Keuntungan yang dilaporkan oleh setiap entitas dianggap telah direalisasi karena
tanah telah terjual ke pihak yang tidak berhubungan istimewa selama periode tersebut.
Total keuntungan yang dilaporkan oleh entitas konsolidasi adalah perbedaan antara
harga yang dibayarkan oleh entitas konsolidasi sebesar Rp10.000.000 dan hanga jual
tanah entitas konsolidasi ke pihak luar sebesar Rp25,000.000. Keuntungan sebesar
Rp15.000.000 tersebut dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasi. Dari sudut
pandang konsolidasi, penjualan dari PT Induk ke PT Anak, transaksi T2, adalah transaksi
internal dan tidak dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi.
Kasus B
Hanya transaksi TI yang diselesaikan selama periode berjalan. Jumlah keuntungan yang
dilaporkan atas transaksi tersebut adalah sebagai berikut.
PT Induk RP 0
PT Anak 0
Entitas Konsolidasi 0
Tidak ada penjualan yang dilakukan oleh perusahaan afiliasi, dan tidak ada keuntungan
yang dilaporkan atau direalisasi. Tanah dilaporkan di neraca PT Induk dan di neraca
konsolidasi sebesar biaya perolchan PT Induk, yang juga merupakan biaya perolehan
entitas konsolidasi.
Kasus C
Hanya transaksi TI dan T2 yang diselesaikan selama periode berjalan. Jumlah
keuntungan yang dilaporkan atas transaksi tersebut adalah sebagai berikut.
Kasus D
Hanya transaksi T3 yang diselesaikan selama periode berjalan, TI dan T2 terjadi di
periode sebelumya. Jumlah keuntungan yang dilaporkan atas transaksi tersebut pada
periode berjalan adalah sebagai berikut.
PT Induk 0
PT Anak Rp10.000 000 (Rp25 000, 000 - Rp15 000.000)
Entitas Konsolidasi Rp15 000 000 (Rp25.000 000 - RP10 000,000)
PT Anak mengakui keuntungan sebesar selisih antara harga jual Rp25,000 000 dan biaya
perolchan Rp15.000.000, sedangkan entitas konsolidasi melaporkan keuntungan sebesar
selisth antara harga )ual Rp25,000.000 dan biaya perolehan Rp10.000.000. Dari sudut
pandang entitas konsolidasi, penjualan aset dalam entitas konsolidasi hanya merupakan
perubahan lokasi aset dan tidak mencerminkan akhir dan proses pendapatan
Oleh karena penjual tidak mencatat keuntungan atau kerugian, maka dari sudut pandang konsolidasi. laba
maupun aset dinyatakan secara tepat. Transfer tanah yang lebih tinggi atau Iebih rendah dari nilai bukunya
memerlukan. perlakuan khusus dalam proses konsolidasü Keuntungan atau kerugian entitas penjual harus
dieliminasi.karena tanah tersebut masih dimiliki oleh entitas konsolidasi, dan tidak ada keuntungan atau
kerugian yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi sampai tanah tersebut dijual ke pihak di Iuar
entitas konsolidasi. Tanah juga harus dilaporkan sebesar biaya perolehan awalnya dalam laporan keuangan
konsolidasi selama tanah tersebut masih dimiliki di dalarn entitas konsolidasi, siapa pun pihak afiliasi yang
memiliki tanah tersebut.
Sebagai ilustrasi. asumsikan bahwa PT Induk mengakuisisi tanah senilai Rp20.000.000 pada tanggal 1
Januari 20X1, dan menjual tanah tersebut ke anak perusahaannya, PT Anak pada tanggal 1 Juli 20X1
sebagai beriku
PT Induk mencatat pembelian tanah dan penjualan ke PT Anak dengan ayat jurnal sebagai berikut
1 Januari 20X1
(1) Tanah 20.000.000
Kas 20.000.000
Mencatat pembelian tanah
1 Juli 20X1
(2) Kas 35.000.000
Tanah 20.000.000
Keuntungan Penjualan Tanah 15.000.000
Mencatat penjualan tanah ke PT Anak
1 Juli 20X1
(1) Tanah 35.000.000
Kas 35.000.000
Mencatat pembelian tanah dari PT Induk
Transfer antarperusahaan mengakibatkan penjual mengakui keuntungan sebesar Rp15.000.000 dan nilai
tercatat tanah meningkat sebesar jumlah yang sama. Kedua angka tersebut tidak dilaporkan dalam laporan
keuangan konsolidasi karena keuntungan antarperusahaan sebesar Rp15.000.000 belum direalisasi dari sudut
pandang entitas konsolidasi. Tanah belum dijual ke pihak di luar entitas konsolidasi, tetapi hanya ditransfer
di dalam, sehingga tanah harus tetap dilaporkan sebesar biaya, perolehan awalnya dari entitas konsolidasi.
Keuntungan harus dieliminasi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi dan tanah harus dinyatakan
kembali dari Rp35.000.000 yang dicatat oleh PT Anak ke biaya perolehan awalnya sebesar eliminasi berikut
dalam kertas kerja yang dibuat pada akhir tahun 20Xl
Keuntungan atau kerugian dari transfer antarperusahaan diakui oleh afiliasi penjual dan menjadi hak
Tanah 15.000.000
Penjualan Eliminasi
Arus Bawah (induk perusahaan ke anak Terhadap kepemilikan mayoritas
perusahaan)
Arus ke atas (anak perusahaan ke induk
perusahaan)
Anak perusahaan dimiliki penuh Terhadap kepemilikan mayoritas
Anak perusahaan dimiliki mayoritas Secara proporsional terhadap kepemilikan
mayoritas dan kepemilikan mayoritas
Sebagai ilustrasi. asumsikan bahwa PT Ideal memiliki 75% saham biasa dari PT Akasia. PT Ideal
melaporkan laba operasi dari aktivitasnya sendiri, tidak termasuk pendapatan investasi dari PT Akasia
sebesar Rp100.000.000; PT Akasia melaporkan laba bersih sebesar Rp60.000.000. Termasuk di dalam laba
afiliasi penjual adalah keuntungan belum direalisasi sebesar Rp100.000.000 dari transfer aset
antarperusahaan. Jika penjualan tersebut merupakan transfer arus ke bawah. laba belurn direalisasi
dieliminasi seluruhnya dari bagian laba kepemilikan mayoritas pada saat penyusunan laporan keuangan
konsolidasi. Oleh karena itu. penghitungan laba bersih adalah sebagai berikut.
Sebaliknya, jika transfer antarperusahaan dari anak perusahaan ke induk perusahaan. maka laba yang belum
direalisasi dari penjualan arus ke atas dieliminasi secara proporsional dari"kepemilikan pemegangsaham
pengendali dan ,minoritas. Dalam situasi .ini.. laba bersih konsolidasi dihitung sebagai berikut
Laba bersih konsolidasi lebih tinggi Rp2.500.000 dalam kasus arus ke atas karena 25% dari eliminasi laba
belum direalisasi dikurangi dari kepemilikan minoritas. bukan mengurangi jumlah penuh dari kepemilikan
mayoritas seperti pada kasus arus ke bawah.
Perlu diingat bahwa keuntungan dan kerugian antarperusahaan belum direalisasi selalu dietiminasi
penuh dalam penyusunan lapotan keuangan konsolidasi. Keberadaan kepemilikan minoritas di anak
perusahaan penjual hanya memengaruhi alokasi eliminasi keuntungan atas kerugian belum direalisasi, bukan
jumlah yang dielirninasi.
