Kelompok 1:
1
PEMBAHASAN
BAB II
KONSEPSI AKUNTANSI
A. Pengertian Akuntansi
Pada mulanya pengertian akuntansi menurut Committee on terminology of the
American Institute of Certified Public Accountants bahwa akuntansi adalah seni mencatat,
menggolongkan, dan mengikhtisarkan transaksi dan peristiwa yang paling tidak sebagian
bersifat keuangan dengan suatu cara yang bermakna dan dalam satuan uang, serta
menginterpretasikan hasil-hasilnya.
Akuntansi juga bisa didefinisikan sebagai konsep informasi maupun sebagai sistem
informasi. Sebagai konsep informasi, akuntansi merupakan kegiatan jasa yang menyediakan
informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan, tentang kesatuan-kesatuan ekonomi
yang dimaksudkan agar bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi, dalam
menetapkan pilihan yang pantas di antara berbagai alternatif tindakan. Sedangkan sebagai
sistem informasi, akuntansi merupakan proses yang menjalin sumber informasi, saluran
komunikasi dan seperangkat penerima.
Dan dapat disimpulkn, secara umum akuntansi bisa didefinisikan sebagai seni, ilmu,
sistem informasi yang di dalamnya menyangkut pencatatan, pengklasifikasian dan
pengikhtisaran dengan cara sepatutnya dan dalam satuan uang atas transaksi dan kejadian
yang setidak-tidaknya sebagian mempunyai sifat keuangan serta adanya penginterpretasian
hasil pencatatan dan disajikan dalam laporan keuangan.
Kerangka konseptual akuntansi adalah suatu sistem pertalian yang erat (koheren) dari
tujuan dan konsep-konsep dasar yang saling berhubungan dan saling mengarahkan
terciptanya prinsip-prinsip yang konsisten serta menggambarkan sifat, fungsi dan
keterbatasan akuntansi beserta laporan keuangan.
2
1. Tujuan Pokok Akuntansi
Tujuan pokok akuntansi yaitu memberikan informasi yang bermanfaat untuk
pengambilan keputusan bagi para pemakainya. Untuk dapat menyampaikan informasi
tersebut harus menggunakan alat atau media berupa laporan keuangan. Dan secara
khusus laporan keuangan harus mencapai tujuan memberikan informasi keuangan
yang dapat dipercaya mengenai posisi aktiva, hutang dan modal beserta
perubahannya, sehingga dapat digunakan untuk menaksir prospek arus kas, kondisi
keuangan, prestasi dan potensi perusahaan atau bank dalam menghasilkan laba.
2. Konsep Dasar Pelaporan
Konsep dasar pelaporan merupakan penghubung antara pedoman pelaksanaan dengan
tujuan yang hendak dicapai. Dalam konsep ini harus mampu menjelaskan
karakteristik atau mutu informasi dan elemen-elemen yang akan disajikan dalam
laporan keuangan sehingga fungsi akuntansi sebagai penyedia jasa informasi dapat
menentukan : kepada siapa informasi tersebut ditujukan, tipe-tipe informasi yang
dibutuhkan dan bagaimanakah karakteristik informasi yang dibutuhkan.
a. Karakteristik Mutu Informasi Akuntansi
Pemilihan metode akuntansi, tipe informasi dan format informasi yang diperlukan
akan menentukan nilai kegunaan informasi bagi pengambil keputusan. Untuk itu
informasi yang disajikan harus informasi yang baik dan memberikan manfaat
yang lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh/menyajikan
informasi tersebut.
- Relevansi Informasi Akuntansi : Kualitas primer suatu informasi akuntansi
ditentukan oleh relevansi dan reliabilitasnya. Relevansi dapat diukur melalui
penggunaan informasi tersebut. Informasi yang relevan adalah infromasi yang
menimbulkan perbedaan, dan perbedaan itu dapat meperlemah atau
memperkuat pengharapan yang ada. Informasi juga bisa dikatakan relevan jika
disajikan tepat waktu, karena informasi yang basi atau disampaikan tidak tepat
waktu akan tidak ada gunanya bagi pengambil keputusan.
3
- Reliabilitas Informasi Akuntansi : Informasi yang disampaikan harus andal,
yang dimaksudkan yaitu bebas dalam artian menyesatkan, kesalahan material
dan dapat dipercaya pemakainya yaitu telah disajikan dengan benar atau
secara wajar yang seharusnya disajikan, sehingga dapat mencerminkan secara
tepat mengenai keadaan atau peristiwa ekonomi yang akan disampaikan.
- Komparabilitas atau Daya Banding : Informasi akan semakin bermanfaat
apabila dapat dikaitkan dengan standar ukuran tertentu. Standar ukuran ini
yang akan menjadikan informasi dapat diperbandingkan. Perbandingan
tersebut dapat dilakukan terhadap data dari periode yang berbeda dalam satu
perusahaan, atau dapat pula terhadap data atau informasi dari perusahaan lain
yang sejenis pada periode yang sama. Perbandingan ini untuk
mengidentifikasi kecenderungan atau tren posisi dan kinerja keuangan serta
perubahan posisi keuangan baik secara absolut maupun relatif. Oleh karena itu
pengukuran dan penyajian informasi keuangan dari transaksi atau peristiwa
lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten.
- Konsistensi : Bahwa untuk menyajikan informasi keuangan atau akuntansi
dihadapkan pada berbagai alternatif metode akuntansi. Agar informasi
akuntansi bermanfaat, penggunaan metode akuntansi harus konsisten agar
kekontinuan dan kekomparabelan laporan keuangan tercapai.
b. Elemen-elemen Laporan Keuangan
- Aktiva : yaitu manfaat ekonomi yang dinyatakan untuk sumber-sumber
ekonomi yang dimiliki perusahaan, meliputi barang dan hak-hak yang
memberikan manfaat di masa yang akan datang dan didapat dari transaksi-
transaksi atau peristiwa yang terjadi di masa lalu.
- Hutang/kewajiban : yaitu pengorbanan sumber ekonomis yang mungkin di
masa yang akan datang yang timbul dari kewajiban entitas tertentu dan
menyerahkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lain di masa
mendatang sebagai akibat transaksi atau peristiwa di masa lampau.
- Modal : yaitu jumlah uang yang dinyatakan untuk sisa hak atas aktiva
perusahaan setelah dikurangi seluruh kewajiban.
- Pendapatan : yaitu jumlah kotor dari kenaikan aktiva atau penurunan
kewajiban (atau kombinasi keduanya). Pendapatan timbul dari aktivitas
penjualan barang atau jasa, penyerahan jasa dan aktivitas yang mengakibatkan
diperolehnya pendapatan atau laba bagi perusahaan.
- Biaya : yaitu jumlah kotor dari penurunan aktiva atau kenaikan kewajiban.
Biaya timbul dari kegiatan-kegiatan pembuatan atau pengadaan barang dan
jasa.
- Laba : yaitu selisih lebih antara pendapatan di atas biaya dalam suatu periode,
dan dikatakan rugi apabila terjadi sebaliknya.
3. Prinsip Akuntansi
Prinsip akuntansi dapat bersifat tertulis maupun tidak tertulis sebagai akibat yang
timbul dari pengalaman yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam menyajikan
4
informasi keuangan. Prinsip akuntansi dibutuhkan dalam kondisi yang selalu berubah,
mengingat akuntansi tidak membuat diskriminasi dengan menyelenggarakan
aktivitas-aktivitas yang secara khusus diarahkan untuk memenuhi pihak tertentu, akan
tetapi informasi yang disajikan adalah relevan dengan kepentingan dan memuaskan
berbagai pihak yang menggunakannya. Oleh karena itu penggunaan prinsip akuntansi
menjadi sangat penting agar ada kesamaan dalam hal cara, metode, prosedur tertentu
untuk menghasilkan informasi yang relevan, bersifat netral, dan dapat
diperbandingkan. Adapun prinsip-prinsip tersbut yaitu :
a. Prinsip Harga Perolehan
Dalam prinsip ini ditekankan bahwa aktiva, hutang, modal, penghasilan dan biaya
hendaknya dicatat sebesar harga perolehan yang disepakati oleh kedua belah
pihak yang bertransaksi. Penggunaan prinsip ini didasari bahwa harga tersebut
ditentukan secara obyektif, jumlahnya sudah diketahui melalui bukti-bukti
transaksi.
b. Prinsip Realisasi Penghasilan
Prinsip ini mencakup pengertian, pengukuran dan pengakuan penghasilan.
Penghasilan adalah setiap pertambahan aktiva atau penurunan hutang yang timbul
dari penjualan barang atau jasa selama periode akuntansi tertentu. Pengukuran
penghasilan dapat ditentukan melalui jumlah kas atau ekuivalennya, jumlah aktiva
yang diterima dan jumlah penurunan hutang. Pengakuan penghasilan pada
prinsipnya berdasarkan pada realisasi penghasilan. Dan realisasi penghasilan
dapat ditentukan berdasarkan justifikasi bahwa barang atau jas telah tersedia dan
jumlahnya sudah diketahui secara pasti.
Dalam kaitannya dengan pengakuan penghasilan, maka timbul beberapa metode
pengakuan penghasilan yaitu pertama, pada saat penjualan barang atau jasa. Bila
penjualan barang dan jasa sudah tersedia dan dapat diukur secara pasti, maka
metode ini dapat diterapkan. Contoh : pada lembaga perbankan ketika
memberikan kredit, maka saat komitmen direalisasi seluruh pendapatan non
bunga (provisi, administrasi, biaya taksasi dll) dari kedit tersebut langsung dicatat
sebagai pendapatan. Kedua yaitu pengakuan penghasilan dapat dilakukan pada
saat sebelum melakukan penjualan. Contoh dalam transaksi call option. Ketiga
adalah pengakuan penghasilan didasarkan pada saat penerimaan kas. Metode ini
dapat dilakukan jika risiko terjadinya piutang tidak tertagih atau jangka waktunya
relatif lama.
c. Prinsip Mempertemukan Pendapatan Dan Biaya
Prinsip ini menekankan bahwa hasil aktivitas perushaan selama periode tertentu
yang diuangkan dalam laporan keuangan merupakan hasil dalam periode yang
sama. Untuk dapat mempertemukan pendapatan dan biaya dalam periode yang
sama maka diperlukan metode pengakuan pendapatan dan biaya. Pengakuan
tersebut bisa menggunakan dasar waktu (accrual basis).
d. Prinsip Obyektif
5
Prinsip ini menitikberatkan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan haruslah
didasarkan pada data akuntansi yang didukung oleh bukti-bukti transaksi yang
obyektif. Bukti transaksi yang obyektif dapat diperoleh bila transaksi yang
dilakukan berdasarkan kesepakatan antara pihak-pihak yang bertransaksi.
e. Prinsip Pengungkapan Penuh
Laporan keuangan hendaknya dapat memberikan semua informasi baik yang
bersifat kualitatif maupun kuantitatif yang dapat mempengaruhi interpretasi dan
pengambilan keputusan para pemakainya. Untuk mencapai prinsip ini maka
laporan keuangan harus disusun secara baik sesuai dengan standar akuntansi yaitu
menggunakan istilah-istilah yang tepat, memberikan catatan tambahan,
memberikan lampiran, catatan kaki dan sebagainya.
f. Prinsip Konsistensi
Prinsip ini pada dasarnya bahwa laporan keuangan tersebut harus mempunyai
daya banding. Daya banding ini untuk perusahaan-perusahaan yang sama dalam
periode yang berbeda atau dalam perusahaan yang berbeda untuk periode yang
sama. Daya banding laporan keuangan akan ditentukan oleh konsistensi
penggunaan teori, metode, dasar, pedoman dan praktik akuntansi yang sama
dengan yang diterapkan sebelunya.
4. Asumsi Dan Konsep Dasar Akuntansi
Konsep-konsep akuntansi yang digunakan dalam lingkungan akan sangat dipengaruhi
oleh pengetahuan, pengalaman, kondisi sosial, kondisi ekonomi, politik dan
sebagainya. Konsep ini dapat juga dikatakan sebagai asumsi dasar dalam akuntansi.
Prinsip akuntansi disusun dengan memperhatikan tujuan laporan keuangan, keadaan
perekonomian, keadaan politik, perundang-undangan dan sebagainya yang berkaitan
dengan dunia usaha. Adapun konsep dasar akuntansi antara lain meliputi :
a. Kesatuan Usaha (Business Entity)
Dalam konsep ini diasumsikan bahwa perusahaan merupakan kesatuan usaha
yang terpisah dengan pemiliknya dan akuntansi melihat dari segi perusahaannya.
Adapun laporan keuangan yang disusun adalah laporan keuangan perusahaan,
bukan laporan keuangan pemilik. Adanya pemisahan ini merupakan faktor utama
yang dijadikan pertimbangan untuk membebankan pada kesatuan ekonomi
tersebut yaitu kewajiban mempertanggungjawabkan keuangan perusahaan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.
b. Kesinambungan (Going Concern)
Konsep ini menjelaskan bahwa perusahaan didirikan untuk jangka waktu yang
tidak terbatas dan akan berlangsung secara terus-menerus. Pada asumsi ini akan
memberikan dukungan yang kuat untuk penyajian aktiva berdasarkan harga
perolehannya dan bukan atas dasar nilai kontan aktiva atau nilai yang
direalisasikan pada saat likuidasi.
c. Periode Akuntansi
Konsep ini menjelaskan bahwa rugi dan laba perusahaan dapat diketahui setelah
perusahaan dilikuidasi atau bisa dikatakan tingkat kesuksesan suatu perusahaan
6
hanya dapat diketahui pada saat perusahaan menghentikan usahanya dan
mencairkan seluruh hartanya menjadi kas. Dan pada kenyataannya, keputusan
manajemen banyak dilakukan selama berlangsungnya kegiatan perusahaan. Untuk
mengambil keputusan ini perlu adanya suatu informasi, disinilah laporan
keuangan disusun sebagai sumber informasi. Penyusunan laporan keuangan
beranggapan bahwa umur kegiatan perusahaan yang tidak terbatas tersebut pada
dasarnya merupakan rangkaian kegiatan perusahaan dari beberapa periode. Dan
bagian-bagian periode dari periode yang tidak terbatas ini dikatakan sebagai
periode akuntansi.
d. Pengukuran Dalam Nilai Uang
Penyelenggaraan akuntansi beranggapan bahwa mata uang merupakan alat
pengukur yang berlaku umum terhadap semua kegiatan ekonomi. Penggunaan
satuan mata uang (rupiah) didasarkan pada pemahaman bahwa mata uang
mempunyai nilai yang tetap (stable of price).
e. Penetapan Beban dan Pendapatan
Penentuan laba periodik dan posisi keuangan dilakukan berdasarkan metode
akrual, yaitu berkaitan dengan pengukuran aktiva dan kewajiban serta
perubahannya pada saat terjadinya, bukan hanya sekedar pencatatan penerimaan
dan pengeluaran uang. Dalam penentuan laba periodik terdapat dua masalah :
pengakuan pendapatan selama periode dan penentuan beban yang terjadi
sehubungan dengan usaha untuk menghasilkan pendapatan.
5. Kendala atau Keterbatasan Akuntansi
Informasi yang disajikan harus memiliki karakteristik mutu. Tetapi dalam menyajikan
akan terdapat kendala-kendala. Kendala tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua
yaitu kendala primer dan kendala sekunder misalnya azas konservatif dan
keterbatasan dalam dunia bisnis. Adapun kendala-kendala tersebut yaitu :
a. Azas Manfaat dan Biaya
Untuk mengumpulkan, mengolah dan melaporkan informasi akuntansi diperlukan
biaya. Para pemakai harus mempertimbangkan biaya untuk menghasilkan
informasi. Kesulitannya adalah tidak semua manfaat informasi dapat diukur atau
dibuktikan. Manfaat informasi tersebut dapat dirasakan oleh pihak penyaji dalam
bentuk efisiensi pengendalian dan oleh para pemakai dalam bentuk alokasi
sumber-sumber ekonomi, jumlah pajak yang dibayar, ketaatan terhadap regulasi.
b. Azas Materialitas
Kerangka teoritis/konseptual akuntansi sangat kompleks, namun dalam
penyajiannya harus praktis. Dalam arti hal-hal tidak berpengaruh terhadap
aktivitas usaha harus dikeluarkan dari laporan/catatan akuntansi. Azas ini
mengemukakan bahwa transaksi-transaksi dan lain-lain peristiwa yang tidak
penting/kurang berarti terhadap kegiatan ekonomi perusahaan adalah tidak harus
diperlakukan secara konsekuen dengan prinsip-prinsip akuntansi. Dengan
demikian perlu adanya batasan bahwa bila suatu item dalam hubungannya dengan
laporan keuangan dianggap material kalau mempunyai akibat-akibat yang cukup
7
berarti dalam pengambilan keputusan-keputusan yang dibuat berdasarkan laporan
keuangan tersebut.
c. Azas Konservatif
Azas ini berkaitan erat dengan risiko ketidakpastian di masa yang akan datang.
Azas ini mencerminkan kehati-hatian dalam hal mengakui adanya pendapatan dan
biaya sehingga terhindar dari kemungkinan risiko yang akan timbul di masa yang
akan datang. Perusahaan dalam menghadapi berbagai alternatif harus melaporkan
berdasarkan alternatif yang memberikan keuntungan terkecil. Apabila dalam
aktiva terdapat berbagai penilaian, maka nilai aktiva yang paling rendah harus
diakui, sebaliknya bila dalam hutang terdapat dua atau lebih alternatif jumlahnya,
maka jumlah hutang yang paling besar yang dicatat. Begitu pula bila dalam
pendapatan dan biaya terdapat berbagai alternatif, maka harus dipilih pendapatan
dan biaya yang akan mengakibatkan laba periodik paling rendah.
Dalam kaitannya dengan pengakuan dan penilaian pada azas ini terdapat empat
macam yaitu :
- Pengakuan dan penghasilan. Dalam hal ini penghasilan harus diakui pada saat
realisasinya. Penghasilan adalah setiap nilai yang menambah aktiva. Untuk itu
sangat erat dengan penilaian aktiva yang tidak boleh melebihi harga
perolehannya.
