Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH TEORI AKUNTANSI

“ KONSEP HUTANG DAN EKUITAS ”

Dosen pengempu : Zhulby Nhurul Hidayah N,S.E., M.Ak.

DISUSUN OLEH :

Nirwana Jamal (20AK007)

Dwi Rachma Indah (20AK015)

Muh Nur Faidzi (20AK014)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NUSANTARA MAKASSAR

MAKASSAR

2021/2022
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya sampaikan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas Berkat
dan Rahmatnya serta penyertaannya kami dapat menyelesaikan makalah untuk tugas
mingguan mata kuliah Akuntansi Keuangan II ini dengan materi “Konsep hutang dan
ekuitas ” guna memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pengampu.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kami maupun teman-teman yang turut membacanya mengenai KONSEP
HUTANG DAN EKUITAS. Kami juga menyadari bahwa di dalam makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran. Semoga pahala
sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami memohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik
dan saran yang membangun dari teman-teman maupun dosen pengampu demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.

Makassar, 31 Maret 2022

Kelompok 3
 PENGERTIAN HUTANG

Dalam FASB dalam SFAC No. 6, hutang didefinisikan sebagai pengorbanan manfaat ekonomi
masa mendatang yang mungkin timbul karena kewajiban sekarang suatu entitas untuk
menyerahkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lain di masa mendatang sebagai
akibat transaksi masa lalu. Sama dengan definisi hutang yang dikemukakan FASB, IAI (1994)
definisi hutang (kewajiban) yaitu hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa
lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan
yang mengandung manfaat ekonomi (paragraph 62). Menurut Soemarso (2008 : 81) Kewajiban
(hutang) adalah pengorbanan ekonomi yang harus dilakukan perusahaan dimasa mendatang
karena tindakan atau transaksi sebelumnya. Pengorbanan ekonomi dapat berbentuk penyerahan
uang, aktiva lain, jasa-jasa atau dilakukannya pekerjaan tertentu. Tindakan atau transaksi itu
dapat berupa diterimanya uang, barang atau jasa, diakuinya suatu biaya atau kerugian.
Kewajiban mengakibatkan adanya ikatan yang memberikan hak kreditur untuk mengklaim
aktiva perusahaan. Kewajiban biasanya dapat ditentukan jumlahnya atau mudah ditaksir dan
dinyatakan dalam satuan uang. Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan diatas
hutang/kewajiban adalah suatu pengorbanan ekonomi yang dilakukan perusahaan dimasa yang
akan datang yang timbul dari aktivitas transaksi sebelumnya. Pengorbanan tersebut dapat
berupa penyerahan uang, barang atau jasa yang diakui sebagai biaya atau kerugian. II.

 KLASIFIKASI HUTANG

Sama dengan halnya aktiva hutang juga memiliki dua kelompok utama. Kedua jenis hutang
tersebut dalah hutang lancar dan hutang jangka panjang. Berikut uraian satu persatu mengenai
hutang tersebut.

1. Hutang jangka pendek Menurut Lubis (2017 : 240) Hutang lancar adalah kewajiabn-
kewajiban yang akan jatuh tempo dalam satu tahun selama satu siklus kegiatan normal
perusahaan. Satu siklus normal adalah periode waktu yang diperlukan dari sejka kas dibayarkan
untuk pembelian barang atau jasa yang dibutuhkan untuk produksi sampai dengan kas dari hasil
penjualan produk perusahaan diterima Karena hutang melibatkan pengorbanan dimasa ang akan
datang maka hutang lancar mengandung unsur ketidakpastian.
Hutang jangka pendek memiliki dua manfaat, yaitu fleksibilitas dan biaya yang lebih murah.

1) Fleksibilitas, hutang jangka panjang bersifat fleksibel, dapat digunakan kapan saja perusahaan
membutuhkannya.
2) Biaya lebih murah, Pada umumnya suku bunga hutang jangka pendek lebih rendah daripada
hutang jangka panjang, karena semakin panjang periode hutang, maka semakin besar bunganya.

