Anda di halaman 1dari 32

PENGGABUNGAN BADAN

USAHA
(BUSINESS COMBINATION)

Presented by : Ulfa Nurhayani SE.,,M.Si


DEFINISI PENGGABUNGAN BADAN USAHA

Konsep Akuntansi dari penggabungan usaha direfleksikan dalam


Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 22,
tentang “Akuntansi Penggabungan Usaha”.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan:


Penggabungan Usaha (Business Combination) adalah penyatuan
dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas
ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan (uniting with)
perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas aktiva
dan operasi perusahaan lain.
Latar belakang

Investasi yang menguntungkan


Mendapatkan kendali atas perusahaan lain
Memasuki pasar baru (area produk baru) melalui
perusahaan yang sudah menguasai pasar
Memastikan pasokan bahan baku (input produksi)
lain
Memastikan output produksi bagi pelanggan
Lanjutan latar belakang

Diversivikasi usaha (kasus Boeing)


Ukuran perusahaan (skala perusahaan)
Mendapatkan teknologi baru
Mengurangi tingkat persaingan
Mengurangi risiko
Bentuk Penggabungan usaha
Merger statutori (merger) :
Jenis penggabungan usaha dimana hanya ada satu dari
perusahaan yang bergabung yang bertahan dan
perusahaan lainnya dibubarkan.

Aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang diakuisisi


dipindahkan ke perusahaan pengakuisisi dan
perusahaan yang diakuisisi dibubarkan atau
dilikuidasi. Setelah merger operasi dari perusahaan
yang dulunya terpisah sekarang berada di bawah satu
entitas.
skema merger

AAA

AAA

BBB
Lanjutan bentuk penggabungan badan usaha

Konsolidasi statutori (konsolidasi) :


Penggabungan usaha di mana kedua perusahaan yang
bergabung dibubarkan serta aktiva dan kewajiban dari
perusahaan perusahaan tersebut dipindahkan ke
perusahaan yang baru dibentuk.

Operasi dari perusahaan yang dulunya terpisah


sekarang berada di bawah satu entitas dan tidak satu
pun perusahaan yang bergabung masih tetep berdiri
sejak dilakukan konsolidasi
Skema konsolidasi statutori (konsolidasi)

Perusahaan AA

Perusahaan CC

Perusahaan BB
Akuisisi saham :

Terjadi jika satu perusahaan mengakuisisi saham berhak


suara dari perusahaan lain dan kedua perusahaan tetap
beroperasi sebagai dua entitas yang terpisah, tetapi
mempunyai hubungan istimewa (hubungan afiliasi).
Skema akuisisi saham

Perusahaan AA Perusahaan AA

Perusahaan BB Perusahaan BB
lanjutan Akuisisi saham

Karena tidak ada perusahaan yang dilikuidasi, perusahaan


pengakuisisi memperlakukan kepemilikannya di perusahaan
yang diakuisisi sebagai investasi. Dalam akuisisi saham,
perusahaan pengakuisisi tidak perlu mengakuisisi seluruh
saham milik perusahaan yang diakuisisi untuk memperoleh
kendali.

Hubungan yang timbul dari akuisisi saham disebut hubungan


induk dan anak perusahaan. Induk perusahaan (parent
company) adalah perusahaan yang mengendalikan perusahaan
lain yang disebut sebagai perusahaan anak (subsidiary),
biasanya melalui pemilikian mayoritas di saham biasa.
Menentukan jenis Pengggabungan Usaha

Perusahaan AA Berinvestasi pada Perusahaan BB

Akuisisi Aktiva bersih Akuisisi saham

Ya
Perusahaan yang
diakuisisi dilikuidasi ?

Tidak

Dicatat sebagai Dicatat sebagai


Merger atau akuisisi saham dan
konsolidasi Menimbulkan Anak
Perusahaan
Akuisisi Aset

• Perusahaan penjual mendistribusikan aset atau efek yg


diterimanya kpd pemegang sahamnya dalam penggabungan
usaha dari perusahaan pengakuisisi dan dilikuidasi, sehingga
hanya perusahaan pengakuisisi sbg entitas legal yang bertahan.

