Anda di halaman 1dari 39

Akuisisi Antarperusahaan dan

Investasi pada Entitas Lain


BAB 1

Akuisisi Antar Perusahaan


dan Investasi pada
Perusahaan Lain
Perkembangan Struktur Usaha Kompleks

Perluasan Usaha Struktur Organisasi dan Tujuan Struktur Organisasi, Akuisisi, dan
Ukuran perusahaan menimbulkan Usaha Pertimbangan Etika
skala ekonomis terkait dengan Struktur organisasi yang kompleks Secara historis, perlakuan akuntansi
proses produksi maupun distribusi. utuk membantu pencapaian tujuan atas merger dan akuisisi, suatu area
Melalui perluasan ke pasar baru atau perusahaan. yang dapat dijadikan sarana
melalui akuisisi perusahaan lain manipulasi dan dapat menjadi salah
yang sudah ada di pasar tersebut, satu area yang paling sulit dan
perusahaan dapat mengembangkan problematis dalam pelaporan
potensi perolehan laba baru dan bagi keuangan.
industri yang memiliki siklus usaha
dapat meningkatkan laba melalui
diverifikasi.
Perluasan Usaha dan Bentuk Struktur
Organisasi
Banyak perusahaan memilih melakukan
perluasan dengan bergabung atau mengakuisisi
perusahaan lain. Kedua pendekatan tersebut
dapat menimbulkan perubahan dalam struktur
organisasi.
1. Perluasan dari Dalam
Membentuk anak perusahaan baru atau entitas lainya, seperti persekutuan join
ventures atau entitas khusus.

Perusahaan yang terdiversifikasi secara luas dapat menempatkan operasi yang


tidak berhubungan pada anak perusahaan yang terpisah untuk memudahkan lini
pengendaliaan dan memfasilitas evaluasi hasil operasi.
2. Perluasan Melalui Penggabungan Usaha
- Pengabungan usaha terjadi ketika dua atau lebih perusahaan
bergabung dalam satu kontrol yang sama.
- Konsep kontrol atau pengendalian berhubungan dengan kemampuaan
untuk mengerahkan kebijakan dan manajemen.

Jenis perjanjian:
1)Perjanjiaan formal
2)Perjanjian Informal
3. Struktur Organisasi dan Pelaporan Keuangan
Pendekatan yang bisa diterapkan sebagai evaluasi pada perusahaan yang
mengembangkan atau mengubah struktur organisasinya.

1)Merger
penggabungan sebuah usaha dimana aset dan kewajiban dari perusahaan yang
mengambil alih digabungkan dengan aset dan kewajiban perusahaan yang
mengambil alih tanpa menambah komponen organisasi.

2)Kepemilikan Kendali (Controlling Ownership)


penggabungan usaha dimana perusahaan yang mengambil alih tetap beroperasi
sebgai entitas legal yang terpisah dan sebagian besar saham biasanya dimiliki
oleh perusahaan yang mengambil alih.
3) Kepemilikan Minoritas (Minority Interest) atau Kepemilikan Non
Pengendali (Noncontrolling Ownership)
pembelian kepemilikan perusahaan lain kurang dari mayoritas/kurang dari
50% tidak mengakibatkan timbulnya penggabungan usaha atau situasi
pengendalian.

4) Kepemilikan Menguntungkan Kainnya (Other Benefical Interest)


suatu perusahaan dapat memiliki kepemilikan entitas lain walaupun tanpa
ada kepemilikan langsung pada entitas tersebut.
Penciptaan Entitas Usaha
Ketika suatu perusahaan memindahkan aset atau operasinya ke entitas
lain yang telah diciptakannya, sejumlah kemungkinan bentuk entitas
dan jenis perjanjian antara perusahaan yang menciptakan dan
diciptakan dapat muncul.


