1.
2.
3.
4.
I N F O R M A S I A K U N T A N S I |31
BAB III
TEKNIK DOKUMENTASI DAN
PENGEMBANGAN SISTEM
Data Flow Diagram (DFD)
Flowchart
Flowhart vs DFD
Pengembangan Sistem
32| S I S T E M
IN FORMASI AKUNTANSI
(1). Terminal :
(2). Proses :
(3) .
Penyimpanan
data
32| S I S T E M
IN FORMASI AKUNTANSI
(5)
32| S I S T E M
IN FORMASI AKUNTANSI
(10)
(11)
(12)
I
Karya
wan
(13)
(14)
32| S I S T E M
IN FORMASI AKUNTANSI
(15)
SISTEM
INFORMASI
AKUNTANSI
133
(17)
3.2 Flowchart
(18)
Bagan arus merupakan teknik analitis yang digunakan untuk menjelaskan aspekaspek sistem informasi secara jelas, tepat,dam logis.
(19) Bagan arus merupakan teknik sistem yang paling umum
(20) Bagan arus adalah diagram simbolik yang menunjukkan aliran data dan
(21) urutan operasi dalam suatu sistem
(22) Bagan arus digunakan baik oleh auditor maupun personil-personil sistyem. Bagan
arus banyak digunakan jika pemrosesan data bisnis dilakukan secara terkomputerisasi.
(23)
(24)
Simbol-simbol Bagan Arus
(25)
ANSI X3.5 - 1970 (American National Standard Flowchart Symbols and Their
Usage in Information Processing) mendifinisikan empat kelompok bagan arus dan
mengillustrasikan penggunaannya. Simbol-simbol tersebut adalah :
simbul-simbol dasar,
simbol-simbol masukan/keluaran khusus,
simbol-simbol proses khusus, dan
simbol-simbol tambahan.
(26)
(27)
(28)
34| S I S T E M
(38)
INFORMASI AKUNTANSI
Simbol masukan/keluaran:
(39)
(40)
(41)
Simbol
proses: Simbol
garis arus:
(42)
(43)
(44)
(45)
Simbol catatan :
(46)
(47)
34| S I S T E M
(49)
INFORMASI AKUNTANSI
Kartu
penghubung /
(50)
Doku
m
en
34| S I S T E M
INFORMASI AKUNTANSI
(51)
(52)
enyim
panan
On-line
(53)
Ma
sukan
manual
34| S I S T E M
INFORMASI AKUNTANSI
(54)
(55)
ita
magne
tik
(56)
Tamp
ila
n
(57)
(58)
(59)
Pita
berlub
ang
Hubun
ga
n
Ko
mu
nik
asi
(60)
(61)
(62)
Disk
mag
netik
Penyim
pana
n
Offline
34| S I S T E M
INFORMASI AKUNTANSI
(63)
(64)
(65)
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I |35
(72)
(67)
(68)
Keputus
an
(69)
(70)
Proses
(71)
Ditentuk
an
S
ebelum
nya
(73)
O
perasi
penduk
ung
(74)
(75)
(76)
P
enggab
ungan
(77)
(78)
Persiap
an
(79)
engam
bilan
(80)
(81)
Oper
asi manual
(82)
P
ernyorti
ran
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I |35
(83)
(84)
(85)
Perbandi
ngan
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I |35
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I |35
(92)
Pita
Trans
mital
(93)
enghu
bung
lain
halam
an
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I |35
(94)
(95)
Terminal
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I |35
(96)
(99)
(102)
(97)
(100)
(103)
I
i
(98)
Mode
Par
aiel
(101)
Pengh
ub
un
g
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I |35
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
36 [ S I S T E M
(110)
INFORMASI AKUNTANSI
Aliran Normal
t
Faktur telah disetujui
(111)
Simbol
Mempersiapkan pesanan
pembelian dan update arsip pemasok
Pemesanan Pembelian
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I |37
(112)
(113)
38| S I S T E M
INFORMASI AKUNTANSI
(125)
Pembeli
an
(126)
Pemas
o
k
38| S I S T E M
INFORMASI AKUNTANSI
(127)
(129)
(128)
Daftar
(130)
(131)
pemasok
yang
(132)
(133)
disetujui
(134)
Memilih pemasok
38| S I S T E M
INFORMASI AKUNTANSI
(135)
(136)
Mempersi
ap
kan
per
min
taa
n
unt
uk
pen
awa
ran
(137)
Permint
aa
n
p
e
n
a
w
a
r
a
n
38| S I S T E M
INFORMASI AKUNTANSI
(138)
Gambar
Arus Analitis
Permintaan penawaran
Mempersiap
kan pemesanan pembelian
3.8
Bagan
Penawaran
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I 139
(140)
(139)
(141)
Dagang
(146)
Permohonan
pembelia
n
Pengontrol
Utang
(142)
Agen
Pembelian
(148)(149)
Permohonan
(160) pembelia
(143)
Peneri
ma
(144)
Pe
(145)
(154)(155)
Permohonan
(165) pembeli
(157)
nyimpanan
(151)
(163)(164)
(147)
(150)
(170)-----------<
-------------(171)
Ke
Pemesanan .
pembelia
n
pemasok
(172)
an
(156)
(177) Pemesan
(176)
an pembelian 3
-
(178)
(179)(180)
(173)
Pemesanan
pembeli
an
(181)
(174)
^
HJ
(175)
(182)
Pemesanan
pembelia
n
___^4
(184)(185)
(186)(187)
(188)
(189)(190)
4
(183)
5
S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I 139
(192)
40|SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI
(193)
(194)
Transaksi
yang
tidak
Diedi
t
40|SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI
(195)
Transaksi
yang
Kesalahan
Died
it
40|SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI
(196)
Perbarui
(197)
File
M
a
s
t
e
r
40|SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI
(198)
(199)
(200)
(201)
Transaksi yang
Diedit
(202)
(203)
(204) (205)
(206)
(207)
(208)(209)
Laporkan
Program
Dokumen
(212)
(213)
(214)
W
(215)
-
(216)
Laporan
(219)
(220)
(221)
(223)
(224)
(225)
(226)
42|SISTEM
(227)
INFORMASI AKUNTANSI
(228)
(229)
Bustrasi : Kasir membuka surat yang berisi pembayaran kas kas dan berita/ nota
pengirman uang (remitteance advice) yang dikirimkan pelanggan sebagai pembayaran
kewajiban mereka. Kasir menyajikan total kontrol batch dari kiriman yang diterima dan
mengirimkan dokumen ini ke klerk buku besar untuk pembukuan ke buku besar. Nota
pengiriman yang dikirimkan ke klerk piutang dagang untuk dibukukan ke dalam kartu
piutang dagang. Kemudian kasir menyiapkan dua rangkap slip penyetoran, menyetorkan kas
ke bank, dan mengarsip rangkap kedua dari slip penyetoran yang telah disahkan oleh bank,
berdasarkan tanggal. Klerk buku besar membukukan total kontrol batch ke buku besar dan
kemudian mengarsip total kontrol batch berdasarkan tanggal. Klerk piutang dagang
membukukan nota pengiriman uang ke kartu piutang dagang dan kemudian mengarsip nota
pengiriman uang berdasarkan tanggal.
(230) Tujuan : adalah untuk mengilustrasikan penyajian bagan arus analitis sistem pemrosesan
transaksi. Tahap-tahapnya adalah sebagai berikut:
(231) Merencanakan bagan arus
(232) Pemilihan Simbol
(233) Analisa Sistem
(234) Pembuatan Bagan Arus
(235)
(236)
(237)
Hukum Sandwich
Dalam kedua kasus itu, aliran masukan (dokumen) menuju kedalam simbol proses
dan aliran keluaran (dokumen) ke luar dari simbol proses, atau dengan kata lain setiap simbol
proses harus berada di antara simbol masukan dan simbol keluaran.
(238)
(239)
Penggunaan.simbol penghubung : simbol-simbol penghubung digunakan untuk
mengliminasi panjangnya garis aliran. Pasangan simbol penghubung tampak dalam kolom klerk
buku besar dan klerk piutang dagang dalam bagan arus yang lengkap.
(240)
(241)
Hubungan-hubungan kolom entitas :
(242)
Dalam contoh, kasir menyajikan dua rangkap slip penyetoran, menyetorkan kas ke
bank dan mengarsip rangkap kedua slip penyetoran yang telag divalidasi oleh bank, berdasarkan
tanggal. Bank merupakan pihak terpisah, jadi prose penyetoran pembayaran kas ke bank
ditunjukkan sebagai operasi manual dalam kolom kasi dari bagan aliran.
(243)
Karena narasi berisi deskripsi pemrosesan oleh buku besar dan klerk piutang
dagang, kedua pihak ditunjukkan dalam kolom terpisah.
SISTEM
INFORMASI
143
Pelanggan
Pembayaran Kas
(244)
Analitis
AKUNTANSI
(245)
Kle
rk
Buku
Besar
(247)
(246)
Klerk
Piutang Dagang
SISTEM
INFORMASI
A K U N T A N S I 145
Tabel 3.1 Perbedaan antara Diagram Aliran Data (DFD) dan Bagan Aliran
(248)
(249)
(250)
Bagan IPOflnput Process Output), bagan HIPO( Hierarchy plus Input Process
Output)
(251)
Bagan IPO dan HIPO digunakan terutama oleh staf pengembangan sistem.
Keduanya dibedakan tingkat rincian sistem dalam bagan arus.
(252) Bagan IPO dapat digunakan untuk menyajikan deskripsi naratif masukan yang dibutuhkan
untuk menghasilkan keluaran sistem yang diinginkan. Bagan IPO menyajikan sangat sedikit rincian
yang berkaitan dengan fungsi pemrosesan, dan digunakan untuk menganalisa keseluruhan kebutuhan
informasi. Bagan HIPO memuat rincian tambahan atas proses dituangkan dalam bagan hirarkhi IPO.
Bagan HIPO terdiri dari sekumpulan bagan yang menggambarkan sistem secara berjenjang tingkat
kedetailannya, yang tergantung pada kebutuhan pemakai. Bagan HIPO merupakan alat bantu
perancangan dan alat dokumentasi.
(253)
(254)
(255)
(256) 1SL
(257)
Sistem Penggajian
(258)
Penyajian
Data
(259)
(260)
Pemrose
san
Penelaa
nan
(261)
(262)
(263) 1 2
(264)
(265)
Hi rung
Hitiing
Gat
i
Ber
sih
Ga
ji
Ko
tor
(266)
(267)
(268)
(269)
Teknik-teknik Naratif
Teknik-teknik naratif sering kali bermanfaat, terutama dalam tahap pengumpulan
fakta dalam analisa sistem. Teknik pengumpulan fakta : wawancara, kuisioner. Teknik naratif
mencakup penelaahan dokumen, seperti : bagan arus, bagan organisasi, prosedur, pedoman operasi,
pedoman referensi, dan catatan-catatan historis.
(270)
Analisis Pemanfaatan Sumber Daya
(271)
Analis pemanfaatan sumber daya harus selalu dipertimbangkan oleh ahli
pengembangan sistem dalam mengimplementasikan sistem, auditor harus memperhatikan
pemanfaatan sumber daya manakala mereka merencanakan audit. Jadi teknik-teknik sistem untuk
analisis pemanfaatakan sumber daya dapat digunakan baik oleh auditor maupun ahli system. Teknikteknik Analisa Keputusan
(272)
- Tabel Pencabangan dan Keputusan : tabel ini terutama digunakan oleh para ahli
pengembangan sistem. Seringkali logika keputusan yang disyaratkan dalam program
komputer cukup kompleks untuk digambarkan dengan simbol-simbol standar bagan arus
keputusan.
SISTEM
47
INFORMASI
AKUNTANSI
Tabel percabangan : teknik tabular yang digunakan untuk menyajikan fungsi keputusan.
Tabel percabangan digambarkan dengan "Go to" (menuju ke) yang memuat referensi
penghubung (simbol penghubung) atau garis aliran tunggal yang keluar kesimbol lain.
- Tabel keputusan : digunakan untuk menunjang atau menggantikan penyajian bagan arus jika
terdapat banyak jalur keputusan alternatif. Tabel keputusan menggambarkan tabulasi dari
proses pengambilan keputusan. Seperti tabel percabangan tetapi lebih komplek, karena
berhubungan dengan kriteria keputusan yang banyak. Tabel keputusan dibuat dengan premis
IF -THEN (JIKA-MAKA).
- Metode-metode Matriks
(273)
Metode-metode matrik digunakan oleh auditor maupun ahli sistem. Contoh teknik
matrik : tabel keputusan, kertas kerja (worksheet, spreadsheet).
(274)
(275)
Hakekat Pengembangan Sistem
(276)
Istilah sistem informasi akuntansi mencakup kegiatan pengembangan sistem,
menurut sudut pandang akuntan dan auditor, dilakukan secara profesional. Para Akuntan dapat
melakukan kegiatan pengembangan sistem, baik secara intern untuk perusahaan mereka, ataupun
secara ekstern sebagai konsultan. Kegiatan pengembangan sistem sering kali menjadi perhatian
auditor intern dan ekstern pada saat mereka menelaah pengendalian sistem informasi sebagai bagian
dari tugas audit.
(277)
Hakekat Pengembangan sistem terdiri tiga fase umum : analis sistem, perancangan
sistem dan implementasi sistem.
(278)
Analisa sistem meliputi formulasi dan evaluasi solusi masalah sistem. Tujuan umum
analisis sistem dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
(279)
Untuk memperbaiki kualitas informasi
(280)
Untuk memperbaiki pengendalian intern -. Untuk meminimalkan biaya yang
berkaitan Perancangan sistem adalah proses memspesialisasi rincian solusi yang dipilih oleh proses
analisis sistem. Perancangan sistem termasuk evalusi efektifitas dan efisiensi relatif perancangan
sistem dalam lingkup kebutuhan keseluruhan sistem. Implementasi sistem dalah proses penempatan
rancangan prosedur-prosedur dan metode-metode baru atau revisi ke dalam operasi. Implementasi
mencakup pengujian solusi sebelum implementasi, pendokumentasi solusi, dan peninjauan sistem
pada saat operasi permulaan untuk menverifikasi bahwa fungsi-fungsi sistem sesuai dengan
spesifikasi perancangan.
(281)
(282)
Konsep Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle SDLQ
(283)
SDLC mempunyai implikasi bahwa setiap proyek pengembangan sistem harus
dibagi dalam tahap-tahap berbeda dengan titik pengendalian manajemen yang formal diletakkan
diantara tahap-tahap. Perubahan terhadap sistem informasi akuntansi dapat berupa perubahan kecil
atau maupun perubahan menyeluruh sekaligus pembuatan sistem baru. Seberapapun besarnya
perubahan terhadap sebuah sistem, upaya perbaikan yang dilakukan tetap melalui sebuah proses yang
sama yang disebut siklus hidup pengembangan sistem. Setiap proyek pengembagan sistem akan
(284) melalui tahap-tahap SDLC pada umumnya relatif sama : perencanaan dan analisis
sistem; desain sistem; implementasi sistem.
(285)
(286)
(287)
(288)
Pengguna teknik-teknik sistem : audit intern dan ekstern, para personal sistem dan
pengembangan sistem informasi, akuntan yang melakukan pembuatan sistem baik secara intern bagi
perusahaan maupun secara ekstern sebagai seorang konsultan.
A. Penggunaan Teknik-teknik Sistem dalam Auditing
(289)
Penugasan auditing ada dua komponen dasar :
1. Audit intern : bertujuan menetapkan tingkat struktur pengendalian intern -diperlukan beberapa
2.
pengujian ketaatan. Tujuan pengujian ketaatan untuk melihat eksistensi, efektifitas, dan
kontinuitas, operasi pengendalian intern yang andal di dalam organisasi.
Audit ekstern: audit laporan keuangan - meliputi pengujian substantif. Pengujian substantif
adalah verifikasi langsung atas laporan keuangan berdasarkan hasil atas laporan keuangan,
berdasarkan hasil pengujian pengendalian intern dalam audit intern secara berkala.