PELAPORAN
A. KLASIFIKASI DAN KONFLIK KEPENTINGAN
Laporan keuangan merupakan hasil interaksi dari perusahaan, pemakai, dan profesi
akuntansi.
Komparabilitas
Konsisten
Dapat dimengerti
harus digunakan?
3. Perkembangan dari Sebuah Kerangka Konseptual
Lima Statement of Financial Accounting Concept yang dikeluarkan dan berhubungan
dengan pelaporan keuangan untuk perusahaan binis adalah:
a. SFAC No.1, Objective of Financial Reporting by Business Enterprise
SFAC No.2, Qualitative Characteristic of Accounting Information
b. SFAC No.3, Element of Financial Statement of Business Enterprise
c. SFAC No.5, Recognition and Measurement in Financial Statement of Business
Enterprise
d. SFAC No.6, Element of Financial Statement
e. SFAC No.7, Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting
Measurement
4. Tujuan Pelaporan Keuangan
a. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan investasi dan kredit
b. Membantu current dan potensial investor dalam menilai jumlah,waktu dan
ketidakpastian arus kas masa depan
c. Menyediakan informasi tentang sumber daya ekonomi, klaim terhadap sumber daya
tersebut , dan perubahannya.
5. Konsep-konsep Fundamental
Karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi
a. Kualitas Primer : Relevansi dan Reliabilitas
Relevansi : Informasi akuntansimampu untuk mempengaruhi
keputusan
ekonomi
pemakai
dengan
membantu
mereka
Relevansi
diukur
dengan cukup andal
: Informasi yang berkenan mampu membuat
Keandalan
tenaga
kerja
yang
menggantungkan
hidupnya
pada
perusahaan
yang
menunjukkan
kebijakan
Dalam
menyusun
kerangka
stamp
menggunakan
pendekan
Netralitas
Informasi yang disajikan untuk kepentingan umum para pemakai dan bebas dari intervensi
pihak tertentu.
Lengkap dan Dapat Diperbandingkan
Informasi yang disajikan harus lengkap dan dapat diperbandingkan antar periode.
Jenis-jenis Laporan Keuangan
1.
2.
3.
4.
5.
Pengungkapan Laporan Keuangan merupakan pemberian informasi keuangan suatu perusahaan dalam
laporan keuangannya sesuai dengan PSAK.
Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
mencakup dimuatnya pengungkapan informatif yang memadai atas hal-hal ma-terial. Hal-hal tersebut
mencakup bentuk, susunan, dan isi laporan keuangan, serta catatan atas laporan keuangan, yang
meliputi, istilah yang digunakan, rincian yang dibuat, penggolongan unsur dalam laporan keuangan,
dan dasar-dasar yang digunakan untuk menghasilkan jumlah yang dicantumkan dalam laporan
keuangan.
Menurut Statement of Financial Accounting Concept No. 1 tujuan dan manfaat laporan
keuangan adalah:
Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yg dapat membantu investor kreditor dan
pengguna lain yg potensial dalam membuat keputusan yg sejenis secara rasional.
Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yg dapat membantu investor kreditor dan
pengguna lain yg potensial dalam memperkirakan jumlah waktu dan ketidakpastian
penerimaan kas di masa yg akan datang yg berasal dari pembagian deviden ataupun
pembayaran bunga dan pendapatan dari penjualan.
Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang prestasi perusahaan selama satu
periode. Investor dan kreditor sering menggunakan informasi masa lalu utk membantu
menaksir prospek perusahaan.
Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang sumber daya ekonomi perusahaan.
Klaim atas sumber daya kepada perusahaan atau pemilik modal.
Menurut PSAK (2004) pihak-pihak yg memanfaatkan laporan keuangan adalah (IAI 2004) :
Investor. Penanam modal membutuhkan informasi utk membantu menentukan apakah harus
membeli menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada
informasi yg memungkinkan mereka utk menilai kemampuan perusahaan utk membayar
dividen.
Karyawan. Karyawan tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas
perusahaan dan informasi yg memungkinkan mereka utk menilai kemampuan perusahaan
dalam memberikan balas jasa manfaat pensiun dan kesempatan kerja.
Menurut Hendriksen dan van Breda, pengungkapan laporan keuangan (disclosure) merupakan
suatu cara untuk menyampaikan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan suatu perusahaan.
Hal-hal yang terkait dengan pengungkapan informasi keuangan:
Tentang pada siapa informasi diungkapkan
Pelaporan keuangan harus memberikan informasi yang berguna bagi investor potensial dan
kreditor dan pengguna lainnya dalam rangka pemgambilan keputusan investasi rasional,
kredit dan keputusan sejenis lainnya.
Tentang tujuan informasi
Pengungkapan yang dilakukan perusahaan pada dasarnya bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan informasi para pemangku kepentingan seperti investor, kreditor, pemerintah,
masyarakat dan pihak-pihak lain yang terkait.
