Anda di halaman 1dari 4

BAB 6

KONSEP LABA

Salah satu fungsi akuntansi adalah melakukan pengukuran termasuk pengukuran prestasi,
hasil usaha, laba maupun posisi keuangan. Menurut IAI “Laba merupakan jumlah residual
yang tertinggal setelah semua bebab (termasuk penyesuain pemeliharaan modal, kalau ada)
dikurangkan pada penghasilan. Jika beban mengurangi penghasilan, maka jumlah
residualnya merupakan kerugian bersih”. Pengukuran laba penting untuk menentukan
prestasi/kinerja perusahaan, sebagai informasi bagi pembagian laba, penentuan kebijakan
investasi, pembayaran pajak, zakat, bonus, dan pembagian hasil. Banyak pandangan dan
praktik dimasyarakat dalam pengukuran laba, seperti laba menurut ilmu ekonomi, fiskus,
akuntansi dan perhitungan zakat. Perbedaan itu disebabkan berbagai alasan antara lain :
1. Benda atau produk dan jasa yang akan dinilai (biaya historis, biaya ganti, biaya
realisasi, present value).
2. Unit ukur beli.
Polemik tentang Laba
Terdapat perbedaan persepsi tentang konsep laba, salah satunya Kwik Kian Gie
berpendapat bahwa agio saham adalah laba karena empat alasan pokok, yaitu :
1. Perusahaan biasanya minta agio dengan alasan akan membagikan keuntungan
dikemudian hari.
2. Prinsip akuntansi secara ketat menetapkan agio harus dicantumkan secara terpisah
karena agio bukan modal saham.
3. Agio juga merupakan laba karena perusahaan boleh membagi dividen dari agio
saham.
4. Agio boleh langsung dikantongi emiten.
Tetapi akuntansi menganggap bahwa agio sebagai unsur harga saham bukan laba. Laba
merupakan informasi penting dalam suatu laporan keuangan, angka tersebut penting untuk :
1. Perhitungan pajak
2. Menghitung deviden
3. Pedoman dalam mengambil keeputusan dan kebijakan
4. Dasar peramalan laba maupun kondisi ekonomi perusahaan kedepannya
5. Perhitungan dan penilaian efisiensi
6. Menilai kinerja dan prestasi
Laba Ekonomi
Sikap-sikap laba ekonomi mencakup tiga tahap, yaitu ;
1. Physical Income, yaitu konsumen barang dan jasa pribadi yang sebenarnya
memberikan kesenangan fisik dan pemenuhan kebutuhan, laba jenis ini tidak dapat
diukur.
2. Real Income adalah ungkapan kejadian yang memberikan peningkatan terhadap
kesenangan fisik. Ukuran yang dapat digunakan pada real income ini adalah biaya
hidup (cost of living).
3. Money Income merupakan hasil uang yang diterima dan dimaksudkan untuk
konsumsi dalam memenuhi kehidupan.
Menurut konsep Capital Maintenance, laba baru disebut ada setelah modal yang dikeluarkan
tetap masih ada. Konsep ini dapat dinyatakan baik dalam ukuran uang (financial capital) atau
dalam ukuran tenaga beli (physical capital). Konsep capital maintenance menghasilkan
empat konsep sebagai berikut :
1. Money Maintenance, yaitu financial capital yang diukur menurut unit uang.
2. General Purchasing Power Money Maintenance, yaitu financial capital yang diukur
menurut tenaga beli yang sama.
3. Productive Capacity Maintenance, yaitu physical capital yang diukur menurut uni
uang.
4. General Purchasing Power, Productive Capacity Maintenance, yaitu physical capital
yang diukur menurut unit tenaga beli yang sama.
Laba Akuntansi dan Money Income
Laba Akuntansi (Accounting Income) adalah perbedaan antara realisasi penghasilan yang
berasal dari transaksi perusahaan pada periode tertentu yang dikurangi dengan biaya yang
dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan. Menurut Belkaoui accounting income dapat
dirumuskan sebagai :
Pa = X + Y + Z
Pa : Accounting Income
X : Current operating profit
Y : Realisasi dan accrued holding gain
Z : Realisasi holding gain
Money Income berbeda dengan Accounting Income dalam hal :
1. Money Income dihitung berdasarkan replacement cost, sedangkan Accounting Income
berdasarkan historical cost.
2. Money Income hanya mengikuti gain yang accrued pada periode itu.
Money Income dapat dihitung sebagai berikut :
Pm = Pa – Z + W
Pm : Money Income
Pa : Accounting Income
Z : Realisasi holding gain and loss
W : Holding gain and loss yang belum direalisasi
Laba Menurut Konsep Akuntansi
Menurut Belkaoui, definisi laba akuntansi itu mengandung 5 sifat berikut : (1) transaksi
yang benar-benar terjadi; (2) didasarkan pada postulat periodik; (3) didasarkan pada prinsip
revenue; (4) memerlukan perhitungan terhadap biaya; (5) didasarkan pada prinsip matching.
Adapun ciri-ciri laba akuntansi sebagai berikut :
1. Menggunakan konsep periodik
2. Diperluas bukan hanya transaksi dan termasuk seluruh nilai fenomena
3. Mengizinkan agregasi kedalam input dan output
4. Perbandingan input-output akan menghasilkan sisa
Beberapa kelebihan dari konsep laba akuntansi :
1. Dapat terus-menerus ditelusuri dan diuji
2. Perhitungan laba dapat diperiksa
3. Memenuhi prinsip conservatisme
4. Dapat dijadikan sebagai alat kontrol oleh manajemen
Beberapa kekurangan laba akuntansi :
1. Konsep laba akuntansi belum dirumuskan secara jelas dalam teori akuntansi.
2. Kurang bermanfaat untuk keputusan jangka pendek.
3. Standar akuntansi yang diterima umum masih mengandung berbagai cara yang
berbeda-beda
4. Perubahan tingkat harga telah mengubah arti laba yang diukur berdasarkan nilai
historis.
Berikut ini beberapa konsep laba, perhitungan laba serta mereka yang membutuhkan
informasi menurut Hendrikson, antara lain :
Konsep Laba Perhitungan Laba Penerima Informasi
Harga jual produk dikurangi Pegawai, pemilik, kreditor,
Value Added (Tambahan
harga pokok barang yang dan pemerintah.
Nilai)
dijual
Laba bersih perusahaan Kelebihan hasil (revenue) Pemegang saham, pemegang
(Enterprise net income) dari biaya, gain and loss. obligasi, dan pemerintah.
Biaya tidak termasuk bunga,
pajak, dan bagi hasil.
Laba bersih bagi investor Sama seperti enterprise Pemegang saham, pemegang
income, tetapi setelah obligasi, dan kreditor jangka
dikurangi pajak penghasilan. panjang.
Laba bersih bagi pemegang Laba bersih kepada Pemegang saham biasa.
saham residual pemegang saham dikurangi
dividen saham preferen.

Anda mungkin juga menyukai