Selain memiliki manfaat hutang jangka panjang juga memiliki kelemahan, kelemahan hutang
jangka pendek yaitu:

a) Likuiditas, hutang jangka pendek memiliki likuiditas lebih buruk dibanding jangka panjang.
Likuiditas hutang jangka panjang lebih mantab terjamin, sedangkan hutang jangka pendek
debitur harus sering menyediakan dana untuk melunasinya, atau membayar bunganya dan
memperpanjang pinjaman pokoknya berulang-ulang.

b) Ketidakpastian biaya/bunga, bunga hutang jangka panjang senantiasa mudah berubah


sesuai dengan suku bunga rata-rata pasar yang berlaku dan persepsi kreditur terhadap tingkat
risiko perusahaan debitur.

Kelompok atau jenis hutang jangka pendek meliputi :


a. Hutang dagang, hutang yang timbul akibat terjadi pembelian barang dagangan.
b. Hutang wesel, janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada suatu tanggal
tertentu dimasa depan dan dapat berasal dari pembelian, pembiayaan, atau transaksi lainnya. c.
Biaya yang masih harus dibayar, penerimaan uang untuk penjualan barang atau jasa yang
belum terealisasi. Seperti hutang gaji, bunga dan lain-lain.
d. Hutang bank merupakan kewajiban jangka pendek atau jangka panjang kepada bank atau
lembaga keuangan yang disebabkan pinjaman yang diterima oleh perusahaan.
e. Hutang deviden merupakan sejumlah yang terutang oleh peusahaan kepada para pemegang
saham karena adanya distribusi yang telah diumumkan oleh dewan komisaris.

2. Hutang jangka panjang Menurut Lubis (2017 : 240) Hutang jangka panjang merupakan
hutang yang memiliki waktu pembayaran lebih dari satu tahun atau melebihi siklus operasi
perusahaan. Hutang jangka panjang meliputi:

a. Hutang obligasi merupakan instrumen keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan dan dijual
ke investor.
b. Saham Saham merupakan bukti kepemilikan suatu perusahaan. Pemegang saham
memperoleh pendapatan dari dividen dan capital gain.
c. Hipotek merupakan instrumen utang dengan pemberian hak tanggungan atas properti dan
pinjaman kepada pemberi pinjaman sebagai jaminan terhadap kewajibannya.
d. Hutang dari lembaga keuangan Hutang bisa langsung diperoleh melalui bank atau lembaga
nonbank.
e. Modal ventura merupakan bentuk penyertaan modal dari perusahaan pembiayaan kepada
perusahaan yang membutuhkan dana untuk jangka waktu tertentu.
f. Hutang wesel jangka panjang Merupakan surat berharga yang berisi perintah tak bersyarat
dari bank penerbit draftkepada pihak lainnya untuk membayar sejumlah uang kepada seseorang
tertentu atau orang yang ditunjuknya pada waktu yang telah ditentukan.
g. Hutang sewa guna Merupakan kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan
barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu
berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih bagi perusahaan
tersebut untuk membeli barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu
leasing berdasarkan nilai sisa uang yang telah disepakati bersama.
h. Hutang pensiun Merupakan perjanjian dimana perusahaan akan memberikan pembayaran
kepada karyawan setelah mereka berhenti bekerja untuk jasa yang telah diberikan pada masa
bekerja.

 KARAKTERISTIK HUTANG
Dalam FASB dalam SFAC No. 6, hutang didefinisikan sebagai pengorbanan manfaat ekonomi
masa mendatang yang mungkin timbul karena kewajiban sekarang suatu entitas untuk
menyerahkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lain di masa mendatang sebagai akibat
transaksi masa lalu. Sama dengan definisi hutang yang dikemukakan FASB, IAI (1994)definisi
hutang (kewajiban) yaitu hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang
mengandung manfaat ekonomi (paragraph 62). Dari pengertian tersebut komponen utama hutang
antara lain:

