PENGGABUNGAN USAHA
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami alasan-alasan yang mendasari penggabungan usaha.
2. Mempelajari bentuk lain dari penggabungan usaha baik dari perspektif
hukum maupun akuntansi.
3. Memperkenalkan konsep akuntansi untuk penggabungan usaha yang
menekankan pada metode pembelian.
4. Mempelajari bagaimana perusahaan mengalokasikan biaya dengan
kombinasi metode pembelian.
Jenis-jenis penggabungan :
1. Horizontal Integration.
Penggabungan perusahaan dalam lini usaha atau pasar yang sama. Contoh,
Delta Air-Lines mengakuisisi Western Air-lines.
1
2. Vertical Integration.
Penggabungan perusahaan dengan operasi pada tahap produksi atau
distribusi atau keduanya yang berbeda, tetapi berurutan. Contoh, Disney
mengakuisisi ABC Television.
3. Conglomeration
Penggabungan perusahaan-perusahaan dengan fungsi produk atau jasa, atau
keduanya, yang tidak saling berhubungan dan beragam. Contoh, Phillip
Moris mengakuisisi Kraft.
Tujuan Pembelajaran 1
ALASAN-ALASAN PENGGABUNGAN USAHA
1. Keunggulan biaya
Perusahaan lebih mudah memperoleh fasilitas yang dibutuhkan melalui
penggabungan usaha dibandingkan pengembangan. Biaya yang dapat
dikurangi contohnya biaya penelitian dan pengembangan.
2. Risiko yang lebih rendah
Membeli lini produk dan pasar yang sudah ada biasanya kurang beresiko
ketimbang mengembangkan produk dan pasar baru.
3. Memperkecil keterlambatan operasi
Fasilitas-fasilitas pabrik yang diperoleh melalui penggabungan usaha dapat
diharapkan segera beroperasi dan memenuhi peraturan yang berhubungan
dengan lingkungan dan peraturan pemerintah lainnya.
4. Menghindari pengambilalihan
Perusahaan melakukan penggabungan untuk menghindari pengambilalihan
oleh perusahaan lain. Biasanya perusahaan kecil lebih rentan untuk
diambilalih. Strategi yang terbaik yang bisa dilakukan dengan melakukan
penggabungan usaha.
5. Akuisisi aktiva tak berwujud
Akuisisi hak paten, hak penambangan mineral, riset database pelanggan, atau
keahlian manajemen mungkin menjadi faktor utama yang memotivasi
penggabungan usaha.
6. Alasan-alasan lain
Ego manajemen perusahaan atau alasan-alasan pribadi.
Tujuan Pembelajaran 2
BENTUK PENGGABUNGAN USAHA
Akuisisi disebut juga dengan merger atau konsolidasi*. Walaupun
memiliki arti yang sama, tetapi berbeda dari segi legalitas dan akuntansinya. Merger
memerlukan pembubaran satu entitas yang terlibat. Sementara konsolidasi
pembubarannya dilakukan oleh semua entitas dan membentuk perusahaan baru.
2
Istilah konsolidasi dalam akuntansi menunjukkan proses akuntansi dari gabungan
laporan keuangan perusahaan induk dan anak.
Merger terjadi ketika sebuah perusahan baru dibentuk untuk mengambil alih
semua operasi dari entitas bisnis lainnya dan entitas itu yang dibubarkan
(dilikuidasi). Contohnya, Perusahaan A membeli aktiva perusahaan B (secara tunai,
dengan aktiva lain atau dengan sekuritas perusahaan A) dan perusahaan B
dibubarkan. Contoh, TPI diakuisisi oleh MNC.
Konsolidasi terjadi ketika sebuah perusahaan baru dibentuk untuk
mengambil alih aktiva dan operasi dari dua atau lebih entitas bisnis yang terpisah,
dan entitas yang sebelumnya terpisah tersebut dibubarkan. Contohnya, Perusahaan
A membeli aktiva perusahaan B dan dibentuk perusahaan C. Perusahaan C
memperoleh aktiva bersih perusahaan A dan B dengan mengeluarkan saham kepada
perusahaan A dan B. Contoh, Bank Mandiri (Bank Bumi Daya, Bank Dagang
Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia, Bank Pembangunan Indonesia).
AKUISISI SAHAM
Akuisisi saham terjadi jika satu perusahaan mengakuisisi saham berhak
suara dari perusahaan lain. Kedua perusahaan tetap beroperasi sebagai dua entitas
yang terpisah, tetapi mempunyai hubungan istimewa (hubungan afiliasi). Karena
tidak ada perusahaan yang dilikuidasi, perusahaan pengakuisisi memperlakukan
kepemilikannya di perusahaan yang diakuisisi sebagai investasi. Dalam akuisisi
saham, perusahaan pengakuisisi tidak perlu mengakuisisi seluruh saham milik
perusahaan yang diakuisisi untuk memperoleh kendali.
Hubungan yang timbul dari akuisisi saham disebut hubungan induk dan
anak perusahaan. Perusahaan induk (parent company) adalah perusahaan yang
mengendalikan perusahaan lain yang disebut sebagai perusahaan anak
(subsidiary), biasanya melalui pemilikian mayoritas di saham biasa.
Suatu perusahaan menjadi perusahaan anak ketika perusahaan lain
memperoleh mayoritas (lebih dari 50%) saham berhak suara yang beredar. Jadi,
satu perusahaan tidak perlu memperoleh semua saham perusahaan lain untuk
melakukan penggabungan usaha. Perusahaan-perusahaan yang digabung tetap
memiliki identitas hukum yang terpisah dan catatan akuntansi yang juga terpisah
meskipun telah menjadi satu entitas untuk tujuan pelaporan utamanya.
3
Tujuan Pembelajaran 3
AKUNTANSI UNTUK PENGGABUNGAN USAHA MENURUT METODE
PEMBELIAN
Metode pembelian mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang diterima
umum. Penggabungan usaha dicatat dengan menggunakan biaya historis atau biaya
diukur dengan jumlah kas yang dikeluarkan atau dengan nilai wajar aktiva lain yang
didistribusikan atau sekuritas yang diterbitkan.
Biaya langsung penggabungan (seperti akuntansi, hukum, konsultan, dan
honor) dimasukkan sebagai penambah nilai investasi. Biaya-biaya pendaftaran atau
penerbitan sekuritas ekuitas biasanya sebagai pengurang modal disetor tambahan
dan dibebankan terhadap nilai wajar sekuritas yang diterbitkan.
Contoh soal, Pada tanggal 1 Juni 2015, PT. Pevita menerbitkan 100.000
lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp. 1.000,- untuk memperoleh aktiva
bersih PT. Marina dalam suatu penggabungan usaha dengan metode pembelian.
Harga pasar saham biasa PT. Pevita pada tanggal tersebut Rp.1.600 persaham.
Biaya langsung tambahan untuk penggabungan usaha terdiri dari honor bapepam
Rp.500.000, honor akuntan Rp.1.000.000, biaya percetakan dan penerbitan
sertifikat saham biasa Rp.2.500.000, dan honor pendiri serta konsultan
Rp.8.000.000. Maka PT. Pevita membuat jurnal sebagai berikut :
Jika perusahaan yang diakuisisi dibubarkan, maka aktiva bersih yang dapat
diidentifikasi dicatat pada pembukuan perusahaan yang mengakuisisi sebesar nilai
wajarnya. Setiap kelebihan biaya perolehan investasi terhadap nilai wajar dicatat
sebagai goodwill.
4
Tujuan Pembelajaran 4
ALOKASI BIAYA DALAM PENGGABUNGAN USAHA DENGAN
METODE PEMBELIAN
Langkah pertama dalam alokasi biaya dari perusahaan yang diakuisisi
adalah menentukan nilai wajar semua aktiva berwujud dan tidak berwujud yang
dapat diidentifikasi yang diperoleh dan kewajiban yang ditanggung. Perusahaan
biasanya menggunakan jasa penilai independen untuk menentukan nilai wajar.
Setelah membebankan nilai wajar ke semua aktiva yang dapat diidentifikasi,
lalu kita bandingkan dengan biaya investasi dengan total nilai wajar bersih. Jika
biaya investasi melebihi nilai wajar bersih, maka alokasikan kelebihan tersebut ke
aktiva bersih yang dapat diidentifikasi sesuai dengan nilai wajarnya dan kemudian
alokasikan ke goodwill.
Contoh kasus
Pitt Corporation memperoleh aktiva bersih Seed Company melalui penggabungan
usaha dengan metode pembelian yang dilaksanakan pada tanggal 27 Desember
2012. Aktiva dan kewajiban Seed pada tanggal tersebut, pada nilai wajar dan nilai
bukunya, adalah sebagai berikut (dalam $):
Kewajiban
Utang usaha 60.000 60.000
Wesel Bayar 150.000 135.000
Kewajiban lain 40.000 45.000
Total Kewajiban 250.000 240.000
Aktiva bersih 750.000 1.200.000
5
Kasus 1, Goodwill
Pitt Corporation membayar 400.000 tunai dan menerbitkan 50.000 lembar saham
biasa dengan nilai nominal $10 per saham dan nilai pasar $20 per saham untuk
memperoleh aktiva bersih Seed Company. Ayat jurnal untuk mencatat
penggabungan usaha pada pembukuan Pitt Corporation per 27 Desember 2012
adalah :
D. Kas 50.000
D. Piutang bersih 140.000
D. Persediaan 250.000
D. Tanah 100.000
D. Bangunan 500.000
D. Peralatan 350.000
D. Paten 50.000
D. Goodwill 200.000
K. Utang usaha 60.000
K. Wesel Bayar 135.000
K. Kewajiban lain 45.000
K. Investasi dalam Seed Company (-A) 1.400.000
Untuk membebankan biaya Seed Company ke aktiva yang dapat diidentifikasi yang diperoleh dan kewajiban yang ditanggung atas dasar nilai
wajarnya dan ke goodwill.
6
D. Investasi dalam Seed Company (+A) 1.000.000
K. Saham biasa, nominal 10 (+SE) 400.000
K. Tambahan modal disetor (+SE) 400.000
K. Wesel bayar 10%, 5th (+L) 200.000
Untuk mencatat penerbitan 40.000 lembar saham biasa nominal 10 ditambah wesel bayar dalam penggabungan usaha
menurut metode pembelian dengan Seed Company.
7
Contoh kasus
Latihan Soal
1. Pada tanggal 1 Januari, PT Boy membayar Rp. 2.000.000,- secara tunai dan
juga menerbitkan 18.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp. 100,-
dan nilai pasar Rp. 3.300.000,- atas semua saham biasa yang beredar PT Emon.
Dalam proses penggabungan usaha ini PT Boy membayar Rp. 300.000,- untuk
meregristrasi dan menerbitkan 18.000 lembar saham dan Rp. 700.000,- untuk
biaya langsung, dimana PT Emon akan dibubarkan. Ikhtisar neraca untuk
perusahaan-perusahaan tersebut sesaat sebelum merger adalah sebagai berikut:
8
Nilai buku Nilai buku Nilai wajar
PT Boy (Rp) PT Emon PT Emon
(Rp) (Rp)
9
PT Pilan membayar beban-beban berikut: biaya regristrasi dan penerbitan
sekuritas sebesar Rp. 150.000,- dan biaya langsung lainnya sebesar Rp.
250.000,-.
Diminta : Susunlah neraca PT Pilan setelah penggabungan usaha melalui
pembelian.
Jawaban :
Daftar Pustaka
10