Anda di halaman 1dari 4

Nama Kelompok 2 :

1. Citra Meidyasari (03)


2. Qolifatul Siami (21)
3. Risca Ayu Sambih (24)
4. Yuriska Ayu Suatmadji (27)

KERANGKA KONSEPTUAL PELAPORAN KEUANGAN


Kerangka konseptual adalah system, konsep yang koheren yang mengalir dari tujuan. Tujuan
tersebut mengidentifikasi tujuan pelaporan keuangan.
Konsep lainnya memberikan panduan untuk :
1. Mengidentifikasi Batasan pelaporan keuangan
2. Memilih transaksi, peristiwa lain, dan kondisi yang akan disajikan
3. Bagaimana peristiwa diakui dan diukur
4. Bagaimana peristiwa harus dirangkum dan dilaporkan
Kebutuhan kerangka konseptual
1. Kerangka konseptual yang baik memungkinkan IASB untuk mengeluarkan
pernyataan yang lebih berguna dan konsisten dari waktu ke waktu. Kerangka harus
meningkatkan pemahaman laporan keuangan pengguna dan keyakinan dalam
pelaporan keuangan. Kerangka harus meningkatkan komparabilitas laporan keuangan
antar perusahaan.
2. Sebagai hasil dari kerangka konseptual yang dikembangkan dengan baik, profesi
harus mampu lebih cepat memecahkan masalah praktis baru dan sedang berkembang
dengan mengacu pada kerangka teori dasar yang ada.
Kerangka konseptual FASB dikembangkan dalam serangkaian pernyataan konsep, yang
umumnya disebut sebagai kerangka konseptual. Konseptual IASB dan FASB saat ini bekerja
pada sebuah proyek Bersama untuk mengembangkan kerangka konseptual umum yang baik
dan memberikan dasar yang kuat untuk mengembangkan standa akuntansi di masa depan.
Kerangka dasar tersebut penting untuk mengembangkan standar yang berbasis prinsip,
konsisten secara internal, dan kovergen secara internasional, dan yang mengarah pada
pelaporan keuangan yang menyediakan informasi yang diperlukan investor untuk membuat
keputusan yang kuat dan efektif. Kerangka baru akan membangun kerangka dasar IASB dan
FASB yang telah ada, dan mempertimbangkan perkembangan selanjutnya setelah penerbitan
kerangka dasar ini.

Kerangka konseptual
1. Tujuan dasar akuntansi
a Tujuan pelaporan keuangan untuk tujuan umum adalah untuk memberikan
informasi keuangan tentang entitas peloporan yang berguna untuk investor ekuitas
saat ini dan potensial, pemberi pinjaman, dan kreditor lain untuk membuat
keputusan dalam kapasitas mereka sebagai penyedia modal.
b Tujuan pelaporan keuangan lainnya berguna untuk pengambilan keputusan bagi
penyedia modal maupun bukan penyedia modal.

2. Jembatan antar tingkat


a Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi
Karakteristik kualitatif dapat berupa karakteristik mendasar atau karakteristik
yang meningkatkan kualitas, tergantung bagaimana karakteristik tersebut
mempengaruhi kegunaan informasi untuk pengambilan keputusan.

1 Kualitas Dasar – Relevansi


Agar relevan, informasi akuntansi harus mampu membuat perbedaan
dalam keputusan. Informsi yang tidak terkait dengan keputusan merupakan
informasi yang tidak relevan. Informasi keungan mampu mebuat
perbedaan Ketika memiliki nilai prediktif, nilai konfirmasi, atau keduanya.
 Nilai prediktif
Informasi keuangan dinilai prediktif apabila menambah niai untuk
proses produksi yang digunakan oleh investor untuk meramalkan
ekspetasi dimasa yang akan dating.
 Nilai konfirmasi
Informasi yang relevan juga dapat membantu penggunannya untuk
mengonfirmasi atau mengoreksi ekspetasi di masa lalu.
 Materilitas
Informasi dapat dikatakan material apabila menghilangkan atau salah
dalam mecatat dapat mempengarhi dasar pengambilan keputusan
pengguna atas informasi keuangan yang dilaporkan
2 Kualitas Dasar – Penyajian jujur
Penyajian jujur adalah penyajian angka–angka dan penjelasan benar–
benar ada dan terjadi
 Kelengkapan
Semua informasi yang dibutuhkan dalam penyajian yang sebenarnya
sudah ada dan lengkap
 Netral
Netral artinya perusahaan tidak dapat memilih informasi yang dapat
menguntungkan pihak tertentu saja
 Bebas dari kesalahan
Informasi yang bebas dari kesalahan akan lebih akurat (sebenarnya)
dalam mempresentasikan informasi keuangan
3 Peningkatan Kualitas
 Dapat dibandingkan
Apabila sebuah informasi dapat diukur dan dilaporkan dengan cara
yang sama di perusahaan yang berbeda maka informasi tersebut
dianggap sebagai informasi yang dapat dibandingkan
 Dapat diverivikasi
Informasi harus dapat diverifikasi dengan menggunakan ukuran dan
metode yang berbeda dan memperoleh hasil yang sama
 Tepat waktu
Ketepatwaktuan suatu informasi artinya informasi dapat diakses oleh
para pihak pengambil keputusan sebelum informasi tersebut
kehilangan manfaatnya dalam pengambilan keputusan
 Dapat dipahami
Kualitas ini memungkinkan pengguna yang telah memperoleh
informasi memahami signifikansinya dalam pengambilan keputusan

b Unsur Dasar Laporan Keuangan


1 Aset
Sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan darimana manfaat ekonomi perusahaan diharapkan akan
diperoleh dimasa depan.
2 Liabilitas
Utang perusahaan masa kini dari entitas yang timbul dari peristiwa masa
lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber
daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.
3 Ekuitas
Hak residual atas asset perusahaan setelah dikurangi semua liabilitas.
4 Pengahasilan
Kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk
pemasukan atau penambahan asset atau penurunan liabilitas yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
penanam modal.
5 Beban
Penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk
arus keluar atau berkurngnya asset atau terjadinya liabilitas yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagin
kepada penanam modal.

3. Pengakuan, Pengukuran, dan Konsep Pengungkapan


a Asumsi
Lima asumsi yang mendasari struktur akuntansi keuangan:
 Asumsi entitas ekonomi
Asumsi entitas ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dapat diidentifikasi
dengan unit akuntabilitas tertentu. Dengan kata lain perusahaan menjaga
aktivitas nya terpisah dan berbeda dari pemiliknya dan dari unit bisnis lainnya.
 Asumsi kelangsungan usaha
Bahwa perusahaan akan memiliki umur panjang. Biasnya perusahaan berharap
dapat bertahan cukup lama untuk memnuhi tujuan dan komitmen mereka.
 Asumsi unit moneter
Asumsi unit moneter adalah cara yang paling efektif mengungkapkan
perubahan pihak yang berkepentingan dalam modal dalam pertukaran barang
dan jasa.
 Asumsi periodisitas
Bahwa perusahaan dapat membagi kegitan ekonomi ke dalam beberapa
periode waktu artificial.
 Akuntansi berbasis akrual
Berarti bahwa transaksi yang mengubah laporan keuangan perusahaan dicatat
pada periode dimana peristiwa itu terjadi.
b Prinsip – prinsip dasar akuntansi
Pada umumnya kita menggunakan empat dasar prinsip akuntansi :
 Prinsip Pengukuran
1 Prinsip biaya perolehan
Harga yang dibayarkan untuk memperoleh suatu asset pada saat perolehan.
2. Prinsip nilai wajar
Jumlah dimana asset dapat dipertukarkan, liabilitas dapat diselesaikan,
atau instrument ekuitas yang diberikan dapat dipertukarkan, antara pihak
yang memiliki cukup pengetahuan dalam transaksi wajar.
 Prinsip Pengakuan Pendapatan
Menunjukkan bahwa pendapatan diakui jika besar kemungkinan bahwa
manfaat ekonomi masa depan akan diperoleh oleh perusahaan dan pengukuran
yang dapat diandalkan dari jumlah pendapatan dimungkinan.
 Prinsip Pengakuan Beban
Pengakuan beban terkait dengan perubahan neto dalam asset dan perolehan
pendapatan. Dengan mengaitkan upaya (beban) dengan pencapaian
(pendapatan), prinsip pengakuan beban dilaksanakan sesuai dengan definisi
beban.
 Prinsip Pengungkapan Penuh
Menentukan informasi apa saja yang dilaporkan, perusahaan mengikuti praktik
umum dalam memberikan informasi yang cukup penting untuk meperngaruhi
penilaian dan keputusan dari pengguna yang diinformasikan.
c Kendala Biaya
 Sering kali pengguna menganggap bahwa suatu informasi bebas biaya. Namun
penyusun dan penyedia informasi akuntansi mengetahui bahwa anggapan
tersebut tidak tepat. Oleh karna itu perusahaan harus mempertimbangkan
kendala biaya terhadap manfaat yang dapat diperoleh dari penggunanya.

Anda mungkin juga menyukai