Tentang seberapa banyak informasi yang harus diungkapkan
Pengungkapan meliputi statemen keuagan itu sendiri dan semua informasi pelengkap. Dengan
kata lain, apa yang diungkapkan Berkaitan dengan berbagai proposal tentang komponenkomponen yang harus disampaikan. Luas pengungkapan berkaitan dengan masalah seberapa
banyak informasi yang harus diungkapkan, disebut dengan tingkat pengungkapan. Tiga
pengungkapan yang dilakukan perusahan, yaitu Adequate Disclosure(Pengungkapan Cukup) ,
Fair Disclosure(Pengungkapan Wajar) dan Full Disclosure(Pengungkapan Penuh) .
Tentang bagaimana informasi diungkapkan
Berkaitan dengan cara atau Motode Pengungkapan. Metode pengungkapan berkaitan dengan
masalah bagaimana secara teknis informasi disajkan kepada pemakai dalam satu perangkat
statemen keuangan beserta informasi lain yang berpaut. Motode ini biasanya ditentkan secara
spesifik dalam standar akuntansi atau peraturan lain. Informasi dapat disajikan dalam
pelaporan keuangan sebagai antara lain pos statemen keuangan, catatan kaki (catatan atas
statemen keuangan), penggunaan istilah teknis (terminologi), penjelasan dalam kurung,
lampiran, penjelasan auditor dalam laporan auditor, dan komunikasi manajemen dalam bentuk
surat atau pernyataan resmi.
Tentang waktu pengungkapan informasi
Menurut SFAS 105 yang dikeluarkan oleh FASB menyebutkan bahwa terdapat 4 tujuan dari
pengungkapan suatu laporan keuangan :
Menjelaskan item yang diakui dan menyediakan pengukuran yang relevan terhadap item
tersebut selain pengukuran yang terdapat dalam laporan keuangan.
Menggambarkan item yang tidak diakui dan menyediakan pengukuran yang berguna untuk
item tersebut
Menyediakan informasi yang berguna bagi investor dan kreditur dalam mempertimbangkan
risiko dan potensi dari item yang diakui dan tidak diakui tersebut.
Menyediakan informasi interim yang penting di saat isu-isu akuntansi lainnya masih
dipelajari secara lebih mendalam
Laporan keuangan harus mampu menyediakan suatu informasi yang cukup, jelas dan dapat
menggambarkan secara tepat mengenai aktivitas dalam suatu unit usaha. Pengungkapan suatu laporan
keuangan tidak hanya berdasarkan kebutuhan akan tetapi juga harus berdasarkan pada standar yang
mengatur suatu laporan keuangan.
TINGKATAN PENGUNGKAPAN
Informasi yang dilaporkan dalam Laporan Keuangan harus dapat dipahami oleh mereka yang
mempunyai pengertian memadai mengenai aktifitas bisnis dan ekonomi serta mau mempelajari
informasi tersebut dengan ketekunan yang sewajarnya.
Tiga Konsep pengungkapan:
Dengan demikian informasi yang diungkapkan harus jelas, lengkap dan dapat menggambarkan secara
tepat mengenai kejadian-kejadian ekonomi yang berpengaruh terhadap hasil operasi unit usaha.
Karena dari ketiga konsep pengungkapan yang sering digunakan adalah konsep pengungkapan yang
cukup, maka dari itu informasi yang tidak material atau relevan harus diabaikan agar informasi yang
disajikan mempunyai makna dan dapat dimengerti.
Banyak perusahaan-perusahaan saat ini yang enggan mengungkapkan lebih banyak informasi
keuangannya dengan berbagai argumentasi yang kadang tidak realistis dan tidak mendapat dukungan
banyak pihak yang berkepentingan antara lain :
1. Pengungkapan akan membantu pesaing dan akan merugikan pemegang saham.
2. Serikat pekerja akan memperoleh keuntungan dengan tawar menawar upah dengan
pengungkapan informasi keuangan yang lengkap.
3. Investor sering dinyatakan tidak dapat memahami kebijakan dan prosedur akuntansi.
4. Sumber-sumber lain kadang dianggap mampu menyediakan informasi tersebut dengan biaya
yang lebih rendah daripada jika diberikan oleh perusahaan dalam laporan keuangannya.
5. Tidak adanya pengetahuan tentang kebutuhan para investor.
Banyaknya perusahaan yang tidak mengungkapkan informasi yang cukup dalam laporan keuangannya
menuntut adanya regulasi (peraturan) yang menentukan isi dan format laporan keuangan dan juga
memuat ketentuan-ketentuan spesifik yang berhubungan dengan pengungkapan.
Dalam Pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) nomor 1 tentang penyajian laporan
keuangan, paragraph 70 mengatakan:
Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah yang tertera dalam
neraca, laporan rugi laba, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas serta informasi tambahan
seperti kewajiban kontijensi dan komitmen. Catatan atas laporan keuangan juga mencakup informasi
yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
serta pengungkapan-pengungkapan lain yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan
keuangan secara wajar.
Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan:
Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih
dan ditetapkan terhadap peristiwa dan transaksi penting.
