PRESENTED BY
SKEMA KERJASAMA OPERASI (KSO)
Investasi pada Ekuitas
Tidak ada pengaruh Pengendalian
Pengaruh signifikan Pengendalian
signifikan Bersama
3
AKUNTANSI PENGGABUNGAN USAHA
PSAK 22
DEFINISI PENGGABUNGAN BADAN USAHA
Perusahaan AA
Perusahaan AA
Perusahaan BB
Bentuk Penggabungan usaha lanjutan...
Perusahaan AA
Perusahaan CC
Perusahaan BB
Akuisisi saham :
Perusahaan AA Perusahaan AA
Perusahaan BB Perusahaan BB
lanjutan Akuisisi saham
Ya
Perusahaan yang
diakuisisi dilikuidasi ?
Tidak
Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas Nilai buku ($) Nilai wajar ($)
Kas dan Piutang 45.000 45.000
Persediaan 65.000 75.000
Tanah 40.000 70.000
Bangunan dan Peralatan 400.000 350.000
Akumulasi Penyusutan (150.000)
Paten 0 80.000
Total Aktiva 400.000 620.00
Kewajiban Lancar 100.000 110.000
Saham Biasa (nominal $ 5 ) 100.000
Tambahan Modal disetor 50.000
Laba di Tahan 150.000
Total Kewajiban dan Ekuitas 400.000
Nilai Wajar Aktiva Bersih 510.000
Catatan saat penggabungan usaha
Kas dan Piutang 45.000
Persediaan 75.000
Tanah 70.000
Bangunan dan Peralatan 350.000
Paten 80.000
Goodwill 130.000*)1
Kewajiban lancar 110.000
Saham biasa 100.000*)3
Tambahan modal disetor 475.000*)2
Biaya merger tangguhan 40.000
Biaya pengeluaran Saham tangguhan 25.000
*)1. adalah total harga beli aktiva bersih dikurangi dengan nilai
wajar dari aktiva bersih (total aktiva – hutang lancar) yaitu;
640.000 – 510.000 = 130.000
2. nilai tercatat saham – saham biasa (575.000-100.000)
3. nilai saham biasa = $10 x 10.000
Catatan saat penggabungan usaha
Kas dan Piutang 45.000
Persediaan 75.000
Tanah 70.000
Bangunan dan Peralatan 300.000
Paten 80.000
Goodwill 230.000
Kewajiban lancar 160.000
Saham biasa 100.000
Tambahan modal disetor 475.000
Biaya merger tangguhan 40.000
Biaya pengeluaran Saham tangguhan 25.000
Catatan saat penggabungan usaha
Kas dan Piutang 45.000
Persediaan 75.000
Tanah 70.000
Bangunan dan Peralatan 350.000
Paten 80.000
Goodwill 330.000*)1
Kewajiban lancar 310.000
Saham biasa 100.000*)3
Tambahan modal disetor 475.000*)2
Biaya merger tangguhan 40.000
Biaya pengeluaran Saham tangguhan 25.000
*)1. adalah total harga beli aktiva bersih dikurangi dengan nilai
wajar dari aktiva bersih (total aktiva – hutang lancar) yaitu;
640.000 – 310.000 = 330.000
2. nilai tercatat saham – saham biasa (575.000-100.000)
3. nilai saham biasa = $10 x 10.000
Penggabungan Usaha melalui Pembelian Saham
Ilustrasi :
Point Corporation menukarkan 10.000 lembar sahamnya
dengan total nilai pasar $ 600.000 untuk semua saham
Sharp Company dalam transaksi pembelian, timbul biaya
merger sebesar $ 40.000 dan biaya pengeluaran saham $
25.000 yang sebelumnya dicatat dalam akun tangguhan.
Jurnal transaksi
Tingkat Kepemilikan
Ilustrasi:
ABC Company membeli 20% Saham biasa XYZ Company
senilai $ 100.000 pada awal tahun tetapi tidak memiliki
pengaruh sigifikan kepada XYZ. Selama tahun berjalan XYZ
memiliki laba bersih $ 50.000 dan membayar dividen 20.000.
Catatan ABC Company:
Kas $ 3.400
PPh 23 dibayar dimuka $600
Pendapatan Dividen $ 4.000
(mencatat pendapatan dividen dari XYZ Company ($20.000 x 0.20).
Perhatikan:
ABC hanya mencatat bagiannya atas laba yang di bagikan oleh
xyz dan tidak membuat ayat jurnal untuk bagian yang tidak
dibagikan. Nilai tercatat investasi tetap sebesar biaya
perolehan awal $ 100.000.