Dalam contoh arus ke bawah, laba antarperusahaan belutn direalisasi sebesar Rp10.000.000 diakui dalam
pernbukuan induk perusahaan, sehingga kepemilikan minoritas tidak terpengaruh oleh keuntungan belum
direalisasi dari transaksi penjualan arus ke bawah. Seluruh laba anak perusahaan sebesar Rp60.000.000
direalisasi dari transaksi dengan pihak eksternal dari entitas konsolidasi Dalarn contoh arus ke atas, laba
anak perusahaan termasuk keuntungan belum direalisasi sebesar Rpl0.000.000. Jumlah laba anak perusahaan
yang direalisasi dari transaksi dengan pihak eksternal hanya sebesar Rp50.000.000 (Rp60.000.000 dikurangi
keuntungan antarperusahaan belum direalisasi sebesar Rp10.000.000).
PT Induk mencatat penjualan tanah dan keuntungan yang dihasilkan sebesar Rp15.000.000 (Rp35.000.000 -
Rp20.000.000) dengan ayat jurnal (2) yang dijelaskan sebelumnya. PT Anak mencatat pembelian tanah
senilai Rp35.000.000 dengan ayat jurnal (3).
Pada tanggal 31 Desember 20X1, akun investasi pada pembukuan PT Induk tampak sebagai berikut
Investasi pada Saham PT Anak
(6) Biaya perolehan Rp240.000.000 (5) Dividen
Akrual ekuitas (Rp30.000 x 0,80) Rp24.000.000
(Rp.50.000.000 x 0,80) 40.000.000
Saldo 31/12/X1 Rp256.000.000
Ayat jurnal E(7) mengeliminasi perubahan dalam akun investasi PT Induk selama tahun berjalan. laba dari
PT Anak yang diakui PT Induk di ayat jurnal (6), dan bagian PT Induk atas dividen PT Anak yang diakui di
ayat jurnal (5). Ayat jurnal E(8) mengalokasi bagian laba PT Anak ke pemegang saham minoritas
(Rp50.000.000 x 0,20) dan mengeliminasi bagian mereka atas dividen PT Anak. Laba yang dialokasikan ke
kepemilikan minoritas tidak terpengaruh oleh keuntungan antarperusahaan belum direalisasi karena transfer
tersebut merupakan penjualan arus ke bawah. Ayat jurnal E(9) mengeliminasi saldo investasi awal PT Induk
dan jumlah ekuitas pemegang saham Anak periode dan memunculkan kepemilikan minoritas pada awal
periode.
Satu ayat jurnal tambahan diperlukan untuk mengeliminasi keuntungan belum direalisasi dari penjualan
tanah antarperusahaan.
Rp. 257.000.00
Eliminasi:
Laba PT Induk dan PT Anak Rp52.000.000
Keuntungan belum direalisasi dari penjualan tanah Rp15.000.000
(67.000.000)
Rp. 190.000.000
Bagian laba kepemilikan minioritas
(10.000.000)
Laba bersih konsolidasi, tahun 20X1
Rp180.000.000
Eliminasi
Pos PT Induk PT Anak Debit Kredit Konsolidasi
200.000.00 600.000.00
Penjualan 400.000.000 0 0
(16)15.000.
Keuntungan Penjualan Tanah 15.000.000 000
. (13)52.000.
Pendapatan dari anak perusahaan 52.000.000 + 000
215.000.00 600.000.00
Kredit 452.000.000 0 0
115.000.00 285.000.00
Harga Pokok Penjualan 170.000.000 0 0
Penyusutan dan Amortisasi 50.000.000 20.000.000 70.000.000
Beban Lain 40.000.000 15.000.000 55.000.000
- -
- 150.000.00 410.000.00
Debit 260.000.000 0 0
190.000.00
0
Pendapatan untuk Kepemilikan (14)10.000. -
Minoritas 000 10.000.000
Laba Bersih, dibawa ke depan (carry 180.000.00
forward) 192.000.000 65.000.000 77.000.000 , 0
Saldo Laba, 1 Januari 300.000.000 100.000.00 (15)100.000.000
0 300.000.00
0
180.000.00
Laba Bersih, dari atas 192.000.000 65.000.000 77.000.000 0
165.000.00 480.000.00
492.000.000 0 0
- (13)24.000.
Deviden Diumumkan -60.000.000 30.000.000 000
(14) -
6.000.000 60.000.000
Saldo Laba, 31 Desember dibawa ke 135.000.00 177.000.00 420.000.00
depan (carry forward) 432.000.000 0 0 30.000.000 0
110.000.00 339.000.00
Kas 299.000.000 0 0
125.000.00
Piutang Usaha 75.000.000 50.000.000 0
175.000.00
Persediaan 100.000.000 75.000.000 0
(16)15.000. 215.000.00
Tanah 210.000.000 20.000.000 000 0
600.000.00 1.400.000.
Bangunan dan Peralatan 800.000.000 0 000
(13)8.000.0
Investasi pada Saham PT Anak 268.000.000 00
(15)40.000.
000
1.682.000.0 855.000.00 2.254.000.
Debit 00 0 000
320.000.00 770.000.00
Akumulasi Penyusutan 450.000.000 0 0
100.000.00 200.000.00
Utang Usaha 100.000.000 0 0
100.000.00 300.000.00
Utang Obligasi 200.000.000 0 0
200.000.00 500.000.00
Saham Biasa 500.000.000 0 (15)200.000.000 0
135.000.00 177.000.00 420.000.00
Saldo Laba, dari atas 432.000.000 0 0 30.000.000 0
(14)
Kepemilikan Minoritas 4.000.000
(15)60.000.
000 64.000.000
1.682.000.0 855.000.00 377.000.00 377.000.00 2.254.000.
Kredit 00 0 0 0 000
Kepemilikan Minoritas
Nilai buku PT Anak, 31 Desember 20X1
Saham biasa Rp. 102.000.000
Saldo laba Rp. 135.000.000
Total nilai buku Rp.
335.000.000
Keuntungan antarperusahaan belum direalisasi dari
penjualan tanah arus ke atas
(15,000.000)
Nila buku direaisasi PT Anak Rp. 320.000.000
Bagian proposional pemegang tahuan minoritas x
0.20
Kepemilikan minoritas, 31 Desember 20XI Rp.
64.000.000
PT Induk dan PT Anak di modifikasi untuk mengilustrasikan penjualan arus kas kebawah
dari asset disusutkan.asumsikan bahwa PT induk menjual ke PT Anak pada 31 desember
20x1 seharga Rp 7.000.000
31 Desember 200X
PT INDUK
Transfer peralatan Antar PT ANAK
31 Desember 20W8
perusahaaan senilai Rp 7.000.000
Pembelian peralatan
Biaya perolehan peralatan PT I nduk sebesar Rp 9.000.000 pada saat di beli pada 31
desember 20W8, tiga tahun 31 desember 20X1,dan telah disusutkan menggunakan
metode garis lurus dengan umur 10 tahun,tanpa nilai sisa.nilai buku dari peralatan
sasaat sebelum penjualan oleh PT Induk dhitung sebagai berikut
Keuntungan yang diakui oleh PT Induk dari penjualan peralatan antar perusahaan
sebesar:
31 desember 20X1
( 20 ) Peralatan 7.000.000
Kas 7.000.000
( 22 ) Kas 7.000.000
Peralatan 9.000.000
Eliminasi
Pos PT Induk PT Anak Debit Kredit Konsolidasi
450.000.00 300.000. 750.000.00
Penjualan 0 000 0
(32)
59.200.00
Pendapatan dari anak perusahaan 59.200.000 0
509.200.00 300.000. 750.000.00
Kredit 0 000 0
180.000.00 160.000. 340.000.00
Harga Pokok Penjualan 0 000 0
21.000.0 (36)
Penyusutan dan Amortisasi 49.100.000 00 100.000 70.000.000
45.000.0 105.000.00
Beban Lain 60.000.000 00 0
- - -
289.100.00 226.000. 515.000.00
Debit 0 000 0
235.000.00
0
(33)
14.800.00 -
Pendapatan untuk Kepemilikan Minoritas 0 14.800.000
Laba Bersih, dibawa ke depan (carry 220.100.00 74.000.0 74.000.00 220.200.00
forward) 0 00 0 100.000 0
420.700.00 120.000.
Saldo Laba, 1 Januari 0 000 (34) 120.000.000
(35) 420.000.00
Laba Bersih, dari atas 700.000 0
220.100.00 74.000.0 74.000.00 220.200.00
0 00 0 100.000 0
640.800.00 194.000. 640.200.00
0 000 0
-
- 40.000.0 (32)
Deviden Diumumkan 60.000.000 00 32.000.000
(33) -
8.000.000 60.200.000
Saldo Laba, 31 Desember dibawa ke depan 580.800.00 154.000. 194.700.0 580.200.00
(carry forward) 0 000 00 40.100.000 0
298.000.00 78.000.0 376.000.00
Kas 0 00 0
150.000.00 80.000.0 230.000.00
Piutang Usaha 0 00 0
180.000.00 90.000.0 270.000.00
Persediaan 0 00 0
175.000.00 40.000.0 215.000.00
Tanah 0 00 0
791.000.00 607.000. (35) 1.400.000.
Bangunan dan Peralatan 0 000 2.000.000 000
268.000.00 (32)
Investasi pada Saham PT Anak 0 27.200.000
(34)
256.000.00
0
1.877.200. 895.000. 2.491.000.
Debit 000 000 000
496.400.00 341.000. (36) (35) 840.000.00
Akumulasi Penyusutan 0 000 100.000 2.700.000 0
100.000.00 100.000. 200.000.00
Utang Usaha 0 000 0
200.000.00 100.000. 300.000.00
Utang Obligasi 0 000 0
500.000.00 200.000. 500.000.00
Saham Biasa 0 000 (34) 200.000.000 0
580.800.00 154.000. 194.700.0 580.200.00
Saldo Laba, dari atas 0 000 00 40.100.000 0
(33)
Kepemilikan Minoritas 6.800.000
(34)
64.000.000 70.800.000
1.877.200. 895.000. 396.800.0 396.800.00 2.491.000.
Kredit 000 000 00 0 000
Kepemilikan Minoritas
Nilai buku PT Anak, 31 Desember 20X2
Saham biasa
Rp200.000.000
Saldo laba
154.000.000
Total nilai buku
Rp354.000.000
Bagian Proposional pemegang saham minoritas
x 0,20
Kepemilikan minoritas, 31 Desember 20X2
Rp 70.800.000
1. Paragraf 03, Mengenai ruang lingkup yang berlaku untuk entitas yang menyajikan
leporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan.
2. Paragraf 04, Mengenai penjelasan basis pencatatan dalam laporan keuangan
tersendiri entitas induk
3. Paragraph 06, Mengenai laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan dari
laporan keuangan konsolidasi
4. Paragrafi 08, Mengenai acuan bagi entitas induk yang menyajikan laporan konsolidasi,
dengan menghilangkan entitas induk untuk tidak menyajikan laporan keuangan
konsolidasian.
5. Paragrafi 09, Mengenai tambahan penjelasan laporan keuangan tersendiri dengan
tambahan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan
6. Paragrafi 35, Mengenai tambahan penjelasan laporan keuangan tersendiri dengan
tambahan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan
7. Paragrafi 39, Mengenai Pengungkapan laporan keuangan tersendiri
8. Paragrafi 42, Mengenai tanggal efektif
9. Paragrafi 43, Mengenai ketentuan transaksi
DAFTAR PUSTAKA
Richard E. Baker, Dkk. 2010. Akuntansi Keuangan Lanjutan Buku 1. Jakarta: Salemba
Empat