Ilustrasi
PT. Alan menciptakan sebuah anak perusahaan PT. Bima dan mentransfer aset
dan kewajiban berikut ke PT. Bima, serta sebagai pertukaran memperoleh
100.000 lembar saham biasa PT. Bima dengan nilai pari Rp. 2.000
Alan mencatat transaksi dengan jurnal sebagai berikut:

Investasi pada sham biasa Pt. Bima Rp 435.000.000


Akumulasi Penyusutan 110.000.000
Kas 70.000.000
◇ Persediaan 50.000.000
◇ Tanah 75.000.000
◇ Bangunan 100.000.000
◇ Peralatan 250.000.000

◇Rp 110.000.000=(Rp 100.000.000-Rp 80.000.000)


◇+(Rp 250.000.000–Rp 160.000.000)
PT Bima mencatat transfer aset dan penerbitan saham sebesar nilai
buku aset yang ditransfer sebagi berikut:

Kas Rp 70.000.000
Persediaan 50.000.000
Tanah 75.000.000
Bangunan 100.000.000
Peralatan 250.000.000
Akumulasi Penyusutan 110.000.000
Saham Biasa, nilai par Rp 2.000 200.000.000
◇ Tambahan Modal Disetor 235.000.000
Penggabungan Usaha

Penggabungan usaha merupakan penggabungan


atas pengendalian kepemilikan dua atau lebih
perusahaan yang sebelumnya merupakan entitas
yang berbeda. Penggabungan usaha dapat
mengambil satu dari beberapa bentuk
penggabungan usaha dan dapat dilakukan dengan
cara yang berbeda.
1) Bentuk-Bentuk Penggabungan Usaha
Perusahaan Perusahaan
Perusahaan Perusahaan AA AA
AA AA
Perusahaan
Perusahaan CC
AA
Perusahaan
Perusahaan Perusahaan Perusahaan
BB
BB BB BB

Legal Merger Konsolidasi Akuisisi Saham


penggabungan usaha dimana hanya penggabungan usaha dimana kedua terjadi ketika sebuah perusahaan mengakuissi
perusaahn yang akan bergabung langsung saham berhak atas suara perusahaan lain dan
akan ada satu perusahaan yang bertahan
dibubarkan dan aset serta kewajibannya perusahaan-perusahaan yang terlibat tersebut
dari berbagai perusahaan yang langsung ditransfer ke perusahaan yang baru melanjutkan operasi perusahaannya sebagai
bergabung sementara perusahaan dibentuk. entitas legal terpisah, namun saling terkait.
lainnya dibubarkan.
2) Metode untuk Melakukan Penggabungan Usaha
Dalam penggabungan usaha ada dua istilah
yang menggambarkan kondisi penggabungan Perusahaan AA berinvestasi di Perusahaan BB

yaitu, “bersahabat” atau “tidak


bersahabat”.
Memperoleh aset Memperoleh
bersih saham
Prosedur spesifik yang digunakan dalam
akuntansi penggabungan usaha begantung
pada apakah proses penggabungan dilakukan Ya
Perusahaan yang
dengan diambil alih
1.Akuisisi asset, atau dilikuidasi ?
2.Akuisisi saham
berhak suara dari perusahaan lain. Berikut Tidak
adalah bagan dan penjelasan dalam
Mencatat sebagai legal
menentukan jenis penggabungan usaha. Mencatat sebagai akuisisi saham
merger atau dengan mengoperasikan sebagai anak
konsolidasi perusahaan
3) Penilaian Entitas Usaha
 Nilai Masing-Masing Aset dan Kewajiban

Nilai dari masing-masing aset dan kewajiban dari perusahaan


biasanya ditentukan melalui penilaian (appraisal).
Kewajiban lancar biasanya dianggap mempunyai nilai wajar sama
dengan nilai bukunya karena kewajiban lancer akan dibayar pada
nilai tercatatnya dalam jangka pendek. Kewajiban jangka panjang
tetapi harus dinilai berdasrakan tingkat bunga sekarang jika bebrbeda
dengan tingkat bunga efektif pada waktukewajiban tersebut
dikeluarkan.
Ilustrasi
Sebagai contoh, obligasi dengan nilai nominal Rp 100.000.000, jangka waktu 10 tahun,
tingkat bunga 6% bunga dibayar tahunan, dikeluarkan pada nilai nominalnya 3 tahun yang
lalu dan tingkat bunga pasar sekarang untuk efek yang sama adalah 10% nilai kewajiban
tersebut sekarang dihitung sebagai berikut :
 Nilai Laba Potensial

Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba merupakan suatu


hal penting dalam penilaian perusahaan. Ada beberapa pendekatan
untuk mengukur nilai dari masa depan suatu perusahaan. Kadang-
kadang perusahaan dinilai berdasarkan kelipatan dari labanya
sekarang.

