Anda di halaman 1dari 5

BAB II

KERANGKA KERJA KONSEPTUAL YANG


MENDASARI AKUNTANSI KEUANGAN

Kerangka kerja konseptual

Kerangka dasar ini merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian
laporan keuangan bagi para pengguna eksternal.
Kerangka Konseptual Akuntansi dibuat oleh Financial Accounting Standard Boards.
Kerangka ini berperan dalam pengembangan standard baru dan revisi dari standard yang
diterbitkan sebelumnya
Menurut FASB AS kerangka kerja konseptual sebagai konstitusi, sebuah sistem koheren
yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan. Sebuah sistem yang
dapat dijadikan landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan dasar penentuan sifat, fungsi
serta batas-batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan.

Kerangka kerja konseptual merupakan sebuah acuan/ referensi untuk:

1. Menganalisis dan memecahkan masalah-masalah akuntansi


2. Membantu profesi akuntan dalam memahami praktek yang ada
3. Memberi arahan untuk menangani praktek-praktek akuntansi di masa yang akan datang
4. Memberi landasan yang konsisten bagi para penyusun standar akuntansi, penyusun laporan
keuangan, pengguna laporan keuangan dan pihak-pihak yang terlibat dalam proses pelaporan
keuangan

Kerangka kerja konseptual tidak dapat memecahkan semua masalah akuntansi, tapi jika
digunakan secara konsisten dapat membantu memperbaiki kualitas pelaporan keuangan.

Mengapa dibutuhkan? Karena:

1. Bermanfaat dalam penetapan standar dan aturan-aturan koheren yang lebih berguna
dan konsisten dari waktu ke waktu. Kerangka kerja akan meningkatkan pemahaman
dan keyakinan pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan dan menaikkan
komparabilitas antar laporan keuangan perusahaan

2. Masalah-masalah praktis yang baru muncul akan dapat cepat dipecahkan jika mengacu
pada kerangka teori dasar yang telah ada

6 Statement of Financial Accounting Concepts oleh FASB

1. SFAC no.1 Objectives of Financial Reporting by Business enterprises


 Tujuan pelaporan keuangan dari unit bisnis
 Menyajikan tujuan dan sasaran akuntansi
2. SFAC no.2 Qualitative Characteristics of Accounting Information
 Karakteristik kulaitatif dari informasi akuntansi
 Menjelaskan karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat
3. SFAC no.3 Elements of Financial Statements of Business enterprises
 Elemen laporan keuangan sebuah unit bisnis
 Memberikan definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan seperti
aset, liabilitas, pendapatan dan beban
4. SFAC no.5 Recognition and measurement in Financial Statement of Business enterprises
 Pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan dari unit bisnis
 Menetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran fundamental serta pedoman tentang
informasi apa yang biasanya termasuk ke dalam laporan keuangan
5. SFAC no.6 Elements of Financial Statement
 Elemen-elemen laporan keuangan
 Menggantikan SFAC no.3 dan memperluas lingkupnya dengan memasukkan organisasi
nirlaba
6. SFAC no.7 Using cash flow information dan present value in accounting measurements
 Penggunaan informasi arus kas dan present value dalam pengukuran akuntansi
 Memberikan kerangka kerja bagi pemakai arus kas masa depan dan nilai sekarang
sebagai dasar pengukuran

Kerangka Kerja
Konseptual LEVEL I
<WHY= - Mengapa

Sebuah proses pengidentifikasian tujuan dan sasaran dari akuntansi.


Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang berguna
bagi pemakai yang berguna bagi pemakai yang memiliki pemahaman yang memadai tentang
aktivitas bisnis dan ekonomi untuk membuat keputusan investasi serta kredit.

Tujuan Pelaporan Keuangan:


1) Menyediakan informasi berguna bagi investor dan kreditor dalam proses pengambilan
keputusan investasi dan kredit. (Investor: informasi mengenai pembagian dividen,
kreditor: informasi mengenai pengembalian jumlah pokok pinjaman dan bunganya.)
2) Memberi pemahaman memadai tentang aktivitas bisnis, ekonomi, kondisi keuangan dan
hasil operasional perusahaan bagi pemakai laporan keuangan dengan pengetahuan
akuntansi dan bisnis yang cukup memadai. Juga pemahaman bagi pemakai yang mau
mempelajari dan menganalisis informasi yang disajikan.
3) Memuat penilaian terhadap arus kas masa depan. Informasi yang dihasilkan berguna
dalam menganalisis jumlah, waktu dan risiko dari arus kas proyektif.
4) Menyediakan informasi tentang asset, liabilitas, ekuitas pemilik perusahaan. Informasi
tersebut untuk membantu investor dan kreditor dalam mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan keuangan perusahaan, likuiditas dan kemampuan perusahaan.
5) Berfokus utama pada laba agar menyediakan dasar yang lebih baik untuk memprediksi
kinerja di masa yang akan dating.

Pendekatan kegunaan keputusan


Fokus utama: laporan keuangan menyediakan informasi yang berguna untuk menilai prospek
arus kas yang akan diterima unit bisnis, yaitu arus kas yang menjadi harapan investor dan
kreditor.
Fokus pada tujuan: informasi yang berguna bagi investor dan kreditor dalam membuat
keputusan.
Fokus yang menyempit: pada kepentingan investor dan kreditor atas prospek penerimaan kas
dari investasi/ pinjaman yang diberikan kepada unit bisnis.

Profesi akuntansi menyediakan informasi kepada pemakai laporan keuangan dengan


mengandalkan laporan keuangan bertujuan umum. Laporan keuangan bertujuan umum
menyediakan informasi yang paling bermanfaat dengan biaya minimal kepada berbagai
kelompok pemakai. Pemakai membutuhkan pengetahuan yang memadai tentang akuntansi dan
bisnis untuk memahami informasi yang terkandung dalam laporan keuangan.

Proses pelaporan keuangan dalam kerangka kerja konseptual:


1. Identifikasi dan analisis peristiwa dan transaksi perusahaan
2. Pemilahan kebijakan akuntansi
3. Aplikasi kebijakan akuntansi
4. Melibatkan estimasi dan pertimbangan-pertimbangan akuntan secara profesional
5. Pengungkapan tentang peristiwa, kebijakan, estimasi dan judgements.

LEVEL II <The BRIDGE= - Jembatan antara Level I


dan III Karakteristik Kualitatif dalam informasi
akuntansi
Untuk menentukan alternatif yang menyediakan informasi paling bermanfaat untuk tujuan
pengambilan keputusan.

I. Fundamental Qualities (Kualitas yang mendasar/ kualitas primer)


A. Relevansi
Informasi akuntansi dikatakan relevan jika dapat mempengaruhi pengambilan keputusan
pengguna. Informasi yang relevan memiliki nilai umpan balik dan nilai
prediksi pada saat yang sama dapat digunakan untuk memperbaiki dan memperkirakan
hasil di masa yang akan datang. Selain itu tepat waktu agar informasi dapat membuat
perbedaan.
1) Predictive value (nilai prediktif) : informasi yang membuat pengguna mampu
memprediksi prospek masa yang akan datang tentang perusahaan
2) Feedback value (nilai umpan balik) : informasi yang mampu membantu pengguna
menjustifikasi/mengkoreksi ekspekstasi atau harapan-harapan di masa lampau

B. Reliabilitas

Informasi akuntansi dianggap dapat diandalkan jika memiliki ciri-ciri:


1) Completeness : lengkap, tidak ada yang disembunyikan
2) Neutrality : informasi dibuat tidak boleh berpihak terhadap kepentingan suatu
kelompok pemakai tertentu saja
3) Free from error : bebas dari kesalahan, faktual, benar dan tidak bias
II. Enhancing Qualities (Kualitas penunjang/ kualitas sekunder)
1) Comparability : dapat dibandingkan jika dikaitkan dengan suatu standard/ benchmark,
dapat dibandingkan dengan data dari perusahaan lain/ informasi yang sejenis atau
dengan perusahaan sama tapi periode waktu yang berbeda
2) . Verifiability : dapat diverifikasi oleh akuntan lain/ pengukur-pengukur independen
dengan metode pengukuran yang sama dan menghasilkan hasil serupa. Beberapa
auditor independen membuat kesimpulan yang sama menyangkut laporan keuangan.
3) Timeliness (ketepatan waktu) : informasi harus tersedia bagi pengguna sebelum
informasi tersebut kadaluwarsa untuk mempengaruhi keputusan yang diambil.
4) Understandability: informasi dikatakan bermanfaat jika dapat dipahami oleh pengguna
dan pengambil keputusan, ada hubungan antara pemakai dengan keputusan yang
mereka buat.
5) Consistency: konsisten dalam menggunakan standar akuntansi, perusahaan
mengaplikasikan perlakuan/metode yang sama untuk kejadian yang serupa dari periode
ke periode. Kalaupun berubah metodenya, perubahan tersebut harus dicatat dalam
catatan laporan keuangan.

Elemen-elemen Laporan Keuangan


1. Aset (asset) : manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa yang akan datang, yang
diperoleh entitas sebagai hasil dari transaksi/kejadian di masa lampau
2. Liabilitas (liability) : kewajiban yang ditimbulkan dari transaksi/kejadian di masa
lampau untuk mentransfer aset atau menyediakan jasa kepada entitas lain di masa depan.
3. Ekuitas (equity) : nilai residu dalam aset sebuah entitas, setelah dikurangi dengan
kewajibannya.
4. Pendapatan (revenue) : arus masuk atau peningkatan aset sebuah entitas atau pelunasan
kewajiban selama suatu periode dari penyerahan atau produksi barang, penyerahan jasa,
atau aktivitas lain yang merupakan operasi utama perusahaan.
5. Beban (expense) : arus keluar atau penggunaan aset atau terjadinya kewajiban selama
suatu periode dari pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa, atau aktivitas lain
yang merupakan operasi utama perusahaan
6. Keuntungan (gain) : kenaikan ekuitas yang ditimbulkan oleh transaksi insidental dan
dari semua transaksi/kejadian lainnya dan situasi yang mempengaruhi perusahaan selama
suatu periode kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi pemilik.
7. Kerugian (loss) : penurunan ekuitas yang ditimbulkan oleh transaksi insidental dan dari
semua transaksi/kejadian lainnya dan situasi yang mempengaruhi perusahaan selama
suatu periode kecuali yang berasal dari beban atau distribusi pemilik.
8. Investasi oleh pemilik : kenaikan aset bersih yang ditimbulkan oleh transfer sesuatu yang
bernilai dari entitas lain kepada perusahaan tersebut untuk mendapatkan atau menaikkan
ekuitas di dalamnya.
9. Distribusi oleh pemilik : penurunan aset bersih yang diakibatkan oleh pemindahan aset,
penyediaan jasa atau penciptaan kewajiban oleh perusahaan kepada pemilik.
10. Laba komprehensif : perubahan ekuitas sebuah entitas selama suatu periode yang
diakibatkan oleh transaksi dan kejadian lain yang bukan bersumber dari pemilik.

Anda mungkin juga menyukai