Informasi yang disajikan dalam PSAK tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba rugi,
laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas.
Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam
rangka penyajian secara wajar.
SIFAT PENGUNGKAPAN
Sifat pengungkapan yang dilakukan perusahaan terbagi menjadi dua, yakni pengungkapan
sukarela (voluntary disclosure) dan pengungkapan wajib (discretionary disclosure). Pengungkapan
sukarela adalah pengungkapan yang dilakukan perusahaan di luar apa yang diwajibkan oleh standar
akuntansi atau peraturan badan pengawas. Sebaliknya,pengungkapan wajib adalah pengungkapan
yang dilakukan perusahaan atas apa yang diwajibkan oleh standar akuntansi atau peraturan badan
pengawas.
BENTUK-BENTUK PENGUNGKAPAN
1.
Ramalan Keuangan
Ramalan keuangan merupakan prediksi perusahaan sendiri tentang masa depan, memerlukan evaluasi
yang subyektif selain analisis sejumlah variabel dan asumsi. Sebagaian besar ramalan yang tersedia
bagi masyarakat mungkin didasarkan pada informasi yang sudah terangkum dalam harga saham oleh
aktifitas para spesialis pasar. Pada dasarnya publikasi ramalan manajemen secara teratur akan
membantu bukan menghambat keputusan investasi.
Namun tidak hanya keandalan dalam pembuatan ramalan telah menjadi masalah yang sangat
memperhatikan manajemen yang takut akan dituntut akibat harapan yang tidak terpenuhi.
Beberapa alasan lain yang membuat manajemen enggan membuat ramalan khusus dalam laporan
keuangannya yaitu :
a) Proyeksi dapat memberi kesan akurasi yang tidak berdasar.
b) Proyeksi cepat menjadi kuno, sehingga harus selalu dimutakhirkan
c) Ramalan dan proyeksi dapat digunakan oleh pesaing sehingga merugikan satuan usaha yang
melaporkan.
d) Manajemen mungkin merasa dipaksa memenuhi ramalan yang diumumkan sehingga harus
membuat keputusan jangka pendek yang bukan untuk kepentingan pemegang saham.
Kebijakan Akuntansi
Beragamnya prosedur akuntansi yang digunakan banyak perusahaan bahkan dalam perusahaan yang
sama menyebabkan komparabilitas antara laporan keuangan menjadi sulit. Salah satu alternatif untuk
keseragamannya adalah mengurangi jumlah alternatif. Cara lain selain mengurangi jumlah alternatif
adalah dengan mengungkapkan metode-metode spesifik yang digunakan dalam setiap kasus dengan
asumsi bahwa pembaca dapat menyajikan kembali laporan akuntansi itu guna mencapai
komparabilitas. Informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan perlu untuk menghasilkan
penyajian laporan keuangan yang wajar
3.
Perubahan Akuntansi
Penggunaan prinsip dan prosedur akuntansi haruslah konsisten. Namun jika perusahaan akan
melakukan perubahan maka perubahan itu harus diungkapkan dalam laporan keuangan ketika
perubahan dilakukan disertai justifikasi untuk perubahan itu. Perubahan akuntansi mencakup
perubahan dalam prinsip akuntansi, estimasi akuntansi dan satuan usaha yang melaporkan.
4.
Ada dua jenis peristiwa yang relevan yang mungkin terjadi setelah tanggal laporan dan sebelum
selesainya laporan :
a) Peristiwa yang secara langsung mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam
laporan keuangan. Peristiwa peristiwa ini harus diakui dengan suatu penyesuaian dalam
laporan keuangan. Misalnya piutang yang dicatat terlalu tinggi karena pelanggan pailit
dalam periode berjalan dan lain-lain
b) Peristiwa yang mengubah secara material kesinambungan keabsahan nilai-nilai neraca atau
hubungan diantar pemegang equitas, atau secara materil mempengaruhi kegunaaan aktivitas
tahun lalu yang dilaporkan sebagai prediksi periode berjalan. Peristiwa peristiwa ini tidak
memerlukan penyesuaian , tapi sebaliknya diungkapkan. Misalnya : penjualan saham modal
secara besar-besaran, kebijakan manajemen baru, dan lain-lain.
Pengungkapan Segmen-segmen Perusahaan
a) Kebutuhan akan pengungkapan segmen
Suatu segmen industri dianggap signifikan jika segmen itu membentuk 10% atau lebih dari
pendapatan, laba operasi atau aktiva terindentifikasi perusahaan. Informasi mengenai segmen
suatu usaha dianggap relevan dalam laporan eksternal agar manajemen tidak
menyembunyikan informasi yang mereka tidak ingin publikasikan.
b) Kesulitan Akuntansi
Pembebanan aktiva fisik pada segmen-segmen perusahaan mungkin biasa dilakukan dalam
sebagaian kasus, namun akuntansi belum menemukan suatu metode pengukuran yang
konsisten untuk aktiva-aktiva ini sehingga dapat dihubungkan dengan konstribusi pendapatan
yang dihasilkan dari aktiva-aktiva itu.
