Anda di halaman 1dari 47

BAB I

AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTASI


Akuntansi menghasilkan informasi keuangan tentang sebuah entitas dalam bentuk
Laporan Keuangan.Tujuan dari laporan Keuangan menurut PSAK 1 (Revisi 2009) memberikan
informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat
bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
1. Sifat Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan pedoman dalam penyusunan prinsip atau standar akuntansi
konseptual akuntansi keuangan merupakan system koheren yang menghubungkan antara
konsep fundamental dengan tujuan terkait yang dapat menciptakan standar yang konsisten yang
menjelaskan sifat, fungsi dan batasan akuntansi keuangan dan laporan keuangan.Adanya
kerangka konseptual akan mengarahkan penyusunan prinsip atau standar akuntansi yang
konsisten. Kerangka konseptual dapat dianalogkan dengan undang-undang dasar suatu Negara
yang merupakan dasar atau pedoman bagi penyusunan peraturan lainnya di Negara tersebut.

Kebutuhan akan pengembangan kerangka konseptual didasarkan pada beberapa alasan berikut
yaitu :
 Standar akuntansi harus dikembangkan atau dibangun di atas dasar bangunan konsep dan
tujuan yang telah ditetapkan.
 Masalah-masalah praktik baru dan beresiko tinggi harus secara cepat dipecahkan, dengan
melihat kerangka dasar teori yang ada.
 Kerangka konseptual meningkatkan pemahaman pemakai laopran keuangan dan
kepercayaan terhadap laopran keuangan.
 Kerangka konseptual mendukung komparabilitas laporan keuangan perusahaan-
perusahaan

2. Standar Akuntansi Keuangan


Akuntansi mengikuti aturan-aturan tertentu. Aturan-aturan tersebut dipergunakan sebagai
pedoman untuk menyajikan laporan keuangan dan pelaporan keuangan. Saat ini ada dua
standard akuntansi yang banyak dijadikan referensi atau diadopsi did`unia yaitu :
1. International Financial Reporting Standard (IFRS) yang disusun oleh International
Accounting Standard Board (IASB).

1
2

2. US Generally Accepted Accounting Principles (US- GAAP) yang disusun oleh Financial
Accounting Standard Board (FASB)
Standard Akuntansi yang berlaku di Indonesia ada 4 standar yang disebut 4 pilar standar
akuntansi, yaitu :
1. Standard Akuntansi Keuangan (SAK)
Digunakan untuk entitas yang memiliki akuntabilitas publik yang terdaftar dalam proses
pendaftaran di pasar modal.Standard ini mengadopsi IFRS tahun 2012
2. Standard Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
Digunakan untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikant dalam
menyusun laporan keuangan untuk tujuan umum.
3. Standard Akuntansi Keuangan Syariah (SAK Syariah)
Digunakan untuk entitas yang memiliki transaksi syariah
4. Standard Akuntansi Pemerintahan (SAP)
Digunakan untuk menyusun laporan keuangan instansi pemerintahan baik pusat maupun
daerah.PP 24 Tahun 2005 berbasis kas menuju akrual sampai dengan tahun 2014.

3. Pembuatan Keputusan Dan Kemampuan Memahami Informasi Akuntansi


Pembuat keputusan adalah pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap
perusahaan. Untuk membuat keptusan dibutuhkan informasi. Informasi akan bermanfaat jika
mampu menghubungkan pemakai dengan keputusan yang akan diambil. Pemakai informasi
memiliki kemampuan yang berbeda dalam memahami informasi keuangan yang disampaikan
perusahaan, sehingga informasi yang disampaikan adalah informasi yang dapat difahami oleh
pemakai. Oleh karena itu factor yang dapat menghubungkan informasi dengan pemakai
informasi dalam pembuatan keputusan adalah kepemahaman pemakai terhadap informasi yang
disampaikan.

4. Kerangka konseptual untuk pelapor keuangan


Terdiri dari tujuan pelaporan keuangan, karakteristik kualitatif informasi akuntansi,
elemen laporan keuangan dan pengakuan dan pengukuran elemen laporan keuangan.

4.1 Katakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi


3

Karakteristik kualitatif merupakan cirri khas yang membuat informasi akuntansiberguna


bagi para pemakai.Agar berguna informasi akuntansi harus memiliki dua kualitas, yaitu
kualitas primer dan kualitas sekunder.
4.1.1 Kualitas Primer
Relevansi dan keandalan sebagai kualitas primer harus melekat pada informasi
akuntansi, kedua kualitas tersebut mempunyai makna yang sangat penting bagi
pemakai.

Relevansi informasi disebut relevan juka mempengaruhi pengambilan keputusan.


Unsur-unsur penting dari relevansi adalah (1) bernilai prediktif (2) bernilai umpan balik
dan (3) ketepatan waktu.

Bernilai preditif. Informasi yang relevan dapat membantu pemakai dalam membuat
prediksi tentang hasil akhir dari kejadian masa lalu, yang sekarang, dan yang akan
datang.
Bernilai umpan balik. Informasi yang relevan mendukung atau memperbaiki
perkiraan sebelumnya
Ketepatan waktu. Informasi yang relevan disajikan tepat waktu.
Keandalan. Informasi akuntansi dapat diandalkan jika terbebas dari kesalahan
penyimpangan supaya informasi akuntansi dapat dipercaya harus mempunyai tiga
karakteristik utama (1) Keterujian (2) Kenetralan (3) Kejujuran penyajian.
Keterujian, informasi harus dapat diverikasi, dapat diuji kebenarannya informasi
akuntansi berdasarkan pada keobjektifan dan consensus .
Kenetralan. Informasi akuntansi dimaksud untuk memenuhi tujuan berbagai kelompok
pemakai. Oleh karena itu informasi yang disajikan haruslah bebas dari usaha-usaha
untuk memberikan keuntungan lebih kepada fihak kelompok tertentu.
Kejujuran penyajian. Penyajian yang jujur berarti adanya kesesuaian antara fakta dan
informasi yang disampaikan.

4.1.2 Kualitas Sekunder


Kualitas yang harus dimiliki oleh akuntansi adalah keterbandingan dan konsistensi.
Keterbandingan. Informasi akuntansi menjadi semakin bermanfaat jika memungkinkan
pemakainya untuk dapat membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain dalam satu
industri dan membandingkan perusahaan yang sama untuk periode yang berbeda.
4

Konsistensi. Menerapkan perlakuan akuntansi yang sama atas kejadian yang sama
selama beberapa periode.

Assets (aktiva) Manfaat yang dapat terealisasi dimasa datang yang diperoleh atau dikuasai
oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu
Liabilitas Pengorbanan manfaat ekonomi pada wantu yang dapat terealisasi dimasa
(Kewajiban) datang yang disebabkan adanya kewajiban entitas untuk menyerahkan aktiva
atau menyediakan jasa kepada entitas lainnya dimasa datang sebagai akibat
dari transaksi atau kejadian masa lampau
Equity (Ekuitas) Nilai kepemilikan residu dalam aktiva entitas yang tersisa setelah dikurangi
dengan hutang-hutangnya. Dalam perusahaan equity ini adalah hak pribadi
Investment by Penambahan aktiva bersih dalam perusahaan tertentu sebagai akibat adanya
owners (Investasi penyerahan aktiva atau jasa oleh pihak lain atau oleh pemilik
oleh pemilik)
Distribution to Penurunan aktiva bersih dalam perusahaan terteantu sebagai akibat adanya
ownwers penyerahan aktiva atau jasa oleh perusahaan dan atau timbulnya kewajiban
(distribusi kepada bagi perusahaan kepada pemilik.
pemilik)
Comprehensive Perubahan atau kenaikan ekuitas suatu perusahaan dalam suatu periode
income ( Laba akuntansi sebagai akibat dari transaksi dan keadaan yang tidak berasal dari
komprehensif) para pemilik.
Pendapat Arus masuk atau peningkatan lain atas harta dari suatu kesatuan atau
(Revenues) penyelesaian kewajibanya selama suatu periode dari penyerahan atau
produksi barang, pemberian jasa atau aktivitas lain yang merupakan operasi
pokok atau utama yang berkelanjutan dari kesatuan tersebut.
Beban (Expenses) Arus keluar atau penggunaan lain atas harta atau terjadinya kewajiban selama
suatu periode dari penyerahan atau produksi barang atua pemberian jasa atau
pelaksanaan aktivitas lain yang merupakan operasi pokok atau utama yang
berkelanjutan dari kesatuan tersebut.
Keuntungan Kenaikan dalam ekuitas (harta bersih) dari transaksi sampingan atau sekali-
(Gains) sekali dari suatu kesatuan kecuali yang dihasilkan dari pendapatan atau
investasi oleh pemilik
Kerugian (Losses) Penurunan
5

4.2. Pengakuan Dan Pengukuran Elemen Laporan Keuangan


Disamping menentukan elemen laporan keuangan, kerangka dasar teori akuntansi dan
pelaporan keuangan juga memberikan pedoman atau kerangka acuan untuk menentukan
tentang informasi apa dan kapan suatu informasi, secara formal harus diakui dan disajikan di
dalam laporan keuangan.

Asumsi Dasar
Ada beberapa asumsi dasar yang mendasari struktur akuntansi, asumsi-asumsi tersebut adalah:
Asumsi Dasar Penjelasan
Economic entity Atifitas suatu perusahaan dapat dipisahkan dari pemiliknya dan
dari unit perusahaan lain
Going Concern Perusahaan akan hidup terus atau tidak terjadi likuidasi dimasa
akan datang
Monetary Unit Akuntansi didasarkan pada asumsi bahwa uang merupakan
sebutan persamaan yang menghubungkan kegiatan ekonomik,
dan merupakan unit moneter yang memberikan suati dasar yang
tepat bagi pengukuran.
Periodicity Menganggap bahwa umur suatu entitas dapat dibagi ke dalam
periode waktu yang ditentukan sementara untuk tujuan penyajian
laporan keuangan kegiatan ekonomik entitasa tertentu secara
periodic

Prinsip dasar
Prinsip dasar mendasari penyusunan prinsip akuntansi adalah :
Prinsip Dasar Penjelasan
Historical Cost Prinsip ini menjelaskan bahwa aktiva dan kewajiban perusahaan diakui
Principle sebesar harga perolehan
Revenue Prinsip ini menjadi dasar pengakuan pendapatan suatu entitas.
Recognition Pendapatan diakui bila (1) direalisasikan atau dipertemukan dengan
Principles Revenue secara layak selama periode tertentu.
Matching Prinsip ini menyebutkan Expenses harus dipertemukan dengan Revenue
Principle secara layak selama periode tertentu
6

Consistency prinsip ini menyebutkan bahwa metode dan prosedur yang digunakan
Principles dalam proses akuntansi harus diterapkan secara kinsisten dari tahun ke
tahun supaya laporan keuangan dapat diperbandingkan
Full Discloseuse Prinsip ini mengatur tentang informasi yang harus dilaporkan sehingga
Prinsiple secara signifikan dapat mempengaruhi pertimbangan tentang keputusan
yang akan diambil oleh pemakai informasi

Keterbatasan Laporan Keuangan


Laporan keuangan yang diharuskan mempunyai beberapa keterbatasan seperti :
Batasan Penjelasan
Cost Effectiveness Manfaat informasi harus lebih besar dari biaya yang dikeluarkan
Materiality Suatu item dikatakan material, apabila item tersebut dicantumkan atau
dihilangkan akan mempengaruhi atau mengubah pertimbangan
seseorang secara wajar
Conservatism Batasan ini diterapkan dalam kondisi keragu-raguan. Jika terdapat
keraguan tentang perlakuan akuntansi yang akan diterapkan, maka
akuntan harus memilih solusi paling akhir.

