TUGAS MINGGUAN
“ISU ETIKA DAN SOSIAL DALAM SISTEM INFORMASI”
DISUSUN OLEH:
SITTI NURUL HUSNA (20AK002)
ULIMAZH AQILA (20AK013)
NIRWANA JAMAL (20AK007)
ANDI MUH ZAKIR (20AK008)
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga makalah tentang Etika Dalam Masyarakat Informasi ini dapat kami selesaikan dengan
baik. Makalah ini disusun bertujuan untuk membantu kita dalam pembelajaran mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen.
Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan saya mengucapkan
terimakasih kepada pembaca atas saran, kritik, dan masukan dalam upaya memperbaiki makalah ini.
PEMBAHASAN
BAB 4
Etika (ethics)merujuk pada sebuah prinsip-prinsip benar dan salah yang digunakan sesorang sebagai
seorang individu yang bertindak sebagai pelaku moral yang bebas, untuk membuat keputusan untuk
mengarahkan perilakunya.isu etika menjadi begitu penting semenjak kemuncula internet dan
perdagangan elektronik. Internet dan teknologi perusahaan digital semakin mempermudah dalam
mengumpulkan, memadukan, dan mendistribusikan informasi ketimbang sebelumnya.
Masalah etika lainnya yang ditekan kan terkait dengan sistem informasi ialah membangun
konsekuensi yang dapat diukur dalam sistem informasi,menentukan standar untuk menjaga kualitas
sistem yang melindungi keamanan individu dan masyarakat. (Laudon, 2017: 131)
Isu etika,sosial dan politis saling berkaitan erat. Dilema etika yang mungkin dihadapi sebagai seorang
manajer sistem informasi biasanya tercermin pada debat sosial dan politik. Setiap individu tahu
bahagaimana harus berperilaku karena institusi sosial (keluarga, pendidikan, dan organisasi) telah
mengembangkan aturan berperilaku yang telah teruji dengan baik. Hubungan ini dapat digambarkan
pengenalan teknologi informasi baru menimbulkan sepeerti gelombang, menimbulkan isu etika, sosial
dan politis baru, yang harus ditangani ditingkat individu, sosial dan politis.(Laudon, 2017: 131)
Ribuan situs web terkenal mengizinkan DoubleClick (aplikasi Google yang berfungsi untuk
mengiklankan produk-produk dari berbagai perusahaan),untuk memantau aktivitas pengunjung
mereka dan sebagai imbalannya menerima penghasilan dari iklan berdasarkan informasi pengunjung
yang diperoleh DoubleClick tersebut
DoubleClick menggunakan informasi ini untuk membuat profil setiap pengunjung, menambah
keterangan lebih detail setiap kali pengunjung mengakses dan terhubung ke situsDoubleClick
Sepanjang waktu, DoubleClick dapat menciptakan catatan yang terperinci mengenai pribadi seseorang
terkait berapa lama waktu yang dihabiskan sesorang, serta kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan
seseorang dalam menggunakan komputernya yang akan dijual ke perusahaan lain untuk membantu
mereka menemukan sasaran periklanan lebih tepat. (Elistia, pdf)
2. Etika Dalam Masyarakat Informasi
Masalah etika juga mendapat perhatian dalam pengembangan dan pemakaian sistem
informasi. Masalah ini diidentifikasi oleh Richard Mason pada tahun 1986 (Zwass, 1998)
yang mencakup privasi, akurasi, property, dan akses.
a) Privasi
Privasi menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari
pengaksesan oleh orang lain yang memang tidak diberi ijin untuk melakukannya. Contoh
isu mengenai privasi sehubungan diterapkannya sistem informasi adalah pada kasus
seorang manajer pemasaran yang ingin mengamati email yang dimiliki bawahannya
karena diperkirakan mereka lebih banyak berhubungan dengan email pribadi daripada
email para pelanggan. Sekalipun manajer dengan kekuasaannya dapat melakukan hal itu,
tetapi ia telah melanggar privasi bawahannya.
b) Akurasi
Akurasi terhadap informasi merupakan factor yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem
informasi. Ketidakakurasian informasi dapat menimbulkan hal yang mengganggu,
merugikan, dam bahkan membahayakan. Sebuah kasus akibat kesalahan penghapusan
nomor keamanan social dialami oleh Edna Rismeller. Akibatnya, kartu asuransinya
tidak bisa digunakan dan bahkan pemerintah menarik kembali cek pensiun sebesar $672
dari rekening banknya. Mengingat data dalam sistem informasi menjadi bahan dalam
pengambilan keputusan, keakurasiannya benar-benar harus diperhatikan.
c) Properti
Perlindungan terhadap hak property yang sedang digalakkan saat ini yaitu dikenal
dengan sebutan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual). Kekayaan Intelektual diatur
melalui 3 mekanisme yaitu hak cipta (copyright), paten, dan rahasia perdagangan (trade
secret).
