Anda di halaman 1dari 7

Nama : winni rahmayani

Nim 7202442007
KASUS 1
PT Amanah membutuhkan rumah tipe 120/216 dengan spesifikasi khusus untuk kantor. Harga
rumah Rp.200 juta, dana yang dibayarkan PT Amanah untuk uang muka Rp.50 juta. Perusahaan
mengajukan pembiayaan kepada bank syariah. Setelah akad ditandatangani antara PT Amanah
dan Bank Syariah dengan nilai akad Rp. 200 juta, bank syariah memesan kepada pengembang,
dan pengembang akan menyelesaikan pemesanannya selama 9 bulan. Bank membayar biaya pra
akad sebesar Rp.1 juta, dan akad ditandatangani antara bank dan PT Amanah pada 1 juli 2011.
PT Amanah menyerahkan uang muka sbs Rp.50 juta. Di samping itu bank juga menandatangani
akad pembelian/pesanan kepada pengembang pada 1 juli 2011, dengan harga beli Rp.170 juta.
Berikut ini data dan tagihan yang dilakukan oleh pengembang sampai dengan selesai per 1 Maret
2012:

2 Juli 2011:Bank menerima uang muka dari pembeli


1 Agt 2011:pengembang menagih untuk pembangunan aktiva istishna Rp.30 juta
1 Nov 2011:Pengembang menagih untuk pembangunan aktiva istishna Rp.50 juta
1 Feb 2011:Pengembang menagih untuk pembangunan aktiva istishna Rp.90 juta
1 Mar 2011:Pengembang menyerahkan aktiva istishna yg telah selesai kpd Bank Syariah
1 Mar 2011:Pengembang menyerahkan aktiva istishna yg telah selesai kpd
PT Amanah. PT Amanah mengangsur pembayaran rumah selama 2 tahun. Bank Syariah
mengenakan keuntungan istishna 10% dari pembiayaan.
Perhitungan:
Pemesan akan melunasi rumah pesanannya pada saat rumah selesai dibangun dan diserahkan
bank syariah kepada PT Amanah, dengan harrga kontrak 200 juta.

Harga pokok rumah=Rp.170 juta.

Jadi laba bank syariah=Rp200 juta – Rp.171 juta=Rp.29 juta.

Harga jual bila diangsur 2 tahun= Rp.200 juta + 10% (Rp.200 juta)=Rp.220 juta.
Angsuran/bulan= Rp.220 juta/24=Rp.9.166.667;-

sedang margin/bulan = Rp. 20 juta/24=Rp.833.333;-

Tanggal Rekening Debit kredit

1 Juli 2011 Dr. Kas Rp.50.000.000

Cr. Uang Muka Istishna Rp.50.000.000

(Pada saat bank syariah menerima uang


muka dari PT Amanah )

Dr. Beban pra-akad yg tangguhan Rp.1.000.000

Cr. Kas Rp.1.000.000

( Pada saat bank syariah mencatat biaya


pra akad)

Dr. Aset istishna dalam penyelesaian Rp.1.000.000

Cr. Beban pra akad tangguhan Rp.1.000.000

(Pada saat ada kepastian akad istishna


dengan nasabah PT Amanah)

Dr. Aset Istishna dalam penyelesaian Rp.30.000.000

Cr. Hutang Istishna Rp.30.000.000

(Pada saat bank menerima tagihan dari


pengembang dan membayarnya )

Dr. Hutang Istishna Rp.30.000.000

Cr. Kas Rp.30.000.000

(Pada saat bank syariah membayar


hutang istishna)

1 Nov 2011 Dr. Aset Istishna dalam penyelesaian Rp.50.000.000

Cr. Hutang Istishna Rp.50.000.000


Dr. Hutang Istishna Rp.50.000.000

Cr.Kas Rp.50.000.000

(Pada saat bank syariah membayar


hutang istishna)

1 Feb 2012 Dr. Aset Istishna dalam penyelesaian Rp.90.000.000

Cr. Hutang Istishna Rp.90.000.000

Dr. Hutang Istishna Rp.90.000.000

Cr.Kas Rp.90.000.000

(Pada saat bank syariah membayar


hutang istishna)

Dr. Aset Istishna Rp.171.000.000

Cr. Aset Istishna dalam penyelesaian Rp.171.000.000

(Pada saat bank menerima barang


pesanan dari pengembang yang sudah
selesai 100%, )

Dr. Piutang Istishna Rp.220.000.000

Cr. Persediaan barang istishna Rp171.000.000

Cr. Pendapatan margin istishna Rp 29.000.000

Cr. Margin istishna tangguhan Rp 20.000.000


Dr. Uang muka istishna Rp.50.000.000
Cr. Piutang Istishna Rp 50.000.000
(Pada saat bank menyerahkan rumah
kpd nasabah PT Amanah)
Dr. Ka/Rek PT Amanah Rp.9.166.667

