Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENGGABUNGAN USAHA

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami alasan-alasan yang mendasari penggabungan usaha.
2. Mempelajari bentuk lain dari penggabungan usaha baik dari perspektif
hukum maupun akuntansi.
3. Memperkenalkan konsep akuntansi untuk penggabungan usaha yang
menekankan pada metode pembelian.
4. Mempelajari bagaimana perusahaan mengalokasikan biaya dengan
kombinasi metode pembelian.

PENGERTIAN PENGGABUNGAN USAHA


Menurut Beams (2006), penggabungan usaha adalah penyatuan entitas-entitas
bisnis yang sebelumnya terpisah. Penggabungan usaha disebut juga akuisisi.
Contoh akuisisi :
1. Perusahaan A membeli aktiva perusahaan B secara langsung dari
perusahaan B. Pembelian bisa dilakukan dengan tunai atau dengan aktiva
lain atau dengan sekuritas (saham, obligasi atau wesel) perusahaan A.
2. Perusahaan A membeli saham perusahaan B secara langsung dari pemegang
saham perusahaan B dengan tunai, dengan aktiva lain atau dengan sekuritas
perusahaan A.

Tujuan penggabungan usaha yaitu


1. Perluasan
2. Profitabilitas
3. Efisiensi

Jenis-jenis penggabungan :
1. Horizontal Integration.
Penggabungan perusahaan dalam lini usaha atau pasar yang sama. Contoh,
Delta Air-Lines mengakuisisi Western Air-lines.

1
2. Vertical Integration.
Penggabungan perusahaan dengan operasi pada tahap produksi atau
distribusi atau keduanya yang berbeda, tetapi berurutan. Contoh, Disney
mengakuisisi ABC Television.
3. Conglomeration
Penggabungan perusahaan-perusahaan dengan fungsi produk atau jasa, atau
keduanya, yang tidak saling berhubungan dan beragam. Contoh, Phillip
Moris mengakuisisi Kraft.

Tujuan Pembelajaran 1
ALASAN-ALASAN PENGGABUNGAN USAHA
1. Keunggulan biaya
Perusahaan lebih mudah memperoleh fasilitas yang dibutuhkan melalui
penggabungan usaha dibandingkan pengembangan. Biaya yang dapat
dikurangi contohnya biaya penelitian dan pengembangan.
2. Risiko yang lebih rendah
Membeli lini produk dan pasar yang sudah ada biasanya kurang beresiko
ketimbang mengembangkan produk dan pasar baru.
3. Memperkecil keterlambatan operasi
Fasilitas-fasilitas pabrik yang diperoleh melalui penggabungan usaha dapat
diharapkan segera beroperasi dan memenuhi peraturan yang berhubungan
dengan lingkungan dan peraturan pemerintah lainnya.
4. Menghindari pengambilalihan
Perusahaan melakukan penggabungan untuk menghindari pengambilalihan
oleh perusahaan lain. Biasanya perusahaan kecil lebih rentan untuk
diambilalih. Strategi yang terbaik yang bisa dilakukan dengan melakukan
penggabungan usaha.
5. Akuisisi aktiva tak berwujud
Akuisisi hak paten, hak penambangan mineral, riset database pelanggan, atau
keahlian manajemen mungkin menjadi faktor utama yang memotivasi
penggabungan usaha.
6. Alasan-alasan lain
Ego manajemen perusahaan atau alasan-alasan pribadi.

Tujuan Pembelajaran 2
BENTUK PENGGABUNGAN USAHA
Akuisisi disebut juga dengan merger atau konsolidasi*. Walaupun
memiliki arti yang sama, tetapi berbeda dari segi legalitas dan akuntansinya. Merger
memerlukan pembubaran satu entitas yang terlibat. Sementara konsolidasi
pembubarannya dilakukan oleh semua entitas dan membentuk perusahaan baru.

2
Istilah konsolidasi dalam akuntansi menunjukkan proses akuntansi dari gabungan
laporan keuangan perusahaan induk dan anak.
Merger terjadi ketika sebuah perusahan baru dibentuk untuk mengambil alih
semua operasi dari entitas bisnis lainnya dan entitas itu yang dibubarkan
(dilikuidasi). Contohnya, Perusahaan A membeli aktiva perusahaan B (secara tunai,
dengan aktiva lain atau dengan sekuritas perusahaan A) dan perusahaan B
dibubarkan. Contoh, TPI diakuisisi oleh MNC.
Konsolidasi terjadi ketika sebuah perusahaan baru dibentuk untuk
mengambil alih aktiva dan operasi dari dua atau lebih entitas bisnis yang terpisah,
dan entitas yang sebelumnya terpisah tersebut dibubarkan. Contohnya, Perusahaan
A membeli aktiva perusahaan B dan dibentuk perusahaan C. Perusahaan C
memperoleh aktiva bersih perusahaan A dan B dengan mengeluarkan saham kepada
perusahaan A dan B. Contoh, Bank Mandiri (Bank Bumi Daya, Bank Dagang
Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia, Bank Pembangunan Indonesia).

AKUISISI SAHAM
Akuisisi saham terjadi jika satu perusahaan mengakuisisi saham berhak
suara dari perusahaan lain. Kedua perusahaan tetap beroperasi sebagai dua entitas
yang terpisah, tetapi mempunyai hubungan istimewa (hubungan afiliasi). Karena
tidak ada perusahaan yang dilikuidasi, perusahaan pengakuisisi memperlakukan
kepemilikannya di perusahaan yang diakuisisi sebagai investasi. Dalam akuisisi
saham, perusahaan pengakuisisi tidak perlu mengakuisisi seluruh saham milik
perusahaan yang diakuisisi untuk memperoleh kendali.
Hubungan yang timbul dari akuisisi saham disebut hubungan induk dan
anak perusahaan. Perusahaan induk (parent company) adalah perusahaan yang
mengendalikan perusahaan lain yang disebut sebagai perusahaan anak
(subsidiary), biasanya melalui pemilikian mayoritas di saham biasa.
Suatu perusahaan menjadi perusahaan anak ketika perusahaan lain
memperoleh mayoritas (lebih dari 50%) saham berhak suara yang beredar. Jadi,
satu perusahaan tidak perlu memperoleh semua saham perusahaan lain untuk
melakukan penggabungan usaha. Perusahaan-perusahaan yang digabung tetap
memiliki identitas hukum yang terpisah dan catatan akuntansi yang juga terpisah
meskipun telah menjadi satu entitas untuk tujuan pelaporan utamanya.

3
Tujuan Pembelajaran 3
AKUNTANSI UNTUK PENGGABUNGAN USAHA MENURUT METODE
PEMBELIAN
Metode pembelian mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang diterima
umum. Penggabungan usaha dicatat dengan menggunakan biaya historis atau biaya
diukur dengan jumlah kas yang dikeluarkan atau dengan nilai wajar aktiva lain yang
didistribusikan atau sekuritas yang diterbitkan.
Biaya langsung penggabungan (seperti akuntansi, hukum, konsultan, dan
honor) dimasukkan sebagai penambah nilai investasi. Biaya-biaya pendaftaran atau
penerbitan sekuritas ekuitas biasanya sebagai pengurang modal disetor tambahan
dan dibebankan terhadap nilai wajar sekuritas yang diterbitkan.
Contoh soal, Pada tanggal 1 Juni 2015, PT. Pevita menerbitkan 100.000
lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp. 1.000,- untuk memperoleh aktiva
bersih PT. Marina dalam suatu penggabungan usaha dengan metode pembelian.
Harga pasar saham biasa PT. Pevita pada tanggal tersebut Rp.1.600 persaham.
Biaya langsung tambahan untuk penggabungan usaha terdiri dari honor bapepam
Rp.500.000, honor akuntan Rp.1.000.000, biaya percetakan dan penerbitan
sertifikat saham biasa Rp.2.500.000, dan honor pendiri serta konsultan
Rp.8.000.000. Maka PT. Pevita membuat jurnal sebagai berikut :

D. Investasi dalam PT. Marina (+A) 160.000.000


K. Saham biasa, nominal Rp. 1.000 (+SE) 100.000.000
K. Tambahan modal disetor (+SE) 60.000.000
Mencatat penerbitan saham (PT. Pevita)

D. Investasi dalam PT Marina (+A) 8.000.000


D. Tambahan modal disetor (-SE) 4.000.000
K. Kas (atau aktiva bersih lainnya) (-A) 12.000.000
Mencatat biaya langsung (PT. Marina)

Jika perusahaan yang diakuisisi dibubarkan, maka aktiva bersih yang dapat
diidentifikasi dicatat pada pembukuan perusahaan yang mengakuisisi sebesar nilai
wajarnya. Setiap kelebihan biaya perolehan investasi terhadap nilai wajar dicatat
sebagai goodwill.

4
Tujuan Pembelajaran 4
ALOKASI BIAYA DALAM PENGGABUNGAN USAHA DENGAN
METODE PEMBELIAN
Langkah pertama dalam alokasi biaya dari perusahaan yang diakuisisi
adalah menentukan nilai wajar semua aktiva berwujud dan tidak berwujud yang
dapat diidentifikasi yang diperoleh dan kewajiban yang ditanggung. Perusahaan
biasanya menggunakan jasa penilai independen untuk menentukan nilai wajar.
Setelah membebankan nilai wajar ke semua aktiva yang dapat diidentifikasi,
lalu kita bandingkan dengan biaya investasi dengan total nilai wajar bersih. Jika
biaya investasi melebihi nilai wajar bersih, maka alokasikan kelebihan tersebut ke
aktiva bersih yang dapat diidentifikasi sesuai dengan nilai wajarnya dan kemudian
alokasikan ke goodwill.
Contoh kasus
Pitt Corporation memperoleh aktiva bersih Seed Company melalui penggabungan
usaha dengan metode pembelian yang dilaksanakan pada tanggal 27 Desember
2012. Aktiva dan kewajiban Seed pada tanggal tersebut, pada nilai wajar dan nilai
bukunya, adalah sebagai berikut (dalam $):

Nilai buku Nilai wajar


Aktiva
Kas 50.000 50.000
Piutang bersih 150.000 140.000
Persediaan 200.000 250.000
Tanah 50.000 100.000
Bangunan - bersih 300.000 500.000
Peralatan - Bersih 250.000 350.000
Paten - 50.000
Total aktiva 1.000.000 1.440.000

Kewajiban
Utang usaha 60.000 60.000
Wesel Bayar 150.000 135.000
Kewajiban lain 40.000 45.000
Total Kewajiban 250.000 240.000
Aktiva bersih 750.000 1.200.000

5
Kasus 1, Goodwill
Pitt Corporation membayar 400.000 tunai dan menerbitkan 50.000 lembar saham
biasa dengan nilai nominal $10 per saham dan nilai pasar $20 per saham untuk
memperoleh aktiva bersih Seed Company. Ayat jurnal untuk mencatat
penggabungan usaha pada pembukuan Pitt Corporation per 27 Desember 2012
adalah :

D. Investasi dalam Seed Company (+A) 1.400.000


K. Kas (-A) 400.000
K. Saham biasa, nominal 10 (+SE) 500.000
K. Tambahan modal disetor (+SE) 500.000
Untuk mencatat penerbitan 50.000 lembar saham biasa nominal 10 ditambah kas 400.000 dalam penggabungan usaha menurut metode
pembelian dengan seed company.

D. Kas 50.000
D. Piutang bersih 140.000
D. Persediaan 250.000
D. Tanah 100.000
D. Bangunan 500.000
D. Peralatan 350.000
D. Paten 50.000
D. Goodwill 200.000
K. Utang usaha 60.000
K. Wesel Bayar 135.000
K. Kewajiban lain 45.000
K. Investasi dalam Seed Company (-A) 1.400.000
Untuk membebankan biaya Seed Company ke aktiva yang dapat diidentifikasi yang diperoleh dan kewajiban yang ditanggung atas dasar nilai
wajarnya dan ke goodwill.

Kasus 2, Goodwill Negatif


Goodwill negatif terjadi jika nilai wajar melebihi biaya investasi.
Pitt Corporation menerbitkan 40.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal $10
per saham dan nilai pasar $20 per saham dan memberikan wesel bayar berjangka 5
tahun, bunga 10% senilai 200.000 untuk memperoleh aktiva bersih Seed Company.
Ayat jurnal untuk mencatat penggabungan usaha pada pembukuan Pitt Corporation
per 27 Desember 2012 adalah :

6
D. Investasi dalam Seed Company (+A) 1.000.000
K. Saham biasa, nominal 10 (+SE) 400.000
K. Tambahan modal disetor (+SE) 400.000
K. Wesel bayar 10%, 5th (+L) 200.000
Untuk mencatat penerbitan 40.000 lembar saham biasa nominal 10 ditambah wesel bayar dalam penggabungan usaha
menurut metode pembelian dengan Seed Company.

D. Kas (+A) 50.000


D. Piutang bersih (+A) 140.000
D. Persediaan (+A) 250.000
D. Tanah (+A) 80.000
D. Bangunan (+A) 400.000
D. Peralatan (+A) 280.000
D. Paten (+A) 40.000
K. Utang usaha (+L) 60.000
K. Wesel Bayar (+L) 135.000
K. Kewajiban lain (+L) 45.000
K. Investasi dalam Seed Company (-A) 1.000.000
Karena nilai wajar lebih besar dari aktiva bersih yang dapat diidentifikasi maka kelebihannya dibebankan ke aktiva tidak
lancar pembebanan dikurangkan 20%, perhitungannya :

Nilai wajar 1.200.000


Biaya investasi 1.000.000
Kelebihan 200.000 20 %

Pengurangan pada aktiva tidak lancar adalah :


Nilai wajar Pengurang Jumlah yang
($) (20%) ($) dibebankan
ke aktiva ($)

Tanah 100.000 20.000 80.000


Bangunan 500.000 100.000 400.000
Peralatan 350.000 70.000 280.000
Paten 50.000 10.000 40.000
Total 1.000.000 200.000 800.000

7
Contoh kasus

D. Investasi dalam Jester Co (+A) 2.550.000


K. Saham biasa, $10 (+SE) 1.200.000
K. Tambahan modal disetor (+SE) 1.350.000
Mencatat penerbitan saham
D. Tambahan modal disetor (-SE) 60.000
K. Kas (-A) 60.000
Mencatat biaya langsung

D. Aktiva lancar (+A) 1.100.000


D. Aktiva tetap (+A) 1.750.000
K. Kewajiban (+L) 300.000
K. Investasi dalam Jester.co 2.550.000
Mencatat pembebanan biaya ke aktiva yang dapat diidentifikasi

Biaya investasi 2.550.000


Nilai wajar 3.000.000
Kelebihan nilai wajar 450.000
Kelebihan nilai wajar mengurangi aktiva tidak lancar 2.200.000 -450.000 = 1.750.000

Latihan Soal
1. Pada tanggal 1 Januari, PT Boy membayar Rp. 2.000.000,- secara tunai dan
juga menerbitkan 18.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp. 100,-
dan nilai pasar Rp. 3.300.000,- atas semua saham biasa yang beredar PT Emon.
Dalam proses penggabungan usaha ini PT Boy membayar Rp. 300.000,- untuk
meregristrasi dan menerbitkan 18.000 lembar saham dan Rp. 700.000,- untuk
biaya langsung, dimana PT Emon akan dibubarkan. Ikhtisar neraca untuk
perusahaan-perusahaan tersebut sesaat sebelum merger adalah sebagai berikut:

8
Nilai buku Nilai buku Nilai wajar
PT Boy (Rp) PT Emon PT Emon
(Rp) (Rp)

Kas 3.500.000 400.000 400.000


Persediaan 1.200.000 800.000 1.000.000
Aktiva lancar lainnya 300.000 200.000 200.000
Aktiva tetap - bersih 2.600.000 1.800.000 2.800.000
Total aktiva 7.600.000 3.200.000 4.400.000
Kewajiban lancar 1.600.000 300.000 300.000
Kewajiban lainnya 800.000 500.000 400.000
Modal saham, nominal Rp. 100 4.200.000 2.000.000
Laba ditahan 1.000.000 400.000
Total kewajiban dan modal 7.600.000 3.200.000

Diminta : Buatkan semua ayat jurnal pada pembukuan PT Boy!

2. Neraca komparatif PT Pilan dan PT Chila per 31 Desember adalah sebagai


berikut :
Pilan Chila
(Rp) (Rp)
Aktiva lancar 1.300.000 600.000
Tanah 500.000 1.000.000
Bangunan bersih 3.000.000 1.000.000
Peralatan - bersih 2.200.000 2.400.000
Total aktiva 7.000.000 5.000.000

Kewajiban lancar 500.000 600.000


Modal saham, nominal Rp. 100 5.000.000 2.000.000
Tambahan modal disetor 500.000 1.400.000
Laba ditahan 1.000.000 1.000.000
Total kewajiban dan modal 7.000.000 5.000.000
Pada tanggal 2 Januari 2016, PT Pilan menerbitkan 30.000 lembar
sahamnya dengan nilai pasar Rp. 200,- per lembar untuk semua saham yang
beredar PT Chila dalam suatu penggabungan usaha melalui pembelian dan PT
Chila dibubarkan. Nilai buku yang dicatat merefleksikan nilai wajar, kecuali
untuk bangunan milik PT Pilan, yang mempunyai nilai realisasi bersih sebesar
Rp. 4.000.000,- dan aktiva lancar milik PT Chila mempunyai nilai realisasi
bersih sebesar Rp. 1.000.000,-.

9
PT Pilan membayar beban-beban berikut: biaya regristrasi dan penerbitan
sekuritas sebesar Rp. 150.000,- dan biaya langsung lainnya sebesar Rp.
250.000,-.
Diminta : Susunlah neraca PT Pilan setelah penggabungan usaha melalui
pembelian.

Jawaban :
Daftar Pustaka

Beams F. A et al. Advanced Accounting edisi 9. Jilid 1. Erlangga. 2006.

10

Anda mungkin juga menyukai