1) Kewajiban Sekarang Kewajiban timbul karena pada saat sekarang suatu entitas memiliki
tanggung jawab yang tidak dapat dihindari untuk menyerahkan barang/jasa.
2) Kewajiban kepada pemilik Meskipum kedua pihak tersebut memiliki hak terhadap aktiva,
namun keduanya memiliki hak yang berbeda.
3) Hasil Transaksi Masa Lalu Syarat lain dari hutang adalah berasal dari transaksi masa lalu.
 TERJADINYA HUTANG
Intrepretasi terhadap terjadinya hutang cenderung didasarkan konsep economic substance over
legal form bukan semata-mata pada aspek yuridisnya. Dengan demikian, apabila dinilai dari
substansi ekonomi suatu transaksi/peristiwa memenuhi kriteria hutang, otomatis hutang akan
diakui dan disajikan dalam neraca.

1. Keadaan Yang Dapat Menimbulkan Hutang Untuk menentukan suatu transaksi sebagai hutang
atau bukan, sangat tergantung pada kemampuan untuk menafsurkan transaksi/kejadian yang
menimbulkannya.
2. Unconditional Right Of Offset Kewajiban yang berasal dari kontrak berjalan untuk memperoleh
suatu barang dan jasa di masa mendatang dapat dikatakan sebagai suatu transaksi hutang atau
sebaliknya bukan hutang.

 PENGUKURAN HUTANG
Dasar pengukuran hutang adalah jumlah rupiah sumber ekonomi yang harus dikorbankan
apabila pada saat penilaian (pelaporan), hutang dilunasi. Dengan demikian, dasar penilaian
yang digunakan adalah nilai sekarang pengeluaran kas/pengorbanan sumber ekonomi masa
mendatang untuk melunasi hutang tersebut sampai tanggal jatuh tempo. Besarnya nilai hutang
tersebut harus didiskontokan dengan tingkat bunga tertentu dengan rumus sebagai berikut:

PV = F (1 + r)-1 Ket: PV = Nilai sekarang dari hutang pada tanggal penilaian F = Aliran kas
masa mendatang pada periode t dari tanggal penilaian.

 PENYELESAIAN HUTANG

IAI (1994: paragraf 62) salam SAK menyebutkan bahwa penyelesaian kewajiba masa kini
biasanya melibatkan perusahaan untuk mengorbankan sumber daya yang memiliki manfaat
masa depan demi untuk memenuhi tuntutan pihak lain.

 KONVERSI KEWAJIBAN MENJADI EKUITAS

Kewajiban juga dapat dihapus dengan cara lain seperti kreditor membebaskan atau
membatalkan haknya.
1. In-Subsance Defeseance In-Subsance Defeseance adalah suatu rencana perjanjian dimana
seorang debitur menempatkan sejumlah tertentu harta moneter secukupnya yang bebas resiko
pada kuasa badan perwakilan (trust) tertentu untuk digunakan sebagai pembayaran hutang di
masa mendatang.

 KONSEP EKUITAS
Teori Ekuitas Teori ekuitas adalah teori yang menjelaskan sudut pandang yang
digunakan dalam akuntansi berkaitan dengan penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Dengan kata lain, penyusunan dan penyajian laporan keuangan sangat tergantung pada sudut
pandangyang digunakan yaitu siapa yang dianggap paling berkepentingan terhadap laporan
keuangan.  Teori Proprietary Teori ini muncul sebagai perwujudan dari sistem pembukuan
berpasangan. Teori ini memusatkan perhatiannya kepada pemilik. Jadi dalam akuntansi, tujuan
perusahaan, jenis modal, makna rekening dan lain-lain semuanya dilihat dari sudut pandang
pemilik. Dengan demikian tujuan perusahaan adalah meningkatkan kemakmuran pemilik.
Persamaan akuntansi yang digunakan adalah :