Cr. Piutang Istishna Rp.9.166.667

(Pada saat bank syariah menerima


angsuran per bulan PT Amanah)

Dr. Margin istishna tangguhan Rp. 833.333

Cr. Pendapatan Margin Istishna Rp. 833.333

(Mengakui pendapatan margin istishna)

Kasus 2

Bank Syariah Insan Kamil mendapatkan pesanan pembangunan gedung untuk perkantoran
dengan nilai kontrak pembangunan sebesar Rp. 500.000.000, biaya yang dikeluarkan Rp.
400.000.000 termasuk biaya pra kontrak sebesar Rp. 15.000.000
Untuk pemesanan tersebut bank syariah menunjuk satu kontraktor untuk mengerjakanya. Data
yang diperoleh sehubungan dengan pembangunan tersebut:                           
Tahun 1                Tahun 2
Total biaya           Rp. 300.000.000  Rp. 400.000.000
Tagihan termin              Rp. 285.000.000  Rp. 100.000.000
Penerimaan tagihan dari Pembeli  Rp. 230.000.000      Rp. 270.000.000

Jurnal-jurnal dari transaksi diatas:


·                Pembayaran beban pra akad:
1.      Pada saat dikeluarkan biaya akad:
Beban pra akad istishna ditangguhkan                 Rp. 15.000.000
          Kas                                                                          Rp. 15.000.000
2.      Pada saat ada kepastian penandatangan akad
Aktiva istishna dalam penyelesaian                      Rp. 15.000.000
          Beban pra akad istishna ditangguhkan                   Rp. 15.000.000
3.      Bila akad tidak jadi ditandatangani
Beban pra akad istishna                                        Rp. 15.000.000
          Beban pra akad istishna ditangguhkan                   Rp. 15.000.000

·                Pembayaran untuk pembangunan gedung perkantoran bersangkutan tahun pertama Rp.
300.000.000, diantaranya untuk material, tenaga kerja dll (termasuk Rp. 15.000.000 beban pra
akad).dan tahun kedua Rp. 100.000.000.

Dijurnal:
Aktiva Istishna dalam penyelesaian tahun 1               Rp. 285.000.000
Aktiva Istishna dalam penyelesaian tahun 2               Rp. 100.000.000
Kas tahun 1                                                                 Rp. 285.000.000         
Kas tahun 2                                                                 Rp. 100.000.000 
·                Penagihan bank syariah kepada pihak pembeli akhir untuk tahun 1 Rp. 230.000.000 dan tahun
ke-2 Rp. 270.000.000.
Piutang Istishna tahun-1                                 Rp. 230.000.000
Piutang Istishna tahun-2                                 Rp. 270.000.000
Termin Istishna tahun-1                                              Rp. 230.000.000
Termin Istishna tahun-2                                              Rp. 270.000.000
·                Penerimaan pembayaran dari pembeli akhir oleh bank syariah pada tahun 1 Rp. 230.000.000
dan tahun ke-2 Rp. 270.000.000
Kas tahun-1                                                     Rp. 230.000.000
Kas tahun-2                                                     Rp. 270.000.000
Piutang Istishna tahun 1                                             Rp. 230.000.000
Piutang Istishna tahun 2                                             Rp. 270.000.000
·                Metode pengakuan pendapatan istishna dengan cara pembayaran tangguh:
Cara-1:
Metode penyelesaian prosentase Tahun 1
(300/400)*100%= 75%
Penerimaan dari pembeli akhir 500.000.000 * 75%=Rp. 375.000.000
Pendapatan Rp. 375.000.000 – Rp. 300.000.000= Rp. 75.000.000
Metode penyelesaian prosentase Tahun 2
(100/400)*100%= 25%
Penerimaan dari pembeli akhir 500.000.000 * 25%= Rp. 125.000.000
Pendapatan Rp. 125.000.000 – Rp. 100.000.000= Rp. 25.000.000

Jurnal:
Harga pokok Istisna tahun 1                           Rp. 300.000.000
Harga pokok Istisna tahun 2                           Rp. 100.000.000
Aktiva Istishna dalam penyelesaian Th 1       Rp.  75.000.000
Aktiva Istishna dalam penyelesaian Th 2       Rp.  25.000.000
          Nilai kontrak Istishna tahun 1                                       Rp. 375.000.000
          Nilai kontrak Istishna tahun 2                                       Rp. 125.000.000

Cara 2 : Metode akad selesai


Tahun 1 tidak ada perhitungan pendapatan karena belum selesai
Tahun 2
Harga pokok Istishna                                      Rp. 400.000.000
Aktiva Istishna dalam penyelesaian                Rp. 100.000.000
          Nilai kontrak Istishna                                                    Rp. 500.000.000

Anda mungkin juga menyukai