Anda di halaman 1dari 20

TRANSFER ANTARPERUSAHAAN: ASET TAK LANCAR

GAMBARAN UMUM MENGENAI ENTITAS KONSOLIDASI


Eliminasi Transfer Perusahaan
Semua aspek transfer antar perusahaan harus di eliminasi dalam penyusunan
laporan keuangan konsolidasi, sehingga laporan keuangan tersebut terlihat seakan akan
merupakan laporan keuangan dari suatu perusahaan tunggal. PSAK 4, "Laporan
Keuangan Konsolidasi" menyebutkan saldo antar perusahaan, pembelian dan penjualan,
serta pengeluaran/beban sebagai contoh dari saldo Antar perusahaan dan transaksi yang
harus dieliminasi

Eliminasi Laba dan Rugi yang Belum Direalisasi


Pertama-lama, tanah dibeli oleh PT Induk dari pihak yang tidak berhubungan
istimewa, kemudian dijual ke anak perusahaan, dan akhirnya dijual olch anak
perusahaan tersebut ke pihak yang tdak berhubungan istimewa. Ketiga transaksi
terscbut dan jumlah yang terkant adalah sebagai berikut.
 TI-Pembelian olch PT Induk dari pihak luar scharga Rp10.000.000.
 T2-Penjualan dari PT Induk ke PT Anak seharga Rp15,000.000.
 T3-Penjualan dari PT Anak ke pihak luar seharga Rp25,000,000.
Sebagaimana ditunjukkan dalam kasus-kasus berikut, jumlah keuntungan yang
dilaporkan dalam setiap kasus oleh masing masing perusahaan dan entias konsolidasi
dalam suatu periode bergantung pada transaksi mana yang terjadi pada periode
tersebut.
Kasus A
Ketiga transaksi terjadi pada periode akuntansi yang sama. Jumlah keuntungan yang
dilaporkan atas transaksi tersebut adalah sebagai berikut.

 PT Induk Rp 5.000 000 (RP15 000 000 - RP 10 000 000)


 PT Anak Rp10.000 000 (Rp25 000, 000 - Rp15 000.000)
 Entitas Konsolidasi Rp15 000 000 (Rp25.000 000 - RP10 000,000)

Keuntungan yang dilaporkan oleh setiap entitas dianggap telah direalisasi karena
tanah telah terjual ke pihak yang tidak berhubungan istimewa selama periode tersebut.
Total keuntungan yang dilaporkan oleh entitas konsolidasi adalah perbedaan antara
harga yang dibayarkan oleh entitas konsolidasi sebesar Rp10.000.000 dan hanga jual
tanah entitas konsolidasi ke pihak luar sebesar Rp25,000.000. Keuntungan sebesar
Rp15.000.000 tersebut dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasi. Dari sudut
pandang konsolidasi, penjualan dari PT Induk ke PT Anak, transaksi T2, adalah transaksi
internal dan tidak dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi.

Kasus B
Hanya transaksi TI yang diselesaikan selama periode berjalan. Jumlah keuntungan yang
dilaporkan atas transaksi tersebut adalah sebagai berikut.

 PT Induk RP 0
 PT Anak 0
 Entitas Konsolidasi 0

Tidak ada penjualan yang dilakukan oleh perusahaan afiliasi, dan tidak ada keuntungan
yang dilaporkan atau direalisasi. Tanah dilaporkan di neraca PT Induk dan di neraca
konsolidasi sebesar biaya perolchan PT Induk, yang juga merupakan biaya perolehan
entitas konsolidasi.

Kasus C
Hanya transaksi TI dan T2 yang diselesaikan selama periode berjalan. Jumlah
keuntungan yang dilaporkan atas transaksi tersebut adalah sebagai berikut.

 PT Induk Rp 5.000.000 (15.000.000 -10.000.000)


 PT Anak 0
 Entitas Konsolidasi 0

Keuntungan sebesar Rp5,000.000 yang dilaporkan oleh PT Induk dianggap belum


direalisasi dari sudut pandang konsolidasi dan tidak dilaporkan dalam laporan laba rugi
konsolidasi karena tanah tersebut belum dijual ke pihak di luar entitas konsolidasi. Tanah
dicatat dalam pembukuan PT Anak sebesar Rp15.000.000, yaitu biaya perolehan PT
Anak. Dari sudut pandang konsolidasi, tanah dinilai terlalu tinggi sebesar Rp5.000.000
dan harus dilaporkan sebesar Rp10.000.000 biaya perolehan entitas konsolidasi.

Kasus D
Hanya transaksi T3 yang diselesaikan selama periode berjalan, TI dan T2 terjadi di
periode sebelumya. Jumlah keuntungan yang dilaporkan atas transaksi tersebut pada
periode berjalan adalah sebagai berikut.

 PT Induk 0
 PT Anak Rp10.000 000 (Rp25 000, 000 - Rp15 000.000)
 Entitas Konsolidasi Rp15 000 000 (Rp25.000 000 - RP10 000,000)

PT Anak mengakui keuntungan sebesar selisih antara harga jual Rp25,000 000 dan biaya
perolchan Rp15.000.000, sedangkan entitas konsolidasi melaporkan keuntungan sebesar
selisth antara harga )ual Rp25,000.000 dan biaya perolehan Rp10.000.000. Dari sudut
pandang entitas konsolidasi, penjualan aset dalam entitas konsolidasi hanya merupakan
perubahan lokasi aset dan tidak mencerminkan akhir dan proses pendapatan

TRANSFER ANTAR PERUSAHAAN


Pada saat suatu perusahaan membeli jasa dari pihak yang berhubungan
istimewa, umumnya pembeli mencatatanya sebagai beban dan penjual mencatatnya
sebagai pendapatan. Pada saat penyususnan laporan keuangan konsolidasi, beban dan
pendapatan tersebut harus di eliminasi. Oleh karna itu jumlah pendapatan dan beban
sama dan keduanya di eliminasi , laba tidak terpengaruh oleh eliminasi tersebut.

TRANSFER ASET BERUPA TANAH


Gambaran Umum Proses Eliminasi Laba
Pada saat tanah ditransfer antara pihak yang berhubungan istimewa pada nilai bukunya,
tidak ada penyesuaian atau eliminasi khusus yang diperlukan dalam penyusunan aporan
keuangan konsolidasi Sebagai contoh, jika suatu perusahaan membeli tanah senilai
Rp10.000.000 dan menjualnya ke anak perusahaan senilai Rp10.000.000, maka aset
tersebut terus dinilai sebesar Rp10.000.000 biaya perolehan awal dari entitas
konsolidasi.
Induk perusahaan Anak Perusahaan
Kas 10.000.000 Kas 10.000.000
Tanah 10.000.000 Tanah 10.000.000

Oleh karena penjual tidak mencatat keuntungan atau kerugian, maka dari sudut pandang konsolidasi. laba
maupun aset dinyatakan secara tepat. Transfer tanah yang lebih tinggi atau Iebih rendah dari nilai bukunya
memerlukan. perlakuan khusus dalam proses konsolidasü Keuntungan atau kerugian entitas penjual harus
dieliminasi.karena tanah tersebut masih dimiliki oleh entitas konsolidasi, dan tidak ada keuntungan atau
kerugian yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi sampai tanah tersebut dijual ke pihak di Iuar
entitas konsolidasi. Tanah juga harus dilaporkan sebesar biaya perolehan awalnya dalam laporan keuangan
konsolidasi selama tanah tersebut masih dimiliki di dalarn entitas konsolidasi, siapa pun pihak afiliasi yang
memiliki tanah tersebut.
Sebagai ilustrasi. asumsikan bahwa PT Induk mengakuisisi tanah senilai Rp20.000.000 pada tanggal 1
Januari 20X1, dan menjual tanah tersebut ke anak perusahaannya, PT Anak pada tanggal 1 Juli 20X1
sebagai beriku
PT Induk mencatat pembelian tanah dan penjualan ke PT Anak dengan ayat jurnal sebagai berikut
1 Januari 20X1
(1) Tanah 20.000.000
Kas 20.000.000
Mencatat pembelian tanah

1 Juli 20X1
(2) Kas 35.000.000
Tanah 20.000.000
Keuntungan Penjualan Tanah 15.000.000
Mencatat penjualan tanah ke PT Anak

PT Anak mencatat pembelian tanah dari PT Induk sebagai berikut

1 Juli 20X1
(1) Tanah 35.000.000
Kas 35.000.000
Mencatat pembelian tanah dari PT Induk

Transfer antarperusahaan mengakibatkan penjual mengakui keuntungan sebesar Rp15.000.000 dan nilai
tercatat tanah meningkat sebesar jumlah yang sama. Kedua angka tersebut tidak dilaporkan dalam laporan
keuangan konsolidasi karena keuntungan antarperusahaan sebesar Rp15.000.000 belum direalisasi dari sudut
pandang entitas konsolidasi. Tanah belum dijual ke pihak di luar entitas konsolidasi, tetapi hanya ditransfer
di dalam, sehingga tanah harus tetap dilaporkan sebesar biaya, perolehan awalnya dari entitas konsolidasi.
Keuntungan harus dieliminasi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi dan tanah harus dinyatakan
kembali dari Rp35.000.000 yang dicatat oleh PT Anak ke biaya perolehan awalnya sebesar eliminasi berikut
dalam kertas kerja yang dibuat pada akhir tahun 20Xl

Keuntungan atau kerugian dari transfer antarperusahaan diakui oleh afiliasi penjual dan menjadi hak

E(4) Keuntungan Penjualan Tanah 15.000.0000

Tanah 15.000.000

Mengeliminasi keuntungan yang belum direalisasi dari penjualan tanah


pemegang saham afiliasi tersebut. Penjualan yang terjadi dari induk perusahaan ke anak perusahaan disebut
penjualan arus ke bawah (downstream sale), setiap keuntungan atau kerugian dari transfer tersebut menjadi
hak pemegang saham induk perusahaan. Sedangkan penjualan dari anak perusahaan ke induk perusahaan
disebut penjualan arus ke atas (upstream sale), yaitu setiap keuntungan atau kerugian menjadi hak pemegang
saham anak perusahaan. Jika anak perusahaan dimiliki penuh, maka semua keuntungan atau kerugian pada
akhirnya menjadi hak induk perusahaan sebagai satu-satunya pemegang saham. Akan tetapi. jika anak
perusahaan tidak dimiliki penuh, maka keuntungan atau kerugian dari penjualan arus ke atas harus dibagi
antara induk perusahaan dan pemegang saham minoritas.
Umumnya. keuntungan atau kerugian dianggap belum direalisasi oleh entitas konsolidasi sampai dilakukan
penjualan ke pihak eksternal. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dieliminasi dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasi terhadap hak pemegang saham yang mengakui keuntungan atau
kerugian tersebut pertama kali, yaitu pemegang saham dari afiliasi penjual. Oleh karena itu. arah penjualan
menentukan kelompok pernegang saham mana yang akan menyerap eliminasi keuntungan atau kerugian
antarperusahaan yang belum direalisasL Secara khusus, keuntungan atau kerugian antarperusahaan yang
belum direalisasi dieliminasi dengan cara berikut.

Penjualan Eliminasi
Arus Bawah (induk perusahaan ke anak Terhadap kepemilikan mayoritas
perusahaan)
Arus ke atas (anak perusahaan ke induk
perusahaan)
Anak perusahaan dimiliki penuh Terhadap kepemilikan mayoritas
Anak perusahaan dimiliki mayoritas Secara proporsional terhadap kepemilikan
mayoritas dan kepemilikan mayoritas

Sebagai ilustrasi. asumsikan bahwa PT Ideal memiliki 75% saham biasa dari PT Akasia. PT Ideal
melaporkan laba operasi dari aktivitasnya sendiri, tidak termasuk pendapatan investasi dari PT Akasia
sebesar Rp100.000.000; PT Akasia melaporkan laba bersih sebesar Rp60.000.000. Termasuk di dalam laba
afiliasi penjual adalah keuntungan belum direalisasi sebesar Rp100.000.000 dari transfer aset
antarperusahaan. Jika penjualan tersebut merupakan transfer arus ke bawah. laba belurn direalisasi
dieliminasi seluruhnya dari bagian laba kepemilikan mayoritas pada saat penyusunan laporan keuangan
konsolidasi. Oleh karena itu. penghitungan laba bersih adalah sebagai berikut.

Laba terpisah PT Ideal Rp100.000.000


Dikurangi: Laba antarperusahaan yang belum direalisasi
penjualan asset arus ke bawah (10.000.000)
Laba direalisasi terpisah dari PT Ideal Rp90.000.000
Bagian Purity atas laba PT Akasia:
Laba bersih PT Akasia Rp60.000.000
Bagian proporsional PT Ideal x 0,75 45..000.000
Laba bersih Konsolidasi Rp135.000.000

Sebaliknya, jika transfer antarperusahaan dari anak perusahaan ke induk perusahaan. maka laba yang belum
direalisasi dari penjualan arus ke atas dieliminasi secara proporsional dari"kepemilikan pemegangsaham
pengendali dan ,minoritas. Dalam situasi .ini.. laba bersih konsolidasi dihitung sebagai berikut

Laba terpisah PT Ideal Rp100.000.000


Bagian PT Ideal atas laba PT Akasia Laba bersoh PT Akasia Rp60.000.000
Dikurangi: Laba antarperusahaan yang belum direalisasi
dari penjualan asset arus ke atas (10.000.000)
Laba direalisasi PT Ideal Rp50.000.000
Bagian proporsional PT Ideal x 0.75 37.500.000
Laba bersih konsolidasi Rp137.500.000

Laba bersih konsolidasi lebih tinggi Rp2.500.000 dalam kasus arus ke atas karena 25% dari eliminasi laba
belum direalisasi dikurangi dari kepemilikan minoritas. bukan mengurangi jumlah penuh dari kepemilikan
mayoritas seperti pada kasus arus ke bawah.
Perlu diingat bahwa keuntungan dan kerugian antarperusahaan belum direalisasi selalu dietiminasi
penuh dalam penyusunan lapotan keuangan konsolidasi. Keberadaan kepemilikan minoritas di anak
perusahaan penjual hanya memengaruhi alokasi eliminasi keuntungan atas kerugian belum direalisasi, bukan
jumlah yang dielirninasi.

Pendapatan Kepemilikan Minoritas


Laba yang dialokasikan ke kepemilikan minoritas adalah bagian proporsional kepemilikan minoritas atas
laba direalisasi anak perusahaan dalam transaksi dengan pihak eksternal dan entitas konsolidasi yang
dialokasikan ke kepemilikan minoritas dalam contoh arus ke bawah dihitung sebagai berikut

Laba bersih PT Akasia Rp60.000.000


Bagian proposional kepemilikan minoritas x 0.25
Laba dialokasikan ke kepemilikan minoritas Rp15.000.000
Laba yang dialokasikan ke kepemilikan minoritas dalam contoh arus ke atas dihitung sebagai berikut.

Laba bersih PT Akasia Rp60.000.000


Dikurangi: Keuntungan belum direalisasi dari
Penjualan asset arus ke atas (10.000.000)
Laba bersih direalisasi PT Akasia Rp50.000.000
Bagian proporsional kepemilikan minoritas x 0,25
Laba dialokasikan ke kepemilikan minoritas Rp12.500.000

Dalam contoh arus ke bawah, laba antarperusahaan belutn direalisasi sebesar Rp10.000.000 diakui dalam
pernbukuan induk perusahaan, sehingga kepemilikan minoritas tidak terpengaruh oleh keuntungan belum
direalisasi dari transaksi penjualan arus ke bawah. Seluruh laba anak perusahaan sebesar Rp60.000.000
direalisasi dari transaksi dengan pihak eksternal dari entitas konsolidasi Dalarn contoh arus ke atas, laba
anak perusahaan termasuk keuntungan belum direalisasi sebesar Rpl0.000.000. Jumlah laba anak perusahaan
yang direalisasi dari transaksi dengan pihak eksternal hanya sebesar Rp50.000.000 (Rp60.000.000 dikurangi
keuntungan antarperusahaan belum direalisasi sebesar Rp10.000.000).

Penjualan Arus ke Bawah


Untuk mengilustrasikan Iebih lengkap mengenai perlakuan keuntungan antarperusahaan belum direalisasi,
asumsikan hal-hal berikut untuk contoh PT Induk dan PT anak yang telah digunakah sebelumnya.
1. PT Induk membeli 80% saham PT Anak, pada tanggal 31 Desember 20X0, pada nilai buku saharn sebesar
Rp240.000.000.
2. Pada tanggal I Juli 20Xl. PT [nduk menjual tanah ke PT Anak seharga Rp35.000.000. PT Induk semula
membeli tanah tersebut pada tanggal I Januari 20X1 seharga Rp20.000.000 PT Anak masih memiliki tanah
tersebut selama tahun 20X1 dan tahun-tahun berikutnya.
3. Selama tahun 20Xl, PT Induk melaporkan laba terpisah sebesar Rp155.000.000. terdiri atas laba dari
operasi reguler sebesar Rp140.000.000 dan keuntungan penjualan tanah sebesar Rp15.000.000; PT Induk
mengumumkan dividen sebesar Rp60.000.000. PT Anak melaporkan laba bersih sebesar Rp50.000.000 dan
mengumumkan dividen sebesar Rp30.000.000.
4. PT Induk mencatat investasinya di PT Anak menggunakan metode ekuitas dasar, di mana PT Induk
mencatat bagiannya atas laba bersih dan dividen PT Anak tetapi tidak menyesuaikan untuk laba
antarperusahaan belum direalisasi.

PT Induk mencatat penjualan tanah dan keuntungan yang dihasilkan sebesar Rp15.000.000 (Rp35.000.000 -
Rp20.000.000) dengan ayat jurnal (2) yang dijelaskan sebelumnya. PT Anak mencatat pembelian tanah
senilai Rp35.000.000 dengan ayat jurnal (3).

Ayat Jurnal Metode Ekuitas Dasar—20Xl


Selama tahun 20X1, PT Induk rnencatat bagiannya atas laba dan dividen dari PT Anak dengan ayat yang
umum menggunakan metode ekuitas dasar.

(5) Kas 24.000.000


Investasi pada Saham PT Anak 24.000.000
Mencatat dividen dari PT Anak
(Rp30.000 x 0,80)
(6) Investasi pada Saham PT Anak 40.000.000
Pendapatan dari Anak Perusahaan 40.000.000
Mencatat pendapatan metode ekuitas
(Rp50.000 x 0,80)

Pada tanggal 31 Desember 20X1, akun investasi pada pembukuan PT Induk tampak sebagai berikut
Investasi pada Saham PT Anak
(6) Biaya perolehan Rp240.000.000 (5) Dividen
Akrual ekuitas (Rp30.000 x 0,80) Rp24.000.000
(Rp.50.000.000 x 0,80) 40.000.000
Saldo 31/12/X1 Rp256.000.000

Kertas Kerja Konsolidasi-20X1


Kertas kerja konsolidasi yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi tahun 20X1
disajikan pada Figur 6-3. Ayat jurnal kertas kerja termasuk sebagai berikut.

E(7) Pendapatan dan Anak Perusahaan 40.000.000


Dividen diumumkan 24.000.000
Investasi pada saham PT Anak 16.000.000
Mengeliminasi pendapatan dari anak perusahaan

E(8) Pendapatan untuk Kepemilikan Minoritas 10.000.000


Dividen diumumkan 6.000.000
Kepemilikan Minoritas 4.000.000
Mengalokasikan lab ke kepemilikan minoritas.
(Rp10.000.000 = Rp50.000.000 x 0,20)
(Rp6.000.000 = Rp30.000.000 x 0,20)
E(9) Saham Biasa PT Anak 200.000.000
Saldo Laba 1 Januari 100.000.000
Investasi pada Saham PT Anak 240.000.000
Kepemilikan Minoritas 60.000.000
Mengeliminasi saldo investasi awal

Ayat jurnal E(7) mengeliminasi perubahan dalam akun investasi PT Induk selama tahun berjalan. laba dari
PT Anak yang diakui PT Induk di ayat jurnal (6), dan bagian PT Induk atas dividen PT Anak yang diakui di
ayat jurnal (5). Ayat jurnal E(8) mengalokasi bagian laba PT Anak ke pemegang saham minoritas
(Rp50.000.000 x 0,20) dan mengeliminasi bagian mereka atas dividen PT Anak. Laba yang dialokasikan ke
kepemilikan minoritas tidak terpengaruh oleh keuntungan antarperusahaan belum direalisasi karena transfer
tersebut merupakan penjualan arus ke bawah. Ayat jurnal E(9) mengeliminasi saldo investasi awal PT Induk
dan jumlah ekuitas pemegang saham Anak periode dan memunculkan kepemilikan minoritas pada awal
periode.

Satu ayat jurnal tambahan diperlukan untuk mengeliminasi keuntungan belum direalisasi dari penjualan
tanah antarperusahaan.

E(10) Keuntungan Penjualan Tanah 15.000.000


Tanah 15.000.000
Mengeliminasi keuntungan belum direalisasi dari penjualan
tanah arus ke bawah
Laba bersih PT Induk
Rp192.000.000
Laba bersih PT Anak
65.000.000

Rp. 257.000.00
Eliminasi:
Laba PT Induk dan PT Anak Rp52.000.000
Keuntungan belum direalisasi dari penjualan tanah Rp15.000.000

(67.000.000)

Rp. 190.000.000
Bagian laba kepemilikan minioritas
(10.000.000)
Laba bersih konsolidasi, tahun 20X1
Rp180.000.000
Eliminasi
Pos PT Induk PT Anak Debit Kredit Konsolidasi
200.000.00 600.000.00
Penjualan 400.000.000 0 0
(16)15.000.
Keuntungan Penjualan Tanah 15.000.000 000

. (13)52.000.
Pendapatan dari anak perusahaan 52.000.000 + 000
215.000.00 600.000.00
Kredit 452.000.000 0 0
115.000.00 285.000.00
Harga Pokok Penjualan 170.000.000 0 0
Penyusutan dan Amortisasi 50.000.000 20.000.000 70.000.000
Beban Lain 40.000.000 15.000.000 55.000.000
- -
- 150.000.00 410.000.00
Debit 260.000.000 0 0
190.000.00
  0
Pendapatan untuk Kepemilikan (14)10.000. -
Minoritas 000 10.000.000
Laba Bersih, dibawa ke depan (carry 180.000.00
forward) 192.000.000 65.000.000 77.000.000 , 0
Saldo Laba, 1 Januari 300.000.000 100.000.00 (15)100.000.000
0 300.000.00
0
180.000.00
Laba Bersih, dari atas 192.000.000 65.000.000 77.000.000 0
 
165.000.00 480.000.00
  492.000.000 0 0
- (13)24.000.
Deviden Diumumkan -60.000.000 30.000.000 000  
(14) -
  6.000.000 60.000.000
Saldo Laba, 31 Desember dibawa ke 135.000.00 177.000.00 420.000.00
depan (carry forward) 432.000.000 0 0 30.000.000 0
   
110.000.00 339.000.00
Kas 299.000.000 0 0
125.000.00
Piutang Usaha 75.000.000 50.000.000 0
175.000.00
Persediaan 100.000.000 75.000.000 0
(16)15.000. 215.000.00
Tanah 210.000.000 20.000.000 000 0
600.000.00 1.400.000.
Bangunan dan Peralatan 800.000.000 0 000
(13)8.000.0
Investasi pada Saham PT Anak 268.000.000 00  
(15)40.000.
  000
1.682.000.0 855.000.00 2.254.000.
Debit 00 0 000
   
320.000.00 770.000.00
Akumulasi Penyusutan 450.000.000 0 0
100.000.00 200.000.00
Utang Usaha 100.000.000 0 0
100.000.00 300.000.00
Utang Obligasi 200.000.000 0 0
200.000.00 500.000.00
Saham Biasa 500.000.000 0 (15)200.000.000 0
135.000.00 177.000.00 420.000.00
Saldo Laba, dari atas 432.000.000 0 0 30.000.000 0
(14)
Kepemilikan Minoritas 4.000.000  
(15)60.000.
  000 64.000.000
1.682.000.0 855.000.00 377.000.00 377.000.00 2.254.000.
Kredit 00 0 0 0 000

Kepemilikan Minoritas
Nilai buku PT Anak, 31 Desember 20X1
Saham biasa Rp. 102.000.000
Saldo laba Rp. 135.000.000
Total nilai buku Rp.
335.000.000
Keuntungan antarperusahaan belum direalisasi dari
penjualan tanah arus ke atas
(15,000.000)
Nila buku direaisasi PT Anak Rp. 320.000.000
Bagian proposional pemegang tahuan minoritas x
0.20
Kepemilikan minoritas, 31 Desember 20XI Rp.
64.000.000

Eliminasi Laba Belum Direalisasi Setelah Tahun Pertama


E(17) Mengeliminasi keuntungan belum direalisasi dari penjualan tanah arus ke bawah
periode sebelumnya
Saldo Laba, 1 Januari 15.000.000
Tanah 15.000.000
E(18) Mengeliminasi keuntungan belum direalisasi dari penjualan tanah arus ke bawah
periode sebelumnya
Saldo Laba, 1 Januari 12.000.000
Kepemilikan Minoritas 3.000.000
Tanah 15.000.000

Pelepasan Aset di Kemudian Hari


E(19) Menyesuaikan keuntungan perusahaan dari penjualan tanah yang sebelumnya
belum diealisasi
Saldo Laba, 1 Januari 15.000.000
Keuntungan Penjualan Tanah 15.000.000

TRANSFER ASET BERUPA ASET DISUSUTKAN


Penjualan Arus Kas Bawah

PT Induk dan PT Anak di modifikasi untuk mengilustrasikan penjualan arus kas kebawah
dari asset disusutkan.asumsikan bahwa PT induk menjual ke PT Anak pada 31 desember
20x1 seharga Rp 7.000.000

31 Desember 200X
PT INDUK
Transfer peralatan Antar PT ANAK
31 Desember 20W8
perusahaaan senilai Rp 7.000.000
Pembelian peralatan

Senilai Rp 9.000.000 Entitas Konsolidasi

Biaya perolehan peralatan PT I nduk sebesar Rp 9.000.000 pada saat di beli pada 31
desember 20W8, tiga tahun 31 desember 20X1,dan telah disusutkan menggunakan
metode garis lurus dengan umur 10 tahun,tanpa nilai sisa.nilai buku dari peralatan
sasaat sebelum penjualan oleh PT Induk dhitung sebagai berikut

Biaya perolehan awal PT Induk 9000000


Akumulasi penyusutan per 31 desembe 20X1 ;
Penyusutan tahunan 900000
Jumlah tahun x3 (2.700.000)
Nilai buku per 31 desember 20X1 6300000

Keuntungan yang diakui oleh PT Induk dari penjualan peralatan antar perusahaan
sebesar:

Harga jual peralatan Rp 7,000,000.00


Nilai buku peralatan (6.300.000)
Keuntungan dari penjualan Rp 700,000.00

Ayat jurnal perusahaan Terpisah – 20X1

PT Anak mencatat pembelian peralatan sebesar biaya perolehanya sebagai berikut.

31 desember 20X1

Mencatat pembelian peralatan

( 20 ) Peralatan 7.000.000

Kas 7.000.000

Mencatat beban penyusutan tahun 20X1 atas peralatan yang dijual

( 21 ) Beban penyusutan 900.000

Akumulasi penyusutan 900.000

Mencatat penjualan peralatan

( 22 ) Kas 7.000.000

Akumulasi penyusutan 2.700.000

Peralatan 9.000.000

Keuntungan dari penjualan peralatan 700.000

Mencatat dividen dari PT anak


( 23 ) Kas 24.000.000

Investasi pada sahan PT Anak 24.000.000

Mencatat pendapatan metode ekuitas

( 24 ) Investasi pada saham PT Anak 40.000.000

Pendapatan dari anak perusahaan 40.000.000

Kertas kerja konsolidasi- 20X1

Mengeliminasi pendapatan dari anak perusahaan

E(25) pendapatan dari anak perusahaan 40.000.000

Dividen diumumkan 24.000.000

Investasi saham pada PT Anak 16.000.000

Mengalokasikan laba ke kepemilikan minoritas

E(26) Pendapatan untuk kepemilikan minoritas 10.000.000

Dividen diumumkan 6.000.000

Kepemilikan minoritas 4.000.000

Mengeliminasi saldo investasi awal

E(27) saham biasa – PT Anak 200.000.000

Saldo laba 1 januari 100.000.000

Investasi pada saham PT Anak 240.000.000

Kepemilikan minoritas 60.000.000

jumlah dari neraca percobaan eliminasi jumlah konsolidasi


Bangunan dari peralatan Rp 7,000,000 Rp 2,000,000 Rp 9,000,000
Akumulasi penyusutan Rp - (2.700.000) (2.700.000)
Keuntungan penjualan peralatan Rp 7,000,000 (7.00.000) Rp -

Mengeliminasi keuntungan belun di realisasi dari penjualan peralatan arus ke bawah

E(28) Bangunan dan peralatan 2000.000

Keuntungan penjualan peralatan 700.000

Akumulasi penyusutan 2.700.000


Eliminasi
pos PT Induk PT Anak Debit Credit konsolidasi
penjualan Rp 400,000,000 Rp 200,000,000 Rp 600,000,000
keuntungan penjualan peralatan Rp 700,000 (28) 700000
pendapatan dari anak perusahaan Rp 40,000,000 (25)40000000
kredit Rp 440,700,000 Rp 200,000,000 Rp 600,000,000
harga pokok penjualan Rp 170,000,000 Rp 115,000,000 Rp 285,000,000
penyusutan dan amortisasi Rp 50,000,000 Rp 20,000,000 Rp 70,000,000
beban lain Rp 40,000,000 Rp 15,000,000 Rp 55,000,000
debit (260.000.000) (150.000.000) (410.000.000)
(10.000.000)
Rp 190,000,000
pendaptan untuk kepemilikan minoritas (26)10000000 (10.000.000)
laba bersih ,dibawa ke depan (carry forward) Rp 180,700,000 Rp 50,000,000 Rp 50,700,000 Rp 180,000,000
saldo laba,1 januari Rp 300,000,000 Rp 100,000,000 (27)100000000 Rp 300,000,000
laba bersih ,dari atas Rp 180,700,000 Rp 50,000,000 Rp 50,700,000 Rp 180,000,000
Rp 480,700,000 Rp 150,000,000 Rp 480,000,000
dividen diumumkan (60.000.000) (30.000.000) (25)24.000.000
(26)6.000.000 (60.000.000)
saldo laba 31 desember Rp 420,700,000 Rp 120,000,000 Rp 150,700,000 Rp 30,000,000 Rp 420,000,000
kas Rp 271,000,000 Rp 68,000,000 Rp 339,000,000
piutang usaha Rp 75,000,000 Rp 50,000,000 Rp 125,000,000
persediaan Rp 100,000,000 Rp 75,000,000 Rp 175,000,000
tanah Rp 175,000,000 Rp 40,000,000 Rp 215,000,000
bangunan dan peralatan Rp 791,000,000 Rp 607,000,000 (28)2000.000 Rp 1,400,000,000
investasi saham pada PT Anak Rp 268,000,000 (25)16000.000
(27)240.000.000
debit Rp 1,668,000,000 Rp 840,000,000 Rp 2,254,000,000
akumulasi penyusutan Rp 447,300,000 Rp 320,000,000 (28)2.700.000 Rp 770,000,000
utang usaha Rp 100,000,000 Rp 100,000,000 Rp 200,000,000
utang obligasi Rp 200,000,000 Rp 100,000,000 Rp 300,000,000
saham biasa Rp 500,000,000 Rp 200,000,000 (27)200.000.000 Rp 500,000,000
saldo laba ,dari atas Rp 420,700,000 Rp 120,000,000 Rp 150,700,000 Rp 30,000,000 Rp 420,000,000
kepemilikan minoritas (26) 4.000.000
(27) 60.000.000 Rp 64,000,000
kredit Rp 1,668,000,000 Rp 840,000,000 Rp 352,700,000 Rp 352,700,000 Rp 2,254,000,000

Ayat jurnal perusahaan terpisah – 20X2

Mencatat beban penyusutan untuk tahun 20X2

(29)Beban penyusutan 1.000.000

Akumulasi penyusutan 1.000.000

Mencatat dividen dari PT Anak


(30) Kas 32.000.000

Investasi pada saham PT Anak 32.000.000

Mencatat pendapatan metode ekuitas

Investasi pada saham PT Anak 59.200.000

Pendapatan dari anak perusahaan 59.200.000

Akun investasi pada pembukuan PT Iduk tampak sebagai berikut.


Investasi pada Saham PT Anak
(24) Biaya Perolehan (23) Dividen tahun 20x1
240.000.000 (Rp 30.000.000 x 0,80)
Akrual ekuitas tahun 20x1 24.000.000
(Rp 50.000.000 x 0,80)
40.000.000
Saldo, 31/12/x1 (30) Dividen tahun 20x2
256.000.000 (Rp 40.000.000 x 0,80)
(31) Akrual ekuitas tahun 20x1 32.000.000
(Rp 74.000.000 x 0,80)
52.000.000
Saldo, 31/12/x1
268.000.000

Kertas Kerja Konsolidasi – 20X2


Ayat jurnal eliminasi :
E(32) Mengeliminasi pendapatan dari anak perusahaan
Pendapatan dari Anak Perusahaan 59.200.000
Deviden Diumumkan 32.000.000
Investasi pada Saham PT Anak
27.200.000
E(33) Mengalokasikan laba ke pemilikan minoritas
Pendapatan Untuk Kepemilikan Minoritas 14.800.000
Deviden Diumumkan 8.000.000
Kepemilikan Minoritas 6.800.000
(Rp 14.800.000 = Rp 74.000.000 X 0,20)
E(34) Mengeliminasi Saldo Investasi awal
Saham Biasa – PT Anak 200.000.000
Saldo Laba, 1 Januari 120.000.000
Investasi pada Saham PT Anak
256.000.000
Kepemilikan Minoritas
64.000.000
E(35) Mengeliminasi saldo investasi awal
Bangunan dan Peralatan 2.000.000
Saldo Laba, 1 Januari 700.000
Akumulasi Penyusutan 2.700.000

Eliminasi
Pos PT Induk PT Anak Debit Kredit Konsolidasi
450.000.00 300.000. 750.000.00
Penjualan 0 000 0
(32)
59.200.00
Pendapatan dari anak perusahaan 59.200.000 0
509.200.00 300.000. 750.000.00
Kredit 0 000 0
180.000.00 160.000. 340.000.00
Harga Pokok Penjualan 0 000 0
21.000.0 (36)
Penyusutan dan Amortisasi 49.100.000 00 100.000 70.000.000
45.000.0 105.000.00
Beban Lain 60.000.000 00 0
- - -
289.100.00 226.000. 515.000.00
Debit 0 000 0
235.000.00
  0
(33)
14.800.00 -
Pendapatan untuk Kepemilikan Minoritas 0 14.800.000
Laba Bersih, dibawa ke depan (carry 220.100.00 74.000.0 74.000.00 220.200.00
forward) 0 00 0 100.000 0
420.700.00 120.000.
Saldo Laba, 1 Januari 0 000 (34) 120.000.000  
(35) 420.000.00
Laba Bersih, dari atas 700.000 0
220.100.00 74.000.0 74.000.00 220.200.00
  0 00 0 100.000 0
640.800.00 194.000. 640.200.00
  0 000 0
-
- 40.000.0 (32)
Deviden Diumumkan 60.000.000 00 32.000.000  
(33) -
  8.000.000 60.200.000
Saldo Laba, 31 Desember dibawa ke depan 580.800.00 154.000. 194.700.0 580.200.00
(carry forward) 0 000 00 40.100.000 0
   
298.000.00 78.000.0 376.000.00
Kas 0 00 0
150.000.00 80.000.0 230.000.00
Piutang Usaha 0 00 0
180.000.00 90.000.0 270.000.00
Persediaan 0 00 0
175.000.00 40.000.0 215.000.00
Tanah 0 00 0
791.000.00 607.000. (35) 1.400.000.
Bangunan dan Peralatan 0 000 2.000.000 000
268.000.00 (32)
Investasi pada Saham PT Anak 0 27.200.000  
(34)
256.000.00
  0
1.877.200. 895.000. 2.491.000.
Debit 000 000 000
   
496.400.00 341.000. (36) (35) 840.000.00
Akumulasi Penyusutan 0 000 100.000 2.700.000 0
100.000.00 100.000. 200.000.00
Utang Usaha 0 000 0
200.000.00 100.000. 300.000.00
Utang Obligasi 0 000 0
500.000.00 200.000. 500.000.00
Saham Biasa 0 000 (34) 200.000.000 0
580.800.00 154.000. 194.700.0 580.200.00
Saldo Laba, dari atas 0 000 00 40.100.000 0
(33)
Kepemilikan Minoritas 6.800.000  
(34)
  64.000.000 70.800.000
1.877.200. 895.000. 396.800.0 396.800.00 2.491.000.
Kredit 000 000 00 0 000

Penyusutan per tahun (9.000.000 / 10 tahun)


Rp900.000
Jumlah tahun sampai 31 Desember 20X1
X3
Akumulasi Penyusutan, 31 Desember 20X1
Rp2.700.000
E(36) Mengeliminasi selisih debit penyusutan
Akumulasi Penyusutan 100.000
Beban Penyusutan 100.000
E(36a) Bangunan dan Peralatan 2.000.000
Saldo Laba, 1 Januari 700.000
Akumulasi Penyusutan
100.000
Beban Penyusutan 2.600.000
Neraca Eliminasi Jumlah
Percobaan Anak Konsolidasi
Perusahaan
Bangunan dan Peralatan Rp7.000.000 Rp2.000.000 Rp9.000.000
Akumulasi penyusutan (1.000.000) (2.600.000) (3.600.000)
Keuntungan penjualan peralatan 1.000.000 (100.000) 900.000

Laba Bersih dan Saldo Laba Konsolidasi


Laba terpisah PT Induk
Rp160.900.000
Realisasi sebagian dari keuntungan antarperusahaan belum
Direalisasikan dari penjualan peralatan arus ke bawah
100.000
Laba direalisasikan terpisah PT Induk
Rp161.000.000
Bagian PT Induk atas laba PT Anak:
Laba bersih PT Anak Rp74.000.000
Bagian proporsional PT Induk x 0,80
59.200.000
Laba bersih konsolidasi, tahun 20X2
Rp220.200.000

Saldo laba PT Induk, 31 Desember 20X2


Rp580.800.000
Dikurangi : Keuntungan antarperusahaan yang belum direalisasi tahun 20X1
Rp700.000
Realisasi sebagian dari keuntungan tahun 20X2
(100.000) (600.000)
Saldo laba konsolidasi, 31 Desember 20X2
Rp580.200.000

Kepemilikan Minoritas
Nilai buku PT Anak, 31 Desember 20X2
Saham biasa
Rp200.000.000
Saldo laba
154.000.000
Total nilai buku
Rp354.000.000
Bagian Proposional pemegang saham minoritas
x 0,20
Kepemilikan minoritas, 31 Desember 20X2
Rp 70.800.000

Konsolidasi di Tahun-tahun Berikutnya


E(37) Mengeliminasi saldo investasi awal
Bangunan dan Peralatan 2.000.000
Saldo Laba, 1 Januari 700.000
Akumulasi Penyusutan 2.700.000
E(38) Mengeliminasi selisih debit penyusutan
Akumulasi Penyusutan 100.000
Beban Penyusutan 100.000
Akumulasi penyusutan yang seharusnya dicatat oleh PT Induk per 31 Desember
20X2, jika asset tidak ditransfer ((Rp9.000.000/10) x4)
Rp3.600.000
Akumulasi penyusutan yang dicatat oleh PT Anak per 31 Desember 20X2
((Rp7.000.000/7) x1)
1.000.000
Penyesuaian kertas kerja untuk akumulasi penyusutan
Rp2.600.000

PSAK 4 : LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN LAPORAN KEUANGAN


TERSENDIRI

1. Paragraf 03, Mengenai ruang lingkup yang berlaku untuk entitas yang menyajikan
leporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan.
2. Paragraf 04, Mengenai penjelasan basis pencatatan dalam laporan keuangan
tersendiri entitas induk
3. Paragraph 06, Mengenai laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan dari
laporan keuangan konsolidasi
4. Paragrafi 08, Mengenai acuan bagi entitas induk yang menyajikan laporan konsolidasi,
dengan menghilangkan entitas induk untuk tidak menyajikan laporan keuangan
konsolidasian.
5. Paragrafi 09, Mengenai tambahan penjelasan laporan keuangan tersendiri dengan
tambahan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan
6. Paragrafi 35, Mengenai tambahan penjelasan laporan keuangan tersendiri dengan
tambahan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan
7. Paragrafi 39, Mengenai Pengungkapan laporan keuangan tersendiri
8. Paragrafi 42, Mengenai tanggal efektif
9. Paragrafi 43, Mengenai ketentuan transaksi
DAFTAR PUSTAKA
Richard E. Baker, Dkk. 2010. Akuntansi Keuangan Lanjutan Buku 1. Jakarta: Salemba
Empat

Anda mungkin juga menyukai