Metode Ekuitas
Kas 6.000
Investasi pd saham XYZ Company 6.000
Pada tanggal 1 Januari 20x1, Popper Company membeli pada nilai buku semua saham
biasa Sun Corporation. Pada akhir tahun 20x1, neraca dari keu perusahaan tampak
sebagai berikut:
Neraca
31 Desember 20x1
Popper Sun
Aktiva
Kas 5.000 3.000
Piutang (bersih) 84.000 30.000
Persediaan 95.000 60.000
Aktiva tetap (bersih) 375.000 250.000
Aktiva lain-lain 25.000 15.000
Investasi pada saham Sun 300.000
Total Aktiva 884.000 358.000
Kewajiban dan Ekuitas
Utang Jangka Pendek 60.000 8.000
Utang Jangka Panjang 200.000 50.000
Saham Biasa 500.000 200.000
Laba di Tahan 124.000 100.000
Total Kewajiban dan Ekuitas 844.000 358.000
Informasi tambahan terkait dengan Popper dan Sun ádalah sebagai
berikut:
• Sun membeli persediaan dari popper senilai 6.000 selama tahun 20x1.
Pesediaan tersebut mempunyai biaya perolehan awal 4.000, Sun
masih memegang persediaan tersebut pada akhir periode.
Popper Company dan anak Perusahaan
Kertas Kerja Neraca Konsolidasi
31 Desember 20x1
Eliminasi
Popper Sun Debit Kredit Konsolidasi
Aktiva
Kas 5.000 3.000 8.000
Piutang (bersih) 84.000 30.000 a) 1.000 113.000
Persediaan 95.000 60.000 b) 2.000 153.000
Aktiva tetap (bersih) 375.000 250.000 625.000
Aktiva lain-lain 25.000 15.000 40.000
Investasi pada saham 300.000 c) 300.000
Sun
Total Aktiva 884.000 358.000 939.000
Kewajiban dan
Ekuitas
Utang Jangka Pendek 60.000 8.000 a) 1.000 67.000
Utang Jangka Panjang 200.000 50.000 250.000
Saham Biasa 500.000 200.000 c) 200.000 500.000
Laba di Tahan 124.000 100.000 c) 100.000 122.000
b) 2.000
Total Kewajiban dan 844.000 358.000 303.000 303.000 939.000
Ekuitas
Popper Company
Neraca Konsolidasi
31 Desember 20x1
Kas 8.000 Utang Jangka Pendek 67.000
Piutang (bersih) 113.000 Utang Jangka Panjang 250.000
Persediaan 153.000
Aktiva tetap (bersih) 625.000
Aktiva lain-lain 40.000 Saham Biasa 500.000
Investasi pada saham Sun Laba di Tahan 122.000
Total Aktiva 939.000 Total Kewajiban dan 939.000
Ekuitas
PSAK 39
Pola Kerjasama
Build, Operate, Transfer (BOT) atau Bangun, Kelola, Serah (BKS).
• Investor (1)
– Biaya yang dikeluarkan untuk mendirikan bangunan dalam
rangka BOT, dianggap sebagai nilai perolehan investor
untuk mendapatkan hak menggunakan/ mengusahakan
bangunan tersebut;
– Nilai peroleh tersebut diamortisasi dalam jumlah yang sama
besar setiap tahun selama masa yang sama besar setiap
tahun selama masa perjanjian BOT (Bangun Guna
Serah/Build Operate and Transfer);
– Amortisasi dimulai pada tahun bangunan tersebut mulai
digunakan atau diusahakan oleh investor. Apabila
pembangunan bangunan tersebut meliputi masa lebih dari
satu tahun sebelum dapat digunakan atau diusahakan,
maka biaya yang telah dikeluarkan harus dikapitalisasi.
Perlakuan Perpajakan
Build, Operate, Transfer (BOT)
• Investor (2)
– Jika masa perjanjian BOT menjadi lebih pendek dari masa
yang ditentukan dalam perjanjian:
Maka sisa biaya pembangunan gedung yang belum
diamortisasi, diamortisasi sekaligus oleh investor pada
tahun berakhirnya masa BOT yang lebih pendek tersebut.
• Investor (3)
Penghasilan Investor sehubungan dengan BOT adalah
penghasilan yang diterima/diperoleh investor dari
pengusahaan bangunan yang didirikan, antara lain dapat
berupa :
1) Sewa dan penghasilan sehubungan dengan penggunaan harta;
2) Penghasilan sehubungan dengan hak penguasaan bangunan
seperti: penghasilan dari pengusahaan hotel, pusat fasilitas
olah raga ("Sport Center"), tempat hiburan, dan sebagainya;
3) Penggantian atau imbalan yang diterima atau diperoleh dari
pemegang hak atas tanah apabila perjanjian BOT diperpendek
dari masa yang telah ditentukan.
Perlakuan Perpajakan
Build, Operate, Transfer (BOT)
• Investor (4)
Biaya yang boleh dikurangkan dari penghasilan bruto
investor adalah biaya dalam Pasal 6 ayat (1) UU PPh
dengan memperhatikan Pasal 9 ayat (1) UU PPh,
berkenaan dengan pengusahaan bangunan yang
didirikan berdasarkan perjanjian bangun guna serah
tersebut.
• Contoh 1
– Investor PT ABC mendirikan bangunan gedung
perkantoran 12 lantai di atas tanah milik PT PG
berdasarkan perjanjian bangun guna serah dengan
biaya Rp30Milyar untuk masa selama 15 tahun.
Amortisasi yang dilakukan oleh PT ABC setiap tahun
adalah sebesar Rp2Milyar (Rp 30Milyar : 15 tahun)
• Contoh 2
Berdasarkan Contoh 1, PT ABC pada akhir tahun ke-12
menyerahkan bangunan kepada PT PG dengan
diperpendeknya masa perjanjian BOT, kepada PT ABC
diberikan imbalan oleh PT PG sebesar Rp 5Milyar pada
akhir tahun ke-12 (tahun berakhirnya masa perjanjian
BOT), maka:
1) PT ABC memperoleh tambahan penghasilan sebesar Rp
5Milyar.
2) PT ABC juga harus mengamortisasi sisa biaya yang masih
tersisa sebesar Rp 6Milyar (Rp 30Milyar - (12xRp 2Milyar)
sekaligus pada akhir tahun ke-12.
• Contoh 3
Venturer
Investor Ventura Bersama
No Control
Venturer
Pengendalian Pengendalian
Pengendalian
Bersama Bersama
Bersama Aset
Operasi Entitas
Akibat Berhentinya
Pengendalian Bersama Entitas
Venturer Investor
Significant
Influence
PSAK 55 PSAK 15
Nilai wajar dari
setiap investasi
Nilai tercatat
yang
investasi pada
dipertahankan Keuntungan
tanggal ketika
+ atau
hilangnya
Hasil pelepasan Kerugian
pengendalian
sebagian dari
bersama
partisipasi pada
PBE
Ventura Tidak
Badan usaha
Bersama PBO/PBA
Tersendiri ?
(VB)
Pengendalian
Bersama Ya Ada
kontribusi
aset ke
Kerjasama PBE VB?
Usaha
Tidak
Pengendalian Ya
oleh Salah Satu
Pihak
PBO
KSO
PERLAKUAN PERPAJAKAN
JOINT OPERATION
• Perkumpulan dua badan atau lebih yang bergabung untuk
menyelesaikan suatu proyek, penggabungan ini bersifat sementara
sampai proyek tersebut selesai.
• Bukan merupakan subyek PPh Badan, Namun pengenaan PPh Badan
tetap dikenakan atas penghasilan yang diperoleh pada masing-masing
badan yang bergabung tersebut sesuai dengan porsi/bagian
pekerjaan atau penghasilan yang diterimanya.
• Pemberian NPWP terhadap joint operation semata-mata untuk
keperluan pemungutan dan pemotongan PPh Pasal 21, Pasal 23/26 dan
PPN.
• Dalam rangka menentukan dan memperhitungkan besarnya PPh yang
terhutang untuk Badan-badan tersebut, pembukuan yang terpisah dari
masing-masing Badan yang bergabung dalam joint operation dapat
dilakukan.
PERLAKUAN PERPAJAKAN
JOINT OPERATION
• Penghasilan yang diterima suatu Joint Operation sebenarnya adalah
penghasilan para anggota yang besarnya adalah sebesar bagian
masing-masing yang ditentukan sesuai perjanjian.
• Jika atas penghasilan berupa bunga, sewa dan lain-lain yang diterima
atau diperoleh Joint Operation (J.O.) dari WP Badan Dalam Negeri dan
Perseorangan yang ditunjuk (Pemberi Hasil), dipotong PPh Ps. 23, maka
bukti potong PPh Pasal 23 tersebut harus dipecah untuk masing-masing
anggota Joint Operation agar dapat dikreditkan.
• Besarnya PPh Pasal 23 untuk masing-masing anggota Joint Operation
sesuai dengan perjanjian J.O.A (joint operation agreement) yang telah
disepakati bersama.
• Joint Operation tidak memiliki kewajiban untuk menyampaikan SPT
Tahunan dan membayar PPh Pasal 25 dan Pasal 29. Kewajiban yang ada
hanya sebagai pemotong/pemungut PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 dan
PPh Pasal 26 dan PPN.