Anda di halaman 1dari 124

Deddi Nordiawan

Ayuningtyas Hertianti

s
+== g'
il}ffi!
c

,.E--*e
:: iq{.e
+ fuc =*€ *€ b# I
i7.61
rR

. FEUI
;EKT(IR PUBLIK
n Penerbit
Salemba Empat
Iil r'^
,, Publik

rti, Ita
a yang
a vang

n dan
:erima

awan, DAF3"&ffi 6ffi9


sudah

)enar-

-:r -'ri - '-aS4!tAlE


r.-:i- LIggL*de
!e

- '.3 " :. rAl; $VUKUR ffiAf* {J*AP&6'd TF.ffi[tWA K,&SiH

P ts ry us& h't ["3 *.*tis{ *ru

.t
,J
ri

. !! L {i

::: : p: GiJLASE *e},i $Te'U*Affi 83$ SfiKT*ffi $$Li#e-$K

t:

-l i:

..:.]
I

t i/
I

I
I

f
Akuntansi Sektor P ublik

BAB 3 ORGANISASI SEKTOR PUBLIK 49


Pemerintah 49
Universitas. 57
Rumah Sakit ........... 59
Yayasan 6I
Partai Politik......... 62
Pertanyaan. 63

BAB 4 KONSEP ANGGARAN 65

Proses Akuntansi Manajemen di Sektor Publik 65


Anggaran SektorPub1ik......... 69

|enis-jenis Anggaran 7I
Siklus Anggaran 72
Sistematika Anggaran .. 73

F
Pertanyaan. 77

BAB 5 PENDEKATAN PENYUSUNAN ANGGARAN.............. 79

Pendekatan Tradisional. 79
Pendekatan Kinerja 82
Pendekatan Sistem Perencanaan, Program, dan Anggaran Terpadu (Planning,
Programming, and Budgeting System-PPBS).............. 86
Pendekatan Zero Based. 92
Pertanyaan 96

F
BAB 6 TEKNIK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK 97

Akuntansi Dana (Fund Accounting)................... 97

rl
Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)................... 100

i1 Akuntansi Komitmen (Commitment Accounting) .............. .. 101


T
I Sasis Akuntansi dan Fokus Pengukuran 103

l Pertanyaan I23
i

l
EIAB 7 LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK 125
Tuiuan dan Fungsi Laporan Keuangan Sektor Publik r25
Pengguna Laporan Keuangan Sektor Publik.......... t27
Laporan Keuangan Sektor Publik di Indonesia t29
Pertanyaan r42
[-ampiran 1................... r43
Lampiran 2................... 148

&AB 8 PENGUKURAN KINERJA 157


Pengertian tentang Pengukuran Kinerja r57
\ alue for Money 160
Pelaporan Kinerja r64
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah r67
Pertanyaan t72

EAts 9 AKUNTANSI PEMERINTAH DI AMERIKA SERIKAT 173


iurnal Anggaran... 175
iurnal Pendapatan .......... 176
Jurnal Belanja 178
iurnal Penyesuaian 181
Iurnal Penutup 184
Pertanyaan 188

tT.B 1O AKUNTANSI PEMERINTAH DI INDONESIA 191

Slstem Akuntansi Pemerintah Pusat .................... 191


Srstem Akuntansi Pemerintah Daerah 20r
Pertanyaan 207

OAFTAR PUSTAKA D-1


T)EKS l-1
PENDAHULUAN

atramkehidup*n sehari-irari, keberadaan organisasi sektor publik sangat dekat dan


dapat clilihat di sekitar kita. Institusi pemedntahan. partai politik, ta'mir rnesjid,

'ekol*h, rumah sakit, dan puskesmas adalah contch organisasi sektor publik yang nrudah
rlrtcrnrri kcsehari.iu rn*svarlkat. 5i,'nrLru ()rganisas! terscbut nrcnl'etiiilkrn pelayanan
'-!.rliun
'L.agl rlasvaraliat, seperti pendidikan, kesehatan, dan jasa-jasa lainnya, dalam bentuk
!.ciar-anan publik sernata-mata untuh kesejahteraan {welfiire) masyarakatnya.

I)ertgan dcrrrikian, ap.Ikair rcklor puhlik itu sebcnarnya? Apa karakreristik khas
' r s.lnirtsi sck!,rt' publik? 13ag:rimana implikrsi karaktcriskrik telscbirt pada akurrtlnsi
..ktnr'pLrhlik?

SEKTOR PUBLIK DAN PERBANDINGANNYA DENGAN


SEKTOR KOMERSIAL
-)clirii'i ler)t.ulg rcktor pulilik tialam perkcrrrbangilr'lnva meniadi perdebatan sentliri,
k;.i',r:,-tsnva sejakdisiplin ilmu akun{ansi sektar publik berkernbang. lsti}ah p*blik sendiri
:--rtniliki makna yang berbeda di setiap bidang ilmu yang berbeda. Pengertian publik rti
-idrnu ckrtttonti telttu berheda dengarr pengertiirn publik di ranlh politik, hukum, atau
-rrnlivr. Hal ini menyebatrkan tidak mud.ah memberikan pemahaman yang kual kepada
:-.:r.'-rr.rkat tnengenai pengertian sektor publik dalam konteks akuntansi sektor publik.

Itnqertian sektor publik dapat kita ketahui rnelalui perbandingan sektor ini dengan
*kir': klrttersi.ii, Ada beberapa pcrsiimilan dan perbcdilan yallg cJapat dibandingkan antara
*<d','rrl','a. Sebeiun: mernbahas perbedaln-pcrbedaannya, kita pedu memahami trahwa
publik
lg$p.:'tti€ffiiliki irisan )-.Ins nrcnradi persamaan dengan sektor komersial.
kesa*l$an'lerssbut antara lain sebagar ber iku t.
Afu rmt:*,qi,lcleror lrr I'iii

t. Keduanya rnerripakan i:agian,yan${ tidak te rpisahhan rial..rrn sehnah sislrill pe r*kono::tian


iltisirrvlll yiug scLrrJ hcrsantl-sirml rrrcrrggurrl,l,u: \r.rrrllcr rl;rr.r ,.lal*nt sislr'ni
perekonomian tersebut, traik sumber elaya tirr*r:si,ll, rnu.riial, m;lupr:il *ianr,lsiir" K*clualrl'a
iugr nal i rtq hertri:ns.tksi tl;r' r :tt*'tti:ttI uIi k.rrt
\lrnlh{r.l.iri cLc,ri,':n j\rIfig ierh.ti.i. iritittk rtturt..tg'lli
Kedulrtr.t sar)]iI sar]].1 rtrerrgitit.i.rlri
tu.;uau'tujuririnl u. ()leh klrcrta illr. kr'tlrr"trLvir tlnlir iJll'r i nlt'irr:i;i.i iiuirtrtuhirt Linluk
melakukall rr:anaj erne:l keriangan dengan bai k"

-1. {eeiuxrr,va mrr}rpnnyai pola r:ranajrmrll }(clrar,y;*11 l-a:ri,l :;iririr 1'Gng dir:rr,liai ciari
pererlcanaan sarlliai ltr:rt$entl;Llr.rtl 11i rnatra llengqriltllrr lrl:l: :ri,:,:,<; n:r:i:j;.titri kei:utuhatr
dtiam nal rrlr.
.1. Dalirm beberapa hal, kedu*nya tiittrJlt lruehrk \:rr!!i :3u'i.1. \il"riinYt.
nrfllryu11r.'e1
penrerintrah rxer:yerJiakan alat transportrrsi prrl:lik, i*n:rnlara ;ela iLrga pil:ak srr-lsta
vang bergcr.tk ,-li ,cktor villlg \.iniir .l,rti m.'ttvc.li;k.trr :.rr.rttir ll,l'r\p,,:[;t.i t.tttiLt!]] utttLiii
masvur.tkat-

Semsntaia itu, hal-hill Llrnunl ,v;u:g rri'mir*r.l;rkrrr {.};{;r*ii*si r,rkl{}r p*irlik il*ng:1n pcr*snhann
ctri seiltor kr:inersial satarii signilikan *ri*lirh rcbiig;i b.'ri}.Ltl.

l. 'lujuan Org.rnirtsi

Perus;ilrilan komersialhertuirlrn nlenlaksillalkan ke str;1:leririlr !.jtrintrganq $ah;lm *reii'li*i

penciptaan keuntttugan, sedangk*n crganisiisi '-;ktitr rirl :,' rr'ii r':i.ttl tnr'lr1l1$ki1tkix1
ke sejaltte raiur mas)'arirklt melah:i peiar,anan. i)e *ga:i k.il.t ,.riil. irL:i'lsirh;l;!11 r1l'r'up.tl;,111

org;rnisasi yang dijalankan untuk ;lrrnc:lri i;ri:r af;iu proiit ilrrrlri L,;-jsi?ir'd), se,-f*nglian
orgirnisirsi seislilr pLlhlik fferupaiien *rganis;lsi ynng ilii*lii:rk;rri brl'.rrr: ri*luk rrrciriirri
lrrba ( roil-pr oli I trritt ttcd).
2. Strmber-sumber Pendarrarrr
Perusahaan komersial dieianai nl*!.ri'.ii h;rlil op*rari l'.'ruqah*an hr:rsanqklrlan. selrirr
inveslxsi dari pe*reglng s;ihan. Sefircntarr itu. sesu;rj rlcr:g;iir l$ir-lrnn1,*, orgmrlirsi
sckt,rlpublrk rtrend.irtai (rlarrd\in\lr ri.l.ik nr.luirr r ltlr.i rilrrr.]\: tL'i.rl.1r rrrcialui e.rra khu'rtr
bcn4:a sumhaug;rn alail donasi yang trersifat suh*r*i;r. L ntul, i.)rl) ilrig i:erbe*iuk
' orgrrninsi pernerinl;lhan, sullibrr peirdar:ailn cliperr.;lctr mel*lui pcnerirnaan p*.iak,
retribrisi, hibali, atau snnbangan hinnva. lli *rganisasi sekt$r pubiih iain, suurtrcr
pentiatt.i,:ii trisa berupa iuran anggota, subri.lr, at.rLr surrtbiilrgart r.llu'i (lr)11i1trrr.
3. Peratui'.tr'. :r('ru!r\iingJrl
Organisasi sel';ior publlk, klrusr.rsnvrl lemtuig;r per:*rlnt;lh. ir;lrils rrrelatr{ukan aktivitasuva
sesuai ciertg:',:r lc:-"tiurr:r 1..,,'t'itnLlrn::.til 1'ang 1,".'r'i.tl..r-i. i]t',:it'rirrLllr lndoircsi* nrrsllnr-,.r,
lf;frus:rtei.iii'.1 r.:rr .'.rrtl.':i1'r':r.,rt:iil :lij-tlr,ri.r!r L.ir-i,'i,.r.l::l;*tlatl'atr elalam UUl] lg"t5 lrntrrk
I meningk.tti,i:ii r...' r n ' r .,r, lr!'\ki'Lri,i: i,r'r'ni)ilnEunan j*mhatiln tersfllut ti{id!{
meltlbefrkiul i..ci.:::..:'-r . -..:' :'i.,t:tr-,r.: irtl'rr'r',.tt.rh vitllil bersangkuttiir.
ffisr
.;a: . ar:r,.

Bagi perusahaan komersial, mereka bisa memiliil aktivitas yang akan clilakukan atau produk
rzng akan dibuat berdasarkan pcrtirntrangan *ntung dan rngi.

DEFINI$I ORGANISASI SEKTOR FI.,IBLtrK


Xeberirdaan <lrg*nisasi sekton publik sangilt dibutuhkan *leh masyarakat. Hal ini didasarhan pada
kondisi -konciisi berikut.

1. ()rganisasi sektor pLrblik merupakan penyedia barang publik tpuhlic gr:ods)


Barang publik adalah trarang yang rnemiliki dua karakteristik. Perlarna, banng publik
arialah komt:ditas yarrg keberadaannva tidak rnelalui persaingiln antar-penyedianya {r,lon-
rivch-y), sebagaimana barang prival diperjualbelikan di pa$ar )'ang penuh persaingan
antarprodusennya. Kedua, tidak dapat diterapkan prinsip pengecualian tragi p*r'ir
penggunanya (non-exclwtlnbility) sehingga senluii masyarilkat dapat menggunakannr"a.
Contoh barang publik aclalah taman kota. 'faman tersebirt btrkenlah kortro,.litas vattg
diperdagar:gkan atau lrnenjadi eibjek persaingan anlara dua atau lel"rih penjual (irort-
rivatry). Dengan demikian, tidak ada harga yang dikenakan sehingga scrliua ttrasvarakitt
elapat rnenggunakau tantan lerselrttt \nott-t.rrludabilit r).
l)ari pengertian di atr:s" rasanya sulit mengharapkan perusahaan yang berorientasi
profit untuk meiakukan penygalla.r barang publik. Dengan kondrsi ini, keberadaan
organisasi sektor publik menjadi mutiak liarena karakteristikn)ra y;1r19 tlelak meneari
keuntung*n finansial memungkinkan organisasi tersebut rnenyedialian barang pnblik
yang rncrrjatli ketrutuhan masl arakat.
1-. Organisasi sektcr publik d.ip*rlukan elalarn rekayasa struktur ;osial.
Daiam masyarakat yang kehi<lupannya rligerakkan nleh ekon*mi, hampir setiap transaksi
Iikl srtrap.rspck kehidupan tliclominasi oleh pas.rr,
dilakukan urelalui rrrckanisnrc pasar'.
maka dar:rpak kesenjangan semakin lama semakin lebar" Hal tersebut disebabhan
rnekanisme pasar tidak memungkinkan seorang individu di struktur sosi.rl lertentu
berkesempatan pindah ke rtnrktur sosial cli atasnya tlnps lagfttutan ekonanri. Dalan:
ktxrteks inilah, peran organisasi sektor publik dlperiukan untuk menjadi jembatan
antlrstruldur sosial vang tlirnakrrrtl.
Misalnya, seorang ariak dari keluarga tidak rrrrrnpLr nrcrniliki kemampuirn clart

kecerdasan yang mrmadai. Namun, anak tersel,rut tidak akan dapat bersekolah di
perguruan tinggi berkualitas jika perguruan tiugei tcrsebut menggutrakarr pola pikir
pasar dalam pengelolaannya. Organisas,i sektor publik memiliki peranan pentirrg karena
organisasi ini dapat mcnl'ecliakan pentliclikan ).ang terjangkau (tidak rneialui mekanisme
pasar) derlgan tidak rtllttr I lt)()iil'kctlntullg'n.
\hmtansi Sektor Publik

Berdasarkatr pernahaman alas $ektor putllik dan kondisi-kondisi cii atas,


dapat disimpulkan
bahwa organisasi sektor publik (OSP) aclalah sebuah entitas ekonomi ynng
*unyrdiaknn
bnrang danlataui*sa publik untuk meningkatkan kesej*hteraart masyarakat
dan bukan untuk
mencari OSP disebut entitas ekonomi karena organisasi ini menriliki dan
.keuntynXanfinansinl.
mengelcla sumber da1'a *pono*i yang tidak kecil serta raelakukan transaksi-transaksi
eksnon-ri
tlan keuangan.

Dengan pemahaman dan definisi tersebut, organisasi sektor publik menjadi


berbeda delgan
ciri-ciri berikut.

l' Dijalankan tidak untuk mencari keuntungan finansial, melainkan untuk mencapai
suatu
nrisi atau tujuan lertentu {clriyen by rnission}.
2. Dimilikisecara kolektif oleh publik.
3. Kepemilikan atas sumbe' daya tidak digambarkan dalan-r bentuk saham yang
dapat
diperjualbelikan.
4. Keputusan-keputusan yang terkait kebijakan maupull operasi sering kali didasarkan
pada konseusus.

JENIS.JENIS ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


Organisasi-organisasi sektor publik sering kita jumpai dalam kehidupan kita.
Dalarn kehidupan
sehari'hari, kita berurusatt dengan iustansi pemerrntah, sepcrti Departenren p.".lidik;,
l)c[lartmen Tenaga Kerja, Kantor Catatan Sipil, atau Kepolisian. Kita juga berinteraksi
dengan
lrerbagai organisasi keagamaan. seperti MUI, Nalrdlatul Ulama
{NU). \luhammadiyah, lGl
(lrcrsatuan Gereja Indonesia)' KWI (Konferensi
Waligereja Inclonesia), dan lain-lIin. Di bidang
pendidikan dan kesehatan' kita juga menclapati beragam organisasi sektor
ppblik, *.p..J
universjLas, sekolah-sekolah, rumah sakit, puskesmas, atau balai
balai kesehatan. vonglug,
termasnk organisasi sektol publik adalah partai-partai politik dan LSM-LSlvl
di berbagai biJang
]ika dilihat secara garis besar, jenis-jenis organisasi sekror: publik di atas dapat dibagi menjadi
t iga.

l. InstansiPenrcrintah
Instansi petnerirltah merupakan bagian organisasi sektor publik yang
herbentuk instansi
pcmerintah berikul.
;. ;;;;"ouru,, termasukdi daiamnya: .

1) kementerian seperti u.pu***.n Dalarn Negeri, Departemel Sosial,l

2) Iemhaga tlan badan negara seperti Kpu, KpK, dan rain rai'.
b. Penrerintah daerah, termasuk di dalanrnva:
/
1) Satuan Kerja Perangkat Daerah seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatar,
Dinls Perhubrngun, Dinas Pendopu,"'' clarr Perrgeloiaan Keurng." ;;;;";
Daerah,KarttorCatatanSipil.t1anl.rirr-llirr
Pendahuluan
S
2. Organisasi Nirlaba Milik Pemerintah
Organisasi nirlabamilik pemerintah merupakan bagian organisasi sektor publik \-ang
bentuknya bukan instansi pemerintah, tetapi dimiliki oleh pemerintah.
Contohnya:
a. perguruan tinggi BHMN,
b. rumah sakit milik pemerintah seperti RSCM, RS Daerah,
c. yayasan-yayasanmilikpemerintah.
Pada perkembangannya, sebagian organisasi dalam kelompok
ini dikategorikan dalam
kelompok yang lebih khusus, yaitu Badan Layanan Umum (BLU) dan Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD).

3. Organisasi Nirlaba Milik Swasta


Organisasi nirlaba milik swasta merupakan bagian organisasi sektor publikyang dimiliki
dan dikelola oleh pihak swasta.
Contohnya:
a. yayasan seperti Sampoerna Foundation, Dompet Dhuafa Republika, dan lain-lain,
b. sekolah dan universitas swasta,
c. rumah sakit milik swasta.

SEJARAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


publik sebenarnya telah ada sejak ribuan tahun lalu. Dalam bukunya,
Sejarah organisasi sektor
\ernon Karn (1989) dalam Indra Bastian (2001) menjelaskan bahwa praktik akuntansi sektor
publik sebenarnya telah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi. Kemunculannya lebih dipengaruhi
pada interaksi yang terjadi di dalam masyarakat dan kekuatan sosial dalam masyarakat. Kekuatan
sosial masyarakat yang umumnya berbentuk organisasi sektor publik ini dapat diklasifikasikan
dalam:

l. semangat kapitalis (capitalktic spirit),


L peristiwa politik dan ekonomi (economic and politic events),
3. inovasiteknologi (technology innovation).

Sejarah juga menunjukkan bahwa praktik pencatatan telah dilakukan di zaman mesir kuno.
-\lenteri-menteri kerajaan melakukan praktik laporan bulanan terkait dengan hasil pemungutan
paiak. Saat itu, pemerintahan Mesir tersusun atas distrik-distrik. Setiap distrik diawasi oleh
gubernur yang bertugas menyimpan catatan kekayaan setiap distrik sebagai dasar pemungutan
pajak. Di
masa Babilonia, praktik pencatatan juga telah dilakukan untuk setiap kegiatan
pendapatan dan produksi.
Akuntansi Sektor Publik

Pada masa Yunani, pemerintahan yang berkuasa membagi berbagai sumber pendapatan
yang diterima secara adtl.'Phartenon', sebutan bagi organisasi kementerian yang bertugas, telah
mengembangkan berbagai metode pencatatan untuk barang-barang berharga. Di masa Roma,
praktik akuntansi untuk mendukung mekanisme pajak dilakukan oleh semua pejabat, baik
gubernuran maupun kekaisaran.

Di masa selanjutnya, di akhir abad ke-14, praktik pencatatan transaksi keuangan ditemukan
di Genoa. Temuan ini diperkirakan sebagai bukti transaksi keuangan antara pemerintah yang
berkuasa dan rakyat. Berbagai temuan akhirnya menunjukkan bahwa proses pencatatan kemudian
berkembang dalam proses perdagangan antarnegara.

Pada masa modern, akuntansi sektor publik terus berkembang sebagai sebuah alat pengawasan
dan pelaporan dalam rangka akuntabilitas publik. Teknik-teknik berkembang mengikuti
perkembangan organisasi pemerintahan, seperti adanya mazhab New Public Management yang
lebih menuntut pertanggungjawaban kinerja.

Dalam konteks Indonesia, perkembangan sektor publik tidak bisa dilepaskan dari peran
pemerintah mengingat pemerintah merupakan entitas sektor publik yang paling besar dan
dominan di negara ini.

Reformasi di banyak negara, khususnya di Indonesia, juga memberikan dampak signifikan


dalam perkembangan akuntansi sektor publik. Tirntutan agar pemerintah dikelola secara
profesional dan efisien membuka kesadaran bagi setiap orang, terutama aparat pemerintah
untuk senantiasa tanggap akan tuntutan lingkungannya dengan berupaya memberikan pelayanan
terbaik secara transparan dan berakuntabilitas.

Dari aspek pencatatan, pemerintah Indonesia sebenarnya telah melakukan pencatatan atas
keuangan negara mengikuti tata cara yang dikenalkan oleh Pemerintah Hindia Belanda. Namun,
teknik yang digunakan masih mengacu pada sistem kameral yang berorientasi pada pengendalian
kas belaka. Sistem pengendalian juga tidak berkembang sehingga tidak tercipta akuntabilitas yang
baik. Reformasi keuangan negara, yang ditandai dengan lahirnya Undang-UndanglT tahun 2003
tentang Keuangan Negara,lebih cepat mendorong perkembangan akuntansi sektor publik, tidak
hanya pada pengembangan standar akuntansi yang lebih baku, tetapi juga pada pengembangan
teknik dan sistem yang lebih andal.

PERTANYAAN
l. Apakah yang dimaksud dengan organisasi sektor publik?
2. Sebutkan perbedaan antara organisasi sektor publik dengan sektor komersial!
3. Sebutkan karakteristik utama organisasi sektor publik!
4. Mengapa keberadaan organisasi sektor publik menjadi cukup penting bagi masyarakat?
ue8ue,

{?pl}'
e00z u
8uel. sr

uuIFPr
'untue.
sele ur

ueue,{t
qelurJ.
eJef,es

ue)IUru

u?p Je
uerad

Bue,l p
pn113u
U€SB-1vlE

uerpnul
8uel. qr
ue{nIu:
lrul uueleduJad
qDlreuag .;]lps l{lqal IPE(uau e(raul1 uernln8uad ualqeqaduaru >1rqnd roDlas rsesruuS;o
tuBIEp ledal Eued Iseq uerDln8uad ueepepa4 uelSuepas (qepnu qrqal efrauu ue.rnln8uad
{leq '1r
ue4tpefuaur eqel 'uqul IJE]ueuI Sued tsestueS.ro r8eg,, irut lnlrraq uue1e,(urad qepalrsn>lsrq 'g 'eluou r

ieduqoluoc qela] 'sr


uDIIJaq uep 'uelselaf 'un1]nqas 'uer8eq e8q rpufuaru r8eqral roDlas rseslue8r6 .g
{{qnd ueledep

S-,/ uanrToPuad 4rlqnd rol


11 - ffi€s* #sseb P 3)*.F g\} *.jselha.iF\.rql.jk
4e},flSdl-Ct*fS*-{
tFd+ S*g{9 de.*k$ $Sfl q*S {1"Y'*4$*##"\{
I r t-^\a,s%SE*..F*qq*J& *#P*{..SS t
F"'." S*qs@s-+i4trj*,4e*F ff{ r# .r *FI

4 r!4ErEilrf-aa
^./bPWp F * s 4@fgce8 flrffi{EA
WFd*F e-rt,
6C i1%& roS&{
F 9A\tln /%Y4&tr&&m
6 \ li&\P) r;e M m*
t 1+ SffAlry'ffim
b.F@!d&"g S{ {F"d
hdL,i E 1#{ I

il
,1
I

.1 1 ra . ,1.-...- _-
!tX.,Xl.ll,,{t{l*iilillj tt; i; i .. I l.ti.:j f 1 ii ;l il ;:i t j Jt. t"f ii_iiti;l !;1 t1
1.1
.l h,rd xi sP*r.r |xUt&

t€nlans hal i!1i terdairat dxl^i\ Pen)1tadn Stundn! t\k nfdnt A,:rarrr.grrn (PSAK) Nomrx I
prr:tgraf 9 dnn ll) vnrq nenrrrt.rk.rn bahrva lapor:n keuLLngrlr i.llrg Llilru.rt berd.rsarkar standar
akuntitnsi tetrl, bisa merrrcnuhi lebutuhrn sennltl pcngsrrrra \.rrrg mci\\rli invcsto sekirang,
irN'eskrr poleir\inl. ki'vnsan, |rmberi prnjantflr, pem.u'k krc.lnor lalnllvr, penicrintah d r
lcmbagr lernbagan,va, sertir lnxsvJlakal. l)ABU frcnting kxrenr jih l)ABLr iidak ;r.lc. makc $uatu
entitas hrrus ll]embu.:t hpot;n k,:uang.rn .ialan b$lak tbrn1at krrena banrakrva pihak yang
berkeprntjngllr.

llalam lorrtcks larrr, P,\BL vrng ttlah J:wujudkart clalan bcntLrl slindif rkan tuembantu
parir rkuntro dal:rm meuerapkln frirsif frirlif yxlg koosrstef pada entiias lirng berbe'.ia.
PABL nr.rupakan \ill]ld.]l \arg h.rms diikutr Ji nrrna tof prolrsr akuntrn beradn, kecuirli jika
k,:ad,ran mrnrhenarken .rdan_!.r pcngectrnli|ln t.rh.rdaf st.rndar ) l{r ad,r. Iika n:ru.lemer suatu
perusrhran rt.,u i'r'g.D,sirsi nle,irsi bah\r ke.daan !drS dihidapi tidik mernulgkinkan ad.rll1.a
keln.rlnn terhnd:p iti &rr fallg adrL, nraka pe'ngecuali.rn iiop;rt .1ihkrlli.rr. lelrru \njr Jiscftai
dcngan pcngurgLapan larrg menratlai.

Dalam kolltrks org,rnis.rsr scktor fui.iik 'ebu.rhprkitslrntlar.rkLrrr.ln\rtcrsendirdiperlukan


]iaren.r kekbusls.rn i.rn!tsrgnjfiLrn dlinr,r organi\r'i s.lror:riblrk delrll.rr frrusrbin konrersial
(lihrl Bilb 1), di ntar r.r ling lebrh besar kcpada publik
"d.rllr r kdt.rlrban per t.rnggLrngiJ\'.tbt'n
:tlrs pcnggrnadn danr dana ydng diurilili.

PERKEMBANGAN BEGULASI DI SEKTOR PUBLIK


Rcgrrlisi di s.ltor publik dapat (litrugi
dil.rn dua h.rgia bes]r, !.ritu perkcrr1binear regulasi ring
terhil detgan orgsnis.r\i nirl.rhx dan rrslansi pcnrerintrh. Kcdu.r ienis pcrlcmbarlg.rn ini pcrlo
dib3d.rkrn mengingat sifal r.guliNi di \rktor pLlblik brrsil:l spesilik ontul sctiap i(nis or$rnrsrli.
Selajn iiu, di lnstdr,si perncdnirh. reFuhsi ,\'.lng diquflak.rD juga cendcrung lcbih nuni! drn detail.

Perksmbangan Regulasi Terkait Organisasi Nirlaba


Regulasi tenlang Yayasan

Ia]'asin mcrup.rkltn slhh satu bentuk badan bukLrm rang keberadrannvr lelahlam:l berketnhang
di Indon€si.r. Yavasrn adalah badan hukunr v.tng terdiri at:rs kLkavairn yang dipisaikdn dan
dFcruntukk,rr unluk nrcncapiti tr.riuan lertenlu di bidane sosial, keagarDaan, ditn kem.rnu\iaan
I
)'ang I idak nrc rr lpuntii rllggola.
I
l:lvasa (hpat nrelukukan kegiata| usaha untuk r cncapai rnakud llan tujulrrnva dengan
I
mendirikan brdan ur:rha d:rlAtau ikllt serta dnlam su.rtu badan usah.r dengan pers).araran
perslaratrn lerteniu.

1)cDgan k.gintirn \.rynsnn ranS lerkait dengan kesejrhterarn sosial m.rs|]r.rk.rt luas, regulasi
rang dolail dibutuhk.,n Lrntuk nrengahrr pel;rks:rnarn vrvasan. Scbelurrnra. t,.r(liri,rn yayasan
!

f- R..rtrlN, da, Sl,nl,rli.s.tt' Prrlil


'
It =
lnor I Ji Indor.'Lr dilakuk.rr bcrdasrLkan kebiasaan dalam nlaslarakat k.irena bellrm ada peraturan
landar pcrundang.rn l.ang rnrnqntur tcirtrng rarasan
hr.rnt. l6 Tahun 1001
Rrguhsi rlng tcrkrit derg.llr vavasan.rd.rlah Und,rng Undang Rl Nomor
Fr
irn {ent.ug \.r\'.rsrn. Lndang Und,rng rni dinrrkludkan ntrrk menjanrn kepasti.rr (l!ri ii.l.]r'trban
I s,r.rtu
hnkum ag.1r )rlnsl]Jr diiplt berlirngsi ses aj dengnn maksud dan rrjuann.va berdas.rrkal prrnsrp
I r.rng
kcterbuklllln dan akLrnl.rhililas kcpr(la maq/irrrLrt.
I
Berikul isi Lhdang-tlrrdang N"o.l6/'200I sccara ringkrs.
i,t,"ut,,
rbcda. l. Kelcrtuan Unlurn \-ry;rsrn yarlg nlclipuli perlgerti:rn yil,vasan beserta organ-otgan
vdng nrcrrbentuknF, prN)aratan k.giatan us.rha lang dapat dilakukan, daa kekavaan
ir, I't,

td.rrya 2. Irla cara Prlldiriru Yayastln sejak peogaiuall Plndiri.rrt, penrl)udlan akltr, sanrPri dcngrn

lserr.ri pcrnroironaD pengesahar)rya ke Menleri l{chakirrran drn Hak Asasi Minlrsia isekarang
be|nalra It'rrtcri HukuD d.rr Hak Asitsi ]tanusia).
3. perubihar Arrgg.rran Dnsar Yayn$n.
l'trtit cara
llukin .1. K$a'.rjibao l)crgumulnrn rkta pelrdirran v:rvlsirn dalarn Tarrbnhal tserita h'egara
ler\ial
R!pubiik I ndonesiir.
publik
:. Kckav.un va,vtls.rr.
6. Or g.u) \?\'is.rrr yang trydjri it.r\ penrbinn, pengLrrus, dan pcngawns.
;. l.rpuri trhlrn.ln raDg hJru! disrnri.iikan.
8. 'lrtir carr pcr)reriksa.ro drn pe[rbub.tran I'avasrn.
i\ i,,g
prrlu Lndrng'L'ndang i'ri diperbarui dalanr bcberapa aspek dengan L;ndang'Undang N-onror 18
lisrsi 'lahun 2{i04 tcnt.ng Pcrubahan atls Lindang-(,irclarg Nor or 16 Ttrhun 2001 tcr(ang ya}'asln.
larl.
Berikut beberapr hal yanA diubiL pad.r LILJ 28/2001.

l. Nlernperjehs larangnl] pcngriihar .tt.u pembaliian kekayain ya)'asan. UU 16/2001 hanF


nrcnlebutkrr bahrva kekrvlan )'aynsrn !iilarang dialihi<an rtiru dibagikrt $ecalalungsut!i
irlnupun tiJ.rk IangsLrtrg kcpada l}enrbina, pengurus, penga$as, k.rrr:wan, atau prhak liin
yane mcmpun,vai kepeniingalr terhadap yayas.rn. UU 28/2004 menarnbahkan bahwa
bang dil.rrang dj.rlihkan itan dibagikrn baik dalam bentuk gaji, upah, rnrupufl hororarrunl,
drn ntiru beniuk lnin,r'nn8 d.rpat dinrlai dengan uang dengan beberapa pengecudian )ang
diiturlebih dct.ril.
l. Pcrubahan proscs pelolchan st.rlLrs badan hukum. ,ikr sebehrnnya kewenangan
rSiln Ircnteri tlalrm ftetnbcrikan pcngesahcn akta pendirian )'ayasaD sebagai badan
[.u] hukum dilaks.rl.rkrr,,rlch Kepala Krntor'$'il.ty-ah Depanemc.n Kehakiman dan HAM,
pernrohon.rn kcpach rnteri di llLi 28i2001 chrjukan nlclalui notaris )ang membuat
akra pendrrrrn rarasan. Lhdang Lrndang nri iugr menjelaskan secara lcbih detail dalam
rl.rsi
hnl persprllrr n,ri..ru !, .r t.ua peng$.rh.r pcuilillrn fatasrn.

)
R.tritr dnn Stu aat dl SektDr Publik
13

ngurus 5. peradilan perkara jika rerjadi masalah di parrai politik,


6. keuangan,
7. larangan larangan untuk partai polirik,
ck dari E. penggabungan partai politik,
g seiak 9. pengawllsan partai politik.

)erikan
Undang-Undang 3t/2002 kembali diperbarui pada tahun 2008 nelalui Unclang Undang
rA. UU
Nomor 2 Tahun 2008 rentang Parrai Politik. Secara urnum, UU 2/2008 ini bersih! neleDgkapi
e iliki
dan menycmpurnakan UU 3l/2002, nlisaln}? memberikan pcngerrian partai politik yang lebih
rm iain
lengkap. Ivlenurut UU 2/2008, parrai polirik adalah organisasi yanSbersiiat nasional dan dibenruk
oleh sekelompok WNI secara sukarela aias dasar kesamaan kehendak dan .ita-cita uniuk
memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, misyarakat, bangsa, dan ncgara,
rukum, serta memelihara keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan IIIID I945

Undang Undang 2/2008 ini juga memberikan tara cara yang lebih rerpednci unruk proses
plikatif
pembentukan partai politik serta mengenai keuangan partai politik. UU 3t/2002 belon nremiliki
enai:
keteniuan mengenai ke$'ajiban partai politik untuk menyusun laporan perlanggungjawaban
keuangan, sedangkan UU 2/2008 nlengatur bahwa rekening kas umum partai politik din
ke ?jiban pengurus di setiap tingkaian organisasi untuk menyusun laporan pcrtanggungiarvaban
penerimaan dan pcngeluaran keuangan setelah tahun anggarar berakhir dan bersifar rerbuka
untuk diketahui nasyarakat. Hal ini sejalan dengan semakin tingginF tuntutan akuniabiliras dan
transparansi keuangan partai politik dari mas,varakat-

Regulasi tentang Badan Hukum Milik Negara dan Badan Hukum Pendidikan

Badan Hukum Milik Negara (BHMN) adalah salah satu bentukbadan hukum di Indonesia 1.rng
a$'aln)'a dibentuk untuk mcngakomodasi kebutuhan khusus dalam rangka "privatisasi ' lcmbaga
pendidikan yang memiliki karakteristik tersendiri, khususnya sifat non-profit meski benratus
I pesat
sebagal badan usaha.
lah er::
leagan Peretapan sebuah uni\-ersitirs menjadi berstatus BHMN ditetapkar melalui Peraturan
Pemerintah. Universitas yang pertama kali ditetapkan berstatus DHMN oleh pemerintah adalah
Tahurr empat universitas regeri di tahun 2000.

l Universitas Indonesia (UI) di Iakarta melalui Peraturan Pemerintah Nonor 152 Tahun
politilq 2000 tentary Penetapan Universitas Indonesia sebagai Badan Hukum MiiikNegara.
:. Universitas Gaiah Mada (UGM) di Yog,vakarta melaiui Peraturan Pemerintah Nomor
153 Tahun 2000 tentang Penehpan Uni\-ersitas Cajah Mada sebagai Badan Hukum Milik
Negara.
3. Institut Pertanian Bogor (lPB) melalui Peraturan Penerintah Nomor 154 Tahun 2000
tentang Penetapnn Univenitas Indonesia sebagai Badan Hukum trIi]ik Neeara.
la ALutaBi S&d httbk I
4- lnstitut Teknologi Badung (ITB) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 155 Tahun
2000 tentang Penetapan Institut Teknologi Bandung sebagai Badan Hukum Mil_k
Negara.

Kemudian, menfrsul tiga universitas beriletnya.

5. Univ€rsitas Sumat€ra Utara (USU) Medan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 56


Tahun 2003 tentang Penetapan Universitas Sumatera Utara sebagai Badan Hukum Milik
Negara.
6. Universitas Pendtdikan Indonesia (UPI) Bandung melalui Peraturan Pemerintah
Nomor 6 Tahun 2004 tentang Penetapan Universitas Pendidikan Indonesia sebagai
Badan Hukum Milik Negara.
7. Universitas Airlangga (Unair) Surabaya melalui Peraturan Pemerintah Nomor 30
Tahun 2006 tentang Penetapan Universitas Airlangga sebagai Badan Hukum Milik
Negara.

Universitas yang berstatus BHMN memiliki beberapa ciri yang membedakannya dengan
status universitas lain. Ciri-ciri BHMN adalah sebagai berikut.
1. Memiliki Majelis Wali Amanat (MWA)
Majelis Wali Amanat adalah organ universitasyang berfungsi mewakili pemerintah dan
masyarakat. MWA memiliki kewenangan yangbesardan meniadi lembaganormetifyang
sangat menentukan, termasuk mengangkat dan memberhentikan pimpinan, melakukan
penilaian kinerja pimpinan, serta memberikan masukaD dan pendapat kepada menteri
tentang pengelolaan universitas. MWA merupakan unsur terpentingyang membedakan
BHMN dengan yenis unrversitas Iain.
2. Memilih Senrt Akrdemik (SA)
Senat Akademil adalah organ universitas yang terdiri atas perwakilan tiap-tiap fakultas
dan memiliki tanggungjawab yang lebih terfokus pada aspek akademik.
3. Memiliki Otonomi manajemen dana dan akadernik
BHMN memiliki otonomi dalam mengelola kekayaan atau sumber dananya dengan
tetap memperhatikan prinsip elisiensi dan akuntabilitas. Hal ini tentu berbeda dengan
univ€rsitas negeri yangpengelolaan dananya diatur secara terpusat.

