LogoType
Kelompok 8
I Gusti Ngurah Teja Wijaya Putu Bayu Oka Wibawa Pande Gde Raka Sanjaya
(1807531225) (1807531231) (1807531232)
Sub Bab
1 Perkembangan struktur usaha kompleks
4 Penggabungan usaha
Perluasan Usaha
Sebagian besar perusahaan berusaha untuk memperluaskan usahanya sebagai cara untuk bertahan dan
mendapatkan keuntungan. Pemilik dan manajer perusahaan memiliki kepentingan untuk meningkatkan ukuran
perusahaan. Ukuran perusahaan ini menimbulkan skala ekonomis terkait dengan proses produksi maupun
distribusi.Melalui perluasan ke pasar baru atau melalui akuisisi perusahaan lain yang sudah ada di pasar
tersebut, perusahaan dapat mengembangkan potensi perolehan laba baru dan bagi industry yang memiliki siklus
usaha dapat meningkatkan laba melalui diversifikasi. Sebagai contoh, Bank Danamon, salah satu bank
komersial terbesar, mengakuisisi Adira Finance, sebuah perusahaan pembiayaan yang kuat dalam portofolio
pembiayaan konsumen.
Struktur Organisasi Dan Tujuan Usaha
Sebagai contoh dalam kasusu ini yaitu perusahaan membentuk sebuah anak perusahaan. Anak perusahaan
adalah perusahaan yang dikendalikan oleh perusahaan lain, yaitu induk perusahaan, biasanya melalui kepemilikan
mayoritas
(kepentingan pengendali) saham perusahaan. Karena anak perusahaan merupakan entitas legal yang terpisah, risiko
induk perusahaan terkait dengan aktivitas anak perusahaan dibatasi.
Perjanjian Informal
Bentuk perjanjiaan informal dapat bermacam-macam. Suatu perjanjiaan yang sederhana secara personal kadang
dibutuhkan untuk membangun sebuah hubungan baik jangka panjang dalam suatu usaha bersama. Pada kasus lain,
perusahaan-perusahaan dengan produk atau jasa yang saling melengkapi membangun hubungan kerja secara implicit.
Sebagai contoh, sebuah kontraktor elektrik atau pipa yang sama. Beberapa perusahaan membentuk aliansi strategis untuk
bekerja sama dalam bentuk yang lebih formal. Misalanya, garuda Indonesia dan Singapore Airlines yang saat ini bekerja
sama melalui perjanjian startegis dalam pembagiaan rute Jakarta-denpasar.
Perjanjian formal
Penggabungan usaha secara formal biasanya disertai dengan perjanjiaan secara tertulis. Perjanjiaan ini
menjelaskan persyaratan penggabungan usaha, termasuk bentuk perusahaan yang bergabung pertukaran, disposisi
efek
yang beredar, dan hak serta kewajiban
partisipan. Pelaksanaan perjanjiaan tersebut mengharuskan adanya pengkuan pada pembukuan salah satu atau lebih
perusahaan yang bergabung.
entitas yang dibentuk dan dikendalikannya melalui kepemilikan mayoritas. Perusahaan menstransfer mengakui hak
kepemilikan di entitas yang baru dibentuknya sebesar nilai buku asset bersih yang ditransfer. Pengakuaan selisih lebih
nilai wajar di atas nilai buku dari asset yang ditransfer pada pembekuaan perusahaan yang mentransfer umumnya
tidak diperbolehkan jika bukan transaksi yang wajar.
Entitas yang dibentuk melalui pencatatan untuk aktiva dean kewajiban yang ditransfer dengan cara biasa
berdasarkan nilai buku pada saat transfer. Pelaporan keuangan berikutnya melibatkan konsolidasi dari laporan
keuangan entitas yang dibentuk dengan laporan keuangan induk perusahaan. Secara keseluruhan, laporan
keuangan konsolidasi memperlihatkan seakan-akan tidak pernah terjadi proses transfer.
Contoh ilustrasi asumsikan PT alan menciptakan sebuah anak perusahaan, PT Bima dan mentransfer asset dan kewajiban berikut ke
PT Bima, serta sebagai pertukaran memperoleh 100.000 lembar saham biasa PT Bima dengan nilai pasar Rp2.000
Contoh ilustrasi asumsikan PT Alan
Item Harga perolehan Nilai buku
Kas Rp .70.000.000
Persediaan Rp.50.000.000 50.000.000
Tanah 75.000.000 75.000.000
Bangunan 100.000.000 80.000.000
Peralatan 250.000.000 160.000.000
Rp.435.000.000
1. Pooling of Interests
Apabila suatu penggabungan usaha dianggap sebagai suatu pooling of interest maka badan usaha yang baru dianggap sebagai kelanjutan
dari semua badan usaha yang bergabung, baik dalam bentuk suatu badan usaha yang tunggal maupun sebagai induk perusahaan dengan
satu atau beberapa anak perusahaan.
