- Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia yang dipuplikasikan pada 1984, sifak akuntansi terdiri dari
:
a. Bersifat historis.
b. Bersifat umum.
c. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagi
pertimbangan.
d. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material.
e. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian.
f. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomi peristiwa atau transaksi daripada
bentuk hukumnya.
g. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah teknis akuntansi yang khusus (tidak
digunakan dalam bidang ilmu lain).
h. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang digunakan menimbulkan variasi dalam
pengukuran.
i. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan umumnya
diabaikan.
3. Karakteristik kualitatif Informasi akuntansi :
- Menurut SFAC No. 2
1. Understandability (dapat dimengerti)
didefinisikan sebagai kualitas informasi yang menyebabkan para pemakai memahami
artinya, sehingga dapat mengambil keputusan yang relevan dari informasi yang
diperolehnya.
2. Relevance
merupakan suatu kapasitas informasi yang mempengaruhi keputusan yang akan diambil
dengan membantu pemakai untuk membuat prediksi mengenai hasil kejadian di masa yang
lalu, kini, dan yang akan datang, atau yang mengkonfirmasikan atau mengkoreksi
pengharapan yang sebelumnya.
3. Predictive Value (bernilai prediktif)
adalah kualitas dari informasi yang membantu pemakai meningkatkan kemungkinan
forecasting secara tepat mengenai hasil kejadian di masa lalu atau yang sedang terjadi.
4. Feed back value (nilai umpan balik)
ialah kualitas informasi yang menyebabkan para pemakai dapat mengkonfirmasikan atau
mengkoreksi pengharapan yang telah dibuat sebelumnya.
5. Timeliness (tepat waktu)
adalah tersedianya informasi bagi si pengambil keputusan sebelum informasi tersebut
kehilangan kapasitasnya mempengaruhi keputusan.
6. Reliability (keandalan)
adalah suatu informasi yang menjamin bahwa informasi tersebut bebas dari kesalahan dan
bias dan dapat mempresentasikan apa yang seharusnya dipresentasikan.
7. Veriviability (dapat diuji kebenarannya)
adalah kemampuan melalui consensus (kesepakatan) di antara para pengukur untuk
menjamin bahwa suatu informasi yang dihasilkan mengandung kebenaran.
8. Neutrality
didefinisikan sebagai tidak adanya unsur bias dalam penyajian informasi keuangan yang
sengaja disajikan untuk mendapatkan suatu hasil yang telah diperhitungkan sebelumnya dan
harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung pada kebutuhan
dan keinginan pihak tertentu.
9. Representational Faithfulness (penyajian yang jujur)
adalah kesesuaian atau kecocokan antara suatu ukuran atau penjelasan dengan gejala yang
hendak diwakili, jadi informasi yang disajikan harus menggambarkan dengan jujur transaksi
atau peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang diharapkan untuk disajikan.
10. Comparability ( dapat diperbandingkan)
merupakan kualitas informasi yang menyebabkan para pemakai dapat mengidentifikasikan
kesamaan dan perbedaan antara dua set gejala, jadi dalam penyampaian laporan keuangan
informasi yang disajikan harus dapat dibandingkan dengan laporan keuangan sebelumnya
dan juga dapat diperbandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis.
11. Manfaat dan Biaya (Benefit and Cost)
artinya bahwa suatu informasi harus memiliki manfaat yang lebih besar dibandingkan
dengan biaya yang harus dikeluarkan.
12. Materialitas (Materiality)
pertimbangan utama dalam konsep materialitas adalah apakah penyajian informasi tertentu
akan berpengaruh secara signifikan terhadap pengambilan keputusan. Tingkat materialitas
suatu informasi pada akhirnya diserahkan pada pertimbangan profesional.
- Menurut IAI Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
1. Karakteristik Kualitatif Fundamental
a. Relevansi, informasi keuangan yang relevan mampu membuat perbedaan dalam keputusan
yang diambil pengguna. Informasi keuangan mampu membuat perbedaan dalam keputusan
jika memiliki nilai prediktif, nilai konfirmatori, atau keduanya.
b. Materialitas, suatu informasi disebut material apabila penghilangan, salah saji, atau
pengaburan informasi diperkirakan cukup dapat mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh
pengguna utama laporan keuangan bertujuan umum.
c. Representasi tepat, artinya bahwa laporan keuangan merepresentasikan fenomena
ekonomi dalam kata dan angka. Selain merepresentasikan fenomena yang relevan, informasi
keuangan juga harus merepresentasikan secara tepat substansi dari fenomena yang akan
dipresentasikan. Biasanya, substansi fenomena ekonomi dan bentuk hukumnya adalah sama.
Jika tidak sama, memberikan informasi hanya tentang bentuk hukumnya tidak
merepresentasikan secara tepat fenomena ekonomi tersebut.
d. Penerapan karakteristik kualitatif tepat, proses yang efisien dan efektif dalam penerapan
karakteristik kualitatif fundamental terdiri dari tiga tahap berikut :
i. Identifikasi fenomena ekonomi, apakah fenomena tersebut berguna bagi pengguna
informasi keuangan entitas pelapor.
ii. Identifikasi jenis informasi tentang fenomena yang paling relevan. iii. Menentukan apakah
informasi tersebut tersedia dan dapat memberikan representasi tepat dari fenomena
ekonomi.
2. Karakteristik Kualitatif Peningkat
a. Keterbandingan, informasi keuangan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan
informasi serupa tentang entitas lain dan dengan informasi serupa tentang entitas yang sama
untuk periode dan tanggal lainnya.
b. Keterverifikasian, artinya bahwa berbagai pengobservasi independen dengan pengetahuan
berbeda-beda dapat mencapai konsensus, meskipun tidak selalu mencapai kesepakatan,
bahwa penggambaran tertentu merupakan representasi tepat.
c. Ketepatwaktuan, bermakna ketersediaan informasi bagi pembuat keputusan pada waktu
yang tepat sehingga dapat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan.
d. Keterpahaman, untuk membuat informasi mudah dipahami, dilakukan pengklasifikasian,
pengkarakteristikan dan penyajian informasi secara jelas dan ringkas.
e. Penerapan karakteristik kualitatif peningkat, dilakukan secara berulang dan tidak mengikuti
urutan tertentu. Seringkali satu karakteristik kualitatif peningkat mungkin dapat dikurangkan
untuk memaksimalkan karakteristik kualitatif lainnya.
4. perbedaan tujuan laporan Keuangan perusahaan pencari laba dengan organisasi bukan pencari laba
:
Tujuan laporan keuangan untuk lembaga yang mencari laba :
Laporan keuangan harus memberikan informasi yang berguna untuk investor
Laporan keuangan harus memberikan informasi untuk membantu investor/calon
investor/kreditor dan pemakai lainnya untuk menilai jumlah, waktu, dan prospek
penerimaan kas
Laporan keuangan harus memberikan informasi tentang sumber ekonomi perusahaan
Laporan keuangan harus memberikan informasi tentang prestasi keuangan perusahaan
selama satu periode
Laporan keuangan harus memberikan informasi tentang bagaimana perusahaan
mendapatkan dan membelanjakan kas, tentang pinjaman dan pengembaliannya
Laporan keuangan harus memberikan informasi tentang bagaimana manajemen
perusahaan mempertanggungjawabkan pengelolaannya kepada pemilik
Laporan keuangan harus memberikan informasi yang berguna bagi manajer dan direksi
Tujuan laporan keuangan untuk organisasi bukan pencari laba :
Laporan keuangan harus dapat dimanfaatkan sebagai dasar dalam mengambil keputusan
mengenai alokasi sumber-sumber kekayaan
Laporan keuangan berguna untuk menilai jasa dan kemampuan organisasi untuk
memberikan jas
Laporan keuangan berguna untuk menilai bagaimana manajemen meminjam dan
bagaimana menilai investasinya
Laporan keuangan harus dapat memberikan informasi terhadap sumber kekayaan,
kewajiban, kekayaan bersih, dan perubanhannya
Laporan keuangan harus dapat menyajikan prestasi organisasi
Laporan keuangan harus dapat menyajikan kemampuan organisasi membayar kewajiban
jangka pendeknya
Laporan keuangan harus memuat penjelasan dan penafsiran manajemen sehingga para
pemakai laporan keuangan dapat memohin informasi yang diberikan
5. Secara umum tujuan akuntansi terdiri dari beberapa hal, yaitu :
• Memberikan informasi mengenai keuangan, baik itu aktiva maupun pasiva perusahaan
• Menyediakan informasi mengenai perubahan pada berbagai sumber ekonomi (netto)
perusahaan.
• Memberikan informasi keuangan perusahaan yang dapat membantu dalam pembuatan
estimasi potensi keuntungan perusahaan.
• Memberikan informasi mengenai perubahan pada berbagai sumber ekonomi perusahaan,
baik itu aset, hutang, serta modal.
• Menyediakan informasi lainnya terkait laporan keuangan untuk membantu pengguna
laporan tersebut.