Pada akhir tahun 2008, terdapat perkembangan baru pada dunia pendidikan tinggi di
IndoDesia dengan disahkannya undang-undang tenrang Badan Hukum Pendidikan (BHp).

BHP adalah badan hukum penyel€nggaraan pendidikan formal dengan berprinsip


nirlaba yang memiliki kemandirian dalam pengelolaann,va dengan tujuan memaiukan satuan
pendidikan.
rol Pubhk Regulasi ddn Stantlar.li Sektor Publik
-
15

Dalam pengelolaannya, BHP mendasarkan pada sepuiuh prinsip berikut.


n Milik l Nirlaba, artinya kegiatan yang dilakukan tidak dengan tuiuan mencari laba sehingga
jika ada kelebihan hasil usaha, kelebihan tersebut diinvestasikan kembali untrk
meningkatkan mutu pendidikan.
2. Otonom, artinya kewenangan dan kemampuan untuk menjalankan kegiatan sec$a
mandiri baik dalam bidang akademikmaupun non akadcmik.
)mor 56
m Milik 3. Akuntabel, artinya kemampuan dan komirmen unruk mempertanggungjawabkan
semua kegiatan yang djjalankan pada seluruh pihak-pihak yang berkepentingan
(stakehoLlers).
reriltah
,1. Transparan, artinya kemampuan menyajikan ilformasiyang relevan secam teparwaktlr
sebagai
sesuai dengan peraturan perundangan dan standaryang berlaku.

mor 30
5. Peniaminan mutu, artinya kegiatan sisremis dalam memberikan layanan pendidikan
formal yang memenuhi atau melampaui StandarNasional Pendidikan dan meningkatkan
o Milik
mutu pelayanan pendidikan secara berkesinambungan.
6. Layanan prima, artinya orientasi dan komitmen untukmemberikan layaDan pendidikan
formalyang terbaik bagipeserta didik pada khususnya dan pemangku kepenringan pada
dengan
umumnya.
7. Akses yang berkeadilan, artinya memberikan pelayanan peDdidikan kepada calon
peserta didik tanpa memandang latar belakang, agama, ras, etnis, gender status sosial,
tah dan serta kenampuan ekonomi.
tifyang 8. K€b€ragaman, artinya kepekaan dan sikap akomodatif terhadap berbagai perbedaar
akukan pemangku kepentingan yang bersumber dari kehasan agama, ras, etnis, dan budaya
nenteri masing-masing.
edakan 9. Keberlaniutan, artinya kemampuan urtuk memberikan layanan pendidikar fonnal
kepada peserta didik secara terus'menerus.
10. Partisipasi aras tanggung jawab negara, artinya keterlibatan pemangku kepentingan
akultas dalam penyelenggaraan pendidikan formal untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Berdasarkan amanat pasai 65,66, dan 67 UU BHg diatur beberapa mekanisme perubahan
lengan universitas menjadi BHP sebagai berikut.
Jengan
L Untuk Peiguruan Tinggi yang:
a. didirikan oleh Pe erintah, harus berubah menjadi BI{PP (Badan Hukum Milik
Peme ntah) dalam waktu 4 tahun (selambatlambatnya tanggal 16lanuari 2013)
)ggi di
b. berbentuk BHMN, harus berubah menjadi BHPP dalam wakru 3 tahun
(selambat lambatnya ianggal 16 lanuari 2012).
trrinsip 2. Untuk Perguruan Tinggi,vang berada dalam naungan Yayasan, Perkumpulan, maupun
badan lainnya akan berubah menjadi BHP Penl,elenggara dan harus diubah 'lhta
Kelolanya dalan waktu 6 tahun (selnmbat lambatnya tanggal l6 Jnnuari 2015).
Ak rtr1:i\.kr.t Prhl'k

Regulasi tentang Badan Layanan Umum

Badan Layanan Umum (BLU) adalah instansi di lingkungan pemerintah,vang dibentuk untuk
memberikrn pelayanan kepada masyarakat berupa pen,vediaan bnranli dan/atau iasa yang dijual
tanpa mengutanakan mencari keunorngan. Dalam melakukan kegiatannya. llLU didasarkan
pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

Yang dapat menjadi BLU adalah satuan kerja pemerintah operasional vang melavani publik,
seperti la,vanan kesehatan, pendidikan, pelgelolaan karasan, pengelolaan dana bergulir untuk
usaha kecil dan menengah, lisensi, dan lain lain. Kriteria yaig lebih lengkap bagi suatu satuan
kerja untuk dapat menjadi BLU adalah:

L bukan kekayaan negara/daerah ,vang dipisahkan sebagai satuan kerja instansi


pemerintahj
2. dikelola secara otonorn dengan prinsip efisiensi dan produktivitas ala korporasi;
3. berperan sebagai agen dari menteri/pimpinan lembaga induknla:
a. kedua belah pihak menandatangani kontrak kinerja,
b. menteri/pimpinan lembaga bertanggung j awab atas kebijakrn 1a)'anan yang hendak
i dihrsilklln.
c. BLU bertanggungiawab menyajikan layanan yang dinrinta.

BLU dibentuk untuk mempromosikan peningkatan laranan publik melalui flekibilitas


pen€ielolaan keuangan BLU yang dikelola secara prolesional dengan nenonjolkan produktivitas,
efisiensi. dan efektivitas

Dalam tataran pengatur regulasi, BLU diatur oleh Direktorat Pembinaan Penlielolaan
Keuangan BLU vang ada di ba\'r'ah Direktorat lenderal Perbrndaharairn vang ada di Deparrcmcn
Keuangan.

Wacana tenrang BLU dalam regulasi di level undang uldangdisebut dalam Undang Undang
Nonlor I 'Ihhun 2004 ientang Perbendaharaan Negara. Level regulasi di bawahnr-a yang secara
kiNus menjelaskan tentang Bl.U adalah Peraruran Penerintah Nomor 23 Tahun 2005 rentarS
Pengelolaan Keungan Badan Layanan Umun.

Perkembangan Regulasi Terkait Keuangan Negara

Undang-Undang Nornor I 7 Tahun 2003 tentang K€uangan Negara

Selama ini, peiaksanaan pengelolaan keuangan negara masih digunakan ketentuan perundang-
undangan yang disusun pada masa pemerintahan kolonial Hiidia Belanda yang berlaku
berdasarkan Aturan Perallhan Undang-Undang Dasar 1945, vaitu Ind;s.rc Comltabiliteitsvet
yang lebih dikenal dengan nama ICW Stbl. Selanjutnya, 1925 No. 1.18 diubab dan diundangkan
dengan I-embaran Negcra 1954 Nomor 6, 1955 Nomor 19. dar rerakhir Urdrng Undang Nomor
,rtl,1.tlt \und &'c^h\ Prbhk 17 I
9 Tahun I 968 )-ang ditetapkan petama kali pada Tahun I 86,1 dan mulai berlaku pada Tahun I r 6 -
Indische Bedrijrcnaet (IBW) Stbl. 1927 No. 4t9 jo. Stbl. 1936 Nomor 445 dan Regler?dn. 1.(.,
k urtuk
het A.ltninistratief Beheer (RAB) Stbl. t933 Nonor 38t. Semertara itu, pelaksanaan pemeriksaan
Lg dijnal
pertanggungjawaban keuangan negara menggunakan Insttuctie en .tedere bepalingen wor Lle
Algemeen. Rekenkamet (1AR) Stbl. 1933 Nomor 320-

publik, UU 1; Tahlrn 2003 adalah tonggak sejarah penting yang mengawali refornasi kel,rngdn
neSara kita menuju pengclolaan keuangan yangefisien dan modern. Berikutbeberapa hal perlting
r untuk
yang diatur dalam undaig undang ini.
l. Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Negara
Presiden selaku Kepala Pemeriltahan memegang kekuasaan pengelolaai keuangan
negara sebagai baginn dari kekuasaan pemerintahan. Kekuasaan tersebut:
a. dikuasakan kepada Men teri Keuangan, selaku pengetola fiskal dan Wakilpemerintah
dalam kepemilikan kekayaan negara yaDg dipisahkanj
b dikuasakan kepada menteri/prmpinan lembaga selaku pengguia Anggaran/
Pengguna Barang kementeian negara/tembaga yang dipimpinnyai
hendak
c. diserabkan kepada gubernur/bupati/rmlikora selaku kepala pemerintahar daerah
untuk mengelola keuangan daerah dan me$akili penerintah daerah dalaDr
kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan;
d. tidak rermasuk keh,enaigan di
bidang moneter yang antara lain meliputi
sibilitas
mcngeluarkan dan mengedarkan uarrg yang diatur dengan uldang undang.
ktivitas,
2. Pcnpsunan dnn Penetapan APBN
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mcrupakan wujud pengelolaan
lelolaan keuangan negara yang ditetapkan tiap tahun dengan undang undang- APBN harus
sesuai dcngan kebutuhan penvelengguaan pemerintahan regara dan kemanpuan
dalam meDghimpun pendapatan negara. Jadi, hal penting yanS dtekankan daiam UU
ini penyusunnn RAPBN harus berpedoman keta Pemerintah dalam
kepada rencana
Jndang
rangka mewujudkan tercapainya tujuan bern€gara. Dalam hal alggaran diperkimkan
defisit, ditetapkan sunber-sumber pembiayaan untuk menutup delisir rersebut dalanr
tentang
UU tentang APBN. Dalam ha1 anggaran diperkirakan surplus, Pemerintah Pusat dapar
mengajukan rencana penggunaan surplus anggaran kepada Dewan Perviakilan Rakvat.
Undarg undang ini juga nenjabarkan tahapan perting dalam penyusunan APBN
yang diawali dengan penyampaian pokok pokokkebijrkan fiskal dan kerangka ekononi
makro tahun anggaran berikutnya kepada DPR, selambatlambatnya pertengahan
buian Mei iahun berlalan. Kemudian, dilaiutkan dergan pembahasan RUU rentang
ndang
APBN, disertai nota keuangnn dan dokumen dokumen pendukungnya kepada Dewan
berlaku
l'jeiwakilan Rab'at pada bulan Agusrus. Pengambilan keputusal oleh DpR mengenar
RUU tentang APBN dilakukan selambat lambatnya 2 (dua) bulan sebelum tahun
angkan
anggaran yang bersallgkutan dilaksanakan.
3. Penlusunan dan Penetapan APBI)
Seperti halnya APBN, undang-undang ini juga menjabarkan tahapan penting dalam
penyusunan APBD yang diawali dengan penyampaian kebiakan umum APBD (KUA)
sebagai landasan pen''usunan RAPBD kepada DPRD, selambat lambatnya pertengahar
Iuni tahun berjalan. Berdasarkan kebijakan umum APBD yang telah disepakati dengan
DPRD, Pemerintah Daerah bersama DPRD membahas prioritas dan plafon anggaran
sementara untuk dijadikan acuan bagi setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Pembahasan Rancangan Peraturdn Daerah (Raperda) tentang APBD beserta
dokumen-dokunren pendukungnya harus sudah dilakukan pada minggu pertama
bulan Oktober P€ngambilan keputusan oleh DPRD mengenai Raperda tentang APBD
dilakukan selarnbat lambatnya satu bulan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan
dilaksanakan. APBD yang disetuiui oleh DPRD terperinci sampaidengan unitorganisas!
fungsi,program, kegiatan, dan jenis belanja. Apabila DPRD tidak menyetujui Rancangan
Peraturan Daerah, Pemerintah Daerah dapat melaksanakan pengeluaran setinggr
tingginya untukmembiayai keperluan setiap bulan sebesar angkaAPIID tahun anggaran
sebelumnya.
4. Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Bank Sentral, Pemerintah Daerah.
serta Pemerintah/Lembaga Asing
a. Pemerintah Pusatdan bank sentral berkoordinasi dalam penetapan dan pelaksanaan
kebijakan fiskal dan moneter.
b. Pemerintah Pusat mengalokasikan dana perimbangan kepada Pcmerintah Daerah
berdasarkan undang-undang perimbangan keuangan pusat dan daerah. Pemerilltah
Pusat dapat memberikan piniaman dan/atau hibah kepada Pemerintah Daerah
atau sebaliknya. Pemberian pinjaman dan/arau hibah tersebut dilakukan setclah
mendapat persetuiuan DPR.
5. Hubungan Keuangan antara Pcmerintah dan Perusahaan Negara, Perusahaan Daerah,
Perusahaan Swasta, serta Badan Pengelola Dana Masyarakat
a. Pemerintah dapat memberikan piDjaman/hibah/penyertaan modal kepada dan
menerima pinjaman/hibah dari perusahaan negara/daerah. Pemberian pinjaman/
hibah/peryertaan modal dan penerimaan pinjaman/hibah ters€but rerlebih dahulu
ditetapkan dalam APBN/APBD.
b. Menteri Keuangan melakukan pembinaan dan pengawasan kepada perusahaan
negara.
c. Gubernur/bupati/walikota melakukan pembinaan dan pengawasan kepada
perusahaan daerah.
d. PemeriDtah Pusat dapat melakukan penjualan dan/atau privatisasi perusahaan
negara setelah mendapat persetujuan DPR.
e. Pemerintah Daemh dapat melakukan penjualan dan/atau privatisasi perusahaan
daerah setelah mendapat persetujuan DPRD.
tor publik Regulas dah Staflddt di Scktor Publik 't9

6. Pertanggungiawaban Pelaksanaan APBN dan APBD


g dalam Presiden dan para kepala daerah wajib menyampaikan laporan pertanggungawaban
) (KUA) pelakanaan APtsN/APBD kepada DPRJDPRD berupa:
engahan a. L.poran R€alisasi Anggaran,
L dengan b. Nemca,
nSSaran c, I aporan Arus Kas.
d. Catatan atas Laporan KeuaDtan,
beserta yang dilampiri dengan laporan keuangan perusahaan negara dan badan lainnya.

Pertama
g APBD
Undang-Undang Nomor I Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
ngkutan
Penyelenggaraan pemerintahan negara untuk mewujudkan tujuan bernegara menimbulkan hak
Sanisasi,
ncanSan dan kewajiban negara yang perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan negara.
letinggl- Pengelolaan keuangan negara sebagaimand dimaksud dalam UUD 1945 perlu dilaksanakan
Lnggaran secara profesional, terbuka, dan bertanggung iawab untuk sebesar'besarnF kemakmuran rakyat
yang diwujudkan dalam APBN dan APBD. Sebelum ada UU tentang Perbendaharaa'r Negara,
Daerah, kaidah kaidah hukum administrasi keuangan negara masih didas.rkan pada ketentuan dalam
UU Perbendaharaan Indonesia/lndische Comptabiliteitswet (lcw) Staatsblad Tahun 1925
.ksanaan Nomor 448 sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan UU Nomor 9 Tahun 1968
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 53, lhmbahan Lembaran Negara
Daerah Nomor 2860). UU Perbendaharaan Indonesia tersebut tidak dapat Iagi memenuhi kebutuhan
nerintah pengelolaan keuangan negara yang sesuai dengan tuntutan perkembangan demokrasi, ekonomi,

Daerah Fng mengatur kembali


dan teknologi. Oleh karena itu, UU tersebut perlu diganti dengan UU baru

r setelah k€tentuan di bidang perbendaharaan negara, sesuai dengan tuntutan perkembangan demokasi,
ekonomi, dan teknologi modern.
Daerah, Perbendaharaan Negara dalam UU ini adalah pengelolaan dan Pertanggungiawaban
keuangan negara, termasuk inv€stasi dan kekayaan yang dipisahkan yang ditetaPkan dalam APBN
rda dan dan APBD. Sesuai dengan pengertian tersebut, UU Nomor I Tahun 2004 ini mengatur:

r dahulu
l. ruang lingkup dan asas umum perbendaharaan negara,
2. k€wenangan pejabat perbendaharaan negara,

usahaan
3. pelaksanaan pendapatan dan belanja negara/daerah,
4. pengelolaanuangnegara/daerah,

kepada
5. pengelolaan piutang dan utang negara/daerah,
6. peng€lolaan investasi dan barant milik negara/daerah,
7. penatausahaan dan pertanggungiawaban APBN/APBD,
8. pengendalianinternpemerintah,
9. penyelesaiankerugiannegara/daerah,
10. pengelolaan keuangan badan layanan umum.
20

Sr'1.rin menjadi landasnrr hukum dalirm pelaksanian rel;rmasi pengek)lcan keuangan nega
padi tingkit penrerintahin pus.t, undang undang ini tu{ir bertungsi lLntuk memperkok
landasan pclaksanaan desentralisasi dan oionomi daerah dalam kerrnska \cgara Kcsatrt
Republik Indonesia (NKRI).

Sejalan dengirn perkembangnn kebutuhnn pengeloladn keuangan negara, dirasikan p0


semrkin pentingn\a furgsi perberldahitraan dalam rlngka pengeli)laan sunrber dala keuang
pemerintah tang terbatirs secan efisien. Fungsi perbeDd.tharaan t€rsebut terutama nleliF
perencanian kas yxng birik, pcncegahnn ag:rr sanuai ter'adi kcbocoran dan penvinpangr
pencarian sunber penblayaan yang poling rrnrrah dan pcnlanfnltan dana yang mcngangg
(i lle .drr) untuk meningkatkan nilai tambah sumber dava keuangan. Upava untuk menerapL
prinsip-prinsip pergelolaan keuangan vmg sclrrna ini lebih banrik dilaksirnakall di duri] usr
dal.tm pengelolaan keuangrn pemerintah. tidakiah dimaksudkan !1,)tuk mc'nlamakan pengelolr
keuangan scktor pemerirtah dengrn pengclolaan kcuangan sektor srl.rsla. Prda hakikatq
negarr adal:rh surtll lenlbaga politik. I)nhn krdudukirnnva lang demiki.)n, neg.rrn tunduk p.
tatan.rn hukLrm publik.

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

Dalam rangka meningkatkan pelalanan kepada nasvarakat, dapat dibcntuk LladaD Layai
Umum yaog bertugas nremberikan pclayanan kepida masvarakat berupa penyediaa bart
dan/atau jasa yang drperlukan dalam rangka nremajuk.rn kesgahteraan unrum dan mencerda{
kehidupan bangsa. Kekayaan Radan l.ayanaD Umuor merupakan kekay an ncgcra yang t{
dipisahkan serta dikelola dan dimanl:atkan sepenuhnva untuk menvclcnggarakan kegit
BadrD Laynnan Umunr yang bersangkulan. Bcrken.tin dengan itu, rencanc kerjn dan anggi
sertir laporan keuangan dan kincrja Brdrn Lar-.rnan Umum tiisusun rlan disajik,rrr sebagai baj
vang tidak terpisahk.rn tlari rencana kerja.jan anggarar serta laporan k.uongon k ur.ntJ
n.garr'lernhrga'pcrnenrt.rh darr;h.

Undang-undang Nomor l5 Tahun 2004 tentang Pemerilcaan Pengelolaan dan Tanggunt


fawab Keuangan Negara

Pencriksaan adalirh proscs identiiikasi m.rsirlah, analisis, dan evaluasi vang dilakukan sot
indepcnden, objcktif, dan profesionalberdas.rrkan standar pc Ineriks:ran untuk )cnilaikebenJ
keccrrratirn, kredibilitirs, dan keandalan inti)rnlasi nrcngen.ri pengelolaan dan r.rnggung taf
keuangan negara. I
Pemeriksaan keuangan negara nreliputi pemeriksaal rt.rs pcngeloiian k"*"g*
"{
dal pemcriksJrn .rtas langgung janab keuangal ncgara. lladl Penrenksa Keuangan (d
melirksanakrr l.€nreriksaan atas pengelola.rn rlnn t.rrggLrng .$rb kcIang.rn negara. Penrerr(
..a. .r1 dnh Stdh.ldf di Sektor Ptblik 21

n negaia pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara )'ang dilakukan oleh BPK meliputr seLurL:r
,erkokoh unsur keuangan negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal2 Undang Urdang Nomor t7 Tahun
{esatuan 1003 teDtang Keuangan Negara. Pemeiiksaan dilaksanakan oleh akuntan publik berdasdrkan
keteniuan undang'undang, laporan hasil pemeriksaan rersebur wajib disampaikan kepada tspK
dan dipublikasikan.
(an pula
:euangan Perncriksaan terdiri atas pemeriksaan keuangan, vaitu pemeriksaar atas laporan kcunngirii
meliputi pemeriksaan kinerja (pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara yang terdiri atas
lpangan, pemeriksaan aspekekonomidan eiisiensi serta pemeriksaan aspek efekdvitat, dan pemeriksaan
rganggur dengan tuiuan tertentu. Ketiga jenis pemeriksaan tersebut dilaksannkan berdasarkan standar
)eraPkan pemeril$aan yang disusun oleh BPK setelah berkonsultasi dengan Pemerintah.
ria usnha
lgelolaan
Pelalaanaan Pemeriksaan
kikatnya,
luk pada Penentuan objek pemeriksaan, perencanaan dan pelaksanaan pemeriksaan, penentuan waktu dan
metode pemeriksaan, serta pen)'usunan dan penyajian laporaD pemeriksaan dilakukan secara
bebas dan mandiri oleh IllrK. Dalan nrerencrnakan tugas pemeriksaan, BPK memperhxtiku
permintaan, saran, dan pendapat lembaga perwakilan. Untuk melaksanakan hal iru, BpK arau
Iembaga perwakilan dapat mengadakan pertemuan konsuttasi.
Layanan Dalam metencanakan tugas p€meriksaan, BPK dapat mempertimbargkaD informasi dari
n barang pemerintah, bank sentral, dan masyarakat. Dalam menyelenggarakan pemeriksaan pengelolaan
erdaskan dan tanggung jawab keuangan negara, BPK dapat memanfaatkan hasil pemeriksaan aparar
tng tidak pengawasan intern pemerintah. Oleh karena itu. laporan hasil pemeriksaan inten pemcrintrh
kegiatan $,ajib disampaikan kepada BPK.
anggaran
Dalam ringka pemeriksaan keuangan dan/atau kinerja, pem€riksa melakukan pengulian
tai bagian
dan penilaian atas pelaksanaan sistern pengendalian intern pemerintah. Pemeriksa dapat
melaksanakan pemeriksaan in'estigatjf guna mengungkap adanya indikasi kerugian negara/
daerah dan/atau unsur pidana. Apabila dalam pemeriksaan ditemukan unsur pidana, BPK segera
melaporkan hal tersebut kePada instansi ynng ber$'enang sesuai dengan ketentuan peraturan
ggung perundcllg undangan.

Hasil Pernerikaan dan Tindak Lanjut

Pemeriksa menyusun laporan hasil pemeriksaan setelah perneriksacn selesai dilakukan. jika
rng jal,lab
diperlukan, pemeriksa dapat menyusun laporan interim pemeriksaan.

In Iegara
l. Laporan hasilpeme ksaan atas lirporan keuangan pemerintah nemuat opini.

ar (BPK)
2. Laporar hasil pemeriksaan atas kinerja memuat temuan, kesimpulan, dan rekomendasi.
3. Laporan hasil pemeriksaan dengan tujuan tertentu memuat kesimpulan.
Laporan hasil pemeriksaan atas laporan keualgan pemeriotah pusat disampaikan oleh
kepada DPR dan DPq selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah menerima laporan
dali pemerintah pusat. Laporan hasil pemeriksaan atas lapolan keuangan peme ntal
disampaikan oleh BPK kepada DPRD selambat-lambatnF Z (dua) bulan setelah
laporan keuadgan dari p€merintah daerah. Laporan tersebut disampaikan pula kepada
gubernur/bupati/*dikota sesuai dengan kewenangannya.

Laporan hasil pemeriksaan kineria disampaikan kepada DPR/DPD/DPR-D sesuai


kewenangannla Laporan hasil pemedksaan dengan tujuan tertentu disampaikan kepade D
DPDiDPRD sesuai dengan kewenangannya. Kedua jenis laporan tersebut juga
kepada presiden/gubernur/bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

Ikhtisar hasil pemerikaan semester disampaikan kepada lembega perwakilan


lambatnya 3 (tiga) bulan sesudah berakhirnya semester yang bersangkutan. Ikhtisar
disampaikan pula kepada presiden/gubemur/bupati/walikota" selambat-lambatnya 3 (
bulan sesudah beraldrirnla 6€nestcr yang hrsangkutar. Laporan hasil pemeriksaan yang
disampaikan kepada lembaga perwakilan dinyatakan terbuka untuk umum.

Peiabat waiib menindaklaniuti rekomendasi dalam laporan hasil pemeriksaan. Pej


wrjib memberikan jarlabad atau penielasan kepada BPK tentang tindak laniut atas
dalam laporan hasil pemeriksaan. lawaban atau penielasan disampaikan kepada BPK selamb
lambatnya 60 (eoam puluh) hari setelah lapoian hasil pemeriksaan diterima. BPK
pelaksanaan tindak lanjut hasil pem€riksaan dan dilaporkan kepada lembaga
dalam hasil pemeriksaan semester Pej.bet yang diketa]rui tidak melaksanakan kewajiban
dikenai sanksi administratif s€suai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di
kepegawaian.

Lembaga perwakilan menindaldanjuti hasil pemeriksaan BPK dengan


pembahasan sesuar dengan kewenangannya. DPR/DPRD dapat meminta penjelesan
BPK dalam rangka menindaHaniuti hasil pemeriksaan. DPUDPRD dapat meminta BPK
melakukan pemeriksaan lartutan. DPR/DPRD juga dapat meminta Pemerintah untuk
tindak larjut hasil pemeriksaan.

Perkembangan Regulasi Torkalt Otonomi Daerah


Dalam kaitannya dengan otolomi daerah, sesuai deDgan amanat UndaDg-Undang Dasar
Republik Indonesia tahun 1945, pemerintah daerah dinyatakan berwenang mengatut
mengurus s€ndiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Jadi,
tahun 2001 atau tepatnF sejak diberlakulGnnya Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999
Pemerintah Daerah, pemerintah melalsanakan otonomi daerah da.lam rangka
urulan pemerLrtah yang lebih effsien, efekif, dan bertanggung jawab.
.leh Standat di Sektot Ptblik

teh BPK Pemberian otonomi luas kepada daerah diarahkan untuk mempercepat terwuiudfiF
(€uangan kes€jahteraan masyarakat mela.lui peningkatan pelayanan, pemberdalaan, dan peian serta
h daerah masyarakat. Di samping itu, melalui otonomi luas, daerah diharapkan mampu meningkatkan
renerima daya saing dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan
lresiden/ kekhususan, serta potensi dan keanekaragaman daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
i dengan Selama tiga tahun pelaksanaan otonomi daeiah, kemudian, pemerintah menyadari masih
da DPR/ terdapat banyak aspek yang menjadi kelemahan sekallgus celah dalam peraturan petundangan
mpaikan yang sering menimbulkan kerancuan. Selain itu, disadari pula bahwa isi Undang-Undang Nomor
22 Tahun 1999 sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangal keadaan, ketatanegaraan, dan
elambat tuntutan penyelenggaran otonomi daerah yang lebih efisien. Dengan demikian, dikeluarkanlah
tersebut undang-undang pengganti berikut.
3 (tig!) l Undang'Urdang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintal Daerah, dan
ang telah 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang PedmbangaD Keuangan antata pusat
dan Daerah.
. Pejabat
rmendasi
elambat-
Lemantau
bnbangan undang-undang otonomi daerah
rwfilan
an dapat
ti bidang

)K

rN
afur
adi,

@wffi
,a
24 Akt h"\i SPkt.. P hlik '.r-n

f)engan keluarnya undang undang pengganti tersebut, pedoman pelaksanaan otonomi


daerah menjadi lebih jelas dan lebih terperinci, khususnya pada aspek pengelolaan keuangan
daerah dan pertanggungjawabannya.

Perubahan undang-undang tentang Pemerirtah Daerah ini merupakan salah satu hal
signifikan yang berperan penting dalal11 perkembangan pelaksanaan otonomi daerah. Perubahan
itu sendiri dilandasi oleh beberapa hal berikut.

l. Adanya semangat desentralisasi yang menekankai pada upaya ef."ktivitas dan


efisiensi pengelolaan sumber da,va daerah, khususnya keuangan daerah dengan tluuan
meningkatkan pdldl.rndn umum d^i kesejahtefttdfi masldrakt ii daerah.
2. Adanya semangat fdht kelolo fang baik (good gorel,rdrrc) )?ng mengedepankar perlunya
transparansi, akuntdbilitds, dan mendekatkan masyamkat dalam proses pengambilan
kepunrsan.
3. Adanya konsekuensi benrpa penyerahan uru san dan pendanaan ( m oney follows Jinction)
yang mengatur hakdan kewajiban daerah terkait keuangan daerah
4. Perlunva penyelarasan dengan paket UU Keuangan Negara, yaitu UU Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara, UU Nomor I Tahun 200.{ tentang Perbendaharaan
Negara, UU Nomor l5 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggung Jawab Keuangdn
Negara. serta UU Nomor 25 Tahun 200.1 tentang Sistem PerencaDaan Pembangunan
1.\asional.

Lrndang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemedntahan Daerah

UU 32/200'l tentang Penerintahan f)aerah merupakaD perubahan dan penyempurnaan terhadap


UU 22l1999 dengaD perihal yang sama. Undang undang ini n1engatur otonomi yang didefinisikan
sebagai otonomi selms luasnya dalan arti daerah memiliki kewenangan mengatur semua urusan
pemcrintahan, selain urusan urusan yang nenjadi urusan peme ntah, yaitu politik luar neSeri,
pertahanan, keamanan, ).ustisi, moneter dan fiskal nasional, serta agama. Daerah memiliki
kewenangan mcmbuat kebijakan daerah dalam rangka menberikan pela_yanan, meningkatkan
pcran serta, prakarsa, dan pemberdayaan masyarakat yang pada akhirnyabertujuan meningkatkan
kesejahteraan rakvat.

Selain itu, otonomi dikembangkan sejalan dengan prinsip otonomi yang nyata dan
bertanggung jawab. Otonomi nyata dibangnn atas kehendak untuk menangani urusan
pemerintahan berdasarkan tugas, $'ewenang, dan kewajiban yang sen)'atanya telah ada dan
berpotensi tumbuh, hidup dan berkembang sesuai dengan potensi daerah yang khas. Dengan
demikian, isi dan ienis otonomi bagi setiap daerah tidak selalu sama satu sama lain. Otonomi
yang bertaigguug jawab dimaksudkan sebagai otonomi yang dalam penyelenggaraannya benar-
benar sejalan dengan maksud dan tujuan pemberian otonomi ]'ang pada dasarnya bertujuan
mernberdayakan claerah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakYat.
kto. pubtik rt!,la' dan Sta ddt di Sektar Publik 25

Secara keseluruhan, UU 3212004 mengatur pokok pokok tcntang: (a) pembentukan . .::-
Leuangan dan kawasan khusus, (b) pembagian urusar pemcrintahan, (c) pemc(intahan daerah. d
perangkat dacrah, (e) keuangan daerah, (f) peraturdn daerah dan peraturan kepala daer:rh, LS
kepcga$'aian daerah, (h) pembinaan dan peigawasan, serta (i) desa. Terkait keuangan daerah, UL
satu hal
ini menggariskan prinsip bahwa "uang mengikuti fungsi'l pcnyelenggaram fungsi pemeriotahor
:rubahan
daerah diikuti dengan pembeiian sumber sumber peneri maan yang cukup kepada daerah, mengacu
pada UDdang-Undang tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah pusat dan pernerintahan
itas dan Daerah, di mara besarnya disesuaikan dan diselaraskan dengan pembagim kewcnangan antara
pemeriDtah dan daerah. Dengan demikian, senua sulrtrer keuangal
,vang melekrt pada setiap
urusan pemerintah yang diserahkan kepada daerah menjadi sumber keuangan daerah.
perlun)'a
Dari implikasi ketentuan di atas, daerah berhak mendapatkan sunber keuangan yang antara
lambilan
lailr berupa: kepastian tersedianya pendanaan dari pemerintah sesuai dengan urusan pemerjntah
yang diserahkanj kewenangal memungut dan mendayagulakan pajak dan rerribusi daerah
serta hak mendapatkan bagi hasil dari sumber-sumber daya nasional yang berada di daerah dan
dana pe(imbangar lainnya; hak mengclola kekayaan daerah dan mendapatkan sulllber-sunber
7 Tahun
pendapatan laln vang sah serta sumber sumber pcmbiayaan.
Iaharaan
€uanSan Dalam kolteks pertanggungjawaban dan akunt abilitas keuangan, UU 32/200,1scjalan deng:rn
anSunan UU l712003. Dalam Undalg-Undang tentang Keuangan Negara, terdapat pcnegasaD di bidtrng
pcngelolaan keuangan, 1-aitu kekuasaan pengclolaan keuangan negara adalah sebagai bagian dari
kekuasaan pemerintahan; dan sebagian kekuasaan pengeloliran keualgan llegara dari presidel
diserahkan kepada gubernur/bupati/walikota selaku kepala pemerirrah dacrah untuk mengelola
keuangan daerah dan mervakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang
terhadap dipisahkan. Keterltuanini berimplikasi pada pengaturan pengelolaar keuangan daerah, rAitLr
linisikan gubernur/bupati/walikota bertanggung jawab atas pengelotaan keuangan daerah sebagai
bagian dari kekuasaan pemerintnhan daerah. Dengan demikian, pengaturan pengclolaan dan
r negeri, pertaDggungjawaban keuangan daerah mclckat dan menyatu dengan peogaturan pemerinrahan
nemiliki daerah, yaitu dalam Undang-Undang mengenai Pemerintahan Dterah.
)gkatkan
rgkatkan
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusal dan Pernerintahan Daerah

Pernnbangan keLrangan antara pemcrintah dan pemerintahan daerah mencakup pcnrbagicn


ada dan keuangan anlara pemerintah dan pemerintahan daerah secara proporsional, demokratis, adil,
Dengan dan transparan dengan memperhatikan potensi, kondisi, dan kebutuhan daerah- Dalan rargka
)toDomi penyelenggaraan otonomi daerah, penyerahan, pelimpahan, danpenugasan urusan pernerintahan
kepada daerah secara nyata dan bertanggung ja\\ ab harus diikutidengan pengaruran, pembagian,
ertujuan dan pemanlantan surnber daya nasional secara adil, termasuk perimbangan keuangan anlara
peme ntah dan pemerintahan daerah. Sebagai daerah otonom, penyelenggaraan pemerintahan
allntdn! Se|tot Publtz.*
'

dan pelayanan dilakukan berdasarkar prinsiP prinsip transParansi, partisipasi, dal


ak ntabilitas.
Agar perdanaan penyetenggaraa[ pemerintahan dapat terlaksana secara efisien dan efekti
serta untuk metcegah tumpang tindih ataupun tidak tersedianya pendanaan pada suatu bidail
pemerirtahan, diatur pendanaan penyelen ggaraan pemerintahan Penyelenggaraar pemerintah aI
yang menjadi keNenangan daerah dibiayai dari APBD, sedangkan penvelenggaraan kewenangat
pemerintahan yang menjadi tanggung ja$'ab Pemerjntah dibjayai dari APBN, baik kewenangal
pusat yang didekonsentrasikan kepada glrbernur maupun ditugaskan kePadn pemerintah daeral
dan/atau desa atau sebritan lainnya dalam rangka tugas pembantuan

Dana perimb.ingan rnerupakan pendanaan daerah yang bersumber dari APBN yang terdir
(DAK)' Selail
atas dana bagi hasil (DBH), dal1a alokasi umum (DAU), dan dana alokasi khusus
juS
ilimaksudkan untuk membantu daerah dalam n endanai ke lvenangannva, dinapernnbangan
bert[iuan mengurangi ketimpangan sumber Perclanaan Pemerintahan antara pusat dan daeral
serta untuk mengurangi kesenjargan penda[aan pemerintahan antardaerah Ketiga komponel
alnna perimbangan ini merupakan sistem transfer dana diri Pemerjntah sertd
meruPakan satr

kesatuan Yang utuh.

DBH adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN ,vang dibagihasilkai kePad;
daerah berdasarkan angka penentase tertentu. Pengatumn DBII dalam undang undanl
ini nerrpakan penvelarasan dengan Undang Undalg Nomor 7 Tahun 1983 tentang Paial P1

Penghasilan sebagaimana telah bcberapa kali diubah tcrakhir dengai Undang Undang Nono
Di
17 lahun 2000. Dalam undnng rrndang ini, dimuat Pengaturan mengenai Bagi Hasil Penerirtraar fr
p'sal 2l
Palak Penghasilan (PPh) Pasal 25/29 waiib Pajak Orang Pribadj Dalam Negeri dan PPh
I.
serta sektor pertambangan panas bumi sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang Nomo
27 Tnhrm 2003 tentnng Panas Bumi. Selain itu, dana reboisasi yang semula termasuk bagian dar
Pe
DAK, dialihkan menjadi DBH.
DALI bertujuan bagi pemerataan kemampuan keualgan antardaerah yang dinaksudkar
untuk mcngurcngi ketimpangan kemampuan kcuangan antardaerah nelalui penerapan form l'
Pr
yang mempcrtimbarykan kebutuhan dan Potensi daerah l)AU suatu drerah ditentukan ata
P€
besar-kecilnva celah fiskal (rscdl gdP) suatu daerah yang merupakan selisih antara kehutuh2r
daerah (fscnl need) dan potetsi daerah (fscal copacity). l)alam undang-undang ini, formuli
\l
celah fiskal dan penanlbahan variabel DAU ditegaskan kembali Alokasi DAU bagi daerah yanl
poteNi fiskalnya besar, tetapi kebutuhan fiskal kecil akan memperoleh alokasi DAU relrtif kecil
Sebaliknya, daerah lang potensi fiskalnya kecil, tetapi kebutuhan fiskal besar akan memperolel
.,J
alokasi DAU relatifbesar Secara implisit, prinsip tersebut menegaskan fuigsi DAU sebagai fakto
pemcrataan kapasitas fiskal. ltl

DAK dirnakudkan untuk membantu membiavai kegiatan kegiatan khusus di daeral

tertentu yang nlerrpakan urusan daerah dan sesuai dengan priorilas lrasiorai, khususnya untul
l..rldsi dan Standar di S.ktot Prhlik
z7
pasi, dan membiayai kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat yarg belum men.ai-
standar tertentu atau untuk mendorong percepatan pembangunan daerah.

lan efekif PinjamaD daerah merupakan salah satu sumber pembiayaan yang bertujuan memperc€pat
tu bidang pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. pembiayaan
erintahan vang bersumber dari pinjanan harN dikelola secara benar agar tidak berdampak negatif bagi
,{enangan keuangan daerah sendiri serta stabilitas ekonomi dan moneter secara nasional. Oleh karenr itu,
,venangan pinjaman daerah perlu mengikuti kiteria, persyaiatan, mekanisme, dan sanksi pinjaman daenh
ah daerah r ang diatur dalam undang-undang ini.

Undang undang inijuga menegaskan bahwa daerah dilarang melakukan piniaman langsung
ng terdiri ke luar negeri. Pinjaman yang bersumber dari luar negeri hanya dapar dilakukan melalui
K). Selain Pemerinlah deDgan mekanisme penerusan pinjaman. Pengaturan ini dimaksudkan agar terdapat
nganjusa rrinsip kehati hatian dan kesinambungan fiskal dalam kebijakan fiskal dan moneter oleh
rn daerah Pemerintah. Di lain pihak, pinjaman daerah ridak hanya dibarasi untuk membiayai prasarana dan
.arana yang menghasilkan penerimann, tetapijuga dapat untuk membial,ai proyek pembangunan
:risarana dasar masyarakat walaupun tidak menghasilkar penerimaan. Selain itu, dilakukan
:embatasan pinjaman dalam rangka pengendalian defisit APBD dan batas kumulatif prnjaman

n kepada :emerintah daerah.


g undaog
Lns Pajak PERKEMBANGAN STANDAR DI SEKTOR PUBLIK
g Nomor
l: lndonesia, beberapa upaya untuk membuat sebuah standar ylng relevan dengan praktik-

r Pasal 21
:::i1ik akuntansi di organisasi sektorpublik telah dilnkukan, baik oleh lkatan Akunran Indonesia
:il maupun oleh pemerintah sendiri.

Untuk orgnnisasi nirlaba (),ang dimiliki perorangan atau swasta), IAI telah menerbitkan
::=\ataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 45 tentang "Organisasi Nirlabal PSAK
al$udkan
.:
rerisi tentang kaidah kaidah serta prinsip-prinsip yang harus diikuti oleh organisasi nirlaba
::.1::l membuat laporan keuangan. Namun, PSAK 45 tersebut belum mengakomodasi praktik
r formula
::r.:tk *untansi dimiliki pene ntah, baik itu lembaga
yang diperlukan dalam suatu entitas yang
:.=.rintahan serdiri maupun organisasi nirlaba yang dimilikinya (misalnya: rumrh sakit dan
ebutuhan
r:r;rtas). OIch karena itu, penerirtah mencoba men)'usun suatu standaryang disebut Standar
. tbrmula --
r-{:::an!i Pemerintah.

latifkccil l.:ia Lngkup internasional, telah terdapat sebuah standar akuntansi bagi orgrnilasi
mperole ,:r::: :)blik ldng disusun oieh Federnsi Akunian Internasional (tntemdtional Federation
j :----i'itdris IFAC). Standar itu disebut Standar lnternasional ALuntansi Sektor Publik
-:.-:,;::-',r,:l Prblic Stctar Arcaunting Sta daftls IPSAS). IPSAS ini seyogyanya menjadi

ti daera
;. -:: :rq ienNa negara vang aknn membuat standar akuntansi bagi organisasi sektor publik di
.a-::j:i:: : .lrsinq ma\ing.
28 ,\t,rhr l \./.ror l,/rlrt ;+-

Standar lnternasional Akuntansi Sektor Publik (lnternational Public Sector


Accounting Standards-IPSAS)
Saat ini, banyak entitas yang termasuk dalam kategori organisasi sektor publik vang telah
mengimplementasikan akuntansi dalam sistem keuanSannya. Akan tetaPi, Praktik akuntane
yarlg dilakukan oleh entitas entitas tersebut rnemiliki banyak perbedaan, khususnya dalam prosa
pelaporan keuangan. Hal tersebut sangat dimungkinkan oleh belum banyakiya pemerintah
suatu negara yang menerbitkan standar baku akuntansi untuk mengatur praktik akuntansi bagr
organisasi sektor publik.

Berdasarkan fenomena tersebut. Fedeiasi Akuntan Internasional (lnterndtional Federatjon


oJ Accountants IFAC) nembentuk sebuah komite khusus yang bertugas menvusun stand,r
akuntansi sektor publik. Komite tersebut diberi nama "The Public Sector Cofimittee" d^t
bertugas menyrsun sebuah standar akuntansi bagi organisasi sektor Publik yang berlaku secrn
internasional yang kemudian disebut irfer
dtional Public Sertor Acco!/rri 8 Standaldr (IPSAS)
l)ilam pelaksanaannya, komite tersebut tidak hanya menyusun standdr, tetaPi juga membual
program yang sistematis yang mendorong aplikasi IPSAS oleh entitas'entitas publik di qelnnrh
dunia.

Untuk mendukunli tugasnya dalanr men)'Lrsun standal komite nengacu pad;r st.ndat
Akuntansi lnternasional (lnternationdl Act:ountilg Stand''lds LA.S) vang sckarang dikenal denga!
I tunatio,ldl l:inoncial RePartilg Srrrddrift (IFRS), khususnva pada pernyrtaan-pernyataan
,vang sesuai dengai konteks dan kamkteristik akuntansi sektor
publik- Selain IAS, komite juga
menggunakan sumber sumber lain sebagai acuan, sePerti peraturan perundangan, a5osras
profesi, dan berbagai organisasi lain yang bergcrak atau berkePentingan dalam akuntaNi sekto!
publik.

iika dalam suatu negara sudah terdapat arahan dan peraturan huklun vang menunlul
pelaporan keua11g.rn orgirnisasi sektor publik serta dibuatbaikoleh Pemerintahnya maufun hadar
pengatur atau organisasi profesi akuntan, maka IPSAS tidak dimaksudkan sebagai penggi'rrB
peraturdn yang telah ditetapkan di negara bersangkutan. Dalam hal ini, II'}SAS daPat diSunakan
oleh para pembual stindar di negara benangkutan untuk Pengembangan standal baru atau untuli
merei'isi standaryang ada guna n1eningkatkan komparabilitas laporan keuangan organisasi sekior
publik secara internasional- sementara itu, bagi negara yang belum m€ngembangkan standal
akuntansi untuk pemerirtaha[ dan organisasi sektor pub]ik. IPSAS dapat digunakan sebagar
pedoman dalam menyusun standar dimaksud.

Dengan mengadopsi IPSAS, diharapkan terdapat peningkatan yrng siglifikan dalam


kualitas da(i laporan keuangan organisasi sektor publik- Dengan demikian, inlormasiyang lebih
baik diharapkan juga tersedia untuk menilai keputusan alokasi sumber daya yang dibuat oleh
pemerintah sehingga mcningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
,ktor Publik lI r! ddn Stuflaor di SektarPublik E
Sector ladi, IPSAS adalah standar akuntansi bagi organisasi sektor publik yang ireriai;r
s€cara internasional dirn dapat dijadikan acuan oleh negara negara di seluruh dunu unrui
neDgembaDgkan standar akuntansi kiusus sektor publik di negaranya.
rng telah
ftuntansi IPSAS bertujuan:

L meningkatkan kualitas dari tujuan utama dalam melaporkan keuangan sektor publik,
merintah 2. menginformasikan secara lebih jelas pembagian alokasj sumber daya yang d akukan
ansi bagi ' oleh entitas sektor publik,
3. meningkatkan transparans' dan akuntabilitas entitas sektor publik.

t standar Cakupan yang diatur dalam IPSAS meliplrti seluruh organisasi sektor publik, termNuk
lenbaga penerintahan, baik pemeiintah pusat, pemerintah regional (ptuvinsi), peme ntah
daerah (kabupaten/kota), naupun komponen'komponen kerjanya (dinas'dinas).
0PSAS).
Basis akuntansi )ang digunakan olch IPSAS adalab bas is akrual walaupun terdapat Cds[ Bdsir
rembuat
IPSAS dalam IPSAS yang nerupckan acuan stand$ pelaporan keuangan urtuk entitas sektor
i seluruh
pubhk yang mcmilih menggunakan basis kas. Hal ini dilakukan karena komite pembuat IPSAS
menyadari bahwa setiap pemerintah dan pihak yang berwenang menentukan standar di setixp
Standar negara berhak memilih basis akuntansi yang akan dignnakan sehingga standar untuk basis kas
tdengan tetap disediakan walaupun tidak seterperinci yang basis akrual. Selain cdsft dsir IP.sA.s tersebut,
rn)-ataan 16 pernyataan IPSAS seluruhnya berbasis akrual.
nite juga
Berikut ini 26 pernyataan IPSAS.

Lsi sektor IPSAS # I Presentation of Financial Statements


iPSAS # 2 Cash Flow Statements
IPSAS # 3 Accounling Policies, Changes in Accounting Estimates and Erors
tPsAs # 4 The Effects ofChanges in Foreign Exchange Rates
IPSAS 5 Borrowing Costs
engganti '
IPSAS S 6 Consolidated Financial Statements and Accounting for Controlled Entities
gunakan
IPSAS + 7 Accounting fbr Investments in Associates
au untuk
IPSAS $ 8 Finan€ial Reporting oflnterests in Joint Venture
IPSAS + 9 fiom Exchange Exchange Transactions
Revenue
Lstandar
IPSAS # r0 H)?erinflationary Economies
L sebagai
IPSAS# 11 Construction Contracts
IPSAS # I2 Inventories
n dalam IPSAS # 13 Leases
lng lebih IPSAS + 14 Events After the Reporting Date
)uat oleh IPSAS * 15 Financial Instruments : Disclosure and Presentation
IPSAS + I6 Investnlert Prop€rty
.\kunta.iSPktnP hlik

IPSAS { l7: Propertn Plant, and Equipment


IPSAS # 18: Segment Reporting
IPSAS n l9: Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets
lI'SAS + 20: Related Parw Disclosures
IPSAS t 2l: Impairment ofNon Cash Generating Assets
IPSAS + 22: Disclosure ofFinancial Information
IPSAS + 23: Revenue frofi Non Exchange Transrctions (Taxes and Transfers)
IPSAS # 24: Presentatnn of Budget lnformation in Financial Slatements
1PSAS n l5: [mployee Benefit
IPSAS r 26: lmpairment ofCash and Generating Asset

PSAK 45

Sampai saat ini, PSAK 45 merupakan satu-satunya pernyataan standar )'ang dikeluarkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia (lAI) ,vang ffengatur pelaporan keuangan organisasi nirlaba. Standar
ini diadopsi dari Sldlem ent of Finan.ial Accounttrg .snrruiard (FAS) Noin ot 117 ter.targ Iinahcial
St dten?nt s of Not.lt r Profit Organizdtions.

Di Amerika, FAS I17 ini djgunakan sebagai acuan untuk organisasi nirlaba yang dimiliki
oleh swasta, sedangkan organisasi nirlaba yang dimiliki oleh pemerintah menggunakan standar
Governmenhl Accounting Standar.l (GAS) yang dikeluarkan oleh Governmental Accoutltiflg
Sldndd,.d Bodrd (GASB). Dengan demikian, konteks PSAK 45 ini sebetulnya lebih t€patdigunakan
oleh organisasi nirlaba yang dinliliki sNasta saja. Namun, karena selain PSAK 45, Indonesia baru
memiliki Standar Akuntansi Pemerintahan (SAI,) ),ang ditujukan untuk instansi pemerintah
sehingga belum memiliki staDdar khusus untuk organisasi nirlaba noD-instansi penrerintah yang
dimiliki pemerintah. Kondisiini membuat PSAK 45 digunakan sebagaiacuan untlrk seluruhjenis
orgallisasi nirlaba, kecuali pemcrintah dan instansi pemerintah.

PSAK 45 disusun dengan pernikiran bahwa organisasi nirlaba memiliki karakteristik


orSanisasi)-nng berbeda dengan organisasibisnis. Dengan perbedaan karakterisrik tersebut, dalam
or€ianisasi nirlaba timbul transaksi tertentu yang jarang atau bahkan tidak pernah te4adi dalam
organisasi bisnis. Namur demikian, pada praktiknF, organisasi nirlaba sering tampil dalam
berbagai bentuk sebingga ser;ng kali sulit dibedakan dengan organisasi bisnis pada umumnva-
I)engan demikian, acuan vingjelas dibutuhkan agar pelaporan keuangan organisasi nirlaba d apat
diatur lebih mudah dipahami, men]iliki relevnnsi, dan daya bandingyang tinggi.

Dalam PSAK 45, dijelask.rn bahwa pernyataan ini berlaku bagi laporan keuangan yang
disajikan oleh organisasi nirlaba yang memenuhi karakteristik berikut.

L Sunber da,va entitas berasal dari para penvunrbang ,vang tid.k mengharapkan
perrba).aran kembali itau mrnta.rl el(nrorni vang \eb.nding dengan jumlah sumber
day.t yang diberikan.
or pubtik a.ti^l Llna Stdr.lar di Sekbr Publik 3l
2. Menglasilkan barang dan/atau iasa tanpa bertujuan memupuk laba. Kalau suatu enrrras
menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak dibagikan kepada para pendiri arau pemrhk
entitas tersebut.
3. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis. Hal itu berartr
kepemi)ikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus keDrbali,
ataukepemilikan tersebuttidak mencerminkan proporsi pembagian sun)ber daya entitas
prda sdat hkuidasr atau penrbubaran enlilas.

Selain tiga hal di atas, PSAK 45 juga menyatakan secara tersurat bahwa pernyataan tidak
berlaku bagi lembaga pemerintah, departemen, dan unit unit sejenis laiDnya. Hal ini disebabkan
tembaga'lembaga tersebut masuk dalam organisasi yang berbentuk insransi pen)erintah yang
mengikuti SAP dalam dasar pennrsunan laporan keuangannF.

€n oleh Berikut beberapa halyang diatur dalam PSAK 45.


Standar 'lujuan utama Laporan Keuangan
l.
'lujuan laporan keuangan bdgi organisasi nirlaba adalah menyediakan intbrnasr yang
relevan yang memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota organisasi, keditor,
dimiliki dan pihak lain yang rnenyediakan sumber daya bagi organisasi niriaba. Psak 45 juga
standar menjelaskan beberapa tr:juan laporan keuangan organisasi nirlaba yang spesifik dan
.ountihg lebih detail.
gunakan L Jenis-renis laporan keuangan organisasi nirlaba
rsia baru Laporan keuangan organisasi nirlaba meliputi laporan posisi keuangan pada akiir
nerintah periode tahuDan,laporan aktivitas, serta laporan arus kas untuksuatu periode pelaporan,
tah yang dan catatan atas laporan keuangan. Pada setiap jenis laporan ini, diberikan penjelasan
ruhjenis mengenai tujuan dan klasifikasi komponen komponennya.
3. Contoh bentuk laporan keuangan orgrnisasi nirlaba
PSAK .15 memberikan contoh format laporan keuangan untuk organisasi nirlaba.
ftteristik
Contoh contoh ini akan dtelaskan lebih lanjut pada Bab 7 teDtang Laporan Keuangrn.
rt,dalam
di dalam
il dalam Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

Untukmemecahkan berbagai kebutuhanyang muncul dalam pelaporan keuangan, akuntansi, (lar


,badapat audit di pemerintahan, baik pemerintah pusat maupen pemerintah daerah diRepublik lndonesia,
diperlukan sebuah slandar akuntansi pemerintah yang kredibel dan dibentuk oleh sebuah komite
lan yang s.{ P

Komite SAP adalah sebuah cerita panjang seiring dengan perjalanan refbrmasi keuangan
laraPkan di Indoncsia. Kebutuhan standar dan pembentukan komite penFrsunnya mulai muncul ketika
sumber desakan untuk penerapan IPSAS di Indonesia semakin kual.

,,t
32

Hal itu diawalj dengan pembentukan Kompartemen Akuntan Sektor Publik di IAI
tanggal 8 Mei 2000. Salah satu programn)a adalah penvusunan standar akuntansi keuan
untuk berbagai unit kerja pemerintahai. Keprihatinan akan situasi proses pelaporan keuan
sektor publik dijadikan satu-satunya alasan bagi peluncuran program pengembangan
akuntansi.

Da proses tersebut, dihasilkanlah Ejrporlre D/at Standar Al,untlln\i Sekror tlublik )a4
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Sektor Publik Ikatan Akuntan Indnnesir IIAI). A{
enan eksposure dmJt yang dikeluarkan, yaitu: ;

1. Pen)'ajian Laporan Keuangan,


l

2. Laporan Arus Kaq


3. Koreksi Surplus Defisii, Kesalahan Fundamental, dan Perubahan Kebijakan Akuntansi,
4. Dampak Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Luar Negeri,
5. Kos Pinjaman,
6. Laporan Keuangan Konsolidasi dan Entitas Kendalian.

Publikasi tersebut nenjadi tantangan bagi penerintah untuk segera bergerak cepa
mengeluarkan Standar Akuntansi Pemerintah. Sampaikemudian, sebelurn UU tentang Keuanga-
Negara diletapkan, Menteri Keuangan Rl telah nenetapkal Keputusan Menteri Keuanga
Nomor: 308/KMK.0l212002 Tanggal l3 Juni 2002 tentang Komite Standar Akuntansi Pemerinta"
Pusat dan Daerah (KSAP), scbagaimana telah beberapa kalj diubah terakhir dengan Keputusa:
Nle teri KeuaDgaD Nonor:379/KMK.0l2l2004 Tanggal 6 Agnstus 2004. Komite ini bckeri
dengan melibatkan banyak unsur yang secara formal dinyatakan terdiri alas unsur Departemel
Keuangan, Departemen Daiam Negeri, dan unsur L{I.
Selaniutnya, delgan diketuarkannya UU Nomor I
Tahun 200'1, penetapan Komite SA
dilakukan dengan Keputusan Presiden (Keppres) telah diterbitkan Keputusan Prcsiden Republi
Irdonesia Nomor 84'IahLrn 2004 tentang Komite Standar Akuntansi Pemerintahan pada targg?
5 Oktober 2004, yang telah dtubah dengan Keputusan Presiden Republik Indoncsia Nomor
Tahun 2005 Tanggal5lanuari 2005.

KSAP bcrtugas mempeisiapkan pen)'usunan konsep Rancangan Peraturan Pemerintal


ientang Standar Akuntansi Penlerintahan (SAP) sebagai piirsip prinsip akuntansi yang \\ajrl
diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerittah pusat dan/ata
pemerintah daemh.

: KSAP terdiri atas Komite Konsultatif dan Komire Kerja- Komite Konsuftatif bertuga
; memberi konsultasi dan/atau pendapat dalam rangka perumusan konsep Rancangan Peratural
i Pemerintah tentang SAP Komire Kerja bertugas mempersiapkan, merumuskan, dan men)'uslx
konscp Rancangan PeraturaD Pernerintah tentang SAP, serta dapat membentuk Kelompo
Kerja dalam mclaksanakan tugasnya. Dalam pelaksanaan rugas sehari hari, KSAP melaporkal
t.:,..t!,lan sran.lar di Sekllr puhlik
33
IAI pada kegiatann,va secara berkalir kepada Menteri Keuangan. KSAP bertanggungjarvab
kepada presiden
keuangan melalui Menteri Keuangau.
keuangan
l)elgan demikian, KSAP be ujuan mengembargkan program,prognm
n standar pengembangaD
.rkurtabilitas dan manajemcn keuangan pemerintahan, termasuk
mergembangkan SAp dan
mempromosikan penerapan standar tersebut. Dalam mencnpai tujuan
tersebut, SAp telah disusun
blik yang dengan berorienrasi pada IPSAS. Selain itu, dalam perFrsuiannya,
SApjuga telah diharmoniskan
L{I). Ada dengan standar AkuntaDsi Keuangan (sAK)
).ang direrbirkan orch Dewan standar Akuriansi
Keuirngan Ikntan Akuntanlndonesia.

Dalam menl-usun SAq KSAP nenggunakan materi yang diterbitkan


oleh:

untansi,
1. International Fcderation of Accountant,
2. lnternational AccountingStandardsCommittee,
3. International Monetary Fund,
.1. Ikaran Akuntan Indonesia,
5. Financial Accounting Standards Board,
6. covernmental Ac.ounting Srandards Board,
k cepat 7. perundang undangan dan perirturan pemcrintah lain yang berlaku di Republik
euangan
lndonesia.
euangan 8. organisasi profesional lainnl,a di berbagai negara yang membiciangi pelaporan
keuangan,
rerintah akuntansi, dan audit pemerintahan.
putusan
bekerja
l,engembangan SAp mengacu pada prnktik_prakrik terbaik di tirykar inrernasional
dengan
letap men1pertin]bangkan kondisi di Indonesia, baik peraturan perundangan dnn praktik
praktik
rkuntansi yang berlaku, maupun kondisi sumber daya manusia. Selail itu, strategi peringkatan
ite SAP kualitas pelaporan keuangan peme ntahan dilakukan dengan proses transisi men
uj u bas is akrual.
epubtlk Saat ini, pendapatirn, belania, dan pembiayaan dicatat berbasis kas. Sementara, aset, utang, dan
tanggal ckuitas dana dicatat berbasis akrual. pada tahun 2007, proses transisi standar menuiu
basis akrual
omor 2 .e..,rJ l.r,elrrruhJn diharapkan .udrh,cte.rr.

SAP diterapkan di lingkup pemerintahan, baik di pemerinrah pusat dan dep.utcnen


erintnh epartemennya maupun
d d i pemerirrah daerah dan dinas dinasnya. penerapan
SAp diyakiui akan
S watib berdampak pada peningkatan kualitas pelaporan keuangan ili pemerinrah pusat
dan daerah. Ini
berartj informasi keunngan pemerintahan akan dapat menjndi dasar peDgambilan
keputusirn di
pemerintahan serta terwujudnya transparansi dan akuntabilitas.
rrtugas Berikut iri adalah proses penyusunan SApl

1)-usun
l identifikasi topik,

rmpok
2. konsultasi topik kepada komire pengarah,
3. pembentukan kelompok kerja,
4. risetterbatas oleh kelompok keria,
5. draf awal dari kelompok kerja,
6. pembahasan drafawal oleh komite keria,
7. pengambilan keputusan olehkomite kerja,
8. p€laporal kepada komite pengarah dan Persetujuan atas drafPublikasian'
9. peluncunndrafpublikasian,
lO. dengar pendapat plrblik dan dengar Pendapat terbatas,
11. pembahasan tanggapan dan masukan atas drafPublikasian dari d€ngar PendaPat'
12. permintaan pertimbangan kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)'
13. pembahasan langgapan BPK,
14. finalisasi standar,
15. pemberlakuanstandar,
16. sosialisasi awal standar

Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) initerdiri atas sebuah kerangka konseptual dan s€

pernyataan berikut.

PSAP 0l PenFjian Laporan Keuangan


PSAP 02 Laporan Realisasi Anggaran
PSAP 03 Laporan Aliran Kas
PSAP 04 Catatan atas Laporan Keuangan
PSAP 05 Akuntansi Persediaan
PSAP 06 Akuntansi lnvestasi
PSAP 07 Aluntansi Aset Tetap
PSAP 08 Akuntansi Konstruksi dalam Pengerjaan
PSAP 09 Akuntansi Kewaiiban
PSAP l0 Koreksi Kesalahan
PSAP ll Laporan Keuangan Konsolidasian

Perkembangan terbaru dari SAP ini adalah rencana diberlakukannF SAP yang
ak.ual secara p€nuh. Hal ini terkait dengan amanat yang tertera pada Undang-Undang N
I 7 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Pasal 36 yary menyebutkan bahwa ketentuan men

pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja dalam Standar Akuntansi


(SAP) y.ng berbasis akual dilaksanakan selambatlambatnya dalam 5 tahun sqak UU
ditetapkan. Hal ini ditegaskan kembali dalam Undang-Undang Nomor I Tahun 2004
Perbendaharaan Negara Pasal 70 Ayat (2) yang menyebutkan bahwa ketentuan
pengakuan dan pengukuran pendapat.n dan belanja berbasis akrual dilaksanakan
lambatn)e pada tahun anggaran 2008.
isektor Pubtik tl.guLdsi ddn Staniat di Sektor F rlik 35

Tuntutan amanat undang-undang tersebut direspoDs oleh (omite Standar Akun!r.:


Pemerintahan dengan menyusun drafSAP berbasis akrual. Bahkan , Undang Undang Nom.,r =:
Tahun 2008 tentang Antgaran Pendapatan darl Belanj! Negara lihun 2009 telah meDycbutka.
bahwa pemerintah akan menyajikan Laporan Realisasi Anggaran yang selair berbasis kas iuga
berbasis akual. Namun, sampai saat ini, draf SAP tersebut belum disahkan dan diberlakukan
karena terbentur berbagai kendala di lapangan, seperti kesiapan sumber daya manusia pclakalu
di lapangan dan kesiapan sistem pendukungnya.
apal,

STANDAR PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA (SPKN)


Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah mengembangkan sebuah standar penling )'ang akan
meniadi panduan dalam proses audit di Indoncsia. Standar terseb t adalah Standar Pcmeriksann
K€uangan Ncgara (SPKN). Standar ini menjadi acuan bagi auditor pemerintah dalanr
melaksanakan tugasoya sebagai pemeriksa. SPKN ini haDya mengatur mengenai hal-hal rang
belum diatur oleh standar Profesional Akuntan Publik (SI'AP), yang merupakan standar audit
dan scbelas
bagi perusahaan. Aturan-aturan tambirhan tersebut diperlukan mcngingat karakteristik organrrair
pemerintahan yang berbeda dengan organisasi lainnl'a. Namun, dalanr banyak hrl, SPKN tetaF
mengacupada SPAP sebagai acuan dan panduaD bagi auditor dalam mclaksanakan pemeriksaan
audit-

SPKN memuat persyaratan profesional yang harus dipenuhi oleh setiap pen1eriksa/audilor.
mutu pelaksanaan pemeriksaan/audit, dan penyarat.n laporan pemeriksaan yang Proltiional
Dengan mendasarkan pelaksanaan pemerikraan/audit kePada SPKN, kedibilrtas intorrna:r
dilaporkan oleh entitas yang diperiksa. sPKr\ ini berlaku untuk:

l. Badan Pemeriksa Keuangan RI,


2. Akuntan publik atau pihak lainnya yang melakukan pemeriksaan atas pcngclolaan dan
tanggungjawab keuaDgan negara untuk dan atas nama BPK RI,
3. Aparat Pengawas lnternal Pemerintah (APIP),termasuk Satuan Perrgatasan Inlern tsPl
BUMN/BUMD sebagai acuan dalam menlrsun standar pemeriksaan sesuai den8m
kedudukan. tugd( pokol, dan tung\i masing mi\ing.
3 berbasis 4. Pihak-pihak lain yang ingin menggunakan SPKr\--
rg Nomor
mengenai
Dalam pen)'usunannya, SPKN merujuk pada la[dasan peraturan perundang undangan dan
erintahan
referensi, baik dari dalam maupun luar negeri. Berih.rt beberapa referensi yang digunakan dalam
J tersebut
penFsunan SPKN ini.
4 tentang
nengenai l- Standar Audit Pemerintahan, BPK Rl, 1995.
2. Generally Accepted Government Auditing Standards (GAGAS), Revision 2003, US
General Accounting Office.

I
j
I
,1h,'r,rv S.(rol Prl'lil
36

3. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP),1A1 2001.


4. Auditing Stardards, International OrgnniTation of SuPreme Alrdit lnstitutions
(INTOSAI), l.atcst Amlnendment 1995
5. Generallv Accepted Auditing Slandards (GAAS)' AICPA' 2002
6. lrrternal Control Standatds, INTOSAI, 2001
7. Standards fbr Professional Practice oflnternal Auditing (SPPI)' llA, 2005

Sebigai Aclran audit di sektor pemerintthan, SPKN remberikan kerrngk) dasar untuk
lnenerapkan secara efektif standar Pekerjaan lapangan dan pelaPoran audit SPKN mernbcrikan
suatlr slcndar umunl ,vang berkaitan dengrn Persycratan k€mamPuan/keahlian staf, ind€Pendensi
orSanisasipemeriksadcnpenreriksasccar.ril1dividual,Peltrksanaankcmahiranprot.esionalsecara
cermat dan saksarna, serta Peigendalian mutu hasil Pckerjaan.

SPKN membrgiaudit/Pel1reriksaann1enjadi tigalenis

L Peneriksaar keungan
Pemeriksaan ini bertuiu. memberikan kc,vakilan -vang memadai mengenai
ke\taiirran
d.tri pcnyaiian suatu laporan keuangan d.rl.rrn segala hnl ,vang matcrial, sesuai delgan
prinsip akuntansi yang berloku umum di Indonesia
2. l'emeriksaankin€rja
Pemeriksaan kinerja merupakan pemeriksaan yang dilakukan secara objektif dan
sistematis terhadap bukti bukti, rntuk dapat memberikan penilaian secara independen
ini nrenghcsilkan infomirsiyang berguna
atas kinerja suatu entitas. Pemeriksaan kinerj0
ultuk menilgkatkan kireria suatu enlitas dan memudahkai pengambilei kcputusan
bagi pihak,vang berwenang
3. Penleriksaan dengan tujuan tertentu
Pemeriksaar dengan tujuan terlentu drPal bcrsifat pemcriksaan lexdninatjttn)'
penclaahan (/ertett), dan prosedur vang disepakati untuk rncngha\ilkrn suatu
kesimpulan tentang keandalan su.rtlr asersi entitas yarg diperiksa Sasaran pcmeriksacn
ini dap.rl men.akuP pemeriksaar atas hal'hal 1airl di bidant keuangan, Peneriksaan
investigatif, dan pemeriksaan atas sistem pengcndalian internaL PemeriDtrh

Standar Umum SPKN

Standar rmum SPKN memberikan kcrangka dasar \-ang Penting untuk menerapkrn standar
pekerjaal lcpangan dall slandar pelaporan secari efektil OL€h karena itu. standar umum SPKNV
harus diikuti oleh semua Peneriksa/auditor dan organisasi pemeriksa. bark p€nerjntahan
malrpun non pcmerirlahrn, yang nelakukan audit/pcmerikrxd. Stindir ulnum SPKN mi akan

dijelaskan sc.ara sekilas sebagai berikut


F.Eula! ddi stdnrlat dtStktot pubhk
37

l PersyaratanKemampuan/Keahtian
Standar umum pertama SPKN mengharuskan audit dilakukan oleh staf yang se.ar:
kolektif memiliki pengetahuan, keahlian, dan pengalaman yang dibutuhkan unruli
melaksanakan audit. Mereka harus memiliki pengetahuan vang mendalam tentang
pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara. Merekajuga harus
memlJiki pengetahuan tentang keadaan khas dari entiras yang diperiksa, serta kailannya
dengan sifat danjenis pemeriksaan yang dilakanakan.

lr untuk 2. Persyaratanlndependensi

lberikan Standar umum kedua SPKN mengatur tentang independensi auditor_ Standar ini
mengharuskan organisasi pemeriksa dan para pemeriksanya uDtuk mempertahankan
independensinya sehingga pendapat, kesimpulan, pertimbangon, pertimbangan, atau
rekomenasi dari hasil pemeriksaan tidak memibak.
3. Penggunaan Kemahiran Profesjonal secara Cermat dan Saksama
Dalam pelakanaan pemeriksaan dan pen).usunan laporannya, audiror wajib
menggunakan kemahiran profesionalnya secara cermat dan saksama denlian
memperhatikan prinsip prinsip pela,vanan atas kepentingan publik serta memelihara
dcngan integritas, objektivitas, dan independensi dalam menerapkan kemahiran profesionalnya
terhadap setiap aspek pekerjaannya.
4. Pengendalian Mutu
(tif dan Setiap organisasi pemerika yang melaksanakan pemeriksaan berdasarkan standar
rpenden pemeriksaan harus memiiiki sistem pengendalian mutu memadai yang harus ditelaah
berguna oleh pihirk lain yang kompeten. Sistem pengendalian muru tersebut harus dapat
putusirr memberikan keyakinal bahwa organisasi tersebut telah menerapkan dan mematuhi
standar pemeriksaan yang berlaku, dan telah menetapkan dan mematuhi kebiiakan dan
prosedur pemeriksaan yang memadai.

'"k"'" PERTANYAAN
1. Staodar Akuntansi untuk Pemedntah telah disusun di Indonesia. Siapa pen),usunnya?
Bagaimana komposisinya ?

2. Bagaimana perkembangan regulasi yang mengatur yayasan di lndonesia?


3. leiaskan mengenai BHP dan prinsip prinsip pengelolaannya!
standar 1. dimakud dengan Badan Layanan Umum (BlU)! Bagaimala pemruran
Jelaskan apa yang
r SPKN perundangan melgaturnya? Standar Akuntansi .pa yang digunakan dalam pelaporannya?
intahan 5. felaskan salah satu perbedaan kerangka konseptual SAp yang Anda temukan daiam
perbandingan dengan kerangka konseprual di SAK!
LAMPIRAN: KERANGKA KONSEPTUAL MENURUT SAP

Pendahuluan
Kerangka konseptual akuntansi pemerintahan merumuskan konsep yang mendasaripcnyusun
dan penyatian iaporan keuangan pemerintah pusat dan daerah untuk menjadi acuan bagi:

1. peryusun standar akuntansi pemerintahan dalam melaksanakan tugasnya'


2- pen)'usun laponn keuangan dalam menanggulangi masatah akuntansi yang bel
diatur dalam standar
3. pemedksa dalam memberikan pendaPat mengenai apakah laporan keuangan
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan,
4. para pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan p
laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerjntahan

Kerangka Konseptual SAP berfungsi sebagai pedoman jika terdaPat masalah akuntansi
belum dinyatakan datam SAP Namun, jika terjadi pertentangan antara kerangka konseptual
standar akuntansi, maka ketentuan standai akuntansi diunggulkan relatif terhadap
konseptual ini. Berikut hal-halyang dibahas datam Kerangka Konseptual SAP

L Turuan Kerangka Konseptual.


2- Lingkunganakuntansipemerintah
3. Pengguna dan kebutuhan informasi Para pengguna.
4. Entitas pelaporan.
5. Peranan dan tujuaD pelaporan keuangan, serta dasar hukum.
6. Asumsi dasar karakteristik kualitatifyang menentukan manfaat inforrnasi dalam la
keuangan, prinsip'prinsip, serta k€ndala informasi akuntansi
7. Definisi, pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur yang membentuklaporan keuan

Lingkungan Akuntansi Pemerintahan


Kerangka Konseptual SAP menekankan perlunya mempertimbangkan ciri ciri pe

lingkungan pemerintahan dalam meDetapkan tujuan akuntansi dan pelaporan keuangan. Re


ciri-ciri penting tersebut.
l. Ciri utama struktur peme ntahan dan pela'-anan yang diberikan
a. Bentul umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaan
Dalam bentuk NKRI yang berasas demokmsi, kekuasaan ada di tangan
Ralgat mendelegasikan kekuasaan kepada pejabat publik melalui Proses
sejalan dengan pendelegasian kekuasaan ini adalah Pemisahan wewenang di
eksekutif, legislatil dan )'udikatif. Sebagaimana berlaku dalan1 lingkungan
tektot PubLn leruldsi tldh tan.lnr di sektatPfilik
39

pemerintahan, pihak eksekutif menlusun anggaral dan menyampaikannya kepada


pihak legislatif untuk mendapatkal persetuluan. Seteiah mendapat persetujuan,
pihak eksekutif melaksanakannya daia baras-batas apiopriasi dan ketentuan
perundang undangan yang berhubungan dengan apropriasi tersebut. pihak
n)'usunar eksekutifbertanggung jawab atas penyelenggaraan keuangan tersebut kepada pihak
gi: legislatifdan rakyat.
b. Sistem pemerintahan otonomi dan transfs pendapatan antarpemerintah
rg belun Secara substansial, terdapat tiga lirgkup pemerintahan dalam sistem pemerintahan
Republik Indonesia, yaitu pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah
r disusux kabrlpaten/kota. Pemerintah yang lebih luas cakupannl a mengarahkan pemerinrahan
yang cakupannya lebih sempit. Pemerinrah vang menghasilkan pendapatan pajak
kan pada atau bukan pajak yang lebih besar mengakibatkan diselenggarakarnya sistem bagi
hasil, alokasi dana umum, hibah, atau subsidi antarentitas pemerintahan.
Adanya pengaruh proses politik
Salah satu tujuan utama pemerintah adalah menirgkatkan keseiahteraan seluruh
rnsi,vans
rakyat. Sehubungan dengan itu, pemerintah berupaya mewujudkan keseimbangan
)tua1 dar.
fiskal dengal mempertabankarl kemampuan keuangan negara yang bersumber
kerangke
dari pendapatan pajak dan sumber sumber lailnya guna menenuhi keinginan
nasyarakat. Salah satu ciriFng perting dalam rnewujudkan keseimbangan rersebut
adalah berlangsungnva pioses politik untuk menyelaraskan berbagai kepentingan
yang ada di masyaraknt
d. Hubungan antara pembayaran pajak d€ngan p€layanan pemerintah
Walaupun dalan keadaan tertentu pemerintah nenungr.rt secara langsung atas
pelayanan yang diberikan, sebagian besar pendapatan pemerirtah pada dasarnya
Llaporar bersumber dari pungutan pajak dalam rangka nemberikan pelayannn kepada
masyarakat. JLrmlah pajak yang dipungut tidak berhubungan langsung dengan
:uangan pelayanan yanli diberikan pemerintah kepada wajib pajak. Pajak yang dipungut
dan pelayanan yang diberikan oieh pemerintah mengandung sifat sitat tertentu
yangwajib dipertimbangkai dalam mengembangkan laporan keuangan, antara lain
sebagai berikut.
penting
Berikut
l) Pembayaran pajak bukan merupakan sumber pendapatan yang sifatn,va
sukarela.
2) Jumiah pajak vang dibavar ditentukan oleh basis pengenaan pajak sebagaimana
ditentukan oleh peraturan perundang-undangan, seperti penghasilan yang
diperoleh, kekayaan yang dimiliki, aktivitas bernilai tambah ekonomis, atalr
rakyat nilai kenikmatan )ang diperoleh.
nilihan 3) Efisiensi pela),anan lranS diberikan pemerintah dibandingkan denganpunguran
yang digunakan untuk pelavanan dimaksud sering sukar diukur schubungan
uangar dengan monopoli pela\'anan oleh penerintah. Dengan dibukanva kesemparan

)t
40 Akutdn:i s.ktor Ptblik 4'*

kepada pihaklain untuk menvelenggirakan pelayanan yang biasci) a dilakukan


pemedntah, seperti layanan pendidikan dan kesehatan, pengukuran efisielrsi
pelayanan oleh pemerintah menjadi lebih mudah.
.1) Pengukuran kualitas dan kuantitas berbagai pelayancn yang diberikan
pemerintah adalah relatif sulit.
2. Ciri keuadgan pemerintah yang penting bagi pengendalian
a. Anggaran sebagai pernyataan kebiiakan publik, targ€r fiskal, dan alat fu.r
pengendalian
Anggaran pemeriltah merupakan dokumei lbrmal hasil kesepakatan antara
eksekutif dan legjsiatif tentang belanjd ,Yang ditetapkan untuk melaksannkan
kegiatan pemerintah dan pendapatan yang diharapkan Lrntuk menutup keperiuan
belanja tersebut atau pembiayaan yang diperlukan bila diperkirakan akai lerjndi
defisit atau surplus. Dengan demikian, arggaran mengoordinasikan aktivitas
belanja pemerintah d.rn memberi landasan bagi upa,va perolehan Perdapatan
dan pembiayaan oleh pemerintah untuk suatlL periode tertentlL y,rng biasan,va
mencakup periode tahunan. Namun, tidak tertuttlp kemungkinal disiapkann,va
anggaran untuk jangka waktu lebih atau kurarlg dari setahun. I)engan demikian.
fungsi anggaran di lingkungal penerintah mempunyai pengaruh Peiting dalam
akuntansi dan pelaporan kelrnngan, antara lain karena:
E
l) anggaran merupakan periyataan kebijakan publiki
2) anggaran merupaknn target fiskal yanli nlenggambarkan keseimbangan antara
belanja, pendapatan, dan pembiayaan yang diinliinkan;
3) anggaran nenjadi landasan pengendalian yang memiliki konsekuensi hukumi
4) nnggaran menberi landasan penilaian kinerja pemerintab;
5) hasil pelaksanaan anggaran dituangkal dalam laporan keuangan pemerintah
sebagai pernyataan pertanligungjawaban pemerintah kepada Publik.
b. Investasi dalam aset yang tidak langsung menghasilkan pendapatan
P(nr(llrr.rh mengrn\err.rlJn drnr yarrg b*,r
dal.nr hrnrul .r'(r vJrrg lid"k
secara langsuDg menghasilkan pendapatan bagi pemerinlah, seperti gedung
perkantoran, jembatan, jalan, taman. dan kawasan reservasi. Sebagian besat aset

dimaksud menpuivai masa manfaat yang lama sehingga program pemeliharaan


dan rehabilitasi yang mernadai diperlukan untuk mempertahankar manfaa! yang
hendak dicapai. Dengan denikian, iungsi aset dimaksud bagi pen,erintah berbed,r
dengan fungsinya bagi organisasi komersial. Sebagian besar aset tersebut tidak
nlenghasilkan pendapatan secara langsung bagi pemerintah, bahkan menimbulkar r!
komltmen pemerintah untuk memelihar.inya di lnasa mendatang.
c. K€mungkinan penggunaan akuntansi dana untuktujuan pengendalian lEr
Akuntansi dana (Jind accounti g) merupakan sistem akuntansi dan pelaporan
keuangan,vang lazim diterapknn di lingkungan pemerintah ,r-ang memisahkan
kelompok dilna menurut tuilr.rnn\a. I.r.li. nrsing'masing merupakan entit:s
l.sulasi ddn Stafldar li S.khi Puhlik
41

lakukan akuntansi yang mampu menunjukl(an keseimbangan antara belanja dan pendaparan
efisiensi atau transfer yang diterima. Akuntansi dana dapat direrapkan untuk tujuan
pengendalian tiap-tiap kelompok dana, selain kelompok dana umum k€relrl
berikan t".l) sehingga perlu dipertimbangkan dalam pengembangan pelaporan keuangan
perne(intah.

ln alat Pengguna dan Kebutuhan lnlormasi

LaporaD keuangan pemerintah disusun untuk memenuhi kebutuhan informasi dari semua
kelompok pengguna. Beberapa kelompok utanra pengguna laporan keuangan pemerintah, yaitu:

perhan l. masyarakat,
tcriadi 2. para wakil rakvat, lembaga pengarvas, dan lenbaga pemeriksa,
ktivitirs 3. pihakyang memberi atau berperan dalam proscs donnsi, invesrasi, dan prnjanlan,
lapatan ,1. penerintah.

kannya
Pemerintah harus menlperhatikan inlbrmasi yang disajikan dalan laporan kcuangan untuk
Dikiao, keperluan perencanaan, pen€iendaliar, dan pengambilan keputusalr.
dalam

Entitas Pelaporan

lntitas pelaporan adalah unit pemerintahan yarg terdiri atas satu atau lebih entitas akuntansi
ycng menurut ketentunn peratunn perundang,undangan wajib menl-ampaikan laporan
Lkumj
pertirnggungjawaban berupa laporan keLLangan yang terdiri aias:

'rint.h
1 pemerintah pusat,
2. penerintah daerah,
3. satuan organisasi di Iingkunlian pemerintah pusat/dacrah, atau

tidak
4. organisasi lainnya, iika memrrlrt peratLrran perundang undangan satuan orgrnr\a5r
dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan.
edung

Dalam penetrpan entitaspelaporan,perlu dipertimbangkan syaratpengelolaan, pengendalian.


