Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nita Aprilia Dewi

Nim : 40010318060183

No : 45

Subjek : Akuntansi Keuangan Lanjutan

MERGER/PENGGABUNGAN

A. Pengertian

PSAK No. 2 paragraf 08 tahun 1999


Menurut PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan), akuisisi (acqusition) adalah
suatu penggabungan usaha di mana salah satu perusahaan yaitu pengakuisisi (acquirer)
memperoleh kendali atas aktiva neto dan operasi perusahaan yang diakuisisi (acquiree),
dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban, atau mengeluarkan
saham.

B. Perbedaan Merger, Konsolidasi, dan Akuisisi

Keterangan Merger Konsolidasi Akuisisi


Pengertian penggabungan dua penggabungan usaha antara 2  pengambil-alihan
perusahaan menjadi satu, perusahaaan atau lebih dimana (takeover) sebuah
dimana perusahaan yang untuk meneruskan kegiatan perusahaan dengan
me-merger usaha  gabungan dibentuk membeli saham atau aset
mengambil/membeli semua perusahaan baru dan semua perusahaan tersebut,
assets dan liabilities perusahaan yang bergabung perusahaan yang dibeli
perusahaan yang di-merger, menghentikan kegiatannya tetap ada
dengan begitu perusahaan (Aliminsyah). 
yang me-merger memiliki
paling tidak 50% saham
Status Perusahaan yang menerima Perusahaan yang meleburkan Perusahaan pengakuisisi
Perusahaan penggabungan tetap eksis, diri bubar tanpa likuidasi. dan perusahaan yang
sedangkan perusahaan yang Perusahaan baru hasil diakuisisi sama-sama
menggabungkan diri bubar peleburan harus mendapatkan tetap hidup. Namun, ada
tanpa likuidasi. status badan hukum yang baru pula akuisisi yang diikuti
dari menhukham dengan merger sehingga
perusahaan yang
diakuisisi digabungkan
dan kemudian bubar
tanpa likuidasi.
Rancangan Rancangan merger dan Rancangan konsolidasi dan Pihak pengakuisisi
dan Konsep konsep akta merger harus konsep akta konsolidasi wajib berbentuk perseroan
disetujui RUPS. Konsep disetujui RUPS di masing- terbatas sebelum
akta merger yang telah masing perseroan. Konsep akta melakukan akuisisi harus
disetujui RUPS dituangkan konsolidasi yang telah disetujui lebih dahulu mendapat
dalam akta merger RUPS dituangkan dalam akta persetujuan dari RUPS
konsolidasi yang dibuat di perusahaan pengakuisisi
hadapan notaris
Aktiva dan Aktiva dan Pasiva Aktiva dan pasiva perusahaan Akuisisi saham berbeda
Pasiva perusahaan yang yang meleburkan diri akan dengan pembelian saham
menggabungkan diri akan beralih ke dalam perusahaan biasa karena dalam
beralih ke dalam perusahaan baru hasil konsolidasi akuisisi saham jumlah
hasil merger berdasarkan berdasarkan titel umum. saham yang dibeli
titel umum. relative banyak 

C. Usaha Tipe Penggabungan usaha:


1. Informal Arrangement
Joint venture
Contract and subcontract
Startegic aliance
2. Formal Arrangement
Written arrangement
Metoda Proses Penggabungan Usaha :
1. Management and stockholders approval
2. Management make tender offer to shareholder other Companies

D. Alasan Ekspansi Perusahaan:

Pemegang saham dan manajemen cenderung memiliki kepentingan dalam


perusahaan yang berhubungan dengan pertumbuhan ukuran perusahaan (prestige,
reputasi, salary). Skala ekonomi sering menjadi fokus perhatian pada masalah biaya
produksi dan distribusi.
Dengan masuk ke pasar baru atau mengakuisisi perusahaan lain akan dapat
mengembangkan potensi penghasilan, dan meningkatkan stabilitas diversifikasi. Ekspansi
Melalui Penggabungan.
E. Alasan-alasan Melakukan Merger dan Akuisisi
Ada beberapa alasan perusahaan melakukan penggabungan baik melalui merger maupun
akuisisi, yaitu :

a. Pertumbuhan atau diversifikasi

Perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran, pasar


saham, maupun diversifikasi usaha dapat melakukan merger maupun akuisisi.
b. Sinergi

Sinergi dapat tercapai ketika merger menghasilkan tingkat skala ekonomi


(economies of scale). Tingkat skala ekonomi terjadi karena perpaduan biaya overhead
meningkatkan pendapatan yang lebih besar daripada jumlah pendapatan perusahaan
ketika tidak merger.

c. Meningkatkan dana

Banyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi


internal, tetapi dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi eksternal. Perusahaan
tersebut menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi sehingga
menyebabkan peningkatan daya pinjam perusahaan dan penurunan kewajiban keuangan.