Tujuan Pelaporan Keuangan


Tujuan Umum Menyediakan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan
keputusan
Tujuan Pokok Menyediakan informasi ;
a. untuk menilai prospek arus kas
b. tentang kondisi financial perusahaan
LEVEL SATU

c. tentang kinerja dan laba yang dihasilkan oleh perusahaan


d. bagaimana perusahaan memperoleh dan menggunakan dana
Tujuan Lain Menyediakan informasi :
a. yang memingkinkan manajemen untuk dapat membuat keputusan dan
kebijakan menyangkut masa depan perusahaan
b. yang memingkinkan pada pemilik untuk menilai kinerja manajemen
c. berupa penjelasan dan interprestasi yang dapat membantu para
pemakai dalam memahami informasi yang disajikan
Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi
A
U
D
L
E
V
E
L
7

Kualitas Primer Relevan (relevance)


Bernilai prediksi (predictive Value)
Bernilai umpan-balik (feedback value)
Tepat waktu (timelines)
Keandalan/Dapat dipercaya (Reliability)
Keterujian (veriviability)
Kenentralan (neutrality)
Kejujuran penyajian (representational faitfhfullness)
Kualitas Keterbandingan (Comparability)
Sekunder Kekonsistenan (Consistency)
1. Aktiva
2. Kewajiban
3. Ekuitas
4. Investasi oleh pemilik
5. Pembagian kepada pemilik
6. Laba komprehensif
7. Pendapatan
8. Beban
9. Keuntungan
10. Kerugian
Konsep Pengakuan Dan Pengukuran Elemen Laporan Keuangan
Asumsi Economic entity
Going Concern
Monetary Unit
Periodicity
LEVEL TIGA

Prinsip Historical cost principle


Revenue recognition principle
Matching principle
Consistency principle
Full disclosure principle
Kendala Cost Effectiveness
Materiality
Conservatism
8

5. Perkembangan IFRS dan IASB


Tujuan IASB disebutkan sebagai berikut :
1. Untuk mengembangkan satu set standard akuntansi yang berkualitas tinggi, yang dapat
dipahami dan diterapkan secara international yang diperlukan sebagai prasyarat
dihasilkannya laporan keuangan dan laporan keuangan lain yang berkualitas, transparan
dan dapat dibandingkan untuk membantu pemakai laporan keuangan dan partisipan dari
berbagai pasar modal seluruh dunia mengambil keputusan ekonomi.
2. Untuk mempromosikan penggunaan standard kepada para pengguna
3. Untuk bekerjasama dengan dewan standard nasional dari berbagai Negara untuk
melakukan konvergensi dan menjadikan IFRS sebagai standar akuntansi yang berkualitas.

6. Sistem Informasi Akuntansi


Laporan keuangan disajikan melalui suatu proses data keuangan perusahaan atas
transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang berpengaruh terhadap harta, hutang, modal
pendapatan dan biaya perusahaan. Proses data keuangan untuk menyajikan laporan keuangan,
disebut proses akuntansi, bekerja sesuai dengan dan aturan yang saling berkaitan dalam proses
aktifitas perusahaan, bekerja untuk menyajikan informasi yang dibutuhkan ileh manajemen dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Proses akuntansi untuk menyajikan
laporan keuangan termasuk dalam lingkup system akuntansi. Sehingga system akuntansi
berbeda-beda untuk masing-masing perusahaan, tergantung sifat, ukuran, volume data yang
diolah dan kebutuhan masing-masing perusahaan.
Gambar : Proses akuntansi
9

Step 1 Step 2 Step3


Business Transactions Transaction RECORDING
Document Recorded in Posted to PHASE
Analyzed Journals Ledgers

Step 4
Trial Balance
Work sheet
(Optional)
Step 5
Adjustment
S
U
M
P
M Step 6
H
A Financial
A
R Statement
S
I
E
Z
E Step 7
D Closing Entries

Step 8
Post Closing trial balance
(Option)

Step 9
Reversing entries (option)

Laporan Laba rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain (Income Statement


Comprehensif)
Laporan laba-rugi dan penghasilan lain pada hakekatnya mempertemukan arus penghasilan
dan arus biaya. Sehingga Laba atau rugi perusahaan dapat ditetapkan dengan jalan
mempertemukan dua arus tersebut.

1.1 Pengertian Laporan laba-rugi


Laporan laba-rugi adalah laporan yang menyajikan informasi tentang tingkat keberhasilan
operasi perusahaan dalam suatu periode tertentu.
1.2 Manfaat Laporan Laba-rugi
 Memprediksi arus Kas
Laporan laba-rugi bermanfaat bagi investor untuk memprediksi jumlah, waktu dan
tingkat kepastian aliran kas yang akan datang. Prediksi aliran kas yang akurat akan
memungkinkan investor untuk menentukan nilai ekonomis dari perusahaan dan
10

bagi kreditor dapat berguna untuk menafsirkan tingkat kemampuan perusahaan


dalam mengembangkan hutang.
 Mengevaluasi kinerja manajemen
Laporan laba-rugi sebagai indikasi tentang keberhasilan manajemen dalam
memanfaatkan sumber-sumber yang pengelolaannya dipercayakan kepada mereka.

2. Keterbatasan laporan laba-rugi


Laporan laba-rugi mempunyai keterbatasan antara lain :
 Laporan laba-rugi hanya melaporkan jumlah laba dari unsure yang dapat
dikuantifikasikan. Misalnya tidak melaporkan Kecakapan para pegawainya..
 Laporan laba-rugi menyajikan laba yang jumlahnya dipengaruhi metode
pengukuran yang dipakai. Misalnya metode penyusutan straight line akan berbeda
pengaruhnya terhadap laba perusahaan bila dibandingkan menggunakan metode
double declining balance.

2.1 Unsur-unsur laporan laba-rugi


Elemen-elemen yang termasuk dalam laporan laba-rugi adalah :
Pendapatan (Revenue) Arus masuk ataupeningkatan lain atas harta dari suatu
kesatuan atau penyelesaian kewajibannya selama periode dari
penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa atau
aktivitas lain yang merupakan operasi pokok atau utama yang
berkelanjutan dari kesatuan tersebut.
Beban (Expenses) Arus keluar atau penggunaan lain atas harta atau terjadinya
kewajiban selama suatu periode dari penyerahan atau produksi
barang atau pemberian jasa atau pelaksanaan aktivitas lain
yang merupakan operasi pokok atau utama yang berkelanjutan
dari kesatuan tersebut.
Keuntungan (Gains) Kenaikan dalam ekuitas (harta bersih) dari transaksi
sampingan atau sekali-sekali dari suatu kesatuan kecuali yang
dihasilkan dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.
Kerugian (Losses) Penurunan dalam ekuitas (Harta Bersih) dari transaksi
sampingan atau sekali-kali dari kesatuan kecuali yang
diakibatkan dari beban atau pembagian kepada pemilik
11

2.2 Bentuk laporan laba-rugi


Bentuk laporan laba-rugi dapat berdasarkan :
1. Lengkap atau tidaknya bahan yang dimasukkan di dalam laporan. Disini dibedakan
menjadi dua bentuk yaitu :
a) All Inclusive yanitu menyajikan seluruh pendapatan biaya dan laba-rugi diluar
usaha dan laba-rugi luar biasa yang terjadi dalam suatu periode tertentu.
b) Current Operating Performance yaitu menyajikan pendapatan dan biaya yang
bersifat regular saja
2. Cara pengelompokkan penghasilan dan biaya
a) Bentuk Langsung (Single step form)
Menurut bentuk laporan ini, semua penghasilan dan laba yang dapat di
identifikasikan sebagai pos-pos operasi digabungkan sebagai kelompok
pertama sedangkan biaya dan kerugian yang dapat di identifikasikan sebagai
pos-pos operasi digabungkan menjadi kelompok kedua sehingga untuk
menentukan besarnya laba atau rugi perusahaan tinggal mengurangkan
kelompok biayaterhadap kelompok penghasilan.
b) Bentuk bertahap (Multiple step form)
Menurut bentuk laporan ini, semua penghasilan maupun biaya dikelompokkan
menjadi beberapa kelompok.Kelompok-kelompok ini disusun berdasarkan
seksi tertentu, sehingga memperoleh gambaran yang jelas mengenai laba yang
telah dicapai oleh perusahaan selama periode laporan gambaran yang jelas
mengenai laba yang telah dicapai oleh perusahaan selama periode laporan.
3. Tingkat rincian pos-pos yang disajikan dalam laporan
Disini dapat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu :
1) Luas/mendetail adalah semua pos yang mengakibatkan laba atau rugi
perusahaan harus tampak pada laporan dengan rincian mendetail.
2) Singkat adalah dalam laporan hanya tampak kelompok-kelompok biaya dan
kepompok penghasilan yang tidak terinci dalam pos yang tidak mendetail.
Rincian dari kelompok tersebut dalam lampiran laporan laba-rugi.
Dalam kenyataannya, bentuk laporan ini tidak dapat dilukiskan secara murni, tetapi merupakan
kombinasi antara – All inclusive, multiple step dan terinci
- All inclusive, single step dan singkat
Isi laporan laba rugi bentuk bertahap dan all inclusive
12