: ,varg dan penguasaan suatu entitas pelaporan terhadap aset, yurisdiksi, lugas, dan misi terteotu dengan
rbeda bentuk pertanggungiawaban dan $.elvenang yang terpisah dari entitas peiaporan la nya.
tidak

Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan

Peranan Pelaporan Keuangan

Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenaiposisi k€uangan
Lhkan
dan seluruh transaksi vang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan.
ntitas

.a
42 Akmttln\i S.ktot P blik i-r

I-aporan keuangai terulana digunakan untuk nembandingkan realisasi pendaPatan, belanja,


transfer dan pembiayaan dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kordisi keuangan,
mengevaluasi elektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, serta nembanlu menentukan
ketaatannya lerhadap peranrran perundaig undangan.

S€tiap entitas pelaporan $ajib melaporkal upcva upaya yang telah dilakukan, sert2 h.sil
Frg dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur Pada suatu perjode
pelaporan untukkepentingan berikut.

1. Akuntabilitas
Mempertanggungiah'abkan pengelolaai sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang
dipercayakai pnda cntitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah ditetaPkan
secnra periodik.
2. Manajemei Lrl
N{embantu para pengguna untlrk mengevaluasi pelaksanaan keglatan suatu entitas
pelaporan dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaan,
pengelolaal1 dan pengendalian atas seturuh aset, kewajiban, serta ekuitas dana pemerintah
untr.rk kepentingan masyaraka!.
3. Transparansi
Memberikan informasi keuangan yang terbuka danjuiur kepada masyarakatberdasarkan
pertimbal1gan bahn'a mas-varakat berhik mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas
pertanggungjarvaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan
kepadin)'a dan ketaatamrya pada peraturan perundang undcrrgan.
4. Keseimbangan anta rgenera,si (intergenerdtiondl eq itl)
Membantu para pengguna dalam nengetahui kecukupan Penerimaan pemerintah Pada
periode pelaporan untuk membial-ai seluruh pengeluarnn yang dialokasikan dan apakah las
generasi mendalanS diasumsikaD akarl ikut menanggung beban pengeluaran tersebut.

Tujuan Pelaporan Keuangan

Pelaporan keuangan pemerintah seharusnya menyajikan informasi yang bermanfaat baSi Fard
penggula dalam menilai akuntabilitas dan nembuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial,
maupun politik dengan cara-cara berikut.

t. Menyediakan informasi engenai kecukupan penerimaan periode betalan untuk


membiayai seluruh pengeluaran.
Menyediakan informNi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi
dan alokasrnya dengal anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang undangan.
Menyediakan inlbrmasi men€ienaijumlah sumber daya ekononli yang digunakan dalam
kegiatan entitas pelaporan se a hasil hasil yang telah di.apai
Menyediakan informasi mengenai bagaimana eDtitn! Pelrlorrn mend.nai seluruh
kegiatann,\'a dan m€ncukupi kebutuhan kasnYa.

L
;,c&asi ddn Sta tlat.11Sektar Prhlik 43

)elanja, 5. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaPoran
langan, berkaitan dengan sumbei sumber penerimaannva, baikjangka pendek maupun iangka
ntukan panjang, termasuk ydng berasal dari pungutan pajak dan pinjanan.
Menyediakirn informasi mengenai perubahan posisikeuangan entitas pelaporan, apakah
mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama
a hasil
periode pelaporan.
,eriode

Untuk memenuhi tujuan tujuan tersebut, laporan keuangan menyediakan informasi


mengenai pendapatan, belanja, transfet dana cadangan, pembiavaan, aset, kewajiban, ekuitas
n yang
dana, dan arus kas suatlr entitas pelaporan,
tapkan

X.unpone Loporat Ketafigon


entitas
Laporan keuangan pokok terdiri atas:
'rnrtah L Laporan Realisasi Anggaran,
2. N_eraca,

3. Laporan Arus Kas,


4. Catatan atas Laporan Keuangan.
rh atas
Lyakan
Selain laporan keuangan pokok tersebut, entitas pelaporan diperkenankan menyajikan
Laporan Kinerja Keuangan dan l-aporan Perubahan Ekuitas

r pada
pakah oasar Hukum Pelaporan Keuangan
but.
Pelaporan keuangan pemerintah diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang mengatur keuangan pemerintah, antara lain:

1. UUD Republik Indonesia, khususnya bagian yang mengatur keuangan negara,


r Para 2. undang-undang di bidang keuangan negara,
sosial, 3. undang undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (AI'BN),
4. peraturan perundang undangan yang mengatur tentang pemerintab daerah, khususnya
yang mengatur keuangan daerah,
untuk
5. peraturan perundang undangan yang mengatur tentang perimbingan keuangan Pusat
dan daerah,
)nomi
rgan,
6. ketentuan perundang undangan tentang pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanin
Negara/Daerah,
talam
7. peraturan perundang undangan lainnya yang mengatur tentang keuangan pusat dan
daerah.
luruh
44 Akuktonsi sektor Ptbfti

Asumsi Dasar
Berikut asumsi dasar dalam pelaporan keuangan di lingkungan Pemerintah adalah anggapaD
yang diterima sebagai suatu kebenaran lanpa pedu dibuktikan agar standar nkultansi dapai
diterapkan.

L Asumsi kemandirian entitas


Asumsi kemandirian entitas, baik entitas pelaporan maupun akuntansi, berarti setiaP
unit organisasi dianggap sebagai unit )ang mandiri dan Najib menyajikan laportrr
keuangan sehingga tidak terjadi kekacauan antarlrnii instansi pemerintah dalan
pelaporan keuangan. Salah satu indikasi terpenuhinva asumsi ini adalah adan)a
kewenangan entitas untuk menFrsun anggaran dan melaksanakamrya dengan tanggunt
jawab penuh. Entitns bertanggung jawab atas p€ngelolaan aset dan sumber daya di Luar

Ieraca untuk kepentingan lrrisdiksi tugas pokoknva, termasuk atas kehilangan atau
kerusakan aset dan sumber da1'a dimaksud, utang piutang yang terjadi akibat Putusar,
entitas, serta terlaksana tidaknya program yang telah ditetapkan prins
Asumsi kesinambungan entitas
Laporan keuangan disusun dengan asumsi bahlva entitas pelaPoran akan berlanju:
keberadaannya. Dengan demikian, pemerintah diasumsikan tidak bermaksud melakukar:
likuidasi atas entitas pelaporan clalam jangka pendek.
Asumsi keterukuran dalanl satuan uang (txorelary measurement)
Laporankeuangan entitas pelaporan harus menyajikan setiap kegiatanyang diasumsikar
dapat dinilai dengan satuan uang. Hat irti diperlukan agar memungkinkan dilakukann,va
analisis dan pengukuran dalam akuntansi.

Karalleristik Kualitatif Laporan Keuangan


Karakteristik kualitatiflaporan keuangan adalab ukuran ukuran normatif!'ang perlu diu'ujLrdkar
dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Agar dapat memenuhi kualitas
yang dlkehendaki, laporan keuangan pemerintah harus meme11uhi empat karakteristik berikut.

l. Relevan
Laporan keuangan dikatakan relemn apabila irformasi yang termuat di dalamnya dapa:
memengaruhi keputusan peigguna dengan membantli mereka mengevaluasi peristirva
masa lalu atau masa kini, memprediksi masa defran \prediclive vilue), dan menegaskar
atau mengoreksi hasil evaluasi mereka (li.d&.i.A rdl e). Selaii itu, suatu infbrmasi dapai
dikatakln relevan jika disajikan tepat waktu dan lengkap.

Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pcngerti.r| rang nenyesatkan dar
kesalahan material, menyajikan setiap faktr secara juiur, serta dapat diverifikasi
.ktot Publik :. :tht ddn SLdndN rli S.ktor Publik 45

Penggunaan informasi yaDg relevan, tetapi hakikat atau penyajiann)-a ridak dnpal
diandalkan, maka informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan.
inSgapan
Dapat dibandingkan
nsi dapal
lnformasi yang termunt dalam laporan keuangan aknn lebih berguna jika dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau lapora[ keuangan
entitas pelaporan lain pada umumnya.
rti setiap Dapat dipahami
laporan lnformasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna dan
h dalam dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para
L adanya pengguna. Sehubungan dengan hal ini, pengguna diasumsikan memiliki pcngetirhuan
anggung yang memndai atcs kegiatan dan iin€ikungan operasi entitas pelaporan, serta adanya
'a di tuar kemauan pengguna untuk mempelajari irformasi 1.ang dimaksud.
gaD atau
Putusan
Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

)erlanjut Berikut delapan prinsip yang digunakan dala akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah

:lakukan L Basis akuntaDsi


Basis akuntansi yang digunakan dalarn laporan keuargan penerintah adalah basis
kas untuk pengakuan perdapatar, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Reirliscsj
umsikan Anggaran. dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewaiiban, dan ekuitas dalaln
ukannya Neraca.
Entitas pelaporan Fllg menyajikan Laporan Klnerja Keuangan men)'clenggarakan
akuntansi dan penyajian lirporan keuangan dengan menggunakan sepenuhnya basis
akrual, baik dalan pengakuan pendapatan, belanja, dan pembia,vaan, maupun dalan
pcngakuan aset, kewaiiban, dnn ekuitas dana. Namun, penyajian Laporan Realisasi
Anggaran tetap berdasarkal basis kas.
ujudkan
2 Prnrsip nilai historis
kualitas
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas atau setara kas yang dibayar atau sebesar nilai
rrikut.
n'ajar dari imbalan untuk menperoleh aset tersebut pada saat perolehan. Kc$,ajiban
dicatni sebesar rnmlirh kas yang dan setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk
r'a dapat nemenuhi ken'ajiban di masa m€ndatang dalam pelaksanaan kegiatan pemerintah
eristiwn Nilai historis lebih dapat dicndalkan daripada penilaian ,vang lain karena lebih
egaskan objektif dan dapat diverifikasi. Jika tidak diketahui nilai historisnva, makc aset dal1
si dapat ke$'ajiban dapai dicatat sebesar nilai wajarnya.
3. Prinsip realisasi
Pendapatan yang tersediayang telah diotorisasikan melalui anggaran pemerintah selama
an dan satu tahun iiskal akan digunakan untuk membavar utang dan belanja pada periode
rifikasi
>7
46

4. Prinsip substansi melrgungguli bentuk fornlal


Infbrmasi dimaksudkan untuk menvaiikan dengan r'!'ajar transaksi atau peristiwa lain
vang seharusiya disajikan. Jadi, tral1scksi atau peristi\T a lain tersebut Perlu dicatat
dan ciisajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi' dan bukan hanva aspek
fornlalitasnya. Apnbih substnnsi transaksi ntau pe stirva lain tidik konsisten/berbedi
jelas dalan
dengan aspek formalitasnva, rraka hal tersebut harus diungkapkan dengan
Catatan atas LAporan Keuangan.
Prinsip periodisitas
Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pelaporan perlu dibagi menjadi
periode- periode pelaporan sehingga kinerja entitas dapat diukur dan posisisumber da
yang dimilikinya dapat ditentukan
Prinsjp konsistensi
Perlakuan akrntansi ,vang sana dit€rapkan pada keiadian serupa dari periode ke Pe
oleh suatu entitas pelaPoran. Hal ini bukan bernrti tidak boleh teriadi perubahan dan
.alu mrrnde.rlJnlJr.r merode alunran'r lang lain Metod< ;krrnt rn'i r'ng
l,
dapat diubah dengan s,varat bahwa metode yang baru diterapkan namPu menlbcrikan
infornasi yanglebih baik. Pengaruh atas pi'rubahan peneraPan melode ini diungkap
dnlam Catatan atas Laporan Keuangan
7. Prinsjp pengungkapan lengkap
Laporan Keuangan menyaiikan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna seca

lengkap. Informasi informasi tersebut dapat ditemPatkarl pada lembar muka


keuangan atau dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
8. Prinsip pen_vajian wajar
Faktor pertimbangan sehat bagi Penyusun lapomn keuangan diperlukan keti
melghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan ierientu KetidakPastian sep
itu diakui dengan mengungkapkan hakikat scrta tingkatnya dengan menggu
pertimbnngan sehat dalam penyusunan laporan keuangan Pertimbangan seh
mengandung unsurkehati hatian sehiigga aset atnu pendaPatan tidakdin)atakan terlal
tinggi dan keu ajiban tidak diryatakan terlalu rendah

Kendala lntormasiyang Relevan dan Andal

Kendala lnformasi akuntansi dan laporan keuangan adalah setiap keadaan )ang ti
nlemungkinkan terwujudn)a kondisi yang ideal dalam mewujudkan informasi akuntan
dan laporan keuangai yang relevan dan andal akibat keterbatasan atau karena alasan alas
kepraktisan. Hal hal tersebr.rt adalah sebagai berikut.

1. Materialitas
Informasl dipandang nrateriat apabila kelalaian untuk mencantr'rnkan atau
dalam mencatat inlbrmasi tersebut dapat memengaruhi ketrtusu ekonomj pen
yang diambil atas dasar laporan keuaDgan \1c5krpu:: rJ.rinr: uenLrat segala inftrrmas
i.lM Sta n di Sektot Prblik

laporan keuangan pemerintah hanF diharuskan memuat informasi yang memenuhi


'istiwa lain kdteria materialitas.
rlu dicatat 2. Pertimbangan biaya dan manfaat
mya aspek Manfaat dihasilkan informasi seharusnya melebihi biaya penyusunannya. Oleh
Fng
n/berbeda karena itu, laporan keuangan pemerintah tidak semestinya menyajikan segala info.masi
:las dalam yang manfaatnF lebih kecil dibandingkan dengan biaya pen)usunannya.
3. Keseimbangan antarkarakteristik L:ualitatif
Keseimbangan antarkaraktedstik kualitatif diperlukan untuk mencapai suatu
i menjadi keseimbangan yang tepat di antara berbagai tujuan normatif yang dihar.pkan
nber daya dipenuhi oleh laporan keuangan pemerintah. Kepentingan relatif antarkarakeristik
dalam berbagai kasus berbeda, terutama antara relennsi dan keandalan- Penentuan
tingkat kepentingan antara dua karakteristik kualitatif tersebut merupakan masalah
ePeriode pertimbangan profesional.
fian dari
g dipakai
nbe kan
rgkapkan

ketila
seperti
Bnakan
) sehat
l terlalu

tidak
mtansi
'alasan

alahan
gguna
rmasi,
ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

cpi'r'Li lelah dij.lasliln pada Bab l, ('rgarisasi scktor pultik terdirj arc5 ban]-ak jcoi!
org.Lrlisisi ling k:lau serarir lilirirlr dapat rlib;rgi dairm dua kelompok bcs:rr, iaitu
orginisisi l.tlng berlr.ntrk pei eririih ilx irlstxnsi p.m.rjnlirh, seperti |emrrjniah pusar,
pefitIrutal d$rrh, ileplrtrnren. sfrta orgrnisast lainnfil rang ridak bcrbentukfcnri,rlntah,
seir.rli lalnrnn, rr.lri po11ttk, rl.rx i.in,lair.
Il:rb ini trk.ln nerguriikal] b.bcrrlx F"rls orgarisrsi sel.it.'r publik urtrli L rlnberikan
|cn.rh,ri1irn se.arl1 lcbil] korlrprehcnsrf rnengenai jenis jerlis orgaris;isi vang ridik
b.rori.l1lasl lidi lirba dan koiLeks yrr)S! mrlrettainF.

PEMERINTAH
Pcrneriri.rh mcrupaku lior4Drlen i.rbesar t1a1.rrn per;rbaglan organisasi sekkr. publik.
Sc.ara uiltur!, pemerinlah adalal olg.rllisrsi .ring mcniliki klkuasann Lrnt k mcmburt
s.rta ln€nerapkin hukun dltn undang-rLnclang di wjh.vah t€rtentu. Yirng disebLli pelrerlnrah
ierdiri 3tas perrerintah pusat dan pcrierjnlah daerah.

Pemerintab Pusat
Perneriniah pus.!! adalah presiden Rl yrag rnemegang kekua:aan penrerintaha| negar:r
sebagaiman, dinaksud dalam UUD 1945.I(oircks fexreri|r.rh fusai juga rneli| ti lembaga
lirggi regirra ili
hdoncsia. Lemb:rga-l.rrrbagc lirygi negara ini diatur d.ilanr
,rarrg arla
Undang Undang Dasar'lihun 19'15 samp.ti sllrnndemen kccm!'.rt dan dijcl.tskan {:lalanr
r llrnrnal1nya, salah srlunva Undang-UndanE Nolrlor -t;
,v
50

Berikut b.ber.rp,r lenbaga tinggi negara i.ang djmaksud.

L P.esi.icn Rrpuhlil' Iidorlcsia


Prcsid€n RI rnerupalun pe egiug k.kuasaan penlerintahan menurut lind.]l1g-
Dasar l.ing iialallr melaksrn:rk.rn lier,rajibann\.a drbmrtu oleh salu orang rvaldl pres
lulri.i trhur l0u,lrelider dar wakil fr€sideo dipilih .iahm sxlu Pasangarlla
ohlt r?lya!. Prsrlrsar cnion pr€.iCen tlar rlakil presklen diusulkan oleh partai p
rlau gal-rungaD l erJrrapi Pirlai polilik Pcsert.r perlrilu \{asa inbalan Fng di
adai,rh lini lahun. d3r setrl,rhfl}? daPat dllilih kcmbali dilirr jabaian yang sarrla
rnluk s.rtr kali rn,lsi jr'L\atai.
Seb.rgarnan,r,vang diatur .ialrrD UUD 191i, blb.repe lielvcrrangar tang
presider 3ni.ur lair:
a. meiltliitl(an pel.lllg, ncmburr pcrdafla;an .l,rr Pcrjaniiin tlelgan neg
l.lcngen perseluluan DPR)i
b. rlenyrlakan ke.dr.trr ncgara dalarn lcadaan bahar',t;
c. mcrrgargk.rl Jutr Jan kolsul;
d. nenrberi gltrsi, reh.ibilit.rsj, anlfesti, irt.u .rbolisi den.qnlr tncnlpc
leltrmt angar lelnbxlin liiggl .r.a ng tcrkail:
e. nenrb.ri g.Lrr, lar)d3.l,rsr. .l,rL1lain-lain ianda kehormataDr
nremLrrrtuL d. an perlinir.rngan rntLrh rlrcmbeti rnsiha! pad: presiden

2. l\1aielii Perr tslaR irtrl.in R,rii,Yat (ll f R)


NlPR adalah lemb.rga nrsara J:urg l.ftliri anggoli D,rwan l'.'rwakiiin RakFl
nias (

d3n l)e*'ar] Pelr.liltrr I)rerih lLPl ) \'ang dlfiiih lrclallLl pernilLhan uliLrln.

TugLrs d.rx Ncwcnang llPR ad;1lah scbagri berlLul:


rr. mcngubah durr oeflclipkar ULID Rl ldhnn l9-1i;
b. nlelillldL prcsiden dan/tlau $.rliil p!€s;ilen hnsil ptnlilihan rrmurnl
c. Illemuruski lrsrd DltR untuk nlenrbcrllclrliknn Presid.n dallatau lvakil I
dalinr rnala jabxlinnvir s.'telah llihkamal, Konstituli lMK) memutuskan
lrcsiden drnlal.tu tr\iaprcs terbukti melakukail pelanSgnran hukum
Fngkhinnalnn terhad:p Ireg.rr',-r, iiorLrpsi, pen}1lrPnn, lirdal pidana berit
;l!i!u p.rbuaian ter.€la liriorrvn atau terbukli bahN. prcsiden dan/at u aprcs
iagi m€menuhl irnrat scbagal presiien drrr,'ctau r\'lpresl
d. melintik w.rhl presiden meriirdi presidcn apabjl.t lresidcr mangkat, b
dibcrhrnrik;n, arau tidak,-lapa! melaks.rrrakan ker\aiibannva dalam

e. menilih l!'akil prcsiden dari 2 (tiua) .alon \'.rng diusulkrn olch pres en
t.rlrdj kekororrg.]n jil'ala wapres !!aliDr r)ris.il.tL-.ai:lDnvai
I nrcmilih prrsi.lerr cian 1lakil p|esid.'n apabi r ledrunla tnangkat, ber
diberhertikan, atau tidak dirll.rt mdhlukrn kr'\i tbrnr!.1 dalam masa j
!.{rnratri S.lnY ililj( 51

Anggota MPR diresmii(ltr densan l.cPulus.rD i)rrliden (lengatr ir]ssr lr.tan llrra llhLrn
dan herakhirnvr Jtu dai s.l.ll r qgoi:r lll)lt rarg b.rm mergucrrpiQn srrrnPrh/jinli
,A,l]ggora i{PR i}(.hali:
I Undr
a nlengaju[xD usul lerg rah:rn f.l]ili UUi) Rl it lun i9'1i
la
b. nenentukar\ rikrp d.tn Pilih,r!t dnl:rnr !errgaribiltn kclutus.n.

ai poli
c. rnenilih dipilih.
.1an

dip
d rnenrhela diri.

na han

g. keucng.n dan aCrli isrrnnl.

Ke$;irlra]l k$rnjib,rn nngSola l'1|it t.rilu:


r. nrnl€ga g legull J;t n.ngalnallialr 1r.n!rstl.
b. nrelrksanakrr ULD RI l.trul 19'11J.rr] mcllaxli lr.aluran letund:lg lrrldangan'
L. nemPerlitlirkaN da nr:lnelilrara kcnrkurar nrrlonal scrt0 ineniaga ketrllrhrn
NKR].
nrertlabuiukau kei.errirrrsn iegrrii d! rl'rs lrpeili;r13an priba't', kiorqr'rir"lan
qol.rng;.n.
urel3ksannkan ler.tnan se5.tS!i wikil lirL1d d,rn s.lkii(i.ler!h

l,!,rlb.rga liPlt harus l).!{darJ! sr.iikrh!.r flrrl,,|lrn i r.rLLur urtr.'k lrrlai.r.r .rkar
lllsas tltgasnta. S(g,rla kefrl!us.tn d,lltrnr 11irli dttctai,-liln 'lcrgar sLL'ua Inlg lrrbin!'tii'
'Jt (I)
Sidang l{t')tt.iaf al nrnsnnbii kerrlLrsin bila:
r llihadiri srxirr-elg kdrarrgrrra:tl ,:i,rn iurlilal usgoti dlrl djreitrlnr oii'lr lekrrl:rrrg
kurangn,va 5ti% ditam-r.rh 1 anEliot.i d.lri \eluruh nng-cora Mlrl{ unlnl l cngnL']d
J;rn nrenllirPkan Ulrl) l{1 l-,rlrur l9.1al
b. .iihadili srkuriig-krrangrrr,-x 3ll irri iumbh nngg{rlir clxn djsellrirti oleh lckul;lrg
krrr.ltrgrr;i 2l:r{laiiv.rng lladir urrtuk menrxlrskl)rr u!ul I)pRtcnl:]ngfIl11b€rheIrrran
rn bah
!'residert Jnorlrrr r!aial lrrsLdeil
Lr hi c. dihadiri sekurarg kurttngnva 5ll']! darl J'.rrriah ;rnggo.n dii'urlbrh i drlr 'irs'tljui
oleh sckdnrg-kur:nglvs 5i)':i' lliuInLr.rh \r!u d.1ri irrrlih a ggora l?1'g hndrr urtuk
\idang, selxin k.h,r ag.n.l,t rll niiis

De.rxr !'eri\ akilrr li,ik,\"at iL)1'lil


DPR adal.rir icmbaga ncc.rr l,'ilrg rnggolrn).,l terliiri atus anEgrrl,r p5i:iat Plilik |cserta
pemiiih.tn umun] Iarrg dipiLlt rlrel.llur |cnilihan rn]um ilan enrilil!i lungsi lcgishsi'
.1nsgaran. daD PenEiawasar daiarl kerarlgka represcntrsi rikfal.
Tugai d]n \ e$'enang DPR vaitu:
.r. ::1emE:!tu} undang und.rng rang drbahas I'crsam,: lrtsiJen lLrruk $endaPat
!"er!-,J-i2n bersaJM:
rI 5a

memberikan percetujuan atau tidak memberrkar) persctujuan terhadap Pera


Pemerintah Pen€ganti Undiing Undang (l'€rppu) vltl1g diajlkar presiden:
mencrimr RUt.l ynng diajukan oleh l)PD dan presiden, terkail dcngan hal'hal
menjadi weneDang masiflg-nasing, nlembahas RliU rcrsebut srbehrnr nemutu
bersrn1a ltesideni
d. memperhatikan pertinrba gan DPl) rtas RUU tentang AI'BN drn RLiU ) ang ter
dengan pajak, pendxlikan, dan aganrj
rrrernbahas bersana presiclen dan memberikan perscluiu.n agrs RUUicntargA
) ant Lliajukan oleh prciideni
t. nrelakukan pe[gawasan terhadap peldksaiiran UU dan :\PBN:
g nrembahas dan rnenindaklanjuti h.rsil penga$asan terhadirfr peLaksanaan u
undangi
h. memberikan pertinrbangan kepada presiden dalam pemtrerian amnesti daD abo
scrta mengangkal duls besar daD mencrima pcnempahn dLrta besar negara laini
memilih ang:tota BPK deng.rn mempcrhatjkan pertimbangan DPD;
m€nrbah.s drn rnenindrklanjuti hasil perncriksnJn at.}s pengelolaan dan t
jawab keuangan nr:gara yang disampaikar) oleb BPK,
k. nremberikan Ferselujunn pada presiden rtas pengangkalan dan pemberhent
anggota komisi vudisialj
nremberikan persctujuan calon hakirn,rgLrngvang diusulkan Kor)risi Yudisialu
diietapkan sebagai hakir! dgung oleh presiden;
r)r. tr€milih hakinr kollstitusi untuk diajukan dalr ditct.rpkan oleh presidenl
n. menlberikan pcrselujuan t€rhadap pcoindahtingLlran aset negara yang men
kerr,errangaml ir;
o. menverap, menghimpun, meoa pung, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat.

Secara kelembrgaan, DPIt rnemiliki tiga hak, y.i1u:


t. ifiter?elosit hak DPR untuk menlirla keterangan kcpada pcm0rintah menge
kebijakirn perlerint$ yang penting dan strrtegis serta berdanpak luas
kehidupan bernrasyuakar, berbangsa, dan bernegarr.
b. hak angket hak DPR untuk melakukal penrelidikan terhadap
suatu und Dg-!ndang dan/atau kcbijakan pemerinlah yang berkaitnu dengan
pentint.
.. hak mehyatokafi penddpot: hakmenyatakan pcndapnt aras:
i) kebiiakan pemerintah atau nrengenai kejadian luar biasa \.ang terjadi di
0ir rtarpun di duri! internasional,
2) tindal laniur pelaksanaan hak ilrterpelnsi at:rup!r) hlk ar!ik€t,
3) dugaan bahrva presiden dan/atiu l\.r[rl presrden rrelakukan
hukunr
53

p Peratur Anggota DPR berjumlah 560 orang yang keanggotaannya diresmikan dengan keputui.ln
prcsiden dengan masajabatan 5 tahun- Setiap anggotanya berhak:
lal-hai a. mengajukan usul RUU,
b. mengajukanpertanyaan,
c. menyampaikan usul dan pendapat,
I'ang d. memilih dan dipilih,
e. nembela diri.
lang AP I imunitas,
g. protokoler
h. kelLangtrn dal1 administratii

Adapun kewaiiban kervajiban arggota DPR )-aitu:


a. menegang teguh dan mengamalkan Pancasilaj
b. nelaksanakan UUD 19,15 dan nenaati peraturan perundang undangan;
c. mempertahnnkar dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan NKRIi
d. mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan
golonganl
e. memperjuangkanpeningkatankesejahteraanrakyat;
f. menanti prinsip demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan negirra
I. menaati tata tertib dan kode etikj
h. menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja dengan lembaga lain;
i. menyemp dan menghinpun aspirasi konstituen melalui kunjungan kerja berkala;
j- menampung dan menindaklanjuti nspirasi dan pengaduan asyarakat;
k. memberikan pertaDggungjawaban secara moral dan politis kepada konstiiuen di
daerah pemilihannya.

De$'an Per$'akilan Daerah (DPD)


DI']D adalah lembaga negara yang merupakan perwakilan daerah Fng anggotanya
terdiri atas wakil daerah profinsi yang dipilih melalui p€milihan umum.
DPD memiliki lugd' dan wewenang b(rilur.
a. DPD dapat mengajukan RUU kepada DPR dan ikut membahas bersama l)PR dan
presiden hal hal yang terkait dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,
pembentukan, pernekaran, dan penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan
sumber daya ekonomi lainnya, seria yangberkaitan dengan perimbangan keuangan
pusat dan daerah.
b. DPD memberikan pertimbangan p6da DPR atas RUU tentang APBN dan RUU
yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama.
c. DPD melakukan penga\{rasan atas hal hal yang disebutkan di atas dan men,vampaikan
hasil pengawasan kepada DPR untuk bahan perti bangan ditindakianjuti.
d. DPD memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota BPK.
e. DPD menerima hasil pemeriksaan atas keuangan negara dari BPK sebagai
membuat pertimbangan pada DPR terkait RUU APBN
Anggota l)PD dari setiap provinsi adalah4 orangdengan totaljumlah anggota
lebih dari l/3 jumlah anggota Dl'R. Anggota DPD dalam menjalankan
berdomisili di daerah pemilihannya dan memiiikikantor di ibukota Provinsi
pemilihannya.
5. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
BPKadalahbadannegarayangbertugasmemeriksapengelolaandanpertanggungia
keuangan negara untuk kemudian menyerahkarl hasilnya kepada DPtuDPRD dan D
sesuai derlgan kewenangannya untukditindaklanjuti Selain meryerahkan pada lemba
lembaga tersebut, untuk keperluan tindak tanjr.rt hasil peneriksaan, hasil pemeriks
juga disampajkan secara tertulis kepada Presiden, gubernur bupati/walikota
dengan kewenangannya-
Anggota BPK dipilih oleh DPRdengan memperhatikan usulan DPD darl di.esm
oleh presiden rneLalui keputusan presiden Jumlah anggotarrya adalah 9 orang
slrsunannya terdiri atas seorang ketua merangkap anggota' seorang wakjl
merangkap anggota, dan 7 orang angSota
BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung iawab keuangan negara
dilakukan oleh pernerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga negan lainnya, BUM
Bt.U, BUMD, dan lembaga atau badan lailnya yang mengelola keuangan negara
Pemeriksaan BPK meliputi pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja'
pemeriksaan dengan tujuan tertentu. Pemeriksaan teisebut dilakukan
mekanisme pembahasan atas temuan pemeriksaan dengan objek yang diperiksa
dengan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN).
Sementaia itu, h'ewenang BPK Yaitu:
menentukan objek pemeriksaan, merencanakan dan melaksanakan
nenentukan waktu dan metode pemeriksaan, serta men)'usun dan rnenyaj
Iaporan pemerjksaan.
b. meminta keterangan dan/atau dokumen yang wajib diberikan oleh setiaP o
unit organisasi pemerintah pusat, pemerintah daerah,lembaga negaralainnya,
Indonesia, Badan Usaha Mitik Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha
Daerah, dan lembaga atau badan lain vang mengelola keuangan negarai
c. rnelakukan pemeriksaan di tempat penyimpanan uang dan barang milik negara,
tempat pelaksanaaD kegiatan, pembukuan dan tata usaha keuangan negara, se
pemeriksaan terhadap perhitungan perhitungan. surat surat, bukti-bukti, rekeni
komn, perianggungjawaban, dan daftar lainrya yang berkaitan dengan pengel
keuangan negara;
d. menetapkan jenis dokumen, data. serta informasi mengenai pengelolaan d
.!!'al
tanggungjarvab keuangan negara yang ib dLsanPaikan kePada BPK;
Q flfdsi Sektol P blik 55

rgar e. menetapkan standar pemeiiksaan keuangan negara setelah konsultasi dengan


pemerintah pusat/pemerintah daerah yang wajib digunakan dalarn peneriksaan
jgota pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;
I menetapkan kode etik pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
nsidaer negaraj
g. menggunakan tenaga ahli dan/atau tenaga pemeriksa di luar BPK yang bekerja
untuk dan atas nama BPK;
h. membinaiabatan fungsional pemeriksai
I dan DP i. memberi pertimbangan atas Standar Akuntansi Pemerintahanj dan
rlembaga j. memberi pertimbangan atas rancangan sistem pengendaliaD intern pemerintah
me ksa pusat/pemerintah daerah sebelum ditetapkan oleh pemerintah pusat/peme ntah
daerah.
Dalam pemerintahan, eksekutif menjadi bagian yang pahS vital dalam menjalankan
tugas tugas kenegaraan. Struktur ekekutif dipimpin oleh presiden dibantu dengan tim
kabinet yang terdiri atas menteri-menteri dan pejabat setingkat menteri.
6. Kementedan Negara
Kementedan negara adalah perangkat pernerintah yang membidangi urusrn tetentu
gam dalam pemerintahan. Kementerian dipimpin oleh seorang menteri yang merupakan
a, BU pembantu presiden dan bertanggung jawab langsuDg kepada presiden.
Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan, baik yang
rerF, nomenklatur kementeriannya disebutkan secara tegas dalam UUD 1945 (seperti urusan
rm dalam negeri,luar negeri, dan pertahanan), urusan pemerintahanyang ruang lingkupnya
disebutkan daiam UUD 1915 (seperti: agama, hukun, keuangan, hak asasi manusia,
pendidikan, kesehatan, pertanjan, dan kelautan), serta urusan yang ada dalam rangka
penajaman, koordinasi, dan sinkonisasi program pemerintah (seperti: kesekretariatan
negara, lingkungan hidup, pemberdayaan perempuan, pemuda dan olahraga, dll).
Fungsi kementerian yaitu:
a. merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan kebijakan di bidang masing ma\ingj
ap b. mengelolabarang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnyaj
nya, c. mengawasi pelaksanaal tugas di bidangnya;
d. melaksanakan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerahi
e. melaksanakan kegiatan teknis yang berskala rasional.
negara,

Pemerintah Daerah

ngel Seperti disebutkan dalam Peraturan Pemerirtah Nomor 4l


Tahun 2007 ientang Or8anisasi
Perangkat Daerah, p?merifltah ilaeroh ailalah gubetnfi, bupoti atou srolikoto, don perongkat
doerah sebagai unsur Penyele ggaru pemerintahan dderat. Sementara itn, pemertntahatl
ilaerch odalah penleleflggoraan urusan pernelifitahafl oleh pefieifitoh ilaerah dofi DPRD
menurut osas otonofii don tugos pemba tuan dengan prinsip ekonomi seluas-luasnya dalam
sisten tutn ptinsip NKRL
Di ringkat provinsi, struktur pemerintah daerah terdiri atas beberapa organisasi
berikut.

