Ayuningtyas Hertianti
s
+== g'
il}ffi!
c
,.E--*e
:: iq{.e
+ fuc =*€ *€ b# I
i7.61
rR
. FEUI
;EKT(IR PUBLIK
n Penerbit
Salemba Empat
Iil r'^
,, Publik
rti, Ita
a yang
a vang
n dan
:erima
)enar-
.t
,J
ri
. !! L {i
t:
-l i:
..:.]
I
t i/
I
I
I
f
Akuntansi Sektor P ublik
|enis-jenis Anggaran 7I
Siklus Anggaran 72
Sistematika Anggaran .. 73
F
Pertanyaan. 77
Pendekatan Tradisional. 79
Pendekatan Kinerja 82
Pendekatan Sistem Perencanaan, Program, dan Anggaran Terpadu (Planning,
Programming, and Budgeting System-PPBS).............. 86
Pendekatan Zero Based. 92
Pertanyaan 96
F
BAB 6 TEKNIK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK 97
rl
Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)................... 100
l Pertanyaan I23
i
l
EIAB 7 LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK 125
Tuiuan dan Fungsi Laporan Keuangan Sektor Publik r25
Pengguna Laporan Keuangan Sektor Publik.......... t27
Laporan Keuangan Sektor Publik di Indonesia t29
Pertanyaan r42
[-ampiran 1................... r43
Lampiran 2................... 148
'ekol*h, rumah sakit, dan puskesmas adalah contch organisasi sektor publik yang nrudah
rlrtcrnrri kcsehari.iu rn*svarlkat. 5i,'nrLru ()rganisas! terscbut nrcnl'etiiilkrn pelayanan
'-!.rliun
'L.agl rlasvaraliat, seperti pendidikan, kesehatan, dan jasa-jasa lainnya, dalam bentuk
!.ciar-anan publik sernata-mata untuh kesejahteraan {welfiire) masyarakatnya.
I)ertgan dcrrrikian, ap.Ikair rcklor puhlik itu sebcnarnya? Apa karakreristik khas
' r s.lnirtsi sck!,rt' publik? 13ag:rimana implikrsi karaktcriskrik telscbirt pada akurrtlnsi
..ktnr'pLrhlik?
Itnqertian sektor publik dapat kita ketahui rnelalui perbandingan sektor ini dengan
*kir': klrttersi.ii, Ada beberapa pcrsiimilan dan perbcdilan yallg cJapat dibandingkan antara
*<d','rrl','a. Sebeiun: mernbahas perbedaln-pcrbedaannya, kita pedu memahami trahwa
publik
lg$p.:'tti€ffiiliki irisan )-.Ins nrcnradi persamaan dengan sektor komersial.
kesa*l$an'lerssbut antara lain sebagar ber iku t.
Afu rmt:*,qi,lcleror lrr I'iii
-1. {eeiuxrr,va mrr}rpnnyai pola r:ranajrmrll }(clrar,y;*11 l-a:ri,l :;iririr 1'Gng dir:rr,liai ciari
pererlcanaan sarlliai ltr:rt$entl;Llr.rtl 11i rnatra llengqriltllrr lrl:l: :ri,:,:,<; n:r:i:j;.titri kei:utuhatr
dtiam nal rrlr.
.1. Dalirm beberapa hal, kedu*nya tiittrJlt lruehrk \:rr!!i :3u'i.1. \il"riinYt.
nrfllryu11r.'e1
penrerintrah rxer:yerJiakan alat transportrrsi prrl:lik, i*n:rnlara ;ela iLrga pil:ak srr-lsta
vang bergcr.tk ,-li ,cktor villlg \.iniir .l,rti m.'ttvc.li;k.trr :.rr.rttir ll,l'r\p,,:[;t.i t.tttiLt!]] utttLiii
masvur.tkat-
Semsntaia itu, hal-hill Llrnunl ,v;u:g rri'mir*r.l;rkrrr {.};{;r*ii*si r,rkl{}r p*irlik il*ng:1n pcr*snhann
ctri seiltor kr:inersial satarii signilikan *ri*lirh rcbiig;i b.'ri}.Ltl.
l. 'lujuan Org.rnirtsi
penciptaan keuntttugan, sedangk*n crganisiisi '-;ktitr rirl :,' rr'ii r':i.ttl tnr'lr1l1$ki1tkix1
ke sejaltte raiur mas)'arirklt melah:i peiar,anan. i)e *ga:i k.il.t ,.riil. irL:i'lsirh;l;!11 r1l'r'up.tl;,111
org;rnisasi yang dijalankan untuk ;lrrnc:lri i;ri:r af;iu proiit ilrrrlri L,;-jsi?ir'd), se,-f*nglian
orgirnisirsi seislilr pLlhlik fferupaiien *rganis;lsi ynng ilii*lii:rk;rri brl'.rrr: ri*luk rrrciriirri
lrrba ( roil-pr oli I trritt ttcd).
2. Strmber-sumber Pendarrarrr
Perusahaan komersial dieianai nl*!.ri'.ii h;rlil op*rari l'.'ruqah*an hr:rsanqklrlan. selrirr
inveslxsi dari pe*reglng s;ihan. Sefircntarr itu. sesu;rj rlcr:g;iir l$ir-lrnn1,*, orgmrlirsi
sckt,rlpublrk rtrend.irtai (rlarrd\in\lr ri.l.ik nr.luirr r ltlr.i rilrrr.]\: tL'i.rl.1r rrrcialui e.rra khu'rtr
bcn4:a sumhaug;rn alail donasi yang trersifat suh*r*i;r. L ntul, i.)rl) ilrig i:erbe*iuk
' orgrrninsi pernerinl;lhan, sullibrr peirdar:ailn cliperr.;lctr mel*lui pcnerirnaan p*.iak,
retribrisi, hibali, atau snnbangan hinnva. lli *rganisasi sekt$r pubiih iain, suurtrcr
pentiatt.i,:ii trisa berupa iuran anggota, subri.lr, at.rLr surrtbiilrgart r.llu'i (lr)11i1trrr.
3. Peratui'.tr'. :r('ru!r\iingJrl
Organisasi sel';ior publlk, klrusr.rsnvrl lemtuig;r per:*rlnt;lh. ir;lrils rrrelatr{ukan aktivitasuva
sesuai ciertg:',:r lc:-"tiurr:r 1..,,'t'itnLlrn::.til 1'ang 1,".'r'i.tl..r-i. i]t',:it'rirrLllr lndoircsi* nrrsllnr-,.r,
lf;frus:rtei.iii'.1 r.:rr .'.rrtl.':i1'r':r.,rt:iil :lij-tlr,ri.r!r L.ir-i,'i,.r.l::l;*tlatl'atr elalam UUl] lg"t5 lrntrrk
I meningk.tti,i:ii r...' r n ' r .,r, lr!'\ki'Lri,i: i,r'r'ni)ilnEunan j*mhatiln tersfllut ti{id!{
meltlbefrkiul i..ci.:::..:'-r . -..:' :'i.,t:tr-,r.: irtl'rr'r',.tt.rh vitllil bersangkuttiir.
ffisr
.;a: . ar:r,.
Bagi perusahaan komersial, mereka bisa memiliil aktivitas yang akan clilakukan atau produk
rzng akan dibuat berdasarkan pcrtirntrangan *ntung dan rngi.
kecerdasan yang mrmadai. Namun, anak tersel,rut tidak akan dapat bersekolah di
perguruan tinggi berkualitas jika perguruan tiugei tcrsebut menggutrakarr pola pikir
pasar dalam pengelolaannya. Organisas,i sektor publik memiliki peranan pentirrg karena
organisasi ini dapat mcnl'ecliakan pentliclikan ).ang terjangkau (tidak rneialui mekanisme
pasar) derlgan tidak rtllttr I lt)()iil'kctlntullg'n.
\hmtansi Sektor Publik
l' Dijalankan tidak untuk mencari keuntungan finansial, melainkan untuk mencapai
suatu
nrisi atau tujuan lertentu {clriyen by rnission}.
2. Dimilikisecara kolektif oleh publik.
3. Kepemilikan atas sumbe' daya tidak digambarkan dalan-r bentuk saham yang
dapat
diperjualbelikan.
4. Keputusan-keputusan yang terkait kebijakan maupull operasi sering kali didasarkan
pada konseusus.
l. InstansiPenrcrintah
Instansi petnerirltah merupakan bagian organisasi sektor publik yang
herbentuk instansi
pcmerintah berikul.
;. ;;;;"ouru,, termasukdi daiamnya: .
2) Iemhaga tlan badan negara seperti Kpu, KpK, dan rain rai'.
b. Penrerintah daerah, termasuk di dalanrnva:
/
1) Satuan Kerja Perangkat Daerah seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatar,
Dinls Perhubrngun, Dinas Pendopu,"'' clarr Perrgeloiaan Keurng." ;;;;";
Daerah,KarttorCatatanSipil.t1anl.rirr-llirr
Pendahuluan
S
2. Organisasi Nirlaba Milik Pemerintah
Organisasi nirlabamilik pemerintah merupakan bagian organisasi sektor publik \-ang
bentuknya bukan instansi pemerintah, tetapi dimiliki oleh pemerintah.
Contohnya:
a. perguruan tinggi BHMN,
b. rumah sakit milik pemerintah seperti RSCM, RS Daerah,
c. yayasan-yayasanmilikpemerintah.
Pada perkembangannya, sebagian organisasi dalam kelompok
ini dikategorikan dalam
kelompok yang lebih khusus, yaitu Badan Layanan Umum (BLU) dan Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD).
Sejarah juga menunjukkan bahwa praktik pencatatan telah dilakukan di zaman mesir kuno.
-\lenteri-menteri kerajaan melakukan praktik laporan bulanan terkait dengan hasil pemungutan
paiak. Saat itu, pemerintahan Mesir tersusun atas distrik-distrik. Setiap distrik diawasi oleh
gubernur yang bertugas menyimpan catatan kekayaan setiap distrik sebagai dasar pemungutan
pajak. Di
masa Babilonia, praktik pencatatan juga telah dilakukan untuk setiap kegiatan
pendapatan dan produksi.
Akuntansi Sektor Publik
Pada masa Yunani, pemerintahan yang berkuasa membagi berbagai sumber pendapatan
yang diterima secara adtl.'Phartenon', sebutan bagi organisasi kementerian yang bertugas, telah
mengembangkan berbagai metode pencatatan untuk barang-barang berharga. Di masa Roma,
praktik akuntansi untuk mendukung mekanisme pajak dilakukan oleh semua pejabat, baik
gubernuran maupun kekaisaran.
Di masa selanjutnya, di akhir abad ke-14, praktik pencatatan transaksi keuangan ditemukan
di Genoa. Temuan ini diperkirakan sebagai bukti transaksi keuangan antara pemerintah yang
berkuasa dan rakyat. Berbagai temuan akhirnya menunjukkan bahwa proses pencatatan kemudian
berkembang dalam proses perdagangan antarnegara.
Pada masa modern, akuntansi sektor publik terus berkembang sebagai sebuah alat pengawasan
dan pelaporan dalam rangka akuntabilitas publik. Teknik-teknik berkembang mengikuti
perkembangan organisasi pemerintahan, seperti adanya mazhab New Public Management yang
lebih menuntut pertanggungjawaban kinerja.
Dalam konteks Indonesia, perkembangan sektor publik tidak bisa dilepaskan dari peran
pemerintah mengingat pemerintah merupakan entitas sektor publik yang paling besar dan
dominan di negara ini.
Dari aspek pencatatan, pemerintah Indonesia sebenarnya telah melakukan pencatatan atas
keuangan negara mengikuti tata cara yang dikenalkan oleh Pemerintah Hindia Belanda. Namun,
teknik yang digunakan masih mengacu pada sistem kameral yang berorientasi pada pengendalian
kas belaka. Sistem pengendalian juga tidak berkembang sehingga tidak tercipta akuntabilitas yang
baik. Reformasi keuangan negara, yang ditandai dengan lahirnya Undang-UndanglT tahun 2003
tentang Keuangan Negara,lebih cepat mendorong perkembangan akuntansi sektor publik, tidak
hanya pada pengembangan standar akuntansi yang lebih baku, tetapi juga pada pengembangan
teknik dan sistem yang lebih andal.
PERTANYAAN
l. Apakah yang dimaksud dengan organisasi sektor publik?
2. Sebutkan perbedaan antara organisasi sektor publik dengan sektor komersial!
3. Sebutkan karakteristik utama organisasi sektor publik!
4. Mengapa keberadaan organisasi sektor publik menjadi cukup penting bagi masyarakat?
ue8ue,
{?pl}'
e00z u
8uel. sr
uuIFPr
'untue.
sele ur
ueue,{t
qelurJ.
eJef,es
ue)IUru
u?p Je
uerad
Bue,l p
pn113u
U€SB-1vlE
uerpnul
8uel. qr
ue{nIu:
lrul uueleduJad
qDlreuag .;]lps l{lqal IPE(uau e(raul1 uernln8uad ualqeqaduaru >1rqnd roDlas rsesruuS;o
tuBIEp ledal Eued Iseq uerDln8uad ueepepa4 uelSuepas (qepnu qrqal efrauu ue.rnln8uad
{leq '1r
ue4tpefuaur eqel 'uqul IJE]ueuI Sued tsestueS.ro r8eg,, irut lnlrraq uue1e,(urad qepalrsn>lsrq 'g 'eluou r
4 r!4ErEilrf-aa
^./bPWp F * s 4@fgce8 flrffi{EA
WFd*F e-rt,
6C i1%& roS&{
F 9A\tln /%Y4&tr&&m
6 \ li&\P) r;e M m*
t 1+ SffAlry'ffim
b.F@!d&"g S{ {F"d
hdL,i E 1#{ I
il
,1
I
.1 1 ra . ,1.-...- _-
!tX.,Xl.ll,,{t{l*iilillj tt; i; i .. I l.ti.:j f 1 ii ;l il ;:i t j Jt. t"f ii_iiti;l !;1 t1
1.1
.l h,rd xi sP*r.r |xUt&
t€nlans hal i!1i terdairat dxl^i\ Pen)1tadn Stundn! t\k nfdnt A,:rarrr.grrn (PSAK) Nomrx I
prr:tgraf 9 dnn ll) vnrq nenrrrt.rk.rn bahrva lapor:n keuLLngrlr i.llrg Llilru.rt berd.rsarkar standar
akuntitnsi tetrl, bisa merrrcnuhi lebutuhrn sennltl pcngsrrrra \.rrrg mci\\rli invcsto sekirang,
irN'eskrr poleir\inl. ki'vnsan, |rmberi prnjantflr, pem.u'k krc.lnor lalnllvr, penicrintah d r
lcmbagr lernbagan,va, sertir lnxsvJlakal. l)ABU frcnting kxrenr jih l)ABLr iidak ;r.lc. makc $uatu
entitas hrrus ll]embu.:t hpot;n k,:uang.rn .ialan b$lak tbrn1at krrena banrakrva pihak yang
berkeprntjngllr.
llalam lorrtcks larrr, P,\BL vrng ttlah J:wujudkart clalan bcntLrl slindif rkan tuembantu
parir rkuntro dal:rm meuerapkln frirsif frirlif yxlg koosrstef pada entiias lirng berbe'.ia.
PABL nr.rupakan \ill]ld.]l \arg h.rms diikutr Ji nrrna tof prolrsr akuntrn beradn, kecuirli jika
k,:ad,ran mrnrhenarken .rdan_!.r pcngectrnli|ln t.rh.rdaf st.rndar ) l{r ad,r. Iika n:ru.lemer suatu
perusrhran rt.,u i'r'g.D,sirsi nle,irsi bah\r ke.daan !drS dihidapi tidik mernulgkinkan ad.rll1.a
keln.rlnn terhnd:p iti &rr fallg adrL, nraka pe'ngecuali.rn iiop;rt .1ihkrlli.rr. lelrru \njr Jiscftai
dcngan pcngurgLapan larrg menratlai.
Ia]'asin mcrup.rkltn slhh satu bentuk badan bukLrm rang keberadrannvr lelahlam:l berketnhang
di Indon€si.r. Yavasrn adalah badan hukunr v.tng terdiri at:rs kLkavairn yang dipisaikdn dan
dFcruntukk,rr unluk nrcncapiti tr.riuan lertenlu di bidane sosial, keagarDaan, ditn kem.rnu\iaan
I
)'ang I idak nrc rr lpuntii rllggola.
I
l:lvasa (hpat nrelukukan kegiata| usaha untuk r cncapai rnakud llan tujulrrnva dengan
I
mendirikan brdan ur:rha d:rlAtau ikllt serta dnlam su.rtu badan usah.r dengan pers).araran
perslaratrn lerteniu.
1)cDgan k.gintirn \.rynsnn ranS lerkait dengan kesejrhterarn sosial m.rs|]r.rk.rt luas, regulasi
rang dolail dibutuhk.,n Lrntuk nrengahrr pel;rks:rnarn vrvasan. Scbelurrnra. t,.r(liri,rn yayasan
!
td.rrya 2. Irla cara Prlldiriru Yayastln sejak peogaiuall Plndiri.rrt, penrl)udlan akltr, sanrPri dcngrn
lserr.ri pcrnroironaD pengesahar)rya ke Menleri l{chakirrran drn Hak Asasi Minlrsia isekarang
be|nalra It'rrtcri HukuD d.rr Hak Asitsi ]tanusia).
3. perubihar Arrgg.rran Dnsar Yayn$n.
l'trtit cara
llukin .1. K$a'.rjibao l)crgumulnrn rkta pelrdirran v:rvlsirn dalarn Tarrbnhal tserita h'egara
ler\ial
R!pubiik I ndonesiir.
publik
:. Kckav.un va,vtls.rr.
6. Or g.u) \?\'is.rrr yang trydjri it.r\ penrbinn, pengLrrus, dan pcngawns.
;. l.rpuri trhlrn.ln raDg hJru! disrnri.iikan.
8. 'lrtir carr pcr)reriksa.ro drn pe[rbub.tran I'avasrn.
i\ i,,g
prrlu Lndrng'L'ndang i'ri diperbarui dalanr bcberapa aspek dengan L;ndang'Undang N-onror 18
lisrsi 'lahun 2{i04 tcnt.ng Pcrubahan atls Lindang-(,irclarg Nor or 16 Ttrhun 2001 tcr(ang ya}'asln.
larl.
Berikut beberapr hal yanA diubiL pad.r LILJ 28/2001.
)
R.tritr dnn Stu aat dl SektDr Publik
13
)erikan
Undang-Undang 3t/2002 kembali diperbarui pada tahun 2008 nelalui Unclang Undang
rA. UU
Nomor 2 Tahun 2008 rentang Parrai Politik. Secara urnum, UU 2/2008 ini bersih! neleDgkapi
e iliki
dan menycmpurnakan UU 3l/2002, nlisaln}? memberikan pcngerrian partai politik yang lebih
rm iain
lengkap. Ivlenurut UU 2/2008, parrai polirik adalah organisasi yanSbersiiat nasional dan dibenruk
oleh sekelompok WNI secara sukarela aias dasar kesamaan kehendak dan .ita-cita uniuk
memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, misyarakat, bangsa, dan ncgara,
rukum, serta memelihara keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan IIIID I945
Undang Undang 2/2008 ini juga memberikan tara cara yang lebih rerpednci unruk proses
plikatif
pembentukan partai politik serta mengenai keuangan partai politik. UU 3t/2002 belon nremiliki
enai:
keteniuan mengenai ke$'ajiban partai politik untuk menyusun laporan perlanggungjawaban
keuangan, sedangkan UU 2/2008 nlengatur bahwa rekening kas umum partai politik din
ke ?jiban pengurus di setiap tingkaian organisasi untuk menyusun laporan pcrtanggungiarvaban
penerimaan dan pcngeluaran keuangan setelah tahun anggarar berakhir dan bersifar rerbuka
untuk diketahui nasyarakat. Hal ini sejalan dengan semakin tingginF tuntutan akuniabiliras dan
transparansi keuangan partai politik dari mas,varakat-
Regulasi tentang Badan Hukum Milik Negara dan Badan Hukum Pendidikan
Badan Hukum Milik Negara (BHMN) adalah salah satu bentukbadan hukum di Indonesia 1.rng
a$'aln)'a dibentuk untuk mcngakomodasi kebutuhan khusus dalam rangka "privatisasi ' lcmbaga
pendidikan yang memiliki karakteristik tersendiri, khususnya sifat non-profit meski benratus
I pesat
sebagal badan usaha.
lah er::
leagan Peretapan sebuah uni\-ersitirs menjadi berstatus BHMN ditetapkar melalui Peraturan
Pemerintah. Universitas yang pertama kali ditetapkan berstatus DHMN oleh pemerintah adalah
Tahurr empat universitas regeri di tahun 2000.
l Universitas Indonesia (UI) di Iakarta melalui Peraturan Pemerintah Nonor 152 Tahun
politilq 2000 tentary Penetapan Universitas Indonesia sebagai Badan Hukum MiiikNegara.
:. Universitas Gaiah Mada (UGM) di Yog,vakarta melaiui Peraturan Pemerintah Nomor
153 Tahun 2000 tentang Penehpan Uni\-ersitas Cajah Mada sebagai Badan Hukum Milik
Negara.
3. Institut Pertanian Bogor (lPB) melalui Peraturan Penerintah Nomor 154 Tahun 2000
tentang Penetapnn Univenitas Indonesia sebagai Badan Hukum trIi]ik Neeara.
la ALutaBi S&d httbk I
4- lnstitut Teknologi Badung (ITB) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 155 Tahun
2000 tentang Penetapan Institut Teknologi Bandung sebagai Badan Hukum Mil_k
Negara.
Universitas yang berstatus BHMN memiliki beberapa ciri yang membedakannya dengan
status universitas lain. Ciri-ciri BHMN adalah sebagai berikut.
1. Memiliki Majelis Wali Amanat (MWA)
Majelis Wali Amanat adalah organ universitasyang berfungsi mewakili pemerintah dan
masyarakat. MWA memiliki kewenangan yangbesardan meniadi lembaganormetifyang
sangat menentukan, termasuk mengangkat dan memberhentikan pimpinan, melakukan
penilaian kinerja pimpinan, serta memberikan masukaD dan pendapat kepada menteri
tentang pengelolaan universitas. MWA merupakan unsur terpentingyang membedakan
BHMN dengan yenis unrversitas Iain.
