Anda di halaman 1dari 5

Nama : Wulan Trisna Aisani

NIM : A1C016157

Prodi : S1 Akuntansi Reguler Pagi

SOAL URAIAN

1. Apa pengertian serta bagaimana pengakuan dan pengukuran penerimaan pembiayaan?


2. Jelaskan pengertian serta pengakuan dan pengukuran pengeluaran pembiayaan?
3. Bagaimana pengukuran penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan dalam
bentuk valuta asing?
4. Apa saja jenis penerimaan pembiayaan yang mungkin dijadikan Pemda sebagai sumber
pembiayaan anggaran?
5. Apa saja jenis pengeluaran pembiayaan yang dituntut untuk dilakukan oleh sebuah Pemda?
6. Apakah ada transaksi pembiayaan dalam kerangka konsep HOBO dicatat baik pada
pembukuan SKPD maupunPPKD? Jelaskan alasannya!
7. Jelaskan pengertian, peruntukan, dasar pembentukan dan jenis dana cadangan yang
mungkin dibentuk oleh Pemda!
8. Apa yang dimaksud dengan dana bergulir ada apa tujuan pembentukannya? Apa saja
karakteristik dana bergulir tersebut?
9. Buatlah uraian deskriptif contoh transaksi yang melibatkan akun surplus penjualan investasi
obligasi milik pemda!
10. Buatlah uraian deskriptif contoh transaksi yang melibatkan penerimaan bunga pada saat
penarikan kembali dana bergulir!

JAWABAN
1. Pengertian
Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah antara lain
berasal dari penerimaan pinjaman, penjualan obligasi pemerintah, hasil privatisasi
perusahaan daerah, penerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepada fihak ketiga,
penjualan investasi permanen lainnya, dan pencairan dana cadangan.
Pengakuan
Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah
Pengukuran
Pengukuran pembiayaan menggunakan mata uang rupiah berdasarkan nilai sekarang kas
yang diterima atau yang akan diterima oleh nilai sekarang kas yang dikeluarkan atau yang
akan dikeluarkan. Pembiayaan yang diukur dengan mata uang asing dikonversi ke mata uang
rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengan Bank Indonesia) pada tanggal transaksi
pembiayaan.
Penerimaan dan pengeluaran pembiayaan dicatat sebesar nilai nominal. Apabila penerimaan
dan pengeluaran pembiayaan tersebut dalam bentuk mata uang asing maka harus dijabarkan
dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs
tengah bank sentral pada tanggal transaksi

2. Pengertian
Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran Rekening Kas Umum Negara/Daerah
antara lain pemberian pinjaman kepada pihak ketiga, penyertaan modal pemerintah,
pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode tahun anggaran tertentu, dan
pembentukan dana cadangan.
Pengakuan
Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum
Negara/Daerah.
Pengukuran
Pengukuran pembiayaan menggunakan mata uang rupiah berdasarkan nilai sekarang kas
yang diterima atau yang akan diterima oleh nilai sekarang kas yang dikeluarkan atau yang
akan dikeluarkan. Pembiayaan yang diukur dengan mata uang asing dikonversi ke mata
uang rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengan Bank Indonesia) pada tanggal transaksi
pembiayaan.
Penerimaan dan pengeluaran pembiayaan dicatat sebesar nilai nominal. Apabila penerimaan
dan pengeluaran pembiayaan tersebut dalam bentuk mata uang asing maka harus dijabarkan
dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs
tengah bank sentral pada tanggal transaksi

3. Pembiayaan yang diukur dengan mata uang asing dikonversi ke mata


uang rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengan Bank Indonesia) pada tanggal transaksi
pembiayaan.
Apabila penerimaan dan pengeluaran pembiayaan tersebut dalam bentuk mata uang asing
maka harus dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing
menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal transaksi

4. Jenis Penerimaan Pembiayaan


- Penerimaan pinjaman
- Penerbitan obligasi
- Penerimaan kembali pinjaman
- Pencairan dana cadangan