METODE-METODE PENGUNGKAPAN
Pemilihan metode pengungkapan tergantung pada sifat informasi dan kepentingan relatifnya. Metodemetode pengungkapan yang umum diklasifikasikan sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pendekatan dan metodologi apapun yang digunakan dalam penyusunan teori akuntansi,
rangka acuan yang dihasilkan didasarkan pada serangkaian elemen dan hubungan yang
mengatur pengembangan teknik akuntansi. Struktur teori akuntansi terdiri dari beberapa
elemen sebagai berikut:
1. Pernyataan tujuan laporan keuangan.
2. Pernyataan postulat dan konsep teoritis akuntansi yang terkait dengan asumsi-asumsi
lingkungan dan sifat unit akuntansi. Postulat dan konsep teoritis diturunkan dari
pernyataan tujuan.
3. Pernyataan tentang prinsip-prinsip dasar yang didasarkan pada postulat dan konsep
teoritis.
4. Batang tubuh teknik-teknik akuntansi yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntansi.
postulat moneter yang stabil merupakan objek kritik yang terus-menerus. Profesi
akuntansi menghadapi tantangan untuk memilih antara unit uang dan unit daya
beli umum sebagai unit pengukuran akuntansi.
d. Dalil Periode Akuntansi
Meskipun postulat kelangsungan usaha menyatakan bahwa setiap perusahaan akan
tetap ada pada periode waktu yang tidak terbatas, namun ada kalanya pemakai
meminta berbagai informasi tentang posisi keuangan dan kinerja perusahaan
untuk membuat keputusan jangka pendek. Dari hal tersebut maka postulat periode
akuntansi menyatakan bahwa laporan keuangan perusahaan seharusnya
diungkapkan secara periodik.
Panjangnya periode waktu dapat bervariasi, tetapi hukum pajak penghasilan, yang
mensyaratkan penentuan income dengan dasar tahunan, dan praktik bisnis
tradisional, menggunakan periode normal satu tahun. Meskipun kebanyakan
perusahaan menggunakan periode akuntansi yang terkait dengan tahun kalender,
beberapa perusahaan menggunakan tahun fiskal, atau tahun bisnis alami. Bila
siklus bisnis tidak berhubungan dengan tahun kalender, akan lebih bermanfaat
untuk mengakhiri periode akuntansi ketika aktivitas bisnis telah mencapai titik
terendah. Karena kebutuhan akan informasi yang tepat waktu, relevan dan sering,
kebanyakan perusahaan juga menerbitkan laporan internal yang menyediakan
informasi keuangan triwulanan atau bulanan.
Dengan meminta entitas untuk menyediakan secara periodik, laporan keuangan
jangka pendek, postulat periode akuntansi membebankan akrual dan tangguhan,
penerapan yang menyebabkan perbedaan penting antara akuntansi akrual dan kas.
Setiap periode, penggunaan akrual dan tangguhan diminta dalam pembuatan
posisi keuangan perusahaan dalam istilah seperti expenses dibayar dimuka,
pendapatan yang belum diterima, gaji yang belum dibayar, dan expenses
depresiasi.
2. KONSEP-KONSEP TEORITIS AKUNTANSI
Konsep teoritis akuntansi adalah juga pernyataan yang tidak memerlukan pembuktian
atau aksioma, juga berterima umum berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan.
bukan expenses.Akan tetapi keyakinan umum dan interpretasi teori entitas, adalah
bahwa bunga dan pajak penghasilan adalah expenses.
Teori entitas merupakan teori yang paling dapat diterapkan pada perusahaan bisnis
bentuk korporat, yang terpisah dan berbeda dari pemiliknya. Dampak teori entitas
ditemukan dalam beberapa terminologi teknik akuntansi yang digunakan dalam
praktik.
1) Teori entitas menyetujui pengadopsian penilaian sediaan LIFO ketimbang
FIFO, karena penilaian LFO dapat mencapai penentuan income yang lebih
baik, dibanding penerapannya dibawah teori proprietatary.
2) Definisi umum revenue sebagai produk perusahaan dan expenses sebagai
barang dan jasa yang dikonsumsi untuk mendapatkan reuenue adalah
konsisten dengan keasyikan teori entitas akan indeks kinerja dan akuntabilitas
pada pemilik ekuitas.
3) Pembuatan laporan konsolidasi dan pengakuan kepentingan kelas minoritas
sebagai pemilik ekuitas tambahan juga konsisten dengan teori entitas.
Akhirnya, baik teori entitas, yang menekankan pada penentuan income bagi
pemilik ekuitas secara memadai, dan teori proprietary, yang menekankan pada
penilaian aset yang memadai, dianggap menyetujui pengadopsian nilai
sekarang, atau penilaian berbasis selain kos historis.
c. Teori Dana
Dalam teori dana, dasar akuntansi bukan teori proprietary maupun teori entitas,
tetapi kelompok aktiva dan kewajiban dan pembatasan terkait, disebut dana, yang
mengatur penggunaan aset. Jadi, teori dana memandang unit bisnis terdiri atas
sumber daya ekonomi (dana) serta kewajiban dan restriksi terkait mengenai
penggunaan sumber daya. Persamaan akuntansinya adalah:
Aset = Pembatasan aktiva
Sehingga, teori dana berorientasi aset dalam pengertian bahwa fokus utamanya
adalah pada administrasi dan penggunaan aset secara memadai. Bukan neraca atau
laporan keuangan melainkan laporan sumber dan penggunaan dana yang
merupakan tujuan utama pelaporan keuangan.
Teori dana terutama berguna untuk pemerintah dan organisasi nirlaba. Rumah
sakit, universitas, unitkota dan pemerintahan, sebagai contoh, dijalankan dalam
operasi yang beraneka segi sehingga memerlukan pemisahan dana. Setiap dana
(self-balanced fund) menghasilkan laporan terpisah melalui sistem akuntansi yang
terpisah dan serangkaian catatan yang memadai. Dana dapat didefinisikan sebagai
entitas fiskal dan akuntansi independen dengan pencatatan serangkaian akun kas
dan atau sumber daya lain yang berimbang bersama dengan utang, kewajiban,
cadangan, dan ekuitas yang terpisah untuk tujuan melakukan aktivitas tertentu
atau mencapai tujuan tertentu sesuai dengan regulasi, restriksi, atau pembatasan
khusus. Jumlah dana dalam institusi nirlaba tergantung pada jumlah dan tipe
aktivitas yang memiliki restriksi hukum berkaitan dengan penggunaan asetyang
dipercayakan kepada organisasi. Sebagai contoh, berikut ini terdapat delapan dana
utama yang direkomendasikan untuk administrasi keuangan unit pemerintahan
yang baik:
1) Dana Umum (General Funds) untuk mencatat semua transaksi keuangan yang
tidak layak dicatat dalam dana lain.
2) Dana Penerimaan Khusus (Special Revenue Funds) untuk mencatat hasil atas
sumber penerimaan khusus (selain perkiraan khusus) atau untuk mendanai
aktivitas tertentu yang diminta oleh hukum atau aturan administratif.
3) Dana Jasa Peminjaman (Debt Service Funds) untuk mencatat pembayaran
bunga dan pokok pinjaman jangka panjang selain iuran khusus (special
assessment) dan reuenue bonds.
4) Dana Projek Modal (Capital Projects Funds) untuk mencatat penerimaan dan
pengeluaran uang dan untuk memperoleh fasilitas modal selain yang dibiayai
oleh iuran khusus dan dana perusahaan.
5) Dana Perusahaan (Enterprises Funds) untuk mencatat pendanaan jasa bagi
masyarakat umum, di mana semua atau hampir semua kos yang termasuk
dibayarkan dalam bentuk beban oleh pemakai jasa.
6) Dana Perwalian dan Agen (Trust and Agency Funds) untuk mencatat aset yang
dimiliki oleh unit pemerintahan sebagai bendahara atau agen individual,
organisasi swasta, dan unit organisasi pemerintahan lain.
7) Dana Jasa antar Pemerintahan (Intragovermental Service Funds) untuk
mencatat pendanaan aktivitas khusus dan jasa yang dilakukan oleh unit
organisasi yang ditunjuk dalam batas kekuasaan pemerintah.
8) Dana luran Khusus (Special Assessment Found) untuk mencatat iuran khusus
yang dipungut guna mendanai perbaikan masyarakat atau jasa yang
bermanfaat bagi kekayaan yang menjadi dasar pemungutan iuran tersebut.
9) Teori dana juga relevan untuk organisasi berorientasi laba, yang menggunakan
dana untuk aktivitas yang bermacam-macam seperti dana pelunasan (sinking
funds), akuntansi untuk kebangkrutan dan perkebunan dan perwalian,
akuntansi cabang atau divisional, pemisahan aset dalam aset lancar atau tetap,
dan konsolidasi.
D. PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI
Prinsip akuntansi adalah aturan keputusan umum, yang diturunkan baik dari tujuan dan
konsep teoritis akuntansi, yang mengatur pengembangan teknik-teknik akuntansi.
1. Prinsip Cost (Biaya)
Menurut prinsip biaya, biaya perolehan / akuisisi atau biaya historis adalah dasar
penilaian yang sesuai untuk mengakui akuisisi dari seluruh barang dan jasa, beban,
biaya, dan ekuitas. Dengan kata lain, suatu transaksi dinilai pada harga pertukaran
pada saat barang tersebut dibeli dan dicatat dalam laporan keuangan pada nilai setelah
amortisasi.
Biaya menunjukkan harga pertukaran atau imbalan moneter yang diberikan untuk
memperoleh barang atau jasa. Jika imbalan terdiri dari aset non-moneter, harga
pertukaran adalah ekuivalen kas atas aset atau jasa yang diterima. Prinsip biaya dapat
diterapkan dalam pengukuran utang dan modal. Prinsip biaya dijustifikasi oleh dalil
objektivitas dan dalil kelangsungan usaha. Biaya perolehan adalah objektif dimana
informasi yang dihasilkan dapat diuji kebenarannya.