1. Hak cipta adalah hak yang dijamin oleh kekuatan hokum yang melarang
penduplikasian kekayaan intelektual tanpa seijin pemegangnya. Hak cipta biasa diberikan
kepada pencipta buku, artikel, rancangan, ilustrasi, foto, film, musik, perangkat lunak,
dan bahkan kepingan semi konduktor. Hak seperti ini mudah didapatkan dan diberikan
kepada pemegangnya selama masih hidup penciptanya ditambah 70 tahun.
2. Paten merupakan bentuk perlindungan terhadap kekayaan intelektual yang paling
sulit didapat karena hanya akan diberikan pada penemuan-penemuan inovatif dan sangat
berguna. Hukum paten memberikan perlindungan selama 20 tahun.
3. Hukum rahasia perdagangan melindungi kekayaan intelektual melalui lisensi atau
kontrak. Pada lisensi perangkat lunak, seseorang yang menandatangani kontrak
menyetujui untuk tidak menyalin perangkat lunak tersebut untuk diserhakan pada orang
lain atau dijual.
d) Akses
Fokus dari masalah akses adalah pada penyediaan akses untuk semua kalangan.
Teknologi informasi malah tidak menjadi halangan dalam melakukan pengaksesan
terhadap informasi bagi kelompok orang tertentu, tetapi justru untuk mendukung
pengaksesan untuk semua pihak.
Media sosial memang memberikan banyak keuntungan bagi penggunanya,dengan akses serta
jangkauannya yang tanpa batas. Namun sekaligus juga membawa pengaruh buruk, dengan
semakin mudahnya sebuah ‘status’ yang berisi pernyataan yang belum tentu kebenarannya
diketahui banyak orang bahkan menjadi viral (baca juga: etika komunikasi digital).
Pencemaran nama baik bisa berupa penghinaan, fitnah, maupun penistaan. Contoh
kasus penghinaan di media sosial misalnya kasus status facebook Ibnu Rachal Farhansyah
pada 16 Maret 2010 silam, yang memicu kemarahan masyarakat Bali. Status yang memicu
konflik saat masyarakat Bali menggelar ritual Nyepi tersebut menuai kemarahan banyak
pihak, hingga dilaporkan kepada pihak yang berwenang. Contoh kasus penistaan misalnya
penangkapan Bagus Panji oleh Polres Banyuwangi pada bulan Juni 2016 silam, akibat
ulahnya memposting status yang isinya berisi penghinaan terhadap agama Islam serta Nabi
Muhammad akibat rasa sakit hatinya melihat pemberitaan razia pedagang yang dilakukan
Satpol PP di Serang, Banten.
Contoh kasus pencemaran nama baik berupa fitnah misalnya kasus yang dilakukan oleh
Muhammad Arsyad, seorang pedagang sate yang mengedit lalu menyebarkan foto seronok
antara Jokowi dan Megawati Soekarno Putri melalui facebook.
Contoh Penipuan Online:
Jangkauan publik yang menjadi lebih luas dengan penggunaan media komunikasi modern
seperti media sosial juga membuat penipuan online semakin meningkat. Contoh kasus
penipuan online di media sosial misalnya fitur permainan kuis di facebook, yang bukan hanya
meminta akses ke profil facebok kita, tapi juga mengajukan beberapa pertanyaan lebih jauh
mengenai
diri kita, dengan tujuan untuk mengumpulkan data. Contoh kasus lain misalnya penagkapan
terhadap pelaku penipuan melalui facebook, yaitu Dede Rahmat dan Hasan Rarwis pada awal
tahun 2015 silam oleh Porles Sukabumi Kota. Yang bersangkutan membuat akun facebook
palsu, untuk memperdayai Wilda Silviani. Setelah dua bulan berkenalan, pelaku mulai
melancarkan aksinya dengan meminjam uang secara bertahap, hingga total mencapai 37 juta.
KESIMPULAN
Etika adalah kepercayaan standar atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok atau
masyarakat. Semua individu bertanggung jawab kepada masyarakat atas perilaku mereka. Masyarakat
dapat berupa suatu kota, negara, atau profesi. Tindakan yang kita lakukan juga diarahkan oleh etika
yang ada di wiayah kita. Menurut Reitz (2004:356) Etika informasi merupakan cabang etika yang
terpusa pada hubungan antara penciptaan (creation), pengorganisasian (organization), pemencaran
(dissemination), dan penggunaan informasi serta standar etis dan kode mora yang mengatur perilaku
manusia di masyarakat.
Dalam menggunakan sistem informasi yang ada maka kita harus berpegang dalam konsep dasar etika
dalam masyarakat informasi yaitu tanggung jawab, akuntyanbilitas, dan liabilitas. Berpedoman pada
kode etik dalam menggunakan sistem informasi dan menghindari terjadinya kasus-kasus atau masalah
etika dalam masyarakat informasi.
DAFTAR PUSTAKA
Audon, Kenneth C; Jane, P, Laudon. 2017. Sistem Informasi Manajemen:Mengelola
Perusahaan Digital. Jakarta:Salemba Empat