasi,
sehingga pada tanggal jatuh tempo obligasi nilai buku Investasi Jangka Panjang – Obligasi
akan menunjukkan jumlah yang sama dengan nilai nominal obligasi. Amortisasi premium
dan discount dihitung dengan cara menghitung:
Ada 2 cara untuk amortisasi agio atau disagio obligasi yaitu dengan metode garis lurus
(straight-line method) dan metode bunga efektif (effective interest method).
Metode Garis Lurus
Agio obligasi
Amortisasi agio obligasi / bulan =
Umur obligasi dalam bulan
Amortisasi agio obligasi th ttt = umur obligasi dalam bln x amortisasi agio obligasi
/ bulan
Jurnal tanggal 31 Desember 200..
Agio obligasi xxx -
Biaya bunga obligasi - xxx
Disagio obligasi
Amortisasi disagio obligasi / bulan =
Umur obligasi dalam bulan
Amortisasi disagio obligasi th ttt = umur obligasi dalam bln x amortisasi disagio
obligasi / bulan
Jurnal tanggal 31 Desember 200..
Biaya bunga obligasi xxx -
Disagio obligasi - xxx
PT A tanggal 1 Maret 2009 mengeluarkan obligasi sebanyak 100.000 lembar dengan nilai
nominal Rp.1.000/lembar, bunga sebesar 12 %/tahun dibayar setiap tanggal 1 Januari dan 1
Juli. Obligasi tersebut jatuh tempo tanggal 1 Januari 2013.Harga jual obligasi sebesar
Rp.99.540.000.
Diminta:
1. Hitunglah amortisasi disagio obligasi / bulan
2. Hitunglah amortisasi disagio obligasi tahun 2009 dan buatlah jurnal untuk mencatatnya
3. Susunlah tabel amortisasi disagio obligasi metode garis lurus.
1. Umur obligasi:
Tahun 2009 : 10 bulan
Tahun2010 : 12 bulan
Tahun 2011 : 12 bulan
Tahun 2012 : 12 bulan +
46 bulan
(Rp1.000x100.000)-Rp.99540.000
Amortisasi disagio obligasi / bulan =
46
=Rp.10.000
Jurnal:
1/7-‘10 3 6.000.000
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan