Anda di halaman 1dari 22

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I

“Isu Kepemilikan Konsolidasi”

Disusun Oleh :

Nur Samsul Bahri (023001802009)


Rony Hermawan (023001802016)
Rama Elvia Wira Foliya (023001802020)
Muhammad Fiqih Hasan (023001802022)
Oktavianus Andika Putra (023001802030)
Rosemarry Aprillia (023001802033)

Universitas Trisakti
Jl. Kyai Tapa No. 20 Grogol,
Jakarta Barat, DKI Jakarta 11440, Indonesia
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Akuntansi
Keuangan Lanjutan I dengan judul “Isu Kepemilikan Konsolidasi”.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Jakarta, 8 November 2020

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii
BAB I ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
Latar Belakang ................................................................................................................... 1
BAB II ....................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN .................................................................................................................... 2
2.1 Saham Preferen Anak Perusahaan Yang Beredar ........................................................ 2
2.1.1 Konsolidasi dengan saham preferen anak perusahaan yang beredar .................. 2
2.1.2 Saham preferen anak perusahaan dimiliki oleh induk perusahaan ..................... 4
2.1.3 Saham preferen anak perusahaan dengan provisi khusus ................................... 6
2.1.4 Ilustrasi Saham Preferen Anak Perusahaan Dengan Fitur Khusus ..................... 6
2.2 Perubahan Kepemilikan Induk Perusahaan ................................................................. 9
2.2.1 Pembelian saham tambahan oleh induk perusahaan dari non-afiliasi ................ 9
2.2.2 Penjualan saham anak pt oleh induk perusahaan ke non-afiliasi ...................... 11
2.2.3 Penjualan saham tambahan anak perusahaan ke non – afiliasi ........................ 13
2.2.4 Penjualan saham tambahan anak perusahaan ke induk perusahaan .................. 13
2.2.5 Pembelian saham anak perusahan dari non-afiliasi .......................................... 13
2.2.6 Pembelian saham anak perusahaan dari induk perusahaan .............................. 13
2.3 Struktur Kepemilikan Kompleks ............................................................................... 14
2.3.1 Kepemilikan Pengendalian Beringkat.............................................................. 14
2.4 Dividen Saham Anak Perusahaan .............................................................................. 15
2.4.1 Ilustrasi Dividen Saham Anak Perusahaan ...................................................... 16
2.4.2 Pengaruh terhadap Periode-Periode Berikutnya ............................................... 17
BAB III .................................................................................................................................... 18
PENUTUP ........................................................................................................................... 18
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 18
3.2 Saran .......................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam ilustrasi konsolidasi di bab-bab sebelumnya, kita baru membahas


mengenai situasi struktur kepemilikan yang sederhana. Dalam praktik, sering
ditemui struktur kepemilikan yang kompleks. Sebagai contoh, selain memiliki
saham biasa, anak perusahaan juga dapat memiliki saham preferen yang beredar
dan pada beberapa kasus induk perusahaan dapat mengakuisisi saham biasa
maupun saham preferen anak perusahaan. Pada kasus lain, satu atau beberapa anak
perusahaan dapat mengakuisisi induk perusahaan atau perusahaan lain yang
berhubungan istimewa. Kadang kala, klaim kepemilikan induk perusahaan atas
anak perusahaan dapat berubah melalui penjualan atau pembelian saham anak
perusahaan atau melalui transaksi saham anak perusahaan. Pembahasan bab ini
ditujukan untuk memberikan pemahaman mendasar atas beberapa masalah
konsolidasi yang timbul dalam situasi kepemilikan kompleks yang sering ditemui
dalam praktik. Pembahasan meliputi topik-topik berikut:
1. Saham preferen anak perusahaan yang beredar.
2. Perubahan dalam kepemilikan induk perusahaan pada anak perusahaan.
3. Kepemilikan bertingkat.
4. Kepemilikan timbal balik.
5. Dividen saham anak perusahaan.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Saham Preferen Anak Perusahaan Yang Beredar
Banyak perusahaan yang memiliki lebih dari satu jenis saham yang beredar.
Setiap jenis sekuritas biasanya mempunyai fungsi tertentu, dan setiap jenis juga
mempunyai hak-hak dan fitur-fitur yang berbeda. Pemegang saham preferen
umumnya mempunyai hak lebih dulu dari pemegang saham biasa dalam hal
dividend an distribusi asset pada saat likuidasi. Pemegang saham preferen biasanya
tidak mempunyai hak untuk memilih, sehingga kepemilikan dalam saham preferen
umumnya tidak menyebabkan timbulnya pengendalian, berapapun jumlah saham
yang dimiliki.
2.1.1 Konsolidasi dengan saham preferen anak perusahaan yang beredar
Dalam penyususnan laporan keuangan konsolidasian, jumlah ekuitas
pemegang saham anak perusahaan yang menjadi hak pemegang saham preferen
harus ditentukan terlebih dahulu sebelum melakukan eliminasi kepemilikan
saham biasa. Jika induk perusahaan memiliki sebagian dari saham preferen
anak perusahaan, maka bagiannya atas saham preferen tersebut harus
dieliminasi. Bagian saham preferen anak perusahaan yang tidak dimiliki induk
perusahaan dialokasikan ke kepentingan non pengendali.
Contoh:
1. PT Induk membeli 80% saham biasa PT Anak pada tgl 31 Des 2000, pada
nilai bukunya sebesar Rp.240 juta dan mencatat investasinya dengan
metode ekuitas dasar.
2. PT induk memperoleh laba dari operasi terpisahnya sebesar Rp.140 juta di
tahun 2001 dan umumkan dividen sebesar Rp.60 juta.
3. PT Anak melaporkan laba bersih sebesar Rp.50 juta di tahun 2001 dan
umumkan dividen saham biasa sebesar Rp.30 juta.
Asumsikan juga bahwa pada 1 jan 2001, PT Anak menerbitkan 12% saham
preferen dengan nilai nominal Rp.100 juta PT induk tidak membeli saham
tersebut.

2
Alokasi Laba Bersih PT. Anak:
Laba bersih PT Anak 2001 Rp.50.000.000
Dikurangi: Dividen preferen (Rp.100 juta x 0,12) (12.000.000)
Laba PT Anak yang menjadi hak pemegang saham biasa Rp 38.000.000
Bagian proporsional PT Induk X 0,80
Pendapatan PT Induk dari PT Anak Rp.30.400.000

Laba yang dialokasikan ke kepemilikan nonpengendali untuk tahun 2001


adalah total dividen preferen PT Anak dan bagian 20% pemegang saham biasa
nonpengendali PT Anak sebesar Rp.38 juta dan sisa laba setelah dikurangi
dividen preferen.
Dividen preferen PT Anak Rp.12.000.000
Laba yang dialokasikan ke pemegang saham biasa
nonpengendali PT Anak (Rp.38 juta x 0,2) 7.600.000
Pendapatan kepemilikan nonpengendali Rp.19.600.000

Ayat Jurnal Eliminasi:


E(1) Pendapatan dari Anak Perusahaan 30.400.000
Dividen diumumkan-saham biasa 24.000.000
Investasi pada saham biasa PT Anak 5.400.000
(mengeliminasi pendapatan dari anak perusahaan)
E(2) Pendapatan untuk kepemilikan nonpengendali 19.600.000
Dividen diumumkan-saham preferen 12.000.000
Dividen diumumkan-saham biasa 6.000.000
Kepemilikan non pengendali 1.600.000
(mengeliminasi laba ke kepemilikan nonpengendali)
E(3) Saham biasa-PT Anak 200.000.000
Saldo laba-1 januari 100.000.000
Investasi pada sham biasa PT Anak 240.000.000
Kepemilikan nonpengendali 60.000.000
(mengeliminasi investasi saham biasa awal)

3
E(4) Saham preferen-PT Anak 100.0000.000
Kepemilikan nonpengendali 100.000.000
(mengeliminasi saham preferen anak perusahaan)
2.1.2 Saham preferen anak perusahaan dimiliki oleh induk perusahaan
Terkadang, induk perusahaan juga memiliki saham preferen anak
perusahaan selain dari invesatasinya pada saham biasa anak perusahaan.
Karena saham preferen yang dimiliki oleh induk perusahaan berada di dalam
entitas konsolidasi, maka saham preferen tersebut harus dieliminasi pada saat
penyusunan laporan keuangan konsolidasian. Begitu pula dengan pendapatan
dari saham preferen yang dicatat oleh induk perusahaan juga harus dieliminasi.

Sebagai ilustrasi dari perlakuan saham preferen anak perusahaan yang


dimiliki induk perusahaan asumsikan bahwa PT Induk membeli 60% dari
saham preferen anak perusahaan yang mempunyai nilai nominal Rp.100 juta,
12 % dengan harga Rp. 60 juta yang diterbitkan tgl 1 Jan 20x1. Selama tahun
20x1 diumumkan dividen Rp.12 juta untuk saham preferen. PT Induk
mengakui pendapatan saham preferen Rp.7.200.000 (12 juta x 0,60) atas
investasi pada saham preferen dan sisanya Rp.4.800.000 (12 juta x 0,40)
dibayarkan pada pemegang saham preferen lain.

Dalam konsolidasi, total laba yang dialokasikan ke pemilikan minoritas


termasuk bagian dividen preferen yang dibayarkan untuk saham yang tidak
dimiliki oleh PT Induk.

4
Ayat jurnal eliminasi yang diperlukan dalam penyusunan kertas konsolidasi
pada akhir tahun 20x1 adalah sebagai berikut:

Beberapa hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan ayat jurnal tersebut
di atas adalah :

1. Bagian PT Induk sebesar 60% atas saham preferen PT Anak dieliminasi


terhadap akun investasi saham. Sisa saham preferen dimasukkan dalam
kepemilikan nonpengendali.

2. Pendapatan dividen PT Induk dari investasinya di saham preferen PT Anak


dieliminasi terhadap bagiannya atas dividen diumumkan PT Anak.

3. Laba yang dialokasikan kepemilikan nonpengendali termasuk laba PT


Anak yang menjadi hak pemegang saham selain PT Induk. Begitu pula,
total kepemilikan minoritas termasuk ekuitas pemegang saham PT Anak
yang menjadi hak pemegang saham selain PT Induk.

5
2.1.3 Saham preferen anak perusahaan dengan provisi khusus
Provisi deviden kumulatif memberikan tingkatan perlindungan
tertentu untuk pemegang saham preferen dengan mengharuskan perusahaan
untuk membayar dividen saham preferen oerode sekarang dan dividen
periode sebelumnya yang belum dibayar sebelum perusahaan dapat
membagikan dividen untuk pemegang saham biasa.
2.1.4 Ilustrasi Saham Preferen Anak Perusahaan Dengan Fitur
Khusus
Asumsikan PT Anak menerbitkan 12% saham preferen dengan nilai
nominal Rp.100.000.000 pada tanggal 1 Januari 20x0 dan saham tersebut
mempunyai fitur kumulatif, non-partisipasi dan dapat diatrik pada harga
105. Tidak ada dividen yang diumumkan untuk saham preferen selama
tahun 20x0. Pada tanggal 31 Desember 20x0, PT Induk membeli 80%
saham biasa PT Anak seharga Rp.240.000.000 dan pada tanggal 1 januari
20x1, PT Induk membeli 60% saham preferen PT Anak seharga
Rp.61.000.000. Berikut adalah akun ekuitas pemegang saham PT Anak
pada tanggal 31 Desember 20x0:
Saham Preferen Rp.100.000.000
Saham Biasa 200.000.000
Saldo Laba 100.000.000
Total Ekuitas Pemegang Saham Rp.400.000.000
Jumlah yang dialokasikan ke pemegang saham preferen dalam penyusunan
laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 1 Januari 20x1
dihitung sebagai berikut:
Nilai nominal saham preferen PT Anak Rp.100.000.000
Premi harga penarikan 5.000.000
Dividen tertunggal (tidak diumumkan) tahun 20x0 12.000.000
Total kepemilikan saham preferen, 1 Januari 20x1 Rp.117.000.000

