A031191052
Perpajakan 1 Kelas B
Menurut sifatnya
- Pajak langsung adalah pajak yang pembebanannya tidak dapat
dilimpahkan pihak lain, tetapi harus menjadi beban langsung Wajib Pajak
yang bersangkutan. Contoh, Pajak penghasilan.
- Pajak tidak langsung adalah pajak yang pembebannya dapat dilimpahkan
ke pihak lain. Contoh, Pajak Pertambahan Nilai.
Menurut obyeknya
- Pajak subjektif, adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada
subjeknya yang selanjutnya dicari syarat objektifnya, dalam arti
memperhatikan keadaan dari Wajib Pajak. Contoh, Pajak Penghasilan.
- Pajak objektif, adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada
objeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri WP. Contoh, PPN & PPnBM
Menurut sifat pemungutnya
- Pajak Pusat, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Yaitu, PPh, PBB P3,
PPN dan PPn BM,dan Bea Materai.
- Pajak Daerah, adalah pajak yang dipungut oleh Pemerintah daerah dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Contoh, Pajak Hotel,
Pajak Reklame dan Pajak hiburan, BPHTB, PBB P2
- Asas Domisili (Asas tempat tinggal) yaitu pengenaan pajak atas seluruh
penghasilan Wajib Pajak yang bertempat tinggal di wilayahnya;
- Asas Sumber, yaitu pengenaan pajak atas penghasilan yang bersumber di
wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal Wajib Pajak;
- Asas Kebangsaan, yaitu pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan
suatu negara.
Perlawanan Pasif
Perlawanan Aktif
Perlawanan aktif secara nyata terlihat pada semua usaha dan perbuatan
yang secara langsung ditujukan kepada pemerintah (fiskus) dengan tujuan
untuk menghindari pajak.
Macam – macam tarif pajak antara lain :
Tarif pajak proporsional / sebanding (mis. PPN tarif 10%, PPh Psl
26 20%)
Tarif Pajak Progresif
- Tarif Progresif Proporsional (mis tarif PPh yang berlaku 1983 s/d 1994)
- Tarif Progresif Progresif (mis tarif PPh yang berlaku 1995 s/d 2000)