- Dalam hubungannya dengan pengakuan biaya, maka biaya harus dibebankan
pada periode akuntansi sesuai dengan periode pengakuan penghasilan yang
diperoleh dengan biaya tersebut.
- Dalam hubungannya dengan laba, maka laba harus diakui pada saat realisasi.
- Dalam hubungannya dengan pengakuan kerugian, menurut azas ini bahwa
perusahaan harus sudah mengakui semua kerugian hutang yang diketahui baik
yang sudah pasti maupun yang belum pasti. Dalam hal terjadinya hutang
ataupun kerugian yang belum pasti dan dapat dikenal adanya hutang taksiran
yang biasanya ditampung dalam rekening kontinjensi.
d. Kebiasaan-kebiasaan Dalam Dunia Bisnis
Dalam praktik akuntansi secara nyata lebih menginginkan kepraktisan dan aspek
kegunaan, sehingga sering dijumpai penyimpangan-penyimpangan terhadap
prinsip-prinsip akuntansi. Hal ini bisa diperkenankan karena setiap jenis usaha
mempunyai karakteristik dan spesifikasi tersendiri. Badan usaha tidak selalu
menerapkan akuntansi secara konseptual. Hal ini menjadi kendala dalam
memenuhi kebutuhan informasi yang sesuai dengan karakteristik mutu pelaporan.
C. Persamaan Dasar Akuntansi Perbankan
Hak= Kewajiban
8
Aktiva = Pasiva
Kewajiban bank terdiri dari kewajiban terhadap pihak ekternal dan kewajiban terhadp
pihak internal.Kewajiban pada hak eksternal adalah kewajiban kepada kreditur atau pemberi
dana/deposan.Sedangkan kewajiban terhadap internal adalh kewajiban kepada pemilih
modal. Denan demikian persamaan dapat diperluas menjadi: aktiva= hutang + Modal
Bila bank melakukan aktivitas, akan memperoleh dan mengeluarkan biaya. Selisih
pendapatan dengan biaya merupakan laba bank.Laba bank merupakan komponenlaba bank.
Untuk itu persamaannya menjadi:
Atau
Aktiva bank : kas, giro BI, penempatan pada bank lain, seuritas jangka pendek, kredit
yang diberikan, penyertaan, dan aktiva tetap.
Hutang bank : giro nasabah, tabungan, deposito, pinjaman diterima, sedangkan modal
berupa modal disetor maupun laba ditahan. Untuk pendapatan bank bisa berupa pendapatan
bunga dan pendapatan lainnya.Sedangkan biaya bank berupa biaya bunga daniaya lainnya.
Penggunaan nama, struktur dan hubungan anar rekening perlu ada keseragaman agar
laporan yang dihasilkan mudah dipahami dan mudah diperbandingkan. Untuk itu sistematika
rekening per bankan diperlukan. Sistematika rekening bank disusun dengan menggunakan
digit tertentu.Digit pertaman berisi rubric rekening, digit kedua berupa identifikasi jenis
valuta, digit ketiga berisi kelompok kelompok rekening grup, digit keempat berisi kelompok
rekening subgroup dan digit kelima dan seterusnya berisi berupa rincian atau rekenng
individu.
9
Pengelompokan rekening selanjutnya didasarkan pada sifat dan fungsi
rekening.Pengelompokan ini dimaksudkan agar dat menggambarkan posisi aktiva,
kewajiban, modal, pendapatan, beban, komtmen dan kintijensi. Secara rinci seperti dibawah
ini :
Rubik rekening
10
No Rek Nama Rekening No Rek Nama Rekening
2 Kewajiban 2 Kewajiban
20 Kewajiban dalam rupiah 21 Kewajiban dalam valuta asing
201 Giro 211 Giro
202 Kewajiban segera lainnya 212 Kewajiban segera lainnya
203 Tabungan 213 Tabungan
204 Deposito berjangka 214 Deposito berjangka
2041 Pihak terkait dengan bank 2141 Pihak terkait dengan bank
2042 Pihak lain 2142 Pihak lain
205 Sertifikat deposito 215 Sertifikat deposito
206 Surat-surat berharga yang 216 Surat-surat berharga yang
diterbitkan diterbitkan lainnya
2061 SBPU 2161 SBPU
2062 Obligasi 2162 Obligasi
207 Pinjaman yang diterbitkan 217 Pinjaman yang diterima
2071 Pihak terkait dengan bank 2171 Pihak terkait dengan bank
2072 Pihak lain 2172 Pihak lain
208 Beban yang masih harus 218 Beban yang masih harus dibayar
dibayar
209 Kewajiban lain-lain 219 Kewajiban lain-lain
2091 Kewajiban sewa guna usaha 2191 Kewajiban sewa guna usaha
2092 Hutang pajak
2093 Pinjaman subordinasi 2193 Pinjaman subordinasi
20931 Pihak terkait dengan bank 21931 Pihak terkait dengan bank
20932 Hutang bank 21932 Pihak lain
2094 Modal pinjaman 2194 Modal pinjamna
20941 Pihak terkait dengan bank 21941 Pihak terkait dengan bank
20942 Pihak lain 21942 Pihak lain
2097 Rekening antara kewajiban 2197 Rekening antara kewajiban
2098 Rekening perhitungan antar 2198 Rekening perhitungan antar
kantor kredit kantor kredit
2099 Aktiva lainnya 2199 Aktiva lainnya
11
tetap
309 Saldo laba 3129 Lain-lain
3091 Cadangan tujuan 313 Selisih penilaian kembali kativa
tetap
3092 Cadangan umum
3093 Saldo laba yang belum
dicadangkan
13
8022 Kewajiban pembelian kembali 8122 Kewajiban pembelian kembali
aktiva bank yang dijual dengan aktiva bank yang dijual dengan
syarat repo syarat repo
8123 L/C yang irrevocable dan masih
berjalan dalam rangka impor dan
ekspor
8124 Ekseptasi wesel import atas dasar
L/C yang masih berjalan
8125 Penjualan berjangka valuta asing
diselesaikan
8029 Lainnya 8129 lainnya
Pada digit ke dua 0 menunjukkan valuta rupiah sedangkan digit kedua 1 menunjukkan
valuta asing.
101 KAS
Rekening ini digunakan untuk menampung seluruh uang kertas dan uang logam rupiah
maupun valuta asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Termasuk
14
didalamnya adalah mata uang rupiah yang ditarik dari peredaran dan masih didalam
tenggang untuk penukarannya ke Bank Indonesia
Rekening ini digunakan untuk menampung transaksi penarikan dan penyetoran dana
rupiah pada Bank Indonesia.
Rekening ini digunakan untuk menampung semua transaksi dan penyetoran dana baik
dalam rupiah maupun valuta asing pada bank-bank lain sebagai rekening giro.
Rekening ini digunakan untuk menampung semua penanaman dana pada bank lain baik
dalam negeri maupun diluar negeri, dalam bentuk interbank call money, tabungan,
deposito berjangka dan lain-lain yang sejenis, yang dimaksudkan untuk memperoleh
penghasilan.
Rekening ini digunakan untuk menampung semua surat pengakuan hutang, wasel, saham,
oblogasi, sekuritas kredit atau setiap derivative dari sekuritas atau kepentingan lain atau
surat kewajiban dari penerbitan, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan di pasar uang
dan pasar modal.
rekening ini digunakan untuk menampung semua persediaan uang atau tagihan yang
dapat dipersembahkan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjama-
meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau
pembgian hasil keuntungan. Termasuk dalam pengertian kredit yang diberikan adalah
kredit dalam rangka pembiayaan bersama dan kredit dalam proses penyelamatan.
1. Pemegang saham yang memiliki saham 10% atau lebih dari modal disetor.
2. Anggota Dewan Komisaris
3. Anggota Direksi
4. Keluarga pada pihak-pihak 1,2,3
5. Pejabat Bank
6. Perusahaan-perusahaan yang didalamnya terdapat kepentingan dari pihak-pihak
dimaksud diatas yaitu yang kepemilikannya 25% atau lebih
15
1061 PIHAK TERIKAT
107 PENYERTAAN
Rekening ini digunakan untuk menampung semua penanaman dana bank dalam bentuk
saham perusahaan lain untuk tujuan investasi jangka panjang, baik dalam rangka
pendirian, ikut serta dalam lembaga keuangan lainnya, penyelamatan kredit atau lainnya.
Rekening ini digunakan untuk menampung semua pendapatan atau penghasilan bank dari
bunga, provisi, komisi yang diterima pada masa periode bulan berikutnya.
Rekening ini digunakan untuk menampung semua pos yang dimaksudkan untuk
menampung aktiva-aktiva yang tidak dapat digolongkan ke dalam pos-pos tersebut di
atas dan tidak cukup material disajikan dalam pos tersendiri.Misalnya emas batangan,
commerative coin, warkat yang masih harus ditagih, biaya yang ditangguhkan.
Rekening ini digunakan untuk menampung semua beban atau biaya bank baik dari bunga,
provisi, komisi yang masih harus dibayar dimasa periode bulan berikutnya.
Rekening ini digunakan untuk menampung semua aktiva tetap yang dimiliki oleh bank
yang bersangkutan.