•Perusahaan pengakuisisi mencatat penggabungan usaha dg


mencatat tiap aset yang diperolehnya, tiap kewajiban yg
ditanggungnya dan aset atau efek yg diberikan dalam
pertukaran.
Akuisisi Saham

• Saham dari perusahaan yang diakuisisi dicatat di pembukuan


perusahaan pengakuisisi sbg investasi dan berikutnya
diperhitungkan sbg investasi antar perusahaan.

• atau, perusahaan yang diakuisisi dilikuidasi dan aset dan


kewajibannya ditransfer ke perusahaan pengakuisisi atau
perusahaan yang baru dibentuk.
Metode Akuntansi dan Pelaporan
Ada dua(2) metode akuntansi utk penggabungan usaha:
1.Metode Pembelian (Purchase)
2.Metode Penyatuan Kepentingan (Pooling of Interest)

 Pembelian (Purchase),mengakui adanya goodwill, dengan nilai


goodwill sebesar selisih dari harga beli dan harga wajar aktiva
dan kewajiban yang diakuisisi.

Goodwill : dipandang sebagai semua faktor yang menyebabkan


perusahaan dapat memperoleh laba di atas rata-rata. Sebagaimana
aktiva lainnya goodwill dinilai berdasarkan biaya perolehan
awalnya dari pembeli jika dapat secara objective ditentukan.

 Penyatuan Kepemilikan (Pooling of Interest ), tidak mengakui


adanya goodwill karena tidak ada harga beli, hanya nilai buku
yang terbawa (diakui).
Pada tahun 2001 FASB mengeluarkan statemen No 141 ” Busines
Combination” (FASB 141) yang menghapuskan metode penggabungan
kepemilikan. Sehingga semua metode penggabungan usaha
menggunakan metode pembelian.

 Beberapa alasan perusahaan menyukai metode kepemilikan


adalah:
 Terhindar dari peningkatan biaya depresiasi atas aktiva yang
direvaluasi.
 Terhindar dari beban amortisasi goodwill.
 Peningkatan fleksibilitas manajemen terkait dengan dividen.
 Manajemen memiliki kesempatan menciptakan laba yang
sebelumnya belum dilaporkan
 Menyembunyikan nilai kepentingan yang diberikan dalam
penggabungan usaha
 Melindungi manajemen dari kritik pemegang saham (harga
beli aktiva yang lebih tinggi dari nilai wajar aktiva
Penentuan harga beli :
Pembeli memperhitungkan seluruh biaya perolehan
sehubungan dengan akuisisi aktiva bersih atau saham
perushaan lain sebagai bagian dari harga beli.

Terdapat tiga jenis biaya yang dapat timbul dari


penggabungan usaha:

• biaya langsung : contoh imbal jasa bagi penemu


(finder’s fee), akuntan, hukum dan penilaian.
• biaya pengeluaran efek : biaya pendaftaran efek, audit,
dan hukum sehubungan pendaftaran saham
dan komisi pialang.
• biaya tidak langsung dan umum : biaya gaji akuntan
yang merupakan pegawai perusahaan
pengakuisisi dalam penggabugan usaha
Ilustrasi

 Pada tanggal 1 Januari 20x1, PT Intan membeli semua


aktiva dan kewajiban PT Antara dalam satu merger dengan
mengeluarkan 10.000 lembar saham Sharp dengan nilai
nominal $ 10. Saham yang dikeluaran tersebut mempunyai
nilai pasar $ 600.000.
 PT Intan mengeluarkan biaya legal dan biaya penilai sebesar
$ 40.000 sehubungan dengan penggabungan usaha dan biaya
pengeluaran saham sebesar $ 25.000.

