Anda di halaman 1dari 6

Tujuan dan Karakteristik Kualitatif SFAC, IAI, IASB

Dosen Pengampu

Dr. Gerianta Wirawan Yasa, S.E., M.Si.

Disusun Oleh:

Putu Bayu Oka Wibawa (1807531231)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2020
SFAC No. 1 Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises
(Tujuan pelaporan keuangan)
Menekankan pada tujuan pelaporan keuangan perusahaan yaitu untuk menyediakan
informasi yang berguna dalam proses pengambilan keputusan bisnis dan ekonomi. Statement ini
merupakan turunan dari Trueblood Report dengan beberapa judgment penilaian yang lebih
berorientasi pada pengguna. Statement ini mengakui adanya heterogenitas kelompok pengguna
eksternal. Meskipun demikian, statement ini menyatakan bahwa pada umumnya para pengguna
eksternal tersebut mementingkan prediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian aliran kas di masa
mendatang. Oleh karena itu, tujuan pelaporan keuangan perusahaan didefinisikan secara umum
dan tidak terarah pada kepentingan satu kelompok pengguna saja.
Berikut ini merupakan beberapa judgment penilaian penting yang dibuat melalui laporan:

 Manfaat penggunaan informasi lebih besar daripada biaya yang digunakan untuk
menyediakan informasi tersebut.

 Laporan akuntansi bukan satu- satunya sumber informasi mengenai perusahaan.

 Accrual accounting sangat berguna dalam menaksir dan memprediksi earning power dan
aliran kas suatu perusahaan.

 Informasi yang disediakan harus bermanfaat, tapi pengguna membuat keputusan dan
penaksiran mereka sendiri.

 Dokumen ini tidak menyatakan statement mana yang harus dipakai dan bagaimana
formatnya. Namun dokumen ini menyatakan bahwa pelaporan keuangan harus menyediakan
informasi mengenai sumber ekonomi perusahaan, kewajiban, dan ekuitas pemilik.
laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi:
Aset; Liabilitas, Ekuitas, Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian,
Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, Arus
kas
SFAC No. 2 Qualitative Characteristics of Accounting Information
(Karakteristik kualitatif informasi akuntansi)

Istilah karakteristik kualitatif pernah disebutkan dalam APB Statement 4. Namun yang
dibahas di sini merupakan lanjutan dari ASOBAT. Statement No. 2 ini menempatkan
kepentingan pengambil keputusan sebagai pusat perhatian. Manfaat informasi haruslah melebihi
biaya untuk menyediakannya. Dengan demikian understandability merupakan kualitas penting
yang harus dipenuhi, sekaligus menjadi hambatan besar. Biaya informasi, baik langsung maupun
tidak, melibatkan konsekuensi ekonomi yang kemudian menimbulkan masalah penilaian
(valuation). Oleh karena itu, sebuah usaha diarahkan untuk berkonsentrasi pada
karakteristik representational faithfulness.

IAI
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan dalam periode
akuntansi yang berguna untuk mengetahui kinerja suatu perusahaan tersebut.Informasi ini bisa
diguanakan bagi pihak internal seperti manajemen, karyawan dan juga pihak eksternal seperti
investor, kreditor, maupun pemerintah.Selain untuk mengetahui kinerja perusahaan di masa lalu,
laporan keuangan juga dijadikan dasar untuk pengambilan berbagai keputusan di masa depan.
Nah, karena laporan keuangan adalah hal yang sangat penting maka dalam pembuatannya harus
memenuhi karakteristik laporan keuangan yang telah ditentukan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
yaitu, dapat dipahami, relevan keandalan dan dapat diperbandingkan (IAI, 2002, hal.7-12)

Karakteristik Laporan Keuangan :

1. Dapat Dipahami (Understandabillity)

Informasi yang berkualitas adalah informasi yang dapat dengan mudah dipahami oleh
pembacanya. Begitu juga dengan laporan keuangan juga harus disajikan dengan baik dan sesuai
standart agar pemakai informasi laporan keuangan tersebut bisa dengan mudah memahami
laporan keuangan tersebut.Walaupun demikian, kesulitan pemakai untuk memahami informasi
tertentu tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak memasukan informasi itu ke dalam laporan
keuangan, karena laporan keuangan harus transparan.
2. Relevan (Relevance)

