Anda di halaman 1dari 7

Nama : Nuralim Imadudin

Kelas :C
NIM : A1C016119

AKUNTANSI KEUANGAN 1
KERANGKA KONSEPTUAL

KERANGKA KONSEPTUAL LAPORAN KEUANGAN


Conceptual Framework (Kerangka Kerja Konseptual)
Adalah suatu sistem yang menghubungkan tujuan dan konsep
fundamental (dasar) untuk menjadi landasan bagi dan penentuan
sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi keuangan dan laporan
keuangan.

Kegunaan Kerangka Konseptual


Memungkinkan IASB (International Accounting Standards Board)
menerbitkan informasi yang lebih berguna dan konsisten dari waktu
ke waktu.

Pengenmbangan Kerangka Konseptual


Kerangka konseptual dibutuhkan agar pelaporan keuangan dapat
berguna dan tetap konsisten. Untuk itulah IASB (International
Accounting Standards Board) dan FASB (Financial Accounting
Standards Board) bekerja sama agar dapat menghasilkan konsep
yang dapat diterima secara umum karena pada dasarnya dua badan
tersebut memiliki konsep tersendiri.

Tujuan Laporan Keuangan


Menyediakan info tentang posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan untuk
pengambilan keputusan ekonomi.
Disusun untuk tujuan memenuhi kebutuhan bersama sebagian
besar pemakainya walau tidak menyediakan semua informasi
yang dibutuhkan oleh pemakai tersebut.
Menyajikan info keuangan dan tidak diwajibkan menyajikan
info non keuangan.
Menunjukkan apa yang sudah dilakukan oleh pihak
manajemen dan pertanggungjawaban atas pengelolaan
sumber daya yang sudah dipercayakan kepadanya.
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Dapat dipahami (Understandability)
Informasi yang disajikan oleh laporan keuangan dianggap
dapat dipahami jika pengguna mengerti dengan informasi-
informasi yang disajikan dan dapat menginterpretasikannya.
Untuk itu, penyajian informasi dalam laporan keuangan harus
menggunakan format atau bentuk serta istilah yang
disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna.
Pengguna harus diasumsikan memiliki pengetahuan yang
memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas
pelaporan, serta memiliki kemauan untuk mempelajari
informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.

Relevan (Relevance)
Apabila informasi yang termuat di dalamnya dapat
mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu
mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan
memprediksi masa depan, serta mengoreksi hasil evaluasi
mereka di masa lalu.

Materialitas (Materiality)
Informasi dikatakan material apabila terdapat kesalahan
dalam mencatat informasi maka dapat mempengaruhi
keputusan yang diambil pengguna atas dasar laporan
keuangan. Selama seluruh informasi yang material telah
disajikan dalam laporan keuangan maka laporan keuangan
dapat dikatakan wajar. Hal ini yang menyebabkan adanya
suatu informasi yang tidak disajikan dalam laporan keuangan.

Keandalan (Reliability)
Andal diartikan sebagai bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan oleh
pemakainya sebagai penyajian yang jujur dari informasi yang
disajikan.

Penyajian yang Jujur (Faithful Presentation)


Informasi yang disajikan dengan jujur ketika melakukan
transaksi serta hal-hal lainnya.

Substansi Mengungguli Bentuk (Substance over Form)


Dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas
ekonomi yang sesuai dengan prinsip dan bukan hanya bentuk
hukumnya.

Netralitas (Neutrality)
Harus diarahkan untuk kebutuhan umum pemakai dan bukan
pihak tertentu saja.

Pertimbangan yang Sehat (Prudence)


Untuk menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan
tertentu, maka diperlukan pertimbangan untuk mengatasi
peristiwa yang tidak terduga.

Kelengkapan (Completeness)
Informasi dari laporan keuangan harus disajikan secara
lengkap, kesengajaan untuk tidak menyajikan suatu informasi
dapat mengakibatkan kesalahan dalam pengambilan
keputusan yang relevan untuk kedepannya.

Dapat dibandingkan (Comparability)


Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan
antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi
keuangan. Agar dapat dibandingkan, informasi tentang
kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan
laporan keuangan dan perubahan kebijakan serta pengaruh
perubahan tersebut juga harus diungkapkan termasuk
ketaatan atas standar akuntansi yang berlaku. Bila pemakai
akan membandingkan posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan antarperiode, maka entitas perlu
menyajikan informasi periode sebelumnya dalam laporan
keuangan.
Three Levels of Conceptual Framework :
First Level : Basic Objective (Tujuan Dasar)
Menjelaskan tujuan sebenarnya dari laporan keuangan yaitu
menyediakan informasi yang berguna untuk investor, kreditor
dan pemberi pinjaman dalam membuat keputusan untuk
penyediaan modal.

Second Level : Fundamental Concepts (Konsep-Konsep


Dasar)
IASB mengidentifikasi karakteristik kualitatif dari informasi
akuntansi yang membedakan informasi dari yang kurang baik
hingga informasi yang baik untuk pengambilan keputusan.
Konsep dasar berguna bagi laporan keuangan karena dapat
menjadi landasan atau pondasi untuk menjelaskan laporan
dalam bentuk kualitatif dan unsur-unsur laporan keuangan.

Kualitas Dasar Relevan


Relevansi adalah salah satu dari dua kualitas mendasar
yang membuat informasi akuntansi berguna untuk
pengambilan keputusan.

Fundamental Quality Faithful Representation


Jumlah dan penjelasan informasi sesuai dengan keadaan
dan nyata.

Meningkatkan Kualitas
Membedakan informasi lebih atau kurang berguna dari
informasi yang berguna.

o Karakteristik kualitatif menentukan informasi yang


berguna dalam pengambilan keputusan yang terdiri atas
dua jenis kegunaannya, yaitu kualitas primer dan
kualitas sekunder.
o Kualtas primer merupakan informasi akuntansi dapat
mempengaruhi keputusan yang akan diambil serta
penjelasannya benar-benar ada dan nyata.
o Kualitas sekunder merupakan pelengkap kualitas primer,
agar bisa menjadikan laporan keuangan lebih berguna.
o Unsur-unsur dasar berupa asset, kewajiban, ekuitas,
liabilitas dan pendapatan.

Elemen-Elemen Dasar
Unsur-unsur yang terkait langsung dengan pengukuran
posisi keuangan adalah asset, kewajiban dan eukuitas
sbb:
- Aset ialah sumber daya ekonomi yang diharapkan
memberikan manfaat di masa depan.
- Kewajiban adalah pengorbanan ekonomi yang
mungkin terjadi dimasa depan yang timbul dari
kewajiban berjalan sebuah entitas tertentu.
- Ekuitas adalah kepentingan residu dalam aktiva
sebuah entitas setelah dikurangi kewajibannya
- Investasi oleh pemilik adalah kenaikan aktiva bersih
sebuah perusahaan yang ditimbulkan oleh transfer
sesuatu yang bernilai dari entitaslain kepada
perusahaan tersebut untuk menaikan kepntingan
pemilik di dalamnya.
- Pendapatan adalah arus masuk atau peningkatan
lainnya atas aktiva sebuah entitas atau pelunasan
kewajiban selama suatu periode.
- Keuntungan adalah kenaikan ekuitas bersih sebuah
perusahaan yang yang ditimbulkan transaksi
peripheral dan insidentil dari semua transaksi atau
kejadian lainnya.
- Kerugian ialah penurunan ekuitas bersih sebuah
perusahaan yang di timbulkan transaksi peripheral
dan insidentil dari semua transaksi atau kejadian
lainnya.

Third Level : Recognition, Measurement, and


Disclosure Concepts
Konsep-konsep ini menjelaskan bagaimana perusahaan harus
mengenali, mengukur, dan melaporkan elemen keuangan dari
setiap kejadian.

Asumsi Dasar:
o Economic Entity : Perusahaan yang kegiatannya terpisah
antara pemilik dan unit bisnisnya sendiri atau kekayaan
pemilik harus dipisahkan dengan kekayaan perusahaan.

o Going Concern : Perusahaan mampu bertahan cukup


lama untuk memenuhi tujuan dan komitmen, entitas
didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
o Monetary Unit : Uang adalah hal yang paling
mendominasi atau transaksi yang terjadi harus dapat
diukur dengan satuan uang.

o Periodicity : Perusahaan dapat membagi kegiatan


ekonomi ke dalam periode waktu. Laporan keuangan
dilaporkan dalam suatu jangka waktu tertentu.

o Accrual Basic of Accounting : Transaksi dicatat dalam


periode di mana peristiwa tersebut terjadi atau segala
transaksi yang terjadi harus dicatat saat itu juga.

Prinsip Dasar Akuntansi


Measurement
o Cost : Umumnya diangggap menjadi representasi dari
jumlah yang dibayar untuk item tertentu. Penyajian
secara wajar dari jumlah yang dibayarkan untuk barang
yang diterima.

o Fair value Adalah nilai di mana suatu asset dapat


dipertukarkan, kewajiban diselesaikan, atau instrument
ekuitas yang diberikan dapat dipertukarkan antara
pihak yang memahami dan berkeinginan untuk
bertransaksi dalam waktu yang relatif lama.

IASB telah mengambil langkah yang nenbrikan


perusahaan pilihan untuk menggunakan nilai wajar
sebagai dasar untuk pengukuran asset keuangan dan
kewajiban keuangan.

Revenue Recognition
Pendapatan harusi diakui bila besar kemungkinan
manfaat ekonomis masa depan akan mengalir ke
perusahaan dan pengukuran yang dapat diandalkan dari
jumlah pendapatan dimungkinkan.

Expense Recognition
Arus keluar atau pengurasan habis asset dapat
menimbulkan kewajiban (atau kombinasi keduanya)
selama periode sebagai akibat dari membrikan atau
menghabiskan baran dan atau penyerahan jasa.
Full Disclosure
Memberikan informasi yang cukup penting untuk
mempengaruhi penilaian dan keputusan pengguna
informal.
Disediakan oleh :
Laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan
Informasi tambahan.

Kendala
o Cost : Biaya penyediaan informasi harus
dipertimbangkan terhadap manfaat yang dapat
diperoleh dari menggunankannya.
o Materiality : Item dapat dikatakan material jika
mempengaruhi atau mengubah penilaian dari orang
yang wajar.

REFERENSI
Kieso Weygandt Warfield: Intermediate Accounting Volume 1 IFRS EDITION

Anda mungkin juga menyukai