Jumlah ini dialokasikan antara PT Induk dan pemegang saham


nonpengendali dengan perhitungan berikut:

6
Bagian PT Induk atas hak saham preferen (Rp.117.000.000 x 0,60) Rp.70.200.000
Bagian pemegang saham nonpengendali atas hak saham preferen
(Rp.117.000.000 x 0,40) 46.800.000
Total kepemilikan saham preferen, 1 Januari 20x1 Rp.117.000.000

Karena hak saham preferen lebih besar dari nilai nominal saham preferen sebesar
Rp.117.000.000 bagian saldo laba PT Anak yang menjadi hak pemegang saham
biasa dikurangi oleh jumlah tersebut. Karena itu total klaim aset bersih pemegang
saham PT Anak sebagai berikut:

Saham Biasa Rp.200.000.000


Saldo Laba (Rp.100.000.000 – Rp.17.000.000) 83.000.000
Total hak Saham biasa, 1 Januari 20x1 Rp.283.000.000

Karena nilai buku dari saham biasa PT Anak hanya Rp.283.000.000 pada 1 Januari
20x1, selisih muncul pada akuisisi PT Induk dari saham PT Anak.

Bagian PT Induk atas hak saham biasa (Rp.283.000.000 x 0,80) Rp.226.400.000


Bagian pemegang saham nonpengendali atas hak saham biasa
(Rp.283.000.000 x 0,20) 56.600.000
Total hak Saham biasa, 1 januari 20x1 Rp.283.000.00

7
Ayat jurnal eliminasi yang diperlukan dalam penyusunan laporan posisi keuangan
konsolidasian per 1 Januari 20x1 adalah sebagai berikut:
E(10) Saham Biasa – PT Anak 200.000.000
Saldo Laba, 1 Januari 83.000.000
Diferensial 13.600.000
Investasi pada saham biasa PT Anak 240.000.000
Kepemilikan non-pengendali 56.600.000
(mengeliminasi invesatasi saham biasa)
*Rp.83.000.000 = Rp.100 juta – Rp.17 juta
Rp.13,6 juta = Rp.240 juta – Rp.283 juta x 0,80)
Rp.56.600.000 = Rp.283.000.000 x 0,2
E(11) Saham preferen -PT Anak 100.000.000
Saldo laba, 1 januari 17.000.000
Investasi pada saham preferen PT Anak 61.000.000
Tambahan modal disetor 9.200.000
Kepemilikan non-pengendali 46.800.000
(mengeliminasi invesatasi saham preferen)
*Rp.17.000.000 = Rp.117 juta – Rp.100 juta
Rp.9,2 juta = (Rp.117 jutax0,6) – Rp.61 juta
Rp.46.800.000 = Rp.117.000.000 x 0,4
Total kepemilikan nonpengendali pada tanggal 1 januari 20x1 terdiri atas
kepemilikan saham preferen dan saham biasa sebagai berikut:
Kepemilikan saham preferen (Rp.117.000.000x0,40) Rp.46.800.000
Kepemilikan saham biasa (Rp.283.000.000x0,20) 56.600.000
Total kepemilikan nonpengendali, 1 Januari 20x1 Rp.103.400.000
Selisih antara biaya perolehan investasi PT Induk atas saham preferen PT Anak
dan klaim mendasar atas aset bersih PT Anak dihitung sebagai berikut:

Klaim atas aset bersih PT Anak (Rp.117jutax0,60) Rp.70.200.000


Biaya perolehan investasi saham preferen (61.000.000)
Selisih Rp. 9.200.000

8
2.2 Perubahan Kepemilikan Induk Perusahaan
Induk perusahaan dapat mengubah rasio kepemilikannya dengan membeli
atau menjual saham anak perusahaan melalui transaksi dengan perusahaan yang
tidak berafiliasi. Anak perusahaan dapat menyebabkan persentase kepemilikan
anak perusahaan berubah dengan menjual tambahan saham atau membeli kembali
dari pihak yang tidak berafiliasi atau dengan melakukan transaksi saham dengan
induk perusahaan (jika anak perusahaan tidak dimiliki penuh).