Metode lain untuk menilai suatu perusahaan adalah dengan


menghitung nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan
akan dihasilkan perusahaan.
Ilustrasi
Sebagai contoh, jika PT. B diharapkan dapat menghasilkan arus kan Rp 35.000.000 untuk
setiap tahun selama 25 tahun. Maka nilai pada tingkat bunga diskonto 10% adalah Rp
317.696.400 dihitung sebagai berikut;
 Penilaian Kepentingan yang Diperlukan

Hal yang harus diperhatikan ketika suatu perusahaan


mengakuisisi perusahaan lain dalah nilai “kepentingan”
yang akan dipertukarkan.

Akan sulit jika yang digunakan dalam akuisisi adalah efek


(surat berharga/sekuritas), terutama jika efek tersebut
adalah efek yang baru yang tidak diperdagangkan atau efek
dengan fitur yang tidak biasa.
Ilustrasi
Sebagai contoh, jika PT. B diharapkan dapat menghasilkan arus kan Rp 35.000.000 untuk
setiap tahun selama 25 tahun. Maka nilai pada tingkat bunga diskonto 10% adalah Rp
317.696.400 dihitung sebagai berikut;
Akuntansi Pembelian untuk
Penggabungan Usaha
Pembelian suatu perusahaan pada dasarnya sama dengan pembelian
asset atau kelompok asset lain. Biaya perolehan pada dasarnya
dientukan berdasarkan nilai wajar asset yang diakuisisi atau nilai wajar
“Konsiderasi” yang diberikan. Jika sekelompok asset dibeli untuk satu


harga beli, total biaya perolehan harus dialokasikan ke masing-masing
asset yang diakuisisi berdasarkan nilai wajar.
1) Penentuan Harga Beli
Berdasarkan Standar akuntansi penggabungan usaha yang saat ini di
terapkan, pembeli memperhitungkan seluruh biaya perolehan
sehubungan dengan akuisisi asset bersih atau saham perusahaan lain
sebagai bagian dari harga beli. Nillai “Konsiderasi” yang di berikan ke
pemilik perusahaan yang di akuisisi biasanya merupakan bagian terbesar
dari total biaya perolehan, tetapi biaya lain juga dapat signifikan
jumlahnya, ada tiga jenis biaya dapat timbul dalam penggabungan usaha,
yaitu: biaya langsung, biaya pengeluaran efek dan biaya tidak langsung
dan umum.
Ilustrasi
biaya yang timbul dari penggabungan usaha,
asumsikan bahwa tanggal 1 januari 2012, PT
Intan membeli semua asset dan kewajiban PT
Antara dalam suatu marger dengan menerbitkan
10.000 lembar saham ke PT Antara dengan nilai
nominal 10.000 saham yang dierbitkan tersebu
mempunyai nilai pasar Rp. 600.000.000 PT
Intan mengeluarkan biaya legal dan iaya penilai
sebesar Rp. 40.000.000 seubungan dengan
penggabunnggan uasahan dan biaya penerbitan
saham sebesar Rp.25.000.000. total harga beli
sama dengan nilai saham yang dierbitkan PT
Intan ditambah biaya tambahan yang terjadi
sehubbungan dengan akuisisi asset.
2) Penggabungan Usaha Melalui Pembelian Aset
Bersih
Ketika satu prusahaan mengakuisisi asset bersih dari perusahaan lain dalam suatu
penggabunggan uasaha, perusahaan mengakuisisi mencatat dalam pembukuannya
asset dan kewajiban yang diakuisisi kedalam penggabungan usaha dan
“Konsiderasi” yang diberikan. Selisih lebih harga beli diatas nilai wajar asset dan
kewajiban yang dapat diidenifikasi dianggap sebgai harga beli untuk
Muhibah(Goodwill).

