➢ Dalam kajian psikologi kata motor diartikan sebagai istilah yang menunjuk pada hal, keadaan, dan kegiatan yang melibatkan otot-otot, kelenjar-kelenjar juga sekresinya. Proses perkembangan anak berlangsung lebih kurang selama dua dekade sejak ia lahir, pada usia 12 atau 13 sampai dengan 21 atau 22 tahun. ➢ Mula-mula anak yang baru lahir hanya memilikisedikit sekali kendala terhadap aktivitas alat-alat jasmaninya. Respons otomatis yang juga dimili seorang bayi sebagai bekal dan dasar perkembangannya ialah “rooting reflex” (refleks dukungan) yakni gerakan kepala dan mulut yang otomatis setiap kali pipinya disentuh, kepalanya akan berbalik atau bergerak kearah datangnya ransangan. ➢ Bekal psikologis kedua yang dibawah anak dari Rahim ibunya ialah kapsitas sensori. Berkat adanya kapasitas sensori bayi dapat mendengar dengan baik bahkan mampu membedakan antara suara yang keras dan kasar dengan suara lembut ibunya. ➢ Ketika seorang anak memasuki sekolah dasar pada umur 6 atau 7 tahun sampai 12 atau 13 tahun, perkembanagn fisiknya mulai tampak benar-benar seimbang dan proporsional. Gerakan-gerakan motor peserta didik akan terus meningkat ketika ia menduduki bangku SLTP dan SLTA. B. Perkembangan Motor Skills ➢ Sehubung dengan hal itu perlu dipelajari Melalui aktivitas pengajaran dan pelatihan langsung bisa juga melakukan pengajaran teori-teori pengetahuan yang bertalian dengan motor skill itu sendiri. Sementara itu, aktivitas pelatihan perlu dilaksanakan dalam bentuk praktik yang berulang-ulang oleh peserta didik, termasuk praktik gerakan- gerakan yang salah dan tidak dibutuhkan, Sehingga peserta didik memahami bagian mana yang keliru dan perbaikan dapat segera dilakukan. ➢ Selanjutnya kecuali 2 macam bekal bawaan anak seperti yang telah penyusun Kemukakan diatas Apakah faktor-faktor lainnya yang mendorong perkembangan keterampilan fisik anak selanjutnya ada 4 macam-macam faktor yang mendorong kelanjutan perkembangan motor skill anak yang juga memungkinkan campur tangan orang tua dan guru dalam mengarahkan nya yaitu: 1. Pertumbuhan dan perkembangan sistem saraf, pertumbuhan syaraf dan perkembangan kemampuannya membuat intelegensi (keceerdasan) akan meningkat dan mendorong timbulmya pola-pola tingkah laku baru. 2. Pertumbuhan otot-otot , diantara fungsi-fungsi pokonya ialah sebagai pengikat organ-organ lainnya dan sebagai jaringan pembuluh yang mendistribusikan sari makanan. 3. Perkembangan dan pertumbuhan fungsi fungsi kelenjar endokrin, perubahan fungsi kelenjar-kelenjar endokrin akan mengakibatkan berubahnya pola sikap dan tingkah laku seorang remaja terhadap lawan jenisnya. 4. Perubahan struktur jasmani, semakin meningkat usia anak akan semakin meningkat pula ukuran tinggi dan bobot serta proporsi (perbandingan bagian) tubuh pada umumnya.