Total harga beli saham, sama dengan nilai saham yang


dikeluarkan Point ditambah biaya tambahan yang terjadi
sehubungan dengan akuisisi aktiva.
Total harga beli:

Nilai wajar saham yang dikeluarkan $ 600.000


Biaya akuisisi lain $ 40.000
Total harga beli $ 640.000
Saham yang diterbitkan PT Intan untuk melakukan penggabungan
usaha dinilai pada nilai wajar dikurangi dengan biaya pengeluaran
saham.

Nilai wajar saham yang dikeluarkan $ 600.000


Biaya pengeluaran saham ($ 25.000)
Nilai tercatat saham $ 575.000
Jurnal utk mencatat biaya penggabungan usaha dan biaya
pengeluaran saham

Biaya Merger Tangguhan 40


Kas 40
(mencatat biaya terkait pembelian PT Antara)

Biaya Pengeluaran Saham Tangguhan 25


Kas
(Mencatat biaya pengeluaran saham) 25
Penggabungan usaha melalui pembelian aktiva bersih Sharp

Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas Nilai buku ($) Nilai wajar ($)
Kas dan Piutang 45.000 45.000
Persediaan 65.000 75.000
Tanah 40.000 70.000
Bangunan dan Peralatan 400.000 350.000
Akumulasi Penyusutan (150.000)
Paten 80.000
Total Aktiva 400.000 620.00
Kewajiban Lancar 100.000 110.000
Saham Biasa (nominal $ 5 ) 100.000
Tambahan Modal disetor 50.000
Laba di Tahan 150.000
Total Kewajiban dan Ekuitas 400.000
Nilai Wajar Aktiva Bersih 510.000
PT Intan mencatat penggabungan usaha:
Kas dan Piutang 45.000
Persediaan 75.000
Tanah 70.000
Bangunan dan Peralatan 350.000
Paten 80.000
Goodwill 130.000*)1
Kewajiban lancar 110.000
Saham biasa 100.000*)2
Tambahan modal disetor 475.000*)3
Biaya merger tangguhan 40.000
Biaya pengeluaran Saham tangguhan 25.000

*)1. adalah total harga beli aktiva bersih dikurangi dengan nilai
wajar dari aktiva bersih (total aktiva – hutang lancar) yaitu;
640.000 – 510.000 = 130.000
2. nilai tercatat saham – saham biasa (575.000-100.000)
3. nilai saham biasa = $10 x 10.000
PT Antara mencatat:

Inv pd Saham PT intan 600.000


Kewjb Lancar 100.000
Akumulasi Penyusutan 150.000
Kas dan Piutang 45.000
Persediaan 65.000
Tanah 40.000
Bangunan dan Peraltan 400.000
Keuntungan Penjualan Aset Bersih 300.000
(mencatat trf aset ke PT Intan)
Pembagian saham PT Intan & Likuidasi PT Antara dicatat di
Pembukuan PT Antara sbb:

Saham Biasa 100.000


Tambahan Modal Disetor 50.000
Saldo Laba 150.000
Keuntungan Penjl Aset Bersih 300.000
Investasi pada Saham PT Intan 600.000
(mencatat pembagian saham PT Intan)
Pencatatan Goodwill

 Dalam akuntansi penggabungan usaha, goodwill dipandang sbg


semua faktor yg menyebabkan perush dpt memperoleh laba di atas
rata-rata.
 Goodwill dinilai pada nilai awalnya & diamortisasi selama masa
manfaatnya. Goodwill hars diuji utk penurunan nilai paling tidak
tahunan.
 Jika nilai wajar dari unit pelaporan melebihi nilai tercatatnya maka
goodwill tdk mengalami penurunan nilai.
 Tetapi jika nilai tercatat unit pelaporan lebih besar dibanding nilai
wajarnya, maka terjadi penurunan nilai goodwill.
 Nilai implisit dari goodwill ditentukan berdsrkan selisih lebih
ni.wajar unit pelaporan di atas ni. Wajar aset bersih selain
goodwill.
 Kerugian dari penurunan nilai goodwill diakui di laba operasi
berjalan atau laba sblm keuntungan & kerugian luar biasa.
Contoh:

Asumsikan unit pelaporan A mendapat alokasi $100.000 dari


goodwill yg timbul dari pengabungan usaha. Berikut adalah aset
dan kewajiban yg dialokasikan ke unit pelaporan A

Pos Ni. Tercatat Ni. Wajar


Kas & Piutang 50.000 50.000
Persediaan 80.000 90.000
Peralatan 120.000 150.000
Goodwill 100.000 0
Total Aset 350.000 290.000
Kewjb Lancar (10.000) (10.000)
Aset Bersih 340.000 280.000
 Ni. Tercatat unit pelaporan adalah 340.000, jika ni. Wajar unit
pelaporan diestimasi adalah 360.000, maka tidak terjadi penurunan
nilai goodwill. Sebaliknya jika ni. Wajar unit pelaporan diestimasi
320.000, maka perbandingan kedua hrs dilakukan utk menentukan
juml kerugian penurunan nilai.
 Nilai implisit goodwill unit pelaporan A adalah 40.000 (320.000-
280.000 = 40.000)
 Kerugian penurunan nilai diukur sebagai selisih lebih goodwill
(100.000) di atas ni. Implisitnya (40.000) atau 60.000.

 SAK ETAP idak mengatur penurunan nilai “Goodwill”


Goodwill Negatif

 Harga beli perusahaan yg diakuisisi lebih kecil dibanding nilai


wajar aset bersih. Selisih ini disebut goodwill negatif.
 Contoh, PT Intan membeli semua aset dan kewajiban PT Antara dg
total biaya peroleh $460.000. Total ni. Wajar aset & kewjb PT
Antara $510.000. Maka terjadi goodwill negatif sebsr $50.000
(460.000-510.000)
 Goodwill negatif sbsr $50.000 dialokasikan sbb (lihat baker
hal.19)
Penggabungan Usaha melalui Pembelian Saham

Penggabungan usaha yang dilakukan melalui pembelian saham


berhak suara dari perusahaan lain bukan melalui akuisisi
aktiva bersih.

Ilustrasi :
PT Intan menukarkan 10.000 lembar sahamnya dengan total
nilai pasar $ 600.000 untuk semua PT Antara dalam transaksi
pembelian, timbul biaya merger sebesar $ 40.000 dan biaya
pengeluaran saham $ 25.000 yang sebelumnya dicatat dalam
akun tangguhan.
PT Intan mencatat sbb:

Investasi pada saham PT Antara 640.000


Saham biasa 100.000
Tambahan Modal disetor 475.000
Biaya merger tangguhan 40.000
Biaya pengeluaran saham tangguhan 25.000
(mencatat pembelian saham PT Antara)
Pelaporan Keu Stlh Penggabungan Usaha

Asumsikan terdpt inform berikut untuk PT Intan dan PT Antara:


20x0 20x1
Pt Intan:
Laba terpisah (tdk termsk
Laba dr PT. Antara) 300.000 300.000
Juml shm beredar 31 des 30.000 40.000
PT Antara:
Laba bersih 60.000 60.000

Pt intan mengakuisisi slrh shm Pt antara pd ni buku pd tgl 1 jan


20x1, dg mengeluarkan 10.000lbr shm biasa.
Pelaporan Keu Stlh Penggabungan Usaha

Laporan Keu komparatif yg di buat PT Intan:


20x0:
Laba bersih 300.000
Laba per saham (300.000/30.000lbr) 10.000
201x:
Laba bersih (300.000+60.000) 360.000
Laba per saham (360.000/40.000) 9.000

Jika PT intan membeli saham PT Antara pd pertengahan tahun


20x1, bukan awal tahun, Pt intan hanya akan memasukkan laba
Pt antara sesudah tgl akuisisi pd laporan laba rugi thn 20x1. Jika
Pt antara memperoleh laba sbsr $25.000 dith 20x1 sblm akuisisi
oleh pt intan dan $35.000 stlh penggabungan usaha, Pt intan
akan melaporkan total laba bersih $335.000 (300.000+35.000)

Anda mungkin juga menyukai