1 Operations section (seksi Suatu laporan atas pendapatan dan beban dari operasi
operasi) utama perusahaan (Seksi ini dapat atau tidak disajikan
atas dasar per departemen)
1.a Revenue/sales Suatu subseksi yang menyajikan penjualan, potongan
(Penjualan/pendapatan) penjualan, dan informasi lain berkaitan dan untuk
memperoleh jumlah bersih dari penjualan
1.b Cost of good sold (harga Suatu subseksi yang menunjukkan harga pokok
pokok penjualan) penjualan dari barang yang dijual untuk menghasilkan
penjualan
1.c Selling Expense (Beban Suatu subseksi yang menunjukkan beban-beban yang
Penjualan) berasal dari usaha perusahaan untuk melakukan
penjualan
1.d General & administration Suatu sukseksi yang melaporkan beban-beban
Expense (Beban administrasi dan umum
Administrasi & umum)
2 Non Operations Section Suatu laporan atas pendapatan dan beban dari operasi
(Seksi bukan operasi) sekunder atau tambahan dari perusahaan yang
bersangkutan. Selain itu keuntungan dan kerugian
khusus yang tidak sering atau tidak biasa. Pada
umumnya pos ini dibagi menjadi dua subseksi
2.a Other Revenues dan gains Bagian ini biasanya mencakup pos-pos yang
(pendapatan dan keuntungan berhubungan dengan kegiatan tambahan perusahaan
diluar usaha) Pendapatan diluar usaha berasal dari kegiatan financial
perusahaan .
contoh : pendapatan sewa, pendapatan bunga, dll.
Laba diluar usaha berasal dari penjualan aktiva atau
investasi
Contoh : keuntungan penjualan tanah.
2.b Other expense and losses Bagian ini parallel dengan pendapatan dan keuntungan
(beban dan kerugian diluar lain-lain, tapi hasil mengurangi laba operasi, bukan
usaha) menambah. Beban diluar usaha berasal dari kegiatan
financial perusahaan contoh : beban sewa, beban
bunga, dll.
13

Rugi diluar usaha berasal dari penjualan aktiva atau


investasi
Contoh : rugi penjualan tanah
3 Income tax on continuing Menyajikan informasi mengenai jumlah pajak
Operations penghasilan yang menjadi beban perusahaan sebagai
wajib pajak pada tahun pajak terkait.
Jumlah PPh dapat dihitung berdaarkan laba menurut
akuntansi atau laba kena pajak, dengan tarif sesuai
undang-undang. Bila PPh dihitung menurut laba
akuntansi, selisih perhitungannya dengan laba kena
pajak harus dilaporkan dalam akun Deffered income
tax
4 Discontinued Operations. Merupakan keuntungan atau kerugian yang timbul dari
Operasi yang dihentikan penghentian suatu bagian dari saatu perusahaan
5 Extra ordinary item Merupakan keuntungan atau kerugian yang tidak biasa
(pos-pos luar biasa) terjadi dan tidak sering terjadi yang jumlahnya cukup
material.
Contoh : Laba akibat perubahan kurs mata uang asing
6 Cumulative effects of Perubahan akuntansi terjadi manakala suatu prinsip
changes in accounting akuntansi berbeda dengan yang digunakan
principle (Pengaruh sebelumnya.
kumulatif dari perubahan Perubahan akuntansi dapat berupa :
prinsip akuntansi) a) Perubahan estimasi contoh : perubahan umur
aktiva
b) Perubahan prinsip akuntansi : dari metode FIFO
ke LIFO
7 Eanring per share (laba per Dihitung dengan membagi laba dari operasi berlanjut
lembar saham) serta dari setiap pos tidak biasa dan luar biasa dengan
jumlah rata-rata tertimbang lembar saham biasa yang
beredar selama periode pelaporan.

Penjualan netto (Net Sales)


Pendapatan yang diperoleh dari penjualan bruto kepada pelanggan dalam periode
terkait minus retur dan potongan penjualan. Penjualan bruto tidak seharusnya meliputi pajak
14

pertambahan nilai (PPN) dan Pajak penjualan barang mewah (PPn BM) yang oleh perusahaan
dipungut dari pelanggan, untuk da atas nama pemerintah. Pajak-Pajak tersebut harus
dipisahkan dari tagihan kepada konsumen dan dicatat sebagai hutang lancar.

Harga pokok Penjualan (Cost good sold)


Untuk menentukan jumlah laba dari operasi berlanjut pada aperusahaan dagang atau
manufaktur harus ditentukan terlebih dahulu harga pokoknya. Komponen harga pokok
penjualan perusahaan manufaktur digambarkan dalam contoh berikut ini:

Gambar : Harga pokok penjualan dari perusahaan manufaktur


Direct Material
Purchases 2.400.000
Freight in 50.000
Purchases return (80.000)
Net Purchases 2.370.000
Material Inventory, Beginning 190.000
Avialable for use 2560.000
Material inventory, ending 120.000
Direct Material used 2.440.000
Direct Labor 2.500.000
Factory overhead
Indirect Labor 500.000
Depreciation-Expense Machinery 100.000
Factory Heat, Ligth, and Power 200.000
Factory maintenance 120.000
Factory Superintendence 300.000
Factory Supplies expense 90.000
Miscellaneuos Factory costs 100.000 1.410.000
Work in process 6.350.000
Work in Proses, Beginning 160.000
6.510.000
Work in process, ending 210.000
Cost of good manufactured 6.300.000
15

Finisheh goods, beginning 250.000


6.550.000
Finished goods, ending 150.000
Cost of good sold 6.400.000

Beban Usaha (Operating expenses)


Didalam laporan laba rugi, beban usaha seringkali dikelompokkan ke dalam dua sub-
kelompok yaitu selling expense dan general and administration expenses sebagaimana
digambarkan dalam contoh berikut ini :

Selling Expenses
Sales salaries 400.000
Advertising Expenses 110.000
Delivery expenses 160.000
Doubtful account expense 80.000
Miscellaneous selling expenses 65.000
815.000
General and administration expense
Miscellaneous general expense 120.000
Officer’s salaries 750.000
Office salaries 450.000
Office supplies expense 55.000
1.375.000
Total operating expense 2.190.000

Pendapatan dan laba diluar usaha serta Beban dan kerugian diluar usaha
Bila perusahaan mempunyai kegiatan sampingan selain menjalankan aktivitas
utamanya, bisa saja memperoleh pendapatan atau mengeluarkan beban dari aktivitas
keuangannya dan laba atau kerugian akibat dari penjualan harta perusahaan.

Pendapatan dan laba diluar usaha :


(1) Laba diluar usaha penjualan Non Corrent Asset disajikan dalam Laporan laba-rugi laba
sebesar jumlah nettonya, yaitu selisih harga jual yang tinggi dari nilai bukunya.
Contoh : Gain on sale of land
16

(2) Pendapatan diluar usaha dilaporkan dalam jumlah bruto terpisah dari biaya yang terkait.
Contoh ; Dividend revenue atau Royalty Revenue

Beban dan Rugi diluar usaha :


(1) Rugi diluar akibat penjualan harta atau investasi jangka panjang disajikan dalam Laporan
laba-rugi laba sebesar jumlah nettonya, yaitu Selisih harga jual yang lebih rendah dari nilai
bukunya.
(2) Beban diluar usaha dilaporkan dalam jumlah bruto terpisah dari pendapatan yang terkait.
Contoh : Interest Expense

Operasi yang dihentikan (Discontinued operation)


Kelompok perhitungan laba-rugi yang terpisah untuk keuntungan dan kerugian dari
pelepasan suatu segmen bisnis harus dilaporkan.Selain itu hasil operasi dari suatu segmen yang
telah dilepas dilaporkan dalam kaitan dengan keuntungan atau kerugian pada
pelepasan.Pengaruh operasi yang dihentikan dilaporan bersih sesudah pajak, dengan urutan
setelah laba operasi berlanjut, tetapi sebelum pos-pos luar biasa.
Contoh operasi yang dihentikan digambarkan sebagai berikut :
Income from operation discounted division (less : applicable income tax of $ 20,000) $38.000
Gain disposal of business segment (less: applicable income tax of $ 30.000) $ 90.000

Pos-pos luar biasa (Extraordinary item)


Adalah peristiwa atau transaksi yang bersifat dan tidak diharapkan akan terjadi
dikemudian hari. Untuk dapat diklarifikasikan sebagai sebagai pos luar biasa, harus memenuhi
tiga criteria sebagai berikut : (1) berhubungan dengan kegiatan normal perusahaan dan (3)
Tidak diharapkan akan terjadi yang akan datang atau tidak terjadi secra berulangkali. Dari
criteria tersebut harus material jumlahnya.
Contoh pos-pos luar biasa sebagai berikut :
Extraordinary Gain : Gain from exchange of foreign currencies
Extraordinary Loss : Loss from earthquake

Pengaruh kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi


Hal ini dapat terjadi akibat :
1. Perubahan prinsip akuntansi
17

Perubahan prinsip atau metode akuntansi, meskipun dapat dibenarkan berdasarkan


pertimbangan ekonomi dan bisnis, namun dapat menyebabkan terjadinya
inkonsistensi.Sebagai konsekwensinya tidak dapat diperbandingkan laporan keuangan
dengan tahun sebelumnya. Oleh karena itu standar akuntansi yang lazim mengharuskan :
a. Efek kumulatif perubahan prinsip akuntansi tersebut (dalam jumlah neto sesudah pajak)
disajikan atau diungkapkan sebagai item tersenidri di laporan laba rugi ahun berjalan.
b. Efek kumulatif terhadap akun-akun neraca dan laopran laba-rugi terkait seandainya
prinsip akuntansi yang baru sudah ditetapkan dalam tahun sebelumnya harus
diungkapkan dalam laporan laba-rugi tahun berjalan.
2. Perubahan taksiran
Penyesuaian yang berasal dari penggunaan estimasi dalam akuntansi tidak diklasifikasikan
sebagai penyesuaian periode sebelumnya, sehingga digunakan dalam penentuan laba untuk
periode berjalan dan periode masa depan dan tidak dibebankan langsung pada retained
earning.
Contoh : Comulative effect changing inventory method (net after tax)

Laba per lembar saham (Earning per share)


Laba per lembar saham sangat penting bagi para pengambil keputusan karena:
- Menghubungkan laba perusahaan dengan laba tiap lembar saham
- Membantu investor membuat perbandingan kinerja laba yang relevan diantara perusahaan
yang memiliki jumlah saham yang beredar berbeda.
- Memungkinkan pembuatan perbandungan Profitabilitas antar perusahaan.
Contoh :
Earning per share :
Income from continuing operation = 3.185.000/100.000 31,850
Discontinued Operation = 138.000/100.000 1,380
Extraordinary gain = 125.000/100.000 1,250
Cumulative effect changing inventory method 8.000/100.000 0,080
Net Income 34,560
Dengan asumsi rata-rata tertimbang saham biasa beredar =100.000 lembar
Contoh : Laporan laba-rugi bentuk multiple step, all inclusive concept

Sejahtera Coorporation
Income Statement Comprehensif
18

For the year ended December, 31 2015


Sales 13.000.000
Sales discount 300.000
Sales return 800.000
1.100.000
Net sales 11.900.000
Cost of good sold 6.400.000
Gross profit on sales 5.500.000
Operating expense
Seling expense 815.000
General and Administratin expense 1.375.000
2.190.000
Operating Income 3.310.000
Other Revenues and Gain
Gain on sales of land 56.000
Dividend revenue 25.000
Royalty revenue 20.000
101.000
Other Expenses and losses
Interest expense (76.000)
25.000
Income from continuing operation before income tax 3.335.000
Income taxes (150.000)
Income from continuing operation 3.185.000
Discontinued Operation
Income from operation discounted division 48.000
(less applicable income tax of 20.000)
Gain disposal of business segment
(Less applicable income tax of 30,000) 90.000 138.000
Extraordinary
Extraordinary gain
Gain from exchange of foreign currencies 245.000
Extraordinary loss
Loss from earthquake (120.000) 125.000
Cumulative effect change infentory method (net after tax) 8.000
Net Income 3.456.000
Earning per common share:
Income from continuing operation 31,850
Discontinued Operation 1,380
Extraordinary gain 1,250
Cumulative effect change infentory method 0,080
Net Income 34,560
Contoh : Laporan laba-rugi bentuk Single step, all inclusive concept

Sejahtera Coorporation
Income Statement Comprehensif
19

For the year ended December, 31 2015


Net sales 11.900.000
Other Revenues and gain 101.000
Total Revenues 12.001.000
Expense
Cost of good sold 6.400.000
Selling expense 815.000
General and administration expense 1.375.000
Interest Expense 76.000
Total Expenses 8.666.000
Income from continuing operation before income tax 3.3335.000
Income Tax (150.000)
Income from continuing operation 3.185.000
Discontinued Operation
Income from operation discounted division (less: income tax of 20.000) 48.000
Gain disposal of bosiness segment (Less: Income tax of 30.000) 90.000 138.000
Extraordinary
Extraordinary gain
Gain from exchange of foreign currencies 245.000
Extraordinary loss
Loss from earthquake (120.000) 125.000
Cumulative effect changing inventory method (net after tax) 8.000
Net Income 3.456.000
Earning per Common share :
Income from continuing operation 31,850
Discontinued Operation 1,380
Extraordinary gain 1,250
Cumulative effect change infentory method 0,080
Net Income 34,560

Contoh : Laporan laba-rugi bentuk Single step, Current Operating Performance


Sejahtera Coorporation
Income Statement Comprehensif
For the year ended December, 31 2015
Net sales 11.900.000
Other Revenues and gain 101.000
Total Revenues 12.001.000
Expense
Cost of good sold 6.400.000
Selling expense 815.000
General and administration expense 1.375.000
Interest Expense 76.000
Total Expenses 8.666.000
Income from continuing operation before income tax 3.3335.000
Income Tax (150.000)
Income from continuing operation 3.185.000
3. Laporan Laba Ditahan (Retained Earning)
3.1 Tujuan Laporan laba ditahan
20

 Melaporkan seamua perubahan laba ditahan selama satu periode akuntansi


 Merekonsiliasi saldo awal dan akhir laba ditahan
 Menyediakan mata rantai antara laporan antara laba-rugi dengan neraca
Saldo akhir laba ditahan dilaporkan pada neraca sebagai salah satu unsure ekuitas pemilik
3.2 Unsur-unsur Laporan laba ditahan
Unsur utama dari laporan laba ditahan adalah :
 Penyesuaian periode sebelumnya
 Laba-rugi bersih tahun berjalan
 Deviden yang dibagikan
3.2.1. Penyesuaian periode sebelumnya
Revisi pos-pos laba atau rugi yang berkaitan :
a) Terjadi kesalahan dalam periode lalu dan baru diketemukan di periode
sekarang
b) Akibat perubahan prinsip akuntansi yang berlaku surut (retroaktif)
Koreksi atau penyesuaian periode sebelumnya ditambahkan atau dikurangkan secara langsung
sebesar netto sesudah pajak pada saldo laba ditahan awal tahun.

3.2.2. Laba atau Rugi tahun berjalan


Data laba atau rugi bersih di dapat secara langsung dari Laporan laba-rugi tahun
berjalan. Bila laba bersih ditambahkan sedangkan bila rugi bersih dikurangkan
pada laba ditahan.
3.2.3. Deviden yang dibagikan
Dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham, berarti mengurangi
saldo laba ditahan.Dividen dapat dibagikan dalam bentuk selain kas. Biasanya
pengumuman pembagian dividen dengan saat pembayaran berbeda, tetapi akan
dikurangkan dari laba ditahan pada saat pengumuman.

Sejahtera Coorporation
Retained Earning
For the year ended December, 31 2015
Retained Earning, January 1, 2012 1.234.000
Add prior-period adjustment
Correction of inventory understatement net income taxes of $ 24.000
Adjusted
10,000 retained earning, January 1, 2002 1.258.000
Add : Net income from income statement 3.456.000
4.714.000
21

Deduct : Dividends Declared 2.000.000


Retained Earning, December 31, 2002 2.714.000

4. Laporan Perubahan Ekuitas


Laporan perusahaan ekuitas tidak hanya perubahan laba ditahan tetapi juga menjelaskan
perubahan ekuitas lainnya.
Perusahaan harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai komponen utama laporan
keuangan, yang menunjukkan :
a. Laba atau rugi bersih periode yang bersangkutan.
b. Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta jumlahnya yang
berdasrkan PSAK terkait diakui secara langsung dalam ekuitas,
c. Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan terhadap
kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam pernyataan standar akuntansi keuangan
terkait,
d. Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik,
e. Saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta perubahannya dan
f. Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis modal saham, agio dan
cadangan pada wal dan akhir periode yang mengungkapkan secara setiap perubahan.
Bila telah membuat laporan perubahan ekuitas, maka laporan laba ditahan tidak perlu lagi.
Contoh: laporan perubahan ekuitas.

Statement of changes in Stockholders Equity


Common Stock Premium on Retained Total
$ 5 par Common stock Earnings
Balance, Jan 1, 2014 65.000 130.000 75.000 270.000
Perubahan kebijakan akuntasi 5.000 5.000
Net income 80.000 80.000
Cash dividends paid (20.000) (20.000)
Common stock issued 6.500 30.000 36.500
Balance, dec. 31, 2014 71.500 160.000 130.000 361.500

Catatan atas laporan keuangan


22

Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis setiap pos dalam neraca,
laporan laba rugi dan laporan arus kas harus berkaitan dengan informasi yang diungkap dalam
catatan atas laporan keuangan. Catatan keuangan harus mengungkapkan
a. Informasi mengenai dasr penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang
dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting,
b. Informasi yang diwajibkan dalam pernyataan standar akuntansi keuangan, tetapi tidal
disajikan di neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas maupun perubahan ekuitas,
c. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan, tetapi diperlukan
dalam rangka penyajian secara wajar
Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atas rincian jumlah yang
tertera dalam laporan keuangan serta penjelasan tambahan penting lainnya, seperti kewajiban
kontinjensi.
Contoh naratif: tentang aktifa tetap
Metode yang digunakan untuk penyusutan, masa manfaatnya, alokasi beban penyusutan dan
lain-lain.
Contoh rincian jumlah suatu rekening di neraca : Tentang persediaan
Persedian barang terdiri dari :
Material inventories 38.000
Work in Process inventories 80.000
Finished Goods inventories 60.000
178.000
Dikurangi ; Penysihan penurunan nilai persediaan 18.000
Total current Assets 160.000

Laporan keuangan komparatif adalah laporan keuangan yang merefleksikan data selama
periode dua tahun atau lebih.
Laporan keuangan konsolidasi adalah laporan keuangan yang mengkombinasikan hasil
keuangan sebuah perusahaan induk dengan anak perusahaan.
Laporan keuangan interim adalah laporan keuangan yang dibuat untuk periode kurang dari satu
tahun.

Laporan Posisi Keuangan


1. Pengertian Laporan Posisi Keuangan (Position Financial Statement)
Laporan Posisi Keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan tentang posisi
keuangan perusahaan pada saat tertentu.
23

Laporan Posisi keuangan adalah posisi harta yang dimiliki perusahaan dan sumber
perolehannya (Hutang dan modal) saat tertentu yaitu saat atau tanggal berlakunya posisi
keuangan tersebut.
2. Manfaat Laporan Posisi Keuangan
Laporan Posisi Keuangan memberikan informasi sebagai komplemen informasi yang
disajikan laporan laba-rugi, dan informasi yang berguna untuk ;
a. Likuiditas yaitu seberapa cepat aktiva perusahaan dapat diubah bentuknya menjadi kas
b. Struktur permodalannyaitu seberapa besar aktiva diperoleh dari pinjaman dan seberapa
besar diperoleh dari pemilik
c. Fleksibilitas keuangan perusahaan yaitu kemampuan perusahaan dalam menggunakan
sumber-sumber keuangan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan

3. Keterbatasan Laporan Posisi Keuangan


Laporan Posisi Keuangan mempunyai keterbatasan yang terdiri dari :
a. Laporan posisi keungan tidak menyajikan nilai sekarang, karena aktiva dan kewajiban
dilaporkan berdasarkan harga historisnya atau harga belinya.
b. Pertimbangan dan dugaan masih harus digunakan dalam memahami neraca, karena
ketertagihan piutang, penjualan persediaan dan kegunaan harta jangka panjang yang
berwujud dan tak berwujud sulit untuk ditentukan
c. Laporan posisi keuangan hanya menyajikan pos-pos financial, karena pos-pos non
financial tidak dapat dicatat secara objektif.

4. Elemen Laporan posisi keuangan


Elemen di laporan posisi keuangan dibagi menjadi 3 kelompok yaitu: Aktiva, Kewajiban,
dan Equitas dengan penjelasan sebagai berikut :

Assets (Aktiva) Manfaat ekonomi yang dapat terealisasi dimasa datang


yang diperoleh atau dikuasai oleh entitas tertentu sebagai
hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu.
Liabilities (Kewajiban) Pengorbanan manfaat ekonomi pada waktu yang dapat
terealisasi dimasa datang yang disebabkan adanya
kewajiban entitas untuk menyerahkan aktiva atau
24

menyediakan jasa kepada entitas lainnya dimasa datang


sebagai akibat dari transaksi atau kejadian masa lampau
Equity (Ekuitas) Nilai kepemilikan residu dalam aktiva entitas yang tersisa
setelah dikurangi dengan hutang-hutangnya. Dalam
persahaan equity uni adalah hak pemilik

5. Urutan Penyajian Rekening


Agar informasi akuntansi dapat dipahami dan berguna bagi pengambil keputusan, pos-pos
dikelompokkan dan ditata dalam neraca berdasarkan pedoman berikut ini ;
 Aktiva diklarifikasikan dan disajikan berdasarkan urutan likuiditasnya. Pos-pos yang dapat
dengan mudah dikonversi menjadi kas tanpa batasan diletakkan pada baris paling atas.
Aktiva dengan tingkat likuiditas rendah diletakkan di baris bawah.
 Kewajiban diklasifikasikan dan disajikan berdasarkan saat jatuh tempo. Dengan demikian
kewajiban yang harus segera dilunasi disajikan di atas kewajiban yang akan jatuh tempo
di masa mendatang.
 Ekuitas pemilik diklasifikasikan dan disajikan berdasarkan tingkat kekekalannya
(permanen). Jadi akan modal disetor yang paling jarang berubah harus disajikan pertama
kali. Akun ekuitas yang digunakan untuk mencatat akumulasi laba dan diperbaharui secara
terus-menerus diletakkas paling bawah.