2. Memilih Senrt Akrdemik (SA)
Senat Akademil adalah organ universitas yang terdiri atas perwakilan tiap-tiap fakultas
dan memiliki tanggungjawab yang lebih terfokus pada aspek akademik.
3. Memiliki Otonomi manajemen dana dan akadernik
BHMN memiliki otonomi dalam mengelola kekayaan atau sumber dananya dengan
tetap memperhatikan prinsip elisiensi dan akuntabilitas. Hal ini tentu berbeda dengan
univ€rsitas negeri yangpengelolaan dananya diatur secara terpusat.
Pada akhir tahun 2008, terdapat perkembangan baru pada dunia pendidikan tinggi di
IndoDesia dengan disahkannya undang-undang tenrang Badan Hukum Pendidikan (BHp).
mor 30
5. Peniaminan mutu, artinya kegiatan sisremis dalam memberikan layanan pendidikan
formal yang memenuhi atau melampaui StandarNasional Pendidikan dan meningkatkan
o Milik
mutu pelayanan pendidikan secara berkesinambungan.
6. Layanan prima, artinya orientasi dan komitmen untukmemberikan layaDan pendidikan
formalyang terbaik bagipeserta didik pada khususnya dan pemangku kepenringan pada
dengan
umumnya.
7. Akses yang berkeadilan, artinya memberikan pelayanan peDdidikan kepada calon
peserta didik tanpa memandang latar belakang, agama, ras, etnis, gender status sosial,
tah dan serta kenampuan ekonomi.
tifyang 8. K€b€ragaman, artinya kepekaan dan sikap akomodatif terhadap berbagai perbedaar
akukan pemangku kepentingan yang bersumber dari kehasan agama, ras, etnis, dan budaya
nenteri masing-masing.
edakan 9. Keberlaniutan, artinya kemampuan urtuk memberikan layanan pendidikar fonnal
kepada peserta didik secara terus'menerus.
10. Partisipasi aras tanggung jawab negara, artinya keterlibatan pemangku kepentingan
akultas dalam penyelenggaraan pendidikan formal untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Berdasarkan amanat pasai 65,66, dan 67 UU BHg diatur beberapa mekanisme perubahan
lengan universitas menjadi BHP sebagai berikut.
Jengan
L Untuk Peiguruan Tinggi yang:
a. didirikan oleh Pe erintah, harus berubah menjadi BI{PP (Badan Hukum Milik
Peme ntah) dalam waktu 4 tahun (selambatlambatnya tanggal 16lanuari 2013)
)ggi di
b. berbentuk BHMN, harus berubah menjadi BHPP dalam wakru 3 tahun
(selambat lambatnya ianggal 16 lanuari 2012).
trrinsip 2. Untuk Perguruan Tinggi,vang berada dalam naungan Yayasan, Perkumpulan, maupun
badan lainnya akan berubah menjadi BHP Penl,elenggara dan harus diubah 'lhta
Kelolanya dalan waktu 6 tahun (selnmbat lambatnya tanggal l6 Jnnuari 2015).
Ak rtr1:i\.kr.t Prhl'k
Badan Layanan Umum (BLU) adalah instansi di lingkungan pemerintah,vang dibentuk untuk
memberikrn pelayanan kepada masyarakat berupa pen,vediaan bnranli dan/atau iasa yang dijual
tanpa mengutanakan mencari keunorngan. Dalam melakukan kegiatannya. llLU didasarkan
pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
Yang dapat menjadi BLU adalah satuan kerja pemerintah operasional vang melavani publik,
seperti la,vanan kesehatan, pendidikan, pelgelolaan karasan, pengelolaan dana bergulir untuk
usaha kecil dan menengah, lisensi, dan lain lain. Kriteria yaig lebih lengkap bagi suatu satuan
kerja untuk dapat menjadi BLU adalah:
Dalam tataran pengatur regulasi, BLU diatur oleh Direktorat Pembinaan Penlielolaan
Keuangan BLU vang ada di ba\'r'ah Direktorat lenderal Perbrndaharairn vang ada di Deparrcmcn
Keuangan.
Wacana tenrang BLU dalam regulasi di level undang uldangdisebut dalam Undang Undang
Nonlor I 'Ihhun 2004 ientang Perbendaharaan Negara. Level regulasi di bawahnr-a yang secara
kiNus menjelaskan tentang Bl.U adalah Peraruran Penerintah Nomor 23 Tahun 2005 rentarS
Pengelolaan Keungan Badan Layanan Umun.
Selama ini, peiaksanaan pengelolaan keuangan negara masih digunakan ketentuan perundang-
undangan yang disusun pada masa pemerintahan kolonial Hiidia Belanda yang berlaku
berdasarkan Aturan Perallhan Undang-Undang Dasar 1945, vaitu Ind;s.rc Comltabiliteitsvet
yang lebih dikenal dengan nama ICW Stbl. Selanjutnya, 1925 No. 1.18 diubab dan diundangkan
dengan I-embaran Negcra 1954 Nomor 6, 1955 Nomor 19. dar rerakhir Urdrng Undang Nomor
,rtl,1.tlt \und &'c^h\ Prbhk 17 I
9 Tahun I 968 )-ang ditetapkan petama kali pada Tahun I 86,1 dan mulai berlaku pada Tahun I r 6 -
Indische Bedrijrcnaet (IBW) Stbl. 1927 No. 4t9 jo. Stbl. 1936 Nomor 445 dan Regler?dn. 1.(.,
k urtuk
het A.ltninistratief Beheer (RAB) Stbl. t933 Nonor 38t. Semertara itu, pelaksanaan pemeriksaan
Lg dijnal
pertanggungjawaban keuangan negara menggunakan Insttuctie en .tedere bepalingen wor Lle
Algemeen. Rekenkamet (1AR) Stbl. 1933 Nomor 320-
publik, UU 1; Tahlrn 2003 adalah tonggak sejarah penting yang mengawali refornasi kel,rngdn
neSara kita menuju pengclolaan keuangan yangefisien dan modern. Berikutbeberapa hal perlting
r untuk
yang diatur dalam undaig undang ini.
l. Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Negara
Presiden selaku Kepala Pemeriltahan memegang kekuasaan pengelolaai keuangan
negara sebagai baginn dari kekuasaan pemerintahan. Kekuasaan tersebut:
a. dikuasakan kepada Men teri Keuangan, selaku pengetola fiskal dan Wakilpemerintah
dalam kepemilikan kekayaan negara yaDg dipisahkanj
b dikuasakan kepada menteri/prmpinan lembaga selaku pengguia Anggaran/
Pengguna Barang kementeian negara/tembaga yang dipimpinnyai
hendak
c. diserabkan kepada gubernur/bupati/rmlikora selaku kepala pemerintahar daerah
untuk mengelola keuangan daerah dan me$akili penerintah daerah dalaDr
kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan;
d. tidak rermasuk keh,enaigan di
bidang moneter yang antara lain meliputi
sibilitas
mcngeluarkan dan mengedarkan uarrg yang diatur dengan uldang undang.
ktivitas,
2. Pcnpsunan dnn Penetapan APBN
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mcrupakan wujud pengelolaan
lelolaan keuangan negara yang ditetapkan tiap tahun dengan undang undang- APBN harus
sesuai dcngan kebutuhan penvelengguaan pemerintahan regara dan kemanpuan
dalam meDghimpun pendapatan negara. Jadi, hal penting yanS dtekankan daiam UU
ini penyusunnn RAPBN harus berpedoman keta Pemerintah dalam
kepada rencana
Jndang
rangka mewujudkan tercapainya tujuan bern€gara. Dalam hal alggaran diperkimkan
defisit, ditetapkan sunber-sumber pembiayaan untuk menutup delisir rersebut dalanr
tentang
UU tentang APBN. Dalam ha1 anggaran diperkirakan surplus, Pemerintah Pusat dapar
mengajukan rencana penggunaan surplus anggaran kepada Dewan Perviakilan Rakvat.
Undarg undang ini juga nenjabarkan tahapan perting dalam penyusunan APBN
yang diawali dengan penyampaian pokok pokokkebijrkan fiskal dan kerangka ekononi
makro tahun anggaran berikutnya kepada DPR, selambatlambatnya pertengahan
buian Mei iahun berlalan. Kemudian, dilaiutkan dergan pembahasan RUU rentang
ndang
APBN, disertai nota keuangnn dan dokumen dokumen pendukungnya kepada Dewan
berlaku
l'jeiwakilan Rab'at pada bulan Agusrus. Pengambilan keputusal oleh DpR mengenar
RUU tentang APBN dilakukan selambat lambatnya 2 (dua) bulan sebelum tahun
angkan
anggaran yang bersallgkutan dilaksanakan.
3. Penlusunan dan Penetapan APBI)
Seperti halnya APBN, undang-undang ini juga menjabarkan tahapan penting dalam
penyusunan APBD yang diawali dengan penyampaian kebiakan umum APBD (KUA)
sebagai landasan pen''usunan RAPBD kepada DPRD, selambat lambatnya pertengahar
Iuni tahun berjalan. Berdasarkan kebijakan umum APBD yang telah disepakati dengan
DPRD, Pemerintah Daerah bersama DPRD membahas prioritas dan plafon anggaran
sementara untuk dijadikan acuan bagi setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Pembahasan Rancangan Peraturdn Daerah (Raperda) tentang APBD beserta
dokumen-dokunren pendukungnya harus sudah dilakukan pada minggu pertama
bulan Oktober P€ngambilan keputusan oleh DPRD mengenai Raperda tentang APBD
dilakukan selarnbat lambatnya satu bulan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan
dilaksanakan. APBD yang disetuiui oleh DPRD terperinci sampaidengan unitorganisas!
fungsi,program, kegiatan, dan jenis belanja. Apabila DPRD tidak menyetujui Rancangan
Peraturan Daerah, Pemerintah Daerah dapat melaksanakan pengeluaran setinggr
tingginya untukmembiayai keperluan setiap bulan sebesar angkaAPIID tahun anggaran
sebelumnya.
4. Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Bank Sentral, Pemerintah Daerah.
serta Pemerintah/Lembaga Asing
a. Pemerintah Pusatdan bank sentral berkoordinasi dalam penetapan dan pelaksanaan
kebijakan fiskal dan moneter.
b. Pemerintah Pusat mengalokasikan dana perimbangan kepada Pcmerintah Daerah
berdasarkan undang-undang perimbangan keuangan pusat dan daerah. Pemerilltah
Pusat dapat memberikan piniaman dan/atau hibah kepada Pemerintah Daerah
atau sebaliknya. Pemberian pinjaman dan/arau hibah tersebut dilakukan setclah
mendapat persetuiuan DPR.
5. Hubungan Keuangan antara Pcmerintah dan Perusahaan Negara, Perusahaan Daerah,
Perusahaan Swasta, serta Badan Pengelola Dana Masyarakat
a. Pemerintah dapat memberikan piDjaman/hibah/penyertaan modal kepada dan
menerima pinjaman/hibah dari perusahaan negara/daerah. Pemberian pinjaman/
hibah/peryertaan modal dan penerimaan pinjaman/hibah ters€but rerlebih dahulu
ditetapkan dalam APBN/APBD.
b. Menteri Keuangan melakukan pembinaan dan pengawasan kepada perusahaan
negara.
c. Gubernur/bupati/walikota melakukan pembinaan dan pengawasan kepada
perusahaan daerah.
d. PemeriDtah Pusat dapat melakukan penjualan dan/atau privatisasi perusahaan
negara setelah mendapat persetujuan DPR.
e. Pemerintah Daemh dapat melakukan penjualan dan/atau privatisasi perusahaan
daerah setelah mendapat persetujuan DPRD.
tor publik Regulas dah Staflddt di Scktor Publik 't9
Pertama
g APBD
Undang-Undang Nomor I Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
ngkutan
Penyelenggaraan pemerintahan negara untuk mewujudkan tujuan bernegara menimbulkan hak
Sanisasi,
ncanSan dan kewajiban negara yang perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan negara.
letinggl- Pengelolaan keuangan negara sebagaimand dimaksud dalam UUD 1945 perlu dilaksanakan
Lnggaran secara profesional, terbuka, dan bertanggung iawab untuk sebesar'besarnF kemakmuran rakyat
yang diwujudkan dalam APBN dan APBD. Sebelum ada UU tentang Perbendaharaa'r Negara,
Daerah, kaidah kaidah hukum administrasi keuangan negara masih didas.rkan pada ketentuan dalam
UU Perbendaharaan Indonesia/lndische Comptabiliteitswet (lcw) Staatsblad Tahun 1925
.ksanaan Nomor 448 sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan UU Nomor 9 Tahun 1968
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 53, lhmbahan Lembaran Negara
Daerah Nomor 2860). UU Perbendaharaan Indonesia tersebut tidak dapat Iagi memenuhi kebutuhan
nerintah pengelolaan keuangan negara yang sesuai dengan tuntutan perkembangan demokrasi, ekonomi,
r setelah k€tentuan di bidang perbendaharaan negara, sesuai dengan tuntutan perkembangan demokasi,
ekonomi, dan teknologi modern.
Daerah, Perbendaharaan Negara dalam UU ini adalah pengelolaan dan Pertanggungiawaban
keuangan negara, termasuk inv€stasi dan kekayaan yang dipisahkan yang ditetaPkan dalam APBN
rda dan dan APBD. Sesuai dengan pengertian tersebut, UU Nomor I Tahun 2004 ini mengatur:
r dahulu
l. ruang lingkup dan asas umum perbendaharaan negara,
2. k€wenangan pejabat perbendaharaan negara,
usahaan
3. pelaksanaan pendapatan dan belanja negara/daerah,
4. pengelolaanuangnegara/daerah,
kepada
5. pengelolaan piutang dan utang negara/daerah,
6. peng€lolaan investasi dan barant milik negara/daerah,
7. penatausahaan dan pertanggungiawaban APBN/APBD,
8. pengendalianinternpemerintah,
9. penyelesaiankerugiannegara/daerah,
10. pengelolaan keuangan badan layanan umum.
20
Sr'1.rin menjadi landasnrr hukum dalirm pelaksanian rel;rmasi pengek)lcan keuangan nega
padi tingkit penrerintahin pus.t, undang undang ini tu{ir bertungsi lLntuk memperkok
landasan pclaksanaan desentralisasi dan oionomi daerah dalam kerrnska \cgara Kcsatrt
Republik Indonesia (NKRI).
Dalam rangka meningkatkan pelalanan kepada nasvarakat, dapat dibcntuk LladaD Layai
Umum yaog bertugas nremberikan pclayanan kepida masvarakat berupa penyediaa bart
dan/atau jasa yang drperlukan dalam rangka nremajuk.rn kesgahteraan unrum dan mencerda{
kehidupan bangsa. Kekayaan Radan l.ayanaD Umuor merupakan kekay an ncgcra yang t{
dipisahkan serta dikelola dan dimanl:atkan sepenuhnva untuk menvclcnggarakan kegit
BadrD Laynnan Umunr yang bersangkulan. Bcrken.tin dengan itu, rencanc kerjn dan anggi
sertir laporan keuangan dan kincrja Brdrn Lar-.rnan Umum tiisusun rlan disajik,rrr sebagai baj
vang tidak terpisahk.rn tlari rencana kerja.jan anggarar serta laporan k.uongon k ur.ntJ
n.garr'lernhrga'pcrnenrt.rh darr;h.
Pencriksaan adalirh proscs identiiikasi m.rsirlah, analisis, dan evaluasi vang dilakukan sot
indepcnden, objcktif, dan profesionalberdas.rrkan standar pc Ineriks:ran untuk )cnilaikebenJ
keccrrratirn, kredibilitirs, dan keandalan inti)rnlasi nrcngen.ri pengelolaan dan r.rnggung taf
keuangan negara. I
Pemeriksaan keuangan negara nreliputi pemeriksaal rt.rs pcngeloiian k"*"g*
"{
dal pemcriksJrn .rtas langgung janab keuangal ncgara. lladl Penrenksa Keuangan (d
melirksanakrr l.€nreriksaan atas pengelola.rn rlnn t.rrggLrng .$rb kcIang.rn negara. Penrerr(
..a. .r1 dnh Stdh.ldf di Sektor Ptblik 21
n negaia pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara )'ang dilakukan oleh BPK meliputr seLurL:r
,erkokoh unsur keuangan negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal2 Undang Urdang Nomor t7 Tahun
{esatuan 1003 teDtang Keuangan Negara. Pemeiiksaan dilaksanakan oleh akuntan publik berdasdrkan
keteniuan undang'undang, laporan hasil pemeriksaan rersebur wajib disampaikan kepada tspK
dan dipublikasikan.
(an pula
:euangan Perncriksaan terdiri atas pemeriksaan keuangan, vaitu pemeriksaar atas laporan kcunngirii
meliputi pemeriksaan kinerja (pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara yang terdiri atas
lpangan, pemeriksaan aspekekonomidan eiisiensi serta pemeriksaan aspek efekdvitat, dan pemeriksaan
rganggur dengan tuiuan tertentu. Ketiga jenis pemeriksaan tersebut dilaksannkan berdasarkan standar
)eraPkan pemeril$aan yang disusun oleh BPK setelah berkonsultasi dengan Pemerintah.
ria usnha
lgelolaan
Pelalaanaan Pemeriksaan
kikatnya,
luk pada Penentuan objek pemeriksaan, perencanaan dan pelaksanaan pemeriksaan, penentuan waktu dan
metode pemeriksaan, serta pen)'usunan dan penyajian laporaD pemeriksaan dilakukan secara
bebas dan mandiri oleh IllrK. Dalan nrerencrnakan tugas pemeriksaan, BPK memperhxtiku
permintaan, saran, dan pendapat lembaga perwakilan. Untuk melaksanakan hal iru, BpK arau
Iembaga perwakilan dapat mengadakan pertemuan konsuttasi.
Layanan Dalam metencanakan tugas p€meriksaan, BPK dapat mempertimbargkaD informasi dari
n barang pemerintah, bank sentral, dan masyarakat. Dalam menyelenggarakan pemeriksaan pengelolaan
erdaskan dan tanggung jawab keuangan negara, BPK dapat memanfaatkan hasil pemeriksaan aparar
tng tidak pengawasan intern pemerintah. Oleh karena itu. laporan hasil pemeriksaan inten pemcrintrh
kegiatan $,ajib disampaikan kepada BPK.
anggaran
Dalam ringka pemeriksaan keuangan dan/atau kinerja, pem€riksa melakukan pengulian
tai bagian
dan penilaian atas pelaksanaan sistern pengendalian intern pemerintah. Pemeriksa dapat
melaksanakan pemeriksaan in'estigatjf guna mengungkap adanya indikasi kerugian negara/
daerah dan/atau unsur pidana. Apabila dalam pemeriksaan ditemukan unsur pidana, BPK segera
melaporkan hal tersebut kePada instansi ynng ber$'enang sesuai dengan ketentuan peraturan
ggung perundcllg undangan.
Pemeriksa menyusun laporan hasil pemeriksaan setelah perneriksacn selesai dilakukan. jika
rng jal,lab
diperlukan, pemeriksa dapat menyusun laporan interim pemeriksaan.
In Iegara
l. Laporan hasilpeme ksaan atas lirporan keuangan pemerintah nemuat opini.
ar (BPK)
2. Laporar hasil pemeriksaan atas kinerja memuat temuan, kesimpulan, dan rekomendasi.
3. Laporan hasil pemeriksaan dengan tujuan tertentu memuat kesimpulan.
Laporan hasil pemeriksaan atas laporan keualgan pemeriotah pusat disampaikan oleh
kepada DPR dan DPq selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah menerima laporan
dali pemerintah pusat. Laporan hasil pemeriksaan atas lapolan keuangan peme ntal
disampaikan oleh BPK kepada DPRD selambat-lambatnF Z (dua) bulan setelah
laporan keuadgan dari p€merintah daerah. Laporan tersebut disampaikan pula kepada
gubernur/bupati/*dikota sesuai dengan kewenangannya.
teh BPK Pemberian otonomi luas kepada daerah diarahkan untuk mempercepat terwuiudfiF
(€uangan kes€jahteraan masyarakat mela.lui peningkatan pelayanan, pemberdalaan, dan peian serta
h daerah masyarakat. Di samping itu, melalui otonomi luas, daerah diharapkan mampu meningkatkan
renerima daya saing dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan
lresiden/ kekhususan, serta potensi dan keanekaragaman daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
i dengan Selama tiga tahun pelaksanaan otonomi daeiah, kemudian, pemerintah menyadari masih
da DPR/ terdapat banyak aspek yang menjadi kelemahan sekallgus celah dalam peraturan petundangan
mpaikan yang sering menimbulkan kerancuan. Selain itu, disadari pula bahwa isi Undang-Undang Nomor
22 Tahun 1999 sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangal keadaan, ketatanegaraan, dan
elambat tuntutan penyelenggaran otonomi daerah yang lebih efisien. Dengan demikian, dikeluarkanlah
tersebut undang-undang pengganti berikut.
3 (tig!) l Undang'Urdang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintal Daerah, dan
ang telah 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang PedmbangaD Keuangan antata pusat
dan Daerah.
. Pejabat
rmendasi
elambat-
Lemantau
bnbangan undang-undang otonomi daerah
rwfilan
an dapat
ti bidang
)K
rN
afur
adi,
@wffi
,a
24 Akt h"\i SPkt.. P hlik '.r-n
Perubahan undang-undang tentang Pemerirtah Daerah ini merupakan salah satu hal
signifikan yang berperan penting dalal11 perkembangan pelaksanaan otonomi daerah. Perubahan
itu sendiri dilandasi oleh beberapa hal berikut.
Selain itu, otonomi dikembangkan sejalan dengan prinsip otonomi yang nyata dan
bertanggung jawab. Otonomi nyata dibangnn atas kehendak untuk menangani urusan
pemerintahan berdasarkan tugas, $'ewenang, dan kewajiban yang sen)'atanya telah ada dan
berpotensi tumbuh, hidup dan berkembang sesuai dengan potensi daerah yang khas. Dengan
demikian, isi dan ienis otonomi bagi setiap daerah tidak selalu sama satu sama lain. Otonomi
yang bertaigguug jawab dimaksudkan sebagai otonomi yang dalam penyelenggaraannya benar-
benar sejalan dengan maksud dan tujuan pemberian otonomi ]'ang pada dasarnya bertujuan
mernberdayakan claerah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakYat.
kto. pubtik rt!,la' dan Sta ddt di Sektar Publik 25
Secara keseluruhan, UU 3212004 mengatur pokok pokok tcntang: (a) pembentukan . .::-
Leuangan dan kawasan khusus, (b) pembagian urusar pemcrintahan, (c) pemc(intahan daerah. d
perangkat dacrah, (e) keuangan daerah, (f) peraturdn daerah dan peraturan kepala daer:rh, LS
kepcga$'aian daerah, (h) pembinaan dan peigawasan, serta (i) desa. Terkait keuangan daerah, UL
satu hal
ini menggariskan prinsip bahwa "uang mengikuti fungsi'l pcnyelenggaram fungsi pemeriotahor
:rubahan
daerah diikuti dengan pembeiian sumber sumber peneri maan yang cukup kepada daerah, mengacu
pada UDdang-Undang tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah pusat dan pernerintahan
itas dan Daerah, di mara besarnya disesuaikan dan diselaraskan dengan pembagim kewcnangan antara
pemeriDtah dan daerah. Dengan demikian, senua sulrtrer keuangal
,vang melekrt pada setiap
urusan pemerintah yang diserahkan kepada daerah menjadi sumber keuangan daerah.
perlun)'a
Dari implikasi ketentuan di atas, daerah berhak mendapatkan sunber keuangan yang antara
lambilan
lailr berupa: kepastian tersedianya pendanaan dari pemerintah sesuai dengan urusan pemerjntah
yang diserahkanj kewenangal memungut dan mendayagulakan pajak dan rerribusi daerah
serta hak mendapatkan bagi hasil dari sumber-sumber daya nasional yang berada di daerah dan
dana pe(imbangar lainnya; hak mengclola kekayaan daerah dan mendapatkan sulllber-sunber
7 Tahun
pendapatan laln vang sah serta sumber sumber pcmbiayaan.
Iaharaan
€uanSan Dalam kolteks pertanggungjawaban dan akunt abilitas keuangan, UU 32/200,1scjalan deng:rn
anSunan UU l712003. Dalam Undalg-Undang tentang Keuangan Negara, terdapat pcnegasaD di bidtrng
pcngelolaan keuangan, 1-aitu kekuasaan pengclolaan keuangan negara adalah sebagai bagian dari
kekuasaan pemerintahan; dan sebagian kekuasaan pengeloliran keualgan llegara dari presidel
diserahkan kepada gubernur/bupati/walikota selaku kepala pemerirrah dacrah untuk mengelola
keuangan daerah dan mervakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang
terhadap dipisahkan. Keterltuanini berimplikasi pada pengaturan pengelolaar keuangan daerah, rAitLr
linisikan gubernur/bupati/walikota bertanggung jawab atas pengelotaan keuangan daerah sebagai
bagian dari kekuasaan pemerintnhan daerah. Dengan demikian, pengaturan pengclolaan dan
r negeri, pertaDggungjawaban keuangan daerah mclckat dan menyatu dengan peogaturan pemerinrahan
nemiliki daerah, yaitu dalam Undang-Undang mengenai Pemerintahan Dterah.
)gkatkan
rgkatkan
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusal dan Pernerintahan Daerah
Dana perimb.ingan rnerupakan pendanaan daerah yang bersumber dari APBN yang terdir
(DAK)' Selail
atas dana bagi hasil (DBH), dal1a alokasi umum (DAU), dan dana alokasi khusus
juS
ilimaksudkan untuk membantu daerah dalam n endanai ke lvenangannva, dinapernnbangan
bert[iuan mengurangi ketimpangan sumber Perclanaan Pemerintahan antara pusat dan daeral
serta untuk mengurangi kesenjargan penda[aan pemerintahan antardaerah Ketiga komponel
alnna perimbangan ini merupakan sistem transfer dana diri Pemerjntah sertd
meruPakan satr
DBH adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN ,vang dibagihasilkai kePad;
daerah berdasarkan angka penentase tertentu. Pengatumn DBII dalam undang undanl
ini nerrpakan penvelarasan dengan Undang Undalg Nomor 7 Tahun 1983 tentang Paial P1
Penghasilan sebagaimana telah bcberapa kali diubah tcrakhir dengai Undang Undang Nono
Di
17 lahun 2000. Dalam undnng rrndang ini, dimuat Pengaturan mengenai Bagi Hasil Penerirtraar fr
p'sal 2l
Palak Penghasilan (PPh) Pasal 25/29 waiib Pajak Orang Pribadj Dalam Negeri dan PPh
I.
serta sektor pertambangan panas bumi sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang Nomo
27 Tnhrm 2003 tentnng Panas Bumi. Selain itu, dana reboisasi yang semula termasuk bagian dar
Pe
DAK, dialihkan menjadi DBH.
DALI bertujuan bagi pemerataan kemampuan keualgan antardaerah yang dinaksudkar
untuk mcngurcngi ketimpangan kemampuan kcuangan antardaerah nelalui penerapan form l'
Pr
yang mempcrtimbarykan kebutuhan dan Potensi daerah l)AU suatu drerah ditentukan ata
P€
besar-kecilnva celah fiskal (rscdl gdP) suatu daerah yang merupakan selisih antara kehutuh2r
daerah (fscnl need) dan potetsi daerah (fscal copacity). l)alam undang-undang ini, formuli
\l
celah fiskal dan penanlbahan variabel DAU ditegaskan kembali Alokasi DAU bagi daerah yanl
poteNi fiskalnya besar, tetapi kebutuhan fiskal kecil akan memperoleh alokasi DAU relrtif kecil
Sebaliknya, daerah lang potensi fiskalnya kecil, tetapi kebutuhan fiskal besar akan memperolel
.,J
alokasi DAU relatifbesar Secara implisit, prinsip tersebut menegaskan fuigsi DAU sebagai fakto
pemcrataan kapasitas fiskal. ltl
tertentu yang nlerrpakan urusan daerah dan sesuai dengan priorilas lrasiorai, khususnya untul
l..rldsi dan Standar di S.ktot Prhlik
z7
pasi, dan membiayai kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat yarg belum men.ai-
standar tertentu atau untuk mendorong percepatan pembangunan daerah.
lan efekif PinjamaD daerah merupakan salah satu sumber pembiayaan yang bertujuan memperc€pat
tu bidang pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. pembiayaan
erintahan vang bersumber dari pinjanan harN dikelola secara benar agar tidak berdampak negatif bagi
,{enangan keuangan daerah sendiri serta stabilitas ekonomi dan moneter secara nasional. Oleh karenr itu,
,venangan pinjaman daerah perlu mengikuti kiteria, persyaiatan, mekanisme, dan sanksi pinjaman daenh
ah daerah r ang diatur dalam undang-undang ini.
Undang undang inijuga menegaskan bahwa daerah dilarang melakukan piniaman langsung
ng terdiri ke luar negeri. Pinjaman yang bersumber dari luar negeri hanya dapar dilakukan melalui
K). Selain Pemerinlah deDgan mekanisme penerusan pinjaman. Pengaturan ini dimaksudkan agar terdapat
nganjusa rrinsip kehati hatian dan kesinambungan fiskal dalam kebijakan fiskal dan moneter oleh
rn daerah Pemerintah. Di lain pihak, pinjaman daerah ridak hanya dibarasi untuk membiayai prasarana dan
.arana yang menghasilkan penerimann, tetapijuga dapat untuk membial,ai proyek pembangunan
:risarana dasar masyarakat walaupun tidak menghasilkar penerimaan. Selain itu, dilakukan
:embatasan pinjaman dalam rangka pengendalian defisit APBD dan batas kumulatif prnjaman
r Pasal 21
:::i1ik akuntansi di organisasi sektorpublik telah dilnkukan, baik oleh lkatan Akunran Indonesia
:il maupun oleh pemerintah sendiri.
Untuk orgnnisasi nirlaba (),ang dimiliki perorangan atau swasta), IAI telah menerbitkan
::=\ataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 45 tentang "Organisasi Nirlabal PSAK
al$udkan
.:
rerisi tentang kaidah kaidah serta prinsip-prinsip yang harus diikuti oleh organisasi nirlaba
::.1::l membuat laporan keuangan. Namun, PSAK 45 tersebut belum mengakomodasi praktik
r formula
::r.:tk *untansi dimiliki pene ntah, baik itu lembaga
yang diperlukan dalam suatu entitas yang
:.=.rintahan serdiri maupun organisasi nirlaba yang dimilikinya (misalnya: rumrh sakit dan
ebutuhan
r:r;rtas). OIch karena itu, penerirtah mencoba men)'usun suatu standaryang disebut Standar
. tbrmula --
r-{:::an!i Pemerintah.
latifkccil l.:ia Lngkup internasional, telah terdapat sebuah standar akuntansi bagi orgrnilasi
mperole ,:r::: :)blik ldng disusun oieh Federnsi Akunian Internasional (tntemdtional Federation
j :----i'itdris IFAC). Standar itu disebut Standar lnternasional ALuntansi Sektor Publik
-:.-:,;::-',r,:l Prblic Stctar Arcaunting Sta daftls IPSAS). IPSAS ini seyogyanya menjadi
ti daera
;. -:: :rq ienNa negara vang aknn membuat standar akuntansi bagi organisasi sektor publik di
.a-::j:i:: : .lrsinq ma\ing.
28 ,\t,rhr l \./.ror l,/rlrt ;+-
Untuk mendukunli tugasnya dalanr men)'Lrsun standal komite nengacu pad;r st.ndat
Akuntansi lnternasional (lnternationdl Act:ountilg Stand''lds LA.S) vang sckarang dikenal denga!
I tunatio,ldl l:inoncial RePartilg Srrrddrift (IFRS), khususnva pada pernyrtaan-pernyataan
,vang sesuai dengai konteks dan kamkteristik akuntansi sektor
publik- Selain IAS, komite juga
menggunakan sumber sumber lain sebagai acuan, sePerti peraturan perundangan, a5osras
profesi, dan berbagai organisasi lain yang bergcrak atau berkePentingan dalam akuntaNi sekto!
publik.
iika dalam suatu negara sudah terdapat arahan dan peraturan huklun vang menunlul
pelaporan keua11g.rn orgirnisasi sektor publik serta dibuatbaikoleh Pemerintahnya maufun hadar
pengatur atau organisasi profesi akuntan, maka IPSAS tidak dimaksudkan sebagai penggi'rrB
peraturdn yang telah ditetapkan di negara bersangkutan. Dalam hal ini, II'}SAS daPat diSunakan
oleh para pembual stindar di negara benangkutan untuk Pengembangan standal baru atau untuli
merei'isi standaryang ada guna n1eningkatkan komparabilitas laporan keuangan organisasi sekior
publik secara internasional- sementara itu, bagi negara yang belum m€ngembangkan standal
akuntansi untuk pemerirtaha[ dan organisasi sektor pub]ik. IPSAS dapat digunakan sebagar
pedoman dalam menyusun standar dimaksud.
L meningkatkan kualitas dari tujuan utama dalam melaporkan keuangan sektor publik,
merintah 2. menginformasikan secara lebih jelas pembagian alokasj sumber daya yang d akukan
ansi bagi ' oleh entitas sektor publik,
3. meningkatkan transparans' dan akuntabilitas entitas sektor publik.
t standar Cakupan yang diatur dalam IPSAS meliplrti seluruh organisasi sektor publik, termNuk
lenbaga penerintahan, baik pemeiintah pusat, pemerintah regional (ptuvinsi), peme ntah
daerah (kabupaten/kota), naupun komponen'komponen kerjanya (dinas'dinas).
0PSAS).
Basis akuntansi )ang digunakan olch IPSAS adalab bas is akrual walaupun terdapat Cds[ Bdsir
rembuat
IPSAS dalam IPSAS yang nerupckan acuan stand$ pelaporan keuangan urtuk entitas sektor
i seluruh
pubhk yang mcmilih menggunakan basis kas. Hal ini dilakukan karena komite pembuat IPSAS
menyadari bahwa setiap pemerintah dan pihak yang berwenang menentukan standar di setixp
Standar negara berhak memilih basis akuntansi yang akan dignnakan sehingga standar untuk basis kas
tdengan tetap disediakan walaupun tidak seterperinci yang basis akrual. Selain cdsft dsir IP.sA.s tersebut,
rn)-ataan 16 pernyataan IPSAS seluruhnya berbasis akrual.
nite juga
Berikut ini 26 pernyataan IPSAS.
PSAK 45
Sampai saat ini, PSAK 45 merupakan satu-satunya pernyataan standar )'ang dikeluarkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia (lAI) ,vang ffengatur pelaporan keuangan organisasi nirlaba. Standar
ini diadopsi dari Sldlem ent of Finan.ial Accounttrg .snrruiard (FAS) Noin ot 117 ter.targ Iinahcial
St dten?nt s of Not.lt r Profit Organizdtions.
Di Amerika, FAS I17 ini djgunakan sebagai acuan untuk organisasi nirlaba yang dimiliki
oleh swasta, sedangkan organisasi nirlaba yang dimiliki oleh pemerintah menggunakan standar
Governmenhl Accounting Standar.l (GAS) yang dikeluarkan oleh Governmental Accoutltiflg
Sldndd,.d Bodrd (GASB). Dengan demikian, konteks PSAK 45 ini sebetulnya lebih t€patdigunakan
oleh organisasi nirlaba yang dinliliki sNasta saja. Namun, karena selain PSAK 45, Indonesia baru
memiliki Standar Akuntansi Pemerintahan (SAI,) ),ang ditujukan untuk instansi pemerintah
sehingga belum memiliki staDdar khusus untuk organisasi nirlaba noD-instansi penrerintah yang
dimiliki pemerintah. Kondisiini membuat PSAK 45 digunakan sebagaiacuan untlrk seluruhjenis
orgallisasi nirlaba, kecuali pemcrintah dan instansi pemerintah.
Dalam PSAK 45, dijelask.rn bahwa pernyataan ini berlaku bagi laporan keuangan yang
disajikan oleh organisasi nirlaba yang memenuhi karakteristik berikut.
L Sunber da,va entitas berasal dari para penvunrbang ,vang tid.k mengharapkan
perrba).aran kembali itau mrnta.rl el(nrorni vang \eb.nding dengan jumlah sumber
day.t yang diberikan.
or pubtik a.ti^l Llna Stdr.lar di Sekbr Publik 3l
2. Menglasilkan barang dan/atau iasa tanpa bertujuan memupuk laba. Kalau suatu enrrras
menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak dibagikan kepada para pendiri arau pemrhk
entitas tersebut.
3. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis. Hal itu berartr
kepemi)ikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus keDrbali,
ataukepemilikan tersebuttidak mencerminkan proporsi pembagian sun)ber daya entitas
prda sdat hkuidasr atau penrbubaran enlilas.
Selain tiga hal di atas, PSAK 45 juga menyatakan secara tersurat bahwa pernyataan tidak
berlaku bagi lembaga pemerintah, departemen, dan unit unit sejenis laiDnya. Hal ini disebabkan
tembaga'lembaga tersebut masuk dalam organisasi yang berbentuk insransi pen)erintah yang
mengikuti SAP dalam dasar pennrsunan laporan keuangannF.
Komite SAP adalah sebuah cerita panjang seiring dengan perjalanan refbrmasi keuangan
laraPkan di Indoncsia. Kebutuhan standar dan pembentukan komite penFrsunnya mulai muncul ketika
sumber desakan untuk penerapan IPSAS di Indonesia semakin kual.
,,t
32
Hal itu diawalj dengan pembentukan Kompartemen Akuntan Sektor Publik di IAI
tanggal 8 Mei 2000. Salah satu programn)a adalah penvusunan standar akuntansi keuan
untuk berbagai unit kerja pemerintahai. Keprihatinan akan situasi proses pelaporan keuan
sektor publik dijadikan satu-satunya alasan bagi peluncuran program pengembangan
akuntansi.
Da proses tersebut, dihasilkanlah Ejrporlre D/at Standar Al,untlln\i Sekror tlublik )a4
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Sektor Publik Ikatan Akuntan Indnnesir IIAI). A{
enan eksposure dmJt yang dikeluarkan, yaitu: ;
Publikasi tersebut nenjadi tantangan bagi penerintah untuk segera bergerak cepa
mengeluarkan Standar Akuntansi Pemerintah. Sampaikemudian, sebelurn UU tentang Keuanga-
Negara diletapkan, Menteri Keuangan Rl telah nenetapkal Keputusan Menteri Keuanga
Nomor: 308/KMK.0l212002 Tanggal l3 Juni 2002 tentang Komite Standar Akuntansi Pemerinta"
Pusat dan Daerah (KSAP), scbagaimana telah beberapa kalj diubah terakhir dengan Keputusa:
Nle teri KeuaDgaD Nonor:379/KMK.0l2l2004 Tanggal 6 Agnstus 2004. Komite ini bckeri
dengan melibatkan banyak unsur yang secara formal dinyatakan terdiri alas unsur Departemel
Keuangan, Departemen Daiam Negeri, dan unsur L{I.
Selaniutnya, delgan diketuarkannya UU Nomor I
Tahun 200'1, penetapan Komite SA
dilakukan dengan Keputusan Presiden (Keppres) telah diterbitkan Keputusan Prcsiden Republi
Irdonesia Nomor 84'IahLrn 2004 tentang Komite Standar Akuntansi Pemerintahan pada targg?
5 Oktober 2004, yang telah dtubah dengan Keputusan Presiden Republik Indoncsia Nomor
Tahun 2005 Tanggal5lanuari 2005.
: KSAP terdiri atas Komite Konsultatif dan Komire Kerja- Komite Konsuftatif bertuga
; memberi konsultasi dan/atau pendapat dalam rangka perumusan konsep Rancangan Peratural
i Pemerintah tentang SAP Komire Kerja bertugas mempersiapkan, merumuskan, dan men)'uslx
konscp Rancangan PeraturaD Pernerintah tentang SAP, serta dapat membentuk Kelompo
Kerja dalam mclaksanakan tugasnya. Dalam pelaksanaan rugas sehari hari, KSAP melaporkal
t.:,..t!,lan sran.lar di Sekllr puhlik
33
IAI pada kegiatann,va secara berkalir kepada Menteri Keuangan. KSAP bertanggungjarvab
kepada presiden
keuangan melalui Menteri Keuangau.
keuangan
l)elgan demikian, KSAP be ujuan mengembargkan program,prognm
n standar pengembangaD
.rkurtabilitas dan manajemcn keuangan pemerintahan, termasuk
mergembangkan SAp dan
mempromosikan penerapan standar tersebut. Dalam mencnpai tujuan
tersebut, SAp telah disusun
blik yang dengan berorienrasi pada IPSAS. Selain itu, dalam perFrsuiannya,
SApjuga telah diharmoniskan
L{I). Ada dengan standar AkuntaDsi Keuangan (sAK)
).ang direrbirkan orch Dewan standar Akuriansi
Keuirngan Ikntan Akuntanlndonesia.
untansi,
1. International Fcderation of Accountant,
2. lnternational AccountingStandardsCommittee,
3. International Monetary Fund,
.1. Ikaran Akuntan Indonesia,
5. Financial Accounting Standards Board,
6. covernmental Ac.ounting Srandards Board,
k cepat 7. perundang undangan dan perirturan pemcrintah lain yang berlaku di Republik
euangan
lndonesia.
euangan 8. organisasi profesional lainnl,a di berbagai negara yang membiciangi pelaporan
keuangan,
rerintah akuntansi, dan audit pemerintahan.
putusan
bekerja
l,engembangan SAp mengacu pada prnktik_prakrik terbaik di tirykar inrernasional
dengan
letap men1pertin]bangkan kondisi di Indonesia, baik peraturan perundangan dnn praktik
praktik
rkuntansi yang berlaku, maupun kondisi sumber daya manusia. Selail itu, strategi peringkatan
ite SAP kualitas pelaporan keuangan peme ntahan dilakukan dengan proses transisi men
uj u bas is akrual.
epubtlk Saat ini, pendapatirn, belania, dan pembiayaan dicatat berbasis kas. Sementara, aset, utang, dan
tanggal ckuitas dana dicatat berbasis akrual. pada tahun 2007, proses transisi standar menuiu
basis akrual
omor 2 .e..,rJ l.r,elrrruhJn diharapkan .udrh,cte.rr.
1)-usun
l identifikasi topik,
rmpok
2. konsultasi topik kepada komire pengarah,
3. pembentukan kelompok kerja,
4. risetterbatas oleh kelompok keria,
5. draf awal dari kelompok kerja,
6. pembahasan drafawal oleh komite keria,
7. pengambilan keputusan olehkomite kerja,
8. p€laporal kepada komite pengarah dan Persetujuan atas drafPublikasian'
9. peluncunndrafpublikasian,
lO. dengar pendapat plrblik dan dengar Pendapat terbatas,
11. pembahasan tanggapan dan masukan atas drafPublikasian dari d€ngar PendaPat'
12. permintaan pertimbangan kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)'
13. pembahasan langgapan BPK,
14. finalisasi standar,
15. pemberlakuanstandar,
16. sosialisasi awal standar
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) initerdiri atas sebuah kerangka konseptual dan s€
pernyataan berikut.
Perkembangan terbaru dari SAP ini adalah rencana diberlakukannF SAP yang
ak.ual secara p€nuh. Hal ini terkait dengan amanat yang tertera pada Undang-Undang N
I 7 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Pasal 36 yary menyebutkan bahwa ketentuan men
SPKN memuat persyaratan profesional yang harus dipenuhi oleh setiap pen1eriksa/audilor.
mutu pelaksanaan pemeriksaan/audit, dan penyarat.n laporan pemeriksaan yang Proltiional
Dengan mendasarkan pelaksanaan pemerikraan/audit kePada SPKN, kedibilrtas intorrna:r
dilaporkan oleh entitas yang diperiksa. sPKr\ ini berlaku untuk:
I
j
I
,1h,'r,rv S.(rol Prl'lil
36
Sebigai Aclran audit di sektor pemerintthan, SPKN remberikan kerrngk) dasar untuk
lnenerapkan secara efektif standar Pekerjaan lapangan dan pelaPoran audit SPKN mernbcrikan
suatlr slcndar umunl ,vang berkaitan dengrn Persycratan k€mamPuan/keahlian staf, ind€Pendensi
orSanisasipemeriksadcnpenreriksasccar.ril1dividual,Peltrksanaankcmahiranprot.esionalsecara
cermat dan saksarna, serta Peigendalian mutu hasil Pckerjaan.