Penggabungan BU merupakan penyatuan pemilikan (modal) dari dua perusahaan atau lebih, berarti ada kesinambungan hak pemilikan
semula.
Yang perlu diperhatikan :
a. Aktiva, utang dan modal tetap dicatat sebesar nilai bukunya.
b. Saldo modal saham dari perusahaan pembentuk dijumlahkan
untuk menentukan saldo modal saham dari unit gabungan,
termasuk laba ditahan atau defisit laba. Jika modal saham
berubah (bertambah atau berkurang) :
• bertambah, maka pertambahannya diambil dari agio saham,kalau masih kurang diambil dari laba ditahan
• berkurang, maka kekurangannya ditambahkan pada agio saham Semua biaya yang terjadi dalam
penerbitan saham
Untuk melaksanakan penggabungan dianggap sebagai beban periode berjalan.
Apabila PT Bunga bermaksud ingin menggabungkan diri dengan PT Mawar, dengan penerbitan 22.000 lembar s
aham biasa dengan nilai nominal Rp 10.000 untuk memperoleh aktiva tetap milik PT Mawar dimana dalam hal in
i identitas PT Bunga tetap atau tidak akan ada perusahaan baru yang terbentuk, maka pencatatan yang dilakuka
n di dalam pembukuan PT Bunga adalah :
Aktiva Lain-lain Rp 1.040.000.000 -
Beban-beban Rp 210.000.000 -
Modal saham - Rp 720.000.000
Laba ditahan - Rp 230.000.000
Pendapatan - Rp300.000.000
PT Aku memperoleh aktiva bersih PT Dia melalui penggabungan dengan Metode pembelian atau by purchase
PT Aku membayar Rp 400.000.000 tunai dan menerbitkan 50.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal
Rp 10.000, nilai pasar Rp 20.000 per saham untuk memperoleh aktiva bersih PT Dia. Ayat jurnal untuk mencata
t penggabungan usaha pada buku PT Aku adalah sebagai berikut :
Investasi pada PT Dia Rp 1.400.000.000 -
Kas - Rp 400.000.000
Saham-biasa - Rp 500.000.000
Tambahan modal disetor - Rp 500.000.000
Untuk mencatat penerbitan 50.000 lembar saham biasa nominal Rp.10.000 ditambah dengan kas Rp 400.000.000 dalam p
enggabungan usaha dengan metode pembelian atas PT Dia adalah
Kas Rp 50.000.000 -
Piutang bersih Rp 140.000.000 -
Persediaan Rp 250.000.000 -
Tanah Rp 100.000.000 -
Bangunan Rp 500.000.000 -
Peralatan Rp 350.000.000 -
Hak paten Rp 50.000.000 -
Goodwill Rp 200.000.000 -
Hutang usaha - Rp 60.000.000
Wesel bayar - Rp 135.000.000
Kewajiban lain-lain - Rp 45.000.000
Investasi pada PT Dia - Rp 1.400.000.000
Goodwill sebesar Rp 200.000.000 merupakan selisih antara nilai wajar aktiva dan nilai perolehan suatu aktiva dalam hal
ini selisih antara Rp 1.400.000.000 dan Rp 1.200.000.000. Sesuai dengan prinsip akuntansi goodwill yang timbul sebesar
Rp 200.000.000 ini nantinya harus diamortisasi.
Dari kedua metode tersebut diambil suatu kesimpulan bahwa apabila penggabungan perusahaan dengan mengg
unakan metode by purchase, maka harta kekayaan yang diperoleh oleh suatu badan usaha yang melakukan pe
ngambilan tersebut dicatat dan diakui sebesar nilai pasarnya (penilaian kembali), sebaliknya modal saham dicata
t dengan jumlah yang sama. Hal ini mendorong untuk diakui adanya “Aktiva Tak Berwujud” (Goodwill) yang meru
pakan selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian (interest) perusahaan pengakusisi atas nilai wajar aktiva d
an kewajiban yang dapat diidentifikasi pada tanggal transaksi.
Apabila penggabungan badan usaha tersebut dilakukan dengan menggunakan pooling of interest, maka jumlah h
arta, hutang dan hak para pemegang saham yang dilaporkan perusahaan-perusahaan yang menggabungkan diri
contoh di atas PT Bunga dan PT Mawar dicatat dan diakui sesuai dengan nilai bukunya, maka dengan menggun
akan metode ini sama sekali tidak menimbulkan adanya pengakuan “aktiva tak berwujud” atau dalam hal ini good
will atau bisa disimpulkan bahwa penggabungan perusahaan atas dasar pooling of interest, harta, kewajiban, mo
dal dan beban yang menjadi milik kedua perusahaan digabungkan seperti biasa.
Misalnya pada contoh di atas aktiva lain-lain milik PT Bunga dan PT Mawar berturut turut Rp 750.000.000 dan R
p 290.000.000. Jika kedua perusahaan menggabungkan diri dengan metode pooling of interest, maka jumlah akti
va yang dilaporkan dalam neraca perusahaan baru atau perusahaan yang tetap mempertahankan identitasnya m
erupakan penjumlahan antara Rp 750.000.000 dan Rp 290.000.000.
Contoh: Penggabungan usaha melalui pembelian aktiva bersih
PT. Point membeli semua aktiva dan kewajiban Sharp dengan mengeluarkan 10,000 lembar saham Sharp
nominal $10 saham yg dikeluarkan tsb mempunyai nilai pasar $600,000.
Point mengeluarkan $40,000 untuk biaya penilaian dan $25,000 untuk biaya penerbitan saham.
Total nilai wajar aktiva bersih Sharp $510,000.
Jurnal yg dibuat oleh point atas pembelian aktiva dan kewajiban Sharp sbb:
1) Mencatat biaya yg berhubungan dengan pembelian perusahan (Sharp)
Biaya merger tangguhan $40,000
Kas $40,000
2) Mencatat biaya pengeluran saham biasa.
Biaya pengeluaran saham tangguhan $25,000
Kas $25,000
Mencatat pembelian sharp
Kas dan Piutang $45,000
Persediaan 75,000
Tanah bangunan dan peralatan 420,000
Patent 80,000
Goodwill 130,000
Kewajiban lancar $110,000
Saham biasa 100,000
Tambahan modal disetor 475,000
Biaya merger tangguhan 40,000
Biaya pengeluaran saham tangguhan 25,000
Nilai pasar wajar
1) Perhitungan Goodwill
Harga pokok investasi:
Nilai wajar saham yg diterbitkan $ 600,000
Biaya akuisisi lainnya 40,000
Total Harga beli 640,000
Kurangi:
Nilai wajar aktiva bersih 510,000
Goodwill 130,000
2) Mencatat transfer aktiva ke point
Investasi pd saham point $600,000
Kewajiban lancar 100,000
Akumulasi penyusutan 150,000
Kas dan Piutang 45,000
Persediaan 65,000
Tanah 40,000
Bangunan dan peralatan 400,000
Keuntungan penjualan
Aktiva bersih 300,000
3) Mencatat pembagian saham Point
Saham biasa $100,000
Tambahan modal distor 50,000
Laba ditahan 150,000
Laba penjualan aktiva bersih 300,000
Investasi pada saham point $600,000
4) Penggabungan Usaha melalui pembelian saham
Jika Point menukarkan 10.000 lembar saham nya dengan total nilai pasar 600.000 untuk semua saham sharp dal
am transaksi pembelian dan timbul biaya merger sebesar 40.000 dan biaya pengeluaran saham 25.000 yg sebel
umnya dicatat dalam akun tangguhan, point mencatat jurnal berikut pada saat penerimaan saham sharp
Pembeli suatu perusahaan pada dasarnya sama dengan pembeliaan aset atau kelompok aset lain. ketika suatu aset
dibeli " konsiderasi" diberikan sebagai ganti untuk hak kepemilikan atas aset yang dibeli. sama juga, ketika suatu
perusahaan di beli " konsiderasi" diberikan sebagai ganti untuk haknkepemilikan yang diserahkan oleh pemilik
perusahaan yang diakuisisi . pada saat aset dibeli , pembeli mencatat aset sebesar biaya perolehan yang timbul untuk
mengakuisisi aset tersebut . biaya perolehan biasanya ditentukan berdasarkan nilai wajar aset yang diakuisisi atau
nilai wajar " konsiderasi" yang diberikan. jika sekelompok aset dibeli untuk satu harga beli , total biaya perolehan
harus dialokasikan ke masing masing aset yang diakuisisi berdasarkan nilai wajarnya . prinsio yang sama diterapkan
untuk pembeliaan perusahaan sama seperti pembeliaan aset secara individual atau kelompok aset. PSAK 22 Tentang
" akuntansi untuk penggabungan usaha " menjelaskan prosedur akuntansi yang saat ini diterapkan untuk transaksi
penggabungan usaha di indonesia.
6. HAL-HAL LAIN DALAM AKUNTANSI PENGGABUNGAN USAHA
• Merger, yaitu penggabungan usaha dengan cara satu perusahaan membeli perusahaan lain yang
kemudian perusahaan yang dibelinya tersebut menjadi anak perusahaannya atau dibubarkan.
Perusahaan yang dibelinya sudah tidak mempunyai status hukum lagi dan yang mempunyai status
hukum adalah perusahaan yang membelinya.
• Konsolidasi, merupakan bentuk lain dari merger, yaitu penggabungan usaha dengan cara satu
perusahaan bergabung dengan perusahaan lain membentuk satu perusahaan baru
• Afiliasi, yaitu penggabungan usaha dengan cara membeli sebagian besar saham atau seluruh
saham perusahaan lain tntuk memperoleh hak pengendalian (controlling interest). Perusahaan yang
dikuasai tersebut tidak kehilangan status hukumnya dan masih beroperasi sebagaimana perusahaan
lainnya.
Section Discussion