Rekening ini diguanakn untuk menampung semua aktiva tetap yang diperoleh dari sewa
guna usaha dengan hak opsi (capital lease) yang perlu dicatat sebagai aktiva tetap dan
kewajiban pada awal masa sewa guna usaha sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran
sewa guna, ditambah nilai sisa yang harus dibayar penyewa guna usaha pada akhir masa
sewa guna usaha.
Rekening ini digunakan untuk menampung semua uang muka pajak, maksudnya pajak
penghasilan badan yang dibayar dimuka.
16
Rekening ini digunakan untuk menampung semua transaksi yang karena sesuatu hal
belum dapat dibukukan secara efektif dalam rekening aktiva yang bersangkutan.
Rekening ini digunakan untuk menampung semua transaksi antar kantor debet yang
secara keseluruhan akan bersaldo nihil setelah dieliminasi dengan rekening perhitungan
antar kantor kredit.
Rekening ini digunakan untuk menampung pos aktiva-aktiva yang tidak dapat
digolongkan ke dalam pos-pos tersebut di atas dan tidak cukup material disajikan dalam
pos tersebut.
KEWAJIBAN
Pada sistematika rekening, untuk menampung pos aktiva-aktiva yang tidak dapat
dijelaskan bahwa pada digit 0 menunjukkan valuta rupiah, sedangkan pada digit 1
menunjukkan valuta asing. Secara umum nomor 20 memuat kewajiban dalam valuta
rupiah terdiri dari :
201 GIRO
Rekening ini digunakan untuk menampung simpanan pihak lain pada bank yang dapat
digunakan sebagai alat pembayarannya dan penarikan dapat dilakukan setiap waktu
dengan menggunakan cek, kartu ATM, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan
cara pemindahan bukuan antara dengan bilyet giro.
Rekening ini digunakana untuk menampung semua kewajiban bank pada pihak lain yang
sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perintah pemberi amanat atau perjanjian yang
ditetapkan sebelumnya. Contoh kewajiban lainnya adalah transfer, penerimaan paja
melalui bank yang masih harus disetor dan Bungan yang masih harus dibayar.
203 TABUNGAN
Rekeing ini digunakan untuk menampung semua simpanan pihak lain pada bank yang
penarikannya anya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu disepakati, tetapi tidak
dapat ditarik dengan cekatau alt yang dipersamakan dengan itu.
17
Rekening ini digunakan untuk menampung semua simpanan pihak lai pada bank yang
penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menururt perjanjian antara
penyimpan dengan bank yang bersangkutan.
1. Pemegang saham yang memiliki saham 10% atau lebih dari modal disetor
2. Anggota dewan komisaris
3. Anggota direksi
4. Keluarga pada ihak-pihak 1,2,3
5. Pejabat bank
6. Perusahaan-perusahaan yang didalamnya terdapat kepentingan dari pihak-pihak
dimaksud diatas yaitu kepemilikannya 25% atau lebih
Rekenig ini digunakan untuk menampung semua deposito berjangka yang bukti
simpanannya dapat diperdagangkan.
Rekening ini digunakan untuk menampg semua surat pengakuan hutang yang diterbitkan
oleh bank, baik berjangka pendek maupun berjangka panjang.
Rekening ini digunakan untu menamng semua pengakuan hutang yang berjangka
pendeyang idtebitkan oleh bank.
2062 OBLIGASI
Rekening ini digunakan untuk menampung semua pengakuan hutang berjangka panjang
ya diterbitkan oleh bank.
Rekening ini digunakan untuk menampung semua fasilitas kredit yang diterima bank dari
bank lain untuk pihak lain termasuk dari Bank Indonesia baik dalam valuta rupiah
maupun valuta asing, danharus dbayar bila telah jatuh tempo. Dalam pengertian kredit
yang diterima tdak termasuk kredit atau pinjaman subordiasi.
18
1. Pemega saham yang memiliki saham 10% atau lebih dari modal disetor
2. Anggota dewan komisaris
3. Anggota direksi
4. Keluarga pada pihak-pihak 1,2,3.
5. Pejabat bank
6. Perusahaan-perusahaan yang didalamnya terdapat kepeningan dari pihak-pihak
dimaksud diatas yaiu yang kepemilikannya 25% atau lebih.
Rekening ini digunakan untuk menampung semua beban yang masih harus dibayar sesuai
dengan konsep akrual yang telah jatuh tempo namun belum diselesaikan.
Rekening ini digunakan untuk menampung saldo rekeing pasiva lainnya yang tidak dapat
dasukan atau digolongkan kedalam salah satu pos yang telah disebutkan diatas.
Rekening ni digunakan untuk meapung semua kewajiban yang timbul dari sewa guna
saha dengan hak opsi, yang perlu dicatat sebagai kewajiban pada awal masa sewa guna
usaha sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha, ditama nilai sisa
yang harus dibayar penyewa guna usa pada akhir masa sewa guna usaha.
Rekening ini digunakan untuk menampung seua beban pajak yang masih harus
diselesaikan di masa yang akan dating oeh persahaan untuk pajak penghasilan badan.
1. Pemega saham yang memiliki saham 10% atau lebih dari modal disetor
2. Anggota dewan komisaris
3. Anggota direksi
4. Keluarga pada pihak-pihak 1,2,3.
19
5. Pejabat bank
6. Perusahaan-perusahaan yang didalamnya terdapat kepeningan dari pihak-pihak
dimaksud diatas yaiu yang kepemilikannya 25% atau lebih.
2094 MODALPINJAMAN
Rekening ini digunakan untuk menampung semua pinjaman yang didukung dengan
instrument yang disebut capital notes, loan stock atau warkat lain yang dapat
dipersamakan dengan itu dan mempunyai sifat seperti ekuitas.
1. Pemegang saham yang memiliki saham 10% atau lebih dari modal disetor
2. Anggota dewan komisaris
3. Anggota direksi
4. Keluarga pada pihak-pihak 1,2 dan 3
5. Pejabat bank
6. Perusahaan-perusahaan yang didalamnya terdapat kepentingan dari pihak-pihak
dimaksud diatas yaitu yang kepemilikannya 25% atau lebih.
Rekening ini untuk menampung semua transaksi karena sesuatu hal yang belum dapat
dibukukan secara efektif dalam rekening kewajiban yang bersangkutan.
Rekening ini digunakan untuk menampung semua transaksi antar kantor kredit yang
secara keseluruhan akan bersaldo nihil setelah dilakukan eliminasi dengan rekening
perhitungan antar kantor debet.
Rekening ini digunakan untuk menampung semua kewajiban-kewajiban bank yang tidak
dapat digolongkan kedalam salah satu pos tersebut diatas dan tidak cukup material untuk
disajikan dalam pos tersendiri, antara lain setoran jaminan. Namun bila cukup material
pos setoran jaminan dapat disajikan tersendiri.
EKUITAS
20
Dalam rekening ini, digit 0 menunjukkan valuta rupiahdan digit 1 menunjukkan valuta
asing. Sedangkan digit 30 menunjukan ekuitas dalam valuta rupiah. Secara terinci ekuitas
suatu bank dibukukan pada rekening sebagai berikut :
Rekening ini digunakan untuk menampung semua bagian hak pemilik dalam bank yaitu
selisih antara aktiva dengan kewajiban bank ke pihak luar.
Rekening ini digunakan untuk menampung setoran modal yang diterima bank atas
penerbitan saham biasa sebesar nilai nominalnya.
Rekening ini digunakan untuk menampung setoran modal yang diterima bank atas
penerbitan saham preferen.
Rekening ini digunakan untuk menampung semua perkiraan tambahan modal disetor
selain telah disebutkan diatas misalnya agio atau modal sumbangan/donasi.
Rekening ini digunakan untuk menampung selisih lebih setoran modal yang diterima
bank sebagai akibat harga saham yang melebihi nilai nominalnya (agio) atau dibawah
nilai nominalnya (disagio)
Rekening ini digunakan untuk menampung semua modal yang diperoleh dari pihak
ketiga, termasuk selisih antara nilai yang tercatat dengan harga jual apabila saham
tersebut dijual.
3029 LAIN-LAIN
Rekening ini digunakan untuk menampung semua saldo rekening lainnya yang tidak
dapat dimasukkan atau digolongkan ke salah satu pos yang disebut sebelumnya.
Selisih penilaian kembali aktiva tetap yang didapat oleh bank akibat penilaian kembali
akan ditampung dalam rekening ini.
21
Rekening ini digunakan untuk menampung saldo laba bersih dari hasil usaha periodic
setelah memperhitungkan pajak, pembagian dividend an koreksi laba rugi masa lalu.
Rekening ini digunakan untuk menampung cadangan yang dibentuk dari laba bersih,
yang tujuan penggunaannya telah ditetapkan.
Rekening ini digunakan untuk menampung cadangan yang dibentuk dari laba bersih yang
bertujuan untuk memperkuat modal.
Rekening ini digunakan untuk menampung laba bersih yang belum ditetapkan tujuan
penggunanya.
PENDAPATAN
Pada kelompok rekening pendapatan, terdapat beberapa digit yang menjadi nomor
rekening. Rekening pendapatan dengan digit kedua bernomor 0 menunjukkan valuta
rupiah, sedangkan bila digit kedua bernomor 1 maka pendapatan tersebut dalam valuta
asing. Secara terinci sebagai berikut :
Rekening ini digunakan untuk menampung semua pendapatan yang merupakan hasil
langsung dari kegiatan usaha bank.
Rekening ini digunakan untuk menampung semua pendapatan dari hasil bunga, provisi
dan komisi kredit baik dari pinjaman yang diberikan maupun dari penanaman yang
dilakukan seperti giro, simpanan berjangka, obligasi dan surat pengakuan hutang lainnya.
Rekening ini digunakan untuk menampung hasil bunga dan transaksi-transaksi di atas
dasar konsep akrual.
22
40112 PROVISI DAN KOMISI KREDIT
Rekening ini digunakan untuk menampung semua pendapatan provisi dan komisi yang
dipungut/diterima dari kegiatan yang berkaitan dengan perkreditan.
Rekening ini digunakan untuk menampung semua pendapatan provisi dan komisi yang
dipungut dari berbagai kegiatan bank setelah kegiatan perkreditan.
Semua hasil usaha bank yang tidak termasuk dalam rekening-rekening pendapatan di
atas, harus ditampung dalam rekening ini.
Semua pendapatan yang benar telah diterima bank dan tidak berkaitan langsung dengan
usaha bank, harus ditampung dalam rekening ini. Contoh pendapatan diluar usaha bank:
pendapatan sewa gedung.
Rekening ini untuk menampung semua keuntungan dari penjualan aktiva tetap dan
inventaris.
4029 LAINNYA
Pendapatan lainnya selain yang masuk dalam kategori pendapatan di atas, dibutuhkan
dalam rekening ini.
Pada kelompok rekening ini, juga selalu rekening yang berdigit keduan dengan nomor 0
menunjukkan valuta rupiah, sedangkan digit kedua dengan nomor 1 menunjukkan beban
dalam valuta asing. Untuk beban dalam valuta rupiah bernomor 50. Rincian untuk
komponen rekening ini adalah :
23
Semua beban yang dikeluarkan dalam rangka kegiatan yang lazim dilakukan sebagai
usaha bank harus ditampung dalam rekening ini.
Rekening ini sering disebut biaya bunga. Intinya rekening ini menampung semua biaya
bunga dan sejenisnya yang berkaitan dengan usaha bank.
Rekening ini dimaksudkan untuk menampung setiap komisi dan provisi yang dikeluarkan
bank untuk mendapatkan dana.
Rekening ini untuk menampung semua beban operasional bank yang tidak dapat
digolongkan dalam rekening sebelumnya.
Rekening ini digunakan untuk menampung provisi dan komisi yang dikeluarkan bank
selain komisi dan provisi yang disebutkan sebelumnya.
Semua biaya yang bersfat umum dan biaya untuk kepentingan administrasi bank
ditampung dalam rekening ini.
Semua biaya penyisihan penghapusan ativa produktif ditampung dalam rekening ini.
Akitva produktif adalah aktiva yang dikuasai bank untuk kepentingan memperoleh
pendapatan utama usaha bank. Penyisihan timbul akibat kolektibilitas aktiva produktif
yang semakin menurun ( tidak sehat )
Semua biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperkerjakan atau kegiatan apapun yang
menggunakan sumber daya manusia ditampung dalam rekening ini. Contoh : gaji, upah.
Rekening ini digunakan untuk menampung semua biaya operasional bank yang
dikeluarkan selain yang digolongkan pada rekening beban sebelumnya.
24
Semua beban atau biaya yang tidak lazim sebagai usaha bank, akan ditampung dalam
rekening ini. Misalnya kerugian penjualan aktiva tetap, denda yang dibayar ke bank
Indonesia akibat pelanggaran regulasi tertentu.
Untuk menampung semua beban non operasional yang tidak dapat digolongkan
sebagaimana pada rekening 502 yang lain.
PENYISIHAN
Rekening ini mirip dengan rekening akumulasi atau cadangan aktiva tetap, hanya saja
rekening ini dikenakan pada rekening aktiva produktif. Rekening ini menggunakan digit
kedua bernomor 0 untuk menunjukan valuta rupiah dan digit kedua dengan nomor 1
untuk menunjukan valuta asing. Secara rinci nomor rekeningnya sebagai berikut :
Rekening ini untuk menampung setiap kerugian akibat tidak tertagihnya penempatan
pada bank lain.
Rekening ini digunakan untuk menampung kerugian akibat tidak tertagihnya penempatan
surat berharga atau akibat penrunan nilai surat berharga yang ditempatkan.
Untuk mencatat setiap penyisihan atas kerugian yang timbul akibat tidak tertagihnya
kredit yang telah diberikan. Semakin buruk kualitas kreditnya semakin besar
penyisihannya.
Untuk menampung setiap penyisihan akibat tidak tertagihnya tagihan karena penyertaan
bank.
Untuk digit kedua sama dengan 0 menunjukan valuta rupiah dan untuk digit kedua sama
dengan 1 menunjukkan valuta asing. Rekening ini dimulai pada digit 7. Secara terperinci
adalah :
25
Rekening ini digunakan untuk menampung setiap akumulasi penyusutan akibat pembebanan
biaya terhadap penggguna aktiva tetap. Besarnya akumulasi ditentukan berdasarkan
presentase tertentu menurut ketentuan perpajakan yang berlaku.
Rekening ini menampung setiap akumulasi penyusutan akibat pembebanan biaya terhadap
penggunaan aktiva sewa guna usaha. Besarnya akumulasi ditentukan berdasarkan presentase
tertentu menurut ketentuan perpajakan yang berlaku.
KOMITMEN
Untuk digit kedua sama dengan 0 menunjukan valuta rupiah dan untuk digit kedua sama
dengan 1 menunjukkan valuta asing. Rekening ini dimulai pada digit 8. Secara terperinci
adalah :
Rekening ini menampung setiap tagihan terhadap kontrak berupa janji yang tak dapat
dibatalkan sepihak dan harus dilaksanakan selama persyaratan dipenuhi.
Untuk pinjaman yang diterima dan telah disetujui tetap bank belum menggunakannya maka
bank harus menatatnya pada rekening ini sebagai rekening administratif.
8019 LAINNYA
Rekening ini digunakan untuk menampung semua transaksi komitmen tagihan yang tidak
dapat digolongkan pada rekening komitmen sebelumnya.
Untuk menampung setiap transaksi komitmen kewajiban terhadap setiap perikatan atau
kontrak yang tak dapat dibatalkansepihak dari dan harus dilaksanakan bila syarat-syarat telah
dipenuhi.
Untuk menampung setiap persetujuan kredit yang diberikan kepada nasabah tetapi belum
ditarik. Nilai yang dibukukan adalah sebesar plafon yang belum digunakan.
26
Rekening ini digunakan untuk menampung setiap transaksi yang menggunakan fasilitas
SKBDN yang tak dapat dibatalkan dalam rangka perdagangan dalam negeri. Untuk L/C
dalam rangka perdagangan luar negeri.
8129 LAINNYA
Rekening ini digunakan untuk menampung komitmen kewajiban yang tidak dapat
digolongkan pada rekening komitmen sebelumnya.
KONTINJENSI
Prinsipnya untuk valuta rupiah pada digit kedua menggunakan nomor 0 dan untuk valuta
asing pada digit angka 1. Rekening kontinjensi dimulai pada angka 9 secara terrinci adalah
Rekening ini digunakan untuk menampung setiap tagihan yang timbul akibat terjadinya atau
tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa dimasa yang akan datang.
Rekening ini digunakan untuk menampung semua garansi yang ditrima dari bank lain.
Garansi ini akan menimbulkan penerimaan bila dikemudian hari terjadi wan prestasi oleh
pihak yang memberikan garansi.
Rekening ini menampung setiap unga yang diperhitungkan dari aktiva produktif yang
bermasalah (non performing) yang belum dapat diakui sebagai pendapatan bunga secara riil
pada periode yang sedang berjalan. Sedangkan secara kredit lancer, pengakuan pendapatan
bunga menggunakan akrual basis sehingga tidak akan masuk rekening ini.
9019 LAINNYA
Rekening ini digunakan untuk menampung semua tagihan kontinjensi yang tidak dapat
digolongkan pada rekening kontinjensi sebelumnya.
Rekening ini prinsipnya untuk menampung setiap kewajiban bersyaat atau yang timbul
akibat terjadinya atau tidak terjadinya satau atau lebih peristiwa yang akan datang.
Rekening ini untuk menampung semua garansi yang diberikan bank dan akan menimbulkan
kewajiban pembayaran bila pihak yang dijamin melakukan wan prestasi atau cidera janji.
27
90211 BANK GARANSI
Rekening ini untuk menampung garansi yang diberikan bank kepada nasabahnya dan akan
menimbulkan kewajiban pembayaran bila pihak nasabah yang dijamin melakukan wan
prestasi atau cidera janji.
Rekening ini untuk menampung semua akseptasi atau kesanggupan membayar surat berharga
yang dilakukan oleh bank.
90127 LAINNYA
Untuk menampung setiap kewajiban kontinjensi yang tak dapat digolongkan pada rekening
kontinjensi sebelumnya.
9021 REVOCABLE L/C ATAU SKBDN YANG MASIH BERJALAN DALAM RANGKA
PERDAGANGAN DALAM NEGERI
Rekening ini digunakan untuk menampung semua jaminan dalam bentuk penerbitan SKBDN
yang dapat dibatalkan (revocable) dalam rangka perdagangan dalam negeri. Untuk ekspor
digunakan L/C dan bervaluta asing.
28
BAB III
Bentuk informasi yang disajikan oleh bagian akuntansi adalah laporan keuangan,
laporan keuangan disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen terhadap pihak-
pihak yang berkepentingan dengan kinerja bank yang dicapai selama periode tertentu. Oleh
karena itu laporan keuangan bank harus memenuhi syarat mutu dan karakteristik kualitatif
seperti yang disampaikan dalam pembahasan kerangka konseptual akuntansi perbankan.
Bank komersial baik bank umum maupun bank perkreditan rakyat diwajibkan
memberikan laporan keuangan setiap periode tertentu. Jenis laporan keuangan yang
dimaksud adalah 1). Laporn keuangan bulanan, 2). Laporan keungan triwulan, 3). Laporan
keuangan tahunan.
Hal yang membedakan laporan keuangan bulanan dan laporan keuangan triwulan
adalah pada laporan keuangan triwulan perlu ditambahkan laporan transaksi valuta asing dan
derivatif, laporan kewajiban penyediaan modal minimum dan laporan mengenai rasio
keuangan bank. Pada laporan keuangan tahunan diharapkan bias memberikan informasi
kinerja perbankan secara menyeluruh, untuk itu laporan keuangan yang disajikan lebih
lengkap, format yang disajikan seperti pada laporan keuangan triwulan, tetapi dilengkapi
dengan laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan komitmen &
kontinjensi. Disamping itu dilengkapi dengan laporan lain yang dipandang perlu seperti
dijelaskan pada sub laporan keuangan tahunan.
PT. Bank X
Neraca Bulanan
Per ...
Posisi
Tgl
Pos-Pos Laporan
AKTIVA
29
1. Kas
2. Penempatan Pada Bank Indonesia
a. Giro Bank Indonesia
b. Sertifikat Bank Indonesia
c. Lainnya
3. Giro pada Bank Lain
a. Rupiah
b. Valuta asing
4. Penempatan pada bank lain
a. Rupiah
b. Valuta asing
PPAP – Penempatan pada bank lain -/-
5. Surat Berharga yang dimiliki
a. Rupiah
i.Diperdagangkan
ii. Tersedia untuk dijual
iii. Dimiliki hingga jatuh tempo
b. Valuta asing
i. Diperdagangkan
ii. Tersedia untuk dijual
iii.Dimiliki hingga jatuh tempo
PPAP - Surat berharga yang
dimiliki -/-
6. Obligasi Pemerintah
a. Diperdagangkan
b. Tersedia untuk dijual
c. Dimiliki hingga jatuh tempo
7. Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)
a. Rupiah
b. Valuta Asing
PPAP - Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali -/-
8. Tagihan derivatif
PPAP - Tagihan Derivatif -/-
9. Kredit yang diberikan
a. Rupiah
i. Pihak terkait dengan bank
ii. Pihak lain
PPAP - Kredit yang diberikan
10. Tagihan akseptasi
PPAP - Tagihan akseptasi -/-
11. Penyertaan
PPAP - Penyertaan -/-
12. Pendapatan yang masih akan diterima
30
13. Biaya dibayar dimuka
14. Uang muka pajak
15. Aktiva pajak tangguhan
16. Aktiva tetap
Akumulasi penyusutan aktiva tetap -/-
17. Agunan yang diambil-alih
18. Aktiva lain-lain
Total Aktiva
PASIVA
1. Giro
a. Rupiah
b. Valuta asing
2. Kewajiban segera lainnya
3. Tabungan
4. Simpanan berjangka
a. Rupiah
i. Pihak terkait dengan bank
ii. Pihak lain
b. Valuta asing
i. Pihak terkait dengan bank
ii. Pihak lain
5. Sertifikat deposito
a. Rupiah
b. Valuta asing
6. Simpanan dari bank lain
7. Surat berharga yang dijual dengan jani dibeli kembali (repo)
8. Kewajiban derivatif
9. Kewajiban akseptasi
10. Surat berharga yang diterbitkan
a. Rupiah
b. Valuta asing
11. Pinjaman yang diterima
a. Rupiah
b. Valuta asing
12. Estimasi kerugian komitmen & kontijensi
13. Kewajiban sewa guna usaha
14. Beban yang masih harus dibayar
15. Taksiran pajak penghasilan
16. Kewajiban pajak tangguhan
17. Kewajiban lain-lain
18. Pinjaman subordinasi
31
19. Modal pinjaman
20. Hak minoritas
21. Ekuitas
a. Modal disetor
b. Agio (disagio)
c. Modal sumbangan
d. Selisih penjabaran laporan keuangan
e. Selisih penilaian kembali aktiva tetap
f. Pendapatan komperhensif lainnya
g. Saldo laba (rugi)
Total Pasiva
PT. Bank X
Laporan Laba/Rugi
Per …
POS-POS Posisi Tgl Laporan
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
1. Pendapatan bunga
1.1. Hasil bunga
a. Rupiah
b. Valuta asing
Jumlah Pendapatan Bunga
2. Beban bunga
2.1. Beban bunga
a. Rupiah
b. Valuta asing
2.2. Komisi dan provisi
Jumlah Beban Bunga
Pendapatan Bunga Bersih
3. Pendapatan operasional lainnya
3.1. Pendapatan provisi, komisi, fee
3.2. Pendapatan transaksi valuta asing
3.3. Pendapatan kenaikan nilai surat berharga
3.4. Pendapatan lainnya
Jumlah Pendapatan Operasional lainnya
4. Beban (pendapatan) penghapusan aktiva produksi
5. Beban estimasi kerugian komitmen dan
kontinjensi
6. Beban operasional lainnya
6.1. Beban administrasi dan umum
6.2. Beban personalia
32
6.3. Beban penurunan nilai surat berharga
6.4. Beban transaksi valas
6.5. Beban lainnya
Jumlah beban operasional lainnya
LABA (RUGI) OPERASIONAL
Pendapatan dan Beban Non Operasional
7. Pendapatan Non Operasional
8. Beban Non Operasional
Pendapatan (Beban) Non Operasional
9. Pendapatan/Beban Luar Biasa
10. Laba/Rugi Sebelum Pajak Penghasilan
11. Taksiran pajak penghasilan -/-
LABA/RUGI TAHUN BERJALAN
Tabel Format Laporan Komitmen dan Kontinjensi Bulanan
PT. Bank X
Per …
Posisi Tgl
POS-POS Laporan
KOMITMEN
Tagihan Komitmen
1. Fasilitas pinjaman yg diterima dan belum digunakan
a. Rupiah
b. Valuta asing
2. Lainnya
Jumlah Tagihan Komitmen
Kewajiban komitmen
1. Fasilitas kredit kepada nasabah yg belum ditarik
a. Rupiah
b. Valuta asing
2. Irrevocable L/C yg masih berjalan dlm rangka impor &
ekspor
3. Lainnya
Jumlah Kewajiban Komitmen
JUMLAH KOMITMEN BERSIH
KONTINJENSI
Tagihan Kontinjensi
1. Garansi yang diterima
a. Rupiah
b. Valuta asing
2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian
a. Rupiah
b. Valuta asing
3. Lainnya
33
Jumlah Tagihan Kontinjensi
Kewajiban Kontinjensi
1. Garansi yang diberikan
a. Bank garansi
Dalam Valuta Rupiah
Dalam Valuta Asing
b. Lainnya
2. Revocable L/C yg masih berjalan dlm rangka impor &
ekspor
3. Lainnya
Jumlah Kewajiban Kontinjensi
JUMLAH KONTINJENSI BERSIH
Tabel Format Laporan Kualitas Aktiva Produktif dan Informasi Lainnya Bulanan
Bank
Posisi Tanggal Laporan
POS-POS
ADP
L K KL D M Jumlah
1. Penempatan pada bank lain
2. Surat-surat berharga kepada pihak ketiga
dan BI
3. Kredit kepada pihak ketiga
a. KUK
b. Kredit yang direstrukturisasi
c. Lainnya
4. Penyertaan pada pihak ketiga
a. Pada perusahaan keuangan non-bank
b. Dalam rangka restrukturisasi kredit
5. Tagihan lain kepada pihak ketiga
6. Komitmen dan kontinjensi kepada pihak
ketiga
JUMLAH
7. PPAP yang wajib dibentuk
8. PPAP yang telah dibentuk
9. Persentase KUK terhadap total kredit
34
diperbandingkan, perlu ditetapkan bentuk penyajian berdasarkan PSAK yang relevan untuk
industri perbankan, PAPI serta ketentuan dan pedoman yang ditetapkan oleh BI. Laporan
keuangan triwulan yang wajib disajikan adalah laporan untuk posisi akhir Maret, Juni,
September dan Desember.
35
Laporan yang wajib disajikan dalam laporan publikasi sekurang-kurangnya terdiri
dari:
- Neraca
- Perhitungan laba rugi dan saldo laba
- Daftar komitmen dan kontinjensi
- Transaksi valuta asing dan derivatif
- Kualitas aktiva produktif dan informasi lainnya
- Perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum
- Rasio keuangan
II. Laporan Keuangan Triwulan Posisi Juni
Format dan cakupan laporan keuangan triwulan untuk posisi Juni yaitu sama
dengan format laporan keuangan triwulanan untuk posisi Maret dan September dengan
beberapa tambahan yang ditetapkan sebagai berikut:
a) Bagi bank yang merupakan bagian dari suatu kelompok usaha, selain menyajikan
laporan keuangan bank secara individu dan laporan keuangan bank secara
konsolidasi dengan anak perusahaan, bank wajib menyajikan neraca, laporan laba
rugi, laporan perubahan ekuitas, daftar komitmen dan kontinjensi perusahaan induk
di bidang keuangan yang merupakan hasil konsolidasi dari seluruh perusahaan di
dalam kelompok bidang keuangan sesuai dengan standar akuntansi berlaku. Dalam
hal kelompok usaha tidak memiliki perusahaan induk di bidang keuangan, bank
wajib menyajikan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan daftar
komitmen dan kontinjensi perusahaan induk yanng merupakan hasil konsolidasi dari
seluruh perusahaan di dalam kelompok usaha sesuai dengan standar akuntansi
berlaku.
b) Neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk di bidang keuangan atau perusahaan
induk wajib disaikan dalam bentuk perbandingan dengan posisi yang sama pada
tahun sebelumnya.
III. Laporan Keuangan Triwulanan Posisi Akhir Desember
Format dan cakupan laporan keuangan publikasi triwulanan untuk posisi Desember
adalah sama dengan format dan cakupan laporan keuangan untuk posisi Maret, Juni dan
september dengan beberapa tambahan:
- Bagi bank yang merupakan bagian dari suatu kelompok usaha, selain menyajikan
laporan keuangan bank secara individu dan konsolidasi dengan anak perusahaan,
36
bank wajib menyajikan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan
daftar komitmen dan kontinjensi perusahaan induk di bidang keuangan yang
merupakan hasil konsolidasi dari seluruh perusahaan dalam kelompok bidang
keuangan sesuai dengan standar akuntansi berlaku. Dalam hal kelompok usaha
tidak memiliki perusahaan induk bidang keuangan, bank wajib menyajikan
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan daftar komitmen dan
kontinjensi perusahaan induk yang merupakan hasil konsolidsi dari seluruh
perusahaan dalam kelompok usaha sesuai dengan standar akuntansi berlaku.
- Laporan keuangan yang dimaksud dalam poin 1 wajib diaudit oleh Akuntan
Publik dan wajib dicantumkan nama Akuntan Publik yang bertanggungjawab,
nama kantor Akuntan publik dan opini yang diberikan.
- Format neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk di bidang keuangan atau
perusahaan induk disesuaikan dengan neraca dan laporan laba rugi disajikan
dalam laporan audit.
- Neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk di bidang keuangan atau
perusahaan induk wajib disajikan dalam bentuk perbandingan dengan posisi yang
sama pada tahun sebelumnya.
Tabel Format Neraca Triwulanan
Bank:
Tanggal:
Bank Konsolidasi
Posisi Posisi
Pos-Pos Tgl Tahun Posisi
Lapora Sebelumny Tgl Posisi Tahun
n a Laporan Sebelumnya
AKTIVA
1. Kas
2. Penempatan pada Bank
Indonesia
a. Giro Bank Indonesia
b. Sertifikat Bank Indonesia
c. Lainnya
3. Giro pada bank lain
a. Rupiah
b. Valuta asing
4. Penempatan pada bank lain
a. Rupiah
b. Valuta asing
37
PPAP - Penempatan pada
bank lain -/-
5. Surat Berharga yang dimiliki
a. Rupiah
i. Diperdagangkan
ii. Tersedia untuk dijual
iii. Dimiliki hingga jatuh
tempo
b. Valuta asing
i. Diperdagangkan
ii. Tersedia untuk dijual
iii. Dimiliki hingga jatuh
tempo
PPAP - Surat berharga yang
dimiliki -/-
6. Obligasi pemerintah
a. Diperdagangkan
b. Tersedia untuk dijual
c. Dimiliki hingga jatuh
tempo
7. Surat berharga yag dibeli
dengan janji dijual kembali
(Reverse repo)
a. Rupiah
b. Valuta asing
PPAP - Surat berharga yang
dibeli dengan janji dijual
kembali -/-
8. Tagihan derivatif
PPAP - Tagihan derivatif -/-
9. Kredit yang diberikan
a. Rupiah
i. Pihak terkait dengan
bank
ii. Pihak lain
b. Valuta asing
i. Pihak terkait dengan
bank
ii. Pihak lain
PPAP - Kredit yang diberikan
-/-
38
10. Tagihan akseptasi
PPAP - Tagihan akseptasi -/-
11. Penyertaan
PPAP – Penyertaan
12. Pendapatan yang masih akan
diterina
13. Biaya dibayar dimuka
14. Uang muka pajak
15. Aktiva pajak tanggungan
16. Aktiva tetap
Akumulasi penyusutan aktiva
tetap -/-
17. Aktiva sewa guna
Akumulasi penyusutan aktiva
sewa guna -/-
18. Agungan yang diambil alih
19. Aktiva lain-lain
PASIVA
1. Giro
a. Rupiah
b. Valuta asing
2. Kewajiban segera lainnya
3. Tabungan
4. Simpanan berjangka
a. Rupiah
i. Pihak terkait dengan
bank
ii. Pihak lain
b. Valuta asing
i. Pihak terkait dengan
bank
ii. Pihak lain
5. Sertifikat deposito
a. Rupiah
b. Valuta asing
6. Simpanan dari bank lain
7. Surat berharga yang dijual
dengan janji dibeli kembali
(repo)
8. Kewaiban derivatif
39
9. Kewajiban akseptasi
10. Surat berharga yang
diterbitkan
a. Rupiah
b. Valuta asing
11. Pinjaman yang diterima
a. Fas. Pendanaan jangna
pendek BI
b. Lainnya
i. Rupiah
Pihak terkait dengan
bank
Pihak lain
ii. Valuta asing
Pihak terkait dengan
bank
Pihak lain
12. Estimasi kerugian komitmen
& kontinjensi
13. Kewajiban sewa guna usaha
14. Beban yang masih harus
dibayar
15. Taksiran pajak penghasilan
16. Kewajiban pajak tangguhan
17. Kewajiban lain-lain
18. Pinjaman subordinasi
a. Pihak terkait dengan bank
b. Pihak lain
19. Moda pinjaman
a. Pihak terkait dengan bank
b. Pihak lain
20. Hak minoritas
21. Ekuitas
a. Modal disetor
b. Agio (disagio)
c. Modal sumbangan
d. Selisih penjabaran laporan
keuangan
e. Selisih penilaian kembali
aktiva tetap
f. Laba (rugi) yg belum
40
direaisasi dengan surat berharga
g. Pendapatan komperhensif
lainnya
h. Saldo laba (rugi)
Total Pasiva
PT. BANK X
LAPORAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Per ...
Bank Konsolidasi
Posisi Posisi
Pos-Pos Tgl tgl
Lapora Posisi Tahun Lapora Posisi tahun
n sebelumnya n sebelumnya
KOMITMEN
Tagihan Komitmen
1. Fasilitas pinjaman yang diterima
dan belum digunakan
a. Rupiah
b. Valuta asing
2. Lainnya
Jumlah tagihan komitmen
Kewajiban komitmen
1. Fasilitas kredit kepada nasabah
yg belum ditarik
a. Rupiah
b. Valuta asing
2. Irrevocable L/C masih berjalan
dlm rangka impor & ekspor
3. Lainnya
Jumlah kewajiban komitmen
JUMLAH KOMITMEN BERSIH
KONTINJENSI
Tagihan kontinjensi
1. Garansi yang diterima
a. Rupiah
41
b. Valuta asing
b. Pendapatan bunga dalam
penyelesaian
a. Rupiah
b. Valuta asing
3. Lainnya
Jumlah tagihan kontinjensi
Kewajiban kontinjensi
1. Garansi yang diberikan
a. Bank garansi
Dalam valuta rupiah
Dalam valuta asing
Jumlah kewajiban kontinjensi
JUMLAH KONTINJENSI
BERSIH
PT Bank X
Laporan Transaksi Valuta Asing dan Derivatif
Per….
Transaksi Bank
Nilai Pasar dari Tagihan dan Nilai Kontrak
Kontrak Kewajiban Dengan Netting
Derivatif Agreement
A. Terkait dengan Nilai
Tukar
1. Spot
42
2. Forward
3. Option
a. Purchased
b. Written
4. Future
5. Swap
6. Lainnya
B. Terkait dengan Suku
Bunga
1. Forward
2. Option
a. Purchased
b. Written
3. Future
4. Swap
5. Lainnya
C. Lainnya
J U M LAH
Tabel 3.9. Format Laporan Kualitas Aktiva Produktif dan Informasi Lainnya
43
Tabel 3.10 Format Laporan Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
PT Bank X
44
Laporan Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Per…
KETERANGAN
I. KOMPONEN MODAL
A. Modal Inti
1. Modal Disetor
2. Cadangan Tambahan Modal (Disclosed Reserves)
a. Agio Saham
b. Disagio (-/-)
c. Modal sumbangan
d. Cadangan umum dan tujuan
e. Laba tahun – tahun lalu setelah diperhitungkan pajak
f. Rugi - rugi tahun lalu (-/-)
g. Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan pajak – 50%
h. Rugi tahun lalu berjalan (-/-)
i. Selisih penjabaran lap. Keuangan kantor cab. Luar negri
1) Selisih lebih
2) Selisih kurang (-/-)
j. Dana setoran modal
k. Penurunan nilai penyertaan pada portofolio tersedia untuk dijual
3. Goodwill
B. Modal Pelengkap
(maks. 100% dari modal inti)
1. Cadangan Revaluasi Aktiva Tetap
2. Cadangan Umum PPAP (Maks 1,25 dari ATMR)
3. Modal pinjaman
4. Pinjaman subordinasi
5. Peningkatan harga saham pada portofolio tersedia untuk dijual (45%)
II. TOTAL MODAL INTO DA MODAL PELENGKAP (A+B)
III. PENYERTAAN (-/-)
IV. TOTAL MODAL (II-III)
V. AKTIVA TERTIMBANGG MENURUT RESIKO (ATMR)
VI. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG
TERSEDIA (IV:V)
VII. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG
DIWAJIBKAN
PT BANK X
45
PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN
Per…
I. Permodalan
1. CAR
2. Aktiva tetap terhadap modal
II. Aktiva Produktif
1. Aktiva produktif bermasalah
2. NPL
3. PPAP terhadap aktiva produktif
4. Pemenuhan PPAP
III. Rentabilitas
1. ROA
2. ROE
3. NIM
4. BOPO
IV. Likuiditas
LDR
V. Kepatuhan (Compliance)
1. a. Persentase Pelanggaran BMPK
a.1. Pihak Terkait
a.2. Pihak Tidak Terkait
b. Presentase Pelampauan BMPK
b.1. Pihak Terkait
b.2. Pihak Tidak Terkait
2. GWM Rupiah
3. PDN
PT BANK X
LAPORAN PENGURUS BANK
Per…
PEMILIK BANK
Tn. X :
Publik :
PENGURUS BANK
Komisaris Direksi
Komisaris Utama : Direktur Utama :
Komisaris : Direktur :
Komisaris : Direktur :
46
Komisaris : Direktur :
Tabel 3.13 Pedoman Perhitungan Rasio Keuangan
2. NPL
(Kredit bermasalah a. Kredit merupakan
47
terhadap total kredit yang diberikan
kredit) pada piha ketida
(tidak termasuk kredit
pada bank lain)
b. Kredit bermasalah
adalah kredit dengan
kualitas kurang lancar,
diragukan dan macet.
c. Kredit bermasalah
dihitung secara gross
(tidak dikurangi
PPAP)
d. Angka dihitung per
posisi (tidak
disetahunkan)
3. PPAP terhadap
aktiva produktif
(penyisihan
penghapusan aktiva
produktif terhapdap a. Cakupan komponen
total aktiva aktiva produktif sesuai
produktif) ketentuan kualitas aktiva
produktif yang berlaku
4. Pemenuhan PPAP b. Angka dihitung per posisi
(penyisihan (tidak di setahunkan
penghapusan aktiva
produktif yang telah
dibentuk terhadap
penyisihan
a. Pehitungan penyisihan
penghapusan aktiva
penghapusan aktiva
produktif yang
produktif yang wajib
wajib dibentuk)
dibentuk dilakukan
sesuai ketentuan berlaku
III.Rentabilitas a. Perhitungan laba
1. ROA sebelum pajak
disetahunkan
b. Rata – rata total asset
48
2. ROE a. Rata – rata equity
b. Perhitungan modal inti
dilakukan berdasarkan
ketentuan kewajiban
penyediaan modal
minimum
a. Pendapatan bunga
bersih;
3. NIM Pendapatan bunga –
beban bunga
b. Pendapatan bunga
disetahunkan
c. Aktiva produktif yang
diperhitungkan adalah
aktiva produktif yang
menghasilkan
49
b. Persentase
Pelampauan
BMPK
b.1. Pihak Terkait
b.2. Pihak Tidak
Terkait
Perhitungan persentase
2. GWM Rupiah GWM pada posisi laporan
(Persentase Giro dilakukan sesuai
Wajib Minimum ketentuan GWM yang
Rupiah) berlaku.
3. PDN (Persentase
Posisi Devisa Perhitungan persentase
Neto) PDN pada posisi laporan
dilakukan sesuai
ketentuan PDN yang
berlaku.
52
Untuk transparasi laporan keuangan, bank wajib pula memuat informasi yang terkait
dengan kegiatan di dalam kelompok usaha, yang terdiri dari :
a. Struktur kelompok usaha bank, yang disajikan sampai dengan pemilik
terakhir (ultimate shareholder), serta struktur keterikatan kepengurusan
dan pemegang saham yang bertindak atas nama pemegang saham lain
(shareholders acting in concert). Pengertian pemegang saham yang
bertindak atas nama pemegang saham lain adalah pemegang saham
peroarangan atau perusahaan/badan hukum yang memiliki tujuan bersama
yaitu mengdalikan bank, berdasarkan atau tidak berdasarkan suatu
perjanjian;
b. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
(related party transaction), dengan memperhatikan hal-hal sebagai berkut:
1) Informasi transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa disajikan baik yang dilakukan bank maupun yang dilakukan
oleh setiap perusahaan atau badan hukum di dalam kelompok usaha
bank yang bergerak di bidang keuangan;
2) Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah pihak-pihak
sebagaimana diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) yang berlaku;
3) Jenis transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa, antara lain meliputi:
a) Kepemilikan silang (cross share holdings);
b) Transaksi dari suatu kelompok usaha yang bertindak untuk
kepentingan kelompok usaha yang lain;
c) Pengelolaan likuiditas jangka pendek yang dipusatkan dalam
kelompok usaha;
d) Penyediaan dana yang diberikan atau diterima oleh perusahaan lain
dalam satu kelompok usaha;
e) Eksposur kepada pemegang saham mayoritas antara lain dalam
bentuk pinjaman, komitmen, dan garansi;
f) Pembelian atau penjualan aset dengan perusahaan lain dalam suatu
kelompok usaha, termasuk yang dilakukan dengan repurchase
agreement.
c. Pemberian penyediaan dana, komitmen maupun fasilitas lain yang dapat
dipersamakan dengan itu dari setiap perusahaan atau badan hukum yang
berada dalam satu kelompok usaha dengan bank kepada debitur yang telah
memperoleh penyediaan dana dari bank.
5. Aspek Transparasi Sesuai PSAK, Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI),
dan Laporan Keuangan Publikasi Triwulan
53
Laporan keuangan tahunan wajib memenuhi seluruh aspek pengungkapan
(disclosure) sebagaimana ditetapkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
dan PAPI yang berlaku. Pengungkapan tersebut sekurang-kurangnya terdiri dari :
a. Laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan laba rugi, dan lapporan
perubahan ekuitas;
b. Komitmen dan kontijensi;
c. Juumlah penyediaan dana kepada pihak terkait;
d. Kualitas aktiva produktif, kredit properti, dan kredit yang direstrukturisasi;
e. Penyisihan penghapusan aktiva produktif yang telah dibentuk
dibandingkan dengan penyisihan penghapusan aktiva produktif yang
wajib dibentuk;
f. Persentase pelanggaran dan pelampauan Batas Maksimum Pemberian
Kredit;
g. Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Capital Adequacy
Ratio);
h. Transaksi spot dan transaksi derivative;
i. Rasio posisi devisa neto;
j. Beberapa rasio keuangan bank;
k. Aktiva bank yang dijaminkan; dan
l. Kredit Usaha Kecil (KUK)
6. Eksposur dan Manajemen Risiko
Informasi mengenai eksposur dan manajemen risiko sekurang-kurangnya mencakup
informasi mengenai identifikasi risiko (risk identification) dan pengukuran terhadap
risk exposure yang dihadapi bank (risk measurement) serta praktik manajemen risiko
lainnya yaitu pemantuan (risk monitoring) dan pengendalian risiko (risk controlling).
7. Informasi Lain
Cakupan dalam informasi lain terdiri dari:
a. Langkah-langkah dan rencana dalam mengantisipasi risiko pasar atas
transaksi mata uang asing baik karena perubahan kurs maupun fluktuasi
suku bunga, termasuk penjelasan mengenai semua pinjaman dan ikatan
tanpa proteksi, serta hutan yang suku bunganya berfluktuasi atau yang
tidak ditentukan terlebih dahulu;
b. Transaksi-transaksi penting lainnya dalam jumlah yang signifikan; dan
c. Informasi kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan public
(subsequent event).
54
Daftar Pustaka
Taswan. 2012. Akuntansi Perbankan “Transaksi dalam Valuta Rupiah” Edisi Ketiga.
Yohyakarta: UPP AMP YKPN
55