Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 1:

1. Meilinda Dotama Charista Putri (E2B0219070)


2. Lona Zulistika (E2B019095)
3. Widiyah Ayu Setiyaningrum (E2B019055)
AKUISISI
ANTARPERUSAHAAN
DAN INVESTASI
PADA ENTITAS LAIN
..
DEFINISI AKUISISI

Akuisisi  dapat diartikan pergantian   pemilik, atau perubahan siapa yang mendominasi dari


saham organisasi tersebut. Atau dengan kata lain pengertian akuisisi ialah pengambil alihan
saham dan atau pengambil alihan kepemilikan dari suatu organisasi privat (profit making)
dan asset perusahaan oleh perusahaan lainnya. Namun, perusahaan yang diambil atau yang
mengambil alih masih tetap sebagai suatu organisasi badan hukum yang berbeda (tidak
melebur menjadi satu) atau bergabung dengan perusahaan yang mengakuisisi. Jadi akuisisi
lebih kepada pengambilalihan kekuasaan suatu perusahaan dengan cara menguasai sebagian
besar saham perusahaan atau asset perusahaan tersebut.
PERKEMBANGAN STRUKTUR USAHA KOMPLEKS

Kompleksitas lingkungan usaha timbul karena:


a. Perusahaan menjalankan usaha lintas negara
b. Sistem hukum dan resiko yang berbeda-beda
c. Sistem perpajakan yang berbeda
d. Kompleksitas transaksi usaha dan instrumen keu yang sangat beragam.

Struktur organisasi yg kompleks sering dikembangkan utk membantu


mencapai tujuan perusahaan, seperti meningkatkan profitabilitas atau
mengurangi resiko. Sebagai contoh, byk perusahaan membentuk anak
perusahaan utk menjalankan aktivitas usaha tertentu. Anak perusahaan
(subsidiary) adalah anak perusahaan yg dikendalikan oleh entitas lain, yang
disebut induk perusahaan (parent company / Holding compony)).
PERLUASAN USAHA DAN BENTUK STRUKTUR ORGANISASI

Ketika Perusahaan meluaskan usahanya atau mengubah struktur


organisasinya dengan mengakuisisi perusahaan lain atau melalui divisi
internal, struktur baru harus diteliti utk menentukan prosedur pelaporan
akt yg sesuai. Bebarapa pendekatan yg dpt diterapkan, tergantung pd
kondisi yg ada:
a. Merger, Penggabungan usaha, dimana aktiva, kewajiban dari perusahaan
yg diakuisisi digabung dg aktiva & kewajiban perusahaan pengakuisisi
tidak menimbulkan tambahan komponen organisasi.
b. Kepemilikan Kendali (controlling ownership), penggabungan usaha,
dimana perusahaan yg diakuisi tetap sbg entitas legal terpisah dg
mayoritas kepemilikan sahamnya dimiliki oleh perusahaan pengakuisisi
menimbulkan hubungan induk-anak perusahaan.
c. Kepemilikan Minoritas (minority interest) atau kepemilikan nonpengendali,
pembelian kepemilikan kurang dari 50% di perusahaan lain tidak
mengakibatkan timbulnya penggabungan usaha atau situasi pengendalian.
d. Kepemilikan menguntungkan lainnya(other beneficial interest), perusahaan
dpt memiliki kepemilikan pd entitas lain walaupun tanpa ada kepemilikan
langsung pada entitas tersebut. Kepemilikan tersebut mungkin timbul karena
adanya perjanjian yang dibuat oleh entitas tersebut atau melalui perjanjian
operasi atau keuangan.
Contoh
Allen Company membentuk anak perusahaan, Blaine Company dan mentransfer
aktiva berikut pada Blaine utk memperoleh 100.000 lbr saham Blaine dengan nilai
nominal Rp.2.000

Item Harga Perolehan Nilai Buku


Kas Rp 70.000.000
Persediaan RP 50.000.000 50.000.000
Tanah 75.000.000 75.000.000
Bangunan 100.000.000 80.000.000
Peralatan 250.000.000 160.000.000
Total Rp435.000.000
Jurnal yang dicatat oleh Allen:

Investasi pada Saham Biasa Blaine Co 435.000.000


Akumulasi Penyusutan 110.000.000 *
Kas 70.000.000
Persediaan 50.000.000
Tanah 75.000.000
Bangunan 100.000.000
Peralatan 250.000.000

* 110.000.000 = (Rp.100.000.000 - 80.000.000) + (250.000.000 -


160.000.000)
Jurnal yg dicatat oleh Blaine:
Kas 70.000.000
Persediaan 50.000.000
Tanah 75.000.000
Bangunan 100.000.000
Peralatan 250.000.000
Akumulasi Penyusutan 110.000.000
Saham Biasa, nominal Rp2.000 200.000.000
Tambahan Modal Disetor 235.000.000

Asumsikan Allen menginvestasikan aktiva yg sama spt pada kasus perusahaan


terbuka di atas dan perusahaan yg tidak ada hubungannya Chaney Corp,
menginvestasikan kas sbsr $65.000 utk 10% kepemilikan pd laba rugi
Blaine, dimana Allen menjealankan operasi dan memegang kendali di
persekutuan.
Jurnal yg dicatat oleh Blaine:

Kas 135.000
Persediaan 50.000
Tanah 75.000
Bangunan 100.000
Peralatan 250.000
Akumulasi Penyusutan 110.000
Modal, Allen Comp 435.000
Modal, Chaney Corp 65.000
PENGGABUNGAN BADAN USAHA
(BUSINESS COMBINATION)
Pengembangan Perusahaan :
1.  Pengembangan Interen Perusahaan (Internal Business Expansion)
Hanya melibatkan unit unit yg ada di dalam organisasi perusahaan
Contoh : - mengembangkan atau menambah jenis produk baru
- membuka daerah pemasaran baru
- mengembangkan proses produksi baru
(perlu dana yg cukup besar dan beresiko tinggi)
 
2. Pengembangan Eksteren Perusahaan (External Business Expansion)
Melibatkan unit-unit yang berada di luar organisasi perusahaan
seperti : pesaing - langganan - rekanan - perusahaan sejenis –
maupun yang tidak mempunyai hubungan operasional
 Penggabungan Badan Usaha (Business Combination)
Beberapa unit organisasi perusahaan yang secara ekonomis berdiri
sendiri menyatukan diri menjadi satu kesatuan ekonomi.
Secara hukum dapat saja unit-unit tersebut tetap berdiri sendiri.
Masalah Dalam Penggabungan Badan Usaha :
1.   Penentuan dan Pembagian Modal saham.
2.   Akuntansi Penggabungan Badan Usaha.

Akuntansi Penggabungan Badan Usaha


1. Pooling of Interests (penyatuan kepentingan)
2. By Purchase (pembelian)
1. Pooling of Interests
Apabila suatu penggabungan usaha dianggap sebagai suatu pooling of
interest maka badan usaha yang baru dianggap sebagai kelanjutan dari semua
badan usaha yang bergabung, baik dalam bentuk suatu badan usaha yang
tunggal maupun sebagai induk perusahaan dengan satu atau beberapa anak
perusahaan
Penggabungan BU merupakan penyatuan pemilikan (modal) dari dua
perusahaan atau lebih, berarti ada kesinambungan hak pemilikan semula.

Yang perlu diperhatikan :


a. Aktiva, utang dan modal tetap dicatat sebesar nilai bukunya.
b. Saldo modal saham dari perusahaan pembentuk dijumlahkan
untuk menentukan saldo modal saham dari unit gabungan,
termasuk laba ditahan atau defisit laba. Jika modal saham
berubah (bertambah atau berkurang) :
n    bertambah, maka pertambahannya diambil dari agio saham,
kalau masih kurang diambil dari laba ditahan
n    berkurang, maka kekurangannya ditambahkan pada agio
saham
c. Semua biaya yang terjadi dalam penerbitan saham untuk
melaksanakan penggabungan dianggap sebagai beban periode
berjalan.
Apabila PT Bunga bermaksud ingin menggabungkan diri dengan PT
Mawar, dengan penerbitan 22.000 lembar saham biasa dengan nilai
nominal Rp 10.000 untuk memperoleh aktiva tetap milik PT Mawar
dimana dalam hal ini identitas PT Bunga tetap atau tidak akan ada
perusahaan baru yang terbentuk, maka pencatatan yang dilakukan di
dalam pembukuan PT Bunga adalah :
Aktiva Lain-lain Rp 1.040.000.000 -
Beban-beban Rp 210.000.000 -
Modal saham - Rp 720.000.000
Laba ditahan - Rp 230.000.000
Pendapatan - Rp300.000.000
2. By Purchase
Penggabungan badan usaha dikatakan atas dasar pembelian
apabila
penggabungan badan usaha tersebut berakibat para pemilik
perusahaan yang bergabung tidak ikut berpartisipasi secara
substansial di dalam perusahaan tunggal yang dibentuk.

Selanjutnya apabila suatu kombinasi usaha dianggap suatu


“pembelian” maka harta kekayaan yang diperoleh dalam
transaksi penggabungan harus dicatat dalam buku-buku usaha
yang memperolehnya atas dasar harga perolehan yang diukur
dengan uang

Singkatnya metode pembelian didasarkan pada asumsi bahwa


penggabungan usaha merupakan suatu transaksi dimana suatu
entitas memperoleh aktiva bersih dari perusahaan-perusahaan
lain yang bergabung.
Penggabungan BU dianggap sebagai pembelian perusahaan yang terdiri atas sekelompok
aktiva dan utang.
Ada dasar baru untuk membukukan dan mempertanggungjawabkan aktiva yang diperoleh.
Yang perlu diperhatikan :
a. Aktiva, utang dan modal dicatat berdasarkan harga perolehan,
yang mencerminkan nilai wajar pada saat itu.
b. Bila jumlah yg dibayarkan (nilai pasar modal saham yg
diserahkan)  nilai wajar atas aktiva bersih, maka kelebihannya
diperlakukan sebagai GOODWILL dan harus diamortisasi elama
periode manfaatnya yg tidak boleh lebih dari 40 tahun.
c. Bila nilai pasar MS yang diserahkan  nilai pasar aktiva bersih,
maka selisihnya dialokasikan kepada seluruh aktiva non kas atau
diperlakukan sebagai goodwill negatif.
d. Bila nilai pasar MS melebihi nilai nominalnya, kelebihan tersebut
dicatat sebagai Agio saham. Bila sebaliknya maka dicatat sebagai disagio
saham.
e. Alat tukar untuk mengambil alih perusahaan bisa berupa uang,
aktiva lain atau surat berharga.
PT Aku memperoleh aktiva bersih PT Dia melalui penggabungan
dengan Metode pembelian atau by purchase. Berikut ini adalah
neraca dari PT Dia.
PT Aku membayar Rp 400.000.000 tunai dan menerbitkan 50.000
lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 10.000,
nilai pasar Rp 20.000 per saham untuk memperoleh aktiva bersih
PT Dia. Ayat jurnal untuk mencatat penggabungan usaha pada buku PT Aku adalah
sebagai berikut :

Investasi pada PT Dia Rp 1.400.000.000 -


Kas - Rp 400.000.000
Saham-biasa - Rp 500.000.000
Tambahan modal disetor - Rp 500.000.000

Untuk mencatat penerbitan 50.000 lembar saham biasa nominal


Rp. 10.000 ditambah dengan kas Rp 400.000.000 dalam penggabungan usaha
dengan metode pembelian atas PT Dia adalah
Kas Rp 50.000.000 -
Piutang bersih Rp 140.000.000 -
Persediaan Rp 250.000.000 -
Tanah Rp 100.000.000 -
Bangunan Rp 500.000.000 -
Peralatan Rp 350.000.000 -
Hak paten Rp 50.000.000 -
Goodwill Rp 200.000.000 -
Hutang usaha - Rp 60.000.000
Wesel bayar - Rp 135.000.000
Kewajiban lain-lain - Rp 45.000.000
Investasi pada PT Dia - Rp 1.400.000.000

Goodwill sebesar Rp 200.000.000 merupakan selisih antara nilai wajar aktiva dan nilai
perolehan suatu aktiva dalam hal ini selisih antara Rp 1.400.000.000 dan Rp
1.200.000.000. Sesuai dengan prinsip akuntansi goodwill yang timbul sebesar Rp
200.000.000 ini nantinya harus diamortisasi.

Anda mungkin juga menyukai