6. Penggolongan elemen laporan posisi keuangan


Format dan klasifikasi neraca harus sejalan dengan prinsip pengungkapan penuh yang
menuntut laporan menjadi informative dan melingkup secukupnya informasi agar tidak
menyesatkan dalam pengambilan keputusan.
Standar atau prinsip akuntansi yang lazim mengharuskan setiap perusahaan untuk
menyajikan aktiva, kewajiban dan equitasnya kedalam beberapa kategori atau kelompok.
Fleksibilitras penggunaan istilah untuk setiap kelompok alamen neraca, memang dalam batas-
batas tertentu diperkenankan. Namun pada umumnhya elemen-elemen neraca diklasifikasikan
dengan suatu cara yang dapat terpenting bagi semua fihak adalah likuiditas dan solvabilitas
perusahaan. Oleh karena itu aktiva dan kewajiban diklasifikasikan kedalam kategori (1)
Current dan (2) non Current
25

Gambar : Bentuk umum Penggolongan elemen laporan posisi keuangan


Assets
Current Assets :
Cash
Marketable Securities
Accounts and notes receivable
Inventories
Other Currunt Assets, such as prepaid expenses
Non current Assets:
Investments
Land, Buildings, and equipment
Intangible assets
Other non current assets
Liabilities
Current liabilities :
Account and notes payable
Accured expenses
Current portion of long-term obligation
Other current liabilities, such as unearned revenues
Non Current Liabilities :
Long-term debt, such as notes, bonds, and mortgage payable
Long-term lease obligations
Deferred income tax liability
Other non current liabilities
Owners’ Equity
Contributed capital
Capital stock
Additional paid in capital
Retained earnings

AKTIVA (ASSETS)
Suatu sumber ekonomi dapat dimasukkan sebagai elemen aktiva bila memenuhi persyaratan :
a) Mempunyai manfaat ekonomi di masa datang
26

b) Manfaat ekonomi tersebut harus diakui atau dikendalikan oleh perusahaan


c) Diperoleh dari transaksi atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu
d) Manfaat ekonomi di masa yang akan datang tersebut dapat diukur dalam satuan uang.
Aktiva Lancar (Current assets) meliputi kas dan aktiva lainnya yang diharapkan dapat
dikonversi menjadi kas, atau dijual, atau dikonsumsi dalam periode atau siklus operasi normal
perusahaan atau dalam waktu satu tahun sejak tanggal neraca (tergantung mana yang lebih
lama)
Untuk dapat dikelompokkan aktiva lncar bila memenuhi slah satu dari 4 syarat berikut ini
:
a. Berupa kas
b. Habis diuangkan dalam satu periode akuntansi
c. Habis dijual dalam satu periode akuntansi
d. Habis dipakai dalam satu periode akuntansi
Dengan demikian yang termasuk dalam elemen aktiva lancar meliputi :
a. Kas
b. Investasi sementara
c. Piutang, baik piutang, piutang wesel, piutang pada karyawan, maupun piutang
penghasilan
d. Persediaan, baik persediaan barang dagangan, persediaan bahan baku, persediaan
barang dalam proses, persediaan barang jadi
e. Aktiva lancar lainnya, misalnya beban dibayar dimuka.

Investasi sementara (Marketable securities)


Investasi dalam sekuritas hutang, seperti sekuritas pemerintah, dana pasar uang, kertas
komersial, juga mencakup sekuritas ekuitas perusahaan. Investasi sementara disajikan pada
nilai wajar.
Piutang (Receivables) Piutang harus dilaporkan setelah setiap pengurangan yang
diantisipasi karena jumlah yang tidak tertagih, piutang yang dijaminkan (yaitu yang terikat
untuk memenuhi kewajiban perusahaan) atau yang didiskontokan harus disajikan terpisah atau
diungkapkan dalam catatan kaki.
Persediaan (Inventories) Persediaan umumnya dilaporkan berdasarkan harga
pokoknya atau yang terendah dari harga pokok dan harga pasarnya harus diungkapkan dasar
penilaiannya. Untuk perusahaan manufaktur tahap-tahap penyelesaian harus diungkapkan
(bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi).
27

Beban dibayar dimuka (Prepaid expenses) jenis aktiva lancer lainnya adalah beban
dibayar dimuka yaitu pengeluaran kas sebelum jasa diterima. Beban dibayar dimuka dilaporkan
pada jumlah biaya yang belum jatuh tempo atau belum digunakan. Yang lainnya adalah sewa,
iklan, pajak, dan perlengkapan kantor atau operasi yang dibayar dimuka.
Contoh:
Current Assets
Cash 1.260.000
Marketable securities (reported at market ; cost $730.000) 680.000
Notes Receivable 80.000
Account Receivable 360.000
Account Receivable
Less Allowance for doubtful Notes and account (20.000) 420.000
Inventories (Reported at FIFO cost or market, whichever is lower) 550.000
Prepaid Expenses 38.000
Total Current Assets 2.948.000

Aktiva tidak lancar (Non current assets)


Aktiva yang tidak memenuhi criteria untuk dikelompokkan dan disajikan didalam
neraca sebagai aktiva lancar, harus diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar.
Yang termasuk dalam aktiva tidak lancar adalah :
a. Investasi
b. Tanah, Bangunan, peralatan
c. Aktiva tidak terwujud
d. Aktiva tidak lancar lainnya

Investasi (Investment)
Klasifikasi investasi mencakup kas yang disisihkan dalam dana untuk tujuan khusus dalam
jangka panjang dan investasi tidak lancar berikut :
a. Investasi jangka panjang dalam modal saham perusahaan lain yang tidak dimaksudkan
untuk dijual dalam tahun mendatang. (Investment in Stock)
b. Investasi jangka panjang dalam obligasi perusahaan lain yang tidak dimaksudkan untuk
dijual dalam tahun mendatang. (Investment in Bond)
c. Investasi dalam anak perusahaan, (securities of affiliated companies)
d. Dana yang disisihkan untuk tujuan jangka panjang, seperti dana pelunasan obligasi
(sinking funds), dana ekspansi, dana penarikan saham, atau deposito berjangka panjang.
e. Nilai penyerahan tunai (cash surrender value) polis asuransi jiwa yang dimiliki oleh
perusahaan
28

f. Investasi jangka panjang dalam aktiva berwujud, seperti tanah dan bangunan yang tidak
digunakan untuk operasi periode berjalan. (Land held for investment pospose)
Pada umumnya investasi disajikan didalam neraca berdasarkan harga pokok atau harga
historisnya.Tanah, Bangunan dan Peralatan (Land, Buildings, and Equipment) aktiva berwujud
yang relative permanen dan bangunan secara aktif dalam kegiatan normal perusahaan disajikan
di dalam neraca dibawah sub komponen tanah, bangunan dan peralatan. Di dalam neraca tanah,
bangunan dan peralatan serta aktiva sumber alam disajikan di neraca sebesar harga atau nilai
perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan deplesi.

Aktiva tidak berwujud ( Intangible assets) Hak-hak penguasaan dan pemanfaatan atas
sesuatu yang tidak mempunyai bentuk fisik untuk jangka panjang yang dimiliki untuk
digunakan dalam operasi perusahaan seringkali disajikan didalam neraca di bawah sub-
komponen aktiva tak berwujud. Di dalam neraca pada umumnya aktiva tak berwujud disajikan
berdasarkan nilai buku (Harga perolehan jumlah yang sudah diamurtisasi) yang termasuk
dalam sub kelompok ini antara lain:
 Goodwill, Keistimewaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang ditimbulkan oleh letak
yang strategis, organisasi yang baik, nama baik, pimpinan yang cakap, dll.
 Hak Paten (Patents) hak memproduksi suatu barang tertentu yang diberikan pemerintah
serta dilindungi oleh undang-undang.
 Hak Cipta (Copy Right) Hak cipta atau pengarang yang dilindungi oleh undang-undang
 Merk Dagang (Trademarks) hak menggunakan merek dagang yang terdaftar yang
dilindungi oleh undang-undang
 Franchises, hak memperoleh fasilitas tertentu milik pemerintah
 Formulas, Hak khusus untuk penemuan rumus proses produk tertentu yang dilindungi
undang-undang
 Biaya Pendirian (Organization Cost) Biaya yang dikeluarkan dalam rangka pendirian,
peresmian, promosi perusahaan.
Aktiva tidak lancar lainnya (Other non Current Assets) Aktiva tidak lancar yang tidak sesuai
untuk diklasifikasikan ke dalam sub komponen tersebut diatas dapat disajikan di dalam neraca
dibawah sub-komponen Aktiva tidak lancar lainnya. Termasuk dalam kategori ini antara lain
:
 Uang muka jangka panjang kepada karyawan (Long-term adveances to officers)
 Piutang jangka panjang ( long-term receivables)
29

 Pajak penghasilan yang ditangguhkan (Deferred income tax assets)

Contoh :
Non Current Assets
Investment :
Investment
Cash Surrender Value of life insurance Policies 115.000
Investment in stock of Subsidiary 850.000
Total Investments 965.000
Land, Buildings, and Equipment :
Land 1.740.000
Buildings 2.100.000
Less Accumulated Depreciation (600.000) 1.500.000
Machinary and Equipment 2.700.000
Less Accumulated Depreciation (900.000) 1.800.000
Total Land, Building, and Equipment 5.040.000
Intangible Assets
Franchises (at cost, less amortization) 150.000
Total Non Current Assets 6.155.000

KEWAJIBAN (LIABILITIES)
Suatu Kewajiban dapat dimasukkann sebagai elemen hutang bila memenuhi syarat berikut ini:
a) Kewajiban tersebut akan berakibat terjadinya pengorbanan sumber ekonomi di masa yang
akan datang. Pengorbanan sumber ekonomi tersebut dapat berupa penyerahan kas,
penyerahan barang, penyerahan jasa.
b) Kewajiban tersebut timbul akibat transaksi dimasa lalu
c) Jumlah kewajiban tersebut dapat diukur dan waktunya dapat ditentukan