2.2.1 Pembelian saham tambahan oleh induk perusahaan dari non-


afiliasi
Induk perusahaan dapat membeli saham anak perusahaan pada
beberapa titik waktuyang berbeda. Hingga kendali tercapai, ketika sudah
tercapai, seluruh investasi dinilai berdasarkan nilai wajar pada tanggal
ketika pengendalian tercapai.

Asumsikan bahwa pada tanggal 1 Januari 20x0, PT Anak memiliki


saham biasa sebesar Rp.200 Juta. Selama 20x0, 20x1 dan 20x2, PT Anak
melaporkan informasi berikut:

Periode Laba Bersih Deviden Nilai Buku Akhir

20x0 Rp.40.000.000 0 Rp.300.000.000


20x1 50.000.000 Rp.30.000.000 320.000.000
20x2 75.000.000 40.000.000 355.000.000

9
PT.Induk membeli 80% kepemilikan di PT.Anak dalam beberapa pembelian
sebagai berikut:

Tanggal Persentase Biaya Nilai Diferensial


Pembelian kepemilikan perolehan Buku
Yg di beli

1 Jan 20x0 20 Rp.56 Jt 52 Jt 4 Jt


31 Des 20x0 10 35 Jt 30 Jt 5 Jt
1 Jan 20x2 50 185 Jt 160 Jt 25 Jt
80 276 Jt 242 Jt 34 Jt

Akun Investasi dalam pembukuan PT.Induk terdiri dari jumlah-jumlah sbb:

20x0 : Pembelian saham 1 Jan Rp.56 Jt


Laba metode ekuitas (40jt X 0,2) 8 Jt
Pembelian saham 31des 35 Jt
Saldo akun investasi 31des 99 Jt

20x1 : Laba metode ekuitas (50jt X 0,3) Rp.15 Jt


Penerimaan dividen (30 Jt X 0,3) (9 Jt)
Saldo akun investasi 31des 105 Jt

20x2 : Pembelian saham 1 Jan Rp.185 Jt


Laba metode ekuitas (75 jt X 0,8) 60 Jt
Penerimaan dividen (40jt X 0,8) (32 Jt)
Saldo akun investasi 31 des 318 Jt

10
Jurnal Eliminasi:
E(12) Pendapatan dari anak perusahaan 60.000.000
Dividen diumumkan 32.000.000
Investasi pada saham PT.Anak 28.000.000
(Mengeliminasi pendapatan dari anak perusahaan)

E(13) Pendapatan utk kepemilikan non- 15.000.000


pengendali
Dividen diumumkan 8.000.000
Kepemilikan non-pengendali 7.000.000
(Mengalokasikan laba ke kepentingan non-pengendali)

E(14) Saham biasa PT.anak 200.000.000


Saldo laba 1 Jan 120.000.000
Tanah 34.000.000
Investasi pada saham PT.Anak 290.000.000
Kepemilikan non-pengendali 64.000.000
(Mengeliminasi saldo investasi awal)

2.2.2 Penjualan saham anak perusahaan oleh induk perusahaan ke


non-afiliasi
Pada saat perusahaan menjual sebagian atau seluruh investasinya.
Sering timbul keuntungan atau kerugian dan dicatat dalam pembukuan
penjual. Pertanyaan akan timbul jika saham yang dijual tersebut adalah
saham anak perusahaan dan anak perusahan tersebut masih tetap memenuhi
syarat untuk dikonsolidasi. Pada saat induk perusahaan menjual sebagian
saham anak perusahaan, tetapi masih memiliki hak kendali, persoalannya
adalah apakaha keuntungan atau kerugian dari penjualan saham tersebut akan
dicatat kedalam laporan laba rugi konsolidasian atau diliminasi dalam
konsolidasian.

11
Pengakuan keuntungan dari penjualan pada buku perusahaan induk:
Nilai tercatat investasi PT Induk di PT Anak menggunakan metode ekuitas
pada tanggal penjualan mencerminkan bagian PT Induk atas laba bersih dan
dividen PT Anak tahun 20x1 sebagai berikut:
Biaya perolehan investasi, 31 Des 20x0 240Jt
Bagian PT.induk atas laba bersih tahun 20x1 (Rp.50jt x 0,80) 40 Jt
Bagian PT.induk atas dividen tahun 20x1 (Rp.30jt x 0,80) (24 Jt)
Saldo investasi, 1Jan 20x2 256 Jt

Karena tidak ada selisih, kepentingan nonpengedali adalah sebesar 64Jt ,sama
dengan 20% total ekuitas pemegang saham PT Anak.
1 Jan 20x2:
(15) Kas 19Jt
Investasi pada saham PT Anak 16Jt
Keuntungan penjualan investasi 3Jt
31 Des 20x2:
(16) Keuntungan penjualan investasi 3Jt
Agio saham biasa 3Jt
(17) Pendapan dari anak perusahaan 56,250Jt
Dividen diumumkan 30Jt
Investasi pada saham PT.Anak 26,250Jt

(18) Pendapatan untuk kepentingan 18,750Jt


nonpengendali
Dividen diumumkan 10Jt
Kepentingan nonpengendali 8,75Jt

(19) Saham biasa PT Anak 200Jt


Saldo laba, 1 Jan 120Jt
Investasi pda saham biasa PT.Anak 240Jt
Kepentingan nonpengendali 80Jt

12
2.2.3 Penjualan saham tambahan anak perusahaan ke non – afiliasi
Pada saat anak perusahaan menjual saham baru ke pihak-pihak diluar
entitas ekonomi, maka perusahaan konsolidasi akan mendapat tambahan
dana. Penjualan saham ke pihak non – afiliasi meningkatkan jumlah saham
anak perusahaan yang beredar, sehingga akan mengurangi presentase
kepemilikan yang dimiliki oleh induk perusahaan. Pada saat bersamaan,
jumlah yang dialokasikan ke kepentingan non pengendali dalam laporan
keuangan konsolidasi meningkat.
2.2.4 Penjualan saham tambahan anak perusahaan ke induk
perusahaan
Pada saat induk perusahaan membeli saham langsung dari anak
perusahaan dengan jumlah yang lebih besar dari nilai buku saham anak
perusahaan yang beredar, selisih diukur sebagai perbedaan antara harga
yang dibayarkan dan peningkatan total nilai buku semua saham yang
dimiliki induk perusahaan. Peningkatan nilai buku tersebut termasuk
jumlah yang dialokasikan untuk saham yang baru dibeli dari anak
perusahaan dan peningkatan atau penurunan nilai buku saham yang
sebelumnya dimiliki induk perusahaan.
2.2.5 Pembelian saham anak perusahan dari non-afiliasi
Pemegang saham non pengendali sering menyadari bahwa mereka
hanya memiliki sedikit kesempatan untuk memberikan input untuk
aktivitas dan operasi anak perushaan dan sering bersedia untuk menjualn
sahamnya.
2.2.6 Pembelian saham anak perusahaan dari induk perusahaan
Anak perusahaan dapat mengurangi jumlah saham beredarnya dengan
pembelian saham dari induk induk perusahaan maupun dari pemegang
saham non-pengendali. Pembelian saham dari induk perusahaan yang
biasanya mengurangi kepemilikannya di anak perushaan dengan menjual
sebagian besar kepemilikannya ke non afiliasi untuk mendapatkan dana
tambahan.

13
2.3 Struktur Kepemilikan Kompleks
Gambar dibawah menunjukkan tiga struktur kepemilikan yang berbeda.

Gambar 1

(a) Kepemilikan (b) Kepemilikan (c) kepemilikan


langsung Bertingkat Timbal Balik

Perusahaan A Perusahaan A Perusahaan A

Perusahaan B Perusahaan C Perusahaan B Perusahaan B

Perusahaan C

2.3.1 Kepemilikan Pengendalian Beringkat


Dalam banyak kasus, perusahaan mendirikan tingkatan perusahaan
yang bertingkat untuk menjalankan operasi yang terdiversifikasi.
Kompleksitan proses konsolidasi meningkat seiring dengan penambahan
tingkat kepemilikan. Jumlah laba dan aset bersih yang dialokasikan ke
pemegang saham non pengendali, dan jumlah keuntungan dan kerugian
belum direalisasi yang harus dieliminasi harus ditentukan untuk setiap
tingkat kepemilikan.

14
2.4 Dividen Saham Anak Perusahaan.
Utang dividen anak perusahaan dalam bentuk saham anak perusahaan
memerlukan sedikit perubahan dalam ayat jurnal eliminasi yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasi. Karena dividen saham diterbitkan
secara proporsional untuk semua pemegang saham biasa, kepemilikan relatif dari
pemegang saham pengendali dan nonpengendali tetap tidak berubah. Nilai tercatat
investasi pada pembukuan induk perusahaan juga tidak terpengaruh oleh dividen
saham. Di lain pihak, akun ekuitas pemegang saham dari anak perusahaan
mengalami perubahan, walaupun total ekuitas pemegang saham tidak berubah.
Dividen saham mencerminkan kapitalisasi permanen dari saldo laba, sehingga
saldo laba menjadi berkurang dan saham biasa, dan mungkin juga tambahan modal
disetor bertambah.

Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi untuk periode pengumuman


dividen saham oleh anak perusahaan, pengumuman dividen saham harus
dieliminasi bersama-sama dengan peningkatan saham biasa dan peningkatan
tambahan modal disetor. Pengumuman saham dividen tidak muncul dalam laporan
saldo laba konsolidasi karena hanya dividen induk perusahaan yang dianggap
sebagai dividen entitas konsolidasi.

Ditahun-tahun berikutnya, saldo akun ekuitas pemegang saham anak


perusahaan dieliminasi dengan cara yang biasa. Perhatikan dividen saham tidak
mengubah total ekuitas pemegang saham, yang terjadi hanya perubahan dalam
saldo masing-masing akun di dalam ekuitas pemegang saham. Oleh karena itu,
saldo penuh dari semua akun ekuitas pemegang saham anak perusahaan harus
dieliminasi dalam konsolidasi, sebagimana prosedur yang biasa, walaupun telah
terjadi pergeseran jumlah dari satu akun ke akun yang lain.

15
2.4.1 Ilustrasi Dividen Saham Anak Perusahaan
Sebagai ilustrasi untuk perlakuan dividen saham anak perusahaa,
asumsikan bahwa dalam contoh PT Induk dan PT Anak mengumumkan
25% dividen saham untuk tahun 20x1 atas saham biasa senilai
Rp.200.000.000 dan memutuskan untuk mengapitalisasi nilai nominal dari
saham tersebut. PT Anak mencatat dividen saham tersebut dengan ayat
jurnal berikut:

Dividen saham diumumkan Rp.50.000.000


Saham biasa Rp.50.000.000
(Mencatat 25% dividen saham biasa Rp.200.000.000 x 0,25)

Pada saat penyusunan laporan keuangan konsolidasi pada akhir tahun 20x1,
ayat jurnal eliminasi yang biasa dimasukkan dalam kertas kerja. Jika anak
perusahaan telah mengumumkan dividen saham, ayat jurnal untuk
mengeliminasi akun investasi dan saldo ekuitas pemegang saham anak
perusahaan pada awal periode akan menjadi sbb :

Saham biasa-PT Anak Rp.200.000.000


Saldo laba-1 januari 100.000.000
Investasi pada saham PT Anak 240.000.000
Kepemilikan non-pengendali 60.000.000
(Mengeliminasi saldo investasi awal)

Dengan adanya pengumuman dividen saham oleh anak perusahaan, semua


ayat jurnal eliminasi sama kecuali ayat jurnal eliminasi investasi.

16
2.4.2 Pengaruh terhadap Periode-Periode Berikutnya
Pada akhir tahun 20x1, pengumuman dividen saham telah ditutup dan
menjadi akun saldo laba anak perusahaan, serta tidak muncul secara
terpisah dalam laporan keuangan pada periode-periode berikutnya. Dividen
saham mengakibatkan saldo saham biasa lebih tinggi Rp. 50 juta dan saldo
laba lebih rendah Rp.50 juta pada pembukuan anak perusahaan
dibandingkan jika tidak ada dividen saham. Ayat jurnal eliminasi investasi
dalam kertas kerja konsolidasi harus mencerminkan perubahan saldo
tersebut.
Oleh karena itu, ayat jurnal eliminasi pada tanggal 31 Desember 20x2
sebagai berikut jika PT Anak tidak mengumumkan dividen saham:

Saham biasa-PT Anak Rp.200.000.000


Saldo laba-1 januari 120.000.000
Investasi pada saham PT Anak 256.000.000
Kepemilikan non-pengendali 64.000.000
(Mengeliminasi saldo investasi awal)

Ayat jurnal eliminasi pada tanggal 31 Desember 20x2 sebagai berikut


jika PT Anak mengumumkan deviden saham:

Saham biasa-PT Anak Rp.250.000.000


Saldo laba-1 januari 70.000.000
Investasi pada saham PT Anak 256.000.000
Kepemilikan non-pengendali 64.000.000
(Mengeliminasi saldo investasi awal)

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sejumlah isu ekuitas pemegang saham timbul dalam penyusunan laporan
konsolidasi. Pada saat anak perusahaan mempunyai saham preferen yang beredar,
setiap saham preferen yang dimiliki induk perusahaan harus dieliminasi karena
saham tersebut dimiliki di dalam entitas konsolidasi. Saham preferen yang lain
diperlakukan sebagai bagian dari kepentingan non-pengendali. Dalam penentuan
klaim pemegang saham preferen, harus diperhatikan fitur dari saham preferen,
termasuk dividen belum diumumkan kumulatif, fitur partisipasi dividen, dan premi
penarikan.
Struktur organisasi dari beberapa entitas konsolidasi dapat lebih kompleks
dibandingkan dengan struktur kepemilikan induk perusahaan dengan satu akun
atau lebih anak perusahaan. Dalam beberapa kasus, anak perusahaan memiliki
pemilik entitas induk di perusahaan lain, sehingga memberikan induk perusahaan
kepemilikan tidak langsung. Dalam kasus ini konsolidasi dilakukan dari tingkat
paling bawah ke tingkat paling atas.
Pengumuman dividen saham oleh anak perusahaan mengakibatkan perubahan
kecil dalam ayat jurnal eliminasi yang diperlukan untuk menyusun laporan
keuangan konsolidasian. Pada tahun pengumuman dividen saham, pengumuman
dividen saham dan saldo saham biasa yang lebih tinggi harus dieliminasi dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian. Di tahun-tahun berikutnya, ayat
jurnal eliminasi investasi mencerminkan saham biasa anak perusahaan yang lebih
tinggi dan saldo laba yang lebih rendah.
3.2 Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada
kami. Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan
memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf,
Alfa dan lupa.

18
DAFTAR PUSTAKA

Baker, Richard E. dkk. 2015. Akuntansi Keuangan Lanjutan (Perspektif Indonesia)


Edisi 2 – Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

19

Anda mungkin juga menyukai