d. Menambah ketrampilan manajemen atau teknologi

Beberapa perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik karena tidak adanya
efisiensi pada manajemennya atau kurangnya teknologi.

e. Pertimbangan pajak

Perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke depan atau
sampai kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang memiliki kerugian pajak dapat
melakukan akuisisi dengan perusahaan yang menghasilkan laba untuk memanfaatkan
kerugian pajak.

f. Meningkatkan likuiditas pemilik

Merger antar perusahaan memungkinkan perusahaan memiliki likuiditas yang


lebih besar. Jika perusahaan lebih besar, maka pasar saham akan lebih luas dan saham
lebih mudah diperoleh sehingga lebih likuid dibandingkan dengan perusahaan yang lebih
kecil.

g. Melindungi diri dari pengambilalihan


Hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan menjadi incaran pengambilalihan yang tidak
bersahabat. Target firm mengakuisisi perusahaan lain, dan membiayai pengambilalihannya
dengan hutang, karena beban hutang ini, kewajiban perusahaan menjadi terlalu tinggi untuk
ditanggung oleh bidding firm yang berminat (Gitman, 2003, p.714-716).

F. Manfaat Akuisisi
Menurut Shapiro (1991 : 933) dalam Christina (2003 : 12), keuntungan atau
manfaat akuisisi adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan tingkat pertumbuhan yang lebih cepat dalam bisnis sekarang
daripada melakukan pertumbuhan secara internal.
2. Mengurangi tingkat persaingan dengan membeli beberapa badan usaha guna
menggabungkan kekuatan pasar dan pembatasan persaingan.
3. Memasuki pasar baru penjualan dan pemasaran sekarang yang tidak dapat
ditembus.
4. Menyediakan managerial skill, yaitu adanya bantuan manajerial mengelola
aset-aset badan usaha.

G. Kelebihan dan Kekurangan Merger dan Akuisisi


Kelebihan Merger
Pengambilalihan melalui merger lebih sederhana dan lebih murah dibanding
pengambilalihan yang lain (Harianto dan Sudomo, 2001, p.641)

Kekurangan Merger
Dibandingkan akuisisi merger memiliki beberapa kekurangan, yaitu harus ada
persetujuan dari para pemegang saham masing-masing perusahaan,sedangkan untuk
mendapatkan persetujuan tersebut diperlukan waktu yang lama. (Harianto dan Sudomo,
2001, p.642)
H. Soal Akuntansi Keuangan Lanjutan: MERGER DAN AKUISISI

1. PT. A akan mengakuisisi PT. B dengan cara memberikan 1,5 saham PT. A untuk setiap
lembar saham PT. B. Neraca kedua perusahaan sebelum melakukan akuisisi adalah
sebagai berikut (dalam milyar rupiah, kecuali jumlah lembar saham dan harga pasar per
lembar saham)
PT. B PT. A

Aktiva Lancar 25 100


Aktiva Tetap 35 150
Goodwill 0 10
Total 60 260
Kewajiban lancar 15 45
Hutang Jangka panjang 10 75
Ekuitas 35 140
Total 60 260

Jumlah lembar saham (dalam juta) 2 14


Harga Pasar saham (dalam rupiah) 17.500 14.000

Nilai pasar aktiva tetap PT. B yang wajar adalah Rp. 2 milyar lebih tinggi dari nilai bukunya.
Buatlah neraca PT. A setelah mengakuisisi PT. B, baik dengan cara “pembeliaan” atau “pooling
of interest”
Jawaban
Dengan rasio pertukaran 1,5 berarti PT A harus menerbitkan 3 juta lembar saham baru @ Rp.
14.000. Dengan demikian maka nilai perusahaan adalah
3 juta x Rp. 14.000 = Rp. 42 milyar
Jumlah ini lebih besar Rp. 7 miliar dari nilai buku PT. B (2 juta lembar x Rp. 17.500 = Rp. 35
miliar). Dengan cara “pembeliaan”, aktiva tetap PT. B akan dicatat lebih besar Rp. 2 miliar,
dan goodwill PT. A dicatat sebesar Rp. 5 miliar.
Dengan cara pooling of interest pencatatan ini tidak akan terjadi. Neraca PT. A setelah akuisisi,
baik dengan cara “pembeliaan” maupun “pooling of interest”, akan nampak sebagai berikut.

Pembeliaan Pooling of interest

Aktiva Lancar 125 125


Aktiva Tetap 187 185
Goodwill 15 10
Total 327 320
Kerwajiban lancar 60 60
Hutang Jangka panjang 85 85
Ekuitas 182 175
Total 327 320

Anda mungkin juga menyukai