Anda di halaman 1dari 30

AKUNTANSI KEUANGAN

Disusun Oleh

Nirwana Jamal (20AK007)


Andi Muhammad Zakir Khaeran S (20AK008)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NUSANTARA MAKASSAR


MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami Untuk itu sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Makassar, 22 Maret 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
I. . KLASIFIKASI UTANG JANGKA PANJANG ( OBLIGASI )

Apa itu Obligasi?

Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pihak yang berutang kepada pihak yang
berpiutang. Singkat kata obligasi adalah surat utang yang bisa dibeli dan pembeli akan
mendapat keuntungan berupa bunga nantinya. Dalam obligasi berisi tanggal jatuh tempo
pembayaran utang dan bunganya. Bunga dalam obligasi disebut kupon. Kupon wajib
diberikan oleh penerbit obligasi terhadap pemegang obligasi.

Di Indonesia, tempo atau jangka waktu obligasi lamanya 1 hingga 10 tahun. Jadi, obligasi
termasuk dalam surat utang jangka menengah panjang. Obligasi terdaftar dalam Bursa Efek,
seperti Saham, Sukuk, Efek Beragun Aset, dan Investasi Real Estat. Selain negara, obligasi
juga bisa diterbitkan oleh perusahaan.

Jenis-jenis Obligasi

Berdasarkan sisi penerbit, ada 3 jenis obligasi yang perlu diketahui.

1. Obligasi Korporasi. Obligasi korporasi merupakan surat utang yang diterbitkan oleh
perusahaan milik negara (BUMN) atau perusahaan swasta.
2. Obligasi Pemerintah. Obligasi pemerintah merupakan surat utang yang diterbitkan
oleh pemerintah. Di Indonesia obligasi jenis ini diterbitkan setiap 1 tahun sekali
dengan nama Obligasi Negara Ritel (ORI). Pertama diterbitkan Agustus 2006.
3. Obligasi Daerah. Obligasi daerah merupakan surat utang yang diterbitkan oleh
pemerintah daerah. Tujuannya untuk membantu pemerintah daerah dalam melakukan
pembangunan.

Berdasarkan nominalnya, obligasi terbagi menjadi dua jenis yang berbeda, yakni:

 Obligasi Konvensional. Merupakan obligasi atau surat utang dengan nominal yang
sangat besar yakni kurang lebih 1 milyar rupiah per slotnya. 

 Obligasi Ritel. Obligasi ritel adalah surat utang yang mempunyai nominal yang
kecil, contohnya 1 juta rupiah.

Berdasarkan pembayaran bunganya, terdapat 4 jenis obligasi yang penting untuk diketahui.

 Obligasi Kupon. Merupakan surat utang yang secara berkala memberikan bunga
kepada pihak investornya. Kupon ini berisikan suatu nominal tertentu sesuai dengan
kesepakatan kedua belah pihak sebelumnya.

 Zero Coupon Bond. Adalah surat utang tanpa bunga dan tidak harus dibayarkan
secara berkala. Pihak investor akan mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual
diskonto dan harga awal surat utang saat diperjualbelikan. Obligasi jenis ini memiliki
jangka waktu tempo mulai dari 1 - 10 tahun.

 Obligasi Fixed Coupon atau Kupon Tetap. Jenis obligasi ini memiliki penawaran
obligasi dengan tingkat suku bunga yang bernilai tetap hingga waktu jatuh tempo
surat utang tersebut tiba.

 Obligasi Floating Coupon atau Kupon Mengambang. Kupon yang ditawarkan


oleh jenis obligasi ini bisa berubah nilainya tergantung dengan indeks pasar uang.
Pada obligasi ini, terdapat kupon batas minimal di dalamnya yang berarti kupon yang
pertama ditetapkan akan menjadi besaran kupon minimal yang berlaku sampai waktu
jatuh tempo.

Dan berdasarkan imbal hasilnya, obligasi terbagi ke dalam beberapa jenis di bawah ini.

 Obligasi Konvensional. Merupakan surat utang yang diterbitkan oleh suatu pihak
untuk mendapatkan pinjaman yang nantinya digunakan sebagai tambahan modal,
yakni dengan memberikan imbal hasil/bunga kepada pihak investor dalam jangka
waktu tertentu.

 Obligasi Syariah. Surat utang jenis ini diterbitkan dengan tujuan memberikan imbal
hasil berupa uang sewa yang perhitungannya diukur sesuai dengan prinsip syariah
Islam dan tanpa mengandung unsur riba. Pada obligasi syariah, imbal hasil akan
dibayarkan secara berkala dalam kurun waktu atau periode yang telah ditentukan.
https://kamus.tokopedia.com/o/obligasi/

II. HARGA PASAR OBLIGASI

Perubahan harga berpengaruh terhadap besaran yield to maturity atau potensi


keuntungan tahunan yang diperoleh dari kupon dan selisih harga apabila memegang
obligasi hingga jatuh tempo.

Berikut ini ilustrasi di antara tiga obligasi yang memiliki tiga harga yang berbeda:
Harga par adalah harga obligasi yang sama dengan nilai par atau nilai nominal
(=100%), harga premium adalah harga obligasi di atas harga par (>100%) dan harga
diskon adalah harga obligasi di bawah nilai par (<100%). 

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa apabila investor membeli obligasi L di harga
diskon memiliki yield to maturity yang lebih tinggi dibandingkan dengan kupon.
Sebaliknya, apabila membeli Z di harga premium maka nilai yield to maturity akan
lebih rendah daripada kupon.

Contoh Kasus

Lima tahun lalu, Pak Didi membeli obligasi ABCD dengan kupon 10% dengan harga
100 dengan nilai Rp100.000.000. Pak Didi membeli obligasi itu dengan harapan
dapat mendapatkan keuntungan setelah pajak sekitar Rp8,5 juta per tahun atau sekitar
Rp4,25 juta per 6 bulan.

Hasil investasi obligasi dari Pak Didi setiap tahunnya digunakan untuk membeli
berbagai aneka tanaman serta perlengkapan berkebun di rumah sesuai dengan
hobinya. Dalam 5 tahun, Pak Didi menerima keuntungan sekitar Rp42,5 juta (5 tahun
dikali Rp8,5 juta per tahun).

Setelah 5 tahun, Pak Didi membutuhkan uang untuk merenovasi rumah. Pak Didi
kemudian berpikir untuk menjual obligasinya. Pada saat itu, harga obligasi sebesar
98. Apabila Pak Didi menjual obligasi tersebut di harga 98 apakah dia mengalami
kerugian dari investasi tersebut?

Jawabannya tidak. Dalam 5 tahun, dia telah mendapatkan keuntungan dari kupon
yang dibayar setiap tahun atau 2 kali setiap 6 bulan. Pergerakan harga tidak
mempengaruhi nilai kupon yang diterima oleh investor.
Pada saat menjual obligasi di harga 98, dia akan mengalami capital loss sebesar Rp2
juta yang berasal dari perhitungan= Rp100.000.000 x (98-100) %. Namun, kerugian
itu dikompensasi dari keuntungan yang telah diperoleh setiap tahun dari kupon.

Salah satu a good rule of thumb dalam berinvestasi obligasi adalah investor yang
memiliki horizon waktu investasi lebih panjang dibandingkan dengan durasi akan
merasakan manfaat dari peningkatan suku bunga.
https://www.dbs.id/digibank/id/id/articles/wealth-101-suku-bunga-harga-dan-yield-
obligasi-apa-hubungannya

III. PENCATATAN,PENERBITAN DAN PENJUALAN OBLIGASI

https://www.trimegah.com/id/site/investor_relation/kronologi-pencatatan-obligasi

Perusahaan efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi efek atau perantara
pedagang efek wajib menyampaikan laporan berkala pelaksanaan kegiatan lain yang memuat
rincian pendapatan usaha yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan lain kepada Otoritas Jasa
Keuangan dengan menggunakan formulir laporan berkala pelaksanaan kegiatan lain bagi
penjamin emisi efek atau perantara pedagang saham. [13] Pada penjualan obligasi pemerintah
biasanya melalui proses lelang. Salah satu sumber pembiayaan yang menarik untuk
dikembangkan terkait dengan pemerintah daerah adalah mengenai penerbitan obligasi daerah
untuk membiayai pembangunan infrastruktur di daerah. Pilihan untuk mengembangkan
obligasi daerah dilandasi oleh kecilnya anggaran pembangunan di daerah membuat pelayanan
kepada masyarakat dapat terabaikan. Pemerintah daerah menurut peraturan perundangan
yang berlaku yaitu Undang-undang no 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dan
Undang-undang nomor 33 tahun 2004 mengenai perimbangan aset keuangan pusat dan
daerah dan peraturan pemerintah nomor 30 tahun 2011 tentang pinjaman daerah
dimungkinkan untuk menerbitkan obligasi daerah untuk pembiayaan sarana dan prasarana. [14]

Sedangkan bagi Pemerintah daerah yang ingin menerbitkan obligasi telah diatur oleh otoritas
jasa keuangan yang mengeluarkan peraturan mengenai penerbitan surat berharga dan sukuk
daerah. Sehingga sekarang ini pemerintah daerah dapat membangun infrastruktur di
daerahnya tidak hanya mengandalkan sumber keuangan yang berasal dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah (APBD) . Penerbitan surat berharga ini dapat dilakukan melalui
mekanisme pasar modal domestik dalam bentuk mata uang

Persyaratan Penerbitan Obligasi adalaah

 Jatuh tempo nilai obligasi daerah memiliki kesamaan dengan nilai obligasi daerah
saat surat utang itu diterbitkan
 Penerbitan ini diwajibkan memenuhi standar peraturan yang telah ditatapkan oleh
perundang-undangan pada pasal 54-55 Undang-undang no. 33 tahun 2004 tentang
persyaratan pinjaman.perundang-undangan di bidang pasar modal;
 Setiap obligasi daerah sekurang-kurangnya mencantumkan nominal, masa berlaku,
tanggal, tingkatan bunga dan frekuensinya.
 Pembayaran bunga dilakukan dengan cara perhitungan.
 Segala ketentuan mengenai hak untuk membeli kembali obligasi daerah sebelum
masa berlaku selesai.
 Segala ketentuan mengenai pemilik
 Obligasi daerah ditetapkan oleh perda
 Pada penetapan APBD persetujuan nilai maksimal bersih diterbitkan.
https://id.wikipedia.org/wiki/Obligasi
Prosedur Pencatatan Penerbitan  Obligasi

1. Obligasi yang diterbitkan dicatat dalam jurnal formal

Ø       Jurnal obligasi yang diterbitkan:

    Obligasi belum beredar                                  xxx

             Otoritas utang obligasi                                      xxx

Ø       Jurnal transaksi penjualan obligasi:

    Kas                                                               xxx

             Obligasi belum beredar                                                xxx

2. Obligasi yang diterbitkan tidak dicatat dalam jurnal formal

Ø      Jurnal transaksi penjualan obligasi:

    Kas                                                               xxx

             Utang obligasi                                                              xxx

Contoh soal

Pada tanggal 10 Januari 2015 PT Sentosa menerbitkan 3.000 lembar obligasi dengan nominal
Rp. 100.000,00 per lembar.

Peyelesaian jurnal

Ø     Cara pertama, transaksi penerbitan obligasi. Jurnalnya:

Obligasi belum beredar                                    Rp.  300.000.000,00

             Otoritas utang obligasi                                     Rp. 300.000.000,00

 
Jurnal penjualan obligasi

Kas                                                      Rp. 300.000.000,00

            Obligasi belum beredar                                                Rp. 300.000.000,00

 
Ø      Cara kedua, jurnal penjualan obligasi

Kas                                                      Rp. 300.000.000,00

             Utang Obligasi                                                             Rp. 300.000.000,00 

IV. Prosedur Pencatatan Penjualan  Obligasi

Apabila hasil penjualan obligasi lebih besar daripada jumlah nominalnya, maka selisih yang
timbul adalah akun Agio Obligasi dan dicatat di kredit. Sebaliknya, jika hasil penjualan lebih
rendah daripada harga nominal maka selisih yang timbul adalah akun Disagio Obligasi dan
di catat di debit.

 Jika obligasi dijual diatas nilai nominalnya maka akan terdapat selisih lebih antara harga jual
dengan harga nominalnya dicatat sebagai akun Agio Obligasi. Dan jika obligasi dijual di
bawah nilai nominalnya maka akan ada selisih kurang antara harga jual dengan harga
nominalnya dicatat sebagai akun Disagio Obligasi.

 1. Penjualan obligasi diatas pari

Contoh: PT Jaya pada tanggal 1 Maret 2014 menjual 3000 lembar obligasi dengan nominal
@Rp. 100.000,00. harga jual tiap lembar Rp. 105.000,00. maka hasil penjualan tersebut
adalah?

 Penyelesaian:

Hasil penjualan obligasi 3000 x Rp 105.000,00                      = Rp. 315.000.000

Hasil nominal obligasi yang dijual 3000 x Rp 100.000,00     = Rp. 300.000.000

Agio obligasi (Rp 315.000.000 – Rp 300.000.000)                 = Rp    15.000.000

Jurnal transaksi penjualannya adalah: 

   Kas                                                   Rp. 315.000.000,00
            Utang Obligasi                                     Rp. 300.000.000,00

            Agio Obligasi                                       Rp.   15.000.000,00

 2. Penjualan obligasi dibawah pari

Contoh soal: PT Arimbi berhasil menjual 1000 lembar obligasi dengan harga tiap lebar Rp.
98.000 ,dengan nominal Rp. 100.000 per lembar. Bagaimana perhitungan hasil penjualan
tersebut.

Penyelesaian:

 Harga nominal obligasi 1000 x Rp 100.000,00                        =Rp 100.000.000,00

 Harga penjualan obligasi 1000 x Rp 98.000,00                       =Rp   98.000.000,00

 Disagio Obligasi (Rp 100.000.000 – Rp 98.000.000)              =Rp     2.000.000,00

 Maka, jurnal transaksi penjualannya:

   Kas                                                               Rp 98.000.000,00

   Disagio Obligasi                                          Rp   2.000.000,00

            Utang Obligasi                                                 Rp 100.000.000,00

3. Penjualan obligasi tidak tepat pada tanggal pembayaran bunga

Ada kalanya penjualan obligasi tidak bertepatan dengan tanggal pembayaran bunga. Dalam
hal demikian, bunga obligasi yang sudah berjalan harus diberlakukan sebagai penambahan
harga jual.

