3. Tingkat Ketiga : Asumsi, Prinsip, dan Kendala dalam Penyusunan Laporan Keuangan
a. Asumptions (Asumsi) : Dasar dari proses akuntansi
1) Economic entity (Kesatuan usaha) : Perusahaan dipandang sebagai suatu unit usaha
yang berdiri sendiri dan terpisah dari pemiliknya.
2) Going concern (Kontinuitas usaha) : Akuntansi mengansumsikan bahwa suatu
perusahaan akan beroperasi secara terus-menerus dan berdiri dalam jangka panjang.
3) Monetary unit (Unit moneter) : Semua transaksi yang terjadi dinyatakan dalam
bentuk moneter pada saat terjadinya transaksi.
4) Periodicity (Periodisasi) : kegiatan perusahaan berjalan terus dari periode yang sat
uke periode lain dengan volume dan laba yang berbeda.
b. Principles (Prinsip) : Aturan khusus yang mengindikasikan bagaimana kejadian-
kejadian ekonomi harus dilaporkan dalam proses akuntansi.
1) Historical cost (Biaya historis) : Prinsip biaya historis menghendaki penggunaan
harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal, dan biaya.
2) Revenue recognition (Pengakuan pendapatan) : Aliran masuk harta-harta (aktiva)
yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha
selama suatu periode tertentu yang diakui apabila sudah diterima atau terealisasi.
3) Matching (Mempertemukan) : Suatu laporan keuangan yang disajikan, pada
hakikatnya harus mempertemukan secara layak antara biaya-biaya yang dikeluarkan
dengan pendapatan-pendapatan yang diterima selama satu periode akuntansi yang
sama.
4) Full disclosure (Pengungkapan penuh) : Menyajikan informasi lengkap dalam
laporan keuangan yang digunakan untuk mempengaruhi penilaian keputusan
pemakai.
c. Constraints (Kendala): Kemungkinan penyimpangan terhadap prinsip-prinsip
akuntansi
1) Cost-benefit (Biaya-Manfaat) : informasi akuntansi harus memiliki manfaat yang
lebih besar dari pada biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan informasi tersebut.
2) Materiality (Materialitas) : Laporan keuangan hanya diharuskan menyajikan
informasi material atau penting yang dapat mempengaruhi keputusan pengguna
sehingga dapat menimbulkan kesalahan dalam penyajian laporan keuangan.
3) Industry practice (Industri praktis) : Setiap industri memiliki karakteristik laporan
yang berbeda-beda sehingga menimbulkan kesulitan pengguna dalam
membandingkan laporan keuangan perusahaan yang satu dengan yang lain.
4) Conservatisme (konservatif) : Prinsip kehati-hatian dalam menghadapi ketidakpastian
oleh suatu bisnis tertentu untuk menghindari optimisme yang berlebihan dari
manajemen dan pemilik perusahaan terhadap informasi keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Siallagan, Hamonangan. 2020. TEORI AKUNTANSI. Sumatera Utara: LPPM UHN Press
Husna, Annisaa El. 2015. Kerangka Konseptual Akuntansi Tugas 2.
http://annisaaelhusna.blogspot.com/2015/11/kerangka-konseptual-akuntasi-tugas-2.html
(diakses pada Kamis, 23 September 2021)
Saputa. 2019. Asumsi dan Prinsip Dasar Akuntansi Lengkap dengan Artinya.
https://sevenaccounting.net/asumsi-dan-prinsip-dasar-akuntansi/ (diakses pada Kamis,
23 September 2021