Anda di halaman 1dari 10

RANGKUMAN MATA KULIAH

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I

“AKUISISI ANTAR PERUSAHAAN DAN INVESTASI PADA ENTITAS


LAIN”

Dosen Pengampuh :Zhulby Nhurul Hidayah N,S.E.,M.Ak.

Disusun Oleh

NIRWANA JAMAL 20AK007

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NUSANTARA MAKASSAR

MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2021/2022


PEMBAHASAN

A. Struktur Organisasi dan Akuisisi


Dalam beberapa kasus, manajer menggunakan struktur organisasi yang
kompleks untuk memanipulasi pelaporan keuntungan demi kepentingan pribadi.
Banyak perusahaan ternama, mengambil keuntungan dari celah atau kekurangan
dalam aturan pelaporan keuangan menggunakan anak perusahaan atau entitas lain
untuk meminjam uang dalam jumlah besar tanpa menyajikan laporan utang
dineracanya. Banyak perusahaan memilih melakukan perluasan dengan bergabung
atau mengakuisisi perusahaan lain. Kedua pendekatan tersebut dapat
menimbulkan perubahan dalam struktur organisasi.
1. Struktur Organisasi yang Kompleks
Selain struktur induk dan anak perusahaan yang telah menjadi struktur standar
bagi banyak perusahaan, struktur lain yang lebih kompleks mulai dikenal
beberapa tahun terakhir. Dengan struktur yang semakin tidak tradisional, struktur
organisasi yang inovatif memberi banyak tantangan terkait dengan pelaporan
keuangan.
2. Struktur Organisasi dan Pelaporan Keuangan
Ketika sebuah perusahaan mengembangkan atau mengubah struktur
organisasinya baik melalui pengambilalihan perusahaan lain atau melalui divisi
internal, struktur baru tersebut harus dievaluasi untuk menentukan prosedur
pelaporan keuangan yang tepat. Berikut adalah beberapa pendekatan yang bisa
diterapkan tergantung keadaan.
Marger. Sebuah penggabungan usaha dimana aset dan kewajiban dari
perusahaan yang diambil alih digabungkan dengan aset dan kewajiban perusahaan
yang mengambil alih tanpa menambah komponen organisasi. Jadi pelaporan
keuangan dibuat berdasarkan struktur organisasi yang lama yaitu perusahaan yang
mengambil alih.
Kepemilikan kendali (controlling ownership) suatu penggabungan usaha
dimana perusahaan yang diambil alih tetap beroperasi sebagai entitas legal yang
terpisah dan sebagian besar saham biasanya dimiliki oleh perusahaan yang
mengambil alih. Bentuk ini akan menimbulkan hubungan induk dan anak
perusahaan. Standar akuntansi biayanya mengaruskan laporan keuangan dari
induk dan anak perusahaan dikonsolidasikan untuk pelaporan bertujuan umum
sehingga seakan-akan merupakan suatu perusahaan tunggal
Kepemilikan minoritas (minority interest) atau kepemilikan non-pengendali
(noncontrolling ownership). Pembelian kepemilikan perusahaan lain kurang dari
mayoritas (kurang dari 50%) tidak mengakibatkan timbulnya penggabungan usaha
atau situasi pengendaliaan. Hal yang sama dapat terjadi ketika suatu perusahaan
menciptakan entitas lain dan memiliki hak kepemilikan kurang dari hak untuk
mengendalikan di suatu persekutuan. Dalam laporan keuangannya, investor
seperti akan melaporkan hak kepemilikan pada investor sebagai investasi dengan
metode akuntansi tertentu sesuai dengan kondisi investasinya.

B. PENCIPTAAN ENTITAS USAHA


Perusahaan yang hendak melakukan kegiatan operasi melalui entitas usaha
yang terpisah biasanya memilih bentuk anak perusahaan, perusahaan join venture
atau persekutuan.

Perusahaan mentransfer mengakui hak kepemilikan di entitas yang baru


dibentuknya sebesar nilai buku asset bersih yang ditransfer. Pengakuaan selisih
lebih nilai wajar di atas nilai buku dari asset yang ditransfer pada pembekuan
perusahaan yang mentransfer umumnya tidak diperbolehkan jika bukan transaksi
yang wajar (arm’s length–transaction). Oleh karena itu, tidak ada keuntungan
atau kerugiaan yang diakui dari transaksi transfer oleh perusahaan yang
mentransfer. Tetapi, jika nilai asset yang ditransfer ke entitas yang baru dibentuk
tersebut telah mengalami penurunan nilai sebelum terjadinya transfer dan nilai
wajarnya lebih rendah dibanding nilai tercatatnya pada pembukuaan perusahaan
yang mentransfer, perusahaan yang mentransfer harus mengakui kerugiaan dari
penurunan nilai dan mentransfer asset pada entitas baru pada nilai wajar yang
lebih rendah tersebut.

Contoh ilustrasi asumsikan PT alan menciptakan sebuah anak perusahaan, yaitu


PT Bima dan mentransfer asset dan kewajiban berikut ke PT Bima, serta sebagai
pertukaran memperoleh 100.000 lembar saham biasa PT Bima dengan nilai pasar
Rp2.000.
Item Harga perolehan (Rp) Nilai buku (Rp)
Kas Rp .70.000.000
Persediaan 50.000.000 50.000.000
Tanah 75.000.000 75.000.000
Bangunan 100.000.000 80.000.000
Peralatan 250.000.000 160.000.000
Rp.435.000.000

Alan mencatat transaksi dengan jurnal sebagai berikut


Investasi pada saham biasa PT.Bima 435.000.000
Akumulasi penyusutan 110.000.000
Kas 70.000.000
Persediaan 50.000.000
Tanah 75.000.000
Bangunan 100.000.000
Peralatan 250.000.000

Rp 110.000.000=(Rp.100.000.000–Rp. 80.000.000)+(Rp250.000.000-
Rp.160.000.000)
PT.Bima mencatat transfer asset dan penerbitan saham sebesar nilai buku
asset yang ditransfer sebagai berikut :
Kas 70.000.000
Persediaan 50.000.000
Tanah 75.000.000
Bangunan 100.000.000
Peralatan 250.000.000
Akumulasi penyusutan 110.000.000
Saham biasa Rp.2.000/lbr 200.000.000
Tambahan modal dasar 235.000.000
C. PENGGABUNGAN USAHA
a. Marger
Marger adalah penggabungan usaha dimana hanya akan ada satu
perusahaan yang bertahan dari berbagai perusahaan yang bergabung dan
perusahaan lainnya dibubarkan, asset dan kewajiban perusahaan yang
diambil alih ditransfer ke perusahaan yang baru dibentuk.
b. Konsolidasi
Penggabungan usaha dimana kedua perusahaan yang melakukan
penggabungan usaha langsung dibubarkan dan aset serta kewajiban dari
kedua perusahaan ditransfer ke perusahaan yang baru dibentuk
c. Akuisisi Saham
Akuisisi saham terjadi ketika sebuah perusahaan mengambil alih
mayoritas hak suara perusahaan lain dan kedua perusahaan tetap beroperasi
sebagai entitas legal yang terpisah setelah proses penggabungan usaha.
d. Metode Untuk Melakukan Penggabungan Usaha
Sehubungan dengan persyaratan penggabungan dan
merekomendasikan adanya persetujuan dari pemegang saham. Biasanya
penggabungan seperti ini akan dilakukan dalam satu transaksi yang
melibatkan pertukaran asset atau saham berhak suara. Dalam penggabungan
yang tidak bersahabat, atau sering disebut “hostile takeover“ manajemen
perusahaan-perusahaan yang terlibat tidak menyetujui persyaratan
penggabungan, dan manajemen dari salah satu perusahaan melakukan tender
offer secara langsung kepada pemegang saham perusahaan lain untuk
melakukan “tender” atau menukarkan sahamnya dengan efek atau asset dari
perusahaan pengakuisisi. Jika saham yang ditender telah mencukupi,
perusahaan pengakuisisi memperoleh kendali atas saham berhak suara dari
perusahaan lain tersebut dan dapat mengangakat manajemen perusahaan
dengan menggunakan hak suaranya.
Proses spesifik yang digunakan dalam akuntansi penggabungan usaha
yang bergantung pada apakah proses penggabungan dilakukan dengan
mengakuisisi asset atau saham berhak suara dari perusahaan lain.
e. Akuisisi Aset
Kadang-kadang satu perusahaan mengakuisisi asset perusahaan lain
mealalui negoisasi langsung dengan manajemen. Perjanjiaan ini juga dapat
menyebabkan perusahaan pengakuisisi menangung kewajiban dari perusahaan
lain. Perusahaan penjual umumnya mendistribusikan asset atau efek yang
diterimanya kepemegang sahamnya dalam penggabungan usaha dari
perusahaan pengakuisisi dan dilikuidasi, sehingga hanya perusahaan
pengakuisisi sebagai entitas legal yang bertahan.
Perusahaan pengakuisisi mencatat pengabungan usaha dengan
mencatat tiap asset yang diperoleh, tiap kewajiban yang ditanggungnya dan
asset atau efek yang diberikan dalam pertukaran.
f. Akuisisi Saham
Penggabungan usaha yang dilakukan melalui akuisisi saham tidak
harus melibatkan akuisisi semua saham berhak suara yang beredar. Bagi satu
perusahaan untuk mengendalikan perusahaan lain melalui kepemilikan saham,
hanya diperlukan kepemilikan mayoritas (lebih dari 50%) dari saham berhak
suara yang beredar. Akuisisi saham berhak suara kurang dari mayoritas
biasanya tidak dianggap sebagai penggabungan usaha. Ketika satu pemegang
saham memegang kepemilikan mayoritas dalam saham berhak suara, saham
lain yang tersisa disebut sebagai kepemilikan minoritas (minority interest)
atau kepemilikan nonpengendali (noncontrolling interest).
Dalam kasus di mana satu perusahaan memperoleh kendali atas
perusahaan lain dan kedua perusahaan tetap berdiri sebagai entitas legal
terpisah setelah penggabungan usaha, saham dari perusahaan yang diakuisisi
dicatat di pembukuan perusahaan pengakuisisi sebagai investasi dan
berikutnya diperhitungan sebagai investasi antarperusahaan. Alternatif lain,
perusahaan yang diakuisisi dilikuidasi dan asset dan kewajibannya yang
ditransfer ke perusahaan pengakuisisi atau perusahaan yang baru dibentuk.
Untuk melakukan hal tersebut, semua atau sebagian besar dari seluruh saham
berhak suara perusahaan yang diakuisisi harus diperoleh oleh perusahaan
pengakuisisi. Akuisisi saham dan likuidasi dari perusahaan yang diakuisisi
sama dengan akuisisi asset.
Nilai sekarang untuk 7 tahun pada tingkat bunga 10% dan pembayaran pokok
Rp100.000.000 (Rp 100.000.000 x 0,51316) Rp 51.316.000
   Nilai sekarang pada tingkat bunga 10% dari 7 kali pembayaran bunga Rp
6.000.000 (Rp 600.000.000 x 4,86842) Rp 29.211.000 
Nilai sekarang dari obligasi Rp 80.527.000

Walaupun penilaian akurat dari nilai asetbdan kewajiban sulit, hak ini merupakan
bagian penting dari penentuan secara keseluruhan nilai suatu perusahaan .

g. Nilai Laba Potensial


Dalam banyak kasus, aset yang dioperasikan bersama sebagai kelompok
mempunyai nilai lebih tinggi dari penjumlahan nilai individualnya. "nilai
kelangsungan usaha"(going cancern) menyebabkan lebih menguntungkan
untuk mengoperasikan aset sebagai suatu entitas dibandingkan menjualnya
secara sendiri-sendiri kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba
sebagai perusahaan yang berjalan merupakan suatu hal penting dalam
penilaian perusahaan.
Ada beberapa pendekatan untuk mengukur nilai dari laba masa depan
suatu perusahaan. Kadang-kadang perusahaan dinilai berdasarkan kelipatan
dari labanya sekarang. Sebagai contoh, jika PT Bunaken melaporkan laba Rp
35.000.000 pada tahun berjalan, nilai perusahaan berdasarkan kelipatan 10
kali dari laba tahun berjalan adalah Rp 350.000.000. Kelipatan yang
digunakan merupakan masalah pertimbangan dan berdasarkan faktor-faktor
risiko dan variabilitas laba dan tingkat pertumbuhan yang diantisipasi.
Metode lain untuk menilai suatu perusahaan adalah menghitung nilai
sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan akan dihasilkan
perusahaan. Metode ini mengharuskan adanya penentuan nilai dam waktu dari
arus kas masa depan dan mendiskontokan arus kas tersebut ke nilai sekarag
pada tingkat bunga diskonto yang sesuai untuk perusahaan tersebut. Sebagai
contoh, jika PT Bunaken diharapkan untuk menghasilkan arus kas Rp
35.000.000 untuk tiap tahun selama 25 tahun. maka nilai sekarang dari
perusahaan pada tingkat bunga diskonto 10% adalah Rp 317.686.400
dihitungnya sebagai berikut :

Arus kas tahunan yang dihasilkan Rp 35.000.000


Factor nilai sekarang anuitas 25 kali, pembayaran pada tingkat bunga
10%x9,07704
Nilai sekarang dari laba masa depan Rp317.696.400 

Estimasi potensi laba masa depan memerlukan berbagai asumsi dan


estimasi. Sehingga tidak mengherankan, pembeli dan penjual sering menemui
kesulitan menyetujui nilai dari laba perusahaan di masa depan.

h. Penilaian Kepentingan Yang Diperlukan


Ketika satu perusahaan mengakusisi perusahaan lain, harus diperhatikan
nilai "kepentingan" (consideration) yang akan dipertukarkan. Tidak terlalu
sulit jika kas yang digunakan dalam akuisisi tetapi penilaian akan semakin
sulit jika yang dipertukarkan adalah efek (surat berharga atau sekuritas),
terutama jika efek tersebut dalah efek baru yang tidak dioerdagangkan atau
efek dengan fitur yang tidak biasa. Sebagai contoh, di AS, general
motors menyelesaikan akuisisi beberapa tahun sebelumnya menggunakan
saham biasa seri B baru yang membayar dividen berdasarkan laba berikutnya
dari perusahaan yang diakuisisi bukan dari laba general motors secara
keseluruhan beberapa perusahaan telah menggunakan obligasi tanpa bunga
(obligasi dengan bunga nol) yang mempunyai nilai dibawah nilai nominal
untuk mengompensasi pemegang obligasi atas bunga perusahaan lain
menggunakan berbagai jenis efek konversi. Kecuali efek tersebut, atau efek
lain yang dianggap ekuivalen, diperdagangkan di pasar, maka perlu dibuat
estimasi nilainya. Pendekatan yang biasanya digunakan adalah menggunakan
nilai dari efek yang sama yang mempunyai nilai pasar dan menyesuaikan nilai
estimasi atas perbedaan fitur dari kedua efek tersebut.
D. AKUNTANSI PEMBELIAN UNTUK PENGGABUNGAN USAHA
Pembelian suatu perusahaan pada dasarnya sama dengan pembeliaan aset
atau kelompok aset lain. Ketika suatu aset dibeli "konsiderasi" (consideration)
diberikan sebagai ganti untuk hak kepemilikan atas aset yang dibeli. Sama juga,
ketika suatu perusahaan di beli "konsiderasi" diberikan sebagai ganti untuk hak
kepemilikan yang diserahkan oleh pemilik perusahaan yang diakuisisi. Pada saat
aset dibeli, pembeli mencatat aset sebesar biaya perolehan yang timbul untuk
mengakuisisi aset tersebut. Biaya perolehan biasanya ditentukan berdasarkan nilai
wajar aset yang diakuisisi atau nilai wajar "konsiderasi" yang diberikan. Jika
sekelompok aset dibeli untuk satu harga beli, total biaya perolehan harus
dialokasikan ke masing masing aset yang diakuisisi berdasarkan nilai wajarnya.
Prinsip yang sama diterapkan untuk pembeliaan perusahaan sama seperti
pembeliaan aset secara individual atau kelompok aset.

a. Penentuan Harga Beli


Ada tiga jenis biaya yang dapat timbul dalam penggabungan usaha yaitu:
biaya langsung, biaya pengeluaran efek, dan biaya tidak langsung dan umum.
Semua biaya langsung sehubungan dengan pembeli perusahaan lain diperlakukan
sebagai bagian dari total biaya perolehan perusahaan yang diakuisisi.
Biaya-biaya yang timbul dari pengeluaran saham biasa sehubungan dengan
penggabungan usaha harus diperlakukan sebagai pengurangan harga jual efek
bukan sebagai tambahan atas harga beli perusahaan yang diakuisisi. Seperti biaya
pendaftaran, biaya audit, dan hukum sehubungan dengan pendaftaran saham, dan
komisi pialang.
Semua biaya tidak langsung dan umum dari penggabungan usaha atau
sehubungan dengan pengeluaran efek dalam penggabungan usaha harus
dibebankan pada saat terjadinya. Sebagai contoh biaya gaji dari akuntan yang
merupakan pegawai perusahaan pengakuisisi dalam pengabungan usaha harus
dibebankan.
Untuk mengilustrasikan perlakuan biaya yang timbul dari pengabungan usaha
asumsikan bahwa pada tanggal 1 januari 2017, PT Intan membeli semua aset dan
kewajiban PT Antara suatu merger dengan menerbitkan 10.000 lembar saham ke
PT Antara dengan nilai nominal Rp10.000 saham yang diteebitkan tersebut
mempunyai nilai pasar Rp 600.000.000. PT Intan mengeluarkan biaya legal dan
biaya penilaian sebesar Rp40.000.000 sehubungan dengan penggabungan usaha
dan biaya penerbitan saham sebesar Rp25.000.000 total harga beli sama dengan
nilai saham yang diterbitkan PT Intan ditambah biaya tambahan yang terjadi
sehubungan dengan akuisisi aset.

b. Penggabungan Usaha Melalui Pembelian Aset Bersih


Ketika suatu perusahaan mengakuisisi asset bersih dari perusahaan lain dalam
suara penggabungan usaha, perusahaan pengakuisisi mencatat dalam
pembukuaanya asset dan kewajiban yang diakuisisi dalam pengabunggan usaha
dan “konsiderasi” yang diberikan. Jika total harga beli dari akuisisi telah
ditentukan. Harga beli itu harus dialokasikan ke masing-masing asset dan
kewajiban yang diakuisisi. Setiap asset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi
yang diakuisisi dinilai pada nilai wajar pada tanggal penggabungan usaha. Selisih
lebih harga beli diatas nilai wajar asset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi
dianggap sebagai hargta beli untuk muhibah (goodwill). Berdasarkan teori,
goodwill adalah selisih lebih kekuatan laba perusahaan yang diakuisisi, dalam
praktikanya, goodwill mencerminkan premi yang dibayarkan untuk mendapatkan
kendali.
Dalam akuisisi PT Antara, total harga beli adalah Rp 640.000.000. asumsikan
nilai buku dan nilai wajar dari masing-masing asset dan kewajiban PT Antara
yang disajikan figure 1-3. Ketika ditransfer ke PT Intan, masing-masing asset dan
kewajiban tersebut dicatat pada pembukuan PT Intan sebesar nilai wajarnya pada
tanggal penggabungan usaha.

Anda mungkin juga menyukai