Anda di halaman 1dari 42

SISTEM

1.
2.
3.
4.

I N F O R M A S I A K U N T A N S I |31

BAB III
TEKNIK DOKUMENTASI DAN
PENGEMBANGAN SISTEM
Data Flow Diagram (DFD)
Flowchart
Flowhart vs DFD
Pengembangan Sistem

Pendahuluan : Teknik Dokumentasi Sistem


Dokumentasi merupakan narasLJbagan arus, diagram, dan jpenjelasan tertulis lainnya yang
menjejaskan tentan^^car^erja^ebuah sistem. inforrnasr-yangJicakup adalah teiTtang who, what,
where^why, how of penginputan data, pengolahan data, penyimpanan, pembuatan laporan, dan
pengawasan texhadap__sistem. Ada ungkapan bahwa "sebuah gambar memiliki nilai sama dengan
ribuan kata", maka untuk menyederhanakan permasalahan, cara untuk mengdokumentasikan sistem
adalah dengan membuat diagram, bagan arus, tabel, dan lain-lain. Dokumentasi ini selanjutnya
dilengkapi dengan uraian naratif, yaitu penjelasan tertulis komponen-komponen sistem tahap-tahap
interaksi komponen-komponen tesebut. Pemahaman seseorang terhadap dokumentasi tergantung pada
pekerjaan yang dilakukannya.
Teknik-teknik sistem merupakan alat yang digunakan dalam menganalisis, merancang, dan
mendokumentasikan sistem dan hubungan antar subsistem. Teknik tersebut umumnya bersiafat grafikal
(piktoral).

3.1 Data Flow Diagram (DFD)


Diagram aliran data logis, digunakan terutama oleh staf/ahli pengembangan sistem dalam
kegiatan analisis sistem. Analisis sistem sering kali bertindak sebagai penghubung komunikasi antara
pemakai yang membutuhkan jenis-jenis pemrosesan berbasis komputer dan pemrograman/ staf
pendukung sistem yang menyajikan perancangan fisik sistem untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
Penggunaan DFD adalah untuk memisahkan secara jelas proses logis dari analisis sistem dari proses
fisik perancangan sistem.
Simbol Diagram Aliran Data Logis (DFD) mempunyai dua tujuan. Pertama, adanya analisis aliran
data. Kedua, lebih menekankan perancangan logis dibandingkan fisik. (lihat gambar 3.1)

32| S I S T E M

IN FORMASI AKUNTANSI

(1). Terminal :

(2). Proses :

(3) .

Penyimpanan

data

(4) . Aliran data :

32| S I S T E M

IN FORMASI AKUNTANSI

(5)

(6) Gambar 3.1 Simbol Diagram Aliran Data (DFD)


(7)

(8) Diagram-diagram Aliran Data logis dan Analisa Terstruktur


(9) Pembuatan DFD dan aturannya dalam analisis sistem terstuktur. Karakteristik analisis sistem
terstruktur dibuat dengan rancangan pola atas ke bawah (top-down) dan perbaikan lebih lanjut.

32| S I S T E M

IN FORMASI AKUNTANSI

(10)

(11)

(12)

I
Karya
wan

(13)

(14)

32| S I S T E M

IN FORMASI AKUNTANSI

(15)

(16) Gambar 3.2 DFD untuk Pemrosesan Penggajian

SISTEM

INFORMASI

AKUNTANSI

133
(17)

3.2 Flowchart

(18)
Bagan arus merupakan teknik analitis yang digunakan untuk menjelaskan aspekaspek sistem informasi secara jelas, tepat,dam logis.
(19) Bagan arus merupakan teknik sistem yang paling umum
(20) Bagan arus adalah diagram simbolik yang menunjukkan aliran data dan
(21) urutan operasi dalam suatu sistem
(22) Bagan arus digunakan baik oleh auditor maupun personil-personil sistyem. Bagan
arus banyak digunakan jika pemrosesan data bisnis dilakukan secara terkomputerisasi.
(23)
(24)
Simbol-simbol Bagan Arus
(25)
ANSI X3.5 - 1970 (American National Standard Flowchart Symbols and Their
Usage in Information Processing) mendifinisikan empat kelompok bagan arus dan
mengillustrasikan penggunaannya. Simbol-simbol tersebut adalah :

simbul-simbol dasar,
simbol-simbol masukan/keluaran khusus,
simbol-simbol proses khusus, dan
simbol-simbol tambahan.
(26)

(27)
(28)

Simbol -simbol dasar (lihat gambar : 3.3)


Mencakup simbol masukan/keluaran, simbol proses, simbol garis arus, dan simbol
anotasi, simbol komentar. Hal ini berkaitan dengan fungsi pemrosesan data dasar dan selalu
digunakan untuk mewakili fungsi.
(29)
(30)
Simbol-simbol masukan / keluaran (Input/Output) khusus (lihat gambar 3.4)
Mewakili fungsi HO dan menunjukkan di mana informasi dicatat, atau pola
pengelolaan'informasi atau keduanya. Jika tidak ada simbol khusus digunakan simbol HO dasar
(31)
(32)
Simbol-simbol proses khusus (lihat gambar 3.5)
(33)
Mewakili fungsi pemrosesan dan sebagai tambahan juga mengidentifikasikan jenis
operasi khusus yang harus dilaksanakan terhadap informasi. Jika tidak ada simbol khusus,
digunakan simbol proses dasar. Simbol-simbol pengabungan, pengambilan, penyortiran
(34)
Dan perbandingan masing-masing digunakan untuk mewakili jenis tertentu dari
fungsi pemrosesan.
(35)
(36)
Simbol-simbol tambahan (lihat gambar 3.6)
(37)
Digunakan untuk memperjelas bagan alir atau membuat bagan alir proses menjadi
lebih baik.

34| S I S T E M

(38)

INFORMASI AKUNTANSI

Simbol masukan/keluaran:

(39)
(40)

(41)

Simbol

proses: Simbol
garis arus:
(42)
(43)
(44)

(45)

Simbol catatan :
(46)
(47)

(48) Gambar 33 Simbol Dasar Bagan Arus

34| S I S T E M

(49)

INFORMASI AKUNTANSI

Kartu
penghubung /

(50)
Doku
m
en

34| S I S T E M

INFORMASI AKUNTANSI

(51)

(52)
enyim

panan
On-line
(53)
Ma
sukan
manual

34| S I S T E M

INFORMASI AKUNTANSI

(54)

(55)
ita
magne
tik

(56)
Tamp
ila
n

(57)

(58)

(59)

Pita
berlub
ang

Hubun
ga
n
Ko
mu
nik
asi

(60)

(61)

(62)

Disk
mag
netik

Penyim
pana
n
Offline

34| S I S T E M

INFORMASI AKUNTANSI

(63)
(64)
(65)

(66) Gambar 3. 4 Simbol Masukan/Keluaran Khusus

S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I |35

(72)

(67)

(68)
Keputus
an
(69)

(70)
Proses

(71)
Ditentuk
an

S
ebelum
nya
(73)
O
perasi
penduk
ung
(74)
(75)

(76)

P
enggab
ungan

(77)

(78)
Persiap
an

(79)

engam
bilan

(80)

(81)

Oper
asi manual

(82)

P
ernyorti
ran

S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I |35

(83)
(84)

(85)
Perbandi
ngan

S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I |35

(86)
(87)
(88)
(89)
(90)

(91) Gambar 3.5 : Simbol Proses Khusus

S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I |35

(92)

Pita
Trans
mital

(93)

enghu
bung
lain
halam
an

S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I |35

(94)

(95)

Terminal

S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I |35

(96)

(99)

(102)

(97)

(100)

(103)

I
i

(98)

Mode
Par
aiel
(101)

Pengh
ub
un
g

S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I |35

(104)
(105)
(106)
(107)
(108)

(109)

Gambar 3.6 : Simbol Tambahan

36 [ S I S T E M

(110)

INFORMASI AKUNTANSI

Penggunaan Simbol dalam Bagan Arus/ Alir

Aliran Normal

t
Faktur telah disetujui

(111)

Gambar 3.7 Bustrasi Penggunaan

Simbol

Aliran terbalik diperlihatkan dengan tanda panah

Penggunaan Simbol Penghubung

Aliran dua arah diperlihatkan dengan tanda panah


Permo honan

Mempersiapkan pesanan
pembelian dan update arsip pemasok

Pemesanan Pembelian

S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I |37

(112)
(113)

Ilustrasi Penggunaan simbol untuk pembelian


Simbol-simbol digunakan dalam bagan arus untuk menggambarkan fungsi-fungsi
informasi atau jenis lain dari sistem. Arah aliran direpresentasikan dengan garis yang ditarik di antara
simbol-simbol. Arah normal dari aliran adalah kiri ke kanan atau atas ke bawah. Jika arah aliran tidak
dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah, anak panah terbuka dapat ditempatkan dalam garis aliran
arah yang normal. Jika garis arah aliran terputus karena keterbatasan halaman, simbol penghubung
harus digunakan untuk menunjukkan keterputusan tersebut. Jika aliran dua arah, dapat ditunjukkan
dengan garis tunggal atau ganda, tetapi arah panah terbuka harus digunakan untuk menunjukan arah
aliran normal dan arah sebaliknya.
(114)
(115)
Jenis-jenis Bagan Arus/ Aliran
(116)
Bagan Aliran Analitis, Dokumen, dan Distribusi Formulir
(117)
Jenis bagan arus ini digunakan baik oleh auditor maupun ahli sistem. Auditor sering
kali memperhatikan aliran dan distribusi dokumen dalam sistem aplikasi dibandingkan dengan bentuk
pemrosesan, terutama saat mengevaluasi pengendalian intern dari sistem yang berjalan dan yang
diusulkan. Pembagian tugas merupakan elemen yang penting dalam pengendalian intern
(118) - Bagan Aliran Analitis : bagan arus dokumen dan pemrosesan antar entitas yang berbeda
dalam sistem, yang diajukan dalam kolom-kolom terpisah. (Gambar 3.8) Bagan Aliran
Dokumen : bagan arus dari arus dokumen dalam sistem di mana simbol yang digunakan hanyalah
simbol dokumen . (Gambar 3.9) Bagan Distribusi Formulir-formulir : mengilustrasikan distribusi
rangkapan dokumen dalam organisasi. (Gambar 3.10).
(119)
(120)
Bagan Arus/Aliran Sistem
(121)
Bagan Arus sistem menggambarkan hubungan antara input, pemrosesan, dan output
sebuah sistem informasi akuntansi. Bagan arus sistem berhubungan dengan analis sistem.
Bagan arus ini digunakan oleh auditor dan ahli sistem. (Gambar 3.11)
(122)
(123)
Bagan Arus Program
(124) Bagan Arus Program (Bagan Arus Blok) menjelaskan urutan logika pemrosesan data oleh
komputer dalam menjalankan sebuah program komputer. Bagan arus ini digunakan oleh staf/ahli
pengembangan sistem. (Gambar 3.12).

38| S I S T E M

INFORMASI AKUNTANSI

(125)
Pembeli
an

(126)
Pemas
o
k

38| S I S T E M

INFORMASI AKUNTANSI

(127)

(129)

(128)
Daftar

(130)

(131)

pemasok
yang

(132)

(133)

disetujui

(134)

Memilih pemasok

38| S I S T E M

INFORMASI AKUNTANSI

(135)

(136)

Mempersi
ap
kan
per
min
taa
n
unt
uk
pen
awa
ran

(137)
Permint
aa

n
p
e
n
a
w
a
r
a
n

38| S I S T E M

INFORMASI AKUNTANSI

(138)

Gambar
Arus Analitis

Permintaan penawaran

Mempersiap
kan pemesanan pembelian

3.8

Bagan

Penawaran

S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I 139

(140)

(139)

(141)
Dagang

(146)

Permohonan
pembelia
n

Pengontrol
Utang

(142)

Agen
Pembelian

(148)(149)
Permohonan
(160) pembelia

Wakil Direktur Produksi

(143)

Peneri

ma

(144)

Pe

(145)

(154)(155)
Permohonan
(165) pembeli

(157)

nyimpanan

(151)
(163)(164)

(147)

(150)

(170)-----------<
-------------(171)
Ke

Pemesanan .
pembelia
n

pemasok

(172)

an

(156)
(177) Pemesan
(176)
an pembelian 3
-

(178)
(179)(180)

(173)

Pemesanan
pembeli
an

(181)

(174)

^
HJ
(175)
(182)
Pemesanan
pembelia
n

___^4

(184)(185)

(186)(187)

(188)