Kewajiban lancar (Current Liabilities) Mencakup kewajiban yang diharapkan akan dilunasi
dengan menggunakan aktiva lancar atau dibiayai kembali oleh kewajiban jangka pendek
lainnya.
Kewajiban biasanya disajikan berdasarkan urutan jatuh temponya.
Kewajiban lancar mencakup pos-pos berikut ;
a. Hutang usaha (Account payable) yaitu hutang yang timbul dari pembelian bahan, barang
dagangan atau jasa.
b. Hutang wesel (Notes payable) yaitu hutang yang diikuti dengan tertulis kesanggupan untuk
melunasi pada tanggal yang telah ditetapkan.
c. Biaya yang masih harus dibayar (Accrued Expenses), misalnya hutang gaji, komisi, bunga,
pajak penghasilan, pajak bumi dan bangunan
d. Pendapatan diterima dimuka (Received in advanced) misalnya sewa diterima dimuka
30

e. Hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo dalam waktu 12 bulan
f. Hutang-hutang lainnya yang akan dilunasi di dalam jangka waktu 12 bulan yang
sumbernya dari harta lancar.
Contoh :
Current Liabilities
Notes Payable 235.000
Account Payable 275.000
Accrued Expenses 30.000
Current portion of long term debt 86.000
Other current liabilities 10.000
Total Current Liabilities 636.000

Kewajiban Jangka panjang (Non Current Liabilities) adalah Kewajiban yang diharapkan tidak
akan dibayar atau diselesaikan dalam waktu satu tahun atau siklus normal perusahaan ).
Seluruh kewajiban yang tidak dapat diklarifikasikan sebagai kewajiban lancar dilaporkan
sebagai kewajiban jangka panjang mencakup pos-pos berikut ;
a. Hutang jangka panjang (log-term debts), misalnya Wesel, obligasi, hipotik dan kewajiban
lain sejenis yang tidak memerlukan aktiva lancar untuk melunasi dan menyelesaikan
pembayarannya. Pada umumnya disajikan di neraca dibawah sub-kelompok long-term
debt. Jika jumlah yang diterima dari suatu pinjaman tidak sama dengan atau dicatat
bedasarkan nilai jatuh temponya maka adanya diskon dan atau premi harus diakui dan
dilaporkan dalam neraca.
b. Kontrak sewa gunausaha jangka panjang (long-term lease obligation). Kontrak atau
transaksi sewa atas tanah dan bangunan, peralatan begitu struktur dari segi keuangan
sehingga pada hakekatnya merupakan pembelian yang dibiayai dengan pinjaman (debt-
financed purchases). Standar usaha mana yangh sebenarnya merupakan pembelian atau
lease modal (capital lease) dan bukan sewa menyewa biasa (ordinary operating lease).
Didalam akuntansi untuk capital lease, nilai tunai dari pembayaran sewa minimum dimasa
mendatang harus diakui atau dicatat sebagai kewajiban jangka panjang. Bagian dari nilai
tunain pemnayaran sewa yang akan jatuh tempo tahun berikutnya atau dalam waktu 12
bulan harus diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar.
c. Hutang pajak penghasilan yang ditangguhkan (deffered income tax liability). Utang pajak
penghasilan yang ditangguhkan pada dasarnya adalah saldo kredit dari akun beban pajak
penghasilan yang ditangguhkan. Saldo kredit akun ini akibta adanta beda waktu antara
penghasilan kena pajak menurut laopran laba-rugi fiscal dengan sebelum pajak
perusahaan, yang haraus dibayar dimasa datang.
31

d. Kewajiban jangka panjang lainnya. Kewajiban jangka panjang yang tidak tepat untuk
disajikan di dalam neraca secara terpisah dibawah sub kelompok tersebut diatas, dapat
disajikan dibawah sub kelompok “kewajiban jangka panjang lainnya” termasuk dalam
kewajiban jangka panjang lainnya antara lain:
 Hutang jangka panjang kepada anak perusahaan (log-term obligation to affiliated
companies)
 Kewajiban terkait dengan program pensiun (Long-term liabilities under pension
plans)
 Hutang kepada pimpinan perusahaan (long-term debt to officers)
Contoh :
Non Current Liabilities
Notes Payable 82.000
Bond Payable 170.000
Long term lease obligations 140.000
Deffered income tax liability 83.000
Other Non current liabilities 78.000
Total Current Liabilities 553.000

EKUITAS PEMILIK (Owner’s Equity)


Metode pelaporan ekuitas pemilik bervariasi menurut bentuk bisnis pada dasarnya dibagi
dalam tiga kategori : (1) perusahaan perorangan, (2) Persekutuan dan dan (3) Persero.
Pada perusahaan perorangan ekuitas pemilik dilaporkan dengan akun modal (Capital). Saldo
akun ini merupakan hasil kumulatif investasi dan penarikan pemilik dan laba serta kerugian
masa lalu.
Pada Perusahaan persekutuan, masing-masing sekutu memiliki akun modal. Saldo akun modal
mengikhtisarkan investasi dan penarikan serta laba dan kerugian masa lalu masing-masing
sekutu
Pada perusahaan perseroan, selisih antara aktiva dan kewajiban disebut owners
‘Equity/shareholders’ equity. Dalam penyajian ekuitas pemengan saham pada neraca,
dibedakan antara ekuitas yang berasal dari investasi pemegang saham yang disebut Contributed
capital atau paid in capital dan ekuitas yang berasal dari laba yang disebut Retained earnings.

Modal Disetor (Paid in Capital)


Modal disetor umumnya dibagi atas dua bagian yaitu ;
32

 Modal saham ( Capital Stock) yang menggambarkan bagian kontrobusi pemegang saham
yang dikaitkan dengan lembar saham yang beredar
 Tambahan modal disetor (Additional paid in capital) yaitu timbulnya dari investor para
pemegang saham yang melebihi jumlah modal saham dari suatu investasi yang berasal dari
sumber lain.
Modal saham beredar yang mempunyai nilai nominal akan disajikan di dalam neraca sebesar
nilai nominalnya. Tetapi untuk saham yang tidak mempunyai nilai nominal akan disajikan
sebesar harga jualnya atau akan dsajikan sebesar nilai menurut peraturan atau nilai yang
ditetapkan oleh dewan komisaris perusahaan .Jika saham dikeluarkan lebih dari satu macam,
maka di dalam penyajian akan dialporkan per macam saham.

Jumlah kelebihan (premium) yang diterima akibat penjualan saham di atas nilai nominal dicatat
sebagai additional paid in capital. Demikian juga bila terdapat sumbangan atau penjualan
saham yang ditarik kembali (treasury stock) yang melebihi harga penarikannya. Jika saham
dijual lebih rendah dari harga nominal, modal saham disajikan sebesar nominal dan
kekruangannta (discount) dimasukkan sebagai penmgurangan modal yang disetor.

Laba belum dibagi (Retained earning)


Merupakan jumlah kumulatif laba yang belum didistribusikan dari periode-periode yang lalu.
Jumlah tersebut tetap disajikan dan tidak boleh disiapkan berupa uang tunai untuk pembayaran
deviden, Jika terjadi jumlah deviden dan kerugian melebihi jumlah laba belum dibagi, selisih
tersebut dinamakan kumulatif laba yang belum didistrubisikan dari periode – periode yang lalu.
Jumlah tersebut tetap disajikan dan tidak boleh disiapkan berupa uang tunai untuk pembayaran
deviden, Jika terjadi deviden dan kerugian melebihi jumlah laba belum dibagi, selisih tersebut
dinamakan deficit atau retained earning negative.
Sebagian laba belum dibai kadang-kadang disisihkan atau dibatasi penggunaannya dan jumlah
ini tidak dipersiapkan untuk pembagian deviden. Laba yang disisihkan disebut Appropriation.
Appropriation kadang-kadang dibentuk untuk tujuan seperti (1) dana pelunasan obligasi
(sinking funds) (2) Perluasan pabrik (plant expansion) (3) perolehan kembali modal saham
(treasury stock). Jika Appropriation dicatat dalam akun tersendiri, retained earning pada neraca
akan terdiri dari jumlah yang diapropriasi dan jumlah yang tidak diapropriasi atau bebas.
Contoh : Seksi Owner’s Equity
Contributed capital
Common Stock $ 50 par, 200,000 sharesauthorized
33

100,000 sharea issued and outstanding 5.000.000


Additional paid in capital 200.000 5.200.000
Retained Earning 2.714.000
Total Stock Holders’ Equity 7.914.000
Contoh : Retained earning dipisahkan yang dicadangkan dan yanmg ditidak dicadangkan
Contributed capital
Common Stock $ 50 par, 200,000 sharesauthorized
100,000 sharea issued and outstanding 5.000.000
Additional paid in capital 200.000 5.200.000
Retained Earning
Appropriated :
For expansions 500.000
Un appropriation: 2.214.000
2.714.000
Total Stock Holders’ Equity 7.914.000

7. Penyeimbang dalam laporan posisi keuangan


Data dineraca biasanya dilaporkan dalam jumlah kotor, Agar saldo yang disajikan
menunjukkan jumlah yang layak, maka ditemui rekening yang dibarengi dengan
pengurangannya, baik sebagai pengurangan garta (contra assets), hutang (contra liabilities)
maupun pengurangan hak pemilik saham.
Contoh Contra assets : Allowance for bad debts, sebagai pengurangan dari account
receivable, Accumulated depreciation, sebagai pengurangan dari Building, equipment
Contoh Contra liabilities ; Discount on Bond payable sebagai pengurang nilai nominal
Bond payable
Contoh owner’s equity Discount on Capital stock sebagai pengurangan dari nilai nominal
capital stock
8. Bentuk laporan posisi keuangan (Form of balance sheets)
Bentuk penyajian neraca dapat saja berbeda-beda yang dipengaruhi oleh besar kecil serta
jenis perusahaan. Di dalam praktik bentuk penyajian neraca yang sring ditemui 2 macam
yaitu :
a. Bentuk sekontro (Account Form)
Yaitu menyajikan Harta pada sebelah kiri Hutang dan modal disajikan sebelah kanan.
b. Bentuk laporan (Report Form)
Yaitu menyajikan Harta, hutang dan modal secara Vertikal

Contoh Neraca dalam bentuk Laporan digambarkan pada halaman 30 dan dalam
bentuk skontro
34

Sejahtera Corporation
Position Financial Statement
December 31, 2015
ASSETS
Current Assets
Cash 1.260.000
Marketable securities (reported at market, cost $ 730.000) 680.000
Notes Receivable 80.000
Account Receivable 360.000
Less Allowed for doubtful Notes and account (20.000) 420.000
Inventories (Reported at FIFO cost or market which in lower) 550.000
Prepaid Expenses 38.000
Total Current Assets 2.948.000
Non Current Assets
Investment:
Cash Surrender value of life insurance Policies 115.000
Investment in Stock of Subsidiary 850.000
Total Investments 965.000
Land, Building, and Equipment :
Land 1.740.000
Building 2.100.000
Less Accumulated Depreciation (600.000) 1.500.000
Machinery and Equipment 2.700.000
Less Accumulated Depresiation (900.000) 1.800.000
Total land, Buildings, and Equipment 5.040.000
Intangible Assets
Franchises (at cost, less amortization 150.000
Total Non Current Assets 6.155.000
)
TOTAL ASSETS 9.103.000
T
LIABILITIES
Current Liabilities
Notes Payable 235.000
Account Payable 275.000
Accrued Expenses 30.000
Current portion of long term debt 86.000
Other current liabilities 10.000
Total Current Liabilities 636.000
Non Current Liabilities
Notes Payable 82.000
Bond Payable 170.000
Long term leases Obligations 140.000
Deferred income tax liability 83.000
Other non current liabilities 78.000
Total Non current Liabilities 553.000
Total Liabilities 1.189.000
Contributed capital
Common Stock $ par, 200,000 shares authorized
100,000 shares issued and outstanding 5.000.000
Additional Paid in capital 200.000 5.200.000
35

Retained Earning 2.714.000


Total Stock Holder’s Equity 7.914.000
Total Liabilities and Stock Holders’ Equity 9.103.000
36

PT. SEJAHTERA
Position Financial Statement
For Year Ended, December 31, 2015
ASSETS LIABILITIES
Current Assets Current Liabilities
Cash 1.260.000 Notes Payable 235.000
Marketable securities (reported at market, cost $ 730.000) 680.000 Account Payable 275.000
Notes Receivable 80.000 Accrued Expenses 30.000
Account Receivable 360.000 Current portion of long term debt 86.000
Less Allowed for doubtful Notes and account (20.000) 420.000 Other current liabilities 10.000
Inventories (Reported at FIFO cost or market which in 550.000 Total Current Liabilities 636.000
Prepaid Expenses 38.000
lower)
Total Current Assets 2.948.000 Non Current Liabilities 82.000
Non Current Assets Notes Payable 170.000
Investment: Bond Payable 140.000
Cash Surrender value of life insurance Policies 115.000 Long term leases Obligations 83.000
Investment in Stock of Subsidiary 850.000 Deferred income tax liability 78.000
Total Investments 965.000 Other non current liabilities 553.000
Land, Building, and Equipment : Total Non current Liabilities 1.189.000
Land 1.740.000 Total Liabilities
Building 2.100.000 Contributed capital
Less Accumulated Depreciation (600.000) 1.500.000 Common Stock $ par, 200,000 shares 5.000.000
Machinery and Equipment 2.700.000 100,000 shares issued and outstanding 200.000 5.200.000
authorized
Less Accumulated Depresiation (900.000) 1.800.000 Additional Paid in capital
Total land, Buildings, and Equipment 5.040.000 2.714.000
Intangible Assets Retained Earning 7.914.000
Franchises (at cost, less amortization 150.000 Total Stock Holder’s Equity
Total
) Non Current Assets 6.155.000
TOTAL ASSETS 9.103.000 Total Liabilities And Stock Holders’ Equity 9.103.000
T
37

1. Konsep Dasar Laporan Arus Kas


Neraca melaporkan nilai sisa kas pada akhir periode. Dengan memeriksa dua neraca
dengan tahun yang berurutan dapat dilihat apakah kas meningkat atau menurun
dalam periode tertentu, tetapi neraca tidak menunjukkan kenapa sisa nilai kas
berubah. Laporan rugi-laba melaporkan pendapat, beban dan laba bersih, dan
mneindikasikan sumber dan pengguna kas, tapi masih belum menjelaskan mengapa
kas meningkat atau menurun. Oleh karena itu laporan kas menjelaskan sebab-sebab
dari perubahan nilai sisa kas.
Laporan Arus kas adalah yang menguraikan arus kas masuk dan arus kas keluar
menurut kategorinya serta menjelaskan perubahan kas saelama suatu periode.
2. Tujuan Dari Laporan Arus Kas
Laporan arus kas dirancang untuk memenuhi tujuan-tujuan berikut ini :
1) Menyediakan informasi tentang penerimaan kas dan pembayaran kas dari suatu
entitas selama suatu periode tertentu.
2) Untuk memaparkan informasi tentang kegiatan-kegiatan operasi, investasi dan
pendanaan dari suatu entitas selama periode tertentu.
3) Memasok informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi
perubahan dalam aktiva bearish perusahaan, struktur keuangan dan kemampuan
untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan
perubahan keadaan dan peluang bisnis.
3. Manfaat Laporan Arus Kas
Laporan arus kas bermanfaat secara internal bagi manajemen dan secara ekternal bagi
para pemodal dan kreditor. Manajemen memakai laporan arus kas untuk menilai
likuiditas, menentukan kebijakan dividen, dan mengevaluasi imbas dari keputusan
kebijakan pokok yang menyangkut investasi dan pendanaan. Informasi laporan arus kas
akan membantu pemodal, kreditor dan pihak-pihak lainnya dalam menilai bermacam-
macam aspek dari posisi keuangan perusahaan :
1) Untuk memperkirakan arus kas masa datang.
2) Untuk menentukan kemampuan perusahaan membayar deviden kepada pemegang
saham, pembayaran bunga dan pokok pinjaman kepada kreditor.
3) Untuk menunjukan hubungan laba bersih terhadap perubahan kas perusahaan.
38

4. Klasifikasi Arus Kas


Laporan arus kas melaporkan penerimaan dan pengeluaran kas yang
diklasifikasikan menjadi 3 kegiatan :
1) Aktivitas operasi menumbulkan pendapat dan beban dari operasi suatu perusahaan.
Karena itu aktivitas operasi mempengaruhi laporan rugi-laba yang dilaporkan
dengan akrual.
Contoh ;
Penerimaan Kas dari : Pengeluaran Kas untuk :
Penjualan barang dan jasa Pembelian Inventory
Penjualan trading securities Upah dan gaji karyawan
Pendapatan bunga Pajak
Pendapatan dividen Beban lainnya
Pembelian trading securities

2) Aktivitas investasi meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka panjang yang


digunakan perusahaan untuk melakukan kegiatannya.
Contoh ;
Penerimaan Kas dari : Pengeluaran Kas untuk :
Penjualan Aktiva tidak lancar Pembelian aktiva tidak lancar
Penjualan segment bisnis Beli securities available for
sale/held to maturity
Jual securities available for sale/held to maturity Membeli pinjaman kepada fihak
lain
Pemerimaan kembali pokok
pinjaman
3) Aktivitas Pendanaan meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari investor dan
kreditor yang diperlukan untuk n\menjalankan dan melanjutkan kegiatan
perusahaan.
Contoh ;
Penerimaan Kas dari : Pengeluaran kas untuk ;
Penerbit saham sendiri Membayar dividen
Pinjaman (wesel, bond, Mortgage) Membayar pokok pinjaman
39

Penarikan kembali saham sendiri

Ke tiga aktivitas tersebut akan terlihat dalam Neraca sebagai berikut :


Neraca
Aktiva lancar (Aktivitas Operasi) Hutang lancar (Aktivitas Operasi)
Investasi (Aktivitas Investasi) Hutang Jangka Panjang (Aktifitas pendanaan)
Aktiva Tidak Lancar (Aktivitas Investasi) Modal Pemilik (Aktivitas Pendanaan)

5. Penyusunan Laporan Arus Kas


5.1 Informasi untuk menyusun arus kas biasanya berasal dari :
1. Neraca Komparatif
2. Laporan Laba-rugi tahun berjalan
3. Informasi tambahan
5.2 Cara melaporkan arus kas
Menyajikan laporan arus kas dapat dipilih dari 2 metode berikut ;
a) Metode tidak langsung (indirect)
b) Metode langsung (direct)
5.3 Pendekatan untuk menyusun laporan arus kas
a) Pendekatan format bebas
b) Pendekatan lembar kerja

6. Langkah-langkah Pokok Dalam Menyusun Laporan Arus Kas


A. Menentukan perubahan dalam kas
Menghitung perbedaan saldo awal dengan saldo akhir dari rekening kas
B. Menentukan arus kas bersih dari aktifitas operasi
B.1 Bila metode Langsung :
Mnengkonversikan pos-pos laporan laba-rugi dari dasar akrual ke dasar kas/tunai
yang bertitik tolak pada penerimaan kas dari penjualan dan pengeluaran kas untuk
pembelian, nbeban operasi, bayar pajak dll.
40

B.2 Bila metode tidak langsung :


Metode ini terfokus pada pos-pos laporan laba-rugi yang harus disesuaikan untuk
merekonsiliasikan laba bersih menjadi arus kas bersih untuk aktivitas operasi. Pos-pos
tersebut terdiri dari dua kategori yaitu : 1) pos-pos laporan laba rugi namun tidak
menimbulkan pengeluaran atau penerimaan kas 2) Pos-pos lancar dan hutang lancar yang
saldonya berubah selama periode akuntansi.
C. Menentukan arus kas bersih dari aktifitas Investasi
Memeriksa perubahan saldo rekening-rekening aktiva tidak lancar dan informasi tambahan
D. Menentukan arus kas bersih dari aktivitas Investasi
Memeriksa perubahan saldo rekening-rekening Hutang jangka panjang, modal pemilik dan
informasi tambahan.
E. Mempersiapkan laporan formal arus kas.

7. Format Susunan Laporan Arus Kas


7.1 Format laporan arus kas Metode langsung
Cash Flow from operating activities
Cash Received from customers XX
Cash paid to Suppliers XX
Selling ang administration expenses paid XX
Taxes paid XX
Cash disbursed for operating activities XX
Net cash provided by (used in) operating activities XX

Penjelasan : Format arus kas metode langsung


Penerimaan kas dari :
- Langganan = Net sales + Saldo awal Account receivable – Saldo akhir Account
receivable
- Pendapatan sewa = rent revenue + saldo akhir unearned rent – saldo unearner rent
- Pendapatan bunga = Interest revenue + saldo awal interest receivable – saldo akhir
interest receivable

Pembayaran untuk :
- Pembelian inventory = COGS + Ending inventory – beginning inventory + Beginning
account payable – ending account payable
- Gaji & upah = Wages expense + Begginning wages payable – Ending wages payable
41

- Pajak = Income tax eccpenses + Beginning income taxes payable – Ending income taxes
payable

7.2 Format laporan arus kas metode tidak langsung


Cash from operating activities :
Net income reported on the income statement xxxx
*Adjustment for revenue and expense Non cash :
+ Expenses non cash Xxxx
- Revenues Xxxx xxxx

* Adjustment for Gain and losses kegiatan regular/non regular:


- Gains Xxxx
+Lossses Xxxx xxxx

*Adjustment for changes in current asset and current liabilities:


-Increase in current asset account (except cash) Xxxx
:
+Decrease in current asset account (except cash) Xxxx
+increase in current liability accounts Xxxx
-Decrease in current liability accounts Xxxx xxxx
Net cash provided by (used) operating activities xxxx

Cash from investing activities:


-Increase in non current account xxxx
+Decrease in non current assets account xxxx
Net cash provided by (used in) investing activities xxxx

Cash from financing activities:


-Increase in non current asset account (except cash) xxxx
+Decrease in non current asset account (except cash) xxxx
+increase in non current liability accounts xxxx
-Decrease in non current liability accounts xxxx
-Payment of dividends xxxx
Net cash provided by (used in) financing activities xxxx
Net increase (decrease) in cash xxxx

Penjelasan Metode tidak langsung


Penyelesaian revenue dan expense non kas
Beberapa elemen pendapatan dan beban yang disajikan di dalam laporan laba-rugi
tidak mempengaruhi kas. Elemen pendapatan dan beban demikian itu harus dikeluarkan dalam
laba bersih untuk menentukan jumlah arus kas dari aktivitas operasi. Bila beban ditambahkan
pada laba bearish sedangkan pendapatan dikurangkan dari laba bearish.
Contoh : Beban non kas
42

Depreciaton, Depletion, Amortization intangible asset, Amortization discount on


bond payable , Amortization premium imvestment in bond
Contoh : Pendapatan nonkas
Amortization premium on bond payable, Amortization discount investment in bond

Penyesuaian atas laba-rugi lain-lain dan luar biasa


1) Laba rugi penjualan non corrent assets
Penerimaan kas dari penjualan non current assets (merupakan arus kas investasi) sudah
termasuk laba atau rugi penjualannya. Padahal laba/rugi penjualan aktiva sudah tercanbtum
dalam laporan laba-rugi, agar tidak double perhitungfan, perlu dilakukan penyesuaian
dengan cara Bila Gains dikurangkan pada net income sedangkan bila losses ditambahkan
pada net income
2) Keuntungan atau kerugian luar biasa karena kecelakaan serta penarikkan obligasi
3) Keuntungan atau kerugian dari operasi yang dihentikan

Penyesuaian dari perubahan aktiva lancar dan hutang lancar


Sesuai daengan standar akuntansi yang lazim. Laba bersih ditentukan dan dilaporkan
menurut dasar akrual. Sehingga pendapatan, beban, aktiva lancar dan hutang lancar juga diakui
dan dicatat menurut dasar akrual. Untuk mengkunversi laba bersih dari accrual basis menjadi
cash basis dengan cara sebagai berikut :

Rekening Saldo Laba bersih Karena..


Piutang Dagang dan Meningkat Dikurangi Penerimaan kas < Penjualannya
Accrued Receivable Menurun Ditambah Pengeluaran kas > Penjualannya
Pengeluaran kas > Harga pokok
Meningkat Dikurangi
Penjualannya
Persediaan
Pengeluaran kas < Harga pokok
Menurun Ditambah
Penjualannya
Pengeluaran kas > Biaya yang
Meningkat Dikurangi
Biaya dibayar dilaporkan
dimuka Pengeluaran kas < Biaya yang
Menurun Ditambah
dilaporkan
43

Pengeluaran kas < pembelian yang


Meningkat Ditambah
dilaporkan
Hutang dagang
Pengeluaran kas > pembelian yang
Menurun Dikurangi
dilaporkan
Pengeluaran kas < biaya gaji yang
Meningkat Ditambah
dilaporkan
Hutang Gaji
Pengeluaran kas > biaya gaji yang
Menurun Dikurangi
dilaporkan
Meningkat Dikurangi Pajak Tunai < Pajak yang dilaporkan
Hutang Pajak
Menurun Ditambah Pajak Tunai > Pajak yang dilaporkan

Cash from investing activities


Rekening Non current assets
Bertambah karena pembelian tunai, maka dilaporkan dalam arus kas investasi sebesar harga
belinya sebagai pengurang, sebaliknya berkurang karena terjadi penjualan tunai, maka
dilaporkan dalam arus kas investasi sebesar hasil penjualan sebagai pemanbah.
Untuk gains atau losses penjualan non current asets dilaporkan pada arus kas operasi untuk
metode tidak langsung. Sedangkan metode langsung tidak berpengaruh.

Cash from financing activities


Rekening Non current liabilities
Bertambah kareha terjadi peminjaman, maka dilaporkan dalam arus kas pendanaan sebesar
hutang pokoknya sebagai penambah, sebaliknya
Berkurang karena terrjadi pembayaran, maka dilaporkan dalam arus kas pendanaan sebesar
hutang pokoknya sebagai pengurangan.
Rekening Equity
Bertambah karena terjadi penerbitan saham, maka dilaporkan dalam kas pendanaan sebesar
harga jualnya sebagai penambahan, sebaliknya
Berkurang karena terjadi penarikan kembali saham, maka dilaporkan dalam arus pendanaan
sebesar harga belinya sebagai pengurang
Rekening Retained earning terdapat penambahan karena laba bersih atau pengurangan karena
rugi atau pembagian dividen.
44

Contoh kasus : Penyusunan Laporan arus kas


Berikut ini Neraca perbandingan, laporan laba-rugi dan Informasi tambahan dari PT.
MANDIRI sebagai dasar pembahasan pembuatan laporan arus kas.

PT.MANDIRI
Comparative Balance Sheet
December 31, 2012 dan 2013
Assets 2013 2012 Naik/Turun
Cash 57.000 37.000 20.000
Account Receivable 68.000 53.000 15.000
Inventories 54.000 24.000 30.000
Prepaid expense 4.000 7.000 -30.000
Land 45.000 80.000 -35.000
Building 200.000 200.000 0
Accumulated Depreciation Building -40.000 -20.000 -20.000
Equipment 175.000 75.000 100.000
Accumulated Depreciation Equipment 531.000 441.000 90.000
Total

Liabilities & Equity 2013 2012 Naik/Turun


Account payable 48.000 55.000 -7.000
nn
Bond Payable 110.000 155.000 -45.000
Common Stock ($1) 150.000 80.000 70.000
Retained Earning 223.000 151.000 72.000
Total 531.000 441.000 90.000

PT.MANDIRI
Income Statement
For the year ended December 31, 2015
Sales 920.000
COGS 500.000
Operating Expenses (including depreciation) 230.000
Interest expense 11.000
Loss on sale of equipment 3.000 744.000
Income before income taxes 176.000
Income tax expense 30.000
45

Net Income 146.000

Additional Information
a) Operating Expenses termasuk Depreciation Expense $ 42,000 dan Prepaid expenses
yang telah dijalani $ 3,000
b) Interest expense telah dibayar tunai tahun 2003 sebesar $ 11,000
c) Land dijual secara tunai sebesar Nilai bukunya
d) Equipment harganya $ 155,000 telah dibeli tunai, Equipment yang hargabelinya $
55,000 dan nilai bukunya $ 50,000 telah dijual tunai dengan harga $ 47,000
e) Bond payable dibaya/dilunasi debesar bukunya secara tunai
f) Common Stock ($ 1 par) telah diedarkan/dijual tunai
g) Dididen tunai telah dibayar tahun 2003 sebesar $ 74,000
Diminta ;
Susunlah laporan arus kas untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2003 dengan metode
langsung dan metode tidak langsung

Laporan Arus Kas Metode Tidak langsung

PT. MANDIRI
Statement of Cash flow
For the year ended December 31, 2015

Dari Aktivitas operasi


Laba bersih 146.000
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih
Penyusutan 42.000
Rugi penjualan aktiva tidak lancar 3.000
Kenaikan Account receivable (15.000)
Kenaikan Inventories (30.000)
Penurunan Prepaid expense 3.000
Penurunan Account Payable (7.000)
(4.000)
Arus kas bersih dari aktiva operasi 142.000
46

Dari Aktivitas Investasi


Beli Equipmeny (155.000)
Jual Equipment 47.000
Jual Land 35.000
Arus kas bersih dari aktivitas Investasi (73.000)
Dari Aktivitas pendanaan
Bayar deviden (74.000)
Bayar hutang obligasi (45.000)
Penjualan saham biasa 70.000
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan (49.000)
Kenaikan (penurunan) bersih dari kas 20.000
Saldo kas 2002 37.000
Saldo kas 2003 57.000
Laporan Arus kas Metode Langsung
Dari Aktivitas operasi
Diterima dari langganan 905.000
Pengeluaran kas untuk :
Bayar pada supplier 537.000
Bayar Biaya operasi 185.000
Bayar bunga 11.000
Bayar Pajak 30.000
763.000
Arus kas bersih dari aktivitas operasi 142.000

Arus kas lainnya dapat dilihat dan dibahas pada metode tidak langsung
Penjelasan metode langsung
Sales 920.000 Dari Income Statement
Saldo awal Account Receivable 53.000 + dari balance sheet
973.000
Saldo Acount receivable 68.000 - dari balance sheet
Diterima dari langganan 905.000
47

COGS 500.000 Dari Income Statement


Saldo Akhir Inventories 54.000 + dari balance sheet
554.000
Saldo awal Inventories 24.000 - dari balance sheet
Pembelian 530.000
Saldo Account Payable 55.000 + dari balance sheet
585.000
Saldo Akhir Account Payable 48.000 - dari balance sheet
Bayar Ke Supplier 537.000

Biaya Operasi 230.000 Dari Income Statement


Biaya Penyusutan (42.000) Additional Information
Prepaid expense yang telah dijalani (3.000) Additional Information/dari BS
Bayar biaya operasi 185.000

Biaya Bunga 11.000 Dari Income Statement


Biaya Pajak 30.000 Dari Income Statement

Aktivitas investasi dan Pendanaan non kas


Beberapa aktivitas investasi dan pendanaan dapat mempengaruhi posisi keuangan
perusahaan, tetapi tidak mempengaruhiaerus kasnya dalam suatu periode akuntansi. Hal ini
disebabkan karena pertukaran aktiva tetap dengan selain kas, yaitu misalnya dengan wesel,
surat berharga, Pembagian deviden selain kas. Sehingga aktivitas ini walaupun merupakan
aktivitas investasi dan pendanaan tidak dicantumkan dalam laporan arus kas, melainkan dalam
catatan atas laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai