Anda di halaman 1dari 95

AKUNTANSI INVESTASI – KERJASAMA OPERASI

PRESENTED BY
SKEMA KERJASAMA OPERASI (KSO)
Investasi pada Ekuitas
Tidak ada pengaruh Pengendalian
Pengaruh signifikan Pengendalian
signifikan Bersama

<20% 20<50% ≤50% >50%

Instrumen Perusahaan Ventura Anak


keuangan Asosiasi Bersama Perusahaan
PSAK 55, 50, 60 PSAK 15, 4 PSAK 12, 39 PSAK 4

Nilai wajar Metode Ekuitas /


Metode Ekuitas Konsolidasi
FVPL / AFS Konsolidasi
proporsional

3
AKUNTANSI PENGGABUNGAN USAHA
PSAK 22
DEFINISI PENGGABUNGAN BADAN USAHA

Usaha untuk menggabungkan suatu


perusahaan dengan satu atau lebih
perusahaan lain ke dalam satu kesatuan
ekonomi, sebagai upaya untuk memperluas
usaha.
Latar belakang

• Investasi yang menguntungkan;


• Mendapatkan kendali atas perusahaan lain;
• Memasuki pasar baru (area produk baru)
melalui perusahaan yang sudah menguasai
pasar;
• Memastikan pasokan bahan baku (input
produksi) lain;
Lanjutan latar belakang lanjutan…

• Memastikan output produksi bagi pelanggan;


• Diversivikasi usaha (kasus Boeing);
• Ukuran perusahaan (skala perusahaan);
• Mendapatkan teknologi baru;
• Mengurangi tingkat persaingan; dan
• Mengurangi risiko.
Bentuk Penggabungan usaha
• Merger statutori (merger) :
Jenis penggabungan usaha dimana hanya ada satu
dari perusahaan yang bergabung yang bertahan dan
perusahaan lainnya dibubarkan.

Aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang


diakuisisi dipindahkan ke perusahaan pengakuisisi
dan perusahaan yang diakuisisi dibubarkan atau
dilikuidasi. Setelah merger operasi dari perusahaan
yang dulunya terpisah sekarang berada di bawah
satu entitas.
skema merger

Perusahaan AA

Perusahaan AA

Perusahaan BB
Bentuk Penggabungan usaha lanjutan...

• Konsolidasi statutori (konsolidasi) :


Penggabungan usaha di mana kedua perusahaan
yang bergabung dibubarkan serta aktiva dan
kewajiban dari perusahaan perusahaan tersebut
dipindahkan ke perusahaan yang baru dibentuk.

Operasi dari perusahaan yang dulunya terpisah


sekarang berada di bawah satu entitas dan tidak satu
pun perusahaan yang bergabung masih tetep berdiri
sejak dilakukan konsolidasi
Skema konsolidasi statutori
(konsolidasi)

Perusahaan AA

Perusahaan CC

Perusahaan BB
Akuisisi saham :

Terjadi jika satu perusahaan mengakuisisi saham


berhak suara dari perusahaan lain dan kedua
perusahaan tetap beroperasi sebagai dua entitas
yang terpisah, tetapi mempunyai hubungan
istimewa (hubungan afiliasi).
Skema akuisisi saham

Perusahaan AA Perusahaan AA

Perusahaan BB Perusahaan BB
lanjutan Akuisisi saham

Karena tidak ada perusahaan yang dilikuidasi, perusahaan


pengakuisisi memperlakukan kepemilikannya di
perusahaan yang diakuisisi sebagai investasi. Dalam
akuisisi saham, perusahaan pengakuisisi tidak perlu
mengakuisisi seluruh saham milik perusahaan yang
diakuisisi untuk memperoleh kendali.

Hubungan yang timbul dari akuisisi saham disebut


hubungan induk dan anak perusahaan. Induk perusahaan
(parent company) adalah perusahaan yang mengendalikan
perusahaan lain yang disebut sebagai perusahaan anak
(subsidiary), biasanya melalui pemilikian mayoritas di
saham biasa.
Menentukan jenis Pengggabungan Usaha

Perusahaan AA Berinvestasi pada Perusahaan BB

Akuisisi Aktiva bersih Akuisisi saham

Ya
Perusahaan yang
diakuisisi dilikuidasi ?

Tidak

Dicatat sebagai Dicatat sebagai akuisisi


Merger atau saham dan
konsolidasi Menimbulkan Anak
Perusahaan
Metode Akuntansi dan Pelaporan
• Purchase (Pembelian) (mengakui adanya goodwill, dengan
nilai goodwill sebesar selisih dari harga beli dan harga
wajar aktiva dan kewajiban yang diakuisisi.

Goodwill : dipandang sebagai semua faktor yang


menyebabkan perusahaan dapat memperoleh laba di atas
rata-rata. Sebagaimana aktiva lainnya goodwill dinilai
berdasarkan biaya perolehan awalnya dari pembeli jika
dapat secara objective ditentukan.

• Pooling of Interest (Penggabungan kepemilikan), tidak


mengakui adanya goodwill karena tidak ada harga beli,
hanya nilai buku yang terbawa (diakui).
Pada tahun 2001 FASB mengeluarkan statemen No 141 ” Busines
Combination” (FASB 141) yang menghapuskan metode
penggabungan kepemilikan. Sehingga semua metode
penggabungan usaha menggunakan metode pembelian.

• Beberapa alasan perusahaan menyukai metode kepemilikan


adalah:
– Terhindar dari peningkatan biaya depresiasi atas aktiva yang
direvaluasi.
– Terhindar dari beban amortisasi goodwill.
– Peningkatan fleksibilitas manajemen terkait dengan dividen.
– Manajemen memiliki kesempatan menciptakan laba yang
sebelumnya belum dilaporkan.
– Menyembunyikan nilai kepentingan yang diberikan dalam
penggabungan usaha.
– Melindungi manajemen dari kritik pemegang saham (harga beli
aktiva yang lebih tinggi dari nilai wajar aktiva).
Penentuan harga beli :
Pembeli memperhitungkan seluruh biaya perolehan sehubungan
dengan akuisisi aktiva bersih atau saham perushaan lain sebagai
bagian dari harga beli.

Terdapat tiga jenis biaya yang dapat timbul dari penggabungan


usaha:

• biaya langsung : contoh imbal jasa bagi penemu


(finder’s fee), akuntan, hukum dan penilaian.
• biaya pengeluaran efek : biaya pendaftaran efek, audit,
dan hukum sehubungan pendaftaran saham
dan komisi pialang.
• biaya tidak langsung dan umum : biaya gaji akuntan
yang merupakan pegawai perusahaan
pengakuisisi dalam penggabugan usaha
Ilustrasi

• Pada tanggal 1 Januari 20x1, Point Corporation membeli


semua aktiva dan kewajiban Sharp Company dalam satu
merger dengan mengeluarkan 10.000 lembar saham Sharp
dengan nilai nominal $ 10. Saham yang dikeluaran
tersebut mempunyai nilai pasar $ 600.000.
• Point mengeluarkan biaya legal dan biaya penilai sebesar
$ 40.000 sehubungan dengan penggabungan usaha dan
biaya pengeluaran saham sebesar $ 25.000.

Total harga beli saham, sama dengan nilai saham yang


dikeluarkan Point ditambah biaya tambahan yang terjadi
sehubungan dengan akuisisi aktiva.
Total harga beli:
Nilai wajar saham yang dikeluarkan $ 600.000
Biaya akuisisi lain $ 40.000
Total harga beli $ 640.000

Saham yang dikeluarkan oleh Point untuk melakukan


penggabungan usaha dinilai pada nilai wajar dikurangi dengan
biaya pengeluaran saham.