L Peneriksaar keungan
Pemeriksaan ini bertuiu. memberikan kc,vakilan -vang memadai mengenai
ke\taiirran
d.tri pcnyaiian suatu laporan keuangan d.rl.rrn segala hnl ,vang matcrial, sesuai delgan
prinsip akuntansi yang berloku umum di Indonesia
2. l'emeriksaankin€rja
Pemeriksaan kinerja merupakan pemeriksaan yang dilakukan secara objektif dan
sistematis terhadap bukti bukti, rntuk dapat memberikan penilaian secara independen
ini nrenghcsilkan infomirsiyang berguna
atas kinerja suatu entitas. Pemeriksaan kinerj0
ultuk menilgkatkan kireria suatu enlitas dan memudahkai pengambilei kcputusan
bagi pihak,vang berwenang
3. Penleriksaan dengan tujuan tertentu
Pemeriksaar dengan tujuan terlentu drPal bcrsifat pemcriksaan lexdninatjttn)'
penclaahan (/ertett), dan prosedur vang disepakati untuk rncngha\ilkrn suatu
kesimpulan tentang keandalan su.rtlr asersi entitas yarg diperiksa Sasaran pcmeriksacn
ini dap.rl men.akuP pemeriksaar atas hal'hal 1airl di bidant keuangan, Peneriksaan
investigatif, dan pemeriksaan atas sistem pengcndalian internaL PemeriDtrh
Standar rmum SPKN memberikan kcrangka dasar \-ang Penting untuk menerapkrn standar
pekerjaal lcpangan dall slandar pelaporan secari efektil OL€h karena itu. standar umum SPKNV
harus diikuti oleh semua Peneriksa/auditor dan organisasi pemeriksa. bark p€nerjntahan
malrpun non pcmerirlahrn, yang nelakukan audit/pcmerikrxd. Stindir ulnum SPKN mi akan
l PersyaratanKemampuan/Keahtian
Standar umum pertama SPKN mengharuskan audit dilakukan oleh staf yang se.ar:
kolektif memiliki pengetahuan, keahlian, dan pengalaman yang dibutuhkan unruli
melaksanakan audit. Mereka harus memiliki pengetahuan vang mendalam tentang
pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara. Merekajuga harus
memlJiki pengetahuan tentang keadaan khas dari entiras yang diperiksa, serta kailannya
dengan sifat danjenis pemeriksaan yang dilakanakan.
lr untuk 2. Persyaratanlndependensi
lberikan Standar umum kedua SPKN mengatur tentang independensi auditor_ Standar ini
mengharuskan organisasi pemeriksa dan para pemeriksanya uDtuk mempertahankan
independensinya sehingga pendapat, kesimpulan, pertimbangon, pertimbangan, atau
rekomenasi dari hasil pemeriksaan tidak memibak.
3. Penggunaan Kemahiran Profesjonal secara Cermat dan Saksama
Dalam pelakanaan pemeriksaan dan pen).usunan laporannya, audiror wajib
menggunakan kemahiran profesionalnya secara cermat dan saksama denlian
memperhatikan prinsip prinsip pela,vanan atas kepentingan publik serta memelihara
dcngan integritas, objektivitas, dan independensi dalam menerapkan kemahiran profesionalnya
terhadap setiap aspek pekerjaannya.
4. Pengendalian Mutu
(tif dan Setiap organisasi pemerika yang melaksanakan pemeriksaan berdasarkan standar
rpenden pemeriksaan harus memiiiki sistem pengendalian mutu memadai yang harus ditelaah
berguna oleh pihirk lain yang kompeten. Sistem pengendalian muru tersebut harus dapat
putusirr memberikan keyakinal bahwa organisasi tersebut telah menerapkan dan mematuhi
standar pemeriksaan yang berlaku, dan telah menetapkan dan mematuhi kebiiakan dan
prosedur pemeriksaan yang memadai.
'"k"'" PERTANYAAN
1. Staodar Akuntansi untuk Pemedntah telah disusun di Indonesia. Siapa pen),usunnya?
Bagaimana komposisinya ?
Pendahuluan
Kerangka konseptual akuntansi pemerintahan merumuskan konsep yang mendasaripcnyusun
dan penyatian iaporan keuangan pemerintah pusat dan daerah untuk menjadi acuan bagi:
Kerangka Konseptual SAP berfungsi sebagai pedoman jika terdaPat masalah akuntansi
belum dinyatakan datam SAP Namun, jika terjadi pertentangan antara kerangka konseptual
standar akuntansi, maka ketentuan standai akuntansi diunggulkan relatif terhadap
konseptual ini. Berikut hal-halyang dibahas datam Kerangka Konseptual SAP
)t
40 Akutdn:i s.ktor Ptblik 4'*
lakukan akuntansi yang mampu menunjukl(an keseimbangan antara belanja dan pendaparan
efisiensi atau transfer yang diterima. Akuntansi dana dapat direrapkan untuk tujuan
pengendalian tiap-tiap kelompok dana, selain kelompok dana umum k€relrl
berikan t".l) sehingga perlu dipertimbangkan dalam pengembangan pelaporan keuangan
perne(intah.
LaporaD keuangan pemerintah disusun untuk memenuhi kebutuhan informasi dari semua
kelompok pengguna. Beberapa kelompok utanra pengguna laporan keuangan pemerintah, yaitu:
perhan l. masyarakat,
tcriadi 2. para wakil rakvat, lembaga pengarvas, dan lenbaga pemeriksa,
ktivitirs 3. pihakyang memberi atau berperan dalam proscs donnsi, invesrasi, dan prnjanlan,
lapatan ,1. penerintah.
kannya
Pemerintah harus menlperhatikan inlbrmasi yang disajikan dalan laporan kcuangan untuk
Dikiao, keperluan perencanaan, pen€iendaliar, dan pengambilan keputusalr.
dalam
Entitas Pelaporan
lntitas pelaporan adalah unit pemerintahan yarg terdiri atas satu atau lebih entitas akuntansi
ycng menurut ketentunn peratunn perundang,undangan wajib menl-ampaikan laporan
Lkumj
pertirnggungjawaban berupa laporan keLLangan yang terdiri aias:
'rint.h
1 pemerintah pusat,
2. penerintah daerah,
3. satuan organisasi di Iingkunlian pemerintah pusat/dacrah, atau
tidak
4. organisasi lainnya, iika memrrlrt peratLrran perundang undangan satuan orgrnr\a5r
dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan.
edung
Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenaiposisi k€uangan
Lhkan
dan seluruh transaksi vang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan.
ntitas
.a
42 Akmttln\i S.ktot P blik i-r
S€tiap entitas pelaporan $ajib melaporkal upcva upaya yang telah dilakukan, sert2 h.sil
Frg dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur Pada suatu perjode
pelaporan untukkepentingan berikut.
1. Akuntabilitas
Mempertanggungiah'abkan pengelolaai sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang
dipercayakai pnda cntitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah ditetaPkan
secnra periodik.
2. Manajemei Lrl
N{embantu para pengguna untlrk mengevaluasi pelaksanaan keglatan suatu entitas
pelaporan dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaan,
pengelolaal1 dan pengendalian atas seturuh aset, kewajiban, serta ekuitas dana pemerintah
untr.rk kepentingan masyaraka!.
3. Transparansi
Memberikan informasi keuangan yang terbuka danjuiur kepada masyarakatberdasarkan
pertimbal1gan bahn'a mas-varakat berhik mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas
pertanggungjarvaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan
kepadin)'a dan ketaatamrya pada peraturan perundang undcrrgan.
4. Keseimbangan anta rgenera,si (intergenerdtiondl eq itl)
Membantu para pengguna dalam nengetahui kecukupan Penerimaan pemerintah Pada
periode pelaporan untuk membial-ai seluruh pengeluarnn yang dialokasikan dan apakah las
generasi mendalanS diasumsikaD akarl ikut menanggung beban pengeluaran tersebut.
Pelaporan keuangan pemerintah seharusnya menyajikan informasi yang bermanfaat baSi Fard
penggula dalam menilai akuntabilitas dan nembuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial,
maupun politik dengan cara-cara berikut.
L
;,c&asi ddn Sta tlat.11Sektar Prhlik 43
)elanja, 5. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaPoran
langan, berkaitan dengan sumbei sumber penerimaannva, baikjangka pendek maupun iangka
ntukan panjang, termasuk ydng berasal dari pungutan pajak dan pinjanan.
Menyediakirn informasi mengenai perubahan posisikeuangan entitas pelaporan, apakah
mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama
a hasil
periode pelaporan.
,eriode
r pada
pakah oasar Hukum Pelaporan Keuangan
but.
Pelaporan keuangan pemerintah diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang mengatur keuangan pemerintah, antara lain:
Asumsi Dasar
Berikut asumsi dasar dalam pelaporan keuangan di lingkungan Pemerintah adalah anggapaD
yang diterima sebagai suatu kebenaran lanpa pedu dibuktikan agar standar nkultansi dapai
diterapkan.
Ieraca untuk kepentingan lrrisdiksi tugas pokoknva, termasuk atas kehilangan atau
kerusakan aset dan sumber da1'a dimaksud, utang piutang yang terjadi akibat Putusar,
entitas, serta terlaksana tidaknya program yang telah ditetapkan prins
Asumsi kesinambungan entitas
Laporan keuangan disusun dengan asumsi bahlva entitas pelaPoran akan berlanju:
keberadaannya. Dengan demikian, pemerintah diasumsikan tidak bermaksud melakukar:
likuidasi atas entitas pelaporan clalam jangka pendek.
Asumsi keterukuran dalanl satuan uang (txorelary measurement)
Laporankeuangan entitas pelaporan harus menyajikan setiap kegiatanyang diasumsikar
dapat dinilai dengan satuan uang. Hat irti diperlukan agar memungkinkan dilakukann,va
analisis dan pengukuran dalam akuntansi.
l. Relevan
Laporan keuangan dikatakan relemn apabila irformasi yang termuat di dalamnya dapa:
memengaruhi keputusan peigguna dengan membantli mereka mengevaluasi peristirva
masa lalu atau masa kini, memprediksi masa defran \prediclive vilue), dan menegaskar
atau mengoreksi hasil evaluasi mereka (li.d&.i.A rdl e). Selaii itu, suatu infbrmasi dapai
dikatakln relevan jika disajikan tepat waktu dan lengkap.
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pcngerti.r| rang nenyesatkan dar
kesalahan material, menyajikan setiap faktr secara juiur, serta dapat diverifikasi
.ktot Publik :. :tht ddn SLdndN rli S.ktor Publik 45
Penggunaan informasi yaDg relevan, tetapi hakikat atau penyajiann)-a ridak dnpal
diandalkan, maka informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan.
inSgapan
Dapat dibandingkan
nsi dapal
lnformasi yang termunt dalam laporan keuangan aknn lebih berguna jika dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau lapora[ keuangan
entitas pelaporan lain pada umumnya.
rti setiap Dapat dipahami
laporan lnformasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna dan
h dalam dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para
L adanya pengguna. Sehubungan dengan hal ini, pengguna diasumsikan memiliki pcngetirhuan
anggung yang memndai atcs kegiatan dan iin€ikungan operasi entitas pelaporan, serta adanya
'a di tuar kemauan pengguna untuk mempelajari irformasi 1.ang dimaksud.
gaD atau
Putusan
Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan
)erlanjut Berikut delapan prinsip yang digunakan dala akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah
Kendala lnformasi akuntansi dan laporan keuangan adalah setiap keadaan )ang ti
nlemungkinkan terwujudn)a kondisi yang ideal dalam mewujudkan informasi akuntan
dan laporan keuangai yang relevan dan andal akibat keterbatasan atau karena alasan alas
kepraktisan. Hal hal tersebr.rt adalah sebagai berikut.
1. Materialitas
Informasl dipandang nrateriat apabila kelalaian untuk mencantr'rnkan atau
dalam mencatat inlbrmasi tersebut dapat memengaruhi ketrtusu ekonomj pen
yang diambil atas dasar laporan keuaDgan \1c5krpu:: rJ.rinr: uenLrat segala inftrrmas
i.lM Sta n di Sektot Prblik
ketila
seperti
Bnakan
) sehat
l terlalu
tidak
mtansi
'alasan
alahan
gguna
rmasi,
ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
cpi'r'Li lelah dij.lasliln pada Bab l, ('rgarisasi scktor pultik terdirj arc5 ban]-ak jcoi!
org.Lrlisisi ling k:lau serarir lilirirlr dapat rlib;rgi dairm dua kelompok bcs:rr, iaitu
orginisisi l.tlng berlr.ntrk pei eririih ilx irlstxnsi p.m.rjnlirh, seperti |emrrjniah pusar,
pefitIrutal d$rrh, ileplrtrnren. sfrta orgrnisast lainnfil rang ridak bcrbentukfcnri,rlntah,
seir.rli lalnrnn, rr.lri po11ttk, rl.rx i.in,lair.
Il:rb ini trk.ln nerguriikal] b.bcrrlx F"rls orgarisrsi sel.it.'r publik urtrli L rlnberikan
|cn.rh,ri1irn se.arl1 lcbil] korlrprehcnsrf rnengenai jenis jerlis orgaris;isi vang ridik
b.rori.l1lasl lidi lirba dan koiLeks yrr)S! mrlrettainF.
PEMERINTAH
Pcrneriri.rh mcrupaku lior4Drlen i.rbesar t1a1.rrn per;rbaglan organisasi sekkr. publik.
Sc.ara uiltur!, pemerinlah adalal olg.rllisrsi .ring mcniliki klkuasann Lrnt k mcmburt
s.rta ln€nerapkin hukun dltn undang-rLnclang di wjh.vah t€rtentu. Yirng disebLli pelrerlnrah
ierdiri 3tas perrerintah pusat dan pcrierjnlah daerah.
Pemerintab Pusat
Perneriniah pus.!! adalah presiden Rl yrag rnemegang kekua:aan penrerintaha| negar:r
sebagaiman, dinaksud dalam UUD 1945.I(oircks fexreri|r.rh fusai juga rneli| ti lembaga
lirggi regirra ili
hdoncsia. Lemb:rga-l.rrrbagc lirygi negara ini diatur d.ilanr
,rarrg arla
Undang Undang Dasar'lihun 19'15 samp.ti sllrnndemen kccm!'.rt dan dijcl.tskan {:lalanr
r llrnrnal1nya, salah srlunva Undang-UndanE Nolrlor -t;
,v
50
d3n l)e*'ar] Pelr.liltrr I)rerih lLPl ) \'ang dlfiiih lrclallLl pernilLhan uliLrln.
e. menilih l!'akil prcsiden dari 2 (tiua) .alon \'.rng diusulkrn olch pres en
t.rlrdj kekororrg.]n jil'ala wapres !!aliDr r)ris.il.tL-.ai:lDnvai
I nrcmilih prrsi.lerr cian 1lakil p|esid.'n apabi r ledrunla tnangkat, ber
diberhertikan, atau tidak dirll.rt mdhlukrn kr'\i tbrnr!.1 dalam masa j
!.{rnratri S.lnY ililj( 51
Anggota MPR diresmii(ltr densan l.cPulus.rD i)rrliden (lengatr ir]ssr lr.tan llrra llhLrn
dan herakhirnvr Jtu dai s.l.ll r qgoi:r lll)lt rarg b.rm mergucrrpiQn srrrnPrh/jinli
,A,l]ggora i{PR i}(.hali:
I Undr
a nlengaju[xD usul lerg rah:rn f.l]ili UUi) Rl it lun i9'1i
la
b. nenentukar\ rikrp d.tn Pilih,r!t dnl:rnr !errgaribiltn kclutus.n.
ai poli
c. rnenilih dipilih.
.1an
dip
d rnenrhela diri.
na han
l,!,rlb.rga liPlt harus l).!{darJ! sr.iikrh!.r flrrl,,|lrn i r.rLLur urtr.'k lrrlai.r.r .rkar
lllsas tltgasnta. S(g,rla kefrl!us.tn d,lltrnr 11irli dttctai,-liln 'lcrgar sLL'ua Inlg lrrbin!'tii'
'Jt (I)
Sidang l{t')tt.iaf al nrnsnnbii kerrlLrsin bila:
r llihadiri srxirr-elg kdrarrgrrra:tl ,:i,rn iurlilal usgoti dlrl djreitrlnr oii'lr lekrrl:rrrg
kurangn,va 5ti% ditam-r.rh 1 anEliot.i d.lri \eluruh nng-cora Mlrl{ unlnl l cngnL']d
J;rn nrenllirPkan Ulrl) l{1 l-,rlrur l9.1al
b. .iihadili srkuriig-krrangrrr,-x 3ll irri iumbh nngg{rlir clxn djsellrirti oleh lckul;lrg
krrr.ltrgrr;i 2l:r{laiiv.rng lladir urrtuk menrxlrskl)rr u!ul I)pRtcnl:]ngfIl11b€rheIrrran
rn bah
!'residert Jnorlrrr r!aial lrrsLdeil
Lr hi c. dihadiri sekurarg kurttngnva 5ll']! darl J'.rrriah ;rnggo.n dii'urlbrh i drlr 'irs'tljui
oleh sckdnrg-kur:nglvs 5i)':i' lliuInLr.rh \r!u d.1ri irrrlih a ggora l?1'g hndrr urtuk
\idang, selxin k.h,r ag.n.l,t rll niiis
p Peratur Anggota DPR berjumlah 560 orang yang keanggotaannya diresmikan dengan keputui.ln
prcsiden dengan masajabatan 5 tahun- Setiap anggotanya berhak:
lal-hai a. mengajukan usul RUU,
b. mengajukanpertanyaan,
c. menyampaikan usul dan pendapat,
I'ang d. memilih dan dipilih,
e. nembela diri.
lang AP I imunitas,
g. protokoler
h. kelLangtrn dal1 administratii
Pemerintah Daerah
1. Sekretariat Daerah
Tugasnya adalah membantu kepala daerah dalam menFsun kebijakan
mengoordiDasikan dinasdaerah dan lembaga teknis daerah. Sekretariat daerah dipim
oleh sckretaris daerah yang berkedudukan dan bertanggung jawab langsung kep
kepala daerah.
2. Sekrettrriat DPRI)
Tugasnya adalah menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, admini
keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, serta menyediakan
mengoordinasikan tenaga ahli yang dibutuhkan oleh DPRD sesuai dengan kemrntp
keuangan daerah. Sekretariat DPRD dipimpin oleh sekretaris dewan yang s€cara I
operasional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD
bertanggung jawab secara administratifkepada kepala daerah melalui sekretaris daer
3. Inspektorat
Tugasnya adalah melakukan pengawasan terhildap pelaksanaan urusan pemerintahan
daerah.Instansi ini dipimpiD oleh inspektur yang bertanggung jawab secara langsung
kepala daerah dan mendapat pembinaan secara teknis dari sekretaris daerah.
,1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Tugasnyaadaiah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di
perencanaan pembangunan daerah. Organisasi ini dipimpin oleh kepala badan
berkedudukan dan bertanggungjawab langsungkepada kepala daerah melalui sekre
daerah.
5. Dinas Daerah
Tugasn,va adalah melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas
dan tugas pembantuan. Dinas daerah dipimpin oleh kepala dinas yang berkedudu
dan bertanggungjawab langsung pada kepala daerah melalui sekretaris daerah.
Unit Pelaksana ltknis I)inas dapat dibentuk p.da dinas daerah untuk memba
melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasionalatau kegiatan teknis penunjang
memiliki beberapa wilayah kerja-
Lembaga Teknis Daerah
Lembaga teknis daerah merupakan unsur pendukungtugas kepala daerah yangbertu
melaksanakan penwsuDaD dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat
Lembaga tekn is daerah dapat berbentuk bdddr, k antor, dar, rumah sakit.
Di lingkat kabupaten/kotamadya, struktur pemerintah daerahnya sama dengan provi
dengan beberapa organisasi tambahan berikut.
7. Kecamalan
Kecanratan merupakan wilayah kerja camat sebagai perangkal daerah kabupaten
daerah kota- Kecan)atan dipimpin oleh camar vang brrrugr! nrelnksanakan
t
57
UNIVERSITAS
Universitas merupakan salah satu bentukpeiguruan tinggi selain akademi, politeknik, dan institut.
iakan
Berdasarkan PP Rl Nomor 60 Tahun 1999 Pasal 3, perguruan tinggi merupakan satuan
mamPu
pendidikan yang:
dudukan
2. Politeknik
Bentukperguruan tinggi yang menyetenggarakan program Pendidikan Profesional pada
embantu
beberapa bidang pengetahuan khusus.
ang yanS
3. Sekolah tinggi
Bentuk perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan akademik dan/
atau profesional dalam lingkup satu disiPlin ilmu.
bertugas
spesifilc
Bentuk pcrguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan .kademik dan/
atau profesional datam sekelompok disiplin itmu pengetahuan, teknologi, dan/atau
kesenian yang sejenis.
5. Univenitas
Bentuk perguruan tinggi yang menyelenSgarakan program pendidikan akademik dan/
rten dan
atau profesional dalam beberapa disiplin ilmu Pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian
enangan
Jenis perguruan tinggi lain selain universitas juga dapat merupakan
sekor publik" tetapi tidak dibahas dalam buku ini.
Figur 3.1
Bagan Konsep Penyelenggaraan ljniversitas
MAH SAKIT
Rumah Sakit (RS) berdasarkan fr.rngsinya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
sehingga sebagian besar dikelompoklan dalam organisasi sektor publik yang tidak berorientasi
mencari keuntungan, kecuali beberapa RS yang didirikan oleh Perseroan Terbatas (PT) yang
itas milik secam ekplisit memang bertujuan mencari keuntungan.
'TAneka YAYASAN
a Yayasan ad4ah,s!e!u- -b3dcrr. lU!rfarylc_-T::p111"l dan tujuan bersifat sosial,
sangat '"3\q
a adalah - l(el--gain;nn, dan kemanu,siaaD -yaig didirikan dengan memperhatikan peisyaratan formal
t, ruma} vang ditentukan dalam undang-undang. Di lndonesia, yayasan diatur dalam Undang Undang
-\_omor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UndanS-Undang Nomor 16 lahun 2001 tentang
n rumah PelaksaDaan Yayasan. Rapat paripurna DPR pada tanggal 7 September 200,1 menyetujui undang
rial yang undang ini, dan Presiden RI Megawati Soekarnoputri mengesahkannya pada tanggal 6 okrober
:004.
Pendirian yayasan dilakukan dengan akta notaris dan memiliki status badan hukum setelah
r Umum akla pendirian memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Ntanusia atau
rbe.ikan pejabat yang ditunjuk. PermohonaD pendirian yayasan dapat diajukan kepada Kepala Kantor
nl tanpa \\'ilayah Departemen Kehaki an dan Hak Asasi Manusia yang wilayah kerjan,va melipuri tempat
lasarkan kedudukan yaycsan. Yayasan yang telah mempeioleh pengesahan diumumkan dalam Berita
\egara Republik Indonesia.
Laporan
Yayasan mempunyai organ yang terdi mbina, Peagurus, Aan P€rgdndr. Pengelolaan
atas Pe
8ut dan kekayaan dan pelaksanaan kegiatan yayasan dilakukan sepenuhnya oleh pengurus. Pengurus
dengan
$ajib membuattaporan tahuran yangdisampaikan kepada pembina mengenaikeadaan keuangan
dan perkembangan kegiatan yayasan. Pengawas bertugas melakukan pengawasan dan memberi
mngka
nasihat kepada pengurus dalam nenjalankal kegiatan yayasan.
Ya,vasan yang kekayaannya berasal dari negara, bantuan luar negeri, pihak lain, atau memiliki
kekayaan dalam jumlah yang ditentukan dalam undang undang, $'ajib diaudit oleh aku ig
publik dan laporan tahunannya wajib diumumkan dalam surat kabarberbahasa Indonesrr
PARTAI POLITIK
Pengertian partai politik menurut Undang Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Polit
adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok wNI secara suka l€
atas dasar kesamaan kehendak darl cita cita ulltuk memperjuangkan dan membela kePentin
politik anggota, masyarakat, bangsa, dan negara, serta nlemelihara keutuhan NKRI berdasar
P.n..sila dan UUD 1945.
PI
Secara umum, partai politik berfungsi sebagai sarana untukl
1. pendidikan politik bagi anggotanya dan nasyarakat luas agar warga negara
sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa'
bernegarat
2. penciptaan iklim yang kondusifbagi persatuan dan kesatuaD bangsar
3. penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakati
,1. wadah partisipasi politik bagi WNI;
5. rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik.
L iuran anggota,
2. sunbangan yang sah rnenurut hukum (dapat berupa uang,bamng,atau jasa),
3. banruan keuangan dari APBN/APBD.
Bantuan ini diberikan secara proporsional kepadapartai politik yang memiliki kursi di D
h akun DPRD provinsi/DPRD kabupaten/kota yang besarnya didasarkan padajumlah perolehan suara.
esia
Sumbangan yang diterima partai politik dapat berasal dari:
Lgkan satu
l. perseorangan anggota partai politiki
labuDgkan
2. pe$eorangan bukan anggota partai politik paling banyak Rp1.000.000.000 (l miliar
rupiah) per omng dalam waktu t (satu) tahun anggaran;
'ang telah
3. perusahaan dan/atau badan usaha, paling banyak Rp4.000.000.000 (4 miliar rupiah) per
perusahaan/badan usaha dalam waku I (satu) tahun anggaran.
Atas keuangan yang dikelola, pengurus partai di setiap tingkatan wajib men)'usun laporan
ai Politil keuangan setelah tahun anggaran berakhir. Hasil pemerikaan atas laporan pertanggungawaban
sukarela penerimaan dan pengeluaran keuangan partai politik tersebut terbuka untuk diketahui
entingan masyamkat,
lasarkan
PERTANYAAN
l. Jelaskan organisasi perangkat daerah di level provinsi dan perbedaannya dengan yang ada di
rdonesia
level kabupaten/kotamadya!
lsa, dan 2. Bagaimanakah konsep penyelenggaraan universitas (perbandingan antara universitas swasta
dan universitas negeri)?
3. Sebutkan dan jelaskan jenis rumah sakit milik pemerintah!
a. Apakah yang dirnaksud dengan yayasan? Sebutkan peraturan peraturan yang terkait dengan
yayasanl
5. Sebutkan sumber-sumber keuangan dari partai politik!
bukota
n/kota
k jusa
DPR/
KONSEP ANGGARAN
Penjelasar konsep anggaran dan teknik-tekniknya pada bab ini akan didahului dengao
penjelasan Lcntang proses akLritlnsi manajemen di sekor publik nntuk membedkan
gamb;ran yang lebih utuh !en!a11g proses xnggaran tersebut, mengingat proses anggarnn
merupakal aktivitas ]rang tidak teryisahkan dari proses akuntansi manajemen secam
kesefurohan. Sementa€ itu, beberapa pendekatan ydng dapat di$nnkan dalaru penFrrunan
anggarrn alan dibaha' pdda Bab 5 LCnlrng Pendekslan Pen',urunan Anggaran.
,v:rng rnencekup perbanding.l]l adara kinerj.l Jkl .ll dcngan kineta !:lng direncan
dianqq.rrkin. Dr s.rnpiig i1u, ilrgir rr)cr'r.ikup aDaiisis ilan inlerl-'rclr5rlrva.
P ruses akuntrn si m.1x airnr en r,rcr!iprkan integra:irnn! lidirk !crPisahkan antara ferencx
drn prngendlli.!r. talarr perspektif lerseir',!!, pcrlu dibedakrn Lrntara dua jcds .ktili
'fihap-r.rh.rp perting drn pr,:ses prrcncrrnaan dan pcngcndalian ada lnr.t, laitu:
L p.rcn.araxr str,rt.qis berupi penyusunan iuiuan dor sus,u.tn tang l crsifai furldamcn
dan jrn[ika pxriiirg,
2. teren.nnaan ofs.rs1or1al,
l- prose\pcn8.uggar.n.
1. pengendatian dar penglkuran.
5. l)elilprira., ar;rlisi5, dirn unrp.rn balik.
erlakk t 4.1
perencanaan dan pengendalian manalemen
us dl
bertulu
onal.
ryuso
mel.r '..,oplr":*r
Proges
aktivir i\penganggaran,/
rrl
ruruh:n.
unl
Dari figur lerrebut, litir dapal menalarri ball\!.r tltik a$rl dari ploses nr.rnajemen ;rdalah
penetapan ren.nna streregis tang berisi tujuan dar) sasar.rn orglnisilsl 5ecaru funtlafirenru] dalan
perspckiil' iangka p,tnlarg. Pro\es penvusunan rencana suaicsis ini s. gal bergalllng tiida
ingl.r ,rS.,n Jd,, K"r.rk,, . . rr'r ,f ,,rr. ,, ......
Jika dibandl1rgkan, sektor publik dan sektor sn:rst! lidak nrennliki ferbedaln substansial.
\amun, proses d; sektor publik biasanya lebih rumit. Sektor srastd brrtlrjuarl mernaksin ikan
kekalaar} penegrng saham, selain bebcrapa tujLr.rn lain s.-perti pangsa pasar aiau citrr per!rsahaan-
Bcrtolak dari tri \ dasar tersebul, percncnnaar nrategis dilenfril.n laigsung aleh maridien'cr)
laiaupun pengaruh dlri kelonyok hjn mungkin tukup bcsar
Meskipun demitian, tanggunfiiawab urluk menctapkan pe.encanaan st[ategis dari orga
sektor publik jauh lebih runrit karerra nrengakomodasi banyak faktor, seperti persyaratan
ditetapkan dalam undang undang, inlen'ensi pemerintah, sertr bcrbagai proses polilik
q
kental. Dengan demikian, dapirl dikatakan bnh$? walaupun manirjenen suatlL organisasi
publik nungkin dilibatkan dalam perencanaan strategis, proses tersebui sebenam)'a adalah
politik dengin tanggug iawab utsma yang terletak di luar pihak munajemen. Iadi,
strategis pada !igur 3.1 t'erada di luar sildus }t€rencanaan rJan pengenilalian m.najemen.
Setelah tuiran dan sasaran yang bcrsifat lundamenlal tersebut diideitifikasi, A'
manajemen strategis dapat digunakan kenrudian untuk menelltukan strirtcgi dan iin
yang diperlukin urtuk inlplementasinya. Hal ini ditunjukkan pada Figur 4.1 sebagai tah
pcrencanaan operasional- lujuan rencana oPerasional adalah mellurunkan tuiuan dan
dasarkc dalam beberapatarget untukdicapai d.rbeberapa lklivitas untukdilakukan. Peren
juga penting unhrk memastikan bahwa semua alternatif untuk mencaPai sasaran tersebut
dipertimbangkan, pdoritas dan skala traktu ditctapkan, serta pcrs,varatnn lnvestasi modal
biir-va rahunanF g harus dikeluafkan di kenudian hari dapat diketahui lebih a$al.
Rencana opelnsio$al bi^sonF Ineliputi periode waktrr tntuk iangk! Pendck atau j
menengah dan dapat dinyalakan, baik sccara finansial maupun non-finansial. Penggu
indikiror kinerja dan trget yang bersifirl non-inansial nrenjadi semakin penting
perencanaan opcrasional. Sctelah aktivitas iangka pendek )ang pcrlu dilakukan
tcridentrfikasi, mereka dinyatakan secara finansial. Tahap ini adilah tahaP perganggaran.
l)erar penting anggaran dalam organisasi sektor Fublik bcritsal d.rri kegunaannya
rlenenlukan estimrsi perdapatat atan jumlah lagihan atas jasa yang diberikan. Namr.rn,
anggaran dalam siklus p€rcncanaaD dan pcngendalian nranajerncn lebih dari sekadar dua
tersebut karena aaggaran erniliki kctedkrtan antara percncanaan dan pengendalian.
Peranan anggaran dalarn perencanaan dicapai dengan m€n)'atnkan di am nilai uang
inpur,vang diperlukan untuk melakanakan akivitas )'ang diren.anakan dalam periode
Sementara, peranan anggaran dalam pengendalian dapat dicap.i deng.n mempersi
anggaran dengan carii yang rlapat mcnunjukkan irput dan sumber daya yang telah dial
kepid.t individu atau departcmen sehingga me ungkinkan mereka untuk melakukan tugas
dibebankan kepada mereka.
Pengertian lain diberikan oleh Lee, Jr dan lohnson (1998) menyatakan bahwa,z budger is
dalan a document or a collectiofi of doct$lefit that rcfers to the financial cofidition of afi orgafiization...,
peran ot goals..., a budget is
including int'ormation on revenues, expenditures, activities, and putPoses
ua hal rdening lo anticiPate future revenues, expenditures, and accomplishlnents. Anggaraln
Prospective
nerupakan suatu dokumen yang menjelaskan kondisi keuangan organisasi yang mencakup
rarnla iniormasi keuingan. belanja. aklivitas, sena tuiuan organisdsi.
galan,
Sementara itu, Mardiasmo (2005) mendefinisikan anqSaran sebagait Perfiyalaan mengc ai
apkan
estimasi kinetja fang hendak ilkdpoi seldmn perioAe waktu tertentu lang dhlatakan &iam ukuran
rsikan
finansial, dan penganggatun merupakan proses atau metode untuk mtmpersiapkan suatu anggoron.
r
)ang Sementara itu, lndra Bastian (2006) berpendapat bahwa anggaran mervpakan Paket Pernyataan
perkiradfl penerinonn don pe gcluaran )'ang dihorapkan akan letj.tdi dalam satu atau beberapa
esuai petiode mendatang.
Dalam pengertian lain, arggaran daPat dikatakan sebagai sebuah rencana finansial
menyatakan bal-hal berikut.
l- Rencala rencana organisasi untuk melayanj masyarakat atau aktivitas lain yang
mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan.
2. Estimasi besarnya biaya yang barus dikeluarkan dalam merealisasikan rencana
3. Perkiraan sumber sumber yang akan merghasilkan pemasukan serta
pemasukan tersebut.
Dalam ruang lingkup akuntansi, anggaran berada dalarn lingkup akuntansi manaj
Berikutbeberapa fungsi anggaran dalam manajemen oryanisasi sektor publik-
ng da
JENIS-JENIS ANGGARAN
tersebuL Secara garis besar, anggaran dapat diklasifikasikan menjadi berikut.
besarn
l. Anggaran operasional dan anggaran rnodal(current $ copitul budgets)
Berdasarkan jenis aktivitasnya, crgSaran dibitgi nenjadi anggaran operasional dan
anggaran modal.
Anggaran operasional cligunakan ultuk merercanakan kebuluhan dalam
menjalankan operasi sehari hari dalam kurun waktu satu tahln. Anggaran operasional
ini juga sering dikeiompoLkan sebagai pengeluaran pendapatan (revenue experuiiture),
yritu jenis pengeluaran )'ang bersifat rutin dan jumlahrrya kecil serta tidak menambah
fungsi suatu aset.
Anggaral modal (.calirll bu.lget) menunjukkan rencana jangka panjang dan
lu peDbelanjaan atas aktiva tetap, seperti gedung, peralatan, kendaraan, perabot. dan
s) sebagainya. Belanja modal adalah pengeluaran yang manfaatnya centlerung mclebihi satu
tahun anggaran dan akan menambah jumlirh aseratau kekayaan organ isasi sektor publik,
yang selanjutnya akan menambah anggaran operasional untukbiaya pemeliharaannva.
2. Anggaran berdasarkan peng€sahan (fs fdtiye e acted budgets)
Berdasarkan status hukumnya, angg.rran dibagi menjadi anggaran tentatif (r.rrdrire)
dan anggaran .rd.i.d. Anggaran teniatif adalah anggarar yanS tidak menlerlukan
pengesahan dari lembaga legislatifkarena ke
unculannya yang dipicu oleh hal hal ,vang
tidak direncanakan sebelumnya. Sebaliknya, anggaran erdctdd adalah anggrrln r-.urg
direncanakan, kemudian dibahas dan disetujui oleh lembaga tegislatil
3. Anggaran dana umum vs anggaran dana kh'usw kefierol $ special budgets)
ja atau Dalam pemerintahan, keka,vaan negara (dana) dibagi menjadi dana umum dan dana
tkukan khusus. Dara umum digunakan urtuk membiavai kegiatan pemerintahan yang bersifat
urrum dan sehari hari, sedangkan dana khusus dicadangkan/dialokasikan khusus unruk
tujuan tertentu, misaln\a Debt Sertice Fund y^ng digunakal khusus untuk pembayaran
utang. Anggaran untuk dana umum disebur arggaran dana umum (general budget) d.at
anggaran untuk dana khusus disebut anggaran dana kiusus (spe.tdl brdget ).
72
SIKLUS ANGGARAN
Pembuatan anggaran adalah suatu proses ynng
berkelanjutan. pacla sektor pu
pembuatan anggaran umumnya melervati lima
tahapan.
l. Persi^p n (prepar.ttion\
Pada tahappersiapan, bagian anggaran menyiapkan
format anggaran yarg akan di
Kemudian, setiap unir di pemerinrahan mengaiukan anggaran
)"ng selanjutnya
dikonsoijdasikan olehbagian anggaran. Setelah di_revjewdan
diadakan aengurpend
ke semua unit, anggaran ini akan disetujui oieh kepala
pemcrintahan.
2. Pers€tujuan lembagalegislatif (legk .rtive e actment)
Anggaran diaiukan ke lembaga legislatif untuk mendapalkan
persetujuan. Dalam
ini, lembaga legislatif(terutama komite anggaran) akan
mengadakan pembahasan g
nlemperoleh pertimbangan-pertimbangan untuk menyetujui
iltau meDolak an
tersebut. Selain itu, akan diadakan juga dengar peDdapat (rlruic
/iearin3) sJ
nantinya Iembaga legislatif menyetujui atau menolaknya.
3. Administrasi (adrrinistrotion)
Setelah anggaran disahkan, pelaksanaan anggaran
dimulai, baik pengump
pendapataD yang ditarg€tkan maupun pelaksanaan
belanja yang tet* ai.ei.una
Bersamaan dengan tahap pelaksanaan ini, dilakukan
pula proses administrasi an
berupa pencatatan pendapatan dan belanja yajtg
terjadi.
4. Pelaporan(reporting)
Pelaporan dilakukan pada akhirperiode atau p.rda iraktu-r,aktu
tertentu yanS dit(
sebagai bagian lang tidak terpisahkan dnri pro\.\
ikunrrnsi vilng telah berla
selama proses pelaksanaan.
73
Fgut 4.2
:.us anqqaran
n jumlat
Persiapan
Lnit telai
brcparation\
rgan
nlerital
Pemeiksaan Porsetujuan
Iembag:
lpost audit) lenactfien,
nggar:r
eh sualL:
Pelaporan Administrasi
ltepofting) . (adninlstation)
lipakar 5. Pemeriksaan(Porrdrdif)
Kcmlrdiitn, lapor.rn yang diberikan atas pelaksanaan anggaran dip€riksa (diaudit) oleh
ndapa: sebuah lernbaga pcmcriksa lndependen. llasil pemerjksaan akirn menjadi rnasukan atau
umpan balik (/!edlark) untuk proses penyllsunan pada periode berikutn,.i?.
tln hal
SISTEMATIKA ANGGARAN
x Suna
jgaran Dalam suatu anggaran sektor publik, sistematika dan klasifikasi nempunyai lungsi penting.
belun Selain sebagai alat pengelompokan akun, siste atika anggaran juga mengarahkan proses analisis
sehingga lingsi anggaran sebagai alat kebijakan dapat berjalan dengcn baik. Pedoman untlLk
meoylrsun klasifikasi anggaran dapat ditenui dala]m Ge erdl Financial Sr tsti.s (cl'S).
rpular: Ge eral Find cial Statisr;cs (GFS) nerupakan pcdoman internasional mengenai metodologi
statistikv.ng telah dikeluarkan oleh Intern ation al Monetary Fund (IMF). Manual GFS dibuat oleh
;garar I iF's Statistic Departmcnt. N4anual il1i merupakan desain untuk memenuhi misi departenen
tersebut dalanr pengenbangan dan pcngaplikasicl praktik statistik. Prinsip dan konsep yang
dibuat dalam manual ini discsuaikan dengan SFtern of National Accounts 1993 (1993 SNA)
tpkan selirgga statistik keuangaD penerintah dapat dimanfaatkan secara bersamaan dengan statistik
lsunq makroekononi lainnva.
74 \t nrln\i SPktu PubLik
N{anual GFS didesain bagi para penyusun statistik keuangan Pemerintah, analis fiskal,
dan pengguna data fiskal taillnya. Manual juga akan sangat berguDa bagi P€ngguna sratistik
makroekonomi dalam nremahami hubungan di antara berbagni kumpulan statistik' dan
bermanfaatbagi sebagian peq.usun statistikyang tergantungpada statistik keunngan Penrerintah
sebagai input dalam pekerjaan mereka. Namun, manual ini difokuskan Pada pendefinisian,
pengklasifikasian, dan arahan claiarn menyajikan statistik keuangan Pemetintah karen, nranual
ini tidak menjelaskan tertarg metode )-ang dlgunakan untuk menyusun statistik
Bagian berikut menjelaskan klasifikasi merurut GFS yang kemudian menjadi dasar
sistematika anggaran di banvak negara.
1. Penilapatan(,'elerr.)
Reretae adalah keiaikan kekayaan bersih sebagai akibat dari adanya transaksi Bagi
pemeintah, secara umum, terdapat emPat su rber utama Pendapatan, ynitu pajak
dan kewajiban yarg dipaksakan oleh pemerintah, p/opertv i come y^ng muncul diri
kepemilikan aset, penjualan barang dan jasa, serta sunbangan sukarela vang diterima
dari unit lain. Perdapatan harus dicatat padx basis akrual
Dalam manual GFS, Pendapatan diklasifikasikan menjadi beberapajenis berikut
a. Pajak
Bagi ma)'oritas uni! pemerintah, pajak memitiki nihi )-ang dominan dalam
pendapatan karena pajak merupakan transfer n'aiib (rcnpukory rransler) drlan
pemerintahan. Salirh satu bentuk tor?rlso'l' tl..rn-fr,vang lain adalah denda (fues
pendlties).
Aspek cakupan. $.aktr.r, dan penilaian dalam sistem GFS dar SNA 1993 pada
umumnya sama, tetapj sislem pengklasifikasiannya berbedr. SNA 1993 memiliki
syarat syarat tertcntuuntuk mengumpulkan pajak, ,vaitu dari produki dan
irnpor pajak pendapatarr, kekayaan, dan pajak modal (cdPilal fdtes) Sementara
itu, pendekatan )'ang digunakan dalam sistem GFS mengklasifikasiknn pajak
berdasarkan sumber pajak, yaitu:
1) pajak untuk in.or?re,prolit, dan caPital sain,
2) pajak untukpq,roll dan workforce,
3) pajak untuk ProPel4/,
4) pajak untuk barang clanjasa,
5) pajak untuk traisAksi dan perdagangan internasional,
6) other taxes.
b. Social contributio
Kontdbusi yang diberiLu dilakukan karena merupakan kewajiban atauPun
dilakukan secara sukare]la. Soc i dl co nt t iL, ut i oi diklasifi kasikan sebagai social ret,
contribulion ath
contriblltio lergantung dari tipe skema yang diterim.
sotial
^t1]]
mereka. Cakupan Socit contribution dnlan sistem GFS lebih tedatas
dalan SNA I991.
75
Transaksi akuisisi aset non'keuangan yang dibeli atau transaksi akibat pertukaran dan tid
akan memengaruhi kekayaan tidak digolongkan dalam beban/ejrpe re.