5. jenis pengeluaran pembiayaan


- pembentukan dana cadangan
- penyertaan modal pemerintah
- pembayaran pokok utang
- pemberian pinjaman

6. Ada, Struktur hubungan HOBO lebih tepat untuk menggambarkan hubungan transaksi antara
PPKD dan SKPD, dibandingkan dengan struktur hubungan induk dan anak (Parent &
Subsidiary) dengan beberapa alasan: PPKD-SKPD bukan entitas yang masing-masing berdiri
sendiri, melainkan satu kesatuan; Antara PPKD dan SKPD tidak terjadi Transfer Income
(dalam pengertian profit); SKPD dimiliki 100% oleh Pemerintah Daerah. Transaksi antara
PPKD dan SKPD dicatat menggunakan akun Reciprocal, yaitu : RK-PPKD (Rekening Koran-
PPKD) yang merupakan akun ekuitas di SKPD, dan akun RK-SKPD yang merupakan akun aset
di PPKD. Dengan demikian akun Reciprocal ini merupakan akun ril (real account).

7. Pengertian
Mengacu pada PSAP Nomor 01 Paragraf 65, dana cadangan merupakan dana yang disisihkan
untuk menampung kebutuhan yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat
dipenuhi dalam satu tahun anggaran. Dana cadangan dirinci menurut tujuan
pembentukannya. Pembentukan dana cadangan ini harus didasarkan perencanaan yang
matang, sehingga jelas tujuan dan pengalokasiannya. Untuk pembentukan dana cadangan
harus ditetapkan dalam peraturan daerah yang didalamnya mencakup
penetapan tujuan pembentukan dana cadangan, program dan kegiatan yang akan dibiayai
dari dana cadangan, besaran dan rincian tahunan dana cadangan yang harus dianggarkan
dan ditransfer ke rekening dana cadangan, sumber dana cadangan, dan tahun
anggaran pelaksanaan dana cadangan.
Peruntukan
- Pembentukan dana cadangan diakui ketika PPKD telah menerbitkan SP2D-LS terkait
pembentukan dana cadangan.
- Pembentukan dana cadangan akan dianggarkan dalam pengeluaran pembiayaan,
sedangkan pencairannya akan dianggarkan pada penerimaan pembiayaan
- Dana Cadangan diakui saat terjadi pemindahan dana dari Rekening Kas Daerah ke
Rekening Dana Cadangan.
Dasar Pembentukan
Dana Cadangan dibentuk untuk mendanai program/kegiatan yang direncanakan dan
memerlukan anggaran yang tidak dapat dibebankan dalam satu tahun anggaran. Artinya,
pembentukan dana cadangan dikarenakan alasan “ketidakcukupan” (besaran) anggaran
semata, bukan substansi program/kegiatan.
Nama program/kegiatan yang akan didanai tidak berbeda dengan yang didanai dari dana
yang tidak dinyatakan secara spesifik seperti halnya dana cadangan. Secara teknis, daftar
nama program/kegiatan “diatur” dalam Lampiran A.VII Permendagri No.13/2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Namun, Permendagri No.59/2007, yakni revisi
“formal” secara parsial atas Permendagri No.13/2006, menyatakan bahwa Pemda dapat
menambah rekening (kode dan nama, termasuk program/kegiatan), sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan daerah.
Oleh karena itu, dana cadangan boleh saja digunakan untuk membiayai program/kegiatan
yang tidak tercantum dalam Lampiran A.VII tersebut. Karakteristik dan persyaratan sebuah
program/kegiatan yang akan didanai dari dana cadangan terlebih dahulu harus diatur dalam
Perda tentang Pembentukan Dana Cadangan, sehingga tidak terjadi persoalan antar-generasi
apabila nanti terjadi pergantian kepala daerah dan anggota DPRD.
Jenis
- Dana Cadangan Pembangunan Jembatan
- Dana Cadangan Pembangunan Gedung
- Dana Cadangan Pembangunan Waduk
- Dana Cadangan Penyelenggaraan Pilkada
- Dana Cadangan Penyelenggaraan Pekan Olahraga
- Nasional (PON)
- Dst….

8. Pengertian
Dana Bergulir adalah dana yang dialokasikan oleh Kementerian Negara/Lembaga/Satuan
Kerja Badan Layanan Umum untuk kegiatan perkuatan modal usaha bagi koperasi, usaha
mikro, kecil, menengah, dan usaha lainnya yang berada di bawah pembinaan Kementerian
Negara/Lembaga.
Tujuan Pembentukan
- untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi ekonomi rakyat
- untuk usaha kecil, menengah, mikro, dan koperasi
- bagi lembaga usaha yang pendanaannya tidak menarik bagi lembaga keuangan bank dan
non bank
- pada akhirnya dapat mengurangi jumlah penduduk miskin dan mendorong pertumbuhan
ekonomi
karakteristik dana bergulir
- Bagian dari Keuangan Negara/Daerah
Dana bergulir dapat bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN/APBD) dan luar
APBN/APBD misalnya dari masyarakat atau hibah dari luar negeri. Sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
dana bergulir yang berasal dari luar APBN, diakui sebagai kekayaan
negara/daerah jika dana itu diberikan dan/atau diterima atas nama
pemerintah/pemerintah daerah.
- Dana tersebut dicantumkan dalam APBN/APBD (awal/perubahan) dan/atau L/K
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara menyatakan semua pengeluaran negara/daerah
dimasukkan dalam APBN/APBD. Oleh sebab itu alokasi anggaran untuk dana
bergulir harus dimasukkan ke dalam APBN/APBD. Pencantuman alokasi
anggaran untuk dana bergulir dapat dicantumkan dalam APBN/APBD awal
atau revisi APBN/APBD (APBN-P atau APBD Perubahan)
- Dana tersebut dikuasai, dimiliki, dan/atau dikendalikan oleh KPA/PA
Dikuasai : hak kepemilikan/penguasaan
Dikendalikan : mempunyai kewenangan dalam melakukan pembinaan, monitoring,
pengawasan atau kegiatan lain dalam rangka pemberdayaan dana bergulir
- Dana disalurkan kepada masyarakat kemudian ditagih dari masyarakt selanjutnya dana
akan disalurkan kembali kepada masyarakat.
- Pemerintah dapat menarik kembali dana bergulir yaitu untuk dihentikan atau digulirkan
kembali.

9. Pada tanggal 5 Oktober 2021, Pemeritah Kota Samawa Rea memutuskan untuk menjual
seluruh kepemilikannya Obligasi di PT. Bimbang yang senilai Rp370.000.000,00. Asumsi
pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS (Permendagri Nomor 64 Tahun 2013)
Jurnal Surplus Penjualan Investasi (Obligasi)
Kas di Kas Daerah Rp. 370.000.000
Surplus Pelepasan Investasi Jangka Panjang (Obligasi) – LO Rp. 70.000.000
Investasi Jangka Panjang (Obligasi) Rp. 300.000.000

Perubahan SAL Rp. 300.000.000


Penerimaan Pembiayaan – Hasil
Penjualan Kekakayaan Daerah yang Dipisahkan Rp. 300.000.000

10. Contoh Transaksi:


Provinsi Lampung memiliki sebuah investasi yaitu investasi pada Dana Bergulir sebesar
Rp.150.000.000. dana bergulir ditarik kembali dengan nilai nominal yang diberikan yaitu
Rp.150.000.000. Selain nilai nominal, diterima juga bunga sebesar Rp. 3.750.000

Jurnal LO
Kas di Kas Daerah
150,000,000

Dana Bergulir 150,000,000

Kas di Kas Daerah 3,750,000

Pendapatan Bunga 3,750,000


Jurnal LRA

Perubahan SAL 150,000,000

Penerimaan pembiayaan pencairan dana bergulir 150,000,000


(penarikan kembali dana bergulir)

Anda mungkin juga menyukai