Aktiva – hutang = modal Aktiva

merupakan kekayaan pemilik, sementara hutang merupakan kewajiban pemilik. Kepemilikan ini
dianggap sebagai nilai bersih dari perusahaan untuk pemilik. Ketika usaha baru dimulai, nilai ini
sama dengan investasi pemilik. Selama berjalanmya usaha maka nilai perusahaan sama
denganinvestasi awal ditambahakumulasi laba bersih setelah dikurangi prive untuk pemilik. Jadi
teori proprietary menganut wealth concept. Teori proprietary sangat cocok diterapkan untuk
organisasi perusahaan perseorangan dan firma oleh karna dalam bentuk organisasi ini ada
hubungan personal antara manajemen perusahaan dengan pemilik perusahaan. Hal ini
disebabkan laba bersih atau net inocme ditambah setiap periode ke rekening modal pemilik
walaupun perhitungan laba bersih tidak mengukur kenaikan bersih kekayaan.
Makna laba (Income) Berdasarkan sudut pemilik, pendapatan diartikan kenaikan modal pemilik,
sementara biaya diartikan Sebagai penurunan modal pemilik.
Dengan demikian laba merupakan kenaikan kekayaan atau kemakmuran pemilik selama satu
periode yang menjadi hak bagi pemilik

1. Teori Entitas ( Kesatuan Usaha) Teori entitas muncul untuk mengatasi kelemahan yang
melekat pada teori proprietary. Kenyataan menunjukkan bahwa perkembangan kegiatan usaha
menyebabkan perusahaan menjadi unit usaha yang berdiri sendiri terpisah dari identitas pemilik.
Hal ini berarti terdapat pemisah antara kepentingan pribadi pemilik dengan kepentingan
perusahaan. Perusahaan dianggap Bertindak atas nama dan kepentingannya sendiri terpisah dari
pemilik. Teori entitas didasarkan atas persamaan akuntansi: Aktiva = Hutang = Modal Atau
Aktiva = Modal ( Hutang = Modal Pemilik) Jadi hutang adalah kewajiban khusus perusahaan,
dan aktiva menunjukkan hak perusahaan menerima barang dan jasa khusus atau manfaat lainnya
Ada
2 versi teori entitas, yaitu:
1) Versi Tradisional Menurut pandangan tradisional perusahaan beroperasi untuk pemegang
ekuitas (equity holders) yaitu pihak yang memberi dana bagi perusahaan. Dengan
demikian perusahaan harus melaporkan status investasi dan konsekuensiinvestasi yang
dilakukan pemilik
2) Versi Baru Pandangan ini menyatakan bahwa perusahaan beroperasi atas namanya sendiri
dan berkentingan terhadap kelangsungan hidupnya sendiri.

Oleh karena pemilik dan kreditor merupakan pemegang ekuitas yang memberi dana, maka
persamaan akuntansinya adalah Aktiva = Ekuitas Atas dasar teori entitas, neraca yang
disajikan mengandung makna sebagai berikut:

o Aktiva perusahaan menyajikan informasi langsung mengenai nilai unit usaha


o Ekuitas menunjukkan laporan tidak langsung terhadap jumlah nilai yang sama
o Aktiva adalah milik perusahaan
o Hutang merupakan kewajiban perusahaan bukan kewajiban pemilik
o Aktiva non moneter lebih relevan bila diukur dengan cost histories karena nilai total aktiva
sama dengan umlah pasivanya.

pemegang saham memiliki ekuitas di perusahaan seperti pemegang ekuitas lainnyan, tetapi
pemegang saham tidak dianggap sebagai pemilik. Jadi, teori ekuitas residual merupakan
pandangan antara teori proprietary dan teori entitas. Dalam pandangan ini persamaan
akuntansinya menjadi:

Aktiva – Ekuitas khusus = Ekuitas Residual Ekuitas khusus meliputi klaim kreditur
dan ekuitas pemegang saham preferen

Namun demikian pada kasus khusus dimana kerugian begitu besar sehingga perusahaan
mengalami kebangkrutan, ekuitas pemegang saham biasa dapat hilang dan pemegang saham
preferen atau pemegang obligasi menjadi pemegang ekuitas residual. Tujuan pendekatan
ekuitas residual adalah memberikan informasi yang lebih baik kepada pemegang saham biasa
dalam rangka pengambilan keputusan investasi.

DAFTAR PUSTAKA
https://pdfcoffee.com/kelompok-2-konsep-hutang-dan-ekuitas-pemilik-pdf-free.html

Anda mungkin juga menyukai