1. Sekretariat Daerah
Tugasnya adalah membantu kepala daerah dalam menFsun kebijakan
mengoordiDasikan dinasdaerah dan lembaga teknis daerah. Sekretariat daerah dipim
oleh sckretaris daerah yang berkedudukan dan bertanggung jawab langsung kep
kepala daerah.
2. Sekrettrriat DPRI)
Tugasnya adalah menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, admini
keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, serta menyediakan
mengoordinasikan tenaga ahli yang dibutuhkan oleh DPRD sesuai dengan kemrntp
keuangan daerah. Sekretariat DPRD dipimpin oleh sekretaris dewan yang s€cara I
operasional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD
bertanggung jawab secara administratifkepada kepala daerah melalui sekretaris daer
3. Inspektorat
Tugasnya adalah melakukan pengawasan terhildap pelaksanaan urusan pemerintahan
daerah.Instansi ini dipimpiD oleh inspektur yang bertanggung jawab secara langsung
kepala daerah dan mendapat pembinaan secara teknis dari sekretaris daerah.
,1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Tugasnyaadaiah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di
perencanaan pembangunan daerah. Organisasi ini dipimpin oleh kepala badan
berkedudukan dan bertanggungjawab langsungkepada kepala daerah melalui sekre
daerah.
5. Dinas Daerah
Tugasn,va adalah melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas
dan tugas pembantuan. Dinas daerah dipimpin oleh kepala dinas yang berkedudu
dan bertanggungjawab langsung pada kepala daerah melalui sekretaris daerah.
Unit Pelaksana ltknis I)inas dapat dibentuk p.da dinas daerah untuk memba
melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasionalatau kegiatan teknis penunjang
memiliki beberapa wilayah kerja-
Lembaga Teknis Daerah
Lembaga teknis daerah merupakan unsur pendukungtugas kepala daerah yangbertu
melaksanakan penwsuDaD dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat
Lembaga tekn is daerah dapat berbentuk bdddr, k antor, dar, rumah sakit.
Di lingkat kabupaten/kotamadya, struktur pemerintah daerahnya sama dengan provi
dengan beberapa organisasi tambahan berikut.
7. Kecamalan
Kecanratan merupakan wilayah kerja camat sebagai perangkal daerah kabupaten
daerah kota- Kecan)atan dipimpin oleh camar vang brrrugr! nrelnksanakan

t
57

pemerintahan yang dilimpahkan oleh bupatiAvalikota untuk menangani sebagian urusan


otonomi daerah.
8. Keluiahan
Kelurahan merupakan wilayah kela lurah sebagai perangkat daerah kabupaten/kota
dalam wilayah kecamatan. Kelurahan dipimpin oleh lurah yang berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab kepada bupati/walikota melalui camat.

UNIVERSITAS
Universitas merupakan salah satu bentukpeiguruan tinggi selain akademi, politeknik, dan institut.
iakan
Berdasarkan PP Rl Nomor 60 Tahun 1999 Pasal 3, perguruan tinggi merupakan satuan
mamPu
pendidikan yang:

PRD L menyelenggarakan pendidikln tinggi, penelitjan, serta pengabdian kepada masyarakat;

is daera 2. pendidikannya berupaya menghasilkan manusia terdidik;


3. penelitiannya merupakan kegiatan telaah taat kaidah dalam usaha mencari kebenaran
ntahan dan/atau menyelesaikan pennasatahan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan,
lgsung teknologi, dan/atau keseniani
4. bentukpengabdiannya kepada masyarakat berkaitan dengan usaha memberikan manfa2t
melaluj ilmu pengetahuan.
di
dan Berikut bentuk bentukperguruan tinggi yang dibedakan berdasarkan definisinya
sekretari\
1. Akademi
Bentuk perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan profesional
pada satu cabang atau sebagian cabang ilrnu pengetahuan, teklologi, dan/atau kesenian

dudukan
2. Politeknik
Bentukperguruan tinggi yang menyetenggarakan program Pendidikan Profesional pada
embantu
beberapa bidang pengetahuan khusus.
ang yanS
3. Sekolah tinggi
Bentuk perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan akademik dan/
atau profesional dalam lingkup satu disiPlin ilmu.
bertugas
spesifilc
Bentuk pcrguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan .kademik dan/
atau profesional datam sekelompok disiplin itmu pengetahuan, teknologi, dan/atau
kesenian yang sejenis.
5. Univenitas
Bentuk perguruan tinggi yang menyelenSgarakan program pendidikan akademik dan/
rten dan
atau profesional dalam beberapa disiplin ilmu Pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian
enangan
Jenis perguruan tinggi lain selain universitas juga dapat merupakan
sekor publik" tetapi tidak dibahas dalam buku ini.

Pihak penyelenggara universitas dapat dibedakan meniadi dua.

l. Pemerintah adalah pihak yang menyelenggarakan universitas negeri (universitas


pemerintah).
Pendirian universitas yang diselenggarakar pemerintai ditetapkan atas dasar
presiden atas usulan menteri pendidikan nasional.
Universitas negeri saat ini ada yang berstatus sebagai Badan Hukum Milik N
(BHMN) dan Non-BHMN. Sampai saat ini, status universitas masih
unive$itas neged non-BHMN, antara lain Universitas Andalas, Universitas
dan Universitas Hasanudin. Sementara itu, universitas negeri yang sudah
BHMN, laitu Univercitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB),
Pertarfan Bogor (IPB), Universitas Gaiahmada (UGM), Universitas Sumatera
(USU), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, dan Universitas
(Unair) SurabaF.
2. Masyarakat adalah pihak png menyelenggarakan universitas swasta.
Penyelenggara peiguruan tinggi yang dilakukan oleh masyarakat (swasta)
b€rbentuk yayasan atau badan }?ng bersifat sosial. Peraturan ini dimaksudkan
memberikan status badan hukum bagi universitas swasta.

Figur 3.1
Bagan Konsep Penyelenggaraan ljniversitas
MAH SAKIT
Rumah Sakit (RS) berdasarkan fr.rngsinya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
sehingga sebagian besar dikelompoklan dalam organisasi sektor publik yang tidak berorientasi
mencari keuntungan, kecuali beberapa RS yang didirikan oleh Perseroan Terbatas (PT) yang
itas milik secam ekplisit memang bertujuan mencari keuntungan.

Secara umum, jenis-jenis rumah sakit terbagi dalam pengelompokan berikut.


ePuhrsan
l. Rumah Sakit Umum
Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang mela,vani hampir seluruh penyakit umun1
i Negara
dan biasanya memiliki institusi perawatan darurat yang siaga 24jam untuk memberikan
rupakan
:dirman,
pertolongan pertama. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit yang paling banyak
dijurnpai dengan kapasitas rawat inap yang besar dan juga dilengkapi dengan berbagai
fasilitas, seperti fasilitas bedah, laboratorium, runngbersalin, dan lain lain.
lnstitut
a Utfia 2. Rumah Sakit Terspesialisasi
Rumah sakit terspesialisasi merupakan rumah sakit yang memiliki spesialisasi terhadap
irlangga
suatu penyakit yang membutuhkan penanganan khusus. Rumah sakit yang dapat
dikategorikan sebagai rumah sakit terspesialisasi, antaia lain trarma .ertdr, rumah sakit
anak, rnmah sakit gigi dan mulut, rumah sakit manula, ps_/chidnic hospitul, d?.i lain-
aruslah
lain. Rumah sakit jenis ini biasanya mempunyai afiliasi dengan universitas atau pusat
untuk
riset medis teftentu,
3. RumahsakitPen€litian/Pendidikan
Rumah sakit penelitian/pe|didikan adalah rumah sakit umum yang terkait dengan
kegiatan penelitian dan pendidikan di fakultas kedokteran pada suatu universitas/
lembagapendidikan tinggi. Rumah sakit ini biasanya digunakan sebagai tempai p€latihan
dokter-dokter muda, uji coba obatbaru, atau teknik pengobatan baru.
4. Rumah Sakit Lembaga/Perusahaan
Rumah sakit lenbaga/perusahaan merupakan rumah sakit yang didirikan oleh suatu
lembaga/perusahaan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada anggota lembaga/
Perusahaan tersebut,
5. Klinik
Klinik merupakan fasilitas medis yang lcbih kecil dari rumah sakit dan hanyr melayani
keluhan tertentu. Klinik biasanya hanya menerima pasien rawat jalan dan dijalankan
oleh lembaga swadaya mnsyarnkat atau dokter dokter yang ingin membuka praktik
pribadi. Kumpulan klinik disebut polihlinik.

Berdasarkan kepemilikannya, rumah sakit rumah sakit di lndonesia dibedakan menjadi


rumah sakit pemerintah, rumah sakit berbentukbadan layanan umum, dan rumah sakit swasta.

l. Rumah Sakit Milik Pemerintah


;'- Rumah sakit ini dimiliki oleh pemerintah di mana rumah sakit milik peme ntah
dibedakan meni.di rumah sakjt milik pem€rintah pusat yang dikenal dengan R
Sakit Umum Pusat (RSUP) dan rumah sakit milik pemerintah provinsi dan kab
I atau kotayang disebut Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
Perbedaan di antara keduanya adalah pada kepemilikan di mana RSUP
milik pemerintah pusat yang mengacu pada Departemen Kesehatan, sedangkan RSU
merupakan milik pemerintah provinsi dan kabupaten atau kota dengan pembin
urusan kerumahtanggaan dari Departemen Dalam Negeri. Namun, RSUD tetap be
di bawah koordina\i Deparlemen Kesehdlan.
Banyak dari rumah sakit milik pemerintah yang berasal dari rumah sakit pada zam
Belanda atau miliklembaga keagamaan yang dikonversi.
Beikut dua ienis rumah sakit milik pemerintah.
a. Rumah Sfit Milik Pemerintah Tidak Dipisahkan
''ang rumah sakit yang dimiliki oleh ke
Rumah sakit milik pemerintah adalah
pemerintah. Contoh: RSUD Ban)'umas dan RSUD Tangerang.
b. Rumah Sakit Milik Pemerintah yang dipisahkan
Rumah sakit milik pemerintah yang dipisahkan adalah rumah sakit yang dimi
oleh kekayaan pemerintah yang dipisahkan, misalnya Badan Usaha Milik N
(BUMN). Beberapa BUMN yangmemiliki rumah sakit adalah Pertamina, PT An
Y'
Tambang, PT Pelni, dan beberapa perusahaan perkebunan.
Karena rumah sakit tersebut merupakan bagian dari BUMN, keadaannya san l:t
bergan[ng pada kondisi keuangan BUMN yang menjadi induknya. Contohnya
rumah sakit milik PT Timah di mana ketika PT Timah mengalami masa sr it, ru
sakit tersebutjuga sulit berkembang sehingga dilepas dari PT Timah.
Selain itu, strategi e{isiensi yang dilakukan oleh PT Pertamina akan menyebabkan ru
sakit berubah menjadi pusat keuntungan yang menuntut keterampilan manajerial
berbeda dari rumah sakit yang bersifat .orl cerler.
2. Rumah Sakit Berbentuk Badan Layanan Umum (BLU)
Pada perkembangan berikutnya, rumah sakit swadana disebut Badan Layanan Um
(BLU). BLU adalah instansi di lingkungan pemerintah yang dibentul<untuk memberi
pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau iasa yangdtual ta
mengutamakan mencari keuntungan dan dallm melakukan kegiatannya didasa
pada prinsip efisiensi dan produktivitas. \e:
Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP)No. ll tentang
Keuangan Konsolidasian, BLU menyelenggarakan pelayanan umum, memungut
iel
menerima, serta membelaniakan dana masyarakat yang diterima berkaitan den
pela)€nan yang diberikan.
;ar
Tujuan BLU adalah meningkatkan pelayinan kepcda masvarakat dalam
OlE6dr settor P,bl,t

rintah memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan trangsa dengan


Ln Ruma memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi
.abupaten dan produktivitas dan penerapan praktik bisnis yarg sehat (PP No. 2312005 tentaig
pengelolaan keuangan BLU).
erupakan Rumah sakit-rumah sakit berbentuk BLU, antara lain Rumah Sakit Cipto
AN RSU Mangunkusumo (RSCM), Rumah Sakit lantung Harapan Kita, Rumah Sakit Hasan
rmbinaan Sadikin Bandung, Rumah Sakit Makassaa Rumah Sakit Karyadi Semarang, Rumah Sakit
rp bemda Sanglah Denpasar Rumah Sakit Padang, Rumah Sakit Palembang, dan Rumah Sakit Dr
Sardjito Yogyakarta.
la zaman Selain rumah sakit yang disebutkan di atas, banyak Rumah Sakit Umum D.erah
(RSUD) yang sudah diaiibl€n menjadi BLUD. RSUD tersebut antara lain RSUD Budi
Asih, RSUD Tarakan, RSUD Koja, RSUD Duren Sawit, RSUD Haji, dan RSUD Pasar
Rebo.
kekayaan 3. Rumah Sakit Swasta
Rumah sakit swasta adalah rumah sakit yang dimiliki oleh perorangan atau badan
hukum. Rumah sakit swasta ada yang dimiliki oleh yayasan keagamaan dan kcmanusra r
; dimilikl ataupun dimiliki oleh perusahaan.
k Negara

'TAneka YAYASAN
a Yayasan ad4ah,s!e!u- -b3dcrr. lU!rfarylc_-T::p111"l dan tujuan bersifat sosial,
sangat '"3\q
a adalah - l(el--gain;nn, dan kemanu,siaaD -yaig didirikan dengan memperhatikan peisyaratan formal
t, ruma} vang ditentukan dalam undang-undang. Di lndonesia, yayasan diatur dalam Undang Undang
-\_omor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UndanS-Undang Nomor 16 lahun 2001 tentang

n rumah PelaksaDaan Yayasan. Rapat paripurna DPR pada tanggal 7 September 200,1 menyetujui undang

rial yang undang ini, dan Presiden RI Megawati Soekarnoputri mengesahkannya pada tanggal 6 okrober
:004.

Pendirian yayasan dilakukan dengan akta notaris dan memiliki status badan hukum setelah
r Umum akla pendirian memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Ntanusia atau
rbe.ikan pejabat yang ditunjuk. PermohonaD pendirian yayasan dapat diajukan kepada Kepala Kantor
nl tanpa \\'ilayah Departemen Kehaki an dan Hak Asasi Manusia yang wilayah kerjan,va melipuri tempat
lasarkan kedudukan yaycsan. Yayasan yang telah mempeioleh pengesahan diumumkan dalam Berita
\egara Republik Indonesia.
Laporan
Yayasan mempunyai organ yang terdi mbina, Peagurus, Aan P€rgdndr. Pengelolaan
atas Pe
8ut dan kekayaan dan pelaksanaan kegiatan yayasan dilakukan sepenuhnya oleh pengurus. Pengurus
dengan
$ajib membuattaporan tahuran yangdisampaikan kepada pembina mengenaikeadaan keuangan
dan perkembangan kegiatan yayasan. Pengawas bertugas melakukan pengawasan dan memberi
mngka
nasihat kepada pengurus dalam nenjalankal kegiatan yayasan.

Ya,vasan yang kekayaannya berasal dari negara, bantuan luar negeri, pihak lain, atau memiliki
kekayaan dalam jumlah yang ditentukan dalam undang undang, $'ajib diaudit oleh aku ig
publik dan laporan tahunannya wajib diumumkan dalam surat kabarberbahasa Indonesrr

Perbuatan hukum penggabungan ,vayasan dapat dilakukan dengan menggabungkan


atau lebih yavasan dengan yayasan lain, dan mengakibatkan yayasan yang men
diri menjadi bubar. Yayasan dapat bubar karena jangka waktu vang ditetapkan anggaran
berakhir, tujuai yang ditetapkan tercapai atau tidak tercapai, putusan pengadilan yang te
memperoleh kekuatan hukum.

PARTAI POLITIK
Pengertian partai politik menurut Undang Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Polit
adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok wNI secara suka l€
atas dasar kesamaan kehendak darl cita cita ulltuk memperjuangkan dan membela kePentin
politik anggota, masyarakat, bangsa, dan negara, serta nlemelihara keutuhan NKRI berdasar
P.n..sila dan UUD 1945.
PI
Secara umum, partai politik berfungsi sebagai sarana untukl

1. pendidikan politik bagi anggotanya dan nasyarakat luas agar warga negara
sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa'
bernegarat
2. penciptaan iklim yang kondusifbagi persatuan dan kesatuaD bangsar
3. penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakati
,1. wadah partisipasi politik bagi WNI;
5. rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik.

Organisasi partai potitik terdiri atas organisasi di tingkat pusat (berkedudukan di i


negara), tirgkat provinsi (berkedudukan di jbukota provinsi), dan tingkat kabuPtrten/
(berkedudukan di ibukota kabupaten/kota). lika dianggap perlu, organisasi partai politik j
dapat dibentuk sampai tingknt kelurahan/desa.

Partaipolitikdapat memperolehyang dapat digunnkan untukpengeluaran dalam pelaksana


program dari beberapa sumber Sumber-sumber keuangan yang dimaksud yaitu:

L iuran anggota,
2. sunbangan yang sah rnenurut hukum (dapat berupa uang,bamng,atau jasa),
3. banruan keuangan dari APBN/APBD.
Bantuan ini diberikan secara proporsional kepadapartai politik yang memiliki kursi di D
h akun DPRD provinsi/DPRD kabupaten/kota yang besarnya didasarkan padajumlah perolehan suara.
esia
Sumbangan yang diterima partai politik dapat berasal dari:
Lgkan satu
l. perseorangan anggota partai politiki
labuDgkan
2. pe$eorangan bukan anggota partai politik paling banyak Rp1.000.000.000 (l miliar
rupiah) per omng dalam waktu t (satu) tahun anggaran;
'ang telah
3. perusahaan dan/atau badan usaha, paling banyak Rp4.000.000.000 (4 miliar rupiah) per
perusahaan/badan usaha dalam waku I (satu) tahun anggaran.

Atas keuangan yang dikelola, pengurus partai di setiap tingkatan wajib men)'usun laporan
ai Politil keuangan setelah tahun anggaran berakhir. Hasil pemerikaan atas laporan pertanggungawaban
sukarela penerimaan dan pengeluaran keuangan partai politik tersebut terbuka untuk diketahui
entingan masyamkat,
lasarkan

PERTANYAAN
l. Jelaskan organisasi perangkat daerah di level provinsi dan perbedaannya dengan yang ada di
rdonesia
level kabupaten/kotamadya!
lsa, dan 2. Bagaimanakah konsep penyelenggaraan universitas (perbandingan antara universitas swasta
dan universitas negeri)?
3. Sebutkan dan jelaskan jenis rumah sakit milik pemerintah!
a. Apakah yang dirnaksud dengan yayasan? Sebutkan peraturan peraturan yang terkait dengan
yayasanl
5. Sebutkan sumber-sumber keuangan dari partai politik!

bukota
n/kota
k jusa

DPR/
KONSEP ANGGARAN

pcn$nggrrdfl merupdkar) sibuah proles penting yang sering kali menjadi


Drosc5
I pethatian tersendin bagi sebuah orgafiisa^ri sektof publik terurama p€merintah.
Tidak seperti di sekior s\rasta yang menempatkan penganggaran sebagai hal yang bersifat
opiioridl, proses pengarg8nran di sektor publilr khususnya pemerintah, merupal..an hal
yang mutlalc

Penjelasar konsep anggaran dan teknik-tekniknya pada bab ini akan didahului dengao
penjelasan Lcntang proses akLritlnsi manajemen di sekor publik nntuk membedkan
gamb;ran yang lebih utuh !en!a11g proses xnggaran tersebut, mengingat proses anggarnn
merupakal aktivitas ]rang tidak teryisahkan dari proses akuntansi manajemen secam
kesefurohan. Sementa€ itu, beberapa pendekatan ydng dapat di$nnkan dalaru penFrrunan
anggarrn alan dibaha' pdda Bab 5 LCnlrng Pendekslan Pen',urunan Anggaran.

PROSES AKUNTANSI MANAJEMEN DI SEKTOR PUBLIK


Semua oiganlsasi, baik swasta mauprin sektor publik. drdrrrkar untuk mencap.r srrn rtau
]€bih tujuan. Pe-rnerintal\ i!isalnl'o, menriliki banyak fungsi dan tu.iuan yang harus dicapxi.
attara lain pelayanan kesehatan, pendidikan, dan ji:a-jasa lainDya- Sepefti dlelaskarl pada
Bab l, salah satu persamaan anla.a orgadsaer swasra dan organrsasi sektur pubfik adalah
s&na-sama memiliki keterbatasan dalarn hal sumbcr daya. Oleh karena itu, kcdlLrnya
memillki proses mana]emen keuangan dan al(untd]*i manaiernen tang r€latif sama, tetapi
berbeda secara tekiis pelaksanaan. Indikator kineta yaog meojadi pertangglLngawaban
manijemen di sektor swasta adalah keuntungan, sedangkan indikato. kine4a
pubiik adaiah efektivitas tujuan dari penberiar '"ng
drn
lllen€nn kelcrbalajai sumber dn-va, suahr organ[asi l]dek mungkir hanva men
iujuarl alhirr!! tanpa membu:rt rerlr la ullllrh mcnci,.pai liilran nkhir lersebul. (rpu
ra g tcrkait dengin kefulllsx Nlas lerclcanaan din keputusar alils prlrgciidaliar harus d
:\!ar peren.andln dm pcngrlt.ialiin diftrt dilihiliin dcngan inlbrrn.\i
L'aik, perlu ada
nrendLrkLrng frren.indilr1 dcn peigcJr.la1ia11 trrseb,-t. l)roses ekuntrnsi nrarajcmel be
l11€rd.lpatkar infornasi lersei,rr. 1{rmLrut Ihe t:!1ottcle.J llist}r.n. ol Mannge'ltttl Ac.outtt
i19961, aklnlirrsl min..jenn'r rneilakup aktif itas intibe.iliui iri.

1. PartirifNi dirlair pri)ses p€rencrri.rin pada trrrgkaral strilegis dx operasional. I


j.i lnelibirlkri penri-.uilan kehijalinu, Pcrenarai ren.rni1, rnnpai dcDgai pell,fllsrr
aiSgaran la11g dinlirr.rk.rn secara kuanlil!tii.
. I'en'rbuatar ci:rr paieluan unlltk kelLrtrrsan m.nxicn].n. ihl rna n1€rcakuo pemb
.nalisis, perivaiian, d.n intelpretasi d.ri irtirrnusi rel,:ltrn )an!i m.mndai.
l. Mcmb.rikan kolrlribusi kcprda peng !dar dan Pengendslirrr ki!rcrja
perlrbLrrlan llB)ran.ltas kinerjn o.gaiisasi ialau seg!]erl lc'rlcntu dalarn orgini

,v:rng rnencekup perbanding.l]l adara kinerj.l Jkl .ll dcngan kineta !:lng direncan
dianqq.rrkin. Dr s.rnpiig i1u, ilrgir rr)cr'r.ikup aDaiisis ilan inlerl-'rclr5rlrva.

P ruses akuntrn si m.1x airnr en r,rcr!iprkan integra:irnn! lidirk !crPisahkan antara ferencx
drn prngendlli.!r. talarr perspektif lerseir',!!, pcrlu dibedakrn Lrntara dua jcds .ktili

t. P€rencan".rn slralegis unluk hrjran .lin sasaran )ang belsilit nrerdrsar. l


prr!ncanaan ini imnt p€nlirg ulr1uk mencniukan tutrr
orgrnis!\i seLrra kcscluruha
Perencannan operasrtxral irchlah jenis pererri;rnaan yang penting un
mcrgimplemcntasikau thdaktllr yang ;iferlLrki. rntuk nrencapai tujuan dan
larg ber,sitat iil nJ inn'rtrl 1rrsrbui.

'fihap-r.rh.rp perting drn pr,:ses prrcncrrnaan dan pcngcndalian ada lnr.t, laitu:

L p.rcn.araxr str,rt.qis berupi penyusunan iuiuan dor sus,u.tn tang l crsifai furldamcn
dan jrn[ika pxriiirg,
2. teren.nnaan ofs.rs1or1al,
l- prose\pcn8.uggar.n.
1. pengendatian dar penglkuran.
5. l)elilprira., ar;rlisi5, dirn unrp.rn balik.

'lxirsp:s.rnrpili 5 nrenrbentrk siklns p€rencanaan d.rr iinger).1.tli.rn milllaiemen. Sifat


hr$ungrn pedr tah.rl Lirhap iri d.rn hubungarnt.l itt.rrr 1,,:rl.rthtnsi Liergarr
strar€gis larg t)rr sifuI iitnJamcr)1al cligamb3rkir pad.r l-rgL : : .: :Lrr
67

erlakk t 4.1
perencanaan dan pengendalian manalemen

us dl

bertulu

onal.
ryuso

mel.r '..,oplr":*r

Proges
aktivir i\penganggaran,/

rrl
ruruh:n.
unl

Dari figur lerrebut, litir dapal menalarri ball\!.r tltik a$rl dari ploses nr.rnajemen ;rdalah
penetapan ren.nna streregis tang berisi tujuan dar) sasar.rn orglnisilsl 5ecaru funtlafirenru] dalan
perspckiil' iangka p,tnlarg. Pro\es penvusunan rencana suaicsis ini s. gal bergalllng tiida
ingl.r ,rS.,n Jd,, K"r.rk,, . . rr'r ,f ,,rr. ,, ......

Jika dibandl1rgkan, sektor publik dan sektor sn:rst! lidak nrennliki ferbedaln substansial.
\amun, proses d; sektor publik biasanya lebih rumit. Sektor srastd brrtlrjuarl mernaksin ikan
kekalaar} penegrng saham, selain bebcrapa tujLr.rn lain s.-perti pangsa pasar aiau citrr per!rsahaan-
Bcrtolak dari tri \ dasar tersebul, percncnnaar nrategis dilenfril.n laigsung aleh maridien'cr)
laiaupun pengaruh dlri kelonyok hjn mungkin tukup bcsar
Meskipun demitian, tanggunfiiawab urluk menctapkan pe.encanaan st[ategis dari orga
sektor publik jauh lebih runrit karerra nrengakomodasi banyak faktor, seperti persyaratan
ditetapkan dalam undang undang, inlen'ensi pemerintah, sertr bcrbagai proses polilik
q
kental. Dengan demikian, dapirl dikatakan bnh$? walaupun manirjenen suatlL organisasi
publik nungkin dilibatkan dalam perencanaan strategis, proses tersebui sebenam)'a adalah
politik dengin tanggug iawab utsma yang terletak di luar pihak munajemen. Iadi,
strategis pada !igur 3.1 t'erada di luar sildus }t€rencanaan rJan pengenilalian m.najemen.

Setelah tuiran dan sasaran yang bcrsifat lundamenlal tersebut diideitifikasi, A'
manajemen strategis dapat digunakan kenrudian untuk menelltukan strirtcgi dan iin
yang diperlukin urtuk inlplementasinya. Hal ini ditunjukkan pada Figur 4.1 sebagai tah
pcrencanaan operasional- lujuan rencana oPerasional adalah mellurunkan tuiuan dan
dasarkc dalam beberapatarget untukdicapai d.rbeberapa lklivitas untukdilakukan. Peren
juga penting unhrk memastikan bahwa semua alternatif untuk mencaPai sasaran tersebut
dipertimbangkan, pdoritas dan skala traktu ditctapkan, serta pcrs,varatnn lnvestasi modal
biir-va rahunanF g harus dikeluafkan di kenudian hari dapat diketahui lebih a$al.

Rencana opelnsio$al bi^sonF Ineliputi periode waktrr tntuk iangk! Pendck atau j
menengah dan dapat dinyalakan, baik sccara finansial maupun non-finansial. Penggu
indikiror kinerja dan trget yang bersifirl non-inansial nrenjadi semakin penting
perencanaan opcrasional. Sctelah aktivitas iangka pendek )ang pcrlu dilakukan
tcridentrfikasi, mereka dinyatakan secara finansial. Tahap ini adilah tahaP perganggaran.

l)erar penting anggaran dalam organisasi sektor Fublik bcritsal d.rri kegunaannya
rlenenlukan estimrsi perdapatat atan jumlah lagihan atas jasa yang diberikan. Namr.rn,
anggaran dalam siklus p€rcncanaaD dan pcngendalian nranajerncn lebih dari sekadar dua
tersebut karena aaggaran erniliki kctedkrtan antara percncanaan dan pengendalian.
Peranan anggaran dalarn perencanaan dicapai dengan m€n)'atnkan di am nilai uang
inpur,vang diperlukan untuk melakanakan akivitas )'ang diren.anakan dalam periode
Sementara, peranan anggaran dalam pengendalian dapat dicap.i deng.n mempersi
anggaran dengan carii yang rlapat mcnunjukkan irput dan sumber daya yang telah dial
kepid.t individu atau departcmen sehingga me ungkinkan mereka untuk melakukan tugas
dibebankan kepada mereka.

Organisasi sektor publik iering berhadapan d€ngtrn kurangnya pengukurxn outputyang


sehingga pengukuran efeklivitas didasarkan pada input yang diliunakan. Pa&hal, penge
yarg diolokasik,ro pado anggaran tertent! amat fenting sebxb tidak hanla alokasi iel
meDUnjukkan jumlah dana nraksimum yang dapat dikeluarkan untukkegiatan ini, melainkan
Pe
aloknsi tersebut memberikan indikasi meng€nai levcl/tingkat diri pemberian jasa. Selanj
penSendalian dapat dilaksanakan denSan m€Ir1bandi n!ikrn .lntara hasilmenurut irnggaran
hasil )'ang sebenarn)'a ( drtllrl r drrJtr) untuk mem.rstikan lcngelurrnn trdrk dilampaui dan ti
akivitrs yang direncanak.n dapat tercapai. lni adalah tah:pan ptngendaLan dan pengukurar.
Pengukuran mencakuppencatatanbiaya aktualyang telah ditimbulkan. Kalau memungkinkan,
rtan pencatatan atas output yang dicapai, dan pengendalian akan mend€teki perbedaan dari posisi
irik anggaran dar mengambil tindakan untuk memperbaiki penyimpangan tersebut. Hal ini berarti
individu atau departemen yang bertanggung jawab atas anggamn harus mengetahui nl(ngenii
ah penyimpangan tersebut sesegera mungkin dan ini merupakan fungsi umpan balik dari tahapan
pelaporan, analisis, dan pemberian umpan balik.

ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Proses penllsunan anggaran sering kali menjadi isu penting yang menjadi sorotan masyarakat.
Misalnya, pidato presiden setiap bulan Agustus tentang Nota Keuangan dan Rancangan APBN
selalu menjadi indikator perekonomian negara setahun ke depan. Bahkan, tidak iarang APBN
tersebut menjadi alat politik yang digunakan, baikoleh pemerintah sendirimaupun pihak oposisi.
,ut lel
Jika demikian, apakah sebenarnya anggaran itu? Bagaimana seluk-beluknya?
dal
Freeman dan Shoulders (2003) mendelinisi anggaran sebagai berikut. Eudgetingisthe prccess
of allocaling scarce resources to unlimited demands, and a budget is a dollar-and cefits Pldn of
operation t'or a specific period of time. Dati definisi tersebut, dapat diketahui bahwa penganggaran
merupakan suatu proses pengalokasian sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan
yang sifatnya tidak terb rLas (unlimited demands). Sementara itu, anggaran merupakan rencana
kerja dalam suatu periodeyang telah ditetapkan dalam satuan mata uang.

Pengertian lain diberikan oleh Lee, Jr dan lohnson (1998) menyatakan bahwa,z budger is
dalan a document or a collectiofi of doct$lefit that rcfers to the financial cofidition of afi orgafiization...,
peran ot goals..., a budget is
including int'ormation on revenues, expenditures, activities, and putPoses
ua hal rdening lo anticiPate future revenues, expenditures, and accomplishlnents. Anggaraln
Prospective
nerupakan suatu dokumen yang menjelaskan kondisi keuangan organisasi yang mencakup
rarnla iniormasi keuingan. belanja. aklivitas, sena tuiuan organisdsi.
galan,
Sementara itu, Mardiasmo (2005) mendefinisikan anqSaran sebagait Perfiyalaan mengc ai
apkan
estimasi kinetja fang hendak ilkdpoi seldmn perioAe waktu tertentu lang dhlatakan &iam ukuran
rsikan
finansial, dan penganggatun merupakan proses atau metode untuk mtmpersiapkan suatu anggoron.
r
)ang Sementara itu, lndra Bastian (2006) berpendapat bahwa anggaran mervpakan Paket Pernyataan
perkiradfl penerinonn don pe gcluaran )'ang dihorapkan akan letj.tdi dalam satu atau beberapa
esuai petiode mendatang.

Pengertian'pengertian di atas mengungkap peraD strategis anggaran dalam pengelolaan


iebut
kekayaan sebuah organisasi publik. Organisasi sektor publik tentunya berkeinginan memberikan
iuta pelayanan maksimal kepada masyarakat, tetapi keinginan tersebut sering kali terkendala oleh
hya, terbatasnya sumber daya yang dimiliki. Di sinilah, fungsi dan peran peniing anggaran.
rgan
gkat
i.. Anggaran juga dapat dikatakan sebagai pernvataan mengenai €stimasi kinerja yang hendak
dicapai selama periode r{aku tertentu dalam ukuran linansial. Pembuatan anggaran dalam
t.
organisasi sektor publik, terutama penerintah, merupakan sebuah proses yalg cukup rumit
mengandung muatan politis yang cukup signifikan. Berbeda dengan penyusunan anggaran
perusahaan swasta yang muatan politisnya relatiflebih kecil. Bagi organisasi sektor publik sep
pemerintah, anggaran tidak haiya sebuah rencana tahunan, tetapi juga merupakan
akuntabilitas atas pengelolaan dana publik yang dibebankan kepadanya.

Dalam pengertian lain, arggaran daPat dikatakan sebagai sebuah rencana finansial
menyatakan bal-hal berikut.

l- Rencala rencana organisasi untuk melayanj masyarakat atau aktivitas lain yang
mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan.
2. Estimasi besarnya biaya yang barus dikeluarkan dalam merealisasikan rencana
3. Perkiraan sumber sumber yang akan merghasilkan pemasukan serta
pemasukan tersebut.

Dalam ruang lingkup akuntansi, anggaran berada dalarn lingkup akuntansi manaj
Berikutbeberapa fungsi anggaran dalam manajemen oryanisasi sektor publik-

l. Anggaran sebagai alat perencanaan


Dengan anggaran, organisasi mengetahui apa )?ng harus dilakukan dan ke arah m
kebijakan,Yang dibuat.
2. Anggaran sebagai alat pengendalian
Anggarar organisasi sektor publik dapat menghindari pengetuaran yang terlalu bes
(overspending) ata! tdanya penggunaan dana yang tidak semestinya ( isgerdirg)
3. Anggaran sebagai alat kebijakan
Arah atas kebijakan tertentu dapat ditentukan melalui anggaran organisasi s
publik. Contohnya, apa yang dilakukan pemerintah dalam hal kebijakan fiskal, ap
melakukan kebijakan fiskat ketat atau longgar dengan mengatur besarnya
yang direncanakan.
4. Anggaran sebagai alat politik
Dalam organisasi sektor publik, komitmen pengelola dalarn melaksanakan progr
program yang telah dijanjikan dapat dilihat melalui anggaran.
5. Anggaran sebagai alat koordiDasi dan komunikasi
Melalui dokumen anggaran yang komprehelsil sebuah bagian atau unit kerja
departemen yang merrpakan suborganisasi dapat mengetahui apa yang harus djla
dan apayang akan dilakukan oleh bagian/uIit kerjalainnya.
6. Anggaran sebagai alat penilaian kinerja
Anggaran adalah suatu ukuran yang bisa enjadi patokan apakah suatu bagian/u
kerja telah memenuhi target, baikberupa terlaksanan-va aktivitas maupun terpenuhin
71

:umit 7. Arggaran sebagai alat motivasi


ggaran Anggaran dapat digunakan sebagai alat komunikasi dengan menjadikar nilai-nilai
ik nominal yang tercantum sebagai target pcncapaian. Dengan catatan. anggaran akan
menjadi alat motivasi yang baikjika memeruhi sifat "menartang, tetapi nasih mungkin
clicapal" (.challenging but attdindble atan dema ding but achtueable) . Maksudnya adalah
suatu anggaran itu hendakrya jangan teilalu tinggi sehnrgga tidak dapat dipcnuhi, dan
jangan terlalu rendah sehingga terlalu mudah dicapai.

ng da
JENIS-JENIS ANGGARAN
tersebuL Secara garis besar, anggaran dapat diklasifikasikan menjadi berikut.
besarn
l. Anggaran operasional dan anggaran rnodal(current $ copitul budgets)
Berdasarkan jenis aktivitasnya, crgSaran dibitgi nenjadi anggaran operasional dan
anggaran modal.
Anggaran operasional cligunakan ultuk merercanakan kebuluhan dalam
menjalankan operasi sehari hari dalam kurun waktu satu tahln. Anggaran operasional
ini juga sering dikeiompoLkan sebagai pengeluaran pendapatan (revenue experuiiture),
yritu jenis pengeluaran )'ang bersifat rutin dan jumlahrrya kecil serta tidak menambah
fungsi suatu aset.
Anggaral modal (.calirll bu.lget) menunjukkan rencana jangka panjang dan
lu peDbelanjaan atas aktiva tetap, seperti gedung, peralatan, kendaraan, perabot. dan

s) sebagainya. Belanja modal adalah pengeluaran yang manfaatnya centlerung mclebihi satu
tahun anggaran dan akan menambah jumlirh aseratau kekayaan organ isasi sektor publik,
yang selanjutnya akan menambah anggaran operasional untukbiaya pemeliharaannva.
2. Anggaran berdasarkan peng€sahan (fs fdtiye e acted budgets)
Berdasarkan status hukumnya, angg.rran dibagi menjadi anggaran tentatif (r.rrdrire)
dan anggaran .rd.i.d. Anggaran teniatif adalah anggarar yanS tidak menlerlukan
pengesahan dari lembaga legislatifkarena ke
unculannya yang dipicu oleh hal hal ,vang
tidak direncanakan sebelumnya. Sebaliknya, anggaran erdctdd adalah anggrrln r-.urg
direncanakan, kemudian dibahas dan disetujui oleh lembaga tegislatil
3. Anggaran dana umum vs anggaran dana kh'usw kefierol $ special budgets)
ja atau Dalam pemerintahan, keka,vaan negara (dana) dibagi menjadi dana umum dan dana
tkukan khusus. Dara umum digunakan urtuk membiavai kegiatan pemerintahan yang bersifat
urrum dan sehari hari, sedangkan dana khusus dicadangkan/dialokasikan khusus unruk
tujuan tertentu, misaln\a Debt Sertice Fund y^ng digunakal khusus untuk pembayaran
utang. Anggaran untuk dana umum disebur arggaran dana umum (general budget) d.at
anggaran untuk dana khusus disebut anggaran dana kiusus (spe.tdl brdget ).
72

4. Anggaran tetap vs anggaran neksibel (tr ed tflexible budgetl q


Dalam anggaran tetap, apropriasi belanja sudah ditentukan jumlahnya
di awal tah
anggaran. lumlah tersebut tidak boleh dilampaui meskipun =
ada peningkatan iuml
kegiatan yang drlalukan. Dalam anggaran fleksrbel,
harga barangira..r fer unrt rel
ditetapkan. Namun, jumlah anggaran secara keseluruhan
akan berfluktuasi bergan
pada banyaknya kegiatan yang dilakukan.
5. Anggaran ekekutif vs anggaran tegisl.tif (€rec utiye ls legislatite budget)
Berdasarkan peryr-rsunnya, anggaran dapat dibagi
menjadi anggaran eksekuti f (enc.r,
,rdgel), yaitu anggaran yang disusun oleh lembaga eksekurif, dalam
hal ini pemeri
serta anggaran legislatif (legislalh,e budget),yaitu
anggaran
Fng disusun oleh lemba
legislatif tarpa melibatkan pihak eksekutii Selain itu, ada juga
vang discbut anggar
bersama (_/oirll budget), yait] anggar.n yaDg disusun secara
U.."urrl" ,"n1"
lembaga eksekutifdan legislatii Sementara itu, sebuah "n
anggaran lang disusun oleh s
komite Llrusus disebut anggaran komite (.ot xittee burlget).

SIKLUS ANGGARAN
Pembuatan anggaran adalah suatu proses ynng
berkelanjutan. pacla sektor pu
pembuatan anggaran umumnya melervati lima
tahapan.
l. Persi^p n (prepar.ttion\
Pada tahappersiapan, bagian anggaran menyiapkan
format anggaran yarg akan di
Kemudian, setiap unir di pemerinrahan mengaiukan anggaran
)"ng selanjutnya
dikonsoijdasikan olehbagian anggaran. Setelah di_revjewdan
diadakan aengurpend
ke semua unit, anggaran ini akan disetujui oieh kepala
pemcrintahan.
2. Pers€tujuan lembagalegislatif (legk .rtive e actment)
Anggaran diaiukan ke lembaga legislatif untuk mendapalkan
persetujuan. Dalam
ini, lembaga legislatif(terutama komite anggaran) akan
mengadakan pembahasan g
nlemperoleh pertimbangan-pertimbangan untuk menyetujui
iltau meDolak an
tersebut. Selain itu, akan diadakan juga dengar peDdapat (rlruic
/iearin3) sJ
nantinya Iembaga legislatif menyetujui atau menolaknya.
3. Administrasi (adrrinistrotion)
Setelah anggaran disahkan, pelaksanaan anggaran
dimulai, baik pengump
pendapataD yang ditarg€tkan maupun pelaksanaan
belanja yang tet* ai.ei.una
Bersamaan dengan tahap pelaksanaan ini, dilakukan
pula proses administrasi an
berupa pencatatan pendapatan dan belanja yajtg
terjadi.
4. Pelaporan(reporting)
Pelaporan dilakukan pada akhirperiode atau p.rda iraktu-r,aktu
tertentu yanS dit(
sebagai bagian lang tidak terpisahkan dnri pro\.\
ikunrrnsi vilng telah berla
selama proses pelaksanaan.
73

Fgut 4.2
:.us anqqaran
n jumlat
Persiapan
Lnit telai
brcparation\
rgan

nlerital
Pemeiksaan Porsetujuan
Iembag:
lpost audit) lenactfien,
nggar:r

eh sualL:

Pelaporan Administrasi
ltepofting) . (adninlstation)

lipakar 5. Pemeriksaan(Porrdrdif)
Kcmlrdiitn, lapor.rn yang diberikan atas pelaksanaan anggaran dip€riksa (diaudit) oleh
ndapa: sebuah lernbaga pcmcriksa lndependen. llasil pemerjksaan akirn menjadi rnasukan atau
umpan balik (/!edlark) untuk proses penyllsunan pada periode berikutn,.i?.

tln hal
SISTEMATIKA ANGGARAN
x Suna
jgaran Dalam suatu anggaran sektor publik, sistematika dan klasifikasi nempunyai lungsi penting.
belun Selain sebagai alat pengelompokan akun, siste atika anggaran juga mengarahkan proses analisis
sehingga lingsi anggaran sebagai alat kebijakan dapat berjalan dengcn baik. Pedoman untlLk
meoylrsun klasifikasi anggaran dapat ditenui dala]m Ge erdl Financial Sr tsti.s (cl'S).

rpular: Ge eral Find cial Statisr;cs (GFS) nerupakan pcdoman internasional mengenai metodologi
statistikv.ng telah dikeluarkan oleh Intern ation al Monetary Fund (IMF). Manual GFS dibuat oleh
;garar I iF's Statistic Departmcnt. N4anual il1i merupakan desain untuk memenuhi misi departenen
tersebut dalanr pengenbangan dan pcngaplikasicl praktik statistik. Prinsip dan konsep yang
dibuat dalam manual ini discsuaikan dengan SFtern of National Accounts 1993 (1993 SNA)
tpkan selirgga statistik keuangaD penerintah dapat dimanfaatkan secara bersamaan dengan statistik
lsunq makroekononi lainnva.
74 \t nrln\i SPktu PubLik

N{anual GFS didesain bagi para penyusun statistik keuangan Pemerintah, analis fiskal,
dan pengguna data fiskal taillnya. Manual juga akan sangat berguDa bagi P€ngguna sratistik
makroekonomi dalam nremahami hubungan di antara berbagni kumpulan statistik' dan
bermanfaatbagi sebagian peq.usun statistikyang tergantungpada statistik keunngan Penrerintah
sebagai input dalam pekerjaan mereka. Namun, manual ini difokuskan Pada pendefinisian,
pengklasifikasian, dan arahan claiarn menyajikan statistik keuangan Pemetintah karen, nranual
ini tidak menjelaskan tertarg metode )-ang dlgunakan untuk menyusun statistik

Bagian berikut menjelaskan klasifikasi merurut GFS yang kemudian menjadi dasar
sistematika anggaran di banvak negara.

1. Penilapatan(,'elerr.)
Reretae adalah keiaikan kekayaan bersih sebagai akibat dari adanya transaksi Bagi
pemeintah, secara umum, terdapat emPat su rber utama Pendapatan, ynitu pajak
dan kewajiban yarg dipaksakan oleh pemerintah, p/opertv i come y^ng muncul diri
kepemilikan aset, penjualan barang dan jasa, serta sunbangan sukarela vang diterima
dari unit lain. Perdapatan harus dicatat padx basis akrual
Dalam manual GFS, Pendapatan diklasifikasikan menjadi beberapajenis berikut
a. Pajak
Bagi ma)'oritas uni! pemerintah, pajak memitiki nihi )-ang dominan dalam
pendapatan karena pajak merupakan transfer n'aiib (rcnpukory rransler) drlan
pemerintahan. Salirh satu bentuk tor?rlso'l' tl..rn-fr,vang lain adalah denda (fues
pendlties).
Aspek cakupan. $.aktr.r, dan penilaian dalam sistem GFS dar SNA 1993 pada
umumnya sama, tetapj sislem pengklasifikasiannya berbedr. SNA 1993 memiliki
syarat syarat tertcntuuntuk mengumpulkan pajak, ,vaitu dari produki dan
irnpor pajak pendapatarr, kekayaan, dan pajak modal (cdPilal fdtes) Sementara
itu, pendekatan )'ang digunakan dalam sistem GFS mengklasifikasiknn pajak
berdasarkan sumber pajak, yaitu:
1) pajak untuk in.or?re,prolit, dan caPital sain,
2) pajak untukpq,roll dan workforce,
3) pajak untuk ProPel4/,
4) pajak untuk barang clanjasa,
5) pajak untuk traisAksi dan perdagangan internasional,
6) other taxes.
b. Social contributio
Kontdbusi yang diberiLu dilakukan karena merupakan kewajiban atauPun
dilakukan secara sukare]la. Soc i dl co nt t iL, ut i oi diklasifi kasikan sebagai social ret,
contribulion ath
contriblltio lergantung dari tipe skema yang diterim.
sotial
^t1]]
mereka. Cakupan Socit contribution dnlan sistem GFS lebih tedatas
dalan SNA I991.
75

is {iskal. Hibah kTarrs)


statistik Hibah adalah penerimaan yang diperoleh dari unit pemerintahan lain atau
:ik, dar organisasi Irternasional di luar penerimaan wajib. Grarts dapat dikiasifikasikan
lerintal sebagi capital ala.u curre t, dan dapat diterima dalam bentuk kas atau barang.
finisian. G/drtr dari pemerintahan domestik akan dieliminasi ketika konsolidasi schingga
yang muncul hanya dari organisasi internasional.
d. Pendapatan lainlain
l) Propettf incone
Peme ntah akan menerima propert) income ketika aset keuangan dan/atau ase!
lainnya sudah dialokasikan pada unit unit lain terkait. Beberapa komponen
dalam kategori ini adalah bunga, deviden, dan sewa.
si. Bagi
2) Sales of goods and sen'ices
i pajal 3) Denda, penalti, dln/irrtitr
ll dan
Denda dan penalti merupakan transfer wajib yang dipaksakan oleh hukum
ilerina
pengadilan atau secara hukurn untuk suatu pelalggaran hukum atau aturan
administratil lbrl;ils adalah denda tcrhadap transaksi yang tertunda karena
masalah birokasi atau administr.rsi.
Denda dan penalti dicatat ketika unit pemerintah memiliki klaim yang sah
terhadap dana tersebut, di mana mungkin ketika penSadilan telah memberikan
dalam
keputusan atau ketika terjadi keterlambatan pembayaran atau pelanggaran lnin
l uint'
lang mengal,.lbatkrn dendJ drJu pendhi.
4) Transfer sukarela selain hibah
I pada
Yang termasuk dalam kategori ini adalah hadiah atau donasi sukarela daii
:milik
individu, atau institusi non profit swasta, yayasan non'pemerintahan,
ri dan
perusahaan dan sumber lain selain pemerintah dan organisasi internasional.
5) Miscellnneous and unidentilied ret enue
pajak
Yang termasuk dalarn kategori ini adalah semua pendapatan yang tidak
sesuai dengan semua kategori tersebut di atas. Misalnya, barang yang tidak
dildasifikasikan sebagai aset, penjualan barang sisa (scrop), non'|ik i swLlnce
claims against insurance corporalions, pembayamn yAng diterima untuk
properti pemerintah yang rusak selain pembanran karena proses hukum,
dan pendapatan di mana tidak terdapat cukup informasi yang tersedia untuk
memungkinkan, dimasukkan dalam klasilikasi yang ada.
2. Bebar (erpense)
Expense adalah penurunan kekayaan bersih sebagai akiba! terjadinya transaksi. Berikut
upun
dua tipe tiansaksi yang digolongkan sebagai beban.
a. Refunds, berarti pemerintah menutup kelebihan pembayaran dan ketika terjadi
kesalahan (error).
ipada
b. Biaya yang muncul dalam produksi atas barang dan jasa yang dicatat sebagai beb
walaupun harga barang danjasa yang terjual pada dasarnya melebihi bia,va prod
sehingga dapat meningkatkan kekayaan bersih.

Transaksi akuisisi aset non'keuangan yang dibeli atau transaksi akibat pertukaran dan tid
akan memengaruhi kekayaan tidak digolongkan dalam beban/ejrpe re.

Beban dicatat sesuai dengan basis akrual. Secara konsep, pembelian barang yang tidak
digunakan akan menambah persediaan dan bukan menambah biava. Ketika barang dikonsum't
digunakan datam produksi, transaksi tersebut harus dicatat untuk mengurangi persediaan d
menambah beban tergantung penggunaan barang tersebut.

Dalam manuai GFS, erPense diklasifikasikan menjadi beberapa kateSori berikut.

a. Compensntion of employees
Kompensasi pegawai merupakan total renumerasi dalam bentuk kas maupun barang
utang pada pegawai pemerintah sebagai bentuk penghasilan atas pekerjaan yang
dilakukan selama periode akuntansi. Hal ini juga termasuk gaii dan upah serta kontribusi
sosial.
Kompensasi pega$'ai diukur deDgan nilai tenumerasi dalam bentuk uang atau barang
yang menjadi hak pegawai untuk menerimanya dari pemberi kerja selama Pekerjaan itu
berjatan dalam periode yang relevan, baik itu akalr dibayar di depan (advd".e), diba)-ar
keseluruhan, maupun tunggakan.
b. Use of goods and ser'"ices
Yang termasuk dalam kategoriini merupakan barang dan jasa yang digunakan dalan
produksi dalam pasar maupun barang dan jasa yang tidak masuk ke pasar ditambah
dengan barang yang dibeli untuk dijual kembali dikurangi perubahan bersih persedian
yang sedang dibuat, barangjadi, dan barangyang sudah siap dijual.
Nilai barang dan jasa yang digunakan dalam produksi dicatat ketika barang atau
lJ\d rehh benar Denar digunrkrn. bukan k(lika barang rer'ehul drperoleh. \(menlarr
itu, nilai barang yang dibeli dan siap dijual kembali dicatat barang telah terjual.
Cansump tion of Jixed cap itdl
Kolsumsi aset tetap akan menurun selama periode akuntansi dalam n ilai aset teiap yarg
dimiliki dan digunakan oleh unit pemerintah sebagai akibat kerusakan fisik, keusangan PE
yang terjadi secara normal/alami, atau kerusakan yang diakibatkan kecelakaan normal.
Penurunan tersebut dinilai dalam dterage lrices dalam periode tersebut. Depresiasi
tersebut harus dicatat oleh pemerintah-
d. Srrridies
Subsidi merupakan pen1b.ryaran yang diberikan pemerintah pada e,rte rPltrc tanPa timbal
balik, dengan dasar tiDgkat aktivitas produksi atau kuantitas atau nilai baiang atau jasa
yang mereka produksi. Subsidi dibuat uniuk nlerncngrruhi tingkrt Produksi, harga
77

agaj bebar atas output yang dijual atau sebagai renumerasi bagi efilerprise. Subsidi merupakan
a produksr utang hanya bagi produsen, bukan untuk konsumen akhir, dan hanya current transfer
bukan .ap,fdl t'drsler Pemerintah akan memberikan langsung pada househoki yang
diperlakukan sebagai konsumen dan kebanyakan diberikan pada institusi non-profir
dan tidal yaDg salah satunya akan diperlakukan sebagaibantuan sosial-
e. Hibah Grarrs)

laksegera Cranfr merupakan pemberian yang sifatnya tidak wajib yang dilakukan oleh satu unit
pemerintahan satu pads unit pemerintahan lain atau organjsasi internasional dalam

liaan dan
bentuk .dPifdl atau c rreni.
Terdapat tiga macam penerima grdr?f, yaitu grdrt untuk ,egard drtng, g/d"fr bagi
organisasi internasionai, dan g,...rrfs bagi unit pemerintah lain.
Bantuan sosial (so.idl ,erelitr)
Soria/ &ezeltmerupakan pemberian uang atau barang untukmelindungi suatu populasi
r barang. atau segmen tertentu dari permasalahan risiko sosial (social risk). Risiko sosial (socidl
Lan yang risft) adalah kejadian atau keadaan )-ang dapat memengaruhi kesejahteraan masyarakat.
ontribusi Other expense
Other expense tetdiri, atas beberapa kategori, yaitu:
ubarang l) propertf expene other than inlerest,
rjaan itu 2) miscellaneous othet erPense.
, dibayar Yang termasuk dalam kategorj ini adalah transfer ).ang dilakukan untuk tujuan berbeda
dan semua transalci etpefise yang tidak masuk dalam se ua klasifikasi yang sudah
disebutkan. Beberapa tipe transfer yang masuk dalam kategori misce aneous othet
n dalam expense adalah current trdrstl yang diberikan pada institusi non profit untuk melayani
itambah household, net tar crcdit, fines, Aan penalties yang dipaksakan oleh hukum pengadilan,
rrsedian pembayaran kompensasi untuk kerusakan dan korban yang diakibatkan bencana alam,
pembayaran kompensasi untuk korban atau kerusakan properti )-ang diakbatkaD oleh
ng atau ulah unit gdrerdl goverrmeni seiain pembayaran klaim bukan asuransi ji$'a, beasiswa
aan educational beneft lain, pembelian barang dan jasa dari pasai yang didistiibusikan
secara langsung pada ,rrozseiold untuk lrdl consumPtion selain social benefit, dan
sebagainya.
rP yang
sangan PERTANYAAN
1. Mengapa proses peiganggaran dianggap penthg dalam sebuah orgaDisasi sektor publik?
2. Bagaimana posisi proses penganggaran dalam tahapan perencannan dan pengendalian suatu
entitas?
3. Sebutkan dan jelaskan fungsi anggaran bagi organisasi sektor publik!
timbal
4. Apakah yang dimaksr.rd dengan anggaran sebagai alat kebijakan dan apa bedanya dengan
ru jasa
anggaran sebagai alat politik?
harg:
Akutaflsi Sektor Publik

5. Apa sara siklus anggaran? lelask.n!


6. Jelaskan klasi{ikasi anggaran yang terdapat Pada GFS dan bandingkan dengan APBN/APBD
yang ada di Indonesial
N/APBD

PENDEKATAN PENYUSUNAN ANGGARAN

ebetapa pcndck an dip;rt tligunakdn dahm proses pen)usu[an anggaran di


suatu organisasi. fend.krtan fendekatan ini merupakan hasil perkembangan
Fng n1er1ardakrD adirn)'r pewelnprrnaan rlils lielemahan pada pendekatan yang
berkernbaug sebelumnva. Pada dnsarnyi1, seliap organisasi dapat mcmilih pendekatan
pen!r.surlrn anggiran vxng .li.rr1g8rf piling s.suai eiengan karakter organisasinya dengar
nell1perha!ikl,) kelebih;rn dan kckurangiur tiap-riap pendekatan.

l:lngiatl berikut mcnjcl.tskar beberapa jenis perdekrtan penyrrsunan anggarall yang


telah berlcnrbane.

PENDEKATAN TRADISIONAL
ttnCekatan penganggaran lradjsjo rl \ering disebul pendekatanl&etode orj€.t ojt
axPudibltcs, i]1.*ttcnfnl, ?iaupun l d il.m Sebu.ri .tengan Lr,rrnanra pcndckrtan
lenglngg:!ran ini ricnggrlnakan paraCignra serlerhana vang Lerur rrrrtasr pad.r Iengendalian
seriap ieds bi.ryi. Sebulan i rerrrrrdl dcngrndung pengertian bahwa penenruan seiirp
ienis dan jull1hh biafa ra ng ;d; pldi anggaran belanj.r .iari suatu periode anggatan tettenlu
didasarkanpada pcrsenlasr kenaikan rerientlr dari setiapienis danjrmiah bia)a yang sama
dcngar tahun anggaran s.bclumrllr. DengaN dernikian, pcndekrran ini mengglnakan
asurnsi bahwa selirp teri! biaya akan diralkkan ju]nlahnF pada tingtat kenrikan ya.g
relatltsiL a lanpa ilcilpcrhaiik n kebutuhan )ang selarusny;r.

Caru de-ngarmenggunakanpeideldatani adrlahnengid.nrifikasi


oleh organisrsi. Jcnis telanja ,vang memiliki
likelo[rpoirkar dalam jenis kelortlpok

. -] : '::"-.-, -1
lerlentu. Jenis-ieni' kelompok birsa diteripkarl, mis.lln)'a bia\':r feqa$ai. bii\a frj.rl3n.rn.
pemelihara:rn, biaya itdnlinislrasi krlltor, dan ltlin lain. Jcnis hia\'r iDj iuga drPat d4rcri]lci da
beber.pa sub, misairrF subkclompok bialir ,{ l K, biara lrstril{, dlr biava lelepon daianr kclr)m
biaya administrasi liantor

ladi, ciri-ciri pcndekat.]rr tr.rdisrrn.rl :drl.rh:

L disulun btrdasurkan Llrliar bcltlnjil y.t']q illan .|lalulan oleh organisasi sehiD

beniuknt. ierlrhal sepcrli d.rfirr pos-pos bclarliir su.ltr org:rni\irsi:


2. berluiuan nlemhrhsi pi.ngeluiran rtalr ncrlgend.rlikan bcl.rnj.r orgnrli\rsi;
3, urlumnta bersif?t rnkrenrcntal.

Bcrikut contoh berrtr:k anggaran yung disusun dcnt3,n lrlc ggunnkarr nftodc lr.r

Figur 5.1
Contoh anggaran tradisional

ANGGAAAN POLRES OAMAI

Pendekatan ini beriu{r.rn rr.ngenddlilan fcnlchllrralr dergrn lebih baik. lika kila Inen1b,i.
jenis rnggaran sep.(j ini. nraka kita akan mcrniliki balangnn \?ng jLl.ts tcnt.rng pos-pos )an
incnjadi pengehraran Llan krrrtrol vane hall .iras pcngeluaran tcr5.but. l.rbel di rtis d
di€laborasi lebih ianiul dalam benruk tibel berikut drlnm r.ngli.r pengerd.tlun iarg lebih dctaii.

Dari Figur di atas, dal'at dilih0t b|h\'tt pengerdirlirn anrgarun dapirt dilakukan dengar lebi
baik apabila pos/komportD dalan angg:rran dinvalirkan pada lingkat yirng paling terperincr.

Contoh:

Arlggiran untr& Polrcs Drnii nruogkin dinr.riikrlr d.rlanr L-.ntuk Figur 5.1 di mana bclalja Ba
!erperinci mlrjrdii
l. I orang Kepi\la ll)lisi (4Rt1.000.000.
2. 2 orarrg Kxptrr) PLjli\r @Rp2.000.0{)0,
3. I orang 5t.rl .tdlniniitr.rsi e,Rp1.000.000.
kdt dn Pt n1 Alggtdt t 81
"tu@"

5.2
ntuk perincian anggaran lradisional

Belanjr Gali
3 000.c00 3 00aJ ar1l0
'1lingga
2 kaplenpolisi 2.000 000 r 4 000 000

1.000 0c0 n oulJ lxtal r5.ooil_000

Belanja Perseaiiaan
,1.000 000

Peralaian kebercihan 2 000 000

I500.000
Seragam 2 al00 000

I 000 00n 18.500.000

B.lania Makanan 7.50C.000

Belanja Perialanan 5:1!iI


Belania Lain-lain

Tolal Anggaran

'flngllt pc g.ndrli$ ahs anggaran ai..r! lel.i1r ren.luh bil.r augguan ilinyarakan dairm
ienis ubjek pengeh;rrn secar: glohal {L)cl.rnj.r g$i Itpl:.C0d.000). l}arla kasus iui. elscltu tif cl apat
l]lrniiliii letjrlnsar dxl$! ft;rlisnsi angar;n selana jumlah dalam anggaran tidak t.rlampnui.
Iika julrllahn1r 5t.malilr l]]ur.ict:li], rxl.t sen)rkin li.hl rnenrilikl kebebasan untuk
'lran,tlelnen
nenenlukar serdiri alakuji rdgsaran rlrscdut. Iliralnt'x, bila gaii kepata polisi diryntakan
i tnng s!'besar Rp3 jxt. drn g4i kai)tcr] r.lahh .1 lLrr.r, maka uang sebrn)'uk gnji kepala d]n kapten polisi
maksimal harlrs s.jur11lri i',u Nanur, kalau anggaran dir.\'atakar ddtarrl bentuk behnja g.rji

lelail sebesar Rpl5 jute,


al? bis.i siji gqi k€lrala dan kapten polisl melebihi an{garar sclama gaji
peganai adnririsirasr dcfal diLriaN teh gga juntah iotaln:a reril,'Rpl5 jura. iinn,r? Rpi5 juti
Llc|ih lersehur I;ing nrengikxt se.ara h*l1 , uta,.)i .ioh,rslnva terrerah lebij.rl(iin rrldr\ijen1er.

Plnvlr\u rnr rrgear',rrr deng;n lntnggLrixkr! pcrarL?tan tr it[nJnxl merniliki heberlpir


k.lrnlungan, tr rtu bcnL ukrl .r sed erLar a d an nrdrh dlfersiafkiln. \ ennln. pen.iek tan lradi\ioral
ini juga nr€L]liliki beb.ripn kelenrhan ) ing nrerlgundrlg lritih, rntnrir lain sebagni berjkut.
_
l. l'erpaku pacla surrrber.iille virng i.lah ada lcbclumnra. ---_--
l. .,\kunlabilitas (iiprLsatkrrr fa.la s!.rtu lorsep yang hanya mcng:rcu pada ril"i .r. rg ,iJn
bukin pada hrsil atall riantaat lllrtu lrogrrnr.
l. lidak xl,rmpu l]ren]bcrjkirn informilsi { )g crkup unnrk menilaieisiensi dan €fektivitas
kcgiiLirn 0rtani!.rsi
7
kule kd ta n Pent us una Anggdtu 83

r! irlas l. Pada tingkat yang lebih maju, pendekatan ini dicirikan dengan diterapkannyn rrir
.ostiflg untuk s€tiap aktivitas. Dengan demikian, total anggaran untuk suatu organisasi
adalah jurniah dari perkalian dari bia).a standar per unit dengan jumlah unir aktivitas
yarg diperkirakan pada pe ode mendarang.
nl rlil.r

Pendekatan anggaran kinerja dapat dilihat pada conroh Polres Damai berikut.

kit d. Figur 5.3


Sontoh anggaran kinerja

taaL
Tingkal kecelakaan lalu lntas
1. Pengamanan Lantas
dan kemacetan menurun 50o/o
Belanja gaii 6.000.000 7.000.000
aelol:n
Belanja peralaian 7.s00.000 7.000.000
g unll Belanja mahanan 1.500 000 1.500.000
Belanja perjalanan 4.000.000 3.900 000

Jumlah 19.000.000 19.400.OOO

Jumlah !njuk rasa damai yang


2. Dalmas berlangsung lert b rneningkat
500/.
{.tnrL,ri Belanja gaii 7.000.000 6.000.000
Belanja peralatan 9.000.000 9.000.000
Belanja makanan 1 500 000 2.000.000
Belanja perjalanan 1.600.000 1.500.000

Belanja lainlain 400_000 200.000


r !aitg Jumlah 19.500.000 18.700.000
Pengembangan kemampuan
3. Diklat
Personel yang berkelaniutan
Eelanja gaji 2.000.000 1 000 000

Belanja peralatan 2.000.000 2.000.o00


Belanja makanan 4.500.000 5.000.000
Belanja lain-larn 1.000.000 1.100.000
Jumlah 9.500.000 9.100.000
Total 4A_000.o00 47.200.000
84

:_::..:-_ i::-i: anggaran dan realisasinya di atas, bagaimana kinerja polres Damai? Se
!-1-:-i-::r. r]ra dapat melihat bahwa roral realisasi lebih rendah dad total anggaran. j
::E-:r: -€r, kita dapar melihatkinerjc tiap programyang dijalankan poires Danai
-.::'-;. :risalnva, realisasi belanja lebih besar Rp400 ribu dari yang diaoggarkan. Namun, hal
:.:ai berarti kine4a program ini buruk. Dalam nelakukan penilaian kinerja, kita juga mel
rolok ukurnya- Misalnya, tolok ukur Pengamanan t_antas adalah berkurangnya angka kecel
dan tidak terjadi kemacetan lalu lintas. lika realisasi belanja yang lebih besar dari anggaran, t
diimbangi dengan tercapainya rolok ukur maka dapar dikatakan kiDerja dalam hai pen
Lantas cukup baik.

Penggunaan anggaran kinerja memberikan beberapa keuntungan berikur.

l Mengalihkan perhatian dari pengendalian anggaran ke peng€ndalian manaierial.


Mendorong perencanaan yang lebih baik.
3. Manajemen memiliki alat pengendalian yaig lebih terhadap bawahanDya karena tidali
hanya melihat baDyak yang dibelanjakan oleh bawahannya, tetapi juga menilai kinerja
aktivitas menggunakan standar satuan mata uang atau unit aktivitas.
Anggaran kinerja menekankai pada aktivitas yang memakaianggaran daripada besarnva
jumtah anggaran yang terpakai.
Dianggap lebih sesuai dengan karakteristik orga.isasi sektor publikyang ridak mengejar
profit dan lebih berorientasi padn kualitas pelayanan.

Namun, anggaran kineija juga memiliki beberapa kelemahan berikut.

l Tidak banyak personel bagian anggaran atau akuntansi yang nemiliki kemampuan
memadai untuk meiSidentifikasi unit pengukuran dan melaksanakan analisis biaya.
2. Terkadang terdapat kondisi yang sulit,bahkan tidak memungkinkan pengukuran kinerja
nengingat banyak jasa dan aktivitas organisasi sekror publik yang tidak dapat langsung
terukur dalam satuan unit output atau bia,va per unit yang dapar dinenlierti dengan
mudah.
Sernrg terjadi aktivitas langsung diukurbiayanya secara derail dan dilakukan pengukuran
secara detail lainDya tanpa pertimbangan memadai yalg diberikan kepada perlu atau
tidaknya aktivitas itu sendiri. l)en8an kata lain, pendekatan ini kuranq menghr:bungkan
aktivitas yang dijalankannya dengan visi dan nisi \.arg diu\unq orlanrsasi

INDIKATOR KINERJA

Pengertian Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan komponen terpenting daidm i(::.]::::.:. rerbasis kineria


Indikator ini berperan penting dalam menilai cara sebijr:
program yang teiab dianggarkan sebelumnya.
ta Penfusunah Anltnran
85

Indikator kinerja dapat didefinisikan sebagai llkrrd, kuantitdtif dd,1 kudlitdtil


ggaran. fang
menggambarkan ti gkat pen.apaian suatu sasardn otdu tujultn yng telah ditetapkan dengan
)engam
memperhitungkan indikator mdsuka linpuls), keluaran (ourputt, ,riartl (outcomes), nranlircr
lrun, hal
(benefits), dd, .:/a'?rpdft (impacts)."
uga meli
ke Indikator masukan (i'prfr) adalahsegala sesuatu yang dibutuhkan agarpelaksanaan kegiaran
dapat beijalan untuk m€nghasilkan keluaran. Indikator ini dapat berupa dana, sumber da),a
:ngJmi manusia, mnterial, waktu, teknologi, kebijakan, dan lain lain yang digunakan untuk melaksanakan
program atau kegiatan.

Indikator keluaran (ortprls) adalah sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu
kegiatan yaDg dapat berupa fisik dan/atau non fisik, sedangkan indikator hasil (o rljomes) adalah
ial.
segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah (efek
langsung). Indikator manfaat (lreretrr) adalah sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari
pelaksanaan kegiatan, sedangkan indikator dampak (irrpdcrr) adalah pengaruh yang ditimbulkan
baik positif maupun negatif terhadap setiap tingkatan indikator berdasarkan asumsi yang relah
diretapkan.

Berikut beberapa contoh sederhana mellgenai indikator kinerja.

nengeiar 1. Kegiatanr penyelenggaraan kelompok belajar membaca dan menulis.


a. Input ruangan, pengajar peserra, perlengkapan belajar.
b. Outpur penyeleDggaraan 5 kelompok belajar.
c. Orf.ot €: menurunnla tmgkat buta huruf sampai level oyo.
2. Kegiatani pembangunan jembatan.
rmpuan
a. lnput: material, tenaga keta.
aya.
b. Outputr terbaDgunnya jembatan sepanjang 200 meter.
kineria
c. Outcome. jumlah perdagangan meningkat 2 kali lipat antan 2 wilayah yang
ngsung
terhubungan oleh jembatan.
lengan

Indikator kinerja yang baik harus mencerminkan beberapa kriteria tertentu. Salah satu krireria
*uran
adalah C?EAM. CRIAM adalah singkatal dari dear, reletant, emnomic. ddequate, monitoruble.
u atau
ngkan L Cleirlbelarti indikator kinerja harus jelas dan tidak ambigu sehingga tidak menimbulkan
multiinterpretasi. Kejelasan suatu indikator bisa saja ditetapkan dengan kuantitarifatau
satuan angka dan secara kualitatii
2. Rele.lant beralti indikator kinerja harus memiliki kesesuaian atau keterkaitan dengan
sasaran stau tujuan yang ada.
3. l.oror?ri. maksudnya data-data mengenai indikator yang dibutuhkan harus berada pada
harga yang waiar (tidak mahal biayanya).
4. Adequate atau cukup maksudnya ildikator yang ditetapkan harus dapat menilai kinerja.
Apakah salah satu indikator atau dikonbinasikan dengar indikator indikator lain agar
dapat dijadikan sebagai basis untukmenilai kinerja secara layak.
86

Mofliloldbl?maksudnya indikatorharusselalu dapar dL\emp!rnak.n jikapcnyempunr


memang dibutuhkan. l)engan demikian, masukan'masukan dalanr rangka peninSkr
kualitas indikator sangnt dibutuhkan.

Indikator )'ang baik juga dnpat diniiai dari kriteria SMARII y^iIu specific, medswd
athiev:tbb lattain|ble, rckvance, clan titne bound.

l..Spc.i/i.berartijelasdantidakddakcnungkinankes.rlahaninterpretasi.
2. Measurdble maksudnyir indikator vrDg dibuat dapat diukur secir.r objeklii baik \'.
bersillt kuantitatif mrtrpun kualitatit, .yaitu dua atau lebih yang mengukur indik
kinerja mempuDyai kesimpulaD )'ang sama.
3. A.hiefible ber^rti indikator tersebut dapat dicapai seca.a rasional tanpa mengurar
lirgkat lantangan yan g seharusn,r'a.
.1. Rcleldrc? berarti indikator kinerja harus terk.it aspek !ang relevan.
5. 'limebound berarti indikator vang ditetapkan memungkirkan untuk diuku. dalr
perspektil it'aktu tertentu vang telah diietapkan

PENDEKATAN SISTEM PERENCANAAN, PROGRAM, DAN


ANGGARAN TERPADU (PLANNING, PROGRAMMING, AND
BUDGETTNG SYSTEM-PPBS)
PITBSdikembangkan untuk mengatasi ketidakpuasan terhad.rp sistem penganggaran tradisior
dan pengioggardr) berbasis kinerja. PerganliSaran tradisionrl dirasakan menitikberatkan pa
kontrol, tetapi terlalu sedikit perhatian pada kebiiakan dan hasil. Penganggaran kin€rjx )'al
diharapkan maDrpu mengatasi berbagai keternahnn dari pcngangg.ran lradisional, ternya
juga memiliki kelemahan tersendiri. Penganggaran berbasis kineria menitikberatkan pada hi
hal )'ang dapat diukLrr dan dihitung. Oleh karer)a itu, meskipun ada perhatian pada ourpuvha!
han,va sedikit usaha )ang dibual uDtuk mcnghubungkan hasil dengan proses pcrencanaan (tuiu

d,rn .a,rran r yrng telah r}crnargkan dr *rl.


Konsep PPBS merupakan konsep luas yang memandang bahr+a penwsunan anggar,
buknnlah proses terpisah yang berdiri sendiri, rnelainkan scbuah bagian yang tidak terpisahk
dari proses percn calaan dan perumusan program kegiatan suatu organisasi. Secara komprehens
korsep PPBS daprt dilihrt pada Figur 5.4.

PPBS merupakan upa_ra sistematis vang menrpcrhatikan integrasi dari perencanaa


penbuatan progrnnl, dan pcnganggaran. Pada PPBS, sasrran. manfaar, dan tujuan har
diterjemahkan secara eksplisit schingga program strategis nng berorientasi padl hasil da!
diidentifikasi. Dari sil1i, inlbnnrsi tentang anggaran )ang membrntu pengak)kasian sumber da
secara efektif akan dihasilkan.
J!)
t j
d
3
o)

.-+-
Deryan d.mikian, PPBS dapat dipahami sebagai s€buah si6teE penganggaran dengan
karakeristik berikut.

l. PPBS m€rupatan satu kesatuan dengan tahap per€naaftui,


2. Perdekatan ini dirumuskan dalam bentuk prog!'am atau akivitas y6ng &derivasikan
dad visi Eisi dan tuiuan yang terdapat dalam dokumen perencaraan,
3. Inditer ticF disosun dan dilembangkan secara teritrtegrasi deogan sasaran stategis
rA di dobm perencanaan-
yaog
a. D.LE tif}l Flg lcbih maiu, pendekatan ini memperhitungkan kebutuhar biaya
tglr
dalam jangka menengah sebagai upaya konsistensi dengan sasaran strategis.

Sebelum PPBS diimpiementasikan, suatu organisasi harus mengembangkan kema mpu


analisisiya urtuk menahami tujuan organisasinya secam n1elldala , termasuk kemamp
mengembangkan program beserta indikator hasil untuk mencapai tujuan tersebut.

Pen1ahan1lln ),ang baik tentang tujuan strategis organisasi akan membantu pengemban
program dan kegiatan yang baik. Secarateknis. tahapan tersebut diawali denganproses identifik
kebutuhai dan evaluasi keterbatasan sumber daya. Berdasarkan pengukuran kebutuhan d
evallrasi keterbatasan slrmber daya, sasaran dan tujuan ditentukai. Berikutnya, struktur program
organisasi dikembangkan secara keseluruhan.