(189)(190)
4

(183)
5

(191) Gambar 3.9 Bagan Dokumen

(3) Gambar 3.10 Bagan Distribusi

S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I 139

(192)

40|SISTEM

INFORMASI AKUNTANSI

(193)

(194)

Transaksi
yang
tidak
Diedi
t

40|SISTEM

INFORMASI AKUNTANSI

(195)
Transaksi
yang

Kesalahan
Died
it

40|SISTEM

INFORMASI AKUNTANSI

(196)
Perbarui

(197)
File
M
a
s
t
e
r

40|SISTEM

INFORMASI AKUNTANSI

(198)
(199)
(200)

(201)

Transaksi yang
Diedit

(202)

(203)

(204) (205)

(206)

(207)
(208)(209)

Laporkan
Program

Dokumen

(212)
(213)
(214)
W

(215)
-

(216)

Laporan

(219)
(220)
(221)

(222) Gambar 3.11 Bagan Alir Sistem

(223)

(224)
(225)

(226)

Gambar 3. 12 Bagan Alir Program

42|SISTEM

(227)

INFORMASI AKUNTANSI

Pembuatan Bagan Alir Analitis

(228)

(229)

Bustrasi : Kasir membuka surat yang berisi pembayaran kas kas dan berita/ nota
pengirman uang (remitteance advice) yang dikirimkan pelanggan sebagai pembayaran
kewajiban mereka. Kasir menyajikan total kontrol batch dari kiriman yang diterima dan
mengirimkan dokumen ini ke klerk buku besar untuk pembukuan ke buku besar. Nota
pengiriman yang dikirimkan ke klerk piutang dagang untuk dibukukan ke dalam kartu
piutang dagang. Kemudian kasir menyiapkan dua rangkap slip penyetoran, menyetorkan kas
ke bank, dan mengarsip rangkap kedua dari slip penyetoran yang telah disahkan oleh bank,
berdasarkan tanggal. Klerk buku besar membukukan total kontrol batch ke buku besar dan
kemudian mengarsip total kontrol batch berdasarkan tanggal. Klerk piutang dagang
membukukan nota pengiriman uang ke kartu piutang dagang dan kemudian mengarsip nota
pengiriman uang berdasarkan tanggal.
(230) Tujuan : adalah untuk mengilustrasikan penyajian bagan arus analitis sistem pemrosesan
transaksi. Tahap-tahapnya adalah sebagai berikut:
(231) Merencanakan bagan arus
(232) Pemilihan Simbol
(233) Analisa Sistem
(234) Pembuatan Bagan Arus
(235)

(236)
(237)

Hukum Sandwich
Dalam kedua kasus itu, aliran masukan (dokumen) menuju kedalam simbol proses
dan aliran keluaran (dokumen) ke luar dari simbol proses, atau dengan kata lain setiap simbol
proses harus berada di antara simbol masukan dan simbol keluaran.
(238)
(239)
Penggunaan.simbol penghubung : simbol-simbol penghubung digunakan untuk
mengliminasi panjangnya garis aliran. Pasangan simbol penghubung tampak dalam kolom klerk
buku besar dan klerk piutang dagang dalam bagan arus yang lengkap.
(240)
(241)
Hubungan-hubungan kolom entitas :
(242)
Dalam contoh, kasir menyajikan dua rangkap slip penyetoran, menyetorkan kas ke
bank dan mengarsip rangkap kedua slip penyetoran yang telag divalidasi oleh bank, berdasarkan
tanggal. Bank merupakan pihak terpisah, jadi prose penyetoran pembayaran kas ke bank
ditunjukkan sebagai operasi manual dalam kolom kasi dari bagan aliran.
(243)
Karena narasi berisi deskripsi pemrosesan oleh buku besar dan klerk piutang
dagang, kedua pihak ditunjukkan dalam kolom terpisah.

SISTEM

INFORMASI

143

Pelanggan

Pembayaran Kas

(244)
Analitis

Gambar 3.13 (a) Ilustrasi Bagan Alir

AKUNTANSI

[SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

(245)

Kle
rk
Buku
Besar

(247)

(246)

Klerk
Piutang Dagang

Gambar 3.13 (b) Ilustrasi Bagan Alir Analitis


(l an ju tan )

SISTEM

INFORMASI

A K U N T A N S I 145

3.3 Flowchart vs DFD


Perbedaan antara Diagram Aliran Data (DFD) dan Bagan Aliran

Tabel 3.1 Perbedaan antara Diagram Aliran Data (DFD) dan Bagan Aliran

(248)

3.4 Pengembangan Sistem

(249)

(250)

Bagan IPOflnput Process Output), bagan HIPO( Hierarchy plus Input Process

Output)

(251)

Bagan IPO dan HIPO digunakan terutama oleh staf pengembangan sistem.
Keduanya dibedakan tingkat rincian sistem dalam bagan arus.
(252) Bagan IPO dapat digunakan untuk menyajikan deskripsi naratif masukan yang dibutuhkan
untuk menghasilkan keluaran sistem yang diinginkan. Bagan IPO menyajikan sangat sedikit rincian
yang berkaitan dengan fungsi pemrosesan, dan digunakan untuk menganalisa keseluruhan kebutuhan
informasi. Bagan HIPO memuat rincian tambahan atas proses dituangkan dalam bagan hirarkhi IPO.
Bagan HIPO terdiri dari sekumpulan bagan yang menggambarkan sistem secara berjenjang tingkat
kedetailannya, yang tergantung pada kebutuhan pemakai. Bagan HIPO merupakan alat bantu
perancangan dan alat dokumentasi.

Gambar 3.14 (a): Bagan IPO

46ISISTEM INFORMASI AKUNTANS

(253)

1. Bagan hierarki (Tabel isi visual)

(254)
(255)

(256) 1SL
(257)

Sistem Penggajian

46ISISTEM INFORMASI AKUNTANS

(258)
Penyajian
Data

(259)

(260)

Pemrose
san

Penelaa
nan

46ISISTEM INFORMASI AKUNTANS

(261)
(262)

(263) 1 2

46ISISTEM INFORMASI AKUNTANS

(264)

(265)

Hi rung

Hitiing
Gat
i
Ber
sih

Ga
ji
Ko
tor

46ISISTEM INFORMASI AKUNTANS

Akumulasikan Jam Kerja

Tentukan Tarif Gaji Yang Tepat

Setiap modul benomor akan dirinci dalam bagan IPO

(266)

Gambar 3.14 (b) : Bagan HIPO

(267)

(268)
(269)

Teknik-teknik Naratif
Teknik-teknik naratif sering kali bermanfaat, terutama dalam tahap pengumpulan
fakta dalam analisa sistem. Teknik pengumpulan fakta : wawancara, kuisioner. Teknik naratif
mencakup penelaahan dokumen, seperti : bagan arus, bagan organisasi, prosedur, pedoman operasi,
pedoman referensi, dan catatan-catatan historis.
(270)
Analisis Pemanfaatan Sumber Daya
(271)
Analis pemanfaatan sumber daya harus selalu dipertimbangkan oleh ahli
pengembangan sistem dalam mengimplementasikan sistem, auditor harus memperhatikan
pemanfaatan sumber daya manakala mereka merencanakan audit. Jadi teknik-teknik sistem untuk
analisis pemanfaatakan sumber daya dapat digunakan baik oleh auditor maupun ahli system. Teknikteknik Analisa Keputusan
(272)
- Tabel Pencabangan dan Keputusan : tabel ini terutama digunakan oleh para ahli
pengembangan sistem. Seringkali logika keputusan yang disyaratkan dalam program
komputer cukup kompleks untuk digambarkan dengan simbol-simbol standar bagan arus
keputusan.

SISTEM
47

INFORMASI

AKUNTANSI

Tabel percabangan : teknik tabular yang digunakan untuk menyajikan fungsi keputusan.
Tabel percabangan digambarkan dengan "Go to" (menuju ke) yang memuat referensi
penghubung (simbol penghubung) atau garis aliran tunggal yang keluar kesimbol lain.
- Tabel keputusan : digunakan untuk menunjang atau menggantikan penyajian bagan arus jika
terdapat banyak jalur keputusan alternatif. Tabel keputusan menggambarkan tabulasi dari
proses pengambilan keputusan. Seperti tabel percabangan tetapi lebih komplek, karena
berhubungan dengan kriteria keputusan yang banyak. Tabel keputusan dibuat dengan premis
IF -THEN (JIKA-MAKA).
- Metode-metode Matriks
(273)
Metode-metode matrik digunakan oleh auditor maupun ahli sistem. Contoh teknik
matrik : tabel keputusan, kertas kerja (worksheet, spreadsheet).
(274)
(275)
Hakekat Pengembangan Sistem
(276)
Istilah sistem informasi akuntansi mencakup kegiatan pengembangan sistem,
menurut sudut pandang akuntan dan auditor, dilakukan secara profesional. Para Akuntan dapat
melakukan kegiatan pengembangan sistem, baik secara intern untuk perusahaan mereka, ataupun
secara ekstern sebagai konsultan. Kegiatan pengembangan sistem sering kali menjadi perhatian
auditor intern dan ekstern pada saat mereka menelaah pengendalian sistem informasi sebagai bagian
dari tugas audit.
(277)
Hakekat Pengembangan sistem terdiri tiga fase umum : analis sistem, perancangan
sistem dan implementasi sistem.
(278)
Analisa sistem meliputi formulasi dan evaluasi solusi masalah sistem. Tujuan umum
analisis sistem dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
(279)
Untuk memperbaiki kualitas informasi
(280)
Untuk memperbaiki pengendalian intern -. Untuk meminimalkan biaya yang
berkaitan Perancangan sistem adalah proses memspesialisasi rincian solusi yang dipilih oleh proses
analisis sistem. Perancangan sistem termasuk evalusi efektifitas dan efisiensi relatif perancangan
sistem dalam lingkup kebutuhan keseluruhan sistem. Implementasi sistem dalah proses penempatan
rancangan prosedur-prosedur dan metode-metode baru atau revisi ke dalam operasi. Implementasi
mencakup pengujian solusi sebelum implementasi, pendokumentasi solusi, dan peninjauan sistem
pada saat operasi permulaan untuk menverifikasi bahwa fungsi-fungsi sistem sesuai dengan
spesifikasi perancangan.
(281)
(282)
Konsep Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle SDLQ
(283)
SDLC mempunyai implikasi bahwa setiap proyek pengembangan sistem harus
dibagi dalam tahap-tahap berbeda dengan titik pengendalian manajemen yang formal diletakkan
diantara tahap-tahap. Perubahan terhadap sistem informasi akuntansi dapat berupa perubahan kecil
atau maupun perubahan menyeluruh sekaligus pembuatan sistem baru. Seberapapun besarnya
perubahan terhadap sebuah sistem, upaya perbaikan yang dilakukan tetap melalui sebuah proses yang
sama yang disebut siklus hidup pengembangan sistem. Setiap proyek pengembagan sistem akan

48|SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

(284) melalui tahap-tahap SDLC pada umumnya relatif sama : perencanaan dan analisis
sistem; desain sistem; implementasi sistem.
(285)

(286)

Pengguna Teknik-teknik Sistem

(287)

(288)
Pengguna teknik-teknik sistem : audit intern dan ekstern, para personal sistem dan
pengembangan sistem informasi, akuntan yang melakukan pembuatan sistem baik secara intern bagi
perusahaan maupun secara ekstern sebagai seorang konsultan.
A. Penggunaan Teknik-teknik Sistem dalam Auditing
(289)
Penugasan auditing ada dua komponen dasar :
1. Audit intern : bertujuan menetapkan tingkat struktur pengendalian intern -diperlukan beberapa
2.

pengujian ketaatan. Tujuan pengujian ketaatan untuk melihat eksistensi, efektifitas, dan
kontinuitas, operasi pengendalian intern yang andal di dalam organisasi.
Audit ekstern: audit laporan keuangan - meliputi pengujian substantif. Pengujian substantif
adalah verifikasi langsung atas laporan keuangan berdasarkan hasil atas laporan keuangan,
berdasarkan hasil pengujian pengendalian intern dalam audit intern secara berkala.

B. Penggunaan Teknik-teknik Sistem dalam Pengembangan Sistem


(290)
Proyek pengembangan sistem umumnya terdiri tiga fase : analis sistem,
perancangan sistem, implementasi sistem. Biasanya ini melibatkan Analis sistem, Perancang sistem
dan Porgramer.
(291)
Pengguna teknik-teknik sistem dapat diikhtisarkan sebagai berikut:

Tabel 3. 2 Pengguna Utama Teknik Sistem

Anda mungkin juga menyukai