Informasi dikatakan relevan apabila dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai,


yaitu dengan cara dapat beguna untuk mengevaluasi peristiwa masa lalu.Relevansi informasi
bermanfaat dalam memprediksi atau meramalkan (predictive) danpenegasan (confirmatory),
yang keduanya saling berkaitan satu sama lain.Prediksi posisi keuangan dan kinerja di masa
depan serta hal lainnya seringkali didasarkan pada informasi posisi keungan dan kinerja di masa
lalu, inilah yang dimaksud dengan relevan.oleh karena itu dengan laporan keuangan yang relevan
akan menjadikan pemakai informasi laporan keuangan sehingga dapat mendukung atau
mengubah suatu keputusan yang akan diambil nantinya.

3. Keandalan (Reliability)

Informasi yang baik harus and (reliable). Informasi memiliki keandalan jika tidak memiliki atau
bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan penyajiannya dengan tulus atau
jujur (Faithful Representation).Keandalan informasi juga akan mempengaruhi relevansi, karena
jika informasi yang disajikan andal maka akan semakin relevan. Begitu juga jika informasi
tersebut tidak andal maka akan berpotensi besar untuk menyesatkan pemakai informasinya.

4. Dapat Dibandingkan

Pemakai laporan keuangan harus bisa membadingkan laporan keuangan perusahaan antarperiode
untuk mengidentifikasi keccenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus
dapat membandingkan laporan keuangn antarperusahaan untuk mngevaluasi posisi keuangan
secara relatif.

IASB
Rerangka Konseptual International Financial Reporting Standards (IFRS)

Rerangka konseptual IFRS dibentuk oleh badan IASB dengan tujuan untuk menetapkan
konsep-konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Rerangka
konseptual bukanlah suatu standar atau yang memaksakan standar. Ankarath, et al., (2012)
memaparkan bahwa terdapat beberapa tujuan dalam pembentukan rerangka konseptual, yaitu
sebagai berikut.

1. Sebagai pedoman bagi IASB untuk pembentukan standar yang baru atau merevisi standar
yang telah ada.
2. Sebagai pedoman bagi penentuan standar nasional yang masih mengacu dan konsisten
dengan prinsip-prinsip international.
3. Sebagai alat bantu dalam penyusunan laporan keuangan yang mengaplikasikan standar
dan memberlakukan topik-topik yang tidak dijelaskan oleh standar.

IASB (2010) juga memaparkan tujuan dari rerangka konseptual, yaitu sebagai berikut.

Membantu IASB dalam pembentukan IFRS ke depannya dan untuk memperbarui IFRS yang
telah ada.

1. Membantu IASB untuk memperkenalkan harmonisasi dari regulasi, standar akuntansi,


dan prosedur tentang penyajian laporan keuangan dengan meyediakan dasar untuk
mengurangi pilihan metoda akuntansi.
2. Membantu dalam pembentukan standar akuntansi nasional.
3. Membantu pembuat laporan keuangan dalam menerapkan IFRS.
4. Membantu auditor dalam memberikan opini mengenai penerapan IFRS pada laporan
keuangan.
5. Membantu pengguna laporan keuangan dalam menelaah informasi yang ada dalam
laporan keuangan yang berstandar IFRS.

Jadi, tujuan dari pembentukan rerangka konseptual adalah untuk membantu IASB dalam
penentuan standar yang baru atau revisi standar yang telah ada, membantu pembentukan standar
nasional yang masih mengacu pada standar international, membantu dalam pembuatan laporan
keuangan yang sesuai dengan IFRS, membantu auditor dalam menentukan opini, membantu
pengertian informasi yang terkandung dalam laporan keuangan, serta memperkenalkan
harmonisasi dari regulasi, standar akuntansi, dan prosedur tentang penyajian laporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
http://kitalagini.blogspot.com/2014/11/teori-akuntansi-sfac-dan-kaitannya.html
https://www.finansialmu.com/4-karakteristik-laporan-keuangan-baik-menurut-iai/

https://danielstephanus.wordpress.com/2018/11/26/rerangka-konseptual-conceptual-
framework/#:~:text=IASB%20(2010)%20memaparkan%20bahwa%20karakteristik,yang
%20tersedia%20dalam%20laporan%20keuangan.

Anda mungkin juga menyukai