Ilerdasarkan program-program yang telah dibuat, indikator kinerja dan alokasi surnber
dava keuangan disusun seperti halnyn pendekatan anggaran kinerja. Perbedaannya, dalarn PPB!
indikator dan alokasi keuangan memiliki keterkaitan yang erat dengrn pcrcncanaan strategii
karena proses pengembantian program )ang didasarkan pada rencana strategis organisasi.
i
Figur di atas menggambarkan dengan jelas bahr!'a sebuab anggaran adalah suatu instrumer
untuk mengimplementasikan rencana jangka panjang. Tidak seperti pengdlggaran lradisionr,
(Iine iten budget) di ilana pengambilnn keputusan anggaran dilakukan dari bawah ke atas (tof
down) dan berfokus pada nilai pengeluaran, penganbilan keputusan dala PPIIS utamanla
dilakukan sebagai kombinasi antara pengambilan keputusan dari atas ke bawah dan dari barvah
ke atas (&.,tton u/). PPBS juga berbeda dengan penganggaran tradisioncl dalam hal pengukuran
atau penilaian hasil alokasi sumber daya. PPBS mempunyai sudut pandang t'aktu yang lebih luas
karena kebutuhan sinkronisasi dengan dokumen peiencaiaan yang kerangka waktun,va mernang
lebih dari satu tahun.

PPBS memliki beberapa kelebihan berikut.

L Pendekatan ini menekankan perencanaan jangka panjang di mana tujuan utama dan
tujuan jargka menengah dinyatakan secara eksplisit. Biaya dan manfaat dari ahernatii
tindakan untuk mencapai tujuan dan sasaran tenebut dievaluasi secara ek$]isit. Dalam
bentuk kuantitatifsepanjang memungkinkan dan secara naratifdi semua kasus.
2. PPBS mengasumsikan bahwa semua program akan dievaluasi secara tahunan. ladi.
program 1'ang "jelek' ckan dibual1g dan program baru akan ditambahkan.
3. Keputusan mengenai program pada pendekatan PPBS dibuat pada tingkat manqemen
puncak untuk tujuan harmonisasi dan kesesuaian dengan rencana strategis, kemudian
unit orgaiisasi di bawahnya diharapkan menyesuaikan aktivitas mereka untuk memenuhi
tujuan dan sasaran yang lelah disepakati.

Namun, penFsunan anggaran dengan menggunrkrr r.irdckrtrn I)l,BS ini juga memilikr
beberapa keterbatasan berikul.
dalam PPBS

e
:ntll
han
Pro

ba

,ih luaj
emang

l. Cukup sulit membuat pemyataan yang bermakna dan eksplisit mengerlai tujuan
dan sasaran pemerintah yang dapat dis€tujui secara bersama oleh mereka yang
a
90
pernyata
b€rkepenting,tn, tanPa memedulikan betapa bernilai dan bermcknanyr

Tidak hanyc tujuai )ang belubah, tetapi Peiabat ,\'ang dipilih Pun khusus
(tidak
untuk tidak menenuhi lebih daripada perlyataan yang sarrgat umum
oleh politik
sehingga meighalangi mereka untuk mengubah posisi ketika diharuskan
3. Periode vang diperti bangkan cl*up relevan bagi pejabat,vang dipilih mu
'vnktu lebih
terbatirs pada masaiabatannya yang tersisa Flal ini men)€babkan metcka
jangka Pnnjang'
pada biayajangka pendek ilaripada biaya dan imPtikasi yangbersiiat
dara (daia
Seperti hahya anggaran t<inerja' PPBS mengasumsikan adanya basis
yang memadai dan kemampuan analitis yang siap digunakan oleh organisasi
sell

memi
publik. Padahal, pada kenyataannli, organisasi (misalnya pemerintahan) yrng
data program yang canggih atau stafanalis yang kualitasnta
baikhanya sedikit

Pengukuran yang bersifat obiektif lebih rnenjadi masalah dalam PPBS dibandi
tah
dalam pendekatan kinerja sebab biaya clan Inanfaat dalam periode beberaPa
hubungan
harus dapat diPe irakan. Keduanya agak sulit diukur dan rasjo atau
lebih ti
aitara dua macam estimasi tersebut mengimplikasikan ketePatan yangjauh
dibandingkan yang terlihat secarc eksplisit-
peiencanaan stra
6. PPBS berfokus pada program dar kegiatan ,vang selaras dengan
Fokus ini sering kali berbeda dengan orientasi unit organisasi yang
masih mem

paradignra tratlisional (o bject of exPen()iture ) balklegislati I maupun eksekutil Kemud

pira peiabat ini melihat PPBS sebagai anciman terhadap kekuasaan mereka
"mel1rbelaniakan" an ggaran

Logical Framework
salah satu teknik melaksxnokan PPBS adalah teknik yang disebut t oticdl FnfleNork ApProa
(LFA). I'eknik ini merupakan suatu etode lang membartu dalan mendesain Program
oleh Leon
kegiatan yang berorientasi kepada hasil/kineria LFA pertama kali dikembangkan
Rosenberg pada tahun 1969 yang saat itu nenjalankan kontrak kerja sama
deigan IISAI
Konsep ini banyck digunakan dalam men'Ibantu mendesain progran dalr ke€iiatan dari
orginisa5i

organisasi di dunia, antara lain world bank.

Berikut langkah ldngkah loginl framework dalam mendesain program dan kegiatan
atau

diistilahkan dengan proyek dalam LtA

1. Tenlukan sudut Pandan9(Point ofvieN)


organisasi
Sudut pandang meruPakan uPaya untukmengidertifikasi pada tingkatarl level
"Kegiatanl
apa proyek tersebut disusun sudut pandang ini akAn menjarvab pertanyaan
proy€k siapakch ini? Dengan demikian, Pada tahap ini, dikeiahui bagian/divisii
ilepartemen/satuan kerja )'ang bertanggung iat{ab menjalankan Proyek'
2. ltntukanp/ojert lr Rlopnent objective linPnct)
Proiect developmot orl€.file m€rupakan trfrrtt lang ingin 'llcapxi oleh
pihak yang
ryataan menjalankan proyek terhadap konsumennya. Jika Fng meiaksanakan satker pemerintah,
I
maka yang menjadi konsunennya adalah mas,varakat.
remiiih 3. Tentukan output yang dihasilkan dalam prolek yang diiaksanakan.
,erinci) ,1. Tentukm aktivitas yang akan dijalankan,vang mengarah pada pencapaian irxpd.,
litil< 5. Tentukan input yang akan digunakan dalam menjalankan proyek.
rngkin 6. Tentukan indikator kinerja
:rfokus LFA menjelaskan bahwa indikator harus memenuhi persyaratan: specilic in terms of
.ng. quantitL q dlity, time, locat ion, dnd targer I rarp. { indi kd or sccarr spesrfik d rn 1 ,rrakan
I

denSan kuantitas, kualitas, dalam kerangka waktu yang jclas, serta menyatakan lokasi
sektor dan kelompok sasaran), meosure Nhat is import.t t about the achiyement of object^,es
'miliki (indikator mengukur hal hal penting yang terkait pencapaian tuj uxn ), l, .licators measure
chdnge at each lerel. Thef ore independent from i dicators at higher and lower lerels
ngkaD (indikator mengukur perubahan pada tiap,tiap le\€l tingkatan.Indikator iniindependen
tahun (berdiri sendiri) pada tiap'tiap tingkatan), a.ost e//ectire fleans ofrcrifcation t awilable
,an di (statistic, interviews, dnd records) (da1am pelaksanaaD verifikasi data indikator diupayakan
tinggi dengan biaya yang efekif),ledding indiclttors included to eyaluate deNelo?me t objectives
a d outPut leveL achieletnent belore end qfproldrt (nldikator utama dimasukkan untuk
rtegis. mengevaluasi pencapaian output affi deyelopment orje.t;yes sebelum suatu pro,vek
un)rai berakhir).
dian, 7. Tentukar asumsi dan risiko
lalam Asumsi merupakan kondisi atau faktor eksternal yang mlLngkin terjadi dan tidak
dapat dikontroi. Sebagai contoh, dalam kegiatai menanam bibit jagung, yanli nlenjadi
asumsi dan risikonya adalah jika turun hujan. maka benih tadi dapat tumbuh. Turun
hujan merupskan kondisi yang tidak dapat dikontrol atau diperkirakar. Hal inj bisa sdjr
sebaliknya:jika curah hujan terlalu banyak, maka akan menimbulkan banjiI dan bibit
yang ditanam menjadi rusak sehingga sekaligus nenjadi siko proyek.
8. MorttortngdanEvaluasi
on I.
Moritolirg adalah memonitor konverci input menjadi output untuk mengetahui apakah
A.ID.
prolek dilakanakan dengan benar? Sementara itu, evaluasi adalah nelakukan evaluasi
konversi output ke clet,elo?ment objectile impact untuk mengetahui apakih telah
menjalankan proyek yang benar. la$'aban atas pertanyaan mendasar akan terjawab dalam
proses ini, yaitu /s il lrorfting? Cdn it be itqro.',ed? Is there a better hay? ls it worth it?
9. Means oJ veriJntltion
Medns retification i\aksudnya untuk mengecek penggunaan suatu indikator: apakah
oJ

informasi yang dibutuhkan t€rsedia? apakah informasi ini relidrlc (dapat diandalkan)
dan 4 to ddtr? apakah data harus dikumpulkan sendiri? lika demikian, apakah benefit

fisi/ dari data yang dikumputkan serdiri ini sesuai dcngan biaya Fng dikeluarkan?

rng
7

PENDEKATAN ZERO BASED


Pendekatan Pembuatan anggaran ini adalah setiap aktivitas atau program )'ang telah diadakan
tahun tahun sebelumnya tidak secara otomatis dapat dilaniutkan Setiap aktivitas harus d iev
setiap tahun untuk menentukan aPakah aktivitas itu akan diadakan tahun ini dengan mel
kontribusi yang diberikannya kepada tujuan otganisasi.
I
Berikut proses dari da88'd ran berbask nol (zero based bu.lgeting ZBB)

1. Membagi semua operasi dari organisasi ke dalam unit un it kePutusan (decision package

Unit unit keputusan ini adalah program, aktivitas' atau unit brganisasi di tingkat
rendah.
2. Dasar untuk pembagian adalah aktivitas secam spesifik, jasa spesifik ynng diberi
subunit organjsasi atau aktivitas alternatif yang ditakr-rkan untuk mencapai tujuan
progmm.
3. Memilih can terbaikuntukmenyediakanjasa dengan berdasarkan analisis biaya
atau analisis lain (atau menggunakan pertimbangan Politis).
4. Menentukan pilihan atas beberapa unit organisasi sehingga didapat keputusan tent
banyaknya jasa yang akan disediakan (sa a dengan tahun lalu, ditambah'
dikuiangi).

Pendekatan ZBB memiliki beberapa keuntungaD berikut.

I Tidak tercipta asumsi bahwa alokasi surnber daya periode yang lalu akan
diterapkan sama pada periode sekaranS atau berikutiya Dengan demikian, organi
membuat secan tahunan dari semua Program, aktivitas, dan pengeluaran-
relie,
Menghemat biaya dengan mengidentifikasi dan menghilangkan program yang
tidak diperlukan-
3. Memfokuskan perhatian pada biaya dan manfaat darijasa yang diberikan.
4. Mendorong pencarian cara baru untuk menyediakan jasa dan mencapai tuju
organisasi.
5. Meningkatkan kemampuan manajemen Suna merencanakan dan mengevaluasi
6. Memberikan justifikasi yang lebih baik untuk penyediaan anggaran.

Namun, seperti halnya pendekatan lainnya, ZBB meniliki beberapa kelemahan berikut.

l. Memerlukan banyak sumber daya seperti dokumen-dokumen menyita banyali


'!,,?ku dari staf dan merepotkan karena harus mengidentifikasikan dan memhuat
rdrftirg dari unit unit kePutusan.
2. Sulit mendapatkan data yang diperlukan untuk nenghitung biaya dari aktivitas
rllerllatifunlul men(rpii lu udn nrgJnr'a'r
3. Ada faktor faktor lain, misalnra penlerint.rh tcls\ memutuskan secara resmi untuk
93

tetap menyediakan sejumlah tertentu dari anggaran untuk jasa tertentu walaupun
ZBB merekomendasikan bahwa jasa tersebut dihapus saja.

Dengan pendekatan ZBB, organisasi membuat sebuah paket/unit kepuhsan (d..isiolt


package) yang berisi beb€rapa alternatif keputusan at{s setiap aktivitas. Alternatif keputusan
tersebut meniadi identitas dan penielasan bagi aldMtas yang bersangkutan. Secara umum,
alterndli{keputusan berisi komponen-komponen berikut.
ackagel
iat yang
l. Tujuan akivitas tersebut dinyatakan dengan suatu cara yang membuat tuiuan yang
diharapkan meni.di j€las.

)erikan.
2. Alternatif aktivitas/alat untuk mencapai tuiuan yang sama dan alasan alternatif
alternatif tersebut ditolak
ran dan
3. Konsekuensi dari tidak dilakukannya akivitas tersebut.

nanfaat
4. Input, kuantitas, atau unit pelayanan yang disediakan (or?rl), dan hasll (outcone)
pada berbagai tingkat pendanaan.

tentang
h, atau tserikut contoh sebuah unit keputusan dari rencana aktivitas pelatihan komputer yang
disusun oleh sebuah organisasi sektor publik.

Decision Package yangada ditindaklanjuti dengan proses evaluasi dan pengambilan keputusan
(reviervdan penentuan,'ar&i g). Proses ini dapat dilakukan deng.n standar baku yang ditetapkan
oleh organisasi ataupun dengan memberikan kebebasan pada setiap unit untuk membuat kriteria
L selalu
dalam menentukan /dfl [ir&
3anisasi
Teknisnya, alternatifkeputusan dadsemua aktivitas program yang direncanakan digabungkan

sudah dalam satu tabel dan diurutl'an berdasark n prioritasnya. Setiap level anggaran dianggap s€bagai
satuan yang berbeda. Pada contoh sebellrmnya, aktivitas pelatihan komputer mempunyai empat
alternatifanggaran (level). Karena itu, k€empat level tersebut dianggap sebag.i satu alternatifyang
berdiri sendiri.

rt.

)anyak
mbuat

livitas

uIltuk
a
94

Figur 5.6

Tanggal 20 Oklob€r 2005


Disusun Oleh Medina Ayasha
Supervisor Halisha lvlecca
Nama Kegiatan Pelalihan Komputer
Program Pengembangan SDM

Tujlan Kegiatan
l,,lemberikan pelatihan aplikasi kompuler (word p/ocesshg dat spreadshe€t) kepada para lunakarya
dan menempatkan mereka pada pekeiaan yang membutuhkan keal''lian tersebut.

Deskripsi Keglatan
Pelalihan akan diadakan selamaenam bulan, dimana para peserta akan diajarkan dasardasar
penggunaan komputer, dan aplikasi proqram wold p/'ocesslrg dan sprcadsreel Pelatihan ini terdiri
atas 60 ka| pertemuan denqan empat pe(emuan setiap minggunya. Pelaihan akan dilangsungkan
seiama empal jam seha dongan satu orang inslruktur dan satu orang asislen untuk setiap 20
peserla. Seliap ruang kelas yang digunakan akan dilengkapi dengan satu unil kompuler unluk
setiap peserla. Kelas inj iuga akan dibuka pada malam hari dan ha Sabtu untuk mengakomodasi
peserlayang ingin berlatih dan mengerjakan tugas yang dlbeikan

Anqgaran Tahun B€rjalan

Gaji
Fp38.000.000
8p34.000.000 Rp72.000 000

8p11.000.000
Perant lunak (sor.varc) Rp 1.700 000
Rp 3.500.000
[,4ater pengaiaran Bp 3.100.000
Rp 4 900.000
TOTAL Bp96 200.000

' Dengan asumsi dilakLkan peryanttan enpat unit kamputet setiap tahunnya.

Outpur
Tiga kelas^ahun dengan peserta 20 oGng/kelas

Outcome 90
Dari60 peserta pelatihan 48 peserta dapai menyelesaikan pelalihan dan 44 orang dianlaranya
dapat mendapatkan pekerjaan yang membutuhkan keahlian kompuleryang didapatkan.

Alternatif Keputusan 1 (Tidak Lebih dari 80% Anggaran Sekarang)


Total Biaya: Rp75 500 000
MengLangiiumlah kelas neniadt dua kelas per tahun. dan 1A pesena pettahun. Karyawan hanya
akan bekeqaselana 3l minggu pettahun. Halinttidak hanya nengutangi tingkal pencapaian
|rlsi tetapi iuga menambah isiko kehtlangan bebeapa ka4lavr'an IlanLn ot,lansasl akan
menghemat biaya lnsttunur sebesar Rp10.50A 00A da, b,ava asrsie. setresar FD10 400 AA0. Selain
itu,iuganenghenatbiayalainlainBp50A.0OAFsrmas,b,atle::'.:)4efa.Cbehasladalah
Rp7 5.50A.000 129 = Rp2.6A3.A0A.
t' - ttu.&1d,Lrt"n fe,n- tu a \-,\.ta 95
'

Alternatil Kepulusan 2 (Sama dengan Anggaran Sekarang)


I Lihat anggaran tahun berjatan
i Biaya: Fp96.200 000
I
I Allernatit Keputusan 3 Oidak Lebih dari 5ol" diAlas Anggaran Sekarang)
Biaya Tambahan: Rp4.200.000
I
Tolal Biaya: Rp100.400.000
I Nleningkatkan gaii karyawan sebesar 5% (Rp3.600.00A) dan meningkatkan btaya peranti lunak
I (softwa.e) seDesar 4p600.00A. Penanbahan biaya petanti lunak akan memungkinkan instrukur
I
3karya untuk nenbeikan pelatihan mengenai prcgtam ward process ng /a/, kepada pesena. Dengan
I
demikian, menambah kualitkasi peseda dan menjnqkatkan gaii potensial mereka .li dunia keia
nanlt. Estinasibtaya per ortcone yang berhasiladalah Rpl00.400.A00144 = 8p2.281.00A

Allernatil Kepulusan 4 (tidak Lebih 20% diAlas Anggaran Sekarang)


Biaya Tambahanr Rp4.600.000
Ycliri Tolal Biaya: 8p15.000.000
llenanbah enpat unn konputer 8p3.A00.A00 pet unit, dan satD $ niet sehatga Rp1 A00.A00
tkan
Jadi,, iunlah peserta per kelas bertanbah neniadi24 orang. Hattni akan menngkatkan tumtah
pesena ptogrcm menjadiT2 otang, dan iumlah yang akan bethasil mendapatkan pekerjaan
meniatli53 orang. Ruang kelas.libuka pa.la han Minggu setamaenpatian sehingga pesena
mendapal latihan lambahan. Hal ini mene ukan penambahan gajiasisten sebesat 8p1.600.004
Estinasi biaya pet orlcone yang berhasiladalah Rp115.AOO.O0Al53 = Rp2.169.00A.

Kegiatan Alternalif
cs sebuah sekoah swasta, yarg menawarkan untuk
fi,4engadakan kerja sama dengan Comptrun
mengadakan peauhan serupa dengan biaya Rp3 500 000 per peserta. Aternatl nid tolak karena
biaya peal han yang laLrh ebih mahal.

Konsekuensi Tida k Melakukan Kegialan


[,4 si utama organisasi adalah meningkalkan perekonom an masyarakat sekitar dengan membanlu
penduduk berpenghas lan.endah daam mendapatkan pekerjaan. Jika kegialan niidak
drla'r_ur.a1. -d,a arar ^ enghd^ odr peilapd,dn mi,'

Figur 5.7
Peringkat atas alternatif keputusan

Pelatihan EleKronik {Alternatif 1 dari 4l 80.300 15s.800


3. Peiatihan lMemasak lAlternatif T dai 3) 28.000 183.800
4 Studi Perusahaan lAlternatif 1 dar 2J 18.000 201.800
5 Pe atrhan Komputer (Alternaiif 2 dar 4) 20.700 222.500
6. Pe atlhan l\,4ernasak (Alternatif 2 dar 3) 5.400 227.900
7 Pelat han Elektronik iAlternatif 2 dar 4) 20.100 248.000
L Pelat han Komputer (Alternatif 3 dar 4) 4.200 252 200
9. Pelat han Elektronik (Alternatif 3 dar 4) 2 400 254 600
10 han KomDUier lAiternaiif 4 dari4J 14 600 269.200
11 han Llemasak lAlternatif 3 dari3J 2.800 272.OOO
12. han Elektronik lAlternatif 4 dar 4) 7.900 279.900
13. Studi Perusahaan /Aiternalil 2 dati 2\ 5.400 28s.300
uerdasarkan figur di jika organisasi hanya menganggarkan dana sebesar RP75
atas,
maka aktivitas yang akan ditakanakal hanyn peldtihan ftorlptlel alternatif l Bila
merganggarkan dana sebesar Rp155.800. berani dapct ditantrahkan aktivitas peldlihan eLektron
ahernatif l. Denikian seterusnF berdasarkan urutan prioritrs aktivitas yang telah disusun.

Dalam pcn).usunan anggnran program yarg berbasis nol, asumsi yang digunakan ad
penganbil kebijakan dalam organisasi akan menerina ipa pun urutan prioritas Fng
ditetapkan. Dengan demikian, kewajiban mereka hanvalah menentukan besarnya
sehingga besarnya anggaran yang akan mencntukan aktivitas yang dapat dilaksanakan
T

PERTANYAAN
1. Sebrtkan se a jelaskan keunggulan dan kelemahan pendekatan tradisional dalam
Pen)'usunan angSaranl
2. Apa yang dimaksud dengan indikator kinerja? Apa syaratnya dan bagaimala c

mdnlusunnya?
3. Apa yang dimaksud dengan PPBS? Bagaimana Pendekatar ini memperbaiki kelemrh
an€igaran berbasis kinerja?
4. lelaskan tentang Logical J:ramework Analysis! tlagaimana tahapan pembuatannl'a?
5. Apa yang dinaksud dengan Zero Based Budgeting?
p7s.500,
:ganisasi

r adalal
rg telah
rlggaran

TEKNIK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

proses

Bab ini akan rnemperkenalkan tiga macanr teknik akuntansi sektor publik,yaitu:
mahan
1.
2. rkuotansi anqsaran i b?/ dgeldt), dctountins),
3.

t*".bu, d,.w &,"'q' .i,lJe'PL[""


AKUNTANSI DANA {FUND ACCOUNTING) L'@tt'&h /kPar@' +r

ilmber daya keuaigan berrp. .l)n. y"ng lilpdirkar nptuk dig|n.Lrn oleh organisasr
nirlaba aiau insljlg!,LpeECd44h.biasarrya mempunyai keterbaiasan penggrnaan. Hal iru
biiar;lengg**"" d"'a-dirna rerseblr atibalasi;;i.,k.1-'ffiiiatiiEaiane-nru y"',s
terkadang menrpakan syar.rt dad pihak eksternal yang meru

Tid.rk sepeni perusahaxn swasta yang men€ali laba, organbasi sektor publik
melnpunyai luiuan-tquan yang spesilik, Dengan iatar belakang tersebut, perusahaan
sw.rsta dapat menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk keperh.Lan apa pun- Hal

lenting bagi m€reka Lrdalah adanya laba. Haliru berbeda dengan organisasi sektor publildi
nana sumber daya yang cda harus digunakan dengan tujuan terleutu.

i\{isalnyr, pemeriitah mererima pinirman dari tsark Dunia (\'!-orld Blnk) sebesar
Rpl0 milrxr r'ntrLI, p,mh;,rgunrn ialrn Jrir r.mhal"n Krrenr.tu. rrJr dJa prlrlrJ, l;in
bagi pemerintah, relain menggunakn dana Rp10 miliar iersebnt uniuk pembangunan
jgmbatan da'ialan.

pcrdrJrkr.r nrvng.r'rJall-a pLma\.r(dn'ldnarryr dari


para alirmni tersebut dapxt menghendaki
unuk keperluan pernbaagunan
1g 98

Se.ara nmum, sirngit lazh iik. drri kes€hruhnn dina iing dinliliki organi:asi sektor
n).|ipun\d lujuar ilrlldr.) sexdiri lendjrj dalan perlggurl.arrvit, brik ki.exA laktor ekskr
lexkttnl restrictiot). taktor nlierral (rlrrdgcnrrt llclrrj S). nnupun karena pelaturan iert
Untuk meng;]ko c.{.!si k:;]caar itlr, orgatlisrsi srkior .f,ublik fiehbunt .ltrna dina
d,rlam lrnenr nkultrrrsrrvtr-
.
K
l]uJlxD, fel1lnnrk.llr lang .}rriliki organisasr sekt{rr
-diiffiftoaikrr,i'ft-riilarl u"n1- jrrn r"1.q1,u, ;,; rl ;n d:n mii d-reftnt$-Sist
'..1r:,*J;
--da,*id di'ii(;.ii;;l"sJ ;i
i,*"'i .'f "l,h*.,;* ;,,. i.';,* ir. r frIti"--*"
denlnn t{ui n.,.i.

Kek'rbntas ]
tf]rg$l1la"ur tlana ]lrcnterili.an rrpirlarl *al1 sr.rdlu kewaiibat un
menbcrilar pertarggungia$'eban k.pda pihek lcrr.,lia d:lna {donatur)- Oleh s€b.tb
organisasi-organisasi nirlaha dan instilusi ir.-nlefinlah m rggLLiakan akrLilansi drna
r..o rtir8) uriuh n)cngo!)trol dana yang dibaiasi (r(tr:ri.r.r/ tind) terr€hur, sekaligui r
menramir ketiatan atas per_yarxtan yang id;1,

Go,\r"mtntdl Aft:L)ultiilg Stu ddds Bond drndeiirrlsikn dan! (lirriJ) seb3gai berikul.

't\ /iscal nnd a.tuLnting entit)'\i'ith n selthnl'1t1.i,1{ r.i old..()tJ]ar i.t.dr}n1; cash n*! oth
jhaldal rcaur.e.. toy,etl'er di n:lnh:d lilhilititt, cn,l t.'ilunl (quitj|] or bdLnce'
"ith
.halt!,r lilt r\n, thich dre sclttgdkl litl tht puryost Ll r."/rli ga tpetilic rLtirities at nttdut
t

..ftnir objc(liv.,, il oc.wlnn.e v)ill| sl..iil 'rg11L1tit 1. r.nri.liah, ar lintilntians."

Iad', drnr;dal:h sebuah krsiiuin ikuntersi t.r:eniilri 1_rng tcrpisah Serdailrkan tujuan
)rt_ d,n il( rnc' l.\r tr,.r t. rlr , r. ,.1,r . I .
Delrgen dernikian, sun*er data suaiu organistr! i s.kior
dapat {tigambrrkan pada Figrr 6.1 berik!1.
I Iwyre
io,kar ,(
^a,b
(. t .,tb.{dr. -rdrck. .., D.-o Ab.r
Figur 6.1
Dana dalam organrsasr sektor publrk

Dana T Dana 2 DaJia 3 i


A=K+ED A=K+ ED I

--
Dara 5 Dana 6
I '100

AKUNTANSI ANGGARAN (BU DGETARY ACCOUNTING)


Aluittrisi a|lgarari rnelgacu pada |rrakiik i/ang dil.rkuhn {rleh brn}il orgirr isxsi leklor
khxsunryx prrftyirldrrhi4n up:,va lenyajikrn akurr Jk'.rn opctasrnya dtrgan $reng.gun
.l
ti,rnar ftulg s.rn{ dgls+! a-llCgBtri:1,. l]l]]rr-p!dk*_u!r!La]!!L.ll9iLq{-:1."-!:ljk.,',
aigg:rarr ranq su(irh .lifuat aapaUitJdalitan dar rlipertanggrrugi.rwat L" kn',.rrL,hannfi
I
"i.hn ' qig{liiat sJl(l1)r_pqbll\t4ertrtj&t t{{11s, tl11119.a1gg{14!auealus!1p_datatr
1"").r
kolo ::c.tlrx bert;rrrlr slrrit. lir)luk nlen.lapatkai
pdnv{irrn lerselnrl, dikembrttgkar bebc
.dtenatllnretode drn t.luik pcnca tan, a1rlrrn laini

!!!lL:ll.li ler-lendlri d,lll 1nc]rrp.erlah*arl.5e!,,!]'


' :I1,.1, "_rggS'jra!$!Sry!ui-l
a gea|an sebagai akrrn brk| besar ierscni.llri rang setar;t d€ngan ikun lcin.r):al
:. r]€rr.atal in{gdlan s.bagai sebuah trarsakr,i lerseriiri dirl ntenempalkal1lua
. trr ,1r brlu br. r 1'err h.,, t.r r' -.o1
'Lr', 'r'lnr.,
.!. me;rjrrdiknn rngg.rr.u scbngar iitorrnasj y.rng nlelekil (ii sttirp buku,besar.

Annlisis t€rhadap lnpor;!r yarg dihasilkan oleh aknrltnnsi ,rggar.rir inijuga hart+s dilak
se.ar it cer unlrk tidak menghasllkan le:imftllirl )'ang s.llah. l{al ini terknit deB&ao,hal
.rt
,
r.,,,Lg .l,5.buff+<-f'Ji>ll'.r9.,,
--,,j_:\,
.,',,1,,h Lrrn clapat mclihal sebuih unil temerintahan I
nrenet.rpkrn stiirt'rrr arjl$alar b.larjd drlam emfit ler€i, v.1ilu .rkrn, jcnls, objek, dan perin
,:,biek.

Figur 6.2

Belanra
Pegawal
L

B6lanja
Sewa Periatanan -',
Beianja -f\ Dalam Daerah I
Barang dan i

Belanja
Perjalanan
I
,i
ntk ALunttnt \ekto, Publtk 101

Pen)'usunan anggaran biasanya dilakukan sampai pada level terendah, yaitu perincian objek.
Perlakuan akuntansi anggaran juga dilakukan sampai pada level terendah untuk mendaparkan
or publi informasi sampai pada level paling detail. Meskipun demikian, proses pelaporannva lidak selalu
ggu11a harus menyajikan informasi sampai level terendah.

Pilihan atas agregasi ini


penting karena jika tidak diperhatikan dcngan baik dapar
1n)ru. menyebabkan implementasi akuntansi anggaran menjadi kortraproduktil-Pilihan agregasi harus
alam memperhatikankepentingan informasi danpenggunaann)'a. Dnlam rangka pengendalian internal,
digunakan informasi realisasi anggaran sampai level tercndah dan dilakukan seliap saat sehingga
tujuan pengendalian transaksi dapat tercapai. Namuo, dalam rangka pengambilan kebijakan yang
bersrlar mJk,o. infur ma,iyang drburuhlan renr u aJaJah reab'asr arrggarrn pddd le\eldgreBJ,r ) dnB
l4'9ku
lebih ti*ggi, misalnya leveljenis dan waktu penyajiannyir hanya pada saat dibutuhkan. Organisarr
sektor publik, khususnya pemerintah,juga harus mendesair level agregasi yang dibutuhkan pada
setiap kepentilgan yang ada sesuai dengan relevansi kebutuhan itu sendiri.

Ide di balik akuntansi anggaran ini adalah untuktemudahan demi melakukan pengendalian
b€laqil Namun, terdapat beberapa lendala dalam mencapai tujuan ini, khususnya dalam
ialuka lingk!? pemerintahan terkait dengan otoritar )an8 mengatur .truktur dInkJa'rtrkrv anggaran
ral yal
ataqlaparannla. Kesulitan biasanya muncul karend lerb(ddan struktur.rnggaran dJn struktur
ln y3ll
pelaporrn rrng m;'rng n-r:ing Jrkcluar karr oleh otontrr vang berocd;.
]IinLlan
Permasalahan biasanyajuga muncul karena antarorganisasi memiliki jasa yang berbeda,beda
sehingga berdasarkan ,]dfr./re aktivitasnya masing masing menbutuhkan klasifikasi dan struktur
yangberbeda. Pada kondisi ini, tujuan pengendalian terkadang mengalahkan tujuan analr\is ) ang
lebih substantil ltasil yang lebih baik sebetulnya dapat dipercleh dengan membuat akun akun
anggaran yang diklasifikasikan dengan cara tertentu yang spesifik terhadap jasa tertentu. Namun,
hal ini menyebabkan ketidakseragaman dalam format akuntansi anggaran atau pelaporannya.

L\
AKUNTANSI KOMTTMEN (COMMTTMENT ACCOUNTTNG)
Sistem akuntansi yang diterapkan oleh beberapa pemerintahan
Tengl\l]i transaksi ketika
organisasi berkamitmen terhadap transaksi tersebut, atinya transaksi tidak diakui ketrka kas
dibayarkan atau diterima ataupun ketika faktur drterima atru dikrrimkan, tetapi pdda titik yang
lebih awal ketika pesanan dibuat atau diterima.

Sebagai contoh, sebuah unit pemerirtah melakukan pemesanan atas perlengkapan kantor
'h] Melalui proses dan tahapan yang biasanya telah djtentukan, unit tersebut menentukan pemasok
aa ya[g akan dipilih pada harga saat pemilihan pemasok dilakukan, yaitu Rp200juta. Saat itu, dicatat
sebuah akunyang setara dengan akunbelanja dan menggambarkan pemesanan tersebut, misalnya
beban pemesanan. Secara teknis, pemesanan tersebut juga langsung dicatat sebagai perSurarg
er)
ekuitas dana yang dalam beberapa prakiik dilakukan melalui akun cadangan pemesanan.

Pencatatan tersebut bernriuan sebagai ency4brance atal penghalang atas dilakukannya


bela1ja padaieris qtaq kclorqpg!-Il.lE fma sehingga menyebabkan terlampauinya
belanja yang bersangkutan. Hal ini dilakukan sebagai implikasi daii anggaran belanja yang
persepsikan sebagai sebuah batas atas (plafon), hukrn sekadar e\timrsi perencanaan. Mis
sebuat unit pemerintah menganggarkan belanja perlengkapan kantor sebesar Rp500 juta
terjadi pemesanan seperti contoh di atas sebesar Rp200 juta. Pada kasus ini, sisa plafon bel
sebenamya tinggal Rp300juta, tetapi akuntansi anggaran memberikan informasibahwa sisa
belanja adalah Rp500 juta karena belum adr rerlisnsr bel.rnja sanra sekrli. Permasalahan
muncul rrka.rbd-tiba terdapdl pemesrnan Ledua 'enrldr Rplr0 ruta. Oleh karena rtu.
komitmen nenyediakan sebuah mekanisme penghalang untuk menghindari hal tersebut.

Ketika transaksi atas pemesanan tenebut terealisasi, pencatatan beban pemesanan terse
dihapus atau dibaiik. Selanjutnya, dilakukan pencatatan belanja sebagaimana biasa
dokumen sumber yang terkait.

Ilustrasi pencatatan atas akuntansi komitmen ini dapat dilihat pada beberapa contoh
berikut ini.

Beban pemesanan Rp20oiula


Cadangan Pernesanan Rp200juta
(Jurnal pada saat nelakukan penesanan)

Cadangan Pemesanan Rp200juta


Rp2o0juta
(Jurnat balik untuk menghapus beban penesanan ketika
Vansaksi tiil lelah dilaksanakanJ

Belanja Perlengkapan Rpl90 juta


B€ban pemesanan Rp190 juta
(Jurnal untuk nencakt transaksi pembelian petlengkapan
betdasarkan dokumen tran s aksi)

Fungsi utama akuntansi komitmen adalah dalam_$1q9lggg3gr. Gagasannya


akun akun bulanan yang hanya mencatat faktur yang ditedma atau dibayar hanya
sedikit nilai terhadap proses pengambilan keputusan. Agar manaj
Jnggdrj!. nE]sLa plrl-Llrrqnge_labur berrrnya anggarar yang telah menjadi komitmen
!$gryel a"l€ql p9!4r141 ygrC_4u,3! Kalau manajer hanya men€rima akun akun
mencakup penerimaaD dan pembuatan faktur, manajemen dapat mudah menjadi terlatu
atau terlalu berkomitmen (oyer comnitted) p^da anggarannya. Manajer yang berhati hati ten
akan mefgetahuibahwa akun akun tersebut tidak memasukkan pesanan yang telah dibuat,
fakturnya belum diterima, dan akan membuat catatan mereka sendiri mengenai hal ini. Den
demikian, mereka tidak membuat anggaran mereka oler'committed. Pertanyaan yang
adalah "Jika informasi akuntansi ini sa[gat relevan untuk manajer, mengapa tidak dim
Akuntansi sektot Puhhk

dalam akun akun?"


a yang
Karena berkaitan dengan fungsiutananya, akuntansi komitmen berfokus pada pesanan,vang
. Misal
telah dibuat. Pesanan yang diterima dan berhubulgan dengan pendapatan tidak akan dicaiat
0 juta
sampai faktur telah dikirimkan. Masalah pengendalian anggaran tidak memengaruhi pendaparan
lon
dengan cara vang sama seperti halnya ia memengaruhi beban.
slsaP
Walaupun ,kasus _jqlrl ryllSt4Sq _ Ua!a{ jh!!ts!r_si komit! e! - neninSkarkan
ada

f<n8endJlidn rngB.rrdn .rdrbh buik. adr m,r."Ll,rb \ rg rurur .<rl,bar dd.tJm m<n5alop,r
"iL,ni"inr
kom-;tmd" inl dalam akun,akun. Masalah ini adalah hal terrcntu y*g t.fih JJ;k,-g
"tetr
ItnEiiinla;i :Gsi;;; akan dicatat sebagai beban. Secara umum, tidak ada kewa'iban hukum
yang ditimbulkan atas pesanan tersebut dan pesanan tersebut tentu saja dapat dibatalkan dengan
mudah. Karena itu, sulit menerima bahwa pesanaD ini adalah bebal untuk periode akuntansi di
mana pesanan tersebut baru dibuat.
toh jurn
Ketika organisasi menerapkan akurtansi berbasis akrual, terdapat potensi masalah lain
),ang
terkaitdengan pelaLsanaan akuntansi komitmen. Misalnya, ada manajeryang anggarannya masih
di bawah batas maksimal sebulan sebelum akhir tahun anggaran. Manajer mengetahui bahNa
level normal dali pembelanjaan akan membuar pengeluaran arggaran terlalu rendah (untler
juta spezt) dan hal ini dapat men,vebabkan anggaran tahun berikutnya menjadi berkurang. Dalam
akuntansi akual, untuk memastikan bah$a seluruh anggaran dibelanjakal. pesanan tambahan
akan diajukan dan faktur yang diterima akan dicatat. Hal ini nlenjadi masalah, tetnpi setidaknya
juta dibatasi oleh waktu mulai dnri pesanan diajukan snmpai dengan lakrur tersebut diterima. lika
mengguna\!n akuntansi komitnen, m,anajet dap,al lnengqllalkLLpesjlif mudah saat
-d€ngan
mendekati-akhir tahun,nnggaran untuk nenghabiskan anggaran terseblt dan menbatalkannva
setelah tahun anggaran yang baru dimulai.
juta

BASIS AKUNTANSI DAN FOKUS PENGUKURAN


Proses pencatatan akuntansi memerlukan pijakan dalam melakukan pengakuan dan penSukuran.
a adalah Basis akuntansi menjadi pijakan penting dalam melakukan pencatatan. Basis akuntansi
nberikan menentukan aslrmsi-asumsi yang dipakai dalam melakukan pencataran dan pelaporan. Basis
ndalikan akuntansi yang dipilih juga akan memengaruhi arsitektur standirr dkuntansi vang dibangun, baik

" J"fut keral1gka konseptual maupun peini-ataan-pernyataann,va, terkait dengan kapan sebuah transaksj
un yan diakuiUan seberapa besar nilainya-
. terpaku
Pelaporan keuangan juga menjadi proses yang akan teryengaruh oleh pemitihan basis
ati tentu
akuntansi, terutama bentuk bentuklaporan yangdigunakan dan infornasi arau unsuryang harus
at, tetapi
dilaporkan.
Dengan
muncul Dalam praktik akuntansi sektor publik, rerdapat empai macam basis akuntansi ,vang biasa
asuklan digunakan, antara lain:

l. basis kas,
2- basis akrual,
3. basis kas modifikasi, tr
4. basis akual modifikasi. vi

Basis akuntansi menentukan kapan transaksi dan peristiwayang teriadi diakui. Basis
mengakui transaksi pada saat kas diterima atau dibayarkln. Sementara itu, basis akrual men
transaksi ketika transaksi ynng bersangkutan secan ekonomi terjadi, tidak semata-mata keti
kas diterima atau dibayarkan.

Dalam menggunakan basis akuntansi, kita tidak bisa lepas dari pemahaman tent
fokus pengukuran. Fokus pengukuian dari suatu entitas akuntansi menentukan apa yang
dilaporkan. Dengan kata lain, jenis aktiva dan kewajiban apa saja yang diakui secara aku
dan dilaporkan di neraca.
b
Selain melakukan pengakuan hanya berdasarkan kas rnasuk dan kas keluar,basis kas biasan
juga memiliki fokus pengukuran hanyapada KAS. Akibatnya, yang dilaporkan dalam neraca (i el
dibuat) hanya akun KAS sehingga ekuitas dana yang ada di sisi Pasiva hanya menggamb
keadaan KAS- Secara teknis pencatatan, salah satu dampaknya ketika pembelian aset tetap
sebagai biaya atau belania. Pendekatan ini biasanya digunakan oleh organisasi sektor Publik
harus menyajikan informasi realjsasi anggaran sementara anggarannya berbasis kas
k
Basis akrual mengakui transaksi pada saat terjadi dan biasanya mempunyai fokus Penguku
pada semua sumber daya yang dimiliki (all dcmikian, leraca yang
resourcess). Dengan
dengan basis akual akan melaporkan sernua kekayaan, utang, dan ekuitas dana yang dimili
p
baik yang bersifat lancar maupun tidak lancar. Karenl itu, ekuitas dana akan menggamba
sl
nilai kekayaanbersih seluruhnya (tidak hanya KAS) jika dibandingkan dengan basis kas.
i?
Informasi tentang ekuitas dana yang disampaikan oleh Neraca berbasis akrual c
memberikan inlbrmasi yang lebih komprehensif karena merepresentasikan seluruh sumber da\ L
yanS diniliki pemerintah. Akan tetapi, banyak pihakjuga menghendaki pelaporan ekuitas d
seperti yang tercantum dalam neraca berbasis kas karena benar benar menunjukLan juml
ketersediaan kas yang dimiliki pemerintah, sebuah informasi yang berguna dalam pengendali I
anggaran sekaligus menunjukkan kenarnpuan keuangan peme ntah dalam
L
program-program jangka pendeknya.

Basis kas modifikasi adalah sebuah p€ndekatan yang rnencoba menampilkan informasi
dihasilkan basis kas, sekaligusjuga menyajikan in formasi yang hanya bisa dimunculkan oleh ba
akNal. Dengan basis kas modifikasi, transaki transaksi dicatat berdasarkan kas yang dit
atau dibayarkan sehingga neraca yang dihasilkan akan seperti neraca berbasis kas. Per
basis kas modifikasi menggunakan fokus pengukuran atas semua sumber daya (all,'ero r.es).
Akunta si sektnt Prhtk 105

ladi, dalam basis kas modifikasi, dilakukan jurnal tambahan unruk mengakui transaksi
transaksi yang memenganrhi penyajian unsur-unsvr non currefit resources. Berikut contoh jurnal
yang dimaksud.

Belanja Modal Pembe an Kendaraan Rp200juta


Kas Rp200jula
lJurnal untuk nengakui penbelan basis ks dengan
lokus pengukulan ,€s)

Kendaraan Rp200 juta


Ekuitas Dana yang Dilnvestasikan dalam Aset Tetap Bp200juta
te
lJumal tanbahan untuk nengakuiakun kendanan)
tng aka:
ku
Negara-negara penganut basis kas modifikasi merasa bahwa inlbrmasi yang dihasilkan oleh
basis ini lebih informatif daripada yang dihasilkan oleh basis kas maupun basis akual. Selain
menunjukkan informasi tentangekuitas danalancarvang memungkinkan kontrol ataskas, bagian
aca (jrh
ekuitas danajuga memberikan informasi tentang kondisi kekayaan yang berupa aset tetap-
nbarkar
Sementara itu, basis akrual modifikasi lebih banyak diimplementasjkan pada organisasr
lik yan3 sektor publik yang menggunakan multidana dalam akuntansi peme ntahannya. Basis akrual
modifikasi pada dasarnya adnlirh bnsis akrual yang mencatat transaksi-transaksi sesuai dengan
kejadiannya, tidak semata mata pada saat kas diterima atau dibayarkan. Namun, basis akrual
;ukura: modifikasi mempunyaifokus pengukuran hanya pada sumber daya yangbersifat lancar
i dibua:
imiliL Akuntansipemerintahan di Amerika misalnya, mengguDakan basis akual modifikasi untuk
rbarka: pelcatatan di General Ftnd. ladi, General Fund akan menerbitkan neracn _vang hanya memuat
sumber da,va lancar Transaksi transaksi yang terkait dan/atau menghasilkan aset tetap/utang
jangka panjang akan dicatat dalamrQr"d tersendiri. Di Amerika,/ fld itu disebut sebagai, .corrf
iyakir!
G/o p yang terdiri atas Generol Capital Asset u:nluk melaporkan transaksi aset tetap dan Generdl
er da\r
Lo gTerm Liabilities rntuk melaporkan transaksi utang jangka panjang.
N dani
umlai
rdaliar ILUSTRASI KASUS
Universitas )aya di Kota lmpian nenerapkan akuntansi daDa dan membentuk dana-dana berikutl

i
L dana operasional,
yang
2. ' dana pembangunan,
l basiJ
3. dana beasiswa.
,1 danr rbrdi
mnva
t.
106

Basis Kas

Berikut Neraca Awalyang nenggunakan basis kas.

BASIS KAS
UNIVERSITAS JAYA KOTA II\,1PIAN
NERACA
31 DESEI\,IBEF 2OXO

Kas & S€tara Kas Rp 400.000!00


Jumlah asel Rp400.000.000

Ekuitas Dana
Dana Operasional Bp 400.000.000
Dana Pembangunan
Dana Beasiswa
OanaAbadi
Jumlah Ekuiias Oana Rp400.0oo.oo0

Selama tahun 20X1, terdap.rt beberapa transaki berikut yang memengaruhi keempat

Pada tanggal l0 Januari, diterima subsidi dari Pemerintah sebesar Rp250 juta dengan
penggunaan 4070 untuk pengembangan bangunan kamPus dan sisanya untuk biaya operasional

Karena ada ketentuan penggunaan yang dipersyaratkan, penerimaan ini dicaiat seb
pendapatan pada jenis dana-dana 1-ang bersangkutan. Dalam hal ini, pendapatan dicatat di du
dana, yaitu dana operasional dan dana pembangunan.

Pencatatan di dana operasional:

Dr. Kas Rp1s0.000.000


Cr. Pendapatan Rp150.000.000
(607o x Rp250 juta = Fp1 50 iuta)

Pencatatar di dana pembangunanl

Dr Kas Rp100.000.000
Cr Pendapatan 8p100.000.000
(4ooh x Rp250 iuE = Bploo iuta)

Pada tanggal 28 Januari, diterima sumbangan asosiasi pengusaha Bogor sebesar Rpt70 juta
untuk keperluan beasiswa. Sumbangan ini dicatat sebagai pendapatan di dana beasiswa berikut.
l*nik Aku"tonsi Sektor Prblik

Dr. Kas Rp170 000.000


Cr Pendapatan 8p170.000.000

Pada tanggal r0 Februari, dibayarkan gaji staf dan knryawan sebesar Rp12 iut.l. Karena
pembayaran gaji staf dan karyawan berasal dari dana operasional, transaksi terscbut dicatat
sebagai belanja pada dana operasional berikut.

Dr. Belanja Gaji Rp12.000.000


Cr Kas Rp12.000.000

Pada tanggal l5 Februari, dilakukan pembelian 2 unit notor dengaD daDa operasional Rp30 juta.
Dalam basis kas, pembelian aset ini dicatat sebagai belanja. Jadi, belanja kendaraan akan dicalat
pada dana operasional berikut.

Dr Belania Kendaraan Rp30.000.000


Cr Kas Rp30.000.000

sional. Pada tanggal 30 Maret, keputusan peninpin dikeluarkan untuk mengalokasikan 25olo saldo
sebagar dana operasionat sebagai dana abadi Gndowment). Pengalokasian sebagian dana operasionai
di dua menjadi dana abadi ini dicatat sebagai transfar antardana. Dana operasional akan berkurang, dan
sebalihya, saldo dana abadi akan bertambah.

Pencatatan di dana operasional:

Dr Transler pada Dana Abad Rp127.000 000


Cr Kas 8p127.000.000
(25% x Rp508 iuta = Rp127 juta)

PeDcatatan di dana abadi:

Dt Kas Rp127.000.000
Cr. Tlansler dai Dana Tidak Ter kat Rp127.000.000

/0 juta
ikut Pada tanggal20 April, pembayaran SPP sebesar Rpl ls juta diterima, termasuk di dalamn)-a Rp4s
juta untukdana pembangunan gedung. Dari seluruh pelerimaan SPP pada tanggal tersebut, Rp,15
jutn merupakan pendapatan dana pembangunan. Sementara itu, sisanya sebesar RpTOjuta
dana tidak terikat sehingga dicatat sebagai pendapatan pada dana operasional.

Pencatatan di dana operasionall

Dr Kas 8p70.000.000
Cr Pendapatan Rp70.000.000

Pencatatan di dana pembangunan:

Dr Kas Rp45.000.000
Cr. Pendapatan Rp45.000.000

Pada tanggal 22 Mei, dilakukan pembayaran atas pembelian gedung sebesar Rpl00 juta.
dua aspek penting dalam pencatatan transaksi ini. Perfdmd, sesuai dengan basis kas, penc
dilakukan pada tanggal 22 Mei atau pada saat kasnya dikeluarkan. Kedua, karena
pengukumnnya hanya pada kas, maka tidak ada pengakuan gedung, melainkan dicatat se
belanja gedung. fadi, pembelian aset berupa gedung ini dicatat sebagai belanja gedung
dana pembangunan.

Dr. B€lanja Gsdung Rp100.000.000


Cr Kas Rp100.000.000

Pada tanggal 20 Juni, universitas menerima sumbangan berupa mobil operasional dari ikatan
alumni. Mobil tersebrt dibeli 2 tahun sebelunnya senilai Rpl50 juta dan memiliki nilai pasart
Rpl00 juta. Pendapatan hibah berupa barang seperti ini tidak dicatat dalam akuntansr berbrsr5l
kas.
]
Pada tanggal25 Juti, Universjtas Jaya menerima pendapatan SPP sebesar Rp250juta. SPP itu
adalah untuk periode tanggal 29 Agxstus 20Xl-30 Januari 20X2. Dalam akuntansi berbasis kas,
pencatatan diiakukan berdasarkan kas yang terima sehingga penerimaan SPP sebesar 250 juta
dicatat seluruhnya sebagai pendapatan dana operasional pada tanggal25 Juli 20Xl meskipun SPP
tersebut untukperiode tahun ini dan bulan lanuari tahun depan.

Dr Kas Rp250.000.000
Cr Pendapatan Rp250.000.000
-lknik Akuhtan\i Sektot Puhlik
109

adalah Pada tanggal l0 Agustus, Univenitas Jaya mendapatkan pembiayaan utang jangka panjang dari
sebuah bank senilai 1,5 miliar. Utang jangka panjang ini tidak memiliki batasan penggunaa! ralg
dipersyantkan sehingga dicatat dalam dana operasional. Utang ini dicatat sebagai pendapatan
karena dalam basis kas tidak dikenal adanya utang.

Dr. Kas Rp1.500.000_000


Cr Pendapalan Utang Rp1.500.000.000

Pada 5 September20Xl, universitas harus mengembalikan pendapatan SPP yang diterimdn)a


sebesar Rp80.000.000. Pendapatan tersebut telah dicatat pada periode sebelumnya. Transaksi ini
dicatat pada dana operasional berikut.

Dr Ekuitas Dana Rp80.000.000


Cr. Kas Rp80.000.000
fokus
bagai
lalam Dengan posisiawal, aset dan ekuitas dana seperti dalam neraca awalserta transaksi-transaksi
yang terjadi pada tahun 20X1, dapat disusun Laporan Aktivitas dan Neraca per 31 Desember
20Xl herikut

BASIS KAS
UNIVERSITAS JAYA KOTA IMPIAN
LAPORAN AKTIVITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2OX1
Dana Dana
Operasional Pembangunan
Dana Boasiswa Dana Abadi

basis
Rp 470.000.000 Rp145.000.000 Rp 170.000.000
Rp I 500.000.000
P itu Jumlah pendapatan Rp 1.970.000.000 Rpl4s 000.000 Fp 170.000.000 Rp

kas,
Belanla
juta Belanja Gaji Bp 12.000.000
SPP Belanja Kendalaan Bp 30.000.000
Belanla Gedung Rp100.000.000
Jumlah belanja Rp 42.000.000 Rp100.000.000 Rp - Rp

Rp 127.000.000
Transfer Out Rp 127.000.000
Perubahan Ekuilas Dana Bp 1.801 000.000 Rp 45.000.000 Rp r70.000.000 Rp 127.000.000
Ekuitas Dana AwalTahun Rp 400.000.000 Rp- Rp Bp
Ekuitas Dana Akhlr Tahun Rp 2.201.000.000 Rp45.000.000 Rp 170.000.000 Rp 127.000.000
110 Akt tanti Sektor Publik

BASIS KAS
UNIVERSITAS JAYA KOTA IMPIAN
NEBACA
31 DESEMBEB 2OX1
Aset
Kas dan Selara Kas Rp2.463 000.000
Jumlah Asel ir4rcsryT
Ekuitas Dana
Dana Operasional 8p2.121.000.000
Dana Pembangunan Rp 45.000.000
Dana Beasiswa Rp 170.000.000
DanaAbadi Rp 127.000.000
Jumlah Ekuilas Dana xP?.19! 099.099

Basis Akrual

Berikut adalah neraca awal yang menggunakan basis akrual. Dalam neraca awaL ini, berdasarkan
komposisi ekuitas dana yang bersangkutan, terlihat bahrva hanya dana operasional yang
difungsikan. Dalam hal ini, neraca awal berikut nerupakan neraca awal dana operasional
sekaligus neraca awal gabungan keempat dana.

BASIS AKBUAL
UNIVERSITAS JAYA KOTA IMPIAN
NEBACA
31 OESEMBEF 2OXO

Rp 400.000.000
Piutang bunga Rp 50.000.000
Bp 35.000.000
Biaya d bayar di muka
Piutang la n lain Rp 25.000.000
lnveslasi lancar Bp 100.000.000
Tanah, bangunan, peralalan, dan kendaraan Rp s00.000.000
Rp 1.110.000.000

Kewailban dan Ekuitas


Utang jangka pendek Bp 10.000.000
Pendapalan dite ma di muka yang dapat dikembalikan
Ljtang lain'ain Rp
Ulang wesel Rp
Rp-
Ulang jangka panjang Rp-
Jumlah Kewallban Rp 1q.000.000
Tek ik Akunta si Sektot Prblik '111

BASIS AKRUAL
UNIVERSITAS JAYA KOTA IMPIAN
NERACA
31 DESEMBEB 2OXO

Ekuilas
Dana Operasional Rp 1.100.000.000
Dana Pembangunan Rp
Dana Beasiswa
DanaAbad Rp-
Jumlah Ekuitas Dana Rp1.100.000.000
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Dana Rp1.110.000.000

Selama tahun 20X1, berikut terdapat beberapa transaksi yang memengaruhi keempat dana
tersebut.

Pada tanggal 10 Januari, diterima subsidi dari pemerintah sebesar Rp250 juta dengan syarat
penggunaan 40% untuk pengembangan bangunan kampus dan sisanya untuk biaya operasional.
arkan
Karena ada ketentuan penggunaan yang dipersyaratkan, penerimaan iri dicatat sebagai
yang
pendapatan pada jenis dana'dana yang bersangkutan. Dalam hal ini, pendapatan dicatat di dua
ional
dana, yaitu dana operasional dan dana pembangunan.

Pencatatan di dana operasional:

Dr. Kas Rp150.000.000


Cr. Pendapalan 8p150.000.000
(6oyo x Rp25o iuta = Rp1 5A iub)

Pencatatan di dana pembangunan:

Dr. Kas 8p100.000.000


Cr Pendapatan RP100 000.000
(10ck x Rp250 iuta = Rploo iuta)

Pada tanggal 28 Januari, sumbangan asosiasi pengusaha Bogor diterima sebesar Rpl70 juta
untukkeperluar beasis!,ra. Sumbangan ini dicatat sebagai pendapatan di dana beasiswa berikut.

Dr. Kas Rp170.000.000


8p170.000.000

Pada tanggal l0 Februaii, dibayarkan gaji staf dan karyawan sebesar Rp12 iuta. Karena
pembaynran gaji stafdan karyawan berasal dad dana operasional, maka transaksi tersebut dicatat
sebagai belanja pada dana operasional berikut.
112 Akuhtnh.i S.kt^t Puhlik

Dr Belanja Gali Rp 12.000.000


Cr. f€s Rp 12.00O.00O

Pada tanggal 15 Februari, dilakukan pembelian 2 unit motor dengan dana oper.sional Rp30
juta. Dengan basis akual, pembelian aset ini dicatat sebagai penambahan aset. Pada transaksi
ini. saat peDgakuan tidak be$eda dengan basis kas, perbedaan muncul karena perbedaan fokus
pengukuran di mana pada akrual ini digunakan fokus pengukuran yang mengungkapkan selurul
reso!/.es baikjangka pendek maupun jangka panjang. Dengan demikian, pada dana operasional
akan dicatat penambahan kendaraan berilut.

Dr Kgndaraan Rp30.000.000
Cr. Kas Rp30.000.000

Pada tanggal 30 Maret, keputusan pemimpin dikeluarkan untuk mengalokasikan 25qo saldo
dana operasional sebagai dana (endowment). Pengalokalian sebagian dana operasional
^badi
menjadi dana abadi ini dicatat sebagai tmnsfer antardana. Dana operasional akan berkurang, dan
sebaliknya, saldo dana abadi akan bertambah.

Pencatatan di dana operasional:

Dr. Tansfer pada dana abadi Rp264.500.000


Cr. Kas Rp24r.500.0O0
(250?5 x Rp1.058.000.000 = Rp264.s00.000)

Pencatatan di dana abadi:

D: Kas Rp2&.50o.000
Cr. TransJer deriDana Tidak T6rikat Rp264.500.000

Pada tanggal 20April, pembayaran SPP ditedma sebesar Rp I 15 juta, termasuk di dalamnya
Rp45juta untuk dana pembangunan gedung. Dari seluruh penerimaan SPP pada tanggal rersebut,
sebanyak 45 iuta rupiah merupakan pendapatan dana pembangunan. Sementara itu, sisanya
sebesar 70 iuta rupiah adalah dana tidak terikat sehingga dicatat sebagai peldapatan pada dana
oPerasional.
Iek ik Akutaksi Sektot P hlik 113

Pencatatan di dana operasional:

Da Kas Rp70.000.000
Cr. Pendapatan Rp70.0o0.000
Rp30
nsaksi
fokus
Pencatatan di dana pembangunan:
,luruh
sional
Dr Kas Rp45.000.000
Cr. Pendapatan Rp45.0O0.000

Padatanggal22 Mei, dilakukan pembayaran aras pembelian gedung sebesar RplO0jura. pada
ini dicatat sebagaj penambahan gedung. pembelian
basis akrual, pembelian aset berupa gedung
gedung dilakukan dengan rnenggunakan dana pembangunan. Oleh karena itu, pencatatan ini
saldo
dilakukan pada dana pembangunan.
ional
, dan
Dr. Gedung Rp100.000 000
Rp100.000.000

Padatanggal20luni, universitas menerima sumbangan berupa mobil oper.sional dari ikatan


alumni. Mobil lersebut dibeli 2 tahun sebelumnya senilai Rp 150 juta dan memiliki nilai pasar
Rp100juta. Dalam kasus ini, terdapat dua akun penting, yaitu "kendaraan" dan "pendaparan: Pada
basis kas, kendaraan tidak dap.t dicatat karena fokus pengukuran yang digunakan, sedangkan
pendapatan tidak dapat diakui karena tidak ada keterlibatan kas dalam transaksi ini. Dalam
basis akrual, pendapatan sumbangan berupa aset tetap ini dicatat dalam pos dana pembargunan
sebagai berikut.

Dr. Kendaraan Bp 100.000.(X)0


Cr. Pendapalan Sumbangan Rp 100.000 000

nya
)ut, Pada tanggal 25 Juli, Universitas Jaya menerima pendapatan SPP sebesar Rp250 juta. SPP
lya itu adalah untuk periode tanggal 29 Agustus 20Xt-30 Januari 20X2. Dalam akunransi berbasis
akrual, penerimaan SPP untuk periode mendatang dicatat sebagai utang, yaitu pendapatan
diterima di muka. Berikut jurnalyang dibuat di pos dana operasional.
114 Akrntdnr Sektat Publik

Dr Kas Rp250.000.000
Cr, Pendapatan dilerima d muka Rp250.000.000

Pada tanggal l0 Agustus, Universitas laya mendapatkan pembiayaan utang jangka pdnji ,g
dari sebuah bank senilai 1,5 miliar. Utang jangka panjang rni tidak memilik batasal penggunaan
yang dipersyaratkan sehingga dicatat dalam dana operasional.

Dr Kas Rp1.500.000.000
Cr Ulang Jangka Panjang Rp1 500 000 000

Pada5 September20Xl, universitas harus mengembalikan pendapatan SPP ,vang ditcrim an) r
sebesar Rp80.000.000. Pendapatan tersebut telah dicatat pada periode sebelunnya. Transaksi ini
dicatat pada dana operasional berikut.

Dr Ekuilas Dana Rp80.000.000


Cr Kas Rp80.000 000

Dengan posisi awal aset dan ekuitas dana seperti dalam ncraca awal, serta transaksi-transaksi
yaig teijadi pada lahun 20X1, dapat disusui Laporan Aktivitas dan Neraca pei 3l Desembel
20Xl berikut.

BASIS AKRUAL
UNIVERSITAS JAYA KOTA IMPIAN
LAPOAAN AKTIVITAS
UNTUKTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBEB 2OX1
Dana Dana
Operasional Pembanqunan
Rp 220.000.000 Rp 145.000.000 Rp 170.000.000
Pendapatan Sumbangan Bp 100.000.000
Rp 220 000.000 Fp 245.000.000 Fp 170 000 000 Rp

Belania
Be anja Gaji Rp 12.000.000
Jumlah belanja Rp 12.000.000 Rp Bp -Rp
Transler
Transfer ln Rp 264.500.000
TransJer Out Rp 264.500.000

Perubahan Ekuilas Rp (56.500 000) Rp 245.000 000 Bp 170.000 000 Rp 264.s00.000


Ekuitas AwalTahun qpRp-qo
Ekuitas Akhir Tahun 8p1.043.500.000 Rp 245.000.000 Rp 170000000 Rp 264.500.000
Teknik Akuntdnsi Sektot Publik t15

Berdasarkan laporan aktivitas yang disiapkan pada setiap dana itu, kemudian, organisasr mr
menyusun neraca untuksetiap dana yang ada. Secaraperiodik, neraca dariberbagai dana tersebut
digabungkan. Penyaiian neraca,neraca setiap dana tergantung pada kebutuhan atau regulasi yang
mengaturnya. Berikut adalah neraca gabungan pada kasus ini.
anlang

BASIS AKRUAL
UNIVEBSITAS JAYA KOTA IMPIAN
NEFACA
31 DESEMBER 2OX1
Asel
Rp 2.463.000.000
Piutang bunga Rp 50.000.000
Rp 35.000.000
Biaya dibay di nruka Bp-
|si ini Piutang lain ain Rp 25.000.000
lnvestasi lancar Fp 100.000.000
Tanah, bangunan, peralaian, dan kendaraan Fp 730.000.000
Jumlah Aset Rp 3.403.000.000

Kewaiiban dan Ekuitas


Uiang jangka pendek Rp 10.000.000
Pendapatan diterima d mukayang dapai dikembalikan Rp 250.000.000
Utang lain'lain Rp
saksi Utang wesel Rp
Rp
nber
Utang iangka panjang Rp 1.500.000.000
Jumlah Kewaiib3n Bp 1.760.000.000

Ekultas
Hp 963.500.000
Dana pembang!nan Rp 245.000.000
Rp 170.000.000
ti Dana abadi Rp 264.500.000
Jumlah Ekuitas Oana Bp 1.643.000.000

Jumlah Kewaiiban dan Ekuilas Dana Rp 3.403.000.000

)00

o0

-00
1t6 Aku n t d n s i Se kto r Ptb lii

Basis Kas Modifikasi

Berikut adalah neraca awal yang menggunakan basis kas modifikasi.

BASIS CASH MODIFIED


UNIVERSITAS JAYA KOTA IMPIAN
NERACA
31 DESEMBER 2OXO

Rp 400.000.000
Plulang bunga Rp s0.000.000
Rp 35 000.000
Biaya dibayar dimuka Rp
Piutang lain-la n Rp 25.000.000
Rp 100.000.000
Tanah, bangunan, pe€latan, dan kendaraan Rp 500.000.000
Jumlah Asel Rp 1.110.000.000

Xewaiiban clan Ekuilas Dana


Kewaiiban
Utang langka pendek Rp
Pendapatan diteima d muka yang dapat dikembalikan Rp
lJtang lain-lain Bp
ljtang wesel Bp
Fp
Utang jangka panjang Rp-
Jumlah Keu,aiiban Rp

Ekuiias Oana
EKUITAS DANA LANCAR
Dana Opetasional Rp 400 000.000
Dana Pembangunan Rp
Dana Beaslswa Rp
Dana Abadi Rp

EKUITAS DANA DIINVESTASIKAN


Dana Drinvestasikan dalam Aset Lancar Non-Kas Rp 210.000.000
Dana Diinvestasikan dalam Aset Tetap Rp 500.000.000
Dana Dicadangkan untuk Ljtang Rp
Jumlah Ekuitas Dana Bp 1.110.000.000

Jumlah Kewailban dan Ekuitas Dana Rp 1.11qq!qq!9

Selama tahun 20X1. terdapat beberapa transaksi berikut yang memengaruhi keempat dana
tersebut.
leknik Akuntansi Sektor Publik 117

Pada tanggal 10 lanuari, diterima subsidi dari pemerintah sebesar Rp250 juta dengan syarat
penSgunaan 40% untuk pengembangan bangunan kampus dan sisanya untuk biaya operasional.
Karena ada ketentr.ran penggunaan yang dipersyaratkan, p€nerimaan ini dicatat sebagai
pendapatan pada jenis dana-dana yang bersangkutan. Dalam hal ini, pendapatan dicatat di dua
dana, yaitu dana operasional dan dana penbangunan.

Pencatatan di dana operasional:

Dr Kas Rp150.000.000
Cr. Pendapatan Rp150.000.000
(60% x 8p250 iuta = Rpl 50 iuta)

Pencatatan di dana pembangunan:

Dr. Kas Rp100.000.000


Cr, Pendapatan 8p100.000.000
(4ooh x Rp250 iuta = Rploo iuta)

Pada tanggal 28 ianuari, diterima sumbangan asosiasi pengusaha Bogor seb€sar Rpl70 juta
untuk keperluan beasiswa. Sumbangan ini dicatat sebagai pendapatan di dana beasiswa berikut.

Dr. Kas Rp170.000.000


Cr Pendapatan Rp170.000.000

Pada tanggal l0 Februari, dibayarkan gaii staf dan karyawan sebesar Rpl2 juta. Karena
pembayaran gaji stafdan karyawan berasal dari dana operasional, maka tnnsaksi tersebut dicatat
sebagai belanja pada dana operasional berikut.

Dr. Belanja Gaji Rp12.000.000


Cr. Kas Rp12.000.000

Pada tanggal 15 Februari, dilakukan pembelian 2 unit motor dengan dana opeBsional Rp30
juta. Peristiwa inidirekam sebagai 2 keiadian,yaitukejadianpengeluarafl kas (belanja) dan kejadian
penambahan aset. Pada dasarnya, tmnsaki ini berdasarkan basis kas yang fokus pengukurannya
juga kas hanya merupakan transaksi belania. Namun, kebutuhan untuk menyajikan neraca
yang akrual m€nuntut dilakukannya pencatatan tambahan. Iadi, dengan basis kas modifikasi,
118

pembelian aset dicatat sebagai belania kendaraan sekaligus penambahaD aset- Kaiena pembeli
motor ini mengnnakan dana operasional, jurnal dibuat di pos dana operasional berikut.

Dr Belanja Kendaraan Rp30.000.000


Cr Kas 8p30.000.000

Dr Kendaraan Rp30.000.000
Cr ED D invesiasikan dalam Aset Tetap 8p30.000.000
P
p
C
Pada tanggal30 Maret, dikeluarkan keputusal pimpiran untuk mengalokasikan 25olo sal
dana operasional sebagai dana abadl (entlovnenl). Pengalokasian sebagian dana operasi
meniadi daDa abadi ini dicatat sebagai transfer antar dana. Dana operasional akan berkurang,
sebaliknya, saldo dana abadi akan bertambah.

Pencatatan di dana operasional:

Dr Transfer pada Dana Abadi 8p127.000.000


Cr Kas Rp127.000.000
(25"/a x Rp508 iuta = Bp1 27 iuta)

Pencatatan di dana abadi: P


h

Dr Kas Rp127.000.000
Cr. Transler darr Dana Tidak Terikal Rp]27 000 000

Pada tanggal 20April, diterima pembayaran SPP sebesar Rpl l5 iuta, terrnasuk di dalamnya
Rp45juta untuk dana pembangunan gedung. Dari seluruh penerimaan SPP pada tanggal tersebut,
sebanyak Rp45 juta merupakan pendapatan dana pembangunan. Sementara itu, sisanya sebesar i1

Rp70 jrta adalah dana tidakterikat sehingga dicatai sebagai pendapatan pada dana operasional. k

Pencatatan di dana operasionall

Dr Kas Rp70.000.000
Cr. Pendapatan Rp70.000.000
Teknik Akntatsi Sektot Pablik 119

Pencatatan di dana pembangunan:

Dr Kas Rp45.000.000
Cr Pendapalan Rp45.000 000

Pada tanggal 22 Nlei, dilakukan pembayaran atas pcmbelian gedung sebesar Rpl00 juta.
)
Pada basis kas modillk.rsi, pembelian aset berupagedung dicatat sebagai belanja gedung sekaligus
penambahan gedung. Penbelian gedung dilakukan dengan menggunakan dana pembangunan.

saldo Oleh karena itu, pencatatan dilakukan pada dana pembangurar berikut.

sionai
g, dan
Dr Belanla Gedung 8p100.000.000
Cr. Kas Rp100.000.000

Dr. Gedung Rp100.000.000


Cr. ED D nvestas kan dalam Aset Tetap Rp100.000 000

Pada tanggal 20 Juni. uriveNitas menerima sumbangan berupa mobil Lrperasional dari ikatan
alumni. Mobil tersebut dibcli 2 tahun sebelumnya senilai Rp150 juta dan memiliki nilai pasar
Rp100 iuta. Dengan basis kas, tidak ada pcngakuan pendapaton karena tidak ada Pcnernnaan kas
pada kasus ini, tetapi teiap dilakukal pelgakuan rtas pcnambahanaset dalam dannPembangunan
berikut.

Dr Kendaraan Rp100.000 000


Cr ED Drinvesiasikan dalam Aset Teiap Rp100.000.000

mn\"
Pada tanggal 25 luli, Uiilersitas Jaya menerima pendapatan SPP sebesar Rp250 iut SPP

itu adalah untuk periodc trnggal 29 Agustus 20Xl-30 lanuari 20X2. l)alam akuntansi berbasis
nal. kas modiikasi, penerimaan SPP untuk periode mendatang dicatat sebagai Pendapatan. Namun,
selain p€ndapatan, Lrniversitas juga hatus mencatit adanya utang karena SPP tcrsebut adalah
untLrk periode mendatang.

Dr. Kas Fp250.000.000


Rp250.000.000

D. ED Cadangan Ulang Rp250.000 000


Cr. Pendapalan diler ma d muka Rp250.000.000
Pada tanggal l0 Agustus, Universitas Iaya mendapatkan pembiayaan utang jangka pani
dari sebuah bank senilai 1,5 miliar Utmg jarlgka panjang ini tidak memiliki batasan
yang dipersyaratkan sehingga dicatat dalam dnna operisional. Seperti halnya basis kas,
ini dianggap sebagai bagian dari pendapatan sebagai konsekuensi dari fokus pengukuran
dianut. Selanjutnya, dilakukan pengakuan utang untuk mendapatkan neraca yang akrual.
F
pencatatan dengan basis kas modiijkasi untuk transaksi tersebut.

Dr Kas Rp1 500.000 000


Cr. Pendapatan Utang Rp1.500.000.000

Dr ED - Cadangan Utang Rp1.500.000.000


Cr Ulang Jangka Panjang Rp1.500.000.000

Pada 5 September 20X1, univercitas harus mengembalikan pendapatan SPP yang dircrim
sebesar Rp80.000.000. Pendapatan terseblrt telah dicirtat pnda periode sebelumnya. Transaksr
dicatat pada dana operasional berikut.

Dr. Belanja pengembalian pendapalan Rp80.000.000


8p80.000.000

j tengan posr.r asdl a'cl drn ekuila' darra


'(perlr ddhm nerd.',i rwrl 'erld lrdn.ak.i
yang terjadi pada tahun 20X1, Laporan Aktivitas dan Neraca per 31 Desember 20Xl berikut
disusun.
!.knik Akntansi Sektor Publik 121

,anjanE BASIS KAS MODIFIKASI


UNIVERSITAS JAYA KOTA IMPIAN
lunaar
LAPORAN AKTIVITAS
, utanE UNTUKTAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBEF 2OX1
n yans
leriku:
oo"?lil*' r"nlffin"n Dana Beasiswa Dana abadi
Pendapalan
Rp 470.000.000 Rp 145.000.000 Rp 170.000.000
Utang
Pendapalan Rp 1.500.000.000
Jumah pendaparan Bp 1.970.000.000 Bp 145.000.000 Rp 170.000.000 Rp

Belania
Belanja Gaji Fp 12.000.000
EelanjaKendaraan Bp 30.000.000
aebnja Gedunq Bp 100.000.000
Belanja pengemballan pend. Rp
Jumlah belanja Rp 142.000.000 Rp Rp - Rp

Transler
ksi in: TransJer ln Rp 127.000.000
Transler Oui Rp 127.000.000

Perubahan Ekultas Bp 1.701.000.000 Fp 145.000.000 Rp 170.000.000 Rp 127.000.000


Ekuitas Awal Tahun Rp 400.000.000 Bp - Rp Bp
Ekuitas Akhir Tahun 8p2.101.000.000 Rp 145.000.000 Rp 170.000.000 Fp 127.000.000

dapa:
122

BASIS KAS MODIFIKASI PER'


UNIVERSITAS JAYA KOTA IMPIAN
NERACA
3t DESEMBER 2OX1

Kas dan Setara Kas Rp 2.463.000.000


Piutang Bunga Fp 50.000.000
Rp 35.000.000
Biaya dibayar dimuka
Piulang lainlarn Rp 25 000.000
Bp 100.000.000
Tanah, bangunan, peralatan, dan kendaraan Rp 730.000.000
Bp 3.403.000.000

Kewaiiban clan Ekuilas Dana


Kewaiiban
Utang jangka pendek Rp
Pendapatan dileima dimuka yang dapal dikembaLikan Bp 250 000.000
Utang lainlain Rp
Rp

Ulang jangka panjang Rp 1.500.000.000


Rp 1.750.000.000

Ekuitas Oana
EKUITAS DANA LANCAR
Dana Operasional Rp 2.021 000.000
Dana Pembangunan Bp 145.000.000
Dana Beasiswa Rp 170.000.000
Rp 127 000 000

EKUIIAS DANA DIINVESTASIKAN


Dana Diinvesiasikan dalam Aset Lanc Non Kas Fp 210.000.000
Dana Diinveslasikan dalam Aset Tetap Fp 730.000.000
Dana Dicadangkan untuk Utang Rp (1.750.000.000)
Jumlah Ekuilas Dana Rp ] 653 000.000
Jumlah Kewaiiban dan Ekuitas oana Rp 3.403.000.000
Teknik Akunto siSektor Publik 123

PERTANYAAN
1. lelaskan pengertian dana (fard) dalam organ isasi sektor publikl Apa bedanya dengan dana di
perusahaan komersial?
2. Apa yang dimaksud dengan akuntansi anggann dan apa tujuan teknik ini?
3. felaskan keungguian dan kelemahan teknik akuntansi komitmenl
4. Organisasi sektor publik mengelompokkan sumber daya yang dimiliki menjadi dana dala.
Berdasarkan apakah pengelompokan dana tersebut? Berikan contohl
5. Neiaca organisasi sektor publik mencatat perkiraan fund balance di sisi ekuitas. Jelaskan
perbedaannya dengan akun "ekuitas pemilik' (owrer! eqritl) di n€raca perusahaan!
6. PelaksanaaD akuntansi dana sangat terkait dengan basis akuntansi yang digunakan dan
tbkus pengukuran (zeasurcnent t'ocus) y^ng diterapkan oleh organisasi yang bersangkutan.
Jelaskan maksud pernyataan ini!

Anda mungkin juga menyukai