Beban dicatat sesuai dengan basis akrual. Secara konsep, pembelian barang yang tidak
digunakan akan menambah persediaan dan bukan menambah biava. Ketika barang dikonsum't
digunakan datam produksi, transaksi tersebut harus dicatat untuk mengurangi persediaan d
menambah beban tergantung penggunaan barang tersebut.
a. Compensntion of employees
Kompensasi pegawai merupakan total renumerasi dalam bentuk kas maupun barang
utang pada pegawai pemerintah sebagai bentuk penghasilan atas pekerjaan yang
dilakukan selama periode akuntansi. Hal ini juga termasuk gaii dan upah serta kontribusi
sosial.
Kompensasi pega$'ai diukur deDgan nilai tenumerasi dalam bentuk uang atau barang
yang menjadi hak pegawai untuk menerimanya dari pemberi kerja selama Pekerjaan itu
berjatan dalam periode yang relevan, baik itu akalr dibayar di depan (advd".e), diba)-ar
keseluruhan, maupun tunggakan.
b. Use of goods and ser'"ices
Yang termasuk dalam kategoriini merupakan barang dan jasa yang digunakan dalan
produksi dalam pasar maupun barang dan jasa yang tidak masuk ke pasar ditambah
dengan barang yang dibeli untuk dijual kembali dikurangi perubahan bersih persedian
yang sedang dibuat, barangjadi, dan barangyang sudah siap dijual.
Nilai barang dan jasa yang digunakan dalam produksi dicatat ketika barang atau
lJ\d rehh benar Denar digunrkrn. bukan k(lika barang rer'ehul drperoleh. \(menlarr
itu, nilai barang yang dibeli dan siap dijual kembali dicatat barang telah terjual.
Cansump tion of Jixed cap itdl
Kolsumsi aset tetap akan menurun selama periode akuntansi dalam n ilai aset teiap yarg
dimiliki dan digunakan oleh unit pemerintah sebagai akibat kerusakan fisik, keusangan PE
yang terjadi secara normal/alami, atau kerusakan yang diakibatkan kecelakaan normal.
Penurunan tersebut dinilai dalam dterage lrices dalam periode tersebut. Depresiasi
tersebut harus dicatat oleh pemerintah-
d. Srrridies
Subsidi merupakan pen1b.ryaran yang diberikan pemerintah pada e,rte rPltrc tanPa timbal
balik, dengan dasar tiDgkat aktivitas produksi atau kuantitas atau nilai baiang atau jasa
yang mereka produksi. Subsidi dibuat uniuk nlerncngrruhi tingkrt Produksi, harga
77
agaj bebar atas output yang dijual atau sebagai renumerasi bagi efilerprise. Subsidi merupakan
a produksr utang hanya bagi produsen, bukan untuk konsumen akhir, dan hanya current transfer
bukan .ap,fdl t'drsler Pemerintah akan memberikan langsung pada househoki yang
diperlakukan sebagai konsumen dan kebanyakan diberikan pada institusi non-profir
dan tidal yaDg salah satunya akan diperlakukan sebagaibantuan sosial-
e. Hibah Grarrs)
laksegera Cranfr merupakan pemberian yang sifatnya tidak wajib yang dilakukan oleh satu unit
pemerintahan satu pads unit pemerintahan lain atau organjsasi internasional dalam
liaan dan
bentuk .dPifdl atau c rreni.
Terdapat tiga macam penerima grdr?f, yaitu grdrt untuk ,egard drtng, g/d"fr bagi
organisasi internasionai, dan g,...rrfs bagi unit pemerintah lain.
Bantuan sosial (so.idl ,erelitr)
Soria/ &ezeltmerupakan pemberian uang atau barang untukmelindungi suatu populasi
r barang. atau segmen tertentu dari permasalahan risiko sosial (social risk). Risiko sosial (socidl
Lan yang risft) adalah kejadian atau keadaan )-ang dapat memengaruhi kesejahteraan masyarakat.
ontribusi Other expense
Other expense tetdiri, atas beberapa kategori, yaitu:
ubarang l) propertf expene other than inlerest,
rjaan itu 2) miscellaneous othet erPense.
, dibayar Yang termasuk dalam kategorj ini adalah transfer ).ang dilakukan untuk tujuan berbeda
dan semua transalci etpefise yang tidak masuk dalam se ua klasifikasi yang sudah
disebutkan. Beberapa tipe transfer yang masuk dalam kategori misce aneous othet
n dalam expense adalah current trdrstl yang diberikan pada institusi non profit untuk melayani
itambah household, net tar crcdit, fines, Aan penalties yang dipaksakan oleh hukum pengadilan,
rrsedian pembayaran kompensasi untuk kerusakan dan korban yang diakibatkan bencana alam,
pembayaran kompensasi untuk korban atau kerusakan properti )-ang diakbatkaD oleh
ng atau ulah unit gdrerdl goverrmeni seiain pembayaran klaim bukan asuransi ji$'a, beasiswa
aan educational beneft lain, pembelian barang dan jasa dari pasai yang didistiibusikan
secara langsung pada ,rrozseiold untuk lrdl consumPtion selain social benefit, dan
sebagainya.
rP yang
sangan PERTANYAAN
1. Mengapa proses peiganggaran dianggap penthg dalam sebuah orgaDisasi sektor publik?
2. Bagaimana posisi proses penganggaran dalam tahapan perencannan dan pengendalian suatu
entitas?
3. Sebutkan dan jelaskan fungsi anggaran bagi organisasi sektor publik!
timbal
4. Apakah yang dimaksr.rd dengan anggaran sebagai alat kebijakan dan apa bedanya dengan
ru jasa
anggaran sebagai alat politik?
harg:
Akutaflsi Sektor Publik
PENDEKATAN TRADISIONAL
ttnCekatan penganggaran lradjsjo rl \ering disebul pendekatanl&etode orj€.t ojt
axPudibltcs, i]1.*ttcnfnl, ?iaupun l d il.m Sebu.ri .tengan Lr,rrnanra pcndckrtan
lenglngg:!ran ini ricnggrlnakan paraCignra serlerhana vang Lerur rrrrtasr pad.r Iengendalian
seriap ieds bi.ryi. Sebulan i rerrrrrdl dcngrndung pengertian bahwa penenruan seiirp
ienis dan jull1hh biafa ra ng ;d; pldi anggaran belanj.r .iari suatu periode anggatan tettenlu
didasarkanpada pcrsenlasr kenaikan rerientlr dari setiapienis danjrmiah bia)a yang sama
dcngar tahun anggaran s.bclumrllr. DengaN dernikian, pcndekrran ini mengglnakan
asurnsi bahwa selirp teri! biaya akan diralkkan ju]nlahnF pada tingtat kenrikan ya.g
relatltsiL a lanpa ilcilpcrhaiik n kebutuhan )ang selarusny;r.
. -] : '::"-.-, -1
lerlentu. Jenis-ieni' kelompok birsa diteripkarl, mis.lln)'a bia\':r feqa$ai. bii\a frj.rl3n.rn.
pemelihara:rn, biaya itdnlinislrasi krlltor, dan ltlin lain. Jcnis hia\'r iDj iuga drPat d4rcri]lci da
beber.pa sub, misairrF subkclompok bialir ,{ l K, biara lrstril{, dlr biava lelepon daianr kclr)m
biaya administrasi liantor
L disulun btrdasurkan Llrliar bcltlnjil y.t']q illan .|lalulan oleh organisasi sehiD
Bcrikut contoh berrtr:k anggaran yung disusun dcnt3,n lrlc ggunnkarr nftodc lr.r
Figur 5.1
Contoh anggaran tradisional
Pendekatan ini beriu{r.rn rr.ngenddlilan fcnlchllrralr dergrn lebih baik. lika kila Inen1b,i.
jenis rnggaran sep.(j ini. nraka kita akan mcrniliki balangnn \?ng jLl.ts tcnt.rng pos-pos )an
incnjadi pengehraran Llan krrrtrol vane hall .iras pcngeluaran tcr5.but. l.rbel di rtis d
di€laborasi lebih ianiul dalam benruk tibel berikut drlnm r.ngli.r pengerd.tlun iarg lebih dctaii.
Dari Figur di atas, dal'at dilih0t b|h\'tt pengerdirlirn anrgarun dapirt dilakukan dengar lebi
baik apabila pos/komportD dalan angg:rran dinvalirkan pada lingkat yirng paling terperincr.
Contoh:
Arlggiran untr& Polrcs Drnii nruogkin dinr.riikrlr d.rlanr L-.ntuk Figur 5.1 di mana bclalja Ba
!erperinci mlrjrdii
l. I orang Kepi\la ll)lisi (4Rt1.000.000.
2. 2 orarrg Kxptrr) PLjli\r @Rp2.000.0{)0,
3. I orang 5t.rl .tdlniniitr.rsi e,Rp1.000.000.
kdt dn Pt n1 Alggtdt t 81
"tu@"
5.2
ntuk perincian anggaran lradisional
Belanjr Gali
3 000.c00 3 00aJ ar1l0
'1lingga
2 kaplenpolisi 2.000 000 r 4 000 000
Belanja Perseaiiaan
,1.000 000
I500.000
Seragam 2 al00 000
Tolal Anggaran
'flngllt pc g.ndrli$ ahs anggaran ai..r! lel.i1r ren.luh bil.r augguan ilinyarakan dairm
ienis ubjek pengeh;rrn secar: glohal {L)cl.rnj.r g$i Itpl:.C0d.000). l}arla kasus iui. elscltu tif cl apat
l]lrniiliii letjrlnsar dxl$! ft;rlisnsi angar;n selana jumlah dalam anggaran tidak t.rlampnui.
Iika julrllahn1r 5t.malilr l]]ur.ict:li], rxl.t sen)rkin li.hl rnenrilikl kebebasan untuk
'lran,tlelnen
nenenlukar serdiri alakuji rdgsaran rlrscdut. Iliralnt'x, bila gaii kepata polisi diryntakan
i tnng s!'besar Rp3 jxt. drn g4i kai)tcr] r.lahh .1 lLrr.r, maka uang sebrn)'uk gnji kepala d]n kapten polisi
maksimal harlrs s.jur11lri i',u Nanur, kalau anggaran dir.\'atakar ddtarrl bentuk behnja g.rji
r! irlas l. Pada tingkat yang lebih maju, pendekatan ini dicirikan dengan diterapkannyn rrir
.ostiflg untuk s€tiap aktivitas. Dengan demikian, total anggaran untuk suatu organisasi
adalah jurniah dari perkalian dari bia).a standar per unit dengan jumlah unir aktivitas
yarg diperkirakan pada pe ode mendarang.
nl rlil.r
Pendekatan anggaran kinerja dapat dilihat pada conroh Polres Damai berikut.
taaL
Tingkal kecelakaan lalu lntas
1. Pengamanan Lantas
dan kemacetan menurun 50o/o
Belanja gaii 6.000.000 7.000.000
aelol:n
Belanja peralaian 7.s00.000 7.000.000
g unll Belanja mahanan 1.500 000 1.500.000
Belanja perjalanan 4.000.000 3.900 000
:_::..:-_ i::-i: anggaran dan realisasinya di atas, bagaimana kinerja polres Damai? Se
!-1-:-i-::r. r]ra dapat melihat bahwa roral realisasi lebih rendah dad total anggaran. j
::E-:r: -€r, kita dapar melihatkinerjc tiap programyang dijalankan poires Danai
-.::'-;. :risalnva, realisasi belanja lebih besar Rp400 ribu dari yang diaoggarkan. Namun, hal
:.:ai berarti kine4a program ini buruk. Dalam nelakukan penilaian kinerja, kita juga mel
rolok ukurnya- Misalnya, tolok ukur Pengamanan t_antas adalah berkurangnya angka kecel
dan tidak terjadi kemacetan lalu lintas. lika realisasi belanja yang lebih besar dari anggaran, t
diimbangi dengan tercapainya rolok ukur maka dapar dikatakan kiDerja dalam hai pen
Lantas cukup baik.
l Tidak banyak personel bagian anggaran atau akuntansi yang nemiliki kemampuan
memadai untuk meiSidentifikasi unit pengukuran dan melaksanakan analisis biaya.
2. Terkadang terdapat kondisi yang sulit,bahkan tidak memungkinkan pengukuran kinerja
nengingat banyak jasa dan aktivitas organisasi sekror publik yang tidak dapat langsung
terukur dalam satuan unit output atau bia,va per unit yang dapar dinenlierti dengan
mudah.
Sernrg terjadi aktivitas langsung diukurbiayanya secara derail dan dilakukan pengukuran
secara detail lainDya tanpa pertimbangan memadai yalg diberikan kepada perlu atau
tidaknya aktivitas itu sendiri. l)en8an kata lain, pendekatan ini kuranq menghr:bungkan
aktivitas yang dijalankannya dengan visi dan nisi \.arg diu\unq orlanrsasi
INDIKATOR KINERJA
Indikator keluaran (ortprls) adalah sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu
kegiatan yaDg dapat berupa fisik dan/atau non fisik, sedangkan indikator hasil (o rljomes) adalah
ial.
segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah (efek
langsung). Indikator manfaat (lreretrr) adalah sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari
pelaksanaan kegiatan, sedangkan indikator dampak (irrpdcrr) adalah pengaruh yang ditimbulkan
baik positif maupun negatif terhadap setiap tingkatan indikator berdasarkan asumsi yang relah
diretapkan.
Indikator kinerja yang baik harus mencerminkan beberapa kriteria tertentu. Salah satu krireria
*uran
adalah C?EAM. CRIAM adalah singkatal dari dear, reletant, emnomic. ddequate, monitoruble.
u atau
ngkan L Cleirlbelarti indikator kinerja harus jelas dan tidak ambigu sehingga tidak menimbulkan
multiinterpretasi. Kejelasan suatu indikator bisa saja ditetapkan dengan kuantitarifatau
satuan angka dan secara kualitatii
2. Rele.lant beralti indikator kinerja harus memiliki kesesuaian atau keterkaitan dengan
sasaran stau tujuan yang ada.
3. l.oror?ri. maksudnya data-data mengenai indikator yang dibutuhkan harus berada pada
harga yang waiar (tidak mahal biayanya).
4. Adequate atau cukup maksudnya ildikator yang ditetapkan harus dapat menilai kinerja.
Apakah salah satu indikator atau dikonbinasikan dengar indikator indikator lain agar
dapat dijadikan sebagai basis untukmenilai kinerja secara layak.
86
Indikator )'ang baik juga dnpat diniiai dari kriteria SMARII y^iIu specific, medswd
athiev:tbb lattain|ble, rckvance, clan titne bound.
l..Spc.i/i.berartijelasdantidakddakcnungkinankes.rlahaninterpretasi.
2. Measurdble maksudnyir indikator vrDg dibuat dapat diukur secir.r objeklii baik \'.
bersillt kuantitatif mrtrpun kualitatit, .yaitu dua atau lebih yang mengukur indik
kinerja mempuDyai kesimpulaD )'ang sama.
3. A.hiefible ber^rti indikator tersebut dapat dicapai seca.a rasional tanpa mengurar
lirgkat lantangan yan g seharusn,r'a.
.1. Rcleldrc? berarti indikator kinerja harus terk.it aspek !ang relevan.
5. 'limebound berarti indikator vang ditetapkan memungkirkan untuk diuku. dalr
perspektil it'aktu tertentu vang telah diietapkan
.-+-
Deryan d.mikian, PPBS dapat dipahami sebagai s€buah si6teE penganggaran dengan
karakeristik berikut.
Pen1ahan1lln ),ang baik tentang tujuan strategis organisasi akan membantu pengemban
program dan kegiatan yang baik. Secarateknis. tahapan tersebut diawali denganproses identifik
kebutuhai dan evaluasi keterbatasan sumber daya. Berdasarkan pengukuran kebutuhan d
evallrasi keterbatasan slrmber daya, sasaran dan tujuan ditentukai. Berikutnya, struktur program
organisasi dikembangkan secara keseluruhan.
Ilerdasarkan program-program yang telah dibuat, indikator kinerja dan alokasi surnber
dava keuangan disusun seperti halnyn pendekatan anggaran kinerja. Perbedaannya, dalarn PPB!
indikator dan alokasi keuangan memiliki keterkaitan yang erat dengrn pcrcncanaan strategii
karena proses pengembantian program )ang didasarkan pada rencana strategis organisasi.
i
Figur di atas menggambarkan dengan jelas bahr!'a sebuab anggaran adalah suatu instrumer
untuk mengimplementasikan rencana jangka panjang. Tidak seperti pengdlggaran lradisionr,
(Iine iten budget) di ilana pengambilnn keputusan anggaran dilakukan dari bawah ke atas (tof
down) dan berfokus pada nilai pengeluaran, penganbilan keputusan dala PPIIS utamanla
dilakukan sebagai kombinasi antara pengambilan keputusan dari atas ke bawah dan dari barvah
ke atas (&.,tton u/). PPBS juga berbeda dengan penganggaran tradisioncl dalam hal pengukuran
atau penilaian hasil alokasi sumber daya. PPBS mempunyai sudut pandang t'aktu yang lebih luas
karena kebutuhan sinkronisasi dengan dokumen peiencaiaan yang kerangka waktun,va mernang
lebih dari satu tahun.
L Pendekatan ini menekankan perencanaan jangka panjang di mana tujuan utama dan
tujuan jargka menengah dinyatakan secara eksplisit. Biaya dan manfaat dari ahernatii
tindakan untuk mencapai tujuan dan sasaran tenebut dievaluasi secara ek$]isit. Dalam
bentuk kuantitatifsepanjang memungkinkan dan secara naratifdi semua kasus.
2. PPBS mengasumsikan bahwa semua program akan dievaluasi secara tahunan. ladi.
program 1'ang "jelek' ckan dibual1g dan program baru akan ditambahkan.
3. Keputusan mengenai program pada pendekatan PPBS dibuat pada tingkat manqemen
puncak untuk tujuan harmonisasi dan kesesuaian dengan rencana strategis, kemudian
unit orgaiisasi di bawahnya diharapkan menyesuaikan aktivitas mereka untuk memenuhi
tujuan dan sasaran yang lelah disepakati.
Namun, penFsunan anggaran dengan menggunrkrr r.irdckrtrn I)l,BS ini juga memilikr
beberapa keterbatasan berikul.
dalam PPBS
e
:ntll
han
Pro
ba
,ih luaj
emang
l. Cukup sulit membuat pemyataan yang bermakna dan eksplisit mengerlai tujuan
dan sasaran pemerintah yang dapat dis€tujui secara bersama oleh mereka yang
a
90
pernyata
b€rkepenting,tn, tanPa memedulikan betapa bernilai dan bermcknanyr
Tidak hanyc tujuai )ang belubah, tetapi Peiabat ,\'ang dipilih Pun khusus
(tidak
untuk tidak menenuhi lebih daripada perlyataan yang sarrgat umum
oleh politik
sehingga meighalangi mereka untuk mengubah posisi ketika diharuskan
3. Periode vang diperti bangkan cl*up relevan bagi pejabat,vang dipilih mu
'vnktu lebih
terbatirs pada masaiabatannya yang tersisa Flal ini men)€babkan metcka
jangka Pnnjang'
pada biayajangka pendek ilaripada biaya dan imPtikasi yangbersiiat
dara (daia
Seperti hahya anggaran t<inerja' PPBS mengasumsikan adanya basis
yang memadai dan kemampuan analitis yang siap digunakan oleh organisasi
sell
memi
publik. Padahal, pada kenyataannli, organisasi (misalnya pemerintahan) yrng
data program yang canggih atau stafanalis yang kualitasnta
baikhanya sedikit
Pengukuran yang bersifat obiektif lebih rnenjadi masalah dalam PPBS dibandi
tah
dalam pendekatan kinerja sebab biaya clan Inanfaat dalam periode beberaPa
hubungan
harus dapat diPe irakan. Keduanya agak sulit diukur dan rasjo atau
lebih ti
aitara dua macam estimasi tersebut mengimplikasikan ketePatan yangjauh
dibandingkan yang terlihat secarc eksplisit-
peiencanaan stra
6. PPBS berfokus pada program dar kegiatan ,vang selaras dengan
Fokus ini sering kali berbeda dengan orientasi unit organisasi yang
masih mem
pira peiabat ini melihat PPBS sebagai anciman terhadap kekuasaan mereka
"mel1rbelaniakan" an ggaran
Logical Framework
salah satu teknik melaksxnokan PPBS adalah teknik yang disebut t oticdl FnfleNork ApProa
(LFA). I'eknik ini merupakan suatu etode lang membartu dalan mendesain Program
oleh Leon
kegiatan yang berorientasi kepada hasil/kineria LFA pertama kali dikembangkan
Rosenberg pada tahun 1969 yang saat itu nenjalankan kontrak kerja sama
deigan IISAI
Konsep ini banyck digunakan dalam men'Ibantu mendesain progran dalr ke€iiatan dari
orginisa5i
Berikut langkah ldngkah loginl framework dalam mendesain program dan kegiatan
atau
denSan kuantitas, kualitas, dalam kerangka waktu yang jclas, serta menyatakan lokasi
sektor dan kelompok sasaran), meosure Nhat is import.t t about the achiyement of object^,es
'miliki (indikator mengukur hal hal penting yang terkait pencapaian tuj uxn ), l, .licators measure
chdnge at each lerel. Thef ore independent from i dicators at higher and lower lerels
ngkaD (indikator mengukur perubahan pada tiap,tiap le\€l tingkatan.Indikator iniindependen
tahun (berdiri sendiri) pada tiap'tiap tingkatan), a.ost e//ectire fleans ofrcrifcation t awilable
,an di (statistic, interviews, dnd records) (da1am pelaksanaaD verifikasi data indikator diupayakan
tinggi dengan biaya yang efekif),ledding indiclttors included to eyaluate deNelo?me t objectives
a d outPut leveL achieletnent belore end qfproldrt (nldikator utama dimasukkan untuk
rtegis. mengevaluasi pencapaian output affi deyelopment orje.t;yes sebelum suatu pro,vek
un)rai berakhir).
dian, 7. Tentukar asumsi dan risiko
lalam Asumsi merupakan kondisi atau faktor eksternal yang mlLngkin terjadi dan tidak
dapat dikontroi. Sebagai contoh, dalam kegiatai menanam bibit jagung, yanli nlenjadi
asumsi dan risikonya adalah jika turun hujan. maka benih tadi dapat tumbuh. Turun
hujan merupskan kondisi yang tidak dapat dikontrol atau diperkirakar. Hal inj bisa sdjr
sebaliknya:jika curah hujan terlalu banyak, maka akan menimbulkan banjiI dan bibit
yang ditanam menjadi rusak sehingga sekaligus nenjadi siko proyek.
8. MorttortngdanEvaluasi
on I.
Moritolirg adalah memonitor konverci input menjadi output untuk mengetahui apakah
A.ID.
prolek dilakanakan dengan benar? Sementara itu, evaluasi adalah nelakukan evaluasi
konversi output ke clet,elo?ment objectile impact untuk mengetahui apakih telah
menjalankan proyek yang benar. la$'aban atas pertanyaan mendasar akan terjawab dalam
proses ini, yaitu /s il lrorfting? Cdn it be itqro.',ed? Is there a better hay? ls it worth it?
9. Means oJ veriJntltion
Medns retification i\aksudnya untuk mengecek penggunaan suatu indikator: apakah
oJ
informasi yang dibutuhkan t€rsedia? apakah informasi ini relidrlc (dapat diandalkan)
dan 4 to ddtr? apakah data harus dikumpulkan sendiri? lika demikian, apakah benefit
fisi/ dari data yang dikumputkan serdiri ini sesuai dcngan biaya Fng dikeluarkan?
rng
7
1. Membagi semua operasi dari organisasi ke dalam unit un it kePutusan (decision package
Unit unit keputusan ini adalah program, aktivitas' atau unit brganisasi di tingkat
rendah.
2. Dasar untuk pembagian adalah aktivitas secam spesifik, jasa spesifik ynng diberi
subunit organjsasi atau aktivitas alternatif yang ditakr-rkan untuk mencapai tujuan
progmm.
3. Memilih can terbaikuntukmenyediakanjasa dengan berdasarkan analisis biaya
atau analisis lain (atau menggunakan pertimbangan Politis).
4. Menentukan pilihan atas beberapa unit organisasi sehingga didapat keputusan tent
banyaknya jasa yang akan disediakan (sa a dengan tahun lalu, ditambah'
dikuiangi).
I Tidak tercipta asumsi bahwa alokasi surnber daya periode yang lalu akan
diterapkan sama pada periode sekaranS atau berikutiya Dengan demikian, organi
membuat secan tahunan dari semua Program, aktivitas, dan pengeluaran-
relie,
Menghemat biaya dengan mengidentifikasi dan menghilangkan program yang
tidak diperlukan-
3. Memfokuskan perhatian pada biaya dan manfaat darijasa yang diberikan.
4. Mendorong pencarian cara baru untuk menyediakan jasa dan mencapai tuju
organisasi.
5. Meningkatkan kemampuan manajemen Suna merencanakan dan mengevaluasi
6. Memberikan justifikasi yang lebih baik untuk penyediaan anggaran.
Namun, seperti halnya pendekatan lainnya, ZBB meniliki beberapa kelemahan berikut.
tetap menyediakan sejumlah tertentu dari anggaran untuk jasa tertentu walaupun
ZBB merekomendasikan bahwa jasa tersebut dihapus saja.
)erikan.
2. Alternatif aktivitas/alat untuk mencapai tuiuan yang sama dan alasan alternatif
alternatif tersebut ditolak
ran dan
3. Konsekuensi dari tidak dilakukannya akivitas tersebut.
nanfaat
4. Input, kuantitas, atau unit pelayanan yang disediakan (or?rl), dan hasll (outcone)
pada berbagai tingkat pendanaan.
tentang
h, atau tserikut contoh sebuah unit keputusan dari rencana aktivitas pelatihan komputer yang
disusun oleh sebuah organisasi sektor publik.
Decision Package yangada ditindaklanjuti dengan proses evaluasi dan pengambilan keputusan
(reviervdan penentuan,'ar&i g). Proses ini dapat dilakukan deng.n standar baku yang ditetapkan
oleh organisasi ataupun dengan memberikan kebebasan pada setiap unit untuk membuat kriteria
L selalu
dalam menentukan /dfl [ir&
3anisasi
Teknisnya, alternatifkeputusan dadsemua aktivitas program yang direncanakan digabungkan
sudah dalam satu tabel dan diurutl'an berdasark n prioritasnya. Setiap level anggaran dianggap s€bagai
satuan yang berbeda. Pada contoh sebellrmnya, aktivitas pelatihan komputer mempunyai empat
alternatifanggaran (level). Karena itu, k€empat level tersebut dianggap sebag.i satu alternatifyang
berdiri sendiri.
rt.
)anyak
mbuat
livitas
uIltuk
a
94
Figur 5.6
Tujlan Kegiatan
l,,lemberikan pelatihan aplikasi kompuler (word p/ocesshg dat spreadshe€t) kepada para lunakarya
dan menempatkan mereka pada pekeiaan yang membutuhkan keal''lian tersebut.
Deskripsi Keglatan
Pelalihan akan diadakan selamaenam bulan, dimana para peserta akan diajarkan dasardasar
penggunaan komputer, dan aplikasi proqram wold p/'ocesslrg dan sprcadsreel Pelatihan ini terdiri
atas 60 ka| pertemuan denqan empat pe(emuan setiap minggunya. Pelaihan akan dilangsungkan
seiama empal jam seha dongan satu orang inslruktur dan satu orang asislen untuk setiap 20
peserla. Seliap ruang kelas yang digunakan akan dilengkapi dengan satu unil kompuler unluk
setiap peserla. Kelas inj iuga akan dibuka pada malam hari dan ha Sabtu untuk mengakomodasi
peserlayang ingin berlatih dan mengerjakan tugas yang dlbeikan
Gaji
Fp38.000.000
8p34.000.000 Rp72.000 000
8p11.000.000
Perant lunak (sor.varc) Rp 1.700 000
Rp 3.500.000
[,4ater pengaiaran Bp 3.100.000
Rp 4 900.000
TOTAL Bp96 200.000
' Dengan asumsi dilakLkan peryanttan enpat unit kamputet setiap tahunnya.
Outpur
Tiga kelas^ahun dengan peserta 20 oGng/kelas
Outcome 90
Dari60 peserta pelatihan 48 peserta dapai menyelesaikan pelalihan dan 44 orang dianlaranya
dapat mendapatkan pekerjaan yang membutuhkan keahlian kompuleryang didapatkan.
Kegiatan Alternalif
cs sebuah sekoah swasta, yarg menawarkan untuk
fi,4engadakan kerja sama dengan Comptrun
mengadakan peauhan serupa dengan biaya Rp3 500 000 per peserta. Aternatl nid tolak karena
biaya peal han yang laLrh ebih mahal.
Figur 5.7
Peringkat atas alternatif keputusan
Dalam pcn).usunan anggnran program yarg berbasis nol, asumsi yang digunakan ad
penganbil kebijakan dalam organisasi akan menerina ipa pun urutan prioritas Fng
ditetapkan. Dengan demikian, kewajiban mereka hanvalah menentukan besarnya
sehingga besarnya anggaran yang akan mencntukan aktivitas yang dapat dilaksanakan
T
PERTANYAAN
1. Sebrtkan se a jelaskan keunggulan dan kelemahan pendekatan tradisional dalam
Pen)'usunan angSaranl
2. Apa yang dimaksud dengan indikator kinerja? Apa syaratnya dan bagaimala c
mdnlusunnya?
3. Apa yang dimaksud dengan PPBS? Bagaimana Pendekatar ini memperbaiki kelemrh
an€igaran berbasis kinerja?
4. lelaskan tentang Logical J:ramework Analysis! tlagaimana tahapan pembuatannl'a?
5. Apa yang dinaksud dengan Zero Based Budgeting?
p7s.500,
:ganisasi
r adalal
rg telah
rlggaran
proses
Bab ini akan rnemperkenalkan tiga macanr teknik akuntansi sektor publik,yaitu:
mahan
1.
2. rkuotansi anqsaran i b?/ dgeldt), dctountins),
3.
ilmber daya keuaigan berrp. .l)n. y"ng lilpdirkar nptuk dig|n.Lrn oleh organisasr
nirlaba aiau insljlg!,LpeECd44h.biasarrya mempunyai keterbaiasan penggrnaan. Hal iru
biiar;lengg**"" d"'a-dirna rerseblr atibalasi;;i.,k.1-'ffiiiatiiEaiane-nru y"',s
terkadang menrpakan syar.rt dad pihak eksternal yang meru
Tid.rk sepeni perusahaxn swasta yang men€ali laba, organbasi sektor publik
melnpunyai luiuan-tquan yang spesilik, Dengan iatar belakang tersebut, perusahaan
sw.rsta dapat menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk keperh.Lan apa pun- Hal
lenting bagi m€reka Lrdalah adanya laba. Haliru berbeda dengan organisasi sektor publildi
nana sumber daya yang cda harus digunakan dengan tujuan terleutu.
i\{isalnyr, pemeriitah mererima pinirman dari tsark Dunia (\'!-orld Blnk) sebesar
Rpl0 milrxr r'ntrLI, p,mh;,rgunrn ialrn Jrir r.mhal"n Krrenr.tu. rrJr dJa prlrlrJ, l;in
bagi pemerintah, relain menggunakn dana Rp10 miliar iersebnt uniuk pembangunan
jgmbatan da'ialan.
Se.ara nmum, sirngit lazh iik. drri kes€hruhnn dina iing dinliliki organi:asi sektor
n).|ipun\d lujuar ilrlldr.) sexdiri lendjrj dalan perlggurl.arrvit, brik ki.exA laktor ekskr
lexkttnl restrictiot). taktor nlierral (rlrrdgcnrrt llclrrj S). nnupun karena pelaturan iert
Untuk meng;]ko c.{.!si k:;]caar itlr, orgatlisrsi srkior .f,ublik fiehbunt .ltrna dina
d,rlam lrnenr nkultrrrsrrvtr-
.
K
l]uJlxD, fel1lnnrk.llr lang .}rriliki organisasr sekt{rr
-diiffiftoaikrr,i'ft-riilarl u"n1- jrrn r"1.q1,u, ;,; rl ;n d:n mii d-reftnt$-Sist
'..1r:,*J;
--da,*id di'ii(;.ii;;l"sJ ;i
i,*"'i .'f "l,h*.,;* ;,,. i.';,* ir. r frIti"--*"
denlnn t{ui n.,.i.
Kek'rbntas ]
tf]rg$l1la"ur tlana ]lrcnterili.an rrpirlarl *al1 sr.rdlu kewaiibat un
menbcrilar pertarggungia$'eban k.pda pihek lcrr.,lia d:lna {donatur)- Oleh s€b.tb
organisasi-organisasi nirlaha dan instilusi ir.-nlefinlah m rggLLiakan akrLilansi drna
r..o rtir8) uriuh n)cngo!)trol dana yang dibaiasi (r(tr:ri.r.r/ tind) terr€hur, sekaligui r
menramir ketiatan atas per_yarxtan yang id;1,
Go,\r"mtntdl Aft:L)ultiilg Stu ddds Bond drndeiirrlsikn dan! (lirriJ) seb3gai berikul.
't\ /iscal nnd a.tuLnting entit)'\i'ith n selthnl'1t1.i,1{ r.i old..()tJ]ar i.t.dr}n1; cash n*! oth
jhaldal rcaur.e.. toy,etl'er di n:lnh:d lilhilititt, cn,l t.'ilunl (quitj|] or bdLnce'
"ith
.halt!,r lilt r\n, thich dre sclttgdkl litl tht puryost Ll r."/rli ga tpetilic rLtirities at nttdut
t
Iad', drnr;dal:h sebuah krsiiuin ikuntersi t.r:eniilri 1_rng tcrpisah Serdailrkan tujuan
)rt_ d,n il( rnc' l.\r tr,.r t. rlr , r. ,.1,r . I .
Delrgen dernikian, sun*er data suaiu organistr! i s.kior
dapat {tigambrrkan pada Figrr 6.1 berik!1.
I Iwyre
io,kar ,(
^a,b
(. t .,tb.{dr. -rdrck. .., D.-o Ab.r
Figur 6.1
Dana dalam organrsasr sektor publrk
--
Dara 5 Dana 6
I '100
Annlisis t€rhadap lnpor;!r yarg dihasilkan oleh aknrltnnsi ,rggar.rir inijuga hart+s dilak
se.ar it cer unlrk tidak menghasllkan le:imftllirl )'ang s.llah. l{al ini terknit deB&ao,hal
.rt
,
r.,,,Lg .l,5.buff+<-f'Ji>ll'.r9.,,
--,,j_:\,
.,',,1,,h Lrrn clapat mclihal sebuih unil temerintahan I
nrenet.rpkrn stiirt'rrr arjl$alar b.larjd drlam emfit ler€i, v.1ilu .rkrn, jcnls, objek, dan perin
,:,biek.
Figur 6.2
Belanra
Pegawal
L
B6lanja
Sewa Periatanan -',
Beianja -f\ Dalam Daerah I
Barang dan i
Belanja
Perjalanan
I
,i
ntk ALunttnt \ekto, Publtk 101
Pen)'usunan anggaran biasanya dilakukan sampai pada level terendah, yaitu perincian objek.
Perlakuan akuntansi anggaran juga dilakukan sampai pada level terendah untuk mendaparkan
or publi informasi sampai pada level paling detail. Meskipun demikian, proses pelaporannva lidak selalu
ggu11a harus menyajikan informasi sampai level terendah.
Ide di balik akuntansi anggaran ini adalah untuktemudahan demi melakukan pengendalian
b€laqil Namun, terdapat beberapa lendala dalam mencapai tujuan ini, khususnya dalam
ialuka lingk!? pemerintahan terkait dengan otoritar )an8 mengatur .truktur dInkJa'rtrkrv anggaran
ral yal
ataqlaparannla. Kesulitan biasanya muncul karend lerb(ddan struktur.rnggaran dJn struktur
ln y3ll
pelaporrn rrng m;'rng n-r:ing Jrkcluar karr oleh otontrr vang berocd;.
]IinLlan
Permasalahan biasanyajuga muncul karena antarorganisasi memiliki jasa yang berbeda,beda
sehingga berdasarkan ,]dfr./re aktivitasnya masing masing menbutuhkan klasifikasi dan struktur
yangberbeda. Pada kondisi ini, tujuan pengendalian terkadang mengalahkan tujuan analr\is ) ang
lebih substantil ltasil yang lebih baik sebetulnya dapat dipercleh dengan membuat akun akun
anggaran yang diklasifikasikan dengan cara tertentu yang spesifik terhadap jasa tertentu. Namun,
hal ini menyebabkan ketidakseragaman dalam format akuntansi anggaran atau pelaporannya.
L\
AKUNTANSI KOMTTMEN (COMMTTMENT ACCOUNTTNG)
Sistem akuntansi yang diterapkan oleh beberapa pemerintahan
Tengl\l]i transaksi ketika
organisasi berkamitmen terhadap transaksi tersebut, atinya transaksi tidak diakui ketrka kas
dibayarkan atau diterima ataupun ketika faktur drterima atru dikrrimkan, tetapi pdda titik yang
lebih awal ketika pesanan dibuat atau diterima.
Sebagai contoh, sebuah unit pemerirtah melakukan pemesanan atas perlengkapan kantor
'h] Melalui proses dan tahapan yang biasanya telah djtentukan, unit tersebut menentukan pemasok
aa ya[g akan dipilih pada harga saat pemilihan pemasok dilakukan, yaitu Rp200juta. Saat itu, dicatat
sebuah akunyang setara dengan akunbelanja dan menggambarkan pemesanan tersebut, misalnya
beban pemesanan. Secara teknis, pemesanan tersebut juga langsung dicatat sebagai perSurarg
er)
ekuitas dana yang dalam beberapa prakiik dilakukan melalui akun cadangan pemesanan.
Ketika transaksi atas pemesanan tenebut terealisasi, pencatatan beban pemesanan terse
dihapus atau dibaiik. Selanjutnya, dilakukan pencatatan belanja sebagaimana biasa
dokumen sumber yang terkait.
Ilustrasi pencatatan atas akuntansi komitmen ini dapat dilihat pada beberapa contoh
berikut ini.
f<n8endJlidn rngB.rrdn .rdrbh buik. adr m,r."Ll,rb \ rg rurur .<rl,bar dd.tJm m<n5alop,r
"iL,ni"inr
kom-;tmd" inl dalam akun,akun. Masalah ini adalah hal terrcntu y*g t.fih JJ;k,-g
"tetr
ItnEiiinla;i :Gsi;;; akan dicatat sebagai beban. Secara umum, tidak ada kewa'iban hukum
yang ditimbulkan atas pesanan tersebut dan pesanan tersebut tentu saja dapat dibatalkan dengan
mudah. Karena itu, sulit menerima bahwa pesanaD ini adalah bebal untuk periode akuntansi di
mana pesanan tersebut baru dibuat.
toh jurn
Ketika organisasi menerapkan akurtansi berbasis akrual, terdapat potensi masalah lain
),ang
terkaitdengan pelaLsanaan akuntansi komitmen. Misalnya, ada manajeryang anggarannya masih
di bawah batas maksimal sebulan sebelum akhir tahun anggaran. Manajer mengetahui bahNa
level normal dali pembelanjaan akan membuar pengeluaran arggaran terlalu rendah (untler
juta spezt) dan hal ini dapat men,vebabkan anggaran tahun berikutnya menjadi berkurang. Dalam
akuntansi akual, untuk memastikan bah$a seluruh anggaran dibelanjakal. pesanan tambahan
akan diajukan dan faktur yang diterima akan dicatat. Hal ini nlenjadi masalah, tetnpi setidaknya
juta dibatasi oleh waktu mulai dnri pesanan diajukan snmpai dengan lakrur tersebut diterima. lika
mengguna\!n akuntansi komitnen, m,anajet dap,al lnengqllalkLLpesjlif mudah saat
-d€ngan
mendekati-akhir tahun,nnggaran untuk nenghabiskan anggaran terseblt dan menbatalkannva
setelah tahun anggaran yang baru dimulai.
juta
" J"fut keral1gka konseptual maupun peini-ataan-pernyataann,va, terkait dengan kapan sebuah transaksj
un yan diakuiUan seberapa besar nilainya-
. terpaku
Pelaporan keuangan juga menjadi proses yang akan teryengaruh oleh pemitihan basis
ati tentu
akuntansi, terutama bentuk bentuklaporan yangdigunakan dan infornasi arau unsuryang harus
at, tetapi
dilaporkan.
Dengan
muncul Dalam praktik akuntansi sektor publik, rerdapat empai macam basis akuntansi ,vang biasa
asuklan digunakan, antara lain:
l. basis kas,
2- basis akrual,
3. basis kas modifikasi, tr
4. basis akual modifikasi. vi
Basis akuntansi menentukan kapan transaksi dan peristiwayang teriadi diakui. Basis
mengakui transaksi pada saat kas diterima atau dibayarkln. Sementara itu, basis akrual men
transaksi ketika transaksi ynng bersangkutan secan ekonomi terjadi, tidak semata-mata keti
kas diterima atau dibayarkan.
Dalam menggunakan basis akuntansi, kita tidak bisa lepas dari pemahaman tent
fokus pengukuran. Fokus pengukuian dari suatu entitas akuntansi menentukan apa yang
dilaporkan. Dengan kata lain, jenis aktiva dan kewajiban apa saja yang diakui secara aku
dan dilaporkan di neraca.
b
Selain melakukan pengakuan hanya berdasarkan kas rnasuk dan kas keluar,basis kas biasan
juga memiliki fokus pengukuran hanyapada KAS. Akibatnya, yang dilaporkan dalam neraca (i el
dibuat) hanya akun KAS sehingga ekuitas dana yang ada di sisi Pasiva hanya menggamb
keadaan KAS- Secara teknis pencatatan, salah satu dampaknya ketika pembelian aset tetap
sebagai biaya atau belania. Pendekatan ini biasanya digunakan oleh organisasi sektor Publik
harus menyajikan informasi realjsasi anggaran sementara anggarannya berbasis kas
k
Basis akrual mengakui transaksi pada saat terjadi dan biasanya mempunyai fokus Penguku
pada semua sumber daya yang dimiliki (all dcmikian, leraca yang
resourcess). Dengan
dengan basis akual akan melaporkan sernua kekayaan, utang, dan ekuitas dana yang dimili
p
baik yang bersifat lancar maupun tidak lancar. Karenl itu, ekuitas dana akan menggamba
sl
nilai kekayaanbersih seluruhnya (tidak hanya KAS) jika dibandingkan dengan basis kas.
i?
Informasi tentang ekuitas dana yang disampaikan oleh Neraca berbasis akrual c
memberikan inlbrmasi yang lebih komprehensif karena merepresentasikan seluruh sumber da\ L
yanS diniliki pemerintah. Akan tetapi, banyak pihakjuga menghendaki pelaporan ekuitas d
seperti yang tercantum dalam neraca berbasis kas karena benar benar menunjukLan juml
ketersediaan kas yang dimiliki pemerintah, sebuah informasi yang berguna dalam pengendali I
anggaran sekaligus menunjukkan kenarnpuan keuangan peme ntah dalam
L
program-program jangka pendeknya.
Basis kas modifikasi adalah sebuah p€ndekatan yang rnencoba menampilkan informasi
dihasilkan basis kas, sekaligusjuga menyajikan in formasi yang hanya bisa dimunculkan oleh ba
akNal. Dengan basis kas modifikasi, transaki transaksi dicatat berdasarkan kas yang dit
atau dibayarkan sehingga neraca yang dihasilkan akan seperti neraca berbasis kas. Per
basis kas modifikasi menggunakan fokus pengukuran atas semua sumber daya (all,'ero r.es).
Akunta si sektnt Prhtk 105
ladi, dalam basis kas modifikasi, dilakukan jurnal tambahan unruk mengakui transaksi
transaksi yang memenganrhi penyajian unsur-unsvr non currefit resources. Berikut contoh jurnal
yang dimaksud.
i
L dana operasional,
yang
2. ' dana pembangunan,
l basiJ
3. dana beasiswa.
,1 danr rbrdi
mnva
t.
106
Basis Kas
BASIS KAS
UNIVERSITAS JAYA KOTA II\,1PIAN
NERACA
31 DESEI\,IBEF 2OXO
Ekuitas Dana
Dana Operasional Bp 400.000.000
Dana Pembangunan
Dana Beasiswa
OanaAbadi
Jumlah Ekuiias Oana Rp400.0oo.oo0
Selama tahun 20X1, terdap.rt beberapa transaki berikut yang memengaruhi keempat
Pada tanggal l0 Januari, diterima subsidi dari Pemerintah sebesar Rp250 juta dengan
penggunaan 4070 untuk pengembangan bangunan kamPus dan sisanya untuk biaya operasional
Karena ada ketentuan penggunaan yang dipersyaratkan, penerimaan ini dicaiat seb
pendapatan pada jenis dana-dana 1-ang bersangkutan. Dalam hal ini, pendapatan dicatat di du
dana, yaitu dana operasional dan dana pembangunan.
Dr Kas Rp100.000.000
Cr Pendapatan 8p100.000.000
(4ooh x Rp250 iuE = Bploo iuta)
Pada tanggal 28 Januari, diterima sumbangan asosiasi pengusaha Bogor sebesar Rpt70 juta
untuk keperluan beasiswa. Sumbangan ini dicatat sebagai pendapatan di dana beasiswa berikut.
l*nik Aku"tonsi Sektor Prblik
Pada tanggal r0 Februari, dibayarkan gaji staf dan knryawan sebesar Rp12 iut.l. Karena
pembayaran gaji staf dan karyawan berasal dari dana operasional, transaksi terscbut dicatat
sebagai belanja pada dana operasional berikut.
Pada tanggal l5 Februari, dilakukan pembelian 2 unit notor dengaD daDa operasional Rp30 juta.
Dalam basis kas, pembelian aset ini dicatat sebagai belanja. Jadi, belanja kendaraan akan dicalat
pada dana operasional berikut.
sional. Pada tanggal 30 Maret, keputusan peninpin dikeluarkan untuk mengalokasikan 25olo saldo
sebagar dana operasionat sebagai dana abadi Gndowment). Pengalokasian sebagian dana operasionai
di dua menjadi dana abadi ini dicatat sebagai transfar antardana. Dana operasional akan berkurang, dan
sebalihya, saldo dana abadi akan bertambah.
Dt Kas Rp127.000.000
Cr. Tlansler dai Dana Tidak Ter kat Rp127.000.000
/0 juta
ikut Pada tanggal20 April, pembayaran SPP sebesar Rpl ls juta diterima, termasuk di dalamn)-a Rp4s
juta untukdana pembangunan gedung. Dari seluruh pelerimaan SPP pada tanggal tersebut, Rp,15
jutn merupakan pendapatan dana pembangunan. Sementara itu, sisanya sebesar RpTOjuta
dana tidak terikat sehingga dicatat sebagai pendapatan pada dana operasional.
Dr Kas 8p70.000.000
Cr Pendapatan Rp70.000.000
Dr Kas Rp45.000.000
Cr. Pendapatan Rp45.000.000
Pada tanggal 22 Mei, dilakukan pembayaran atas pembelian gedung sebesar Rpl00 juta.
dua aspek penting dalam pencatatan transaksi ini. Perfdmd, sesuai dengan basis kas, penc
dilakukan pada tanggal 22 Mei atau pada saat kasnya dikeluarkan. Kedua, karena
pengukumnnya hanya pada kas, maka tidak ada pengakuan gedung, melainkan dicatat se
belanja gedung. fadi, pembelian aset berupa gedung ini dicatat sebagai belanja gedung
dana pembangunan.
Pada tanggal 20 Juni, universitas menerima sumbangan berupa mobil operasional dari ikatan
alumni. Mobil tersebrt dibeli 2 tahun sebelunnya senilai Rpl50 juta dan memiliki nilai pasart
Rpl00 juta. Pendapatan hibah berupa barang seperti ini tidak dicatat dalam akuntansr berbrsr5l
kas.
]
Pada tanggal25 Juti, Universjtas Jaya menerima pendapatan SPP sebesar Rp250juta. SPP itu
adalah untuk periode tanggal 29 Agxstus 20Xl-30 Januari 20X2. Dalam akuntansi berbasis kas,
pencatatan diiakukan berdasarkan kas yang terima sehingga penerimaan SPP sebesar 250 juta
dicatat seluruhnya sebagai pendapatan dana operasional pada tanggal25 Juli 20Xl meskipun SPP
tersebut untukperiode tahun ini dan bulan lanuari tahun depan.
Dr Kas Rp250.000.000
Cr Pendapatan Rp250.000.000
-lknik Akuhtan\i Sektot Puhlik
109
adalah Pada tanggal l0 Agustus, Univenitas Jaya mendapatkan pembiayaan utang jangka panjang dari
sebuah bank senilai 1,5 miliar. Utang jangka panjang ini tidak memiliki batasan penggunaa! ralg
dipersyantkan sehingga dicatat dalam dana operasional. Utang ini dicatat sebagai pendapatan
karena dalam basis kas tidak dikenal adanya utang.
BASIS KAS
UNIVERSITAS JAYA KOTA IMPIAN
LAPORAN AKTIVITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2OX1
Dana Dana
Operasional Pembangunan
Dana Boasiswa Dana Abadi
basis
Rp 470.000.000 Rp145.000.000 Rp 170.000.000
Rp I 500.000.000
P itu Jumlah pendapatan Rp 1.970.000.000 Rpl4s 000.000 Fp 170.000.000 Rp
kas,
Belanla
juta Belanja Gaji Bp 12.000.000
SPP Belanja Kendalaan Bp 30.000.000
Belanla Gedung Rp100.000.000
Jumlah belanja Rp 42.000.000 Rp100.000.000 Rp - Rp
Rp 127.000.000
Transfer Out Rp 127.000.000
Perubahan Ekuilas Dana Bp 1.801 000.000 Rp 45.000.000 Rp r70.000.000 Rp 127.000.000
Ekuitas Dana AwalTahun Rp 400.000.000 Rp- Rp Bp
Ekuitas Dana Akhlr Tahun Rp 2.201.000.000 Rp45.000.000 Rp 170.000.000 Rp 127.000.000
110 Akt tanti Sektor Publik
BASIS KAS
UNIVERSITAS JAYA KOTA IMPIAN
NEBACA
31 DESEMBEB 2OX1
Aset
Kas dan Selara Kas Rp2.463 000.000
Jumlah Asel ir4rcsryT
Ekuitas Dana
Dana Operasional 8p2.121.000.000
Dana Pembangunan Rp 45.000.000
Dana Beasiswa Rp 170.000.000
DanaAbadi Rp 127.000.000
Jumlah Ekuilas Dana xP?.19! 099.099
Basis Akrual
Berikut adalah neraca awal yang menggunakan basis akrual. Dalam neraca awaL ini, berdasarkan
komposisi ekuitas dana yang bersangkutan, terlihat bahrva hanya dana operasional yang
difungsikan. Dalam hal ini, neraca awal berikut nerupakan neraca awal dana operasional
sekaligus neraca awal gabungan keempat dana.
BASIS AKBUAL
UNIVERSITAS JAYA KOTA IMPIAN
NEBACA
31 OESEMBEF 2OXO
Rp 400.000.000
Piutang bunga Rp 50.000.000
Bp 35.000.000
Biaya d bayar di muka
Piutang la n lain Rp 25.000.000
lnveslasi lancar Bp 100.000.000
Tanah, bangunan, peralalan, dan kendaraan Rp s00.000.000
Rp 1.110.000.000
BASIS AKRUAL
UNIVERSITAS JAYA KOTA IMPIAN
NERACA
31 DESEMBEB 2OXO
Ekuilas
Dana Operasional Rp 1.100.000.000
Dana Pembangunan Rp
Dana Beasiswa
DanaAbad Rp-
Jumlah Ekuitas Dana Rp1.100.000.000
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Dana Rp1.110.000.000
Selama tahun 20X1, berikut terdapat beberapa transaksi yang memengaruhi keempat dana
tersebut.
Pada tanggal 10 Januari, diterima subsidi dari pemerintah sebesar Rp250 juta dengan syarat
penggunaan 40% untuk pengembangan bangunan kampus dan sisanya untuk biaya operasional.
arkan
Karena ada ketentuan penggunaan yang dipersyaratkan, penerimaan iri dicatat sebagai
yang
pendapatan pada jenis dana'dana yang bersangkutan. Dalam hal ini, pendapatan dicatat di dua
ional
dana, yaitu dana operasional dan dana pembangunan.
Pada tanggal 28 Januari, sumbangan asosiasi pengusaha Bogor diterima sebesar Rpl70 juta
untukkeperluar beasis!,ra. Sumbangan ini dicatat sebagai pendapatan di dana beasiswa berikut.
Pada tanggal l0 Februaii, dibayarkan gaji staf dan karyawan sebesar Rp12 iuta. Karena
pembaynran gaji stafdan karyawan berasal dad dana operasional, maka transaksi tersebut dicatat
sebagai belanja pada dana operasional berikut.
112 Akuhtnh.i S.kt^t Puhlik
Pada tanggal 15 Februari, dilakukan pembelian 2 unit motor dengan dana oper.sional Rp30
juta. Dengan basis akual, pembelian aset ini dicatat sebagai penambahan aset. Pada transaksi
ini. saat peDgakuan tidak be$eda dengan basis kas, perbedaan muncul karena perbedaan fokus
pengukuran di mana pada akrual ini digunakan fokus pengukuran yang mengungkapkan selurul
reso!/.es baikjangka pendek maupun jangka panjang. Dengan demikian, pada dana operasional
akan dicatat penambahan kendaraan berilut.
Dr Kgndaraan Rp30.000.000
Cr. Kas Rp30.000.000
Pada tanggal 30 Maret, keputusan pemimpin dikeluarkan untuk mengalokasikan 25qo saldo
dana operasional sebagai dana (endowment). Pengalokalian sebagian dana operasional
^badi
menjadi dana abadi ini dicatat sebagai tmnsfer antardana. Dana operasional akan berkurang, dan
sebaliknya, saldo dana abadi akan bertambah.
D: Kas Rp2&.50o.000
Cr. TransJer deriDana Tidak T6rikat Rp264.500.000
Pada tanggal 20April, pembayaran SPP ditedma sebesar Rp I 15 juta, termasuk di dalamnya
Rp45juta untuk dana pembangunan gedung. Dari seluruh penerimaan SPP pada tanggal rersebut,
sebanyak 45 iuta rupiah merupakan pendapatan dana pembangunan. Sementara itu, sisanya
sebesar 70 iuta rupiah adalah dana tidak terikat sehingga dicatat sebagai peldapatan pada dana
oPerasional.
Iek ik Akutaksi Sektot P hlik 113
Da Kas Rp70.000.000
Cr. Pendapatan Rp70.0o0.000
Rp30
nsaksi
fokus
Pencatatan di dana pembangunan:
,luruh
sional
Dr Kas Rp45.000.000
Cr. Pendapatan Rp45.0O0.000
Padatanggal22 Mei, dilakukan pembayaran aras pembelian gedung sebesar RplO0jura. pada
ini dicatat sebagaj penambahan gedung. pembelian
basis akrual, pembelian aset berupa gedung
gedung dilakukan dengan rnenggunakan dana pembangunan. Oleh karena itu, pencatatan ini
saldo
dilakukan pada dana pembangunan.
ional
, dan
Dr. Gedung Rp100.000 000
Rp100.000.000
nya
)ut, Pada tanggal 25 Juli, Universitas Jaya menerima pendapatan SPP sebesar Rp250 juta. SPP
lya itu adalah untuk periode tanggal 29 Agustus 20Xt-30 Januari 20X2. Dalam akunransi berbasis
akrual, penerimaan SPP untuk periode mendatang dicatat sebagai utang, yaitu pendapatan
diterima di muka. Berikut jurnalyang dibuat di pos dana operasional.
114 Akrntdnr Sektat Publik
Dr Kas Rp250.000.000
Cr, Pendapatan dilerima d muka Rp250.000.000
Pada tanggal l0 Agustus, Universitas laya mendapatkan pembiayaan utang jangka pdnji ,g
dari sebuah bank senilai 1,5 miliar. Utang jangka panjang rni tidak memilik batasal penggunaan
yang dipersyaratkan sehingga dicatat dalam dana operasional.
Dr Kas Rp1.500.000.000
Cr Ulang Jangka Panjang Rp1 500 000 000
Pada5 September20Xl, universitas harus mengembalikan pendapatan SPP ,vang ditcrim an) r
sebesar Rp80.000.000. Pendapatan tersebut telah dicatat pada periode sebelunnya. Transaksi ini
dicatat pada dana operasional berikut.
Dengan posisi awal aset dan ekuitas dana seperti dalam ncraca awal, serta transaksi-transaksi
yaig teijadi pada lahun 20X1, dapat disusui Laporan Aktivitas dan Neraca pei 3l Desembel
20Xl berikut.
BASIS AKRUAL
UNIVERSITAS JAYA KOTA IMPIAN
LAPOAAN AKTIVITAS
UNTUKTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBEB 2OX1
Dana Dana
Operasional Pembanqunan
Rp 220.000.000 Rp 145.000.000 Rp 170.000.000
Pendapatan Sumbangan Bp 100.000.000
Rp 220 000.000 Fp 245.000.000 Fp 170 000 000 Rp
Belania
Be anja Gaji Rp 12.000.000
Jumlah belanja Rp 12.000.000 Rp Bp -Rp
Transler
Transfer ln Rp 264.500.000
TransJer Out Rp 264.500.000
Berdasarkan laporan aktivitas yang disiapkan pada setiap dana itu, kemudian, organisasr mr
menyusun neraca untuksetiap dana yang ada. Secaraperiodik, neraca dariberbagai dana tersebut
digabungkan. Penyaiian neraca,neraca setiap dana tergantung pada kebutuhan atau regulasi yang
mengaturnya. Berikut adalah neraca gabungan pada kasus ini.
anlang
BASIS AKRUAL
UNIVEBSITAS JAYA KOTA IMPIAN
NEFACA
31 DESEMBER 2OX1
Asel
Rp 2.463.000.000
Piutang bunga Rp 50.000.000
Rp 35.000.000
Biaya dibay di nruka Bp-
|si ini Piutang lain ain Rp 25.000.000
lnvestasi lancar Fp 100.000.000
Tanah, bangunan, peralaian, dan kendaraan Fp 730.000.000
Jumlah Aset Rp 3.403.000.000
Ekultas
Hp 963.500.000
Dana pembang!nan Rp 245.000.000
Rp 170.000.000
ti Dana abadi Rp 264.500.000
Jumlah Ekuitas Oana Bp 1.643.000.000
)00
o0
-00
1t6 Aku n t d n s i Se kto r Ptb lii
Rp 400.000.000
Plulang bunga Rp s0.000.000
Rp 35 000.000
Biaya dibayar dimuka Rp
Piutang lain-la n Rp 25.000.000
Rp 100.000.000
Tanah, bangunan, pe€latan, dan kendaraan Rp 500.000.000
Jumlah Asel Rp 1.110.000.000
Ekuiias Oana
EKUITAS DANA LANCAR
Dana Opetasional Rp 400 000.000
Dana Pembangunan Rp
Dana Beaslswa Rp
Dana Abadi Rp
Selama tahun 20X1. terdapat beberapa transaksi berikut yang memengaruhi keempat dana
tersebut.
leknik Akuntansi Sektor Publik 117
Pada tanggal 10 lanuari, diterima subsidi dari pemerintah sebesar Rp250 juta dengan syarat
penSgunaan 40% untuk pengembangan bangunan kampus dan sisanya untuk biaya operasional.
Karena ada ketentr.ran penggunaan yang dipersyaratkan, p€nerimaan ini dicatat sebagai
pendapatan pada jenis dana-dana yang bersangkutan. Dalam hal ini, pendapatan dicatat di dua
dana, yaitu dana operasional dan dana penbangunan.
Dr Kas Rp150.000.000
Cr. Pendapatan Rp150.000.000
(60% x 8p250 iuta = Rpl 50 iuta)
Pada tanggal 28 ianuari, diterima sumbangan asosiasi pengusaha Bogor seb€sar Rpl70 juta
untuk keperluan beasiswa. Sumbangan ini dicatat sebagai pendapatan di dana beasiswa berikut.
Pada tanggal l0 Februari, dibayarkan gaii staf dan karyawan sebesar Rpl2 juta. Karena
pembayaran gaji stafdan karyawan berasal dari dana operasional, maka tnnsaksi tersebut dicatat
sebagai belanja pada dana operasional berikut.
Pada tanggal 15 Februari, dilakukan pembelian 2 unit motor dengan dana opeBsional Rp30
juta. Peristiwa inidirekam sebagai 2 keiadian,yaitukejadianpengeluarafl kas (belanja) dan kejadian
penambahan aset. Pada dasarnya, tmnsaki ini berdasarkan basis kas yang fokus pengukurannya
juga kas hanya merupakan transaksi belania. Namun, kebutuhan untuk menyajikan neraca
yang akrual m€nuntut dilakukannya pencatatan tambahan. Iadi, dengan basis kas modifikasi,
118
pembelian aset dicatat sebagai belania kendaraan sekaligus penambahaD aset- Kaiena pembeli
motor ini mengnnakan dana operasional, jurnal dibuat di pos dana operasional berikut.
Dr Kendaraan Rp30.000.000
Cr ED D invesiasikan dalam Aset Tetap 8p30.000.000
P
p
C
Pada tanggal30 Maret, dikeluarkan keputusal pimpiran untuk mengalokasikan 25olo sal
dana operasional sebagai dana abadl (entlovnenl). Pengalokasian sebagian dana operasi
meniadi daDa abadi ini dicatat sebagai transfer antar dana. Dana operasional akan berkurang,
sebaliknya, saldo dana abadi akan bertambah.
Dr Kas Rp127.000.000
Cr. Transler darr Dana Tidak Terikal Rp]27 000 000
Pada tanggal 20April, diterima pembayaran SPP sebesar Rpl l5 iuta, terrnasuk di dalamnya
Rp45juta untuk dana pembangunan gedung. Dari seluruh penerimaan SPP pada tanggal tersebut,
sebanyak Rp45 juta merupakan pendapatan dana pembangunan. Sementara itu, sisanya sebesar i1
Rp70 jrta adalah dana tidakterikat sehingga dicatai sebagai pendapatan pada dana operasional. k
Dr Kas Rp70.000.000
Cr. Pendapatan Rp70.000.000
Teknik Akntatsi Sektot Pablik 119
Dr Kas Rp45.000.000
Cr Pendapalan Rp45.000 000
Pada tanggal 22 Nlei, dilakukan pembayaran atas pcmbelian gedung sebesar Rpl00 juta.
)
Pada basis kas modillk.rsi, pembelian aset berupagedung dicatat sebagai belanja gedung sekaligus
penambahan gedung. Penbelian gedung dilakukan dengan menggunakan dana pembangunan.
saldo Oleh karena itu, pencatatan dilakukan pada dana pembangurar berikut.
sionai
g, dan
Dr Belanla Gedung 8p100.000.000
Cr. Kas Rp100.000.000
Pada tanggal 20 Juni. uriveNitas menerima sumbangan berupa mobil Lrperasional dari ikatan
alumni. Mobil tersebut dibcli 2 tahun sebelumnya senilai Rp150 juta dan memiliki nilai pasar
Rp100 iuta. Dengan basis kas, tidak ada pcngakuan pendapaton karena tidak ada Pcnernnaan kas
pada kasus ini, tetapi teiap dilakukal pelgakuan rtas pcnambahanaset dalam dannPembangunan
berikut.
mn\"
Pada tanggal 25 luli, Uiilersitas Jaya menerima pendapatan SPP sebesar Rp250 iut SPP
itu adalah untuk periodc trnggal 29 Agustus 20Xl-30 lanuari 20X2. l)alam akuntansi berbasis
nal. kas modiikasi, penerimaan SPP untuk periode mendatang dicatat sebagai Pendapatan. Namun,
selain p€ndapatan, Lrniversitas juga hatus mencatit adanya utang karena SPP tcrsebut adalah
untLrk periode mendatang.
Pada 5 September 20X1, univercitas harus mengembalikan pendapatan SPP yang dircrim
sebesar Rp80.000.000. Pendapatan terseblrt telah dicirtat pnda periode sebelumnya. Transaksr
dicatat pada dana operasional berikut.
Belania
Belanja Gaji Fp 12.000.000
EelanjaKendaraan Bp 30.000.000
aebnja Gedunq Bp 100.000.000
Belanja pengemballan pend. Rp
Jumlah belanja Rp 142.000.000 Rp Rp - Rp
Transler
ksi in: TransJer ln Rp 127.000.000
Transler Oui Rp 127.000.000
dapa:
122
Ekuitas Oana
EKUITAS DANA LANCAR
Dana Operasional Rp 2.021 000.000
Dana Pembangunan Bp 145.000.000
Dana Beasiswa Rp 170.000.000
Rp 127 000 000
PERTANYAAN
1. lelaskan pengertian dana (fard) dalam organ isasi sektor publikl Apa bedanya dengan dana di
perusahaan komersial?
2. Apa yang dimaksud dengan akuntansi anggann dan apa tujuan teknik ini?
3. felaskan keungguian dan kelemahan teknik akuntansi komitmenl
4. Organisasi sektor publik mengelompokkan sumber daya yang dimiliki menjadi dana dala.
Berdasarkan apakah pengelompokan dana tersebut? Berikan contohl
5. Neiaca organisasi sektor publik mencatat perkiraan fund balance di sisi ekuitas. Jelaskan
perbedaannya dengan akun "ekuitas pemilik' (owrer! eqritl) di n€raca perusahaan!
6. PelaksanaaD akuntansi dana sangat terkait dengan basis akuntansi yang digunakan dan
tbkus pengukuran (zeasurcnent t'ocus) y^ng diterapkan oleh organisasi yang bersangkutan.
Jelaskan maksud pernyataan ini!