Anda di halaman 1dari 7

MATA KULIAH TEORI AKUNTANSI

“Kerangka Konseptual sebagai Landasan Dasar Penyusunan Standar Akuntansi dan Arti Penting

Standar Akuntansi”
Dosen Pengampu:

Putu Wenny Saitri, SE., M.Si., Ak., CA.

Disusun oleh:

Kelompok 4

Anggota 1 : Ni Komang Tri Agustini 2102622010361/03

Anggota 2 : Ni Putu Karla Monika 2102622010370/12

Anggota 3 : Luh Putu Yuni Suantari 2102622010383/24

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

DENPASAR

2023
BAB I

PEMBAHASAN

1.1 Arti Penting Perumusan Kerangka Konseptual


Kerangka konseptual (conceptual framework) adalah suatu konstitusi, suatu sistem koheren dari hubungan antara tujuan dan

fundamental yang dapat mendorong standar yang konsisten dan yang menjelaskan sifat, fungsi dan keterbatasan akuntansi keuangan

dan laporan keuangan. Tujuannya untuk memberikan petunjuk dalam menyelesaikan perselisihan yang meningkat selama proses

penyusunan standar akuntansi. Secara lengkap, kerangka kerja konseptual adalah :

a. Petunjuk FASB dalam menetapkan standar akuntansi.

b. Menyediakan kerangka acuan.

c. Menentukan batasan pertimbangan dalam penyusunan laporan keuangan.

d. Mempertinggi komparabilitas dengan menurunkan jumlah alternatif metode akuntansi.

Kerangka kerja konseptual dibutuhkan karena beberapa alasan antara lain:

1) Kerangka kerja konseptual akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan, dan

akan menaikkan komparabilitas antar laporan keuangan perusahaan.

2) Masalah-masalah yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat jika mengacu pada kerangka teori yang telah ada.

1.2 Tujuan dan Keterbatasan Pelaporan Keuangan


Tujuan Pelaporan Keuangan menurut konsepsi FASB yang disusun atas dasar kondisi lingkungan ekonomi sosial di Amerika :

1. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya dan bermanfaat bagi investor dan kreditur dalam pengambilan keputusan.

2. Memberikan informasi posisi keuangan perusahaan dengan menunjukkan sumber-sumber ekonomi (kekayaan) perusahaan serta

asal kekayaan tersebut.

3. Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

4. Memberikan informasi yang dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang-hutangnya.

5. Memberikan informasi keuangan yang dapat menunjukkan sumber-sumber pembiayaan perusahaan.

6. Memberikan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam meramalkan aliran kas masuk ke perusahaan.

Menurut Munawir (2010), laporan keuangan memiliki beberapa keterbatasan, antara lain yaitu sebagai berikut:

1) Laporan keuangan yang dibuat secara periodik, pada dasarnya merupakan laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya

sementara (interim report) dan bukan merupakan laporan final.

2) Laporan keuangan menunjukkan angka rupiah yang pasti dan tepat, tetapi menggunakan standar nilai yang mungkin berbeda atau

berubah-ubah.

3) Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan dari waktu dan tanggal yang lalu, dimana daya beli

uang tersebut semakin menurun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

4) Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi keuangan perusahaan karena faktor-faktor

tersebut tidak dinyatakan dengan satuan uang.

1.3 Karakteristik Kualitatif dan Elemen Laporan Keuangan


Karakteristik Kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai.Terdapat empat

karakter kualitatif pokok antara lain:

1. Dapat dipahami, menyampaikan informasi secara sederhana, tetapi detail agar mudah dimengerti oleh pemakai demi menjaga kualitas

informasi tersebut. 

2. Relevan, Ada dua unsur yang mempengaruhi kualitas informasi akuntansi yaitu predictive value dan confirmatory value. Dari

keduanya maka akan membantu tim dalam mengambil keputusan

1
3. Keandalan,informasi harus memiliki unsur-unsur informasi yang semestinya layak diuji adalah lengkap, akurat, netral, dan bebas

dari kesalahan.

4. Dapat dibandingkan yaitu pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan organisasi antar periode untuk

mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan.

Elemen Laporan Keuangan

Laporan keuangan lengkap memiliki sepuluh elemen (unsur) laporan keuangan antara lain:

1. Harta (assets)

Terdapat tiga karakteristik dalam pengualifikasian assets:

1) Probable future economic benefit.

2) Dikuasai atau dikendalikan oleh entitas.


3) Timbul akibat transaksi masa lalu.
2. Kewajiban (liabilities)

Terdapat tiga karakteristik dari liabilities:

1) Mengakibatkan adanya arus keluar dari sumber daya (Kas, barang, jasa)

2) Kewajiban ini tidak dapat dihindari.

3) Peristiwa yang menimbulkan kewajiban entitas, yang terjadi di masa lalu

3. Ekuitas atau Aktiva Bersih (equities or net assets)

Kepentingan tersisa atas harta perusahaan, setelah dikurangi semua kewajibannya. Ekuitas disebut juga aktiva bersih.

Equity = Net Assets = (Assets - Liabilities)

4. Laba Komprehensif (comprehensive income)

Perubahan dalam equity dari entitas selama satu periode dari transaksi, lain peristiwa dalam keadaan dari sumber bukan pemilik.

5. Distribusi kepada Pemilik (distribution to owners)

Pengurangan dalam net assets entitas dari pemilik perusahaan yang disebabkan oleh pentransferan assets.

6. Investasi oleh Pemilik (Investment by owners)

Peningkatan net assets entitas dari pemilik perusahaan, yang meningkatkan ownership dalam entitas tersebut.

7. Pendapatan (revenues)

Peningkatan owner's equity sebagai akibat dari aktivitas normal usaha sebuah entitas.

8. Beban (expenses)

Pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan kegiatan normal usaha untuk memperoleh pendapatan.

9. Keuntungan (gain)

Kenaikan dari net assets atas transaksi peripheral/insidental suatu entitas serta dari transaksi lain.

10. Kerugian (losses)


Pengurangan dalam net assets dari transaksi peripheral/insidental dari suatu entitas yang berasal; dari transaksi

lain/peristiwa/keadaan pada suatu periode.

1.4 Postulate dan Prinsip Akuntansi


Postulat akuntansi adalah pernyataan yang tidak memerlukan pembuktian atau aksioma, berterima umum berdasarkan kesesuaiannya

dengan tujuan laporan keuangan, menggambarkan lingkungan akuntansi, politik, sosiologi, dan hukum tempat akuntansi beroperasi.

Postulat akuntansi terdiri dari:

1. Postulat Entitas, mengatakan bahwa setiap perusahaan merupakan unit akuntansi yang terpisah dan berbeda dari pemiliknya dan

perusahaan lain.

2. Postulat Kelangsungan Usaha atau postulat kontinuitas, menyatakan bahwa entitas akuntansi akan terus beroperasi untuk

melaksanakan proyek, komitmen, dan aktivitas yang sedang berjalan.

2
3. Postulat Unit Pengukur, menyatakan bahwa akuntansi adalah pengukuran dan proses mengkomunikasikan aktivitas perusahaan

yang dapat diukur dalam satuan moneter.

4. Postulat Periode Akuntansi, Laporan keuangan yang menggambarkan perubahan dalam kesejahteraan perusahaan seharusnya

diungkapkan secara periodik.

Prinsip akuntansi adalah aturan keputusan umum (general decision rules) yang diturunkan dari objectives dan theoretical concepts;

accounting principles inilah yang mengatur pengembangan accounting technique. Adapun prinsip-prinsip akuntansi antara lain:

Prinsip Entitas Ekonomi (Economic Entity Principle), Prinsip Periode Akuntansi (Period Principle), Prinsip Biaya Historis

(Historical Cost Principle), Prinsip Satuan Moneter, Prinsip Kesinambungan Usaha (Going Concern), Prinsip Pengungkapan Penuh

(Full Disclosure Principle), Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle), Prinsip Mempertemukan (Matching

Principle)Prinsip Konsistensi (Consistency Principle) dan Prinsip Materialitas

1.5 Membandingkan Kerangka Konseptual FASB dengan IAI


Kerangka konseptual yang dikeluarkan oleh FASB pada dasarnya terdapat beberapa perbedaan dengan kerangka konseptual yang

diterbitkan oleh IAI. Berikut merupakan perbandingan dari kerangka konseptual yang terbagi dalam:

1. Tujuan Pelaporan Keuangan

FASB IAI

- Berguna dalam keputusan investasi dan kredit - Menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan
- Berguna dalam menilai arus kas masa depan posisi keuangan

- Berguna untuk klaim terhadap sumber daya dan perubahan di - Memenuhi kebutuhan bersama
dalamnya - Pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya

2. Karakteristik Kuantitatif Informasi Akuntansi

FASB IAI

 Kualitatif Fundamental ● Kualitatif Fundamental


- Relevan - Relevan
- Keandalan - Disajikan dengan jujur
 Kualitatif Peningkat ● Kualitatif Peningkat
- Dapat dibandingkan - Dapat dibandingkan
- Konsiten - Dapat dipahami
- Materialitas - Dapat diverifikasi
- Tepat waktu
3. Elemen Laporan Keuangan

FASB IAI

- Aset - Distribusi kepada pemilik - Aset - Beban

- Kewajiban - Laba komprehensi - Kewajiban - Penyesuaian

- Ekuitas - Keuntungan - Ekuitas - Pemeliharaan

- Beban - Pendapatan - Kinerja - Modal

- Investasi Pemilik - Penghasilan

3
4. Pengakuan dan Pengukuran – Asumsi

FASB IAI

Kelangsungan usaha entitas ekonomi unit moneter Kelangsungan usaha

Periodisitas

 Prinsip  Prinsip

- Biaya historis - Biaya historis


- Pengakuan pendapatan - Nilai kini
- Kesesuaian - Pengakuan
- Pengungkapan penuh - Pelepasan
 Asumsi - Pengungkapan penuh
- Kelangsungan usaha  Asumsi

- Entitas ekonomi - Asumsi Kelangsungan Usaha

- Unit moneter - Accrual basis

- Periodisitas ● Constraint/kendala

- Accrual basis - Keseimbangan antara biaya dan manfaat


 Constraint/kendala - Keseimbangan antara karakteristik kualitatif
- Biaya dan manfaat
- Materialitas
- Praktik Industri
- Konservatisme
1.6 Kritik terhadap Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual dikritik karena masih ditemukan masalah pada pendefinisian dan pengukuran. Di dalam pengukuran masih ada

hal yang tidak jelas seperti persediaan yang diukur berdasarkan beberapa metode, atau IFRS yang menyarankan pengukuran

berdasarkan current cost bukan historical cost.

1) Masalah interpretasi: beberapa metode menghasilkan hasil yang berbeda-beda.

2) Hanya tergantung pada pengamatan yang terjadi tidak disusun secara terstruktur sehingga tidak memenuhi standar.

a) Deskripsi: dari hasil pengamatan lalu dijelaskan sampai pada kondisi tersebut.

b) Preskriptive: kebalikan dari deskripsi dijelaskan karena penyebabnya dijelaskan lebih dulu.

3) Kelemahan rule-based antara lain:

a) Dipengaruhi kelompok dominan (sesuai dengan lingkungan dimana kelompok itu berada) sehingga standarnya tidak berlaku

umum.

b) Kelemahan dalam pendefinisian yaitu pendefinisian elemen-elemen tertentu yang sulit ditentukan kepastiannya.

1.7 Definisi dan Ruang Lingkup PABU


PABU (Prinsip Akuntansi Berterima Umum) dilihat dalam “pengalaman, alasan, kebiasaan, penggunaan, dan kebutuhan praktis, dan

PABU mencakup konversi, aturan dan prosedur-prosedur yang perlu untuk mendefinisi prinsip akuntansi yang berterima pada suatu

waktu tertentu. PABU mencakup pengumuman-pengumuman badan penetapan standar, yaitu pernyataan standar akuntansi keuangan

dari FASB dan interpretasinya. Sumber lain PABU:

1) Pedoman audit dan akuntansi industri dan pernyataan posisi AICPA dan interpretasi akuntansi AICPA.

4
2) Publikasi-publikasi lain dari FASB, seperti buletin teknis, dan pendahulunya. Seperti pernyataan APB.

3) Publikasi-publikasi SEC, seperti terbitan seri akuntansi.

4) Praktik-praktik yang diakui dan sering muncul seperti terefleksi dalam publikasi AICPA tahunan Accounting Treds and

Techniques.

5) Makalah-makalah terbitan AICPA, pernyataan konsep FASB, buku teks dan artikel-artikel.

1.8 Arti Penting Standar Akuntansi dan Pemakai Laporan Keuangan


Standar akuntansi keuangan dibuat untuk tujuan keseragaman laporan keuangan, memudahkan dalam penyusunan laporan keuangan

dan mempermudah auditor atau pembaca laporan keuangan dalam memahami atau membandingkan laporan keuangan dari entitas

yang berbeda. Terdapat empat jenis standar akuntansi keuangan yang berlaku :

1. PSAK-IFRS (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan - International Financial Reporting Standards) adalah SAK yang telah

mengadopsi IFRS dan berlaku di Indonesia.

2. SAK-ETAP (Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) merupakan hasil penyederhanaan standar

akuntansi IFRS termasuk kurangnya penilaian aset tetap, aset tidak berwujud, dan laporan laba rugi yang komprehensif.

3. PSAK Syariah adalah standar yang berpatok pada prinsip hukum agama (syariat) Islam dan digunakan oleh perusahaan yang

melakukan transaksi syariah.

4. SAP (Standar Akuntansi Pemerintah) diterbitkan sebagai peraturan pemerintah (PP) yang diterapkan untuk entitas pemerintah

dalam menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).

1.9 Pendekatan Pasar Bebas dan Kegagalan Pasar dalam Penentuan


Pendekatan pasar bebas dalam menghasilkan standar akuntansi dimulai dari asumsi dasar bahwa informasi akuntansi merupakan sebuah

produk yang bersifat ekonomis, sama seperti barang atau jasa lainnya. Kelebihan pendekatan ini pengungkapan informasi yang optimal

sebanding dengan harga yang optimal dari informasi tersebut. Kelemahan pendekatan ini lebih cenderung diakibatkan karena adanya

kegagalan pasar, seperti alokasi informasi yang belum optimal dan dapat disebabkan oleh keengganan perusahaan mengungkapkan

informasi, adanya penyelewengan informasi dan penyajian informasi akuntansi secara tidaksemestinya Pendukung pendekatan

regulator baik swasta maupun publik menyatakan bahwa ada kegagalan pasar baik secara eksplisit maupun implisit disebabkan karena

pengendalian atas informasi yang bersifat monopoli oleh manajemen, investor yang naif, ketakutan akan kegagalan fungsional,

Penyimpangan perhitungan, keanekaragaman prosedur dan kurangnya objektivitas.

1.10 Teori Regulasi dan Argumen Pihak yang Meregulasi

Teori Regulasi pada umumnya diasumsikan harus diperoleh oleh suatu industri tertentu dan dirancang serta dioperasikan terutama

untuk kepentingannya sendiri. Terdapat dua kategori utama dalam regulasi suatu industri tertentu:

1. Teori-teori kepentingan publik yaitu regulasi diberikan sebagai suatu jawaban atas permintaan publik akan perbaikan dari harga-

harga pasar yang tidak efisien dan tidak adil.

2. Kelompok yang berkepentingan atau teori-teori tangkapan yaitu regulasi diberikan sebagai jawaban atas permintaan dari

kelompok dengan kepentingan khusus, dengan maksud untuk memaksimalkan laba dari para anggotanya.

1.11 Kondisi Overload Standar Akuntansi

Semakin kompleks kegiatan usaha menjadikan standar akuntansi yang dikeluarkan menjadi semakin kompleks. Akibatnya timbul

keluhan bahwa standar akuntansi mendorong bertambahnya beban dalam penyajian laporan keuangan, terutama bagi perusahaan kecil.

Kondisi inilah yang mendorong overload standar akuntansi.

Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya overload standar akuntansi:

1) Munculnya berbagai pertanyaan tentang apa yang harus diungkapkan dan yang tidak perlu diungkapkan.

2) Alasan untuk melindungi kepentingan publik dan membantu investor menghasilkan berbagai regulasi dan pengungkapan

professional dan pemerintahan.

3) Keinginan untuk memuaskan kebutuhan berbagai pemakai yang memerlukan standar yang lebih rinci.

5
Makin banyaknya standar menyebabkan situasi yang tidak praktis dan kompleks. Standar-standar yang ada mendorong semakin

meningkatnya kompleksitas sehingga mempengaruhi biaya penyusunan dan penyajian laporan keuangan baik bagi perusahaan besar

maupun perusahaan kecil.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Empat Kualitas Utama sebuah Laporan Keuangan. URL: Empat Kualitas Utama sebuah Laporan Keuangan – FULCRA.

Diakses Tanggal 23 Februari 2023.

Anonim. 2019. Karangka Konseptual . URL: https://www.studocu.com/id/document/universitas-sam-ratulangi/seminar-akuntansi-

keuangan/materi-1-sak-kelompok-4/13364754. Diakses Tanggal 23 Februari 2023.

Ariantoro,E dan Saputro,A.W.H. 2016. Standar Akuntansi. STANDAR AKUNTANSI (rionbettencourtz.blogspot.com). Diakses Tanggal 27

Februari 2023.

Fransiska,Y.J.,Stephanus,D.S. 2022. Argumen yang mendukung regulasi karena kegagalan pasar. URL: ARGUMEN YANG MENDUKUNG

REGULASI KARENA KEGAGALAN PASAR – Daniel Sugama Stephanus – Accounting, Auditing, Finance, and others…

(wordpress.com). Diakses Tanggal 27 Februari 2023.

Kurniawati. W. 2022. Pentingnya Standar Akuntansi dalam Menyusun Laporan Keuangan. URL:

https://www.kompasiana.com/wiwinkurniawati2752/629f49a1bb448624165e67e2/pentingnya-standar-akuntansi-dalam-

menyusun-laporan-keuangan. Diakses Tanggal 25 Februari 2023

Maulida,D.A., Octaviani,E. Anzani,S. 2022. GAAP/PABU. URL: https://www.studocu.com/id/document/universitas-lambung-mangkurat/

teori-akuntansi/kelompok-6-gaap-pabu/44888882. Diakses Tanggal 25 Februari 2023

Nahari,A.F. 2015. Postulat, Prinsip, dan Konsep. URL: https://www.academia.edu/26144131/POSTULAT_PRINSIP_DAN_KONSEP.

Diakses Tanggal 23 Februari 2023.

Natasya,A. Overload Standar Akuntansi. URL: Overload Standar Akuntansi | PDF (scribd.com). Diakses Tanggal 27 Februari 2023.

Sembiring,S. Peran Karangka Konseptual Akuntani Dalam Pelapora Keuangan Perusahaan.

URL:https://media.neliti.com/media/publications/282608-peran-kerangka-konseptual-akuntansi-dala-

66ef239a.pdf#:~:text=Kerangka%20konseptual%20merupakan%20sistem%20yang%20berhubungan%20dengan

%20tujuan,untuk%20menyelesaikan%20masalah-masalah%20praktik%20pelaporan%20keuangan%20yang%20muncul.

Diakses Tanggal 23 Februari 2023.

Suharli, Michel. Pelaporan Keuangan Sesuai Dengan Prinsip Akuntansi. Indonesia: Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai