Disusun Oleh
MAKASSAR
Rp 110.000.000=(Rp.100.000.000–Rp. 80.000.000)+(Rp250.000.000-
Rp.160.000.000)
PT.Bima mencatat transfer asset dan penerbitan saham sebesar nilai buku
asset yang ditransfer sebagai berikut :
Kas 70.000.000
Persediaan 50.000.000
Tanah 75.000.000
Bangunan 100.000.000
Peralatan 250.000.000
Akumulasi penyusutan 110.000.000
Saham biasa Rp.2.000/lbr 200.000.000
Tambahan modal dasar 235.000.000
C. PENGGABUNGAN USAHA
a. Marger
Marger adalah penggabungan usaha dimana hanya akan ada satu
perusahaan yang bertahan dari berbagai perusahaan yang bergabung dan
perusahaan lainnya dibubarkan, asset dan kewajiban perusahaan yang
diambil alih ditransfer ke perusahaan yang baru dibentuk.
b. Konsolidasi
Penggabungan usaha dimana kedua perusahaan yang melakukan
penggabungan usaha langsung dibubarkan dan aset serta kewajiban dari
kedua perusahaan ditransfer ke perusahaan yang baru dibentuk
c. Akuisisi Saham
Akuisisi saham terjadi ketika sebuah perusahaan mengambil alih
mayoritas hak suara perusahaan lain dan kedua perusahaan tetap beroperasi
sebagai entitas legal yang terpisah setelah proses penggabungan usaha.
d. Metode Untuk Melakukan Penggabungan Usaha
Sehubungan dengan persyaratan penggabungan dan
merekomendasikan adanya persetujuan dari pemegang saham. Biasanya
penggabungan seperti ini akan dilakukan dalam satu transaksi yang
melibatkan pertukaran asset atau saham berhak suara. Dalam penggabungan
yang tidak bersahabat, atau sering disebut “hostile takeover“ manajemen
perusahaan-perusahaan yang terlibat tidak menyetujui persyaratan
penggabungan, dan manajemen dari salah satu perusahaan melakukan tender
offer secara langsung kepada pemegang saham perusahaan lain untuk
melakukan “tender” atau menukarkan sahamnya dengan efek atau asset dari
perusahaan pengakuisisi. Jika saham yang ditender telah mencukupi,
perusahaan pengakuisisi memperoleh kendali atas saham berhak suara dari
perusahaan lain tersebut dan dapat mengangakat manajemen perusahaan
dengan menggunakan hak suaranya.
Proses spesifik yang digunakan dalam akuntansi penggabungan usaha
yang bergantung pada apakah proses penggabungan dilakukan dengan
mengakuisisi asset atau saham berhak suara dari perusahaan lain.
e. Akuisisi Aset
Kadang-kadang satu perusahaan mengakuisisi asset perusahaan lain
mealalui negoisasi langsung dengan manajemen. Perjanjiaan ini juga dapat
menyebabkan perusahaan pengakuisisi menangung kewajiban dari perusahaan
lain. Perusahaan penjual umumnya mendistribusikan asset atau efek yang
diterimanya kepemegang sahamnya dalam penggabungan usaha dari
perusahaan pengakuisisi dan dilikuidasi, sehingga hanya perusahaan
pengakuisisi sebagai entitas legal yang bertahan.
Perusahaan pengakuisisi mencatat pengabungan usaha dengan
mencatat tiap asset yang diperoleh, tiap kewajiban yang ditanggungnya dan
asset atau efek yang diberikan dalam pertukaran.
f. Akuisisi Saham
Penggabungan usaha yang dilakukan melalui akuisisi saham tidak
harus melibatkan akuisisi semua saham berhak suara yang beredar. Bagi satu
perusahaan untuk mengendalikan perusahaan lain melalui kepemilikan saham,
hanya diperlukan kepemilikan mayoritas (lebih dari 50%) dari saham berhak
suara yang beredar. Akuisisi saham berhak suara kurang dari mayoritas
biasanya tidak dianggap sebagai penggabungan usaha. Ketika satu pemegang
saham memegang kepemilikan mayoritas dalam saham berhak suara, saham
lain yang tersisa disebut sebagai kepemilikan minoritas (minority interest)
atau kepemilikan nonpengendali (noncontrolling interest).
Dalam kasus di mana satu perusahaan memperoleh kendali atas
perusahaan lain dan kedua perusahaan tetap berdiri sebagai entitas legal
terpisah setelah penggabungan usaha, saham dari perusahaan yang diakuisisi
dicatat di pembukuan perusahaan pengakuisisi sebagai investasi dan
berikutnya diperhitungan sebagai investasi antarperusahaan. Alternatif lain,
perusahaan yang diakuisisi dilikuidasi dan asset dan kewajibannya yang
ditransfer ke perusahaan pengakuisisi atau perusahaan yang baru dibentuk.
Untuk melakukan hal tersebut, semua atau sebagian besar dari seluruh saham
berhak suara perusahaan yang diakuisisi harus diperoleh oleh perusahaan
pengakuisisi. Akuisisi saham dan likuidasi dari perusahaan yang diakuisisi
sama dengan akuisisi asset.
Nilai sekarang untuk 7 tahun pada tingkat bunga 10% dan pembayaran pokok
Rp100.000.000 (Rp 100.000.000 x 0,51316) Rp 51.316.000
Nilai sekarang pada tingkat bunga 10% dari 7 kali pembayaran bunga Rp
6.000.000 (Rp 600.000.000 x 4,86842) Rp 29.211.000
Nilai sekarang dari obligasi Rp 80.527.000
Walaupun penilaian akurat dari nilai asetbdan kewajiban sulit, hak ini merupakan
bagian penting dari penentuan secara keseluruhan nilai suatu perusahaan .