Anda di halaman 1dari 4

BAB 3

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN


Tujuan adalah penjabaran visi dan misi, dan merupakan hal yang akan dicapai atau
dihasilkan oleh organisasi/perusahaan. Laporan Keuangan adalah laporan yang berisi laporan
posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas dan catatan atas
laporan keuangan yang berasal dari hasil transaksi-transaksi keuangan yang dilakukan oleh
perusahaan dalam satu periode tertentu.
Ada beberapa tujuan laporan keuangan Menurut para ahli sebagai berikut:
1. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (2015:3): Tujuan
laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja
keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna
laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
2. Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia Tujuan laporan keuangan terdiri dari lima
tujuan, masing-masing adalah sebagai berikut:
a. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan
kewajiban serta modal suatu perusahaan.
b. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam
aktiva neto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan
usaha dalam rangka memperoleh laba.
c. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di
dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
d. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan
kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan
investasi.
e. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan
laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi
mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.
3. Menurut ASOBAT (A Statement of Basic Accounting Theory) merumuskan empat
tujuan akuntansi sebagai berikut:
a. Membuat keputusan yang menyangkut penggunaan kekayaan yang terbatas dan
untuk menetapkan tujuan.
b. Mengarahkan dan mengontrol secara efektif sumber daya manusia dan faktor
produksi lainnya.
c. Memelihara dan melaporkan pengamanan terhadap kekayaan.
d. Membantu fungsi dan pengawasan sosial.
4. Menurut APB Statement No 4
APB Statement No.4 berjudul Basic Concepts and Accounting Principles
Underlying Financial Statement Business Enterprises. Laporan ini bersifat deskriptif, dan
laporan ini banyak memengaruhi studi-studi berikutnya tentang tujuan laporan keuangan.
a. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi
keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai
dengan GAAP.
b. Tujuan Umum
1. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi, dan
kewajiban perusahaan
2. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal
dari kegiatan usaha dalam mencari laba
3. Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi
perusahaan dalam menghasilkan laba
4. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan
kewajiban
5. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan
keuangan
c. Tujuan Kualitatif
1. Relevance.  Merupakan tujuan kualitatif yang utama yang terkait dengan bagaimana
suatu informasi benar-benar dapat membantu dalam proses pengambilan
keputusan bagi pengguna laporan keuangan.
2.  Understandability. Informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja yang penting
tetapi juga harus informasi yang dimengerti para pemakainya.
3. Verifiability. Hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan
menghasilkan pendapat yang sama.
4. Neutrality. Laporan akuntansi itu netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.
5. Timeliness. Laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan keputusan
apabila diserahkan pada saat yang tepat.
6. Comparability. Informasi akuntansi harus dapat saling dibandingkan, artiya
akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun
perusahaan lain.
7. Completeness. Informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua
kebutuhan yang layak dari para pemakai.
Menurut SFAC Nomor 2 “Qualitative Caracteristics of Accounting Information”,
menjelaskan tentang karakteristik informasi akuntansi agar bisa digunakan dalam pembuatan
keputusan. Dalam Statement ini terdapat dua karakteristik utama yang membuat informasi
akuntansi bermanfaat dalam pembuatan keputusan, yaitu relevance dan reliability.
Menurut statement ini, informasi yang relevan harus tepat waktu dan harus memiliki nilai
prediktif atau nilai umpan balik atau keduanya. Sementara informasi yang reliabel harus
memiliki representational faithfulness dan harus dapat diverifikasi dan netral.
Revelance
Menurut FASB dalam SFAC nomor 2:
Informasi akuntansi yang relevan adalah mampu membuat perbedaan dalam sebuah
keputusan dengan membantu pengguna untuk membentuk prediksi tentang hasil dari sebuah
peristiwa untuk mengkonfirmasi atau membenarkan harapan sebelumnya. Informasi yang
relevan harus memiliki: feedback value, yakni mampu membantu menjustifikasi dan mengoreksi
harapan masa lalu; predictive value, yakni dapat digunakan untuk memprediksi apa yang akan
terjadi di masa yang akan dating; dan timeliness, yakni informasi harus disajikan kepada para
pemakai sebelum informasi itu kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi pengambilan
keputusan
Reliability
Menurut FASB dalam SFAC nomor 2, Reliabilitas tersusun dari tiga bagian
yaitu verifiability, representational faithfulness, dan neutrality.
a. Verifiability.  dalam SFAC nomor 2 didefinisikan sebagai kualitas yang dapat ditunjukkan
dengan  menjamin sebuah tingkat konsensus yang tinggi antara pengukur independen
dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.
b. Neutrality.  berarti bahwa dalam merumuskan atau menerapkan standar, perhatian yang
utama seharusnya pada relevansi dan reliabilitas informasi yang dihasilkan,  bukan pada
pengaruh standar atau aturan yang memiliki kepentingan tertentu.
c. Representational Faithfulness,  adalah korespondensi atau kesepakatan antara suatu ukuran
atau deskripsi dan fenomena yang dimaksudkan untuk diwakili. Dalam akuntansi, fenomena
yang diwakili adalah sumberdaya ekonomi dan kewajiban serta transaksi-transaksi dan
kejadian yang mengubah sumberdaya dan kewajiban tersebut

Anda mungkin juga menyukai