2. Prinsip Revenue (Pendapatan)
Prinsip revenue menspesifikasi sifat komponen-komponen revenue, pengakuan
revenue, dan waktu pengakuan revenue. Revenue diinterpreatsikan sebagai aliran
masuk aset bersih yang berasal dari penjualan barang atau jasa, aliran keluar barang
atau jasa dari perusahaan kepada pelanggan, dan produk perusahaan yang dihasilkan
dari penciptaan barang atau jasa oleh perusahaan selama periode waktu tertentu.
3. Prinsip Penandingan
Prinsip ini menyatakan bahwa expenses harus diakui pada periode yang sama dengan
revenue, yaitu revenue diakui dalam periode tertentu sesuai dengan prinsip revenue,
dan expenses yang terkait kemudian diakui.
4. Prinsip Objektivitas
Prinsip objektivitas menyatakan bahwa teori akuntansi bebas dari bias personal
pengukurnya, pengukurannya merupakan pengukuran variabel dan didasarkan pada
bukti, merupakan konsensus di antara kelompok pengamat atau pengukur tertentu,
digunakan sebagai indikator tingkat objektivitas suatu sistem pengukuran.
5. Prinsip Konsistensi
Prinsip ini menyatakan bahwa peristiwa ekonomi yang serupa seharusnya dicatat dan
dilaporkan secara konsisten dari periode ke periode. Penerapan ini membuat laporan
keuangan menjadi lebih komparabel dan berguna.
E. Teknik Akuntansi
Teknik akuntansi adalah aturan spesifik yang diturunkan dari prinsip akuntansi untuk
memperlakukan transaksi atau peristiwa tertentu yang dihadapi oleh entitas akuntansi.
Standar atau teknik akuntansi adalah peraturan-peraturan khusus yang dijabarkan dari
prinsip dasar akuntansi, yang mengatur tentang bagaimana standar perlakuan catatan dan
pelaporan terhadap semua transaksi dan peristiwa ekonomi yang terjadi dalam
perusahaan.
Standar ini diperlukan sebagai patokan dalam penyusunan laporan keuangan yang baku.
Dengan adanya standar ini, pihak manajemen selaku pengelola dana dan aktivitas
perusahaan dapat mencatat, mengikhtisarkan, dan melaporkan seluruh hasil kegiatan
operasional maupun financial perusahaan secara baku dan transparan.
Standar akuntansi mencakup konvensi, peraturan dan prosedur yang telah disusun dan
disahkan oleh sebuah lembaga resmi (badan pembentuk standar) pada saat tertentu.
Belkaoli (1985) mengemukakan pentingnya standar akuntansi yang baku, yaitu:
1
Menarik perhatian parah ahli dan praktisi di bidang teori dan standar
akuntansi.
Mengenai pihak-pihak yang dianggap memiliki peranan yang besar dalam proses
perumusan standar akutansi, Belkaoli (1985) membaginya kedalam 3 fase sebagai
berikut:
Dalam periode ini, manajemen dianggap memiliki peranan yang besar dalam
perumusan standar akuntansi.Peranan ini muncul sebagai akibat dari bertambahnya
investor dan peranannya yang besar dalam mengembangkan perusahaan.Dengan
adanya pemisahan fungsi antara pemilik dan manajemen telah menimbulkan atau
memberikan kekuasaaan yang besar pada manajemen untuk mengelola dan
mengendalikan perusahaan. Laporan keuangan disiapkan oleh manajemen sebagai
bentuk pertanggungjawabannya kepada pemilik.
Dalam periode ini, metode yang dipakai dalam memecahkan masalah akuntansi yang
timbul adalah lebih bersifat Pragmatis, bukan berdasarkan teori akuntansi yang ada.
Yang menjadi pusat perhatian manajemen pada saat itu adalah besarnya laba kena
pajak dan upaya untuk mengurangi pajak.
2
Dalam periode ini, perumusan standar akuntansi didominasi oleh profesi, dimana
organisasi mulai tumbuh dan berkembang dengan pusat. Dalam periode ini pula
(tahun 1934), SEC untuk pertama kalinya dibentuk, dimana peran utamanya adalah
mengatur penerbitan dan transaksi perdagangan sekuritas oleh emiten kepada
khalayak ramai (public).Atas desakan SEC, pada tahun 1939, AICPA membentuk
Committee on 51 Accounting Procedure (CAP).
Pada tahun 1959, AICPA mendirikan Accounting Principles Board (APB).Tugas
utama APB adalah mengajukan rekomendasi secara tertulis mengenai teknik
akuntansi, menentukan praktek akuntansi yang tepat, dan mempersempit celah
perbedaan-perbedaan yang ada serta ketidak-konsistenan yang terjadi dalam praktek
akuntansi saat itu.
Dalam periode ini.Asosiasi dan organisasi profesi masih belum yakin terhadap
kerangka teori yang ada, dimana kekuatan atau otoritasnya juga tidak jelas.Oleh
sebab itu, banyak sekali alternatef yang timbul, yang pada akhirnya menciptakan
fleksibilitas dalam penerapan standar akuntansi.
3
Berbagai kelemahan yang ada pada fase peranan manajemen dan profesi telah
menimbulkan kecenderungan pada lahirnya periode yang bersifat deduktid dan
politisasi (adanya keikutsertaan pemerintah) dalam perumusan standar
akuntansi.Pada fase ini, FASB untuk pertama kalinya dibentuk, yang merupakan
peleburan dari unsur praktisi, bisnis, akademisi, dan lembaga formal.
FASB merupakan organisasi sector swasta yang bertanggung jawab dalam
pembentukan standar akuntansi di Amerika saat ini.
Biaya historis
Biaya kini
Nilai realisasi
Nilai sekarang
Konsep dan pemeliharaan modal, ada dua konsep pemeliharaan modal yaitu sebagai
berikut:
1. Pemeliharaan modal keuangan
Menurut konsep ini baru disebut laba jika jumlah aktiva financial bersih pada akhir
periode setelah melebihi jumlah financial aktiva bersih pada awal periode setelah
memasukkan kembali setiap distribusi dari dan kepada pemilik.
2. Pemeliharaan modal fisik
Menurut konsep ini hanya bisa disebut laba jika kapasitas produksi fisik atau
kemampuan usaha fisik pada akhir periode melebihi kapasitas produktif fisik pada
awal periode setelah memasukkan kembali distribusi dari dan kepada pemilik selama
periode itu.
Beberapa hal yang perlu diketahui dari laporan keuangan menurut PSAK adalah sebagai
berikut:
1. Laporan keuangan bersifat umum bukan tujuan khusus misalnya untuk tujuan
perpajakan, prospektus, dan sebagainya.
2. Pemakai laporan keuangan adalah: investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok
dan kreditor usaha lainnya pelanggan, pemerintah, dan dan masyarakat.
3. Kendala yang selalu dihadapi dalam menyajikan informasi yang andal dan relevan
adalah masalah ketepatan waktu dan menjaga keseimbangan antara biaya dan manfaat
penyajian informasi.
BAB III
KESIMPULAN
Aturan dan teknik akuntansi yang ada didasarkan pada pondasi teori akuntansi. Pondasi ini
dibentuk dari elemen-elemen hierarki yang berfungsi sebagai kerangka acuan atau struktur
teoritis. Pendekatan dan metodologi apapun yang digunakan dalam penyusunan teori
akuntansi, rangka acuan atau struktur teori yang dihasilkan didasarkan pada serangkaian
elemen dan hubungan yang mengatur pengembangan teknik akuntansi. Struktur teori
akuntansi terdiri dari beberapa elemen sebagai berikut:
1. Pernyataan tujuan laporan keuangan
2. Pernyataan postulat dan konsep teroritis akuntansi yang terkait dengan asumsi-asumsi
lingkungan dan sifat unit akuntansi. Postulat dan konsep teoritis diturunkan dari
pernyataan tujuan
3. Pernyataan tentang prinsip-prinsip dasar yang didasarkan pada postulat dan konsep
teroritis
4. Batang tubuh teknik-teknik akuntansi yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntansi
Pemahaman terhadap elemen-elemen ini dan hubungan teori akuntansi menjamin
pemahaman terhadap alasan balik praktik aktual dan masa mendatang. Laporan keuangan
yang disajikan dalam laporan akuntansi formal semata-mata merupakan refleksi penerapan
struktur teori akuntansi. Perbaikan isi dan format laporan keuangan berkaitan dengan
perbaikan struktur teoritis akuntansi. Agenda terpenting dari badan-badan akuntansi
seharusnya adalah penyusunan elemen-elemen teori akuntansi yaitu tujuan akuntansi, postulat
lingkungan, konsep teoritis prinsip akuntansi.
PENDEKATAN-PENDEKATAN MODERN
UNTUK PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI
Pendekatan modern ini menunjukkan aliran baru penelitian akuntansi yang
menggunakan pemikiran konseptual dan empiris untuk merumuskan dan
membuktikan suatu kerangka akuntansi konseptual. Diantara pendekatan
modern ini terdiri dari :
I. PENDEKATAN KEJADIAN
Pendekatan kejadian mengusulkan bahwa tujuan akuntansi adalah
memberikan informasi tentang kejadia ekonomi yang relevan dan
dapat dimanfaatkan dalam berbagai model-model keputusan.
Kejadian menunjukkan setiap tindakan yang dapat digambarkan
oleh satu atau lebih ukuran/sifat dasar. Kejadian disini adalah
difokuskan pada kejadian ekonomi. Supaya dapat dikatakan bahwa
suatu kejadian tersebut adalah kejadian ekonomi, harus memenuhi
kriteria sebagai berikut :
1) Berdasarkan hasil observasi/pengamatan.
2) Dapat diidentifikasi,
3) Mempunyai nilai rupiah atau satuan moneter.
Laporan Keuangan dan Pendekatan kejadian
Amerika Serikat dari tahun 1973 sampai sekarang dilakukan oleh Financial
Accounting Standard Board (FASB)
Pendukung pendekatan sektor swasta menggunakan swasta
menggunakan argumen sebagai berikut :
a. FASB terlihat responsif terhadap berbagai konstituen
b. FASB tampak mampu menarik, sebagai anggota atau staf, orangorang yang memiliki pengetahuan teknis yang diperlukan untuk
mengembangkan dan mengimplementasikan sistem pengukuran
dan pengungkapan alternatif.
c. FASB terlihat sukses dalam memperoleh tanggapan dari berbagai
konstituensinya dan dalam menanggapi sejumlah masukan.
Penentang pendekatan sektor swasta menggunakan argumen sebagai
berikut :
a. FASB tidak memiliki kewenangan statutori dan kekuatan untuk
memaksakan aturan yang dibuatnya, serta menghadapi tantangan
penolakan oleh Kongres maupun oleh lembaga pemerintahan
lainnya.
b. FASB sering dituduh tidak independen dari konstituennya yang
besar, kantor akuntan publik dan koperasi.
c. FASB sering dituduh lamban dalam menanggapi isu-isu utama yang
krusial bagi sejumlah konstituennya.
3. Pendekatan Sektor Publik
Regulasi sektor publik telah memperoleh legitimasi dan menjadi bagian
dari tradisi Amerika maupun internasional serta bagian dari suatu
kerangka yang sah.
Pendukung regulasi standar akuntansi oleh sektor publik menggunakan
argumen sebagai berikut :
a. Secara umum sudah diketahui bahwa proses inovasi dalam
akuntansi didasarkan pada peran lembaga pemerintahan.
b. Regulasi sektor publik dalam standar akuntansi dimotivasu oleh
kebutuhan untuk melindungi kepentingan umum
c. Keinginan untuk menyajikan tingkat pengungkapan kepada publik
yang dianggap perlu dan memadai dalam pembuatan keputusan.
d. Lembaga pemerintah mempunyai legitimasi yang lebih besar
melalui kewenangan statutori yang lebih jelas. Selain itu lembaga
pemerintah memiliki kekuatan memaksa yang lebih besar daripada
lembaga sektor swasta.
e. Sejumlah tuntutan agar sektor publik menjadi pengawas dan
pengendali muncul disaat suatu tujuan bertentangan dengan
kepentingan umum.
Penentang regulasi standar akuntansi oleh sektor publik menggunakan argumen
sebagai berikut :
a. Umumnya diketahui bahwa diperlukan biaya yang besar untuk
memenuhi ketentuan pemerintah dalam penyajian informasi.
b. Beberapa orang berargumen bahwa birokrat mempunyai
kecenderungan untuk memaksimalkan total anggaran biro mereka.
KESIMPULAN
Pendekatan tradisional dalam penyusunan teori akuntansi menggunakan
metodologi normatif maupun deskriptif, pendekatan teoritis maupun nonteoritis, jalur pemikiran deduktif maupun induktif dan menekankan pada
konsep kewajaran, kesejahteraan sosial atau kesejahteraan ekonomi.
Pendekatan tradisional telah berkembang menjadi pendekatan eklektik
dan mulai digantikan pendekatan-pendekatan baru yaitu pendekatan
regulatori.
Pendekatan regulatori dalam penyusunan teori akuntansi terdiri dari
pendekatan pasar bebas, pendekatan sektor swasta dan pendekatan
sektor publik.
Akuntansi Syariah
1. Islamic Accounting
Masyarakat Islam memakai hukum islam (syariah) yang memakai ketentuan dari
kitab suci Al-Quran dan Hadis. Basis pembiayaan dalam islam adalah equity
participation.
Menciptakan keadilan
Kesejahteraan
luas
dan
tidak
2. Prohibition of interest
Bunga
merupakan
alat
yang
paling
pasti
untuk
mengakumulasi kekayaan dengan menghindari risiko. Hal ini
dilarang dalam hokum islam.
3. Halal trade
melarang
adanya
bunga/interest
atas
pinjaman.
Setelah akuisisi
Murabaha Receivables
Short term maupun long term murabaha receivable dicatat pada face
value saat terjadinya. Raceivable ini akan diukur pada akhir periode keuangan
pada nilai cash equivalentnya, yaitu jumlah terhutang konsumen pada akhir
periode keuangan dikurangin provision untuk doubtful debt.
Profit Recognition
Profit murabaha diakui pada saat kontrak bila penjualan dilakukan secara kas
atau secara kredit yang tidak melebihi periode saat ini. Profit yang diterima
secara angsuran diakui melalui salah satu dari dua metode berikut:
Investasi ini tidak dinilai berdasarkan amortized cost ataupun fair value
seperti halnya jenis investasi dalam akuntansi konvensional, investasi
syariah dinilai berdasarkan historical costnya.