Contohnya:

PT Citra menerbitkan obligasi 12% tertanggal 1 Maret 2013, harga nominal Rp 100.000 per
lembar. Bunga dibayarkan setia tanggal 1 Maret  dan 1 Oktober. Pada tanggal 1 Januari
2014 , PT Citra berhasil menjual 2000 lembar dengan harga Rp 103.000 per lembar. Hasil
penjualan obligasi dihitung sebagai berikut:

Harga penjualan 2000 x Rp 103.000   = Rp 206.000.000,00


Bunga yang sudah berjalan 3 bulan (1/10-2013 sampai 1/1—2014)

Rp 200.000.000 x 3/12 x 12%            = Rp 6.000.000,00

Jumlah yang diterima PT Citra (Rp 206.000.000 + Rp 6.000.000)= Rp 212.000.000

Terdapat pula agio obligasi yaitu

Rp 206.000.000 – Rp 200.000.000 =  Rp 6.000.000

Jurnal untuk mencatat transaksi penjualan obligasi

  Kas                                                    Rp 212.000.000

            Utang obligasi                                                              Rp 200.000.000

            Agio obligasi                                                                Rp     6.000.000

            Beban bunga obligasi                                                   Rp     6.000.000

4. Penjualan obligasi melalui pesanan

Obligasi biasanya dijual berdasassrkan pesanan dari investor, degan pembayaran pertama
yang ditentukan. Obligasi yang di pesan oleh calon investor, baru dikeluarkan setelah
pembeli melunasi seluruh harga pembeliannya. Jumalh nominal obligasi yang dipesan, untuk
sementara dicatat di kredit pada akun utang obligasi dipesan. Setelah peesan membayar
lunas, dari akun obligasi yang di pesan dipindahkan ke akun utang obligasi.

Contoh soal:

PT Aloha menerbitkan Rp 500.000.000 (nilai nominal) obligasi 5% tertanggal 1 April 2014


dan jatuh tempo tanggal 1 April 2019.  pembayaran bunga tiap tanggal 1 April dan 1
Oktober. Pada tanggal 1 maret 2014, obligasi tersebut sebesar nominal Rp 200.000.000
dipesan dengan kurs 105. pembayaran pertama diterima sebesar 60%, sisanya akan dilunasi
pada tanggal 1 april 2014. perhitungannya adalah :

Harga obligasi yang dipesan tanggal 1 maret 2014

Harga nominal obligasi                                                                           Rp 200.000.000

Agio obligasi 5% x Rp 200.000.000                                                    = Rp   10.000.000


Harga kurs 105 x 200.000.000                                                            = Rp 210.000.000

Pembayaran pertama 60% x Rp 210.000.000                                      = Rp 126.000.000

Piutang pada pesanan                                                                           Rp     84.000.000

Maka, jurnal transaksi penerimaan pesanan obligasi adalah:

   Kas                                                   Rp 126.000.000

   Piutang pesanan obligasi                   Rp   84.000.000

            Utang obligasi dipesan                                                 Rp 200.000.000

            Agio obligasi                                                                Rp    10.000.000

https://www.stamaka.my.id/2020/08/akuntansi-keuangan-prosedur-pencatatan_29.html

V. PROSEDUR PENCATATAN BUNGA,AMORFISASI PREMIUM DAN


DISKONTO OBLIGASI

Apabila obligasi dijual tidak tepat pada tanggal pembayaran bunga, pembeli obligasi di
samping membayar harga obligasi juga harus membayar bunga berjalan sejak tanggal bunga
terakhir sampai dengan tanggal penjualan obligasi tersebut. Bunga berjalan yang dibayar oleh
pembeli dicatat perusahaan dengan mengkredit rekening biaya bunga atau rekening utang
bunga obligasi. Sedangkan bila bunga berjalan dikreditkan ke rekening utang bunga obligasi
maka pembayaran bunga obligasi berikutnya dicatat dengan mendebit utang bunga obligasi
sebesar bunga berjalan dan sisanya didebitkan ke rekening biaya bunga. Jika bunga berjalan
dikreditkan ke rekening biaya bunga maka pembayaran bunga obligasi berikutnya dicatat
dengan mendebit rekening biaya bunga obligasi sebesar bunga yang dibayar.

agio atau disagio dapat dicatat setiap bulan, setiap tanggal pembayaran bunga atau setiap
akhir periode bersama dengan jurnal penyesuaian yang lain. Berikut disajikan contoh
pencatatan utang obligasi, PT Millenia Megah pada tanggal 31 Desember 2005 memutuskan
untuk mengeluarkan obligasi pada tanggal 1 Mei 2006 sebesar Rpl.000.000,-, bunga 10% per
tahun dan jatuh tempo pada tanggal 1 Mei 2011. Bunga obligasi dibayarkan setiap tanggal 1
Mei dan 1 November.
Seluruh obligasi dapat dijual pada tanggal 1 Juli 2006 dengan harga Rpl.029.000,- (yaitu
harga jual Rpl.030.000,- dikurangi biaya penjualan Rpl .000,-) ditambah bunga berjalan
untuk jangka waktu 1 Mei 2006 sampai dengan 1 Juli 2006. Tahun buku PT Millenia Megah
adalah tahun kalender, amortisasi agio dicatat setiap akhir periode. Umur obligasi dihitung
sebagai berikut:

Dalam perhitungan umur obligasi, yang diperhitungkan adalah lamanya obligasi itu beredar,
yaitu sejak tanggal dijual sampai saat jatuh tempo. Agio obligasi sebesar Rp29.000,-
(Rpl.029.000,- dikurangi Rpl.000.000,-) akan diamortisasikan selama umur obligasi yaitu 58
bulan, sehingga amortisasi agio setiap bulannya sebesar Rp29.000,- : 58 = Rp500,-. Transaksi
penjualan, pembayaran bunga dan amortisasi agio selama umur obligasi dicatat dalam
pembukuan PT Millenia Megah adalah sebagai berikut:
Pada tanggal 31 Desember dibuat jurnal untuk menyesuaikan pembukuan. Jurnal penyesuaian
yang berhubungan dengan utang obligasi ada 2 yaitu :

1. Mencatat bunga berjalan.


2. Mencatat amortisasi agio.

Bunga berjalan dan amortisasi agio untuk tahun 2006 dicatat sebagai berikut:

Pada tanggal 1 Januari 2007 dibuat jurnal pembalikan (reversing entry) untuk utang bunga
obligasi, agar nanti pembayaran bunga pada tanggal 1 Mei 2007 dapat dicatat dengan cara
biasa. Jurnal pembalikan itu sebagai berikut:

Pembayaran bunga obligasi dalam tahun 2007 dicatat sebagai berikut:


Untuk tahun-tahun berikutnya (sampai dengan tahun 2001) dibuat jurnal yang sama seperti
dalam tahun 2007. Pada tanggal 1 Mei 2011 yaitu pada saat obligasi jatuh tempo dibuat
jurnal sebagai berikut:

Jika agio atau disagio obligasi diamortisasi selama umur obligasi, maka pada saat jatuh
temponya, pelunasan obligasi akan dicatat dengan mendebit rekening uang obligasi dan
mengkredit rekening kas seperti dalam jurnal di atas. Tetapi apabila pada tanggal jatuh
temponya tidak dilakukan pelunasan, maka rekening utang obligasi harus ditutup dan
dipindahkan ke rekening obligasi yang sudah jatuh tempo. Rekening ini termasuk dalam
kelompok utang lancar. Tetapi jika pelunasannya akan dilakukan dari dana pelunasan
obligasi maka tidak dilaporkan dalam utang lancar, tetapi dalam kelompok utang-utang lain.
https://www.dictio.id/t/bagaimana-proses-pencatatan-utang-obligasi/14113/2
Premium obligasi, atau disagio obligasi, adalah selisih antara nilai nominal dengan nilai
pasar yang lebih tinggi. Bagi pihak penerbit, terjualnya obligasi dengan harga premium
berarti penghematan biaya pinjaman. Amortisasi premium obligasi dilakukan dengan
mengurangi beban bunga yang diakui sebesar jumlah premium yang diamortisasi. Konsep
yang mendasari praktik amortisasi premium adalah matching principle, mempertemukan
biaya dengan manfaat pada periode-periode-periode yang sesuai.
https://www.warsidi.com/2020/05/amortisasi-premium-obligasi.html

Diskonto adalah Potongan Nilai

Definisi umum diskonto adalah: potongan nilai yang wajib dibayar oleh orang yang menjual
wesel atau surat dagang yang dicairkan (diuangkan) sebelum waktu jatuh temponya.

Politik diskonto adalah sebuah kebijakan untuk menambah dan mengurangi jumlah uang
yang beredar, dengan cara menaikkan atau menurunkan suku bunga bank yang dilakukan
oleh Bank Sentral, yang di Indonesia adalah Bank Indonesia.

Diskonto Dalam Dunia Obligasi

Dalam dunia Obligasi, diskonto adalah: selisih antara jumlah nominal obligasi dengan jumlah
penghasilan bersih dari penjualan obligasi tersebut. Biasa disebut dengan nilai par, nilai
nominal obligasi adalah nilai yang harus dibayarkan saat obligasi tersebut jatuh tempo.

Cara Menghitung Diskonto

Perlu diingat, kamu harus melakukan tahapan-tahapan di bawah ini secara berurutan, guna
menemukan nilai yang akurat:

A. Hitung present value pokok obligasi

1.   Kumpulkan data informasinya.

2.   Hitung suku bunga pasar saat ini untuk tiap periode pembayaran.

3.   Hitung jumlah total pembayaran potongan atau bunga.


4.   Hitung Present Value Interest Factor (Faktor Nilai Sekarang Bunga) atau PVIF.

B Hitung present value pembayaran bunga

1.   Kumpulkan data informasinya

2.   Hitung suku bunga nominal per periode.

3.   Hitung nilai dari setiap pembayaran bunga.

4.   Hitung Present Value of an Ordinary Annuity (Faktor Nilai Sekarang Anuitas Biasa) atau
PVOA.

5.   Hitunglah present value pembayaran bunga. 

C Menghitung tingkat diskonto obligasi

 1.  Kumpulkan semua informasinya.

2.   Hitung harga pasar obligasi.

3.   Hitung nilai diskonto obligasi.

4.   Hitunglah tingkat diskonto obligasi.

https://ajaib.co.id/diskonto-adalah-hubungan-diskonto-dengan-obligasi/

VI. PELUNASAN OBLIGASI SAAT JATUH TEMPO

1. Obligasi yang ditarik dari peredaran dapat dicatat sbb:


 Utang obligasi (D), jika obligasi yang ditarik tidak akan dijual kembali
 Treasury bonds (D), jika obligasi yang ditarik akan dijual kembali
2. Jurnal yang perlu dibuat:
 Jurnal untuk mencatat amortisasi agio atau disagio obligasi
Agio obligasi xxx -
Biaya bunga obligasi - xxx
Atau . . . . . .
Biaya bunga obligasi xxx -
Disagio obligasi - xxx
 Jurnal untuk mencatat pembayaran bunga berjalan

Biaya bunga obligasi xxx -

Kas - xxx
 Jurnal untuk mencatat pelunasan obligasi

Nominal obligasi xxx

Agio obligasi xxx

Amortisasi agio obligasi:

Tahun ....... xx

Tahun ...... xx + xx - xxx


+

Nilai buku obligasi xxx

Jumlah pelunasan:jml lb obl x nom obl/lb x kurs xxx :

Laba / rugi penarikan obligasi xxx

Jurnal:

Utang obligasi (treasury bonds) xxxx -

Agio obligasi xxxx -

Rugi Penarikan obligasi xxxx -


Kas -
xxxx

Nominal obligasi xxx

Disagio obligasi xxx

Amortisasi disagio obligasi:

Tahun ....... xx

Tahun ...... xx + xx - xxx


-

Nilai buku obligasi xxx

Jumlah pelunasan:jml lb obl x nom obl/lb x kurs xxx :

Laba / rugi penarikan obligasi xx

Jurnal:

Utang obligasi (treasury bonds) xxxx -

Rugi Penarikan obligasi xxxx -

Kas -
xxxx

Disagio obligasi - xxxx

Data yang diperoleh dari PT A tanggal 31 Desember 2008 sebagai berikut:

Nilai buku obligasi Rp. 10.120.000

Nilai nominal obligasi Rp.10.000.000


Amortisasi agio obligasi / bln Rp.5.000

Bunga obligasi sebesar 12 % dibayar setiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli. Tanggal 1 April
2009 seluruh obligasi ditarik dari peredaran dan tidak akan dijual kembali dengan kurs 102
ditambah bunga berjalan.

Diminta:

1.Buatlah jurnal PT A untuk mencatat amortisasi agio obligasi tahun 2009.

2.Buatlah jurnal PT A untuk mencatat pembayaran bunga berjalan

3.Buatlah jurnal PT A untuk mencatat penarikan obligasi

1. Amortisasi agio obligasi tahun 2009= 3 x Rp. 5.000 = Rp.15.000

Jurnal:

Agio obligasi Rp.15.000 -

Biaya bunga obligasi - Rp.15.000

2.Bunga berjalan = 1/1 – ¼ - 2009=12 % x Rp.10.000.000 x 3/12 = Rp.300.000

Jurnal:

Biaya bunga obligasi Rp.300.000 -

Kas - Rp.300.000

3.Nilai buku obligasi 31 Desember 2008 Rp. 10.120.000

Amortisasi agio obligasi th. 2009 Rp. 15.000 –

Nilai buku obligasi ¼ - 2009 Rp. 10.105.000

Jumlah pelunasan : Rp.10.000.000 x 102/100 : Rp. 10.200.000 :


Rugi penarikan obligasi Rp. 95.000

Jurnal :

https://www.academia.edu/26525955/
PELUNASAN_OBLIGASI_SEBELUM_JATUH_TEMPO

VII. PENGHENTIAN OBLIGASI SEBELUM JATUH TEMPO

Obligasi bisa ditarik untuk dibayar kembali sebelum saat jatuh temponya. Selisih antara
jumlah pelunasan dengan jumlah nilai buku obligasi dicatat sebagai laba atau rugi karena
penarikan obligasi. Nilai buku obligasi adalah nilai nominal ditambah dengan agio yang
belum diamortisasi atau dikurangi dengan disagio yang belum diamortisasi. Apabila terdapat
biaya penjualan obligasi, maka biaya penjualan yang belum diamortisasi juga dikurangkan
pada nilai nominal obligasi. Laba atau rugi yang timbul dari pelunasan obligasi, dimasukkan
dalam elemen-elemen luar biasa (extra ordinary).

Obligasi yang ditarik dari peredaran dapat dipisahkan menjadi 2 yaitu:

1. Obligasi yang ditarik dan tidak akan dijual kembali.


Dalam keadaan seperti ini, rekening utang obligasi didebit sebesar jumlah nominal
obligasi yang ditarik.
2. Obligasi yang ditarik nantinya akan dijual kembali.
Dalam keadaan seperti ini, pada waktu penarikan obligasi yang didebit adalah
rekening treasury bonds. Rekening treasury bonds ini bukannya rekening aktiva,
tetapi merupakan pengurang terhadap rekening utang obligasi. Treasury bonds ini
didebit dengan jumlah nilai nominal, jika obligasi dijual lagi, maka rekening ini juga
dikredit dengan jumlah nilai nominal. Selisih antara nominal dengan jumlah uang
yang diterima dalam penjualan treasury bonds dicatat sebagai agio atau disagio.

Berikut disajikan contoh penarikan obligasi sebelum saat jatuh tempo, obligasi PT Millenia
Megah seperti dalam contoh sebelumnya, pada tanggal 1 Juli 2008 ditarik sebesar
Rp200.000,- dengan kurs 102. Jurnal yang dibuat untuk mencatat penarikan obligasi pada
tahun 2008 sebagai berikut:
Sesudah penarikan obligasi ini, pembayaran bunga setiap tanggal 1 November dan 1 Mei
adalah dari jumlah Rp 800.000,- yaitu obligasi yang masih beredar. Amortisasi premium
untuk tahun 2008 dan seterusnya tidak lagi sebesar Rp 500,- per bulan, tetapi sebesar Rp
400,-. https://www.dictio.id/t/bagaimana-proses-akuntansi-untuk-pelunasan-obligasi-
sebelum-jatuh-tempo/14114/2

OBLIGASI BERSERI

Obligasi berseri adalah obligsi yang pelunasannya dilakukan dalam satu seri. Disini saat jatuh
tempo obligasi tidak bersamaan, tetapi urut dalam jumlah-jumlah tertentu. Mungkin jumlah
yang jatuh tempo selalu sama, tetapi mungkin juga tidak sama. Amortisasi agio / disagio
obligasi menggunakan metode obligasi beredar (bonds outstanding method).
Nominal obligasi yang beredar dalam periode itu
Persentase amortisasi =

Jumlah nominal obligasi yang beredar seluruh periode

Tanggal 1 Januari 2009 PT A mengeluarkan obligasi sebesar Rp.100.000.000. Obligasi tsb.


dijual dengan harga Rp.99.000.000.

Tanggal 1 Januari 2010 obligasi dengan nilai nominal Rp.10.000.000 jatuh tempo.

Tanggal 1 Januari 2011 obligasi dengan nilai nominal Rp.20.000.000 jatuh tempo.

Tanggal 1 Januari 2012 obligasi dengan nilai nominal Rp.30.000.000 jatuh tempo.

Tanggal 1 Januari 2013 obligasi dengan nilai nominal Rp.40.000.000 jatuh tempo.

Bunga obligasi sebesar 12 % /tahun. Bunga obligasi dibayar setiap tanggal 31 Desember.
Tahun buku perusahaan sama dengan tahun obligasi.

Diminta:
1. Buatlah tabel amortisasi disagio obligasi metode obligasi beredar.
2. Buatlah jurnal untuk mencatat amortisasi disagio obligasi tahun 2009.

1.Tabel amortisasi disagio obligasi metode obligasi beredar.


Th. Nominal obligasi Bagian disagio Disagio Amortisasi
yang beredar yang obligasi disagio obligasi /
diamortisasi th
2009 Rp.100.000.000 10/30 Rp.1.000.000 Rp.333.333,33
2010 Rp. 90.000.000 9/30 Rp.1.000.000 Rp.300.000
2011 Rp. 70.000.000 7/30 Rp.1.000.000 Rp.233.333,33
2012 Rp. 40.000.000 4/30 Rp.1.000.000 Rp.133.333,34*
Rp.300.000.000 30/30 RP.1.000.000
* dibulatkan keatas Rp.0,01

PELUNASAN OBLIGASI BERSERI SEBELUM SAAT JATUH TEMPO

Misalnya dari contoh di atas , pada tanggal 1 Agustus 2011 obligasi dengan nilai nominal
Rp.10.000.000 yang jatuh tempo tanggal 1 Januari 2013 ditarik dengan kurs 101.

Diminta:
1. Butlah jurnal untuk mencatat pembayaran bunga berjalan
2. Buatlah jurnal untuk mencatat penarikan obligasi

1. Bunga berjalan = Rp.10.000.000 x 12 % x 7/12=Rp.700.000

Biaya bunga obligasi Rp.700.000 -

Kas - Rp.700.000

2. Disagio obligasi yang dibatalkan:

Th. 2011= 10.000.000 / 70.000.000 x Rp.233.333,33 x 5/12= Rp.13.888,89

Th. 2012 = 10.000.000/40.000.000 x Rp.133.333,34 = Rp.33.333,34 +

Rp.47.222,23

Nominal obligasi Rp.10.000.000

Disagio obligasi yang dibatalkan Rp. 47.222,23 –

Nilai buku obligasi Rp. 9.952.777,77

Jumlah pelunasan = 101/100 x Rp.10.000.000 = Rp.10.100.000 :

Rugi penarikan obligasi Rp. 147.222,23


Jurnal:

Utang obligasi (Treasury bonds) Rp.10.000.000 -

Rugi penarikan obligasi Rp. 147.222,23 -

Disagio obligasi - Rp.47.222,23

Kas -
Rp.10.100.000

https://www.academia.edu/26525955/
PELUNASAN_OBLIGASI_SEBELUM_JATUH_TEMPO

VIII. PENYAJIAN UTANG JANGKA PANJANG DALAM NERACA

Penyajian Utang Jangka Panjang


Hutang jangka panjang harus dijelaskan dengan cukup dalam neraca. Setiap jenis hutang
jangka panjang harus disajikan secara terpisah di dalam neraca dan diberi catatan kaki yang
cukup jika hal ini diperlukan. Penjelasan yang bersangkutan dengan hutang jangka panjang
meliputi : nama hutang, jumlah hutang yang disetujui, jumlah hutang yang telah ditarik,
tanggal jatuh tempo, tarif bunga, pembatasan dalam pembagian dividen, keharusan
mempertahankan jumlah modal kerja tertentu, dan penjelasan jumlah & jenis aktiva yang
dijaminkan.
Umumnya hutang jangka panjang dipisahkan menjadi dua kelompok : hutang jangka
panjang yang ditarik dengan perjanjian tertulis dan hutang jangka panjang yang tidak disertai
dengan perjanjian tertulis. Contoh hutang kelompok pertama adalah hutang bank dan hutang
obligasi, sedangkan contoh hutang kelompok kedua adalah pengkreditan yan ditangguhkan
(deferred credits), jaminan dari pelanggan (customer's deposit), hutang garansi produk.
Hutang obligasi dapat disajikan dalam neraca pada nilai nominalnya, dan dicantumkan
pada tanggal jatuh tempo serta tarif bunganya. Alternatif lain adalah hutang obligasi disajikan
pada nilai nominalnya ditambah dengan premi obligasi yang belum diamortisasi atau
dikurangi
dengan diskonto obligasi yang belum diamortisasi.
Obligasi yang dilunasi, yang dibeli sebagai treasury bond, dan yang belum dikeluarkan
lagi, harus disajikan dalam neraca sebagai pengurang jumlah obligasi yang diizinkan untuk
dikeluarkan (authorized bond) sebesar nilai nominalnya. Treasury bond tidak boleh disajikan
sebagai aktiva. https://www.scribd.com/document_downloads/direct/391267685?
extension=pdf&ft=1647957122&lt=1647960732&user_id=564073862&uahk=SPiTdg36B-
dOlIZ9cO0wCuUCtos

IX. KESIMPULAN
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pihak yang berutang kepada pihak yang
berpiutang. Di Indonesia, tempo atau jangka waktu obligasi lamanya 1 hingga 10 tahun.
Jadi, obligasi termasuk dalam surat utang jangka menengah panjang. Obligasi korporasi
merupakan surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan milik negara (BUMN) atau
perusahaan swasta. Obligasi pemerintah merupakan surat utang yang diterbitkan oleh
pemerintah. Obligasi daerah merupakan surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah
daerah. • Obligasi Konvensional. Merupakan obligasi atau surat utang dengan nominal
yang sangat besar yakni kurang lebih 1 milyar rupiah per slotnya. • Obligasi Ritel.
Obligasi ritel adalah surat utang yang mempunyai nominal yang kecil, contohnya 1 juta
rupiah. • Obligasi Kupon. Merupakan surat utang yang secara berkala memberikan bunga
kepada pihak investornya. Adalah surat utang tanpa bunga dan tidak harus dibayarkan
secara berkala. • Obligasi Fixed Coupon atau Kupon Tetap. • Obligasi Floating Coupon
atau Kupon Mengambang. Pada obligasi ini, terdapat kupon batas minimal di dalamnya
yang berarti kupon yang pertama ditetapkan akan menjadi besaran kupon minimal yang
berlaku sampai waktu jatuh tempo.

DAFTAR PUSTAKA
 https://kamus.tokopedia.com/o/obligasi/

 https://www.dbs.id/digibank/id/id/articles/wealth-101-suku-bunga-harga-dan-
yield-obligasi-apa-hubungannya

 https://www.trimegah.com/id/site/investor_relation/kronologi-pencatatan-
obligasi
 https://id.wikipedia.org/wiki/Obligasi

 https://www.stamaka.my.id/2020/08/akuntansi-keuangan-prosedur-
pencatatan_29.html
 . https://www.warsidi.com/2020/05/amortisasi-premium-obligasi.html
 https://ajaib.co.id/diskonto-adalah-hubungan-diskonto-dengan-obligasi/
 https://www.academia.edu/26525955/
PELUNASAN_OBLIGASI_SEBELUM_JATUH_TEMPO

 https://www.dictio.id/t/bagaimana-proses-akuntansi-untuk-pelunasan-obligasi-
sebelum-jatuh-tempo/14114/2

 https://www.academia.edu/26525955/
PELUNASAN_OBLIGASI_SEBELUM_JATUH_TEMPO

 https://www.scribd.com/document_downloads/direct/391267685?
extension=pdf&ft=1647957122&lt=1647960732&user_id=564073862&uahk=SPiTd
g36B-dOlIZ9cO0wCuUCtos

Anda mungkin juga menyukai