Nilai wajar saham yang dikeluarkan $ 600.000


Biaya pengeluaran saham ($ 25.000)
Nilai tercatat saham $ 575.000
Penggabungan usaha melalui pembelian aktiva bersih Sharp

Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas Nilai buku ($) Nilai wajar ($)
Kas dan Piutang 45.000 45.000
Persediaan 65.000 75.000
Tanah 40.000 70.000
Bangunan dan Peralatan 400.000 350.000
Akumulasi Penyusutan (150.000)
Paten 0 80.000
Total Aktiva 400.000 620.00
Kewajiban Lancar 100.000 110.000
Saham Biasa (nominal $ 5 ) 100.000
Tambahan Modal disetor 50.000
Laba di Tahan 150.000
Total Kewajiban dan Ekuitas 400.000
Nilai Wajar Aktiva Bersih 510.000
Catatan saat penggabungan usaha
Kas dan Piutang 45.000
Persediaan 75.000
Tanah 70.000
Bangunan dan Peralatan 350.000
Paten 80.000
Goodwill 130.000*)1
Kewajiban lancar 110.000
Saham biasa 100.000*)3
Tambahan modal disetor 475.000*)2
Biaya merger tangguhan 40.000
Biaya pengeluaran Saham tangguhan 25.000

*)1. adalah total harga beli aktiva bersih dikurangi dengan nilai
wajar dari aktiva bersih (total aktiva – hutang lancar) yaitu;
640.000 – 510.000 = 130.000
2. nilai tercatat saham – saham biasa (575.000-100.000)
3. nilai saham biasa = $10 x 10.000
Catatan saat penggabungan usaha
Kas dan Piutang 45.000
Persediaan 75.000
Tanah 70.000
Bangunan dan Peralatan 300.000
Paten 80.000
Goodwill 230.000
Kewajiban lancar 160.000
Saham biasa 100.000
Tambahan modal disetor 475.000
Biaya merger tangguhan 40.000
Biaya pengeluaran Saham tangguhan 25.000
Catatan saat penggabungan usaha
Kas dan Piutang 45.000
Persediaan 75.000
Tanah 70.000
Bangunan dan Peralatan 350.000
Paten 80.000
Goodwill 330.000*)1
Kewajiban lancar 310.000
Saham biasa 100.000*)3
Tambahan modal disetor 475.000*)2
Biaya merger tangguhan 40.000
Biaya pengeluaran Saham tangguhan 25.000

*)1. adalah total harga beli aktiva bersih dikurangi dengan nilai
wajar dari aktiva bersih (total aktiva – hutang lancar) yaitu;
640.000 – 310.000 = 330.000
2. nilai tercatat saham – saham biasa (575.000-100.000)
3. nilai saham biasa = $10 x 10.000
Penggabungan Usaha melalui Pembelian Saham

Penggabungan usaha yang dilakukan melalui pembelian


saham berhak suara dari perusahaan lain bukan melalui
akuisisi aktiva bersih.

Ilustrasi :
Point Corporation menukarkan 10.000 lembar sahamnya
dengan total nilai pasar $ 600.000 untuk semua saham
Sharp Company dalam transaksi pembelian, timbul biaya
merger sebesar $ 40.000 dan biaya pengeluaran saham $
25.000 yang sebelumnya dicatat dalam akun tangguhan.
Jurnal transaksi

Investasi pada saham Sharp 640.000


Saham biasa 100.000
Tambahan Modal disetor 475.000
Biaya merger tangguhan 40.000
Biaya pengeluaran saham tangguhan 25.000
(mencatat pembelian saham Sharp Company)
Pelaporan kepemilikan antarperusahaan

Akuntansi untuk investasi pada saham biasa.

• Tergantung pada tingkat pengaruh atau


pengendalian yang dimiliki investor pada investee .

• Tingkat Pengaruh ádalah faktor utama yang


menentukan apakah investor dan investee akan
menyajikan laporan keuangan konsolidasi*) atau
menggunakan metode biaya atau ekuitas.

*) Laporan Konsolidasi melibatkan penggabungan


untuk pelaporan keuangan aktiva, kewajiban,
pendapatan dan beban individual untuk dua atau
lebih perusahaan yang berhubungan istimewa
seakan-akan adalah satu perusahaan. Termasuk
prosedur pengeliminasian semua kepemilikan dan
aktivitas antar perusahaan.
Dasar Pelaporan Keuangan Berdasarkan tingkat Kepemilikan
saham biasa:

Tingkat Kepemilikan

0% 20% 50% 100%


A B C

A = tingkat kepemilikan 0% - 20 % memiliki pengaruh tidak


tidak signifikan, menggunakan metode biaya,
B = tingkat kepemilikan > 20% - 50 % memiliki pengaruh
signifikan, menggunakan metode ekuitas,
C = tingkat kepemilikan > 50 % memiliki pengaruh signifikan,
menggunakan konsolidasi.
Metode Biaya

• Dicatat oleh investor berdasarkan biaya historisnya.


• Pendapatan diakui oleh investor jika deviden diumumkan
oleh invstee
• Metode biaya digunakan ketika investor tidak memiliki
kemampuan untuk mengendalikan atau tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan atas investee, yang disebabkaan
besarnya investasi investor ke investee.(kurang dari 20%)

Ilustrasi:
ABC Company membeli 20% Saham biasa XYZ Company
senilai $ 100.000 pada awal tahun tetapi tidak memiliki
pengaruh sigifikan kepada XYZ. Selama tahun berjalan XYZ
memiliki laba bersih $ 50.000 dan membayar dividen 20.000.
Catatan ABC Company:

Investasi pada saham biasa XYZ $100.000


Kas $ 100.000
(mencatat pembelian pada saham biaya XYZ company).

Kas $ 3.400
PPh 23 dibayar dimuka $600
Pendapatan Dividen $ 4.000
(mencatat pendapatan dividen dari XYZ Company ($20.000 x 0.20).

Perhatikan:
ABC hanya mencatat bagiannya atas laba yang di bagikan oleh
xyz dan tidak membuat ayat jurnal untuk bagian yang tidak
dibagikan. Nilai tercatat investasi tetap sebesar biaya
perolehan awal $ 100.000.
Metode Ekuitas

• Ditujukan untuk mencerminkan perubahan ekuitas atau kepemilikan


investor dalam investee.
• Investasi dicatat sebesar biaya atau harga perolehan awal dan
disesuaikan tiap periode untuk bagian investor atas laba atau rugi
investee dan dividen yang diumumkan oleh investee
• Diharuskan digunakan untuk pelaporan investasi dalam saham
berikut ini :
- Corporate Joint Venture (perush dimiliki dan dioperasikan
oleh kelompok usaha kecil, dimana tidak satu pun yang
memiliki kepemilikan mayoritas dalam saham biasa joint
venture tsb.
- Perusahaan dimana kepemilikan investor atas saham
berhak suara memberikan investor ”kemampuan untuk
mempunyai pengaruh” signifikan atas kebijakan operasi
dan keuangan perusahaan
Ekuitas investor atas investee

Dilaporkan oleh investee Pengaruh pada akun investor


Laba bersih Mencatat pendapatan dari investasi
Meningkatkan akun investasi
Rugi bersih Mencatat kerugian dari investasi
Menurunkan akun investasi
Pengumumuan dividen Mencatat aktiva (kas atau piutang
Menurunkan akun investasi
Ilustrasi:

ABC Company mengakuisisi pengaruh signifikan atas XYZ dengan


membeli 30% Saham biasa XYZ Company pada awal tahun. XYZ
melaporkan laba sebesar $ 60.000 untuk tahun berjalan.

ABC mencatat bagiannya atas laba XYZ sebesar $ 18.000

Investasi pada saham XYZ 18.000


Pendapatan dari Investee 18.000
(mencatat pendapatan dari investasi pada XYZ Company 60.000 x
30%)

Catatan: ayat jurnal ini disebut sebagai akrual ekuitas (equity


accrual) yang biasanya dibuat sebagai ayat jurnal
penyesuaian pada akhir periode. Apabila investee
melaporkan kerugian untuk periode tersebut, investor
mengakui bagiannya atas rugi tersebut dan mengurangi
nilai tercatat investasi sebesar jumlah tersebut.
ABC Company mengakuisisi pengaruh signifikan atas XYZ dengan membeli
30% Saham biasa XYZ Company pada awal tahun. XYZ melaporkan laba
sebesar $ 60.000 untuk tahun berjalan. XYZ mengumumkan dan membayar
dividen sebesar $ 20.000, ABC mencatat bagiannya atas dividen XYZ

Kas 6.000
Investasi pd saham XYZ Company 6.000

(mencatat penerimaan dividen dari XYZ Company 30% x 20.000)

Nilai yang tercatat investasi:

Biaya perolehan awal 100.000

Akrual ekuitas 18.000 Dividen 6000


Sado akhir 112.000
Entitas Konsolidasi dan
Laporan Keuangan Konsolidasi
PSAK 4
• Laporan Keuangan Konsolidasi:

“ Menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi untuk induk


perusahaan (entitas pengendali) dan satu atau lebih anak
perusahaan (entitas yang dikendalikan) seakan – akan entitas –
entitas individual tersebut merupakan satu entitas atau
perusahaan.”

• Hubungan antara induk perusahaan dengan anak perusahaan


disebut sebagai huubngan istimewa.

• Tujuan laporan keuangan konsolidasi ádalah memberikan


gambaran yang bermakna atas keseluruhan posisi dan aktivitas
dari satu entitas ekonomi yang terdiri atas sejumlah perusahaan
yang yang berhubungan istimewa.

• Konsolidasi diharuskan jika satu perusahaan memiliki mayoritas


saham beredar dari perusahaan lain.
Kegunaan laporan Konsolidasi

• memberikan gambaran yang jelas tentang total


sumber daya perusahaan hasil gabungan di bawah
kendali induk perusahaan, kepada para pemegang
saham, kreditor dan peyedia dana lainnya.

• memberikan informasi terkini bagi manajemen


induk perusahaan, baik mengenai operasi gabungan
dari entitas konsolidasi dan juga mengenai
perusahaan individual yang membentuk entitas
konsolidasi.
Keterbatasan :

• dapat menyembunyikan kinerja perusahaan individu yang tidak


bagus dengan kinerja perusahaan lain yang bagus.

• tidak semua saldo laba ditahan konsolidasi tersedia untuk


dividen induk perusahaan, begitu pula dengan aktiva.

• rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi yang


terbentuk tidak mencerminkan kondisi entitas yang membentuk
konsolidasi maupun induk perusahaan.

• Beberapa akun tidak dapat seluruhnya dibandingkan, misalnya


akun piutang

• Banyaknya informasi tambahan yang dibutuhkan untuk


memberikan penyajian yang wajar.
Gambaran umum
Proses Konsolidasi

• Proses konsolidasi menambahkan bersama-sama laporan


keuangan dari dua atau lebih perusahaan legal yang terpisah,
menghasilkan satu kumpulan laporan keuangan. Prosedur ini
bertujuan untuk menghasilkan laporan keuangan seakan-
akan perusahaan yang terkonsolidasi adalah satu perusahaan
tunggal.

• Laporan keuangan terpisah digabungkan /ditambahkan


bersama-sama, setelah beberapa penyesuaian dan eliminasi,
untuk menghasilkan laporan k. konsolidasi.

• Penyesuaian dan eliminasi tersebut terkait dengan transaksi


dan kepemilkan antar perusahaan.
Ilustrasi Proses konsolidasi

Pada tanggal 1 Januari 20x1, Popper Company membeli pada nilai buku semua saham
biasa Sun Corporation. Pada akhir tahun 20x1, neraca dari keu perusahaan tampak
sebagai berikut:
Neraca
31 Desember 20x1
Popper Sun
Aktiva
Kas 5.000 3.000
Piutang (bersih) 84.000 30.000
Persediaan 95.000 60.000
Aktiva tetap (bersih) 375.000 250.000
Aktiva lain-lain 25.000 15.000
Investasi pada saham Sun 300.000
Total Aktiva 884.000 358.000
Kewajiban dan Ekuitas
Utang Jangka Pendek 60.000 8.000
Utang Jangka Panjang 200.000 50.000
Saham Biasa 500.000 200.000
Laba di Tahan 124.000 100.000
Total Kewajiban dan Ekuitas 844.000 358.000
Informasi tambahan terkait dengan Popper dan Sun ádalah sebagai
berikut:

• Popper menggunakan metode ekuitas untuk mencatat investasi pada


Sun. Akun investasi dicatat pada nilai buku aktiva bersih Sun dan
disesuaikan dengan bagian Popper atas laba dan dividen Sun

• Sun berutang ke Popper senilai 1.000

• Sun membeli persediaan dari popper senilai 6.000 selama tahun 20x1.
Pesediaan tersebut mempunyai biaya perolehan awal 4.000, Sun
masih memegang persediaan tersebut pada akhir periode.
Popper Company dan anak Perusahaan
Kertas Kerja Neraca Konsolidasi
31 Desember 20x1
Eliminasi
Popper Sun Debit Kredit Konsolidasi
Aktiva
Kas 5.000 3.000 8.000
Piutang (bersih) 84.000 30.000 a) 1.000 113.000
Persediaan 95.000 60.000 b) 2.000 153.000
Aktiva tetap (bersih) 375.000 250.000 625.000
Aktiva lain-lain 25.000 15.000 40.000
Investasi pada saham 300.000 c) 300.000
Sun
Total Aktiva 884.000 358.000 939.000
Kewajiban dan
Ekuitas
Utang Jangka Pendek 60.000 8.000 a) 1.000 67.000
Utang Jangka Panjang 200.000 50.000 250.000
Saham Biasa 500.000 200.000 c) 200.000 500.000
Laba di Tahan 124.000 100.000 c) 100.000 122.000
b) 2.000
Total Kewajiban dan 844.000 358.000 303.000 303.000 939.000
Ekuitas
Popper Company
Neraca Konsolidasi
31 Desember 20x1
Kas 8.000 Utang Jangka Pendek 67.000
Piutang (bersih) 113.000 Utang Jangka Panjang 250.000
Persediaan 153.000
Aktiva tetap (bersih) 625.000
Aktiva lain-lain 40.000 Saham Biasa 500.000
Investasi pada saham Sun Laba di Tahan 122.000
Total Aktiva 939.000 Total Kewajiban dan 939.000
Ekuitas
PSAK 39
Pola Kerjasama
Build, Operate, Transfer (BOT) atau Bangun, Kelola, Serah (BKS).

- Pemilik aset (hak) dapat menyerahkan aset untuk


dibangun (dikelola) oleh investor dan mencatatnya
sebagai “Aktiva KSO”.
- Pemilik aset tidak mengelola aset namun mendapatkan
bagi hasil dan mencatatnya sebagai “Pendapatan KSO”. -
Pemilik aset akan menerima aset dari investor di akhir
masa konsesi.
BTO
BUKID OPERATE TRANSFER
,
Perlakuan Perpajakan
Build, Operate, Transfer (BOT)

• Investor (1)
– Biaya yang dikeluarkan untuk mendirikan bangunan dalam
rangka BOT, dianggap sebagai nilai perolehan investor
untuk mendapatkan hak menggunakan/ mengusahakan
bangunan tersebut;
– Nilai peroleh tersebut diamortisasi dalam jumlah yang sama
besar setiap tahun selama masa yang sama besar setiap
tahun selama masa perjanjian BOT (Bangun Guna
Serah/Build Operate and Transfer);
– Amortisasi dimulai pada tahun bangunan tersebut mulai
digunakan atau diusahakan oleh investor. Apabila
pembangunan bangunan tersebut meliputi masa lebih dari
satu tahun sebelum dapat digunakan atau diusahakan,
maka biaya yang telah dikeluarkan harus dikapitalisasi.
Perlakuan Perpajakan
Build, Operate, Transfer (BOT)

• Investor (2)
– Jika masa perjanjian BOT menjadi lebih pendek dari masa
yang ditentukan dalam perjanjian:
Maka sisa biaya pembangunan gedung yang belum
diamortisasi, diamortisasi sekaligus oleh investor pada
tahun berakhirnya masa BOT yang lebih pendek tersebut.

– Jika masa perjanjian BOT menjadi lebih panjang dari masa


yang ditentukan dalam perjanjian karena adanya
penambahan bangunan :
Maka biaya penambahan bangunan tersebut ditambahkan
dengan sisa biaya yang belum diamortisasi dan kemudian
jumlah semua biaya tersebut diamortisasi hingga masa BOT
yang lebih panjang tersebut berakhir.
Perlakuan Perpajakan
Build, Operate, Transfer (BOT)

• Investor (3)
Penghasilan Investor sehubungan dengan BOT adalah
penghasilan yang diterima/diperoleh investor dari
pengusahaan bangunan yang didirikan, antara lain dapat
berupa :
1) Sewa dan penghasilan sehubungan dengan penggunaan harta;
2) Penghasilan sehubungan dengan hak penguasaan bangunan
seperti: penghasilan dari pengusahaan hotel, pusat fasilitas
olah raga ("Sport Center"), tempat hiburan, dan sebagainya;
3) Penggantian atau imbalan yang diterima atau diperoleh dari
pemegang hak atas tanah apabila perjanjian BOT diperpendek
dari masa yang telah ditentukan.
Perlakuan Perpajakan
Build, Operate, Transfer (BOT)

• Investor (4)
Biaya yang boleh dikurangkan dari penghasilan bruto
investor adalah biaya dalam Pasal 6 ayat (1) UU PPh
dengan memperhatikan Pasal 9 ayat (1) UU PPh,
berkenaan dengan pengusahaan bangunan yang
didirikan berdasarkan perjanjian bangun guna serah
tersebut.
• Contoh 1
– Investor PT ABC mendirikan bangunan gedung
perkantoran 12 lantai di atas tanah milik PT PG
berdasarkan perjanjian bangun guna serah dengan
biaya Rp30Milyar untuk masa selama 15 tahun.
Amortisasi yang dilakukan oleh PT ABC setiap tahun
adalah sebesar Rp2Milyar (Rp 30Milyar : 15 tahun)
• Contoh 2
Berdasarkan Contoh 1, PT ABC pada akhir tahun ke-12
menyerahkan bangunan kepada PT PG dengan
diperpendeknya masa perjanjian BOT, kepada PT ABC
diberikan imbalan oleh PT PG sebesar Rp 5Milyar pada
akhir tahun ke-12 (tahun berakhirnya masa perjanjian
BOT), maka:
1) PT ABC memperoleh tambahan penghasilan sebesar Rp
5Milyar.
2) PT ABC juga harus mengamortisasi sisa biaya yang masih
tersisa sebesar Rp 6Milyar (Rp 30Milyar - (12xRp 2Milyar)
sekaligus pada akhir tahun ke-12.
• Contoh 3

Berdasarkan contoh 1, PT ABC pada tahun ke-11 menambah


bangunan dengan biaya Rp 20Milyar dan masa BOT diperpanjang
5 tahun sehingga menjadi 20 tahun. Penghitungan amprtisasi PT
ABC mulai tahun ke-11 sebagai berikut :
1) Sisa yang belum diamortisasi pada awal tahun ke-11 Rp 10Milyar;
2) Nilai perolehan hak atas penambahan bangunan pada tahun ke-
11 Rp 20Milyar;
3) dasar amortisasi yang baru Rp 30Milyar;
4) masa amortisasi adalah 10 tahun (20 tahun - 10 tahun);
5) Amortisasi setiap tahun mulai tahun ke-11 adalah sebesar
Rp3Milyar (Rp 30Milyar : 10 tahun)
Perlakuan Perpajakan
Build, Operate, Transfer (BOT)

• Pemilik Aset/Hak (1)


Penghasilan yang diperoleh pemegang hak atas tanah
sehubungan dengan perjanjian BOT dapat berupa :
1) pembayaran berkala yang dilakukan oleh investor
kepada pemegang hak atas tanah selama masa BOT;
2) bagian dari uang sewa bangunan;
3) bagian keuntungan dari pengusahaan bangunan dengan
nama dan dalam bentuk apapun yang telah diberikan
oleh investor;
4) penghasilan lainnya sehubungan dengan perjanjian BOT
yang diterima atau diperoleh pemegang hak atas tanah.
Perlakuan Perpajakan
Build, Operate, Transfer (BOT) atau Bangun, Kelola, Serah (BKS)

• Pemilik Aset/Hak (2)