Dalam Akuisisi PT Antara, total harga beli adalah Rp. 640.000.000. Asumsikan nilai
buku dan nilai wajar dari masing-masing asset dan kewajiban PT Antara. Ketika di
transfer ke PT Intan, masing masing asett dan kewajiban tersebuut harus dicatat pada
pembukuan PT Intan sebesar nilai wajarnnya berdasarkan penggabungan usaha.
Hubungan anatara total harga beli yang dibayarkan untukk asset bersihh PT
Antara, nilai wajar asset bersih, dan nilai buku asset bersih diilustrasikan pada
diagram berikut.
Biaya perolehan investasi
Rp 640.000.000

Selisih lebih biaya perolehan di


atas nilai wajar asset yang dapat
diidentifikasi
Rp 130.000.000

Nilai wajar asset aktiva bersih


Total diferensial yang dapat diidentifikasi
Rp 340.000.000 Rp 510.000.000

Selisih lebih nilai wajar di atas nilai


buku asset yang dapat diidentifikasi
Rp 210.000.000

Nilai buku aset bersih yang


dapat diidentifikasi
Rp 300.000.000
Biaya akuisisi lain sebesar Rp.
40.000.000 sehubbungan dengan
penggabungan usaha dan biaya
penggeluaran saham sebesar Rp.
25.000.000 biasanya terjadi sebelum
PT Intan menerima asset bersih PT.
Antara. Untuk memfasilitasi jumlah
tersebut sebelum mencaat
penggabungan uasaha, PT Intan
dapat mencatatnya pada akun
sementara yang terpisah pada saat
terjadinya.
 Ayat jurnal yang dicatat oleh perusahaan yang diakuisisi
Pada tanggal pengabungan usaha., PT Antara mencatat jurnal berikut untuk mengakui
penerimaan saham PT Intan dan transfer masing-masing asset dan kewjiban ke PT Intan.
Investasi pada saham PT Intan 6.00.000.000
Kewajiban Lancar 100.000.000
Akutansi Penyusutan 150.000.000
Kas dan piutang 45.000.000
◇ Persediaan 65.000.000
◇ Tanah 40.000.000
◇ Bangunan dan Peralatan 400.000.000
◇ Kentungan penjualan aset ke PT Intan 300.000.000
Mencatat Transfer aset ke PT Intan
 PT Antra mengakui nilai wajar saham PT Intan pada saat pertukaran dan mengakui keuntungan
Rp 3.00.000.000. pembagian saham PT Intan dan likuidasi PT Antara dicatat di pembukuan PT
Antara dengan ayat juranal berikut.

Sahm Biasa 100.000.000


Tambahan Modal Disetor 50.000.000
Saldo Laba 150.000.000
Keuntungan 300.000.000
Investasi pada saham PT Intan 600.000.000
Mencatat pembagian saham PT Intan
 Pencatatan Goodwill

Dalam akutansi penggabungan usaha, goodwill dipandang sebagai semua faktor


yang menyebabkan perusahaan dapat memperoleh laba diatas rata-rata.
Sebagaimana aset lainya, goodwill dinilai berdasarkan biaya perolehan awalnya
dari pembeli jika dapat secara objektif ditentukan. Karena pengeluaran untuk
goodwill “yang di kembangkan sendiri” sering tidak dapat di pisahkan dari biaya
operasi berjalan, pengeluaran seperti itu harus dibebankan ketika terjadi.

Contoh: Goodwill yang diakui ketika PT Intan membeli PT Antara dinilai


sebesar Rp 130.000.000, perbedaan antara total harga beli Rp. 640.000.000 dan
dinilai wajar aset bersih yang dapat diidentifikasi Rp 510.000.000
 Akuntansi Goodwill Sesudahnya

Setalah goodwill diakui dalam penggabugan usaha, perlakuan goodwill harus


sesuai dengan PSAK No. 19 tentang “Aset Tak Berwujud” dan Psak No. 22
tentang “Akutansi Penggabungan Usaha” . Goodwill dinilai pada nilai
awalnya, dan diamortisasi selama masa manfaatnya. Goodwill harus diuji untuk
penurunan nilai paling tidak tahunan, pada saat yang sama setiap tahunya, dan
diuji lebih sering jika besar kemungkinan ada kejadian yang mengakibatkan
terjadinya penurunan nilai.
Contoh:

penurunan nilai goodwill, asumsikan unit pelaporan A mendapat alokasi


Rp.100.000.000 dari goodwill yang tibul dari penggabugan usaha. Berikut adalah
aset dan kewajiban yanf dialokasikan ke unit pelaporan A.
 Goodwill Negatif

Kadang-kadang harga beli dari perusahaan yang diakuisisi lebih kecil dibandig
nilai wajar aset bersih yang dapat diidentifikasi yang diakuisisi. Selisih ini
disebut goodwill negative.

Keberadaan goodwill negatif dapat mengimplikasikan bahwa perusahaan yang


diakuisisi seharusnya dilikuidasi karena aset dan kewajibannya mempunyai nilai
lebih tinggi secara individu disbanding secara keseluruhan sebagai suatu
perusahaan. Dilain pihak, pandangan yang biasanya dipakai dalam praktik adalah
akuisisi tersebut merupakan pembelian murah (bargain purchase).
Nilai wajar asset aktiva bersih
Rp 510.000.000

Ilustrasi Selisih lebih biaya


Asumsikan PT intan membeli perolehan di atas nilai
wajar asset yang dapat
semua aset dan kewajiban PT diidentifikasi
antara dengan total biaya Rp 130.000.000
perolehan Rp460.000.000 bukan Biaya perolehan investasi
Rp640.000.000 yang Rp 460.000.000
diasumsikan sebelumnya. Dalam
kasus ini, hubungan antara total
harga beli yang di bayarkan Selisih lebih nilai wajar di
Total diferensial atas nilai buku asset yang
untuk saham PT Antara, nilai Rp 160.000.000 dapat diidentifikasi
wajar aset bersih PT Antara, dan Rp 210.000.000
nilai buku aset bersih
diilustrasikan pada diagram Nilai buku aset bersih yang
dapat diidentifikasi
berikut.
Rp 300.000.000
Total nilai wajar aset PT Antara
adalah Rp510.000 total nilai
wajar aset bersih yang dapat
diidentifikasi sebesar Rp510.000
tersebut lebih besar dari
hargabeli Rp460.000 sebesar
50.000. Goodwill negative
sebesar Rp50.000 tersebut
dialokasikan sebagai berikut:
 Penggabungan usaha melalui pembelian saham

Banyak penggabungan usaha yang dilakukan melalui pembelian saham berhak suara dari
perusahaan lain bukan melalui akuisisi aset bersih.
Contoh, jika PT Intan (a) menukarkan 10.000 lembar sahamnya dengan total nilai pasar
Rp600.00.000 untuk semua saham PT Antara dalam transaksi pembelian dan (b) timbul biaya
merger sebesar Rp40.000 dan biaya penerbitan saham Rp25.000, yang sebelumnya dicatat dalam
akun tangguhan. PT Intan mencatat ayat jurnal berikut pada saat penerimaan saham PT Antara.

Inestasi pada saham PT Antara 640.000.000


Saham Biasa 100.000.000
Tambahan modal disetor 475.000.000
Biaya Marger Tangguhan 40.000.000
Biaya Pengeluaran Saham Tangguhan 25.000.000
Mencatat Pembelian Saham PT Antara
 Pelaporan Keuangan Setelah Penggabungan
Usaha

Ilustrasi
asumsikan terdapat informasi berikut utuk PT
Intan dan Antara.

PT Intan Mengakuisisi seluruh saham PT


Antara pada nilai bukunya pada tanggal 1
Januari 20XI dengan mengeluarkan 10.000
lembar saham biasa. Setelah itu, PT Intan
menyajikan laporan keuangan komperatif
untuk tahun 20XI. Laba bersih dan laba
bersaham yang disajikan PT Intan dalam
laporan keuangan komperatif untuk 2 tahun
adalah sebagai berikut:
Hal-Hal Lain dalam Akuntansi
Penggabungan Usaha
Metode akuntansi dan pelaporan

◇Metode Pembelian
Ide utama yang mendasari akuntansi penggabungan usaha metode pembelian
adalah ide yang sama dengan yang mendasari pembelian asset atau kelompok asset
– dalam pertukaran kepemilikan.

◇Metode Penyatuan Kepemilikan


Ide utama yang mendasari penyatuan kepemilikan adalah kebalikan dari metode
pembelian – adanya kepemilikan yang berlanjut.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai