Anda di halaman 1dari 21

AKUNTANSI KEUANGAN

LANJUTAN 1
Materi Pertemuan 2:
Investasi Saham-Akuntansi dan
Pelaporan Investor
(Lanjutan)

Cepi Juniar Prayoga, SE,.Ak.,M.Ak.


What Is This
Topic About? d. Akuisisi Kepemilikan Investasi
Interim
e. Investasi Dalam Akuisisi Bertahap
f. Penjualan Kepemilikan Ekuitas
g. Pembelian Saham Secara
Langsung dari Investasi
h. Perusahaan Investee dengan
Saham Preferen
i. Pengungkapan Ekuitas Investee
j. Pengujian Goodwill Menyangkut
Penurunan Nilai
D. Akuisisi Kepemilikan Investasi Interim
 Akuntansi untuk investasi ekuitas semakin rumit apabila perusahaan
melakukan akuisisi dalam suatu periode akuntansi (akuisisi interim).
 Perhitungan tambahan akan diperlukan baik dalam menentukan ekuitas
dasar pada saat akuisisi maupun laba investasi untuk tahun tersebut.
 Ekuitas pemegang saham dalam perusahaan investee dihitung dengan
menambahkan laba yang diperoleh sejak tanggal pelaporan terakhir ke
ekuitas pemegang saham awal dan mengurangkan dividen yang
diumumkan pada tanggal pembelian.
 Asumsi dasar yang digunakan pada akuntansi untuk akuisisi interim
adalah laba investee diperoleh secara proporsional sepanjang tahun, jika
tidak ada bukti yang menyatakan sebaliknya.
D. Akuisisi Kepemilikan Investasi Interim
Asumsikan bahwa PT Vogy memperoleh 40% saham biasa berhak suara PT
Tia seharga 80.000 pada 1 Oktober. Aset bersih PT Tia per 1 Januari adalah
150.000 pada 1 Juli. Laba bersih yang dilaporkan 25.000 dan deviden yang
dibagikan 15.000. Nilai buku aset dan kewajiban PT Tia sama dengan nilai
wajarnya pada 1 Oktober, kecuali bangunan yang bernilai 60.000 dan dicatat
sebesar 40.000. Bangunan tersebut mempunyai sisa umur manfaat selama 20
tahun dari 1 Oktober.
Prinsip akuntansi berterima umum (PABU) mewajibkan penerapan metode
ekuitas dan pembebanan setiap perbedaan antara biaya investasi dan nilai
buku yang diperoleh pertama kali ke aset yang dapat diidentifikasi serta
kewajiban baru ke goodwill.
Kelebihan biaya investasi PT Vogy atas nilai buku 40% kepemilikannya dalam
PT Tia dihitung dan dibebankan ke aset yang dapat diidentifikasi serta
goodwill.
D. Akuisisi Kepemilikan Investasi Interim
Skedul untuk mengalokasikan kelebihan biaya investasi atas nilai buku yang diperoleh.
Kelebihan biaya investasi PT Vogy atas nilai buku 40% kepemilikannya dalam PT Tia, yaitu:

Pendapatan 1 Okt = total pendapatan-(pendapatan juli-okt) NAB FV PT TIA= 153.750


= 25.000-( 3/12*25.000)
= 18.750
D. Akuisisi Kepemilikan Investasi Interim
Ayat jurnal pada pembukuan PT Vogy untuk memperhitungkan 40%
kepemilikan ekuitas dalam PT Tia sebagai berikut:
1 Oktober
Investasi dalam PT Tia 80.000
Kas 80.000
(Mencatat akuisisi sebesar 40%)
31 Desember
Investasi dalam PT Tia 2.500
Laba dari PT Tia 2.500
(Untuk mencatat ekuitas dalam laba PT Tia (40% x 25000 x 1/4 tahun))
31 Desember
Laba dari PT Tia 100
Investasi dalam PT Tia 100
(Untuk mencatat amortisasi kelebihan biaya atas nilai buku yang dialokasi ke
bangunan yang dinilai terlalu rendah (8000/20 tahun) × 1/4 tahun).
D. Akuisisi Kepemilikan Investasi Interim
Pada 31 Desember, setelah ayat jurnal tersebut di-posting akun investasi
dalam PT Vogy, PT Tia akan memiliki saldo sebesar 82.400. Berikut adalah
perhitungannya.
E. Investasi Dalam Akuisisi Bertahap
 Investor dapat memperoleh kemampuan untuk menggunakan
pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan operasi dan keuangan
perusahaan investasi melalui serangkaian akuisisi saham, bukan melalui
pembelian.
 Perubahan metode akuntansi biaya, ekuitas, dan konsolidasi untuk
perusahaan anak serta investasi telah mengubah entitas pelaporan yang
memerlukan penyajian kembali laporan keuangan periode sebelumnya,
jika pengaruhnya bersifat material.
Asumsikan bahwa Hop Corporation memperoleh 10% kepemilikan dalam Skip
Corporation seharga $750.000 pada tanggal 2 Januari 2006, dan 10% kepemilikan
lainnya seharga $850.000 pada tanggal 2 Januari 2007.
Ekuitas pemegang saham skip Corporation pada tanggal akuisisi tersebut adalah
sebagai berikut:
2 Januari 2006 2 Januari 2007
Modal awal $5.000.000 $5.000.000
Laba ditahan 2.000.000+ 2.500.000+
Total ekuitas pemegang saham $7.000.000 $7.500.000
E. Investasi Dalam Akuisisi Bertahap
Pada tanggal 2 Januari 2007 ketika 10% kepemilikan yang kedua diperoleh, Hop
Corporation menggunakan akuntansi metode ekuitas untuk kepemilikan sebesar 20%
tersebut.
Hal ini memerlukan perubahan nilai tercatat (crying value) atas 10%
kepemilikan yang pertama dari biayanya sebesar $750.000 menjadi nilai tercatatnya
yang benar atas dasar metode ekuitas.
Ayat jurnal untuk akun investasi Hop Corporation sebagai berikut:
2 Januari 2007
Investasi dalam skip (+A) $50.000
Laba ditahan(+SE) $50.000
Untuk menyesuaikan akun investasi dalam skip dari dasar biaya menjadi
ekuitas sebagai berikut:
• bagian laba ditahan skip meningkat selama tahun 2006 sebesar $50.000 ($500.000 x
10% kepemilikan selama tahun tersebut). Sama dengan penyesuaian retroaktif dari
perusahaan akuntansi sebesar $50.000.
• Kenaikan laba di tahan Skip $500.000 untuk tahun 2006 merupakan laba
dikurangi deviden untuk tahun 2006.
• Hop melaporkan bagiannya atas deviden yang di terima dari Skip sebagai laba
menurut metode biaya. Karena itu laba Hop untuk tahun 2006 menurut ekuitas
lebih besar 10% dari kenaikan laba ditahan Skip untuk tahun 2006.
F. Penjualan Kepemilikan Ekuitas
• Ketika investor menjual sebagian investasi ekuitas yang mengurangi
kepemilikannya dalam investee hingga dibawah 20% atau lebih kecil dari
tingkat yang dibutuhkan untuk menggunakan pengaruh yang signifikan.
• Metode ekuitas tidak lagi tepat untuk kepemilikan yang tersisa.
• Sejak saat itu investasi yang diperhitungkan dengan metode nilai wajar
/biaya, dan saldo akun investasi setelah penjualan menjadi dasar biaya.
• Tidak ada penyesuaian yang diperlukan dan investor memperhitungkan
investasi menurut metode nilai wajar/biaya dengan cara yang biasa.
• Keuntungan dan kerugian dari penjulan kepemilikan ekuitas adalah
perbedaan antara harga jual dan nilai buku kepemilikan ekuitas sesaat sebelum
penjualan.
F. Penjualan Kepemilikan Ekuitas
Sebagai ilustrasi:
Leighton Industrial memperoleh 320.000 lembar saham (40% kepemilikan)
pada tanggal 1 januari 2006 seharga $580.000. Leighton memperhitungkan
investasinya dalam Sergio menurut metode ekuitas selama tahun 2006 hingga
2009.
1) Pada tanggal 31 desember 2009, saldo akun investasi adalah $700.000 (yang
sama dengan (40% ekuitas pemegang saham Sergio sebesar
$1.500.000=$600.000) di tambah goodwill sebesar $100.000)
2) Pada tanggal 1 januari 2010, Leighton menjual 80% kepemilikannya dalam
Sergio (256.000 lembar saham (80%*320.000)), yang mengurangi
kepemilikannya dalam Sergio menjadi 8% (40% x 20%).
• Nilai buku kepemilikannya yang dijual adalah $560.000 atau 8% dari
saldo akun investasi dalam Sergio $700.000.
• Saldo akun investasi dalam Sergio setelah penjualan adalah $140.000
($700.000 dikurangi $560.000 kepemilikan yang dijual).
G. Pembelian Saham Secara Langsung dari Investasi
Jika investor membeli saham secara langsung dari perusahaan penerbit,
kepemilikan investor di tentukan oleh saham yang diperoleh dibagi
dengan saham yang beredar setelah investee menerbitkan saham baru.

Asumsikan bahwa Karl Corporation membeli 20.000 lembar saham


yang belum diterbitkan sebelumnya, langsung dari master Corporation
seharga $450.000 pada tanggal 1 januari 2007.
Ekuitas pemegang saham master pada tanggal 31 Desember 2008
terdiri dari saham biasa dengan nilai nominal $10 sebesar $200.000
dan laba ditahan sebesar $150.000.
G. Pembelian Saham Secara Langsung dari Investasi
Kepemilikan Karl dalam master corporation sebesar 50% dihitung sbb:
A. Saham yang dibeli oleh Karl 20.000lbr
B. Saham yang beredar setelah saham baru diterbitkan:
Beredar per 31 desember 2006 = 20.000
Diterbitkan untuk Karl 20.000 = 40.000lbr
Kepemilikan Karl dalam master: A/B = 50% (20.000/40.000)
Nilai buku kepemilikan yang diperoleh Karl adalah $400.000 (yang ditentukan
dengan mengalikan 50% kepemilikan yang diperoleh dengan ekuitas
pemegang saham master sebesar $800.000 segera setelah penerbitan
20.000 lembar saham tambahan)
Perhitungannya adalah sebagai berikut:
Ekuitas pemegang saham Master sebelum penerbitan (modal saham
$200.000+laba ditahan $150.00) = $350.000
Penjualan 20.000 lembar saham kepada karl = 450.000+
Ekuitas pemegang saham master setelah penerbitan = 800.000
Persentase kepemilikan karl = 50%
Nilai buku yang diperoleh karl (50%*800.000) = $400.000
H. Perusahaan Investee dengan Saham Preferen
Penyesuaian –penyesuaian tersebut memerlukan hal-hal sebagai berikut:
 Alokasi ekuitas pemegang saham perusahaan investee ke
komponen ekuitas saham preferen dan biasa atas akuisisi untuk
menentukan nilai buku investasi saham biasa.
 Alokasi laba bersih investee ke komponen laba saham preferen dan
saham biasa untuk menentukan bagian investor atas laba investee bagi
pemegang saham biasa.
Asumsikan bahwa ekuitas pemegang saham Tech Corporation adalah $6.000.000 pada awal
tahun 2006 dan $6.500.000 pada akhir tahun 2006.
Laba bersih dan deviden untuk satu tahun 2006 masing-masing adalah $700.000 dan
$200.000.
Jumlah dalam ribuan 1 Januari 31 Desember
Saham Preferen 10% kumulatif,nominal $100 $1.000 $ 1.000
Saham biasa, nominal $10 3.000 3.000
Modal disetor lainnya 500 500
Laba ditahan 1.500+ 2.000+
$ 6.000 $ 6.500
H. Perusahaan Investee dengan Saham Preferen
Jika Mornet Cooporation membayar $2.500.000 pada tanggal 2 Januari 2006 atas 40% saham
biasa Tech yang beredar, investasi tersebut di evaluasi sbb:
Biaya kepemilikan 40% saham biasa dalam Tech $2.500
Nilai buku (dan nilai wajar) yang diperoleh:
Ekuitas pemegang saham Tech $6.000
Ekuitas pemegang SP Tech $1.000-
Ekuitas pemegang saham biasa $5.000
Persentase yang diperoleh 40% (40%*$5.000) 2.000-
Goodwill $ 500
Ekuitas pemegang SP sama dengan nilai nominal SP yang beredar, yang meningkat sebesar
premi opsi beli atau likuidasi dan deviden SP yang tertunggak.
Laba Mornet Cooporation dari Tech untuk tahun 2006 atas 40% kepemilikannya
dihitung sbb:
Laba bersih Tech tahun 2006 $700
Pendapatan SP ($1.000.000 x 10%) 100-
Pendapatan untuk SB $600
Jadi, Bagian atas pendapatan SB Tech ($600.000x40%) 240
I. Pengungkapan Ekuitas Investee
Jika investasi ekuitas bersifat signifikan, investor harus mengungkapkan
informasi tersebut dalam tanda kurung atau dalam Catatan Atas Laporan Keuangan
atau dalam skedul:
 Nama setiap investasi dan persentase kepemilikan saham biasa
 Kebijakan akuntansi investor yang berhubungan dengan investasi saham biasa
 Perbedaan antara jumlah ketika investasi dilakukan dengan jumlah ekuitas
pokok dalam aktiva bersih, termasuk perbedaan perlakuan akuntansi.
Pengungkapan tambahan untuk investasi ekuitas yang material meliputi
nilai agregat setiap investasi yang diindentifikasi di mana harga pasar yang berlaku
tersedia dan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan hasil operasi
investee diikhtisarkan.
Perusahaan yang malakukan pengungkapan tersebut bagi perusahaan yang
tidak dikonsilidasikan menrut opinion No. 18 diwajibkan untuk terus melakukan
pengungkapan menurut FASB Statement No.94.
1. Mengakui dan
J. PENGUJIAN Mengukur Kerugian
Penurunan Nilai
GOODWILL 2. Nilai Wajar Goodwill
yang Tersirat
MENYANGKUT 3. Menentukan Nilai Wajar
PENURUNAN Unit Pelaporan
4. Pelaporan dan
NILAI Pengungkapan
5. Investasi Menurut
Metode Ekuitas
PENGUJIAN GOODWILL MENYANGKUT PENURUNAN
NILAI
 Ford motor company mencantumkan goodwill sebesar $5,378 miliar, untuk
segmen otomotif lainnya sebesar $769 juta segmen jasa keuangannya pada
neraca per 31 desember 2003.
 Sebuah studi riset yang dilakukan baru-baru ini terhadap 352
perusahaan menunjukkan bahwa rata-rata kerugian penurunan goodwill
menurut pengadopsian SFAS No.142 adalah $290,6 juta.
 Perusahaan menghapus sekitar $1 miliar ketika mengadopsi SFAS 142
pada tahun 2002.

 Hewlett –Packard mengungkapkan goodwill sebesar $14,894 miliar, dan


aktiva tidak berwujud lainnya yang dibeli seharga $4,365 miliar yang
terutama berasal dari akuisisinya atas Compaq Computer Corporation.
PENGUJIAN GOODWILL MENYANGKUT PENURUNAN NILAI
1. Mengakui dan Mengukur Kerugian Penurunan Nilai
Pengujian penurunan nilai goodwill menurut FASB Statement No. 142
merupakan proses dua tahap. Pertaman perusahaan harus membandingkan
nilai tercatat (nilai buku) dengan nilai wajar pada tingkat unit
pelaporan bisnis. Kedua memerlukan suatu perbandingan jumlah tercatat
goodwill dengan nilai pada tingkat unit pelaporan bisnis.

2. Nilai Wajar Goodwill yang Tersirat


Perusahaan harus menentukan nilai wajar goodwill yang tersirat dengan
cara yang serupa seperti ketika mencatat goodwill untuk pertama pada tanggal
penggabungan usaha. Perusahaan akan mengalokasikan nilai wajar unit
pelaporan ke semua aktiva yang dapat didentifikasi serta kewajiban.
PENGUJIAN GOODWILL MENYANGKUT PENURUNAN NILAI
3. Menentukan Nilai Wajar Unit Pelaporan
Perusahaan harus melaksanakan pengujian penurunan nilai goodwill sedikitnya setahun
sekali. FASB juga mensyaratkan pengujian penurunan nilai jika setiap peristiwa berikut
tejadi:
a. Perubahan yang signifikan dalam factor-factor legal atau iklim usaha yang merugikan
b. Tindakan atau penilaian regulator yang merugikan
c. Persaingan baru dan yang tidak diantisipasi
d. Kehilangan personil kunci

4. Pelaporan dan Pengungkapan


FASB Statement No.142 mengharuskan perusahaan melaporkan jumlah agregat
goodwill yang material demikian juga perusahaan harus menyajikan kerugian penurunan
nilai goodwill secara terpisah pada laporan laba rugi sebagai komponen laba dari operasi
berlanjut ( kecuali penurunan nilai yang terkait dengan operasi yang dihentikan).

5. Investasi Menurut Metode Ekuitas


FASB Statement No.142 tidak mengizinkan pengujian penurunan nilai
investasi menurut metode ekuitas. Pengujian nilai untuk investasi ekuitas masih mengikuti
pedoman yang ada dalam APB Opinion No. 18 menurut aturan tersebut.
Than
k
You

Anda mungkin juga menyukai