Apabila bangunan yang didirikan investor tidak
seluruhnya menjadi hak investor, tetapi sebagian
diserahkan kepada pemegang hak atas tanah
dalam tahun pajak yang bersangkutan. Maka, atas
penyerahan tersebut terutang PPh sebesar 5% dari
jumlah bruto nilai tertinggi antara nilai pasar
dengan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) bagian
bangunan yang diserahkan, dan harus dilunasi
selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya
setelah penyerahan.
Perlakuan Perpajakan
Build, Operate, Transfer (BOT) atau Bangun, Kelola, Serah (BKS)
• Pemilik Aset/Hak (3)
1) Bangunan yang diserahkan oleh investor kepada pemegang
hak atas tanah setelah masa perjanjian BOT berakhir,
merupakan penghasilan bagi pemegang hak atas tanah, dan
terutang PPh sebesar 5% FINAL dari jumlah bruto nilai yang
tertinggi antara nilai pasar dengan NJOP(Nilai Jual Objek
Pajak) bangunan yang telah diserahkan. Dan harus dilunasi
paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya setelah masa BOT
berakhir;
2) Pembayaran Pajak Penghasilan tersebut, bagi orang pribadi
bersifat final dan bagi Wajib Pajak badan adalah merupakan
pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 25 yang dapat
diperhitungkan dengan Pajak Penghasilan yang terutang
untuk tahun pajak yang bersangkutan.
PSAK 12 (Rev 2009)
Perjanjian Kontraktual :
• Dua atau lebih venturer •
Pengendalian bersama

Venturer
Investor Ventura Bersama
No Control
Venturer

Pengendalian Pengendalian
Pengendalian
Bersama Bersama
Bersama Aset
Operasi Entitas
Akibat Berhentinya
Pengendalian Bersama Entitas

Venturer  Investor

Significant
Influence

PSAK 55 PSAK 15
Nilai wajar dari
setiap investasi
Nilai tercatat
yang
investasi pada
dipertahankan Keuntungan
tanggal ketika
+ atau
hilangnya
Hasil pelepasan Kerugian
pengendalian
sebagian dari
bersama
partisipasi pada
PBE
Ventura Tidak
Badan usaha
Bersama PBO/PBA
Tersendiri ?
(VB)

Pengendalian
Bersama Ya Ada
kontribusi
aset ke
Kerjasama PBE VB?
Usaha
Tidak
Pengendalian Ya
oleh Salah Satu
Pihak
PBO
KSO
PERLAKUAN PERPAJAKAN
JOINT OPERATION
• Perkumpulan dua badan atau lebih yang bergabung untuk
menyelesaikan suatu proyek, penggabungan ini bersifat sementara
sampai proyek tersebut selesai.
• Bukan merupakan subyek PPh Badan, Namun pengenaan PPh Badan
tetap dikenakan atas penghasilan yang diperoleh pada masing-masing
badan yang bergabung tersebut sesuai dengan porsi/bagian
pekerjaan atau penghasilan yang diterimanya.
• Pemberian NPWP terhadap joint operation semata-mata untuk
keperluan pemungutan dan pemotongan PPh Pasal 21, Pasal 23/26 dan
PPN.
• Dalam rangka menentukan dan memperhitungkan besarnya PPh yang
terhutang untuk Badan-badan tersebut, pembukuan yang terpisah dari
masing-masing Badan yang bergabung dalam joint operation dapat
dilakukan.
PERLAKUAN PERPAJAKAN
JOINT OPERATION
• Penghasilan yang diterima suatu Joint Operation sebenarnya adalah
penghasilan para anggota yang besarnya adalah sebesar bagian
masing-masing yang ditentukan sesuai perjanjian.
• Jika atas penghasilan berupa bunga, sewa dan lain-lain yang diterima
atau diperoleh Joint Operation (J.O.) dari WP Badan Dalam Negeri dan
Perseorangan yang ditunjuk (Pemberi Hasil), dipotong PPh Ps. 23, maka
bukti potong PPh Pasal 23 tersebut harus dipecah untuk masing-masing
anggota Joint Operation agar dapat dikreditkan.
• Besarnya PPh Pasal 23 untuk masing-masing anggota Joint Operation
sesuai dengan perjanjian J.O.A (joint operation agreement) yang telah
disepakati bersama.
• Joint Operation tidak memiliki kewajiban untuk menyampaikan SPT
Tahunan dan membayar PPh Pasal 25 dan Pasal 29. Kewajiban yang ada
hanya sebagai pemotong/pemungut PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 dan
PPh Pasal